SlideShare a Scribd company logo
Teori Psikologi Sosial
Karen Harney
Karen Horney
• Latar belakang:
- pendidikan: kedokteran
- pernah bergabung dengan psikoanalisa
- tak puas dengan psikoanalisa yang ortodoks
- berusaha menghilangkan kesalahan-kesalahan dalam pemikiran Freud yang
berakar pada prinsip-prinsip yang mekanistis dan biologis
- mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang terkait dengan pandangan
instingtif dan genetik
- mendirikan asosiasi untuk pengembangan psikoanalisa
- pengembangan ide tidak dengan pendekatan baru terhadap kepribadian, ide-
idenya masih dalam kerangka psikologi Freud
- tidak setuju dengan ajaran-ajaran Freud tentang penis envy dalam psikologi
perempuan, odipus kompleks, dll.
- Freud: sikap-sikap, perasaan-perasaan, dan konflik-konflik yang ada pada
perempuan timbul dari perasaan perempuan terhadap inferior genital dan rasa iri
pada laki-laki
- Horney: psikologi perempuan merupakan sesuatu yang muncul dari
ketidakpercayaan diridan penekanan yang terlalu berlebihan pada hubungan
cinta (tidak ada hubungan dengan anatomi organ seksual)
- tentang odipus kompleks, Horney berpendapat bahwa kompleks bukan suatu
konflik seksual dan dorongan agresi yang terjadi antara anak dengan
orangtuanya
- odipus kompleks merupakan kecemasan yang timbul dari gangguan-
gangguan dasar yang terjadi dalam hubungan antara anak dengan orangtuanya
(misal: karena penolakan, perlindungan yang berlebihan, dll.)
- agresi bukan merupakan sesuatu yang bersifat bawaan, agresi merupakan cara
untuk melindungi keamanan
- menurut Horney, narsisme pada dasarnya bukan cinta diri, tetapi pendewaan diri
dan penilaian diri yang berlebihan sebagai akibat perasaan tidak aman
- prinsip-prinsip lain dari Freud yang kurang disetujui Horney al: prinsip tentang
ego, id, super ego, masokhisme, dsb.
Konsep-konsep Ajaran Horney
•Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar, yaitu perasaan yang terdapat
pada anak, yang disebabkan oleh rasa terisolasi dan tidak berdaya dalam
menghadapi hal-hal yang ada di lingkungan dan membuat anak merasa tidak
aman
•Hal-hal yang menumbuhkan rasa tidak aman adalah dominasi (langsung/tidak
langsung), sikap masa bodoh, kurang adanya penghargaan terhadap kebutuhan-
kebutuhan anak, kurang kesungguhan dalam membimbing, sikap meremehkan
anak, kurang adanya kehangatan, suasana permusuhan, dsb.
• Segala sesuatu yang mengganggu keamanan anak dalam hubungan dengan
orangtuanya akan menimbulkan kecemasan dasar
• Anak yang tidak aman dan cemas akan menempuh berbagai siasat untuk
mengatasi perasaan-perasaan terisolasi dan rasa tak berdaya
• Cara-cara yang ditempuh anak antara lain:
- menjadi bermusuhan dan ingin membalas dendam terhadap orang-orang yang
menolaknya/sewenang-wenang padanya
- menjadi sangat patuh, untuk mendapatkan kembali cinta yang dirasanya telah
hilang
- mengembangkan gambaran diri yang tidak realistik sebagai kompensasi
terhadap perasaan-perasaan inferioritasnya
- menyogok/mengancam orang lain supaya mencintainya
- membuat diri patut dikasihani untuk mendapat simpati dari orang lain
• Bila anak tidak mendapatkan cinta ia akan berusaha:
- menguasai orang lain sebagai kompensasi terhadap rasa ketidakberdayaan
- mencari cara untuk menyalurkan permusuhan
- mengeksploitasi orang lain
- menjadi sangat kompetitif
- meremehkan diri sendiri
- dll.
• Menurut Horney, salah satu strategi tersebut menjadi permanen dalam
kepribadian seseorang
- suatu strategi tertentu bisa berperan sebagai dorongan/kebutuhan dalam
dinamika kepribadian seseorang
• Horney menyusun adanya 10 kebutuhan yang bersifat ‘neurotik’ yang muncul
sebagai pemecahan irasional dalam usaha mencari pemecahan terhadap
kebutuhan-kebutuhannya dalam berhubungan dengan orang lain. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut adalah:
1. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan, yaitu keinginan yang
membabibuta untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan
harapan-harapan mereka.
- orang-orang dengan kebutuhan kasih sayang yang neurotik mengharapkan
pendapat dari orang lain dan amat peka terhadap penolakan/ketidakramahan
2. Kebutuhan neurotik akan mitra/sahabat yang bersedia mengurus kehidupan
seseorang
- orang dengan kebutuhan ini akan menjadi parasit
- ia akan terlalu menghargai cinta dan sangat takut diabaikan/ditinggalkan
sendirian
3. Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas yang sempit
- orang dengan kebutuhan ini tidak menuntut, puas dengan yang serba sedikit,
lebih suka tetap tidak dikenal, sangat menghargai kerendahan hati
4. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan
- orang dengan kebutuhan ini ingin berkuasa demi kekuasaan itu sendiri
- orang ini sama sekali tidak hormat terhadap orang lain, sangat memuja segala
bentuk kekuasaan dan melecehkan kelemahan
- orang yang takut menunjukkan kebutuhan ini secara terang-terangan akan
menguasai orang lain melalui eksploitasi dan superioritas intelektual
-orang-orang dengan kebutuhan ini percaya akan kemahakuasaan kemauan,
mereka percaya dapat mencapai apa saja dengan menggunakan kekuatan
kemauan
5. Kebutuhan neurotik untuk mengeksploitasi orang lain
6. Kebutuhan neurotik akan prestise
- orang dengan kebutuhan ini percaya bahwa harga diri seseorang ditentukan
oleh banyaknya penghargaan yang diterima dari masyarakat
7. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi
- orang-orang dengan kebutuhan ini mempunyai gambaran diri yang melambung
dan ingin dikagumi berkat gambaran dirinya yang melambung itu, dan bukan
atas dasar siapa sesungguhnya mereka
8. Ambisi neurotik akan prestasi pribadi
- orang dengan kebutuhan ini ingin menjadi yang terbaik dan memaksa diri
untuk semakin berprestasi guna mendapatkan rasa aman
9. Kebutuhan neurotik untuk berdiri sendiri dan bebas (mempunyai independensi)
- karena kecewa dalam usaha mereka untuk menemukan hubungan-hubungan
yang hangat dan memuaskan dengan orang lain, mak orang-orang ini memisahkan
diri dan tidak mau terikat pada siapapun/apapun, mereka menjadi orang-orang
yang menyendiri
10. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketidaktercelaan
- karena takut membuat kesalahan dan dikritik, orang-orang ini berusaha
membuat diri mereka sebagai orang tak terkalahkan dan tanpa cela. Mereka terus
menerus mencari kekurangan-kekurangan diri agar dapat ditutupi sebelum
diketahui oleh orang lain
• Menurut Horney 10 kebutuhan tersebut merupakan sumber yang
menyebabkan konflik batin dan merupakan kebutuhan yang tidak realistik
• Horney juga mengelompokkan 10 kebutuhan tersebut ke dalam 3 kelompok,
yaitu kebutuhan dengan orientasi:
1. Bergerak menuju orang lain (moving toward people), misal: kebutuhan
akan cinta
2. Bergerak menjauhi orang lain (moving away from people), misal: kebutuhan
independen
3. Bergerak melawan orang lain (moving again people), misal: kebutuhan
berkuasa
• Setiap kelompok kebutuhan tersebut menunjukkan orientasi dasar terhadap orang
lain dan diri sendiri. Menurut Horney, pada setiap orientasi, ditemukan adanya
dasar konflik batin
- dasar konflik batin ini akan menentukan normal/ neurotiknya seseorang, dan
yang menentukan adalah tingkatannya
– Jadi pada dasarnya setiap orang mempunyai konflik batin, tetapi pad orang-
orang tertentu (yang mengalami penolakan, pemanjaan, perlindungan yang
berlebihan, dll), cenderung mempunyai konflik dalam taraf yang memberatkan
• Orang-orang normal cenderung mengintegrasikan ketiga orientasi tersebut
Pertemuan ke-14 Karen Harney

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
Seta Wicaksana
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
ajengseptiana
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allportONe's Iwan
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Sely Ai
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
Rinatun4e
 
McCrae & Costa
McCrae & CostaMcCrae & Costa
McCrae & Costa
Delia Seftisfarani
 
Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial
Nurul Wathaniyah
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
PT. THASIMA
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
rina_aldit
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
Dwiayu Citra Putriani
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
Dina Haya Sufya
 
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
rina_aldit
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
Aditya Wiharnanto
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
Indah Fatmawati
 
Teori faktor
Teori faktorTeori faktor
Teori faktordidit23
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 

What's hot (20)

Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
McCrae & Costa
McCrae & CostaMcCrae & Costa
McCrae & Costa
 
Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
 
Teori faktor
Teori faktorTeori faktor
Teori faktor
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 

Viewers also liked

Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen HorneyPsikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Iqbal Nugraha
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konseling
Heri Yanti
 
Pert.1
Pert.1Pert.1
Pert.1
Heri Yanti
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
UTS
UTSUTS
Pert.II
Pert.IIPert.II
Pert.II
Heri Yanti
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Vivia Maya Rafica
 
Pert.I
Pert.IPert.I
Pert.I
Heri Yanti
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Vivia Maya Rafica
 
Pert.III
Pert.IIIPert.III
Pert.III
Heri Yanti
 
UAS
UASUAS
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Vivia Maya Rafica
 

Viewers also liked (20)

Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen HorneyPsikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
 
Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konseling
 
Pert.1
Pert.1Pert.1
Pert.1
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
UTS
UTSUTS
UTS
 
Pert.II
Pert.IIPert.II
Pert.II
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
 
Pert.I
Pert.IPert.I
Pert.I
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 
Pert.III
Pert.IIIPert.III
Pert.III
 
UAS
UASUAS
UAS
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
 

Similar to Pertemuan ke-14 Karen Harney

Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianismeelmakrufi
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Sholehah Hadi Isyrin
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
ZatiIwaniIsmahadi
 
Hierarki kebutuhan maslow
Hierarki kebutuhan maslowHierarki kebutuhan maslow
Hierarki kebutuhan maslow
jauharnafira
 
Bahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerianBahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerian
Universitas Negeri Surabaya
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
Siti Maemunah
 
Karen horney hilda dkk
Karen horney hilda dkkKaren horney hilda dkk
Karen horney hilda dkk
Rukmana Rukmana
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
PJIK12
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikatorPJIK12
 
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubunganPSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubunganAmin Upsi
 
KONSEP DIRI
KONSEP DIRIKONSEP DIRI
KONSEP DIRI
Azhari Baedlawi
 
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.pptBAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
lisa hidayati
 
Sosiologi. interaksi sosial
Sosiologi. interaksi sosialSosiologi. interaksi sosial
Sosiologi. interaksi sosialPoltekes TNI AU
 

Similar to Pertemuan ke-14 Karen Harney (20)

Karen horney
Karen horneyKaren horney
Karen horney
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianisme
 
Slide kepribadian erich fromm
Slide kepribadian erich frommSlide kepribadian erich fromm
Slide kepribadian erich fromm
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
 
Hierarki kebutuhan maslow
Hierarki kebutuhan maslowHierarki kebutuhan maslow
Hierarki kebutuhan maslow
 
Bahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerianBahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerian
 
Anna freud
Anna freud Anna freud
Anna freud
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
pendekatan humanistik
pendekatan humanistikpendekatan humanistik
pendekatan humanistik
 
Karen horney hilda dkk
Karen horney hilda dkkKaren horney hilda dkk
Karen horney hilda dkk
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
 
Teori Karen Horney
Teori Karen HorneyTeori Karen Horney
Teori Karen Horney
 
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubunganPSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
 
KONSEP DIRI
KONSEP DIRIKONSEP DIRI
KONSEP DIRI
 
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.pptBAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Teori psikonalisis
Teori psikonalisisTeori psikonalisis
Teori psikonalisis
 
Sosiologi. interaksi sosial
Sosiologi. interaksi sosialSosiologi. interaksi sosial
Sosiologi. interaksi sosial
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Pertemuan ke-14 Karen Harney

  • 2. Karen Horney • Latar belakang: - pendidikan: kedokteran - pernah bergabung dengan psikoanalisa - tak puas dengan psikoanalisa yang ortodoks - berusaha menghilangkan kesalahan-kesalahan dalam pemikiran Freud yang berakar pada prinsip-prinsip yang mekanistis dan biologis - mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang terkait dengan pandangan instingtif dan genetik
  • 3. - mendirikan asosiasi untuk pengembangan psikoanalisa - pengembangan ide tidak dengan pendekatan baru terhadap kepribadian, ide- idenya masih dalam kerangka psikologi Freud - tidak setuju dengan ajaran-ajaran Freud tentang penis envy dalam psikologi perempuan, odipus kompleks, dll. - Freud: sikap-sikap, perasaan-perasaan, dan konflik-konflik yang ada pada perempuan timbul dari perasaan perempuan terhadap inferior genital dan rasa iri pada laki-laki
  • 4. - Horney: psikologi perempuan merupakan sesuatu yang muncul dari ketidakpercayaan diridan penekanan yang terlalu berlebihan pada hubungan cinta (tidak ada hubungan dengan anatomi organ seksual) - tentang odipus kompleks, Horney berpendapat bahwa kompleks bukan suatu konflik seksual dan dorongan agresi yang terjadi antara anak dengan orangtuanya - odipus kompleks merupakan kecemasan yang timbul dari gangguan- gangguan dasar yang terjadi dalam hubungan antara anak dengan orangtuanya (misal: karena penolakan, perlindungan yang berlebihan, dll.)
  • 5. - agresi bukan merupakan sesuatu yang bersifat bawaan, agresi merupakan cara untuk melindungi keamanan - menurut Horney, narsisme pada dasarnya bukan cinta diri, tetapi pendewaan diri dan penilaian diri yang berlebihan sebagai akibat perasaan tidak aman - prinsip-prinsip lain dari Freud yang kurang disetujui Horney al: prinsip tentang ego, id, super ego, masokhisme, dsb.
  • 6. Konsep-konsep Ajaran Horney •Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar, yaitu perasaan yang terdapat pada anak, yang disebabkan oleh rasa terisolasi dan tidak berdaya dalam menghadapi hal-hal yang ada di lingkungan dan membuat anak merasa tidak aman •Hal-hal yang menumbuhkan rasa tidak aman adalah dominasi (langsung/tidak langsung), sikap masa bodoh, kurang adanya penghargaan terhadap kebutuhan- kebutuhan anak, kurang kesungguhan dalam membimbing, sikap meremehkan anak, kurang adanya kehangatan, suasana permusuhan, dsb.
  • 7. • Segala sesuatu yang mengganggu keamanan anak dalam hubungan dengan orangtuanya akan menimbulkan kecemasan dasar • Anak yang tidak aman dan cemas akan menempuh berbagai siasat untuk mengatasi perasaan-perasaan terisolasi dan rasa tak berdaya • Cara-cara yang ditempuh anak antara lain: - menjadi bermusuhan dan ingin membalas dendam terhadap orang-orang yang menolaknya/sewenang-wenang padanya - menjadi sangat patuh, untuk mendapatkan kembali cinta yang dirasanya telah hilang
  • 8. - mengembangkan gambaran diri yang tidak realistik sebagai kompensasi terhadap perasaan-perasaan inferioritasnya - menyogok/mengancam orang lain supaya mencintainya - membuat diri patut dikasihani untuk mendapat simpati dari orang lain • Bila anak tidak mendapatkan cinta ia akan berusaha: - menguasai orang lain sebagai kompensasi terhadap rasa ketidakberdayaan - mencari cara untuk menyalurkan permusuhan - mengeksploitasi orang lain - menjadi sangat kompetitif - meremehkan diri sendiri - dll.
  • 9. • Menurut Horney, salah satu strategi tersebut menjadi permanen dalam kepribadian seseorang - suatu strategi tertentu bisa berperan sebagai dorongan/kebutuhan dalam dinamika kepribadian seseorang • Horney menyusun adanya 10 kebutuhan yang bersifat ‘neurotik’ yang muncul sebagai pemecahan irasional dalam usaha mencari pemecahan terhadap kebutuhan-kebutuhannya dalam berhubungan dengan orang lain. Kebutuhan- kebutuhan tersebut adalah: 1. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan, yaitu keinginan yang membabibuta untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan harapan-harapan mereka. - orang-orang dengan kebutuhan kasih sayang yang neurotik mengharapkan pendapat dari orang lain dan amat peka terhadap penolakan/ketidakramahan
  • 10. 2. Kebutuhan neurotik akan mitra/sahabat yang bersedia mengurus kehidupan seseorang - orang dengan kebutuhan ini akan menjadi parasit - ia akan terlalu menghargai cinta dan sangat takut diabaikan/ditinggalkan sendirian 3. Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas yang sempit - orang dengan kebutuhan ini tidak menuntut, puas dengan yang serba sedikit, lebih suka tetap tidak dikenal, sangat menghargai kerendahan hati
  • 11. 4. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan - orang dengan kebutuhan ini ingin berkuasa demi kekuasaan itu sendiri - orang ini sama sekali tidak hormat terhadap orang lain, sangat memuja segala bentuk kekuasaan dan melecehkan kelemahan - orang yang takut menunjukkan kebutuhan ini secara terang-terangan akan menguasai orang lain melalui eksploitasi dan superioritas intelektual -orang-orang dengan kebutuhan ini percaya akan kemahakuasaan kemauan, mereka percaya dapat mencapai apa saja dengan menggunakan kekuatan kemauan 5. Kebutuhan neurotik untuk mengeksploitasi orang lain
  • 12. 6. Kebutuhan neurotik akan prestise - orang dengan kebutuhan ini percaya bahwa harga diri seseorang ditentukan oleh banyaknya penghargaan yang diterima dari masyarakat 7. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi - orang-orang dengan kebutuhan ini mempunyai gambaran diri yang melambung dan ingin dikagumi berkat gambaran dirinya yang melambung itu, dan bukan atas dasar siapa sesungguhnya mereka 8. Ambisi neurotik akan prestasi pribadi - orang dengan kebutuhan ini ingin menjadi yang terbaik dan memaksa diri untuk semakin berprestasi guna mendapatkan rasa aman
  • 13. 9. Kebutuhan neurotik untuk berdiri sendiri dan bebas (mempunyai independensi) - karena kecewa dalam usaha mereka untuk menemukan hubungan-hubungan yang hangat dan memuaskan dengan orang lain, mak orang-orang ini memisahkan diri dan tidak mau terikat pada siapapun/apapun, mereka menjadi orang-orang yang menyendiri 10. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketidaktercelaan - karena takut membuat kesalahan dan dikritik, orang-orang ini berusaha membuat diri mereka sebagai orang tak terkalahkan dan tanpa cela. Mereka terus menerus mencari kekurangan-kekurangan diri agar dapat ditutupi sebelum diketahui oleh orang lain
  • 14. • Menurut Horney 10 kebutuhan tersebut merupakan sumber yang menyebabkan konflik batin dan merupakan kebutuhan yang tidak realistik • Horney juga mengelompokkan 10 kebutuhan tersebut ke dalam 3 kelompok, yaitu kebutuhan dengan orientasi: 1. Bergerak menuju orang lain (moving toward people), misal: kebutuhan akan cinta 2. Bergerak menjauhi orang lain (moving away from people), misal: kebutuhan independen 3. Bergerak melawan orang lain (moving again people), misal: kebutuhan berkuasa
  • 15. • Setiap kelompok kebutuhan tersebut menunjukkan orientasi dasar terhadap orang lain dan diri sendiri. Menurut Horney, pada setiap orientasi, ditemukan adanya dasar konflik batin - dasar konflik batin ini akan menentukan normal/ neurotiknya seseorang, dan yang menentukan adalah tingkatannya – Jadi pada dasarnya setiap orang mempunyai konflik batin, tetapi pad orang- orang tertentu (yang mengalami penolakan, pemanjaan, perlindungan yang berlebihan, dll), cenderung mempunyai konflik dalam taraf yang memberatkan • Orang-orang normal cenderung mengintegrasikan ketiga orientasi tersebut