SlideShare a Scribd company logo
Erich
Fromm


         Kelompok 4 :
         -Muhammad Suwahyu (1002095009)
         -Febriyanto Ari . W(1102105009)
         -


                                       Humanistic
                                   Psychoanalysis
         Slide by Wahyu
Biography - Erich Fromm
• Lahir 23 Maret 1900
• Tumbuh dari keluarga Yahudi dan “Neurotic” (asumsi Fromm)
• Tumbuh dari keluarga yahudi ortodox tradisional dan dunia modern
  kapitalis
• Saat 12 tahun mengalami peristiwa kematian wanita muda cantik dan
  berbakat yang lebih suka mengikuti ayahnya yang meninggal
• 14 tahun mengalami persitiwa PD I  kenapa orang-orang yang
  rasional dan suka damai tiba2 menjadi sangat nasionalis-ideologis dan
  menjadi membunuh dan siap mati..??
• Usia 22/25 meraih Ph.D dalam sosiologi – Heidelberg University
Overview Humanistic Fromm
  Asumsi dasar 
 manusia modern telah
 terpisah dari kesatuan
mereka dengan alam dan
        manusia
   lainnya, meskipun
   manusia memiliki
 kekuatan pikiran, cara
pandang, dan imajinasi.
Overview Humanistic Fromm
             Psikoanalisis Humanstik

              Terpisahnya manusia dari
              alam telah mengahsilkan
                   perasaan kesepian
                    (loneliness), dan
                      keterasingan
                (isolation), dan kondisi
               Kecemasan Dasar (Basic
                        Anxiety)
Human Needs
• Manusia = binatang                     • Manusia = Makhluk sosial
• Motivasi                               • Human Dillema
   – Lapar                                 (permasalahan manusia)
   – Sex                                    tidak dapat
   – Rasa aman                             diselesaikan dengan
                                           Kebutuhan binatang.



                             Human Needs
          Dari dilema diatas, hanya dengan Human Needs (kebutuhan
      Eksistensial), manusia mampu kembali ke alam. Perbedaan manusia
        Sehat dan Neurotik adalah manusia sehat mencari jawaban thd
                         eksistensinya  kebutuhannya
    (relatedness, transcendence, rootedness, a sense of identity, and frame
                                 of orientation )
Human Needs


• Relatedness
• Transcendence
• Rootedness
• A Sense of Identity
• A Frame of
  Orientation
Human Needs - Relatedness
• Dorongan untuk bersama orang lain (dunia)
• 3 hal yang mampu membuat orang berhubungan
  dengan “dunia”
   – Submission
   – Power
   – Love

  Individu meleburkan keterpisahannya ke dalam suatu yang lebih
 besar dari dirinya dan mendapatkan pengalaman sebuah hubungan
    identitas dirinya dengan kekuatan (kepada apa dia menyatu)
Submission (Penyerahan)
• Individu yg submissive akan mencari partner yang
  dominan  simbiosis mutualisme
• Menghalangi perkembangan integritas dan kesehatan
  psikologis  inner strength, independence,
• Hanya membuat yang submissive menjadi lebih pasif
  dan sebaliknya. Yang dominan (power) menjadi lebih
  kuat.
Power (kekuasaan)
• Dalam hubungan simbiotik bukan tertarik karena cinta,
  melainkan keputusasaan terhadap sebuah hubungan.
• Berusaha untuk menguasai pasangannya untuk bisa
  memenuhi kebutuhan mereka.
Love (cinta)
• Mampu membuat hubungan
  individu menjadi satu dengan
  dunia/partnership yang
  mengembangkan individuality
  and integrity
• “Union with somebody, or
  something of one’s own self”
  (Fromm, 1981)
• Memberikan individu kepuasan
  kebutuhan menjalin relasi tanpa
  meninggalkan integrity dan
  independency.
The Art of Loving


    •   Care
    •   Responsibility
    •   Respect
    •   Knowledge
Human Needs - Transcendence
• Binatang ada didunia dengan kondisi pasif. Tanpa
  persetujuan atau keinginan
• Manusia ada kebutuhan untuk berkembang
  (transcendence)
   – “The urge to rise above a passive and accidental existence and into “the
     realm of purposefulness and freedom” (Fromm, 1981)
   – Dorongan untuk berkembang dari sekedar pasif dan eksistensi aksidental
     menuju kebergunaan dan kebebasan.
• Manusia mampu menciptakan (kreatif) atau
  menghancurkan kehidupan  pendekatan positif vs
  negatif
• Malignant aggression: membunuh dengan alasan khusus
  selain bertahan hidup.  tidak umum ada pada manusia
Human Needs - Rootedness
• “kebutuhan untuk membangun keberasalan atau merasa
  aman di “rumah” dunia.
• Manusia berkembang sebagai individual species 
  terpisah/kehilangan “rumah” dalam “alam/dunia”
   – Productive: menjadi “lahir” dan lepas dari “orbit” ibu. aktif dan
     secara kreatif berhubungan dengan dunia
   – Non productive: fixation  tidak ingin keluar dari perlindungan
     ibu.
Human Needs – Sense of Identity
• Kemampuan kita untuk menyadari diri sendiri
  sebagai entitas yang terpisah.
  – “Saya.. Saya adalah subyek dari perilaku saya”
• Manusia primitive mengidentifikasikan diri
  dengan Clan-nya dari pada tampil sebagai
  individual.
• Meskipun individu berhubungan/menyatu dengan
  kelompok tapi dirinya tetap memiliki indentitas
  sendiri.
Human Needs – Frame of Orientation
• Menjadi terpisah manusia
  membutuhkan petunjuk jalan
• Organize bermacam
  stimulus/kejadian yang
  menimpa
• Frame orientation membantu
  individu untuk menalar/logika
  kejadian yang terjadi
• Frame orientation juga
  membantu individu untuk fokus
  pada tujuannya
The Burden of Freedom
   • Manusia terpisahkan dari alam namun
     masih tetap menjadi bagian alam
   • Di abad pertengaan, individu terlibat
     dalam perannya di sosial bersama
     kelompoknya. Peranan ini memberikan
     “rasa aman”,
   • Sejalannya perkembangan
     jaman, individu semakin individualis 
     terlepas dari “perlindungan” ibu menjadi
     independent  yang membuat rasa
     “tidak aman”  basic anxiety; the
     feeling of being alone in the world
The Burden of Freedom
Mechanism of Escape




   • Destructiveness
Mechanism of Escape
• Authoritarianism
  “Kecenderungan untuk menyerahkan kebebasan/kemandirian diri dan
  melebur pada orang lain atau sesuatu diluar dirinya”


                    Bertemu dengan partner yang
                             dominan

             Sadism                           Masochism
Masochism      : didasari “lemah” dan inferior mencari sosok/institusi
                 yang dominan
Sadism         : mengurangi dasar kegelisahan dengan menyatu
                 dengan orang lain
3 Kebutuhan Sadism

  Kebutuhan untuk membuat orang lain
  bergantung pada orang lain (dominan pada
  yang lemah)



 Exploitasi berulang pada orang lain,
 mengambil keuntungan dan menggunakan
 orang lain untuk kesenangan sepihak



 Melihat orang lain menderita baik secara
 psikologis dan fisik
Destructiveness
• Didasari perasaan sendiri, terisolasi, dan tidak memiliki kekuatan.
• Melakukan (menghancurkan) sesuatu kepada orang lain


   Destroying  restore lost feelings of power



                    Perverted Isolation
Conformity
  “Perasaan melebur untuk lari dari perasaan sendiri/terisolasi dan meninggalkan
  individuality dan menjadi apapun yang orang/kelompok lain inginkan”.
• Menjadi robot, reaksinya sama
  dan mekanis sesuai dengan
  Kelompok.
• Beberapa dari individu merasa
  Independen tapi juga tidak tahu
  apa yang mereka mau/tujuan
Positive Freedom
• Spontan
• Ekpsresif dalam rasional dan
  emosi
• Solusi bagi human dillema

Komponennya
• Cinta
• Pekerjaan
Love & Work



                       &
Cinta dan Kerja (Fromm, 1941)
• Menyatukan individu dengan orang/dunia luar tanpa
   mengorbankan integritas
• Keunikan sebagai individu dan mencapai realisasi potensi
   yang dimiliki
Character Orientation

Non Productive         Productive
 Orientation           Orientation

                           Working
     Receptive

                            Loving
     Exploitative
                           Reasoning

      Hoarding


     Marketing
• Kepribadian tercermin dari character orientation 
  “cara individu yang relatif permanen untuk membangun hubungan
  dengan orang/sesuatu”
• Personality:
  total kualitas yang dimiliki individu yang bersifat terberi dan yang
  didapatkan yang menjadi karakteristik dan menjadikan individu unik
• Character:
  “Sistem yang relatif menetap mengenai semua usaha diluar insting
  yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan manusia lain dan
  dunia luar.
Non Productive Orientation
RECEPTIVE
• Semua kebaikan ada diluar diri dan satu cara untuk menjalin hubungan
  dengan dunia luar adalah dengan menerima seperti
  cinta, pengetahuan, dan materi

EXPLOITATIVE
• Sumber dari kebaikan berada diluar diri, dan secara agresif mencari
  dan mendpatkan apa yang mereka inginkan


HOARDING
• Tidak menilai sesuatu diluar diri, melainkan menyimpan apa yang
  sudah dimiliki dan tidak akan dilepas.


MARKETING
Tidak memiliki nilai atau prinsip yang permanen. “I am as you desire me”
Mereka mempertahankan kondisi selalu penuh skill dan dapat dijual.
Productive Orientation
• Memiliki tiga dimensi
   – Bekerja
      • Orang sehat menyikapi pekerjaan sebagai media untuk
        berekspresi. Tidak mengeksploitasi orang lain, atau
        mendapatkan material yang tidak ada batasnya.
   – Mencinta
      •   Care                 BIOPHILIA
                               Hasrat tinggi untuk mencintai kehidupan
      •   Responsibility       dan semuanya yang
      •   Respect              hidup, manusia, binantang, Alam, dan budaya.
      •   Knowledge
   – Menalar
      • Orang yang sehat melihat orang lain sebagaimana mereka
        adanya dan bukan sesuai denagn kehendak pikiran individu
Personality Disorders
• Necrophilia
   – Kecintaan pada kematian  perilaku seks manusia yang
     memiliki hasrat untuk bercinta dengan mayat

• Malignant Narcisism
   – Kecintaan pada diri sendiri sehingga menilai baik pada apa
     yang dipunya dan menilai buruk terhadap apa yang tidak
     dimiliki/dimiliki orang lain

• Incecstuous Symbiosis
   – Ketergantungan yang akut pada figur ibu. Mother fixation 
     kecenderungan tertarik pada wanita yang lebih tua
     (perhatian, adimire, dll)
Kritik pada Erich Fromm
• Teorinya tidak secara empirik tervalidasi
• Terlalu filosofis, penemuan Fromm hampir
  semuanya bisa di jelaskan dengan teori lain
• Tidak bisa dijadikan prediksi
• Terlalu praktis
• Internal konsistensinya rendah, definisi
  operasional, batasan definisinya rendah.
• Tidak sederhana dan kurang menyatu
The End…




 For Attention Guys !

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Vivia Maya Rafica
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianismeelmakrufi
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistikrizkiariandini
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistikazistia
 
Teori kewujudan
Teori kewujudanTeori kewujudan
Teori kewujudan
zakwan azhar
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
Joko Setiawan
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Amalianur_rizki
 
Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allport
kamalslaw
 
Teori Rollo May
Teori Rollo MayTeori Rollo May
Teori Rollo May
Fathmalyn Abdullah
 
teori kewujudan
teori kewujudanteori kewujudan
teori kewujudan
zakwan azhar
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadiannorthonism
 
Kepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaKepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanya
Dwika Marbun
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Vivia Maya Rafica
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
AhmadMuzaqi5
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Vivia Maya Rafica
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
ajengseptiana
 

What's hot (20)

Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianisme
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistik
 
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistik
 
Teori kewujudan
Teori kewujudanTeori kewujudan
Teori kewujudan
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
 
Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allport
 
Teori Rollo May
Teori Rollo MayTeori Rollo May
Teori Rollo May
 
teori kewujudan
teori kewujudanteori kewujudan
teori kewujudan
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Kepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaKepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanya
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Allport
AllportAllport
Allport
 

Similar to Slide kepribadian erich fromm

Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Sholehah Hadi Isyrin
 
Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Allo Martins
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional Intelligence
Seta Wicaksana
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisMenjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisGiovanni Promesso
 
Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory   Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory
GustiMasnah-amgazh Thevenushiniestar
 
Ramadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaRamadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusia
Adanokta
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
Siti Sahati
 
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptxMANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
srianggriani2
 
PERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.pptPERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.ppt
AnggaPratama111616
 
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.pptBAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
mohammedkhudzaifah99
 
3.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 43.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 4kedawung
 
Manusia sebagai mahluk individu & mahluk sosial
Manusia sebagai mahluk individu & mahluk sosialManusia sebagai mahluk individu & mahluk sosial
Manusia sebagai mahluk individu & mahluk sosial
Victorya Bambung
 
Carl_Jung_Model
Carl_Jung_ModelCarl_Jung_Model
Carl_Jung_Model
ayuni83
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Dede M Latiev
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
PJIK12
 

Similar to Slide kepribadian erich fromm (20)

Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 
Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional Intelligence
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisMenjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
 
Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory   Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory
 
Ramadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaRamadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusia
 
pendekatan humanistik
pendekatan humanistikpendekatan humanistik
pendekatan humanistik
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptxMANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
 
PERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.pptPERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.ppt
 
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.pptBAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
 
Teori psikonalisis
Teori psikonalisisTeori psikonalisis
Teori psikonalisis
 
3.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 43.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 4
 
Manusia sebagai mahluk individu & mahluk sosial
Manusia sebagai mahluk individu & mahluk sosialManusia sebagai mahluk individu & mahluk sosial
Manusia sebagai mahluk individu & mahluk sosial
 
Carl_Jung_Model
Carl_Jung_ModelCarl_Jung_Model
Carl_Jung_Model
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
 

Slide kepribadian erich fromm

  • 1. Erich Fromm Kelompok 4 : -Muhammad Suwahyu (1002095009) -Febriyanto Ari . W(1102105009) - Humanistic Psychoanalysis Slide by Wahyu
  • 2. Biography - Erich Fromm • Lahir 23 Maret 1900 • Tumbuh dari keluarga Yahudi dan “Neurotic” (asumsi Fromm) • Tumbuh dari keluarga yahudi ortodox tradisional dan dunia modern kapitalis • Saat 12 tahun mengalami peristiwa kematian wanita muda cantik dan berbakat yang lebih suka mengikuti ayahnya yang meninggal • 14 tahun mengalami persitiwa PD I  kenapa orang-orang yang rasional dan suka damai tiba2 menjadi sangat nasionalis-ideologis dan menjadi membunuh dan siap mati..?? • Usia 22/25 meraih Ph.D dalam sosiologi – Heidelberg University
  • 3. Overview Humanistic Fromm Asumsi dasar  manusia modern telah terpisah dari kesatuan mereka dengan alam dan manusia lainnya, meskipun manusia memiliki kekuatan pikiran, cara pandang, dan imajinasi.
  • 4. Overview Humanistic Fromm Psikoanalisis Humanstik Terpisahnya manusia dari alam telah mengahsilkan perasaan kesepian (loneliness), dan keterasingan (isolation), dan kondisi Kecemasan Dasar (Basic Anxiety)
  • 5. Human Needs • Manusia = binatang • Manusia = Makhluk sosial • Motivasi • Human Dillema – Lapar (permasalahan manusia) – Sex  tidak dapat – Rasa aman diselesaikan dengan Kebutuhan binatang. Human Needs Dari dilema diatas, hanya dengan Human Needs (kebutuhan Eksistensial), manusia mampu kembali ke alam. Perbedaan manusia Sehat dan Neurotik adalah manusia sehat mencari jawaban thd eksistensinya  kebutuhannya (relatedness, transcendence, rootedness, a sense of identity, and frame of orientation )
  • 6. Human Needs • Relatedness • Transcendence • Rootedness • A Sense of Identity • A Frame of Orientation
  • 7. Human Needs - Relatedness • Dorongan untuk bersama orang lain (dunia) • 3 hal yang mampu membuat orang berhubungan dengan “dunia” – Submission – Power – Love Individu meleburkan keterpisahannya ke dalam suatu yang lebih besar dari dirinya dan mendapatkan pengalaman sebuah hubungan identitas dirinya dengan kekuatan (kepada apa dia menyatu)
  • 8. Submission (Penyerahan) • Individu yg submissive akan mencari partner yang dominan  simbiosis mutualisme • Menghalangi perkembangan integritas dan kesehatan psikologis  inner strength, independence, • Hanya membuat yang submissive menjadi lebih pasif dan sebaliknya. Yang dominan (power) menjadi lebih kuat.
  • 9. Power (kekuasaan) • Dalam hubungan simbiotik bukan tertarik karena cinta, melainkan keputusasaan terhadap sebuah hubungan. • Berusaha untuk menguasai pasangannya untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka.
  • 10. Love (cinta) • Mampu membuat hubungan individu menjadi satu dengan dunia/partnership yang mengembangkan individuality and integrity • “Union with somebody, or something of one’s own self” (Fromm, 1981) • Memberikan individu kepuasan kebutuhan menjalin relasi tanpa meninggalkan integrity dan independency.
  • 11. The Art of Loving • Care • Responsibility • Respect • Knowledge
  • 12. Human Needs - Transcendence • Binatang ada didunia dengan kondisi pasif. Tanpa persetujuan atau keinginan • Manusia ada kebutuhan untuk berkembang (transcendence) – “The urge to rise above a passive and accidental existence and into “the realm of purposefulness and freedom” (Fromm, 1981) – Dorongan untuk berkembang dari sekedar pasif dan eksistensi aksidental menuju kebergunaan dan kebebasan. • Manusia mampu menciptakan (kreatif) atau menghancurkan kehidupan  pendekatan positif vs negatif • Malignant aggression: membunuh dengan alasan khusus selain bertahan hidup.  tidak umum ada pada manusia
  • 13. Human Needs - Rootedness • “kebutuhan untuk membangun keberasalan atau merasa aman di “rumah” dunia. • Manusia berkembang sebagai individual species  terpisah/kehilangan “rumah” dalam “alam/dunia” – Productive: menjadi “lahir” dan lepas dari “orbit” ibu. aktif dan secara kreatif berhubungan dengan dunia – Non productive: fixation  tidak ingin keluar dari perlindungan ibu.
  • 14. Human Needs – Sense of Identity • Kemampuan kita untuk menyadari diri sendiri sebagai entitas yang terpisah. – “Saya.. Saya adalah subyek dari perilaku saya” • Manusia primitive mengidentifikasikan diri dengan Clan-nya dari pada tampil sebagai individual. • Meskipun individu berhubungan/menyatu dengan kelompok tapi dirinya tetap memiliki indentitas sendiri.
  • 15. Human Needs – Frame of Orientation • Menjadi terpisah manusia membutuhkan petunjuk jalan • Organize bermacam stimulus/kejadian yang menimpa • Frame orientation membantu individu untuk menalar/logika kejadian yang terjadi • Frame orientation juga membantu individu untuk fokus pada tujuannya
  • 16. The Burden of Freedom • Manusia terpisahkan dari alam namun masih tetap menjadi bagian alam • Di abad pertengaan, individu terlibat dalam perannya di sosial bersama kelompoknya. Peranan ini memberikan “rasa aman”, • Sejalannya perkembangan jaman, individu semakin individualis  terlepas dari “perlindungan” ibu menjadi independent  yang membuat rasa “tidak aman”  basic anxiety; the feeling of being alone in the world
  • 17. The Burden of Freedom Mechanism of Escape • Destructiveness
  • 18. Mechanism of Escape • Authoritarianism “Kecenderungan untuk menyerahkan kebebasan/kemandirian diri dan melebur pada orang lain atau sesuatu diluar dirinya” Bertemu dengan partner yang dominan Sadism Masochism Masochism : didasari “lemah” dan inferior mencari sosok/institusi yang dominan Sadism : mengurangi dasar kegelisahan dengan menyatu dengan orang lain
  • 19. 3 Kebutuhan Sadism Kebutuhan untuk membuat orang lain bergantung pada orang lain (dominan pada yang lemah) Exploitasi berulang pada orang lain, mengambil keuntungan dan menggunakan orang lain untuk kesenangan sepihak Melihat orang lain menderita baik secara psikologis dan fisik
  • 20. Destructiveness • Didasari perasaan sendiri, terisolasi, dan tidak memiliki kekuatan. • Melakukan (menghancurkan) sesuatu kepada orang lain Destroying  restore lost feelings of power Perverted Isolation
  • 21. Conformity “Perasaan melebur untuk lari dari perasaan sendiri/terisolasi dan meninggalkan individuality dan menjadi apapun yang orang/kelompok lain inginkan”. • Menjadi robot, reaksinya sama dan mekanis sesuai dengan Kelompok. • Beberapa dari individu merasa Independen tapi juga tidak tahu apa yang mereka mau/tujuan
  • 22. Positive Freedom • Spontan • Ekpsresif dalam rasional dan emosi • Solusi bagi human dillema Komponennya • Cinta • Pekerjaan
  • 23. Love & Work & Cinta dan Kerja (Fromm, 1941) • Menyatukan individu dengan orang/dunia luar tanpa mengorbankan integritas • Keunikan sebagai individu dan mencapai realisasi potensi yang dimiliki
  • 24. Character Orientation Non Productive Productive Orientation Orientation Working Receptive Loving Exploitative Reasoning Hoarding Marketing
  • 25. • Kepribadian tercermin dari character orientation  “cara individu yang relatif permanen untuk membangun hubungan dengan orang/sesuatu” • Personality: total kualitas yang dimiliki individu yang bersifat terberi dan yang didapatkan yang menjadi karakteristik dan menjadikan individu unik • Character: “Sistem yang relatif menetap mengenai semua usaha diluar insting yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan manusia lain dan dunia luar.
  • 26. Non Productive Orientation RECEPTIVE • Semua kebaikan ada diluar diri dan satu cara untuk menjalin hubungan dengan dunia luar adalah dengan menerima seperti cinta, pengetahuan, dan materi EXPLOITATIVE • Sumber dari kebaikan berada diluar diri, dan secara agresif mencari dan mendpatkan apa yang mereka inginkan HOARDING • Tidak menilai sesuatu diluar diri, melainkan menyimpan apa yang sudah dimiliki dan tidak akan dilepas. MARKETING Tidak memiliki nilai atau prinsip yang permanen. “I am as you desire me” Mereka mempertahankan kondisi selalu penuh skill dan dapat dijual.
  • 27. Productive Orientation • Memiliki tiga dimensi – Bekerja • Orang sehat menyikapi pekerjaan sebagai media untuk berekspresi. Tidak mengeksploitasi orang lain, atau mendapatkan material yang tidak ada batasnya. – Mencinta • Care BIOPHILIA Hasrat tinggi untuk mencintai kehidupan • Responsibility dan semuanya yang • Respect hidup, manusia, binantang, Alam, dan budaya. • Knowledge – Menalar • Orang yang sehat melihat orang lain sebagaimana mereka adanya dan bukan sesuai denagn kehendak pikiran individu
  • 28. Personality Disorders • Necrophilia – Kecintaan pada kematian  perilaku seks manusia yang memiliki hasrat untuk bercinta dengan mayat • Malignant Narcisism – Kecintaan pada diri sendiri sehingga menilai baik pada apa yang dipunya dan menilai buruk terhadap apa yang tidak dimiliki/dimiliki orang lain • Incecstuous Symbiosis – Ketergantungan yang akut pada figur ibu. Mother fixation  kecenderungan tertarik pada wanita yang lebih tua (perhatian, adimire, dll)
  • 29. Kritik pada Erich Fromm • Teorinya tidak secara empirik tervalidasi • Terlalu filosofis, penemuan Fromm hampir semuanya bisa di jelaskan dengan teori lain • Tidak bisa dijadikan prediksi • Terlalu praktis • Internal konsistensinya rendah, definisi operasional, batasan definisinya rendah. • Tidak sederhana dan kurang menyatu
  • 30. The End… For Attention Guys !