SlideShare a Scribd company logo
HYDRAULIC CONTROLS AND
TRANSMISSION CUT-OFF PADA
MANITOU MLT 845 120 LSU
Joko Setio Purnomo
MANITOU
                 MLT 845 120 LSU
Brand :                        MANITOU
Model :
                               MLT 845-120 LSU
Year :                         2008
Hours :                        4449
Oil Change :                   Motor oil only

Tyres Front :
                               Very good (80-100%)
Tyres Rear :
                               Very good (80-100%)
Lifting Height :               8m
Lifting Capacity :             4500 kg
Price excl. VAT :              on request
Protection plan :              Negotiable

                                                     2
KABIN – PANEL INSTRUMEN MLT




                              3
4
Pengertian Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik mempunyai peran sangat penting dalam
operasi alat berat ( Manitou ). Prinsip-prinsip dasar hidrolik
digunakan ketika merancang dan mengoperasikan sistem
hidrolik untuk implement atau attachment, sistem steering,
sistem brake, dan sistem power train. Bahkan dalam
kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peralatan yang
memanfaatkan prinsip-prinsip dasar hidrolik, misalnya:
dongkrak dll.


                                                                 5
Pengertian Hidrolik Kontrol

 Hidrolik kontrol adalah sebuah sistem yang berfungsi
  untuk bertukar informasi dan berkomunikasi lewat link
  yang dibagi menjadi dua yaitu satu data link yang
  digunakan untuk mengontrol kerja sistem hidrolik dan
  yang lain mentransfer informasi diagnosa dari semua
  kontrol unit kedisplay instrumen panel , ketika ada
  gangguan suatu data link yang fungsinya cukup vital
  terhadap safety operasional

                                                          6
Prinsip Hidrolik

 Prinsip-prinsip hidrolik berlaku ketika menggunakan cairan
 yang bertekanan sebagai media untuk melakukan kerja.
 Untuk itu ada beberapa hukum yang harus dipahami dan di
 mengerti.




                                                              7
Beberapa Alasan Sistem Hidrolik
             Menggunakan Cairan

1. Cairan mengikuti bentuk wadah (tempat) dimana cairanitu
   berada. Ruang atau volume yang ditempati oleh zat cair tadi
   dinamakan “displacement”.

2. Zat cair tidak dapat dimampatkan 2 (non-compressible)

3. Zat cair meneruskan tekanan ke semua arah mengikuti bentuk
  dari wadah. Zat cair mengalir ke segala arah melalui pipa-pipa
  dan hose dalam berbagai ukuran dan bentuk.




                                                                   8
Sistem Hidrolik Memiliki 3 Komponen Utama

1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga
   dengan liquid/ minyak hidrolik .

  Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:

 Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar

 Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula
  memutar pompa hidrolik sehingga pompa hidrolik bekerja

 Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang
  cairan hidrolik

 Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas
  penduga, relief valve                                        9
Gambar unit tenaga




Tangki Hidrolik                     Hydraulic Pump




                                                     10
                  Hydraulic Motor
lanjutan

2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah
  tenaga      fluida     menjadi       tenaga      mekanik
  Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam
  yakni:

 Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik

 Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator




                                                             11
Gambar linier Actuator




                         12
Gambar rotary actuator




                         13
lanjutan

3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem
  hidrolik.Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup
  atau valve yang macam-macamnya akan dibahas berikut ini

       - Directional Control Valve = DCV

       - Electro hydraulic servo = EHSV

       -Pressure Control Valve = PSV




                                                             14
Directional Control Valve (DCV)


Directional Control Valve ( DCV) atau yang sering kita
kenal dengan katup pengontrol arah adalah salah satu
bagian yang paling mendasar dalam sistem hidrolik. DCV
berfungsi mengotrol aliran fluida kedalam jalur yang
berbeda dari satu atau lebih sumber. DCV biasanya
terdiri dari spul di dalam silinder yang mekanis atau
elektrik dikendalikan. Gerakan spool membatasi atau
mengizinkan aliran, sehingga mengontrol aliran fluida.




                                                         15
Skema Bagian Dalam DCV




                         16
Electro hydraulic servo valve ( EHSV )


 EHSV dioperasikan secara elektrik katup yang mengontrol
  bagaimana cairan hidrolik di porting ke aktuator . Servo
  katup dan Servo-Proporsional Katup yang elektro-hidrolik
  beroperasi dengan mengubah sinyal input analog atau digital
  berubah menjadi satu set mulus gerakan dalam silinder
  hidrolik. Katup servo dapat memberikan kontrol yang tepat
  posisi, tekanan kecepatan, dan kekuatan dengan karakteristik
  gerakan posting yang baik redaman.


                                                                 17
Gambar Electro hydraulic servo valve ( EHSV ) Model HTS 818




                                                              18
Pressure Control Valve ( PSV)

Pressure Control Valves ( katup kendali tekanan) dipakai untuk
mengendalikan    tekanan   di   dalam   sistem   hidrolik    dan
melindungi pompa serta aktuator hidrolik dari kelebihan
tekanan. Berdasarkan fungisinya pressure control valve dapat
dibagi menjadi beberapa tipe, seperti relief valve, pressure
reducing valve, sequence valve dan unloading relief valve.




                                                                   19
HIDROLIK CONTROL UNTUK TYRE HANDLE




  Unit MLT 845 120 LSU ada yang dilengkapi dengan attachment
  tyre handle seperti pada gambar di bawah




                                                               20
Menggunakan Continuous Hydraulic Movement




Pastikan potensiometer C diposisikan 0%

 Gerakkan (tergantung ke kebutuhan), ke tombol merah menyala menandakan sistem
sedang bekerja.

 Atur arus oli hidrolik sesuai dengan yang dibutuhkan     dengan cara memutar
potensiometer C.

Untuk mematikan Continuous Hydraulic Movement

 Gerakkan tombol A ke atas atau ke bawah atau tekan tombol B. Lampu indikator 1
mati.

Posisikan potensiometer C ke 0%.




                                                                            21
Gambar Continuous Hydraulic Movement




                                       22
.
     Transmission Cut-off




    Switch transmission cut-off untuk membantu service brake atau forward/reverse selector.

     Posisi A: lampu indikator menyala , transmission cut-off pada brake pedal bekerja.

     Posisi B: lampu indikator mati , transmission cut-off untuk forward/reverse selector    bekerja




                                                                                                        23
Menggunakan transmission cut-off

 Transmission cut-off pada brake pedal (position A)

     Digunakan saat loading.

 Transmission cut-off pada forward/reverse selector (position B)

     Digunakan ketika driving.

     Saat unit berhenti sementara saat operasi.

     Saat memindah forward/reverse selector.

     Starting di posisi miring.
                                                                   24
Gambar Transmission Cut-off




                              25
Keterangan Gambar

A - Lifting and tilting control lever.
B - Telescoping control button.
C - Attachment control button.
D - Attachment control button.




                                          26
Cara Pengoprasian Pada Saat Lifting ( Naik )



Tarik lever A ke belakang ketika lift /
 menaikan boom /jib.
 Dorong lever A beban jika menurunkan
 boom / jib.




                                               27
Cara Pengoprasian Saat Tilting ( Menurun )



Dorong lever A ke kanan untuk tilt
 mundur.
 Dorong lever A ke kiri unutk tilt
 maju.




                                             28
Cara Pengoprasian Saat Telescoping

Tekan tombol B kedepan untuk extending /
 boom memanjang.
Tekan tombol B kebelakang untuk retracting /
 boom memendek.




                                                29
Cara Pengoperasian Saat Attachment


Untuk mengoperasikan attachment
 dilakukan dengan menggerakan tombol C
 kedepan dan kebelakang.




                                         30
Diagram Blok
                         PROSES

  INPUT
                                  DCV


                                  EHSV


                                   PSV


               OUT PUT




                                         31
Troubleshooting
No            Permasalahan                       Penyebab Terjadinya
1.   Temperature oli hidraulic terlalu   a. Level oli di dalam tanki hidraulic
     panas                               terlalu rendah
                                         b. Viscosity oli salah atau kesalahan
                                         dalam penggunaan oli
                                         c. Pompa aus
                                         d. Adanya hambatan pada aliran
                                             dikarenakan hose yang bengkok,
                                             tube yang bengkok atau hambatan
                                             di dalam saluran oli
                                         e. Beban pada sistem terlalu tinggi
                                         f. Adanya udara di dalam sircuit
                                             hidraulic
                                         g. Adanya hambatan berlebih pada
                                             aliran oleh udara melalui oil cooler
                                         h. Temperature udara luar terlalu
                                             panas
                                         i. Pengoperasian unit terlalu lama
                                         j. Seal piston pada pompa telah aus
                                                                              32
Lanjutan

No       Permasalahan                     Penyebab Terjadinya
2    Pompa menghasilkan       a. Terdapatnya kavitasi disebabkan tekanan
     suara yang tidak biasa      tangki hidraulic di bawah tekanan atmospir
     dan cilinder rod tidak   b. Level oli di dalam tanki hidraulic terlalu
     bergerak                    rendah
     lancar/lembut            c. Viscosity oli salah atau kesalahan dalam
                                 penggunaan oli
                              d. Adanya kelonggaran pada hubungan sisi
                                 inlet pada pompa atau saluran pipa keluar
                                 bengkok
                              e. Bagian-bagian yang berputar pada pompa
                                 telah aus
                              f. Adanya udara di dalam hydraulic sirkuit




                                                                        33
Lanjutan

No         Permasalahan                  Penyebab Terjadinya
3    Terdapat sejumlah udara   a. Adanya kelonggaran pada sisi masuk
     didalam oli                  pompa sisi inlet pada samping pompa.
                               b. Hydraulic sistem tidak dibersihkan
                                  setelah pemasangan, inspeksi atau
                                  periksa.
                               c. Adanya kebocoran pada cylinder seal
                                  dan sekitar cylinder seal.
                               d. Periksa dari kelonggaran fittings atau
                                  keretakan pada fitting.
                               e. Kekurangan oli.
                               f. Adnya aeration didalam tangki.




                                                                       34
Lanjutan

No   Permasalahan                   Penyebab terjadinya
4    Saluran relief valve terlalu   a. Saluran relief valve diseting
     berisik                           terlalu rendah.
                                    b. Springs didalam relief valve rusak
                                       atau patah (fatigue).
                                    c. Tekanan compensator valve di
                                       seting terlalu tinggi.




                                                                            35
DAFTAR PUSTAKA




                 36

More Related Content

What's hot

Green Material
Green MaterialGreen Material
Green Material
Hajrah Nanda Putri
 
Kajian teori sirkulasi
Kajian teori sirkulasiKajian teori sirkulasi
Kajian teori sirkulasi
Bayu Putra Perdana
 
Pondasi Bagunan Pantai
Pondasi  Bagunan PantaiPondasi  Bagunan Pantai
Pondasi Bagunan Pantai
Nindita Setyahandani
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Ilham Al-Buwuly
 
Makalah atletik
Makalah atletikMakalah atletik
Makalah atletik
Semy Simbala
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Irene Baria
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
adedudi
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Endang Saefullah
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andri
Andri Santoso
 
Buku panduan cdi brt
Buku panduan cdi brtBuku panduan cdi brt
Buku panduan cdi brt
alohapoint
 
Pertemuan 5 pesawat angkat ok
Pertemuan 5 pesawat angkat ok Pertemuan 5 pesawat angkat ok
Pertemuan 5 pesawat angkat ok
Marfizal Marfizal
 
Makalah olahraga renang secara lengkap
Makalah olahraga renang secara lengkapMakalah olahraga renang secara lengkap
Makalah olahraga renang secara lengkap
YukwangYuzuriha
 
modul tromol
modul tromolmodul tromol
modul tromol
Syams Uddin
 
Senam Lantai
Senam LantaiSenam Lantai
Senam Lantai
Abdi Rahmatulloh
 
Dukungan material
Dukungan materialDukungan material
Dukungan material
SunartoHadiatmaja1
 
makalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkapmakalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkap
ultrasagresif
 
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 

What's hot (20)

Green Material
Green MaterialGreen Material
Green Material
 
Roda gigi umum
Roda gigi umumRoda gigi umum
Roda gigi umum
 
Kajian teori sirkulasi
Kajian teori sirkulasiKajian teori sirkulasi
Kajian teori sirkulasi
 
Pondasi Bagunan Pantai
Pondasi  Bagunan PantaiPondasi  Bagunan Pantai
Pondasi Bagunan Pantai
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
Makalah atletik
Makalah atletikMakalah atletik
Makalah atletik
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
 
MAINTENANCE PEMELIHARAAN
MAINTENANCE PEMELIHARAANMAINTENANCE PEMELIHARAAN
MAINTENANCE PEMELIHARAAN
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andri
 
Buku panduan cdi brt
Buku panduan cdi brtBuku panduan cdi brt
Buku panduan cdi brt
 
Pertemuan 5 pesawat angkat ok
Pertemuan 5 pesawat angkat ok Pertemuan 5 pesawat angkat ok
Pertemuan 5 pesawat angkat ok
 
Makalah olahraga renang secara lengkap
Makalah olahraga renang secara lengkapMakalah olahraga renang secara lengkap
Makalah olahraga renang secara lengkap
 
modul tromol
modul tromolmodul tromol
modul tromol
 
Senam Lantai
Senam LantaiSenam Lantai
Senam Lantai
 
Dukungan material
Dukungan materialDukungan material
Dukungan material
 
makalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkapmakalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkap
 
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
 

Similar to Sistem otomasi

Sistem otomasi
Sistem otomasiSistem otomasi
Sistem otomasi
Joko Setio Purnomo
 
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Fathan Fariza
 
Kertas penerangan k1
Kertas penerangan k1Kertas penerangan k1
Kertas penerangan k1
lyana mohamad
 
HYDRAULIC ACTUATOR_IRWAN FATHAR_80910098_IRNC_PYROELECTRIC_MEKANIK.pdf
HYDRAULIC ACTUATOR_IRWAN FATHAR_80910098_IRNC_PYROELECTRIC_MEKANIK.pdfHYDRAULIC ACTUATOR_IRWAN FATHAR_80910098_IRNC_PYROELECTRIC_MEKANIK.pdf
HYDRAULIC ACTUATOR_IRWAN FATHAR_80910098_IRNC_PYROELECTRIC_MEKANIK.pdf
irwanfathar1
 
Hydraulic system
Hydraulic systemHydraulic system
Hydraulic system
Rinowan Panggoari
 
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdfBAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BakriJusoh3
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
Joko Setio Purnomo
 
SISTEM HIDROLIK PADA ALAT BERAT.pptx
SISTEM HIDROLIK PADA ALAT BERAT.pptxSISTEM HIDROLIK PADA ALAT BERAT.pptx
SISTEM HIDROLIK PADA ALAT BERAT.pptx
MuchammadDickyUbaidi
 
Sistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada MesinSistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada Mesin
Joko Prasetiyo
 
Hydraulic introducing
Hydraulic introducingHydraulic introducing
Hydraulic introducingSidiq Mohamad
 
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Zhafran Anas
 
Tugas mekatronika
Tugas mekatronikaTugas mekatronika
Tugas mekatronika
Novian Bagus
 
08. AKTUATOR ROBOT.pptx
08. AKTUATOR ROBOT.pptx08. AKTUATOR ROBOT.pptx
08. AKTUATOR ROBOT.pptx
MuhammadYusro1
 
Jurnal ilmiah pompa sentrifugal
Jurnal ilmiah pompa sentrifugalJurnal ilmiah pompa sentrifugal
Jurnal ilmiah pompa sentrifugal
Saiful Badri
 
Katup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorKatup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai Aktuator
Elisabeth Anri
 
TURBINE GOVERNING SYSTEM training 1.ppt
TURBINE GOVERNING SYSTEM  training 1.pptTURBINE GOVERNING SYSTEM  training 1.ppt
TURBINE GOVERNING SYSTEM training 1.ppt
banjirbandang855
 
Sistem hidrolis kel5
Sistem hidrolis kel5Sistem hidrolis kel5
Sistem hidrolis kel5
Windy Kamesworo
 
J4012 pneumatik dan hidraulik unit8
J4012 pneumatik dan hidraulik unit8J4012 pneumatik dan hidraulik unit8
J4012 pneumatik dan hidraulik unit8
Asraf Malik
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Slamet Setiyono
 

Similar to Sistem otomasi (20)

Sistem otomasi
Sistem otomasiSistem otomasi
Sistem otomasi
 
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
 
Kertas penerangan k1
Kertas penerangan k1Kertas penerangan k1
Kertas penerangan k1
 
HYDRAULIC ACTUATOR_IRWAN FATHAR_80910098_IRNC_PYROELECTRIC_MEKANIK.pdf
HYDRAULIC ACTUATOR_IRWAN FATHAR_80910098_IRNC_PYROELECTRIC_MEKANIK.pdfHYDRAULIC ACTUATOR_IRWAN FATHAR_80910098_IRNC_PYROELECTRIC_MEKANIK.pdf
HYDRAULIC ACTUATOR_IRWAN FATHAR_80910098_IRNC_PYROELECTRIC_MEKANIK.pdf
 
Hydraulic system
Hydraulic systemHydraulic system
Hydraulic system
 
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdfBAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
SISTEM HIDROLIK PADA ALAT BERAT.pptx
SISTEM HIDROLIK PADA ALAT BERAT.pptxSISTEM HIDROLIK PADA ALAT BERAT.pptx
SISTEM HIDROLIK PADA ALAT BERAT.pptx
 
Sistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada MesinSistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada Mesin
 
Hydraulic introducing
Hydraulic introducingHydraulic introducing
Hydraulic introducing
 
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
 
Tugas mekatronika
Tugas mekatronikaTugas mekatronika
Tugas mekatronika
 
08. AKTUATOR ROBOT.pptx
08. AKTUATOR ROBOT.pptx08. AKTUATOR ROBOT.pptx
08. AKTUATOR ROBOT.pptx
 
Jurnal ilmiah pompa sentrifugal
Jurnal ilmiah pompa sentrifugalJurnal ilmiah pompa sentrifugal
Jurnal ilmiah pompa sentrifugal
 
Katup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorKatup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai Aktuator
 
TURBINE GOVERNING SYSTEM training 1.ppt
TURBINE GOVERNING SYSTEM  training 1.pptTURBINE GOVERNING SYSTEM  training 1.ppt
TURBINE GOVERNING SYSTEM training 1.ppt
 
Sistem hidrolis kel5
Sistem hidrolis kel5Sistem hidrolis kel5
Sistem hidrolis kel5
 
J4012 pneumatik dan hidraulik unit8
J4012 pneumatik dan hidraulik unit8J4012 pneumatik dan hidraulik unit8
J4012 pneumatik dan hidraulik unit8
 
H027294684 (1)
H027294684 (1)H027294684 (1)
H027294684 (1)
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
 

More from Joko Setio Purnomo

Correctionscommunicationpackage vce premarket_100914_all
Correctionscommunicationpackage vce premarket_100914_allCorrectionscommunicationpackage vce premarket_100914_all
Correctionscommunicationpackage vce premarket_100914_all
Joko Setio Purnomo
 
J1939 elektronik automotive_200809_pressarticle_en
J1939 elektronik automotive_200809_pressarticle_enJ1939 elektronik automotive_200809_pressarticle_en
J1939 elektronik automotive_200809_pressarticle_en
Joko Setio Purnomo
 
Sistem pendingin b
Sistem pendingin bSistem pendingin b
Sistem pendingin b
Joko Setio Purnomo
 

More from Joko Setio Purnomo (6)

Correctionscommunicationpackage vce premarket_100914_all
Correctionscommunicationpackage vce premarket_100914_allCorrectionscommunicationpackage vce premarket_100914_all
Correctionscommunicationpackage vce premarket_100914_all
 
J1939 elektronik automotive_200809_pressarticle_en
J1939 elektronik automotive_200809_pressarticle_enJ1939 elektronik automotive_200809_pressarticle_en
J1939 elektronik automotive_200809_pressarticle_en
 
Sistem kontrol
Sistem kontrolSistem kontrol
Sistem kontrol
 
1773
17731773
1773
 
Sistem pendingin b
Sistem pendingin bSistem pendingin b
Sistem pendingin b
 
Presentasi kp
Presentasi kpPresentasi kp
Presentasi kp
 

Sistem otomasi

  • 1. HYDRAULIC CONTROLS AND TRANSMISSION CUT-OFF PADA MANITOU MLT 845 120 LSU Joko Setio Purnomo
  • 2. MANITOU MLT 845 120 LSU Brand : MANITOU Model : MLT 845-120 LSU Year : 2008 Hours : 4449 Oil Change : Motor oil only Tyres Front : Very good (80-100%) Tyres Rear : Very good (80-100%) Lifting Height : 8m Lifting Capacity : 4500 kg Price excl. VAT : on request Protection plan : Negotiable 2
  • 3. KABIN – PANEL INSTRUMEN MLT 3
  • 4. 4
  • 5. Pengertian Sistem Hidrolik Sistem hidrolik mempunyai peran sangat penting dalam operasi alat berat ( Manitou ). Prinsip-prinsip dasar hidrolik digunakan ketika merancang dan mengoperasikan sistem hidrolik untuk implement atau attachment, sistem steering, sistem brake, dan sistem power train. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peralatan yang memanfaatkan prinsip-prinsip dasar hidrolik, misalnya: dongkrak dll. 5
  • 6. Pengertian Hidrolik Kontrol  Hidrolik kontrol adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk bertukar informasi dan berkomunikasi lewat link yang dibagi menjadi dua yaitu satu data link yang digunakan untuk mengontrol kerja sistem hidrolik dan yang lain mentransfer informasi diagnosa dari semua kontrol unit kedisplay instrumen panel , ketika ada gangguan suatu data link yang fungsinya cukup vital terhadap safety operasional 6
  • 7. Prinsip Hidrolik Prinsip-prinsip hidrolik berlaku ketika menggunakan cairan yang bertekanan sebagai media untuk melakukan kerja. Untuk itu ada beberapa hukum yang harus dipahami dan di mengerti. 7
  • 8. Beberapa Alasan Sistem Hidrolik Menggunakan Cairan 1. Cairan mengikuti bentuk wadah (tempat) dimana cairanitu berada. Ruang atau volume yang ditempati oleh zat cair tadi dinamakan “displacement”. 2. Zat cair tidak dapat dimampatkan 2 (non-compressible) 3. Zat cair meneruskan tekanan ke semua arah mengikuti bentuk dari wadah. Zat cair mengalir ke segala arah melalui pipa-pipa dan hose dalam berbagai ukuran dan bentuk. 8
  • 9. Sistem Hidrolik Memiliki 3 Komponen Utama 1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik . Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:  Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar  Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga pompa hidrolik bekerja  Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik  Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve 9
  • 10. Gambar unit tenaga Tangki Hidrolik Hydraulic Pump 10 Hydraulic Motor
  • 11. lanjutan 2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:  Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik  Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator 11
  • 14. lanjutan 3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya akan dibahas berikut ini - Directional Control Valve = DCV - Electro hydraulic servo = EHSV -Pressure Control Valve = PSV 14
  • 15. Directional Control Valve (DCV) Directional Control Valve ( DCV) atau yang sering kita kenal dengan katup pengontrol arah adalah salah satu bagian yang paling mendasar dalam sistem hidrolik. DCV berfungsi mengotrol aliran fluida kedalam jalur yang berbeda dari satu atau lebih sumber. DCV biasanya terdiri dari spul di dalam silinder yang mekanis atau elektrik dikendalikan. Gerakan spool membatasi atau mengizinkan aliran, sehingga mengontrol aliran fluida. 15
  • 17. Electro hydraulic servo valve ( EHSV )  EHSV dioperasikan secara elektrik katup yang mengontrol bagaimana cairan hidrolik di porting ke aktuator . Servo katup dan Servo-Proporsional Katup yang elektro-hidrolik beroperasi dengan mengubah sinyal input analog atau digital berubah menjadi satu set mulus gerakan dalam silinder hidrolik. Katup servo dapat memberikan kontrol yang tepat posisi, tekanan kecepatan, dan kekuatan dengan karakteristik gerakan posting yang baik redaman. 17
  • 18. Gambar Electro hydraulic servo valve ( EHSV ) Model HTS 818 18
  • 19. Pressure Control Valve ( PSV) Pressure Control Valves ( katup kendali tekanan) dipakai untuk mengendalikan tekanan di dalam sistem hidrolik dan melindungi pompa serta aktuator hidrolik dari kelebihan tekanan. Berdasarkan fungisinya pressure control valve dapat dibagi menjadi beberapa tipe, seperti relief valve, pressure reducing valve, sequence valve dan unloading relief valve. 19
  • 20. HIDROLIK CONTROL UNTUK TYRE HANDLE Unit MLT 845 120 LSU ada yang dilengkapi dengan attachment tyre handle seperti pada gambar di bawah 20
  • 21. Menggunakan Continuous Hydraulic Movement Pastikan potensiometer C diposisikan 0%  Gerakkan (tergantung ke kebutuhan), ke tombol merah menyala menandakan sistem sedang bekerja.  Atur arus oli hidrolik sesuai dengan yang dibutuhkan dengan cara memutar potensiometer C. Untuk mematikan Continuous Hydraulic Movement  Gerakkan tombol A ke atas atau ke bawah atau tekan tombol B. Lampu indikator 1 mati. Posisikan potensiometer C ke 0%. 21
  • 23. . Transmission Cut-off Switch transmission cut-off untuk membantu service brake atau forward/reverse selector.  Posisi A: lampu indikator menyala , transmission cut-off pada brake pedal bekerja.  Posisi B: lampu indikator mati , transmission cut-off untuk forward/reverse selector bekerja 23
  • 24. Menggunakan transmission cut-off Transmission cut-off pada brake pedal (position A)  Digunakan saat loading. Transmission cut-off pada forward/reverse selector (position B)  Digunakan ketika driving.  Saat unit berhenti sementara saat operasi.  Saat memindah forward/reverse selector.  Starting di posisi miring. 24
  • 26. Keterangan Gambar A - Lifting and tilting control lever. B - Telescoping control button. C - Attachment control button. D - Attachment control button. 26
  • 27. Cara Pengoprasian Pada Saat Lifting ( Naik ) Tarik lever A ke belakang ketika lift / menaikan boom /jib.  Dorong lever A beban jika menurunkan boom / jib. 27
  • 28. Cara Pengoprasian Saat Tilting ( Menurun ) Dorong lever A ke kanan untuk tilt mundur.  Dorong lever A ke kiri unutk tilt maju. 28
  • 29. Cara Pengoprasian Saat Telescoping Tekan tombol B kedepan untuk extending / boom memanjang. Tekan tombol B kebelakang untuk retracting / boom memendek. 29
  • 30. Cara Pengoperasian Saat Attachment Untuk mengoperasikan attachment dilakukan dengan menggerakan tombol C kedepan dan kebelakang. 30
  • 31. Diagram Blok PROSES INPUT DCV EHSV PSV OUT PUT 31
  • 32. Troubleshooting No Permasalahan Penyebab Terjadinya 1. Temperature oli hidraulic terlalu a. Level oli di dalam tanki hidraulic panas terlalu rendah b. Viscosity oli salah atau kesalahan dalam penggunaan oli c. Pompa aus d. Adanya hambatan pada aliran dikarenakan hose yang bengkok, tube yang bengkok atau hambatan di dalam saluran oli e. Beban pada sistem terlalu tinggi f. Adanya udara di dalam sircuit hidraulic g. Adanya hambatan berlebih pada aliran oleh udara melalui oil cooler h. Temperature udara luar terlalu panas i. Pengoperasian unit terlalu lama j. Seal piston pada pompa telah aus 32
  • 33. Lanjutan No Permasalahan Penyebab Terjadinya 2 Pompa menghasilkan a. Terdapatnya kavitasi disebabkan tekanan suara yang tidak biasa tangki hidraulic di bawah tekanan atmospir dan cilinder rod tidak b. Level oli di dalam tanki hidraulic terlalu bergerak rendah lancar/lembut c. Viscosity oli salah atau kesalahan dalam penggunaan oli d. Adanya kelonggaran pada hubungan sisi inlet pada pompa atau saluran pipa keluar bengkok e. Bagian-bagian yang berputar pada pompa telah aus f. Adanya udara di dalam hydraulic sirkuit 33
  • 34. Lanjutan No Permasalahan Penyebab Terjadinya 3 Terdapat sejumlah udara a. Adanya kelonggaran pada sisi masuk didalam oli pompa sisi inlet pada samping pompa. b. Hydraulic sistem tidak dibersihkan setelah pemasangan, inspeksi atau periksa. c. Adanya kebocoran pada cylinder seal dan sekitar cylinder seal. d. Periksa dari kelonggaran fittings atau keretakan pada fitting. e. Kekurangan oli. f. Adnya aeration didalam tangki. 34
  • 35. Lanjutan No Permasalahan Penyebab terjadinya 4 Saluran relief valve terlalu a. Saluran relief valve diseting berisik terlalu rendah. b. Springs didalam relief valve rusak atau patah (fatigue). c. Tekanan compensator valve di seting terlalu tinggi. 35