Dokumen tersebut membahas tentang sistem hidrolik dan kontrol transmisi pada alat berat Manitou MLT 845 120 LSU. Terdapat penjelasan mengenai komponen utama sistem hidrolik, prinsip kerjanya, kontrol hidrolik untuk penggerak roda, dan pengoperasian kontrol transmisi.
Teks tersebut membahas tentang poros dan gandar. Secara umum, poros adalah bagian stasioner yang berputar untuk mentransmisikan daya melalui elemen seperti roda gigi dan pulley. Teks tersebut juga membahas berbagai jenis poros dan gandar serta faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan poros seperti beban, kekuatan, kekakuan, dan diameter poros.
Bab ii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...bram santo
Dokumen tersebut membahas tentang proses pemotongan logam dengan mesin bubut. Ia menjelaskan prinsip kerja, bagian-bagian utama, dan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut seperti pembubutan muka dan silindris. Proses pemotongan logam dengan mesin bubut melibatkan putaran benda kerja dan pahat potong untuk membentuk permukaan sesuai keinginan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sistem otomatisasi pelumasan (auto-lubrication system) pada mesin, termasuk komponen utama sistem, spesifikasi grease yang direkomendasikan, dan cara kerja sistem secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang olahraga tolak peluru. Secara singkat, dokumen menjelaskan (1) pengertian dan teknik dasar tolak peluru, (2) peralatan yang diperlukan termasuk ukuran peluru dan lapangan, serta (3) aturan diskualifikasi peserta.
Makalah ini membahas tentang kopling tetap pada kendaraan. Kopling merupakan bagian penting dalam sistem transmisi yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan putaran mesin dengan poros transmisi. Terdapat beberapa jenis kopling tetap seperti kopling fluida, kopling kaku, dan kopling karet ban. Kopling terdiri dari beberapa komponen utama seperti roda penerus, pelat kopling, pelat tekan, unit pelat tekan,
Teks tersebut membahas tentang poros dan gandar. Secara umum, poros adalah bagian stasioner yang berputar untuk mentransmisikan daya melalui elemen seperti roda gigi dan pulley. Teks tersebut juga membahas berbagai jenis poros dan gandar serta faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan poros seperti beban, kekuatan, kekakuan, dan diameter poros.
Bab ii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...bram santo
Dokumen tersebut membahas tentang proses pemotongan logam dengan mesin bubut. Ia menjelaskan prinsip kerja, bagian-bagian utama, dan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut seperti pembubutan muka dan silindris. Proses pemotongan logam dengan mesin bubut melibatkan putaran benda kerja dan pahat potong untuk membentuk permukaan sesuai keinginan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sistem otomatisasi pelumasan (auto-lubrication system) pada mesin, termasuk komponen utama sistem, spesifikasi grease yang direkomendasikan, dan cara kerja sistem secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang olahraga tolak peluru. Secara singkat, dokumen menjelaskan (1) pengertian dan teknik dasar tolak peluru, (2) peralatan yang diperlukan termasuk ukuran peluru dan lapangan, serta (3) aturan diskualifikasi peserta.
Makalah ini membahas tentang kopling tetap pada kendaraan. Kopling merupakan bagian penting dalam sistem transmisi yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan putaran mesin dengan poros transmisi. Terdapat beberapa jenis kopling tetap seperti kopling fluida, kopling kaku, dan kopling karet ban. Kopling terdiri dari beberapa komponen utama seperti roda penerus, pelat kopling, pelat tekan, unit pelat tekan,
Dokumen tersebut membahas tentang material hijau (green material) yang ramah lingkungan untuk digunakan dalam pembangunan green building. Ia menjelaskan definisi green material, contoh-contoh material hijau seperti kayu, bambu, beton rumput, serta kriteria green material meliputi sumber daya yang berkelanjutan, proses produksi dan pemasangan yang ramah lingkungan, serta dapat mendukung penghematan energi dan efisiensi bangunan.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Ilham Al-Buwuly
1. Rencana roda gigi lurus untuk transmisi daya 15 kW dengan perbandingan reduksi 1:3.
2. Diameter pinion 300 mm dan roda gigi yang digerakkan 100 mm, lebar 11 mm, dan jarak sumbu 200 mm.
3. Bahan pinion S35C dan roda gigi FC30, diameter poros pinion 30 mm dan roda gigi 22 mm.
CDI Digital adalah sistem pengapian sepeda motor yang dikendalikan secara digital oleh mikrokomputer untuk menghasilkan waktu pengapian yang sangat presisi dan stabil hingga kecepatan tinggi, sehingga membakar bahan bakar lebih sempurna dan hemat serta menghasilkan tenaga yang stabil dan besar dari putaran rendah hingga tinggi dengan emisi rendah. CDI Digital Dual Band memiliki dua kurva pengapian yang disesuaikan untuk kebutuhan standar
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
MODUL PRAKTIK MEMASANG DAN MELEPAS BANTALAN GELINDING (Practice of Mounting and Dismounting Antifriction Bearing)
Daftar Isi (Table of Content) :
1. Kesalahan Awal dan Perlakuan Awal Sebelum Memasang Bantalan Gelinding (Initial Error and Initial Treatment Befor Mounting Antifriction Bearing)
2. Pemeliharaan Bantalan Gelinding (Maintenance of Antifriction Bearing)
3. Pemeriksaan Permukaan Dudukan Bantalan Gelinding (Measuring and Checking The Surface for Antifrictionf Bearing Mounting)
4. Metoda Pemasangan Bantalan (Method for Mounting The Antifriction Bearing)
5. Metoda Pelepasan Bantalan Gelinding (Method for Dismounting The Antifriction Bearing)
6. Menyetel Kelonggaran Axial atau Radial pada Bantalan Gelinding (Setting Axial or Radial Clearence for Antifriction Bearing)
7. Analisa Penyebab Kerusakan pada Bantalan Gelinding (Analize The Causes of Antifriction Bearing Damage)
8. Latihan FAG Bearing KIT (FAG Bearing KIT Exercises)
9. Pengujian Statis dan Dinamik Hasil Pemasangan Bearing (Static and Dinamic Testing for Mounting Antifriction Bearing Result)
Ditulis (Create)
Bandung, 1993
Duddy Arisandi
Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)
Dokumen tersebut membahas tentang sistem hidrolik dan kontrol transmisi pada alat berat Manitou MLT 845 120 LSU. Sistem hidrolik terdiri atas unit tenaga, unit penggerak, dan unit pengatur yang bekerja bersama untuk mengontrol berbagai fungsi alat seperti lifting, tilting, telescoping, dan attachment. Dokumen juga menjelaskan cara pengoperasian kontrol alat.
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Fathan Fariza
Dokumen tersebut membahas karakteristik dan sumber energi pada valve. Terdapat tiga karakteristik valve yaitu quick opening, linear, dan equal percentage. Sumber energi pada valve meliputi hydraulic valve, pneumatic valve, dan solenoid valve.
Dokumen tersebut membahas tentang material hijau (green material) yang ramah lingkungan untuk digunakan dalam pembangunan green building. Ia menjelaskan definisi green material, contoh-contoh material hijau seperti kayu, bambu, beton rumput, serta kriteria green material meliputi sumber daya yang berkelanjutan, proses produksi dan pemasangan yang ramah lingkungan, serta dapat mendukung penghematan energi dan efisiensi bangunan.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Ilham Al-Buwuly
1. Rencana roda gigi lurus untuk transmisi daya 15 kW dengan perbandingan reduksi 1:3.
2. Diameter pinion 300 mm dan roda gigi yang digerakkan 100 mm, lebar 11 mm, dan jarak sumbu 200 mm.
3. Bahan pinion S35C dan roda gigi FC30, diameter poros pinion 30 mm dan roda gigi 22 mm.
CDI Digital adalah sistem pengapian sepeda motor yang dikendalikan secara digital oleh mikrokomputer untuk menghasilkan waktu pengapian yang sangat presisi dan stabil hingga kecepatan tinggi, sehingga membakar bahan bakar lebih sempurna dan hemat serta menghasilkan tenaga yang stabil dan besar dari putaran rendah hingga tinggi dengan emisi rendah. CDI Digital Dual Band memiliki dua kurva pengapian yang disesuaikan untuk kebutuhan standar
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
MODUL PRAKTIK MEMASANG DAN MELEPAS BANTALAN GELINDING (Practice of Mounting and Dismounting Antifriction Bearing)
Daftar Isi (Table of Content) :
1. Kesalahan Awal dan Perlakuan Awal Sebelum Memasang Bantalan Gelinding (Initial Error and Initial Treatment Befor Mounting Antifriction Bearing)
2. Pemeliharaan Bantalan Gelinding (Maintenance of Antifriction Bearing)
3. Pemeriksaan Permukaan Dudukan Bantalan Gelinding (Measuring and Checking The Surface for Antifrictionf Bearing Mounting)
4. Metoda Pemasangan Bantalan (Method for Mounting The Antifriction Bearing)
5. Metoda Pelepasan Bantalan Gelinding (Method for Dismounting The Antifriction Bearing)
6. Menyetel Kelonggaran Axial atau Radial pada Bantalan Gelinding (Setting Axial or Radial Clearence for Antifriction Bearing)
7. Analisa Penyebab Kerusakan pada Bantalan Gelinding (Analize The Causes of Antifriction Bearing Damage)
8. Latihan FAG Bearing KIT (FAG Bearing KIT Exercises)
9. Pengujian Statis dan Dinamik Hasil Pemasangan Bearing (Static and Dinamic Testing for Mounting Antifriction Bearing Result)
Ditulis (Create)
Bandung, 1993
Duddy Arisandi
Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)
Dokumen tersebut membahas tentang sistem hidrolik dan kontrol transmisi pada alat berat Manitou MLT 845 120 LSU. Sistem hidrolik terdiri atas unit tenaga, unit penggerak, dan unit pengatur yang bekerja bersama untuk mengontrol berbagai fungsi alat seperti lifting, tilting, telescoping, dan attachment. Dokumen juga menjelaskan cara pengoperasian kontrol alat.
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Fathan Fariza
Dokumen tersebut membahas karakteristik dan sumber energi pada valve. Terdapat tiga karakteristik valve yaitu quick opening, linear, dan equal percentage. Sumber energi pada valve meliputi hydraulic valve, pneumatic valve, dan solenoid valve.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem tenaga fluida khususnya sistem hidrolik dan pneumatik. Sistem hidrolik menggunakan cairan seperti oli sebagai media transfer tenaga, sedangkan sistem pneumatik menggunakan udara terkompresi. Dokumen ini juga menjelaskan komponen utama sistem tenaga fluida seperti unit tenaga, unit penggerak, dan unit pengontrol serta contoh aplikasinya pada mesin press dan crane.
Dokumen tersebut membahas sistem hidrolik pada pesawat terbang. Sistem ini menggunakan tekanan cairan untuk menggerakkan berbagai komponen seperti spoiler, flaps, landing gear, dan kontrol terbang. Terdiri dari dua sistem utama (A dan B), satu sistem cadangan, serta komponen seperti pompa, modul tekanan, dan bak penampung cairan. Sistem ini menerapkan prinsip Bernoulli dan Pascal dalam menyalurkan tekanan cairan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sistem hidraulik digunakan untuk memindahkan kuasa pada mesin pengacuanan suntikan. Ia terdiri daripada komponen utama seperti motor, pam, tangki, injap dan silinder yang disambungkan melalui saluran. Sistem ini menggunakan prinsip Pascal untuk memindahkan kuasa cecair ke gerakan mekanikal.
Sistem kemudi mekanikal (crawler tractor) menggunakan kopling mekanik yang terdiri dari cakram dan pelat yang disusun antara drum dalam dan luar serta dipasang pada kedua ujung poros engkol. Kopling ini dapat dilepaskan menggunakan tenaga hidrolik atau mekanik untuk memutuskan putaran antara transmisi dan poros engkol, memungkinkan unit untuk membelok.
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Zhafran Anas
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem penggerak hidrolik pada transmisi otomatis. Sistem ini mengatur aliran minyak transmisi dan tekanan hidrolik untuk mengubah rasio gigi secara otomatis sesuai kecepatan kendaraan dan beban mesin. Sistem terdiri atas pompa minyak, katup kendali, akumulator, dan katup pindah gigi yang mengatur kopling dan rem planetari untuk memindahkan gigi. Sistem ini men
Dokumen ini membahas tentang tugas mekatronika yang meliputi rangkaian sistem hidrolik, jenis-jenis komponennya seperti pompa, katup pengarah, aktuator, dan cara kerjanya. Terdapat penjelasan mengenai aktuator tunggal, katup pengarah, dan pompa roda gigi serta skema rangkaian elektronik dan hidrolik untuk menggerakkan aktuator.
Aktuator di dalam robot digunakan untuk menghasilkan gerakan mekanik. Jenis aktuator yang umum digunakan adalah aktuator elektrik seperti motor DC, motor AC, dan motor stepper, aktuator pneumatik yang menggunakan udara bertekanan, serta aktuator hidrolik yang menggunakan cairan hidrolik untuk menghasilkan gaya besar.
Sistem pengatur katup elektronik pada kendaraan modern dapat merubah waktu pembukaan dan penutupan katup secara variabel berdasarkan kondisi mesin untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar. Beberapa teknologi pengaturan katup seperti VVT-i, VVTL-i, dan valvelift mampu mengubah waktu serta lebar pembukaan katup secara otomatis untuk mengoptimalkan proses pembakaran
The document provides information about communication packages for Volvo Construction Equipment dealer sales personnel. It includes details about pre-market and after-market media assets that can be used to communicate product information to regions and dealers. It lists brochures, catalogs, posters, and websites for various products like wheel loaders, excavators, and backhoe loaders. It provides information on where to find each media asset and details like the region, page size, reference number, file name, and language.
This document provides an overview of the SAE J1939 protocol for networking electronic control units in heavy-duty vehicles. J1939 uses the CAN bus standard and supports plug-and-play functionality. It defines standardized message formats, device names, and addresses to enable interoperability between components from different manufacturers. Specialized software tools can help developers work with J1939 without needing extensive protocol knowledge. These tools also facilitate testing components at all stages of development to find and address issues early.
2. MANITOU
MLT 845 120 LSU
Brand : MANITOU
Model :
MLT 845-120 LSU
Year : 2008
Hours : 4449
Oil Change : Motor oil only
Tyres Front :
Very good (80-100%)
Tyres Rear :
Very good (80-100%)
Lifting Height : 8m
Lifting Capacity : 4500 kg
Price excl. VAT : on request
Protection plan : Negotiable
2
5. Pengertian Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik mempunyai peran sangat penting dalam
operasi alat berat ( Manitou ). Prinsip-prinsip dasar hidrolik
digunakan ketika merancang dan mengoperasikan sistem
hidrolik untuk implement atau attachment, sistem steering,
sistem brake, dan sistem power train. Bahkan dalam
kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peralatan yang
memanfaatkan prinsip-prinsip dasar hidrolik, misalnya:
dongkrak dll.
5
6. Pengertian Hidrolik Kontrol
Hidrolik kontrol adalah sebuah sistem yang berfungsi
untuk bertukar informasi dan berkomunikasi lewat link
yang dibagi menjadi dua yaitu satu data link yang
digunakan untuk mengontrol kerja sistem hidrolik dan
yang lain mentransfer informasi diagnosa dari semua
kontrol unit kedisplay instrumen panel , ketika ada
gangguan suatu data link yang fungsinya cukup vital
terhadap safety operasional
6
7. Prinsip Hidrolik
Prinsip-prinsip hidrolik berlaku ketika menggunakan cairan
yang bertekanan sebagai media untuk melakukan kerja.
Untuk itu ada beberapa hukum yang harus dipahami dan di
mengerti.
7
8. Beberapa Alasan Sistem Hidrolik
Menggunakan Cairan
1. Cairan mengikuti bentuk wadah (tempat) dimana cairanitu
berada. Ruang atau volume yang ditempati oleh zat cair tadi
dinamakan “displacement”.
2. Zat cair tidak dapat dimampatkan 2 (non-compressible)
3. Zat cair meneruskan tekanan ke semua arah mengikuti bentuk
dari wadah. Zat cair mengalir ke segala arah melalui pipa-pipa
dan hose dalam berbagai ukuran dan bentuk.
8
9. Sistem Hidrolik Memiliki 3 Komponen Utama
1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga
dengan liquid/ minyak hidrolik .
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula
memutar pompa hidrolik sehingga pompa hidrolik bekerja
Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang
cairan hidrolik
Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas
penduga, relief valve 9
11. lanjutan
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah
tenaga fluida menjadi tenaga mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam
yakni:
Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
11
14. lanjutan
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem
hidrolik.Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup
atau valve yang macam-macamnya akan dibahas berikut ini
- Directional Control Valve = DCV
- Electro hydraulic servo = EHSV
-Pressure Control Valve = PSV
14
15. Directional Control Valve (DCV)
Directional Control Valve ( DCV) atau yang sering kita
kenal dengan katup pengontrol arah adalah salah satu
bagian yang paling mendasar dalam sistem hidrolik. DCV
berfungsi mengotrol aliran fluida kedalam jalur yang
berbeda dari satu atau lebih sumber. DCV biasanya
terdiri dari spul di dalam silinder yang mekanis atau
elektrik dikendalikan. Gerakan spool membatasi atau
mengizinkan aliran, sehingga mengontrol aliran fluida.
15
17. Electro hydraulic servo valve ( EHSV )
EHSV dioperasikan secara elektrik katup yang mengontrol
bagaimana cairan hidrolik di porting ke aktuator . Servo
katup dan Servo-Proporsional Katup yang elektro-hidrolik
beroperasi dengan mengubah sinyal input analog atau digital
berubah menjadi satu set mulus gerakan dalam silinder
hidrolik. Katup servo dapat memberikan kontrol yang tepat
posisi, tekanan kecepatan, dan kekuatan dengan karakteristik
gerakan posting yang baik redaman.
17
19. Pressure Control Valve ( PSV)
Pressure Control Valves ( katup kendali tekanan) dipakai untuk
mengendalikan tekanan di dalam sistem hidrolik dan
melindungi pompa serta aktuator hidrolik dari kelebihan
tekanan. Berdasarkan fungisinya pressure control valve dapat
dibagi menjadi beberapa tipe, seperti relief valve, pressure
reducing valve, sequence valve dan unloading relief valve.
19
20. HIDROLIK CONTROL UNTUK TYRE HANDLE
Unit MLT 845 120 LSU ada yang dilengkapi dengan attachment
tyre handle seperti pada gambar di bawah
20
21. Menggunakan Continuous Hydraulic Movement
Pastikan potensiometer C diposisikan 0%
Gerakkan (tergantung ke kebutuhan), ke tombol merah menyala menandakan sistem
sedang bekerja.
Atur arus oli hidrolik sesuai dengan yang dibutuhkan dengan cara memutar
potensiometer C.
Untuk mematikan Continuous Hydraulic Movement
Gerakkan tombol A ke atas atau ke bawah atau tekan tombol B. Lampu indikator 1
mati.
Posisikan potensiometer C ke 0%.
21
23. .
Transmission Cut-off
Switch transmission cut-off untuk membantu service brake atau forward/reverse selector.
Posisi A: lampu indikator menyala , transmission cut-off pada brake pedal bekerja.
Posisi B: lampu indikator mati , transmission cut-off untuk forward/reverse selector bekerja
23
24. Menggunakan transmission cut-off
Transmission cut-off pada brake pedal (position A)
Digunakan saat loading.
Transmission cut-off pada forward/reverse selector (position B)
Digunakan ketika driving.
Saat unit berhenti sementara saat operasi.
Saat memindah forward/reverse selector.
Starting di posisi miring.
24
26. Keterangan Gambar
A - Lifting and tilting control lever.
B - Telescoping control button.
C - Attachment control button.
D - Attachment control button.
26
27. Cara Pengoprasian Pada Saat Lifting ( Naik )
Tarik lever A ke belakang ketika lift /
menaikan boom /jib.
Dorong lever A beban jika menurunkan
boom / jib.
27
28. Cara Pengoprasian Saat Tilting ( Menurun )
Dorong lever A ke kanan untuk tilt
mundur.
Dorong lever A ke kiri unutk tilt
maju.
28
29. Cara Pengoprasian Saat Telescoping
Tekan tombol B kedepan untuk extending /
boom memanjang.
Tekan tombol B kebelakang untuk retracting /
boom memendek.
29
30. Cara Pengoperasian Saat Attachment
Untuk mengoperasikan attachment
dilakukan dengan menggerakan tombol C
kedepan dan kebelakang.
30
31. Diagram Blok
PROSES
INPUT
DCV
EHSV
PSV
OUT PUT
31
32. Troubleshooting
No Permasalahan Penyebab Terjadinya
1. Temperature oli hidraulic terlalu a. Level oli di dalam tanki hidraulic
panas terlalu rendah
b. Viscosity oli salah atau kesalahan
dalam penggunaan oli
c. Pompa aus
d. Adanya hambatan pada aliran
dikarenakan hose yang bengkok,
tube yang bengkok atau hambatan
di dalam saluran oli
e. Beban pada sistem terlalu tinggi
f. Adanya udara di dalam sircuit
hidraulic
g. Adanya hambatan berlebih pada
aliran oleh udara melalui oil cooler
h. Temperature udara luar terlalu
panas
i. Pengoperasian unit terlalu lama
j. Seal piston pada pompa telah aus
32
33. Lanjutan
No Permasalahan Penyebab Terjadinya
2 Pompa menghasilkan a. Terdapatnya kavitasi disebabkan tekanan
suara yang tidak biasa tangki hidraulic di bawah tekanan atmospir
dan cilinder rod tidak b. Level oli di dalam tanki hidraulic terlalu
bergerak rendah
lancar/lembut c. Viscosity oli salah atau kesalahan dalam
penggunaan oli
d. Adanya kelonggaran pada hubungan sisi
inlet pada pompa atau saluran pipa keluar
bengkok
e. Bagian-bagian yang berputar pada pompa
telah aus
f. Adanya udara di dalam hydraulic sirkuit
33
34. Lanjutan
No Permasalahan Penyebab Terjadinya
3 Terdapat sejumlah udara a. Adanya kelonggaran pada sisi masuk
didalam oli pompa sisi inlet pada samping pompa.
b. Hydraulic sistem tidak dibersihkan
setelah pemasangan, inspeksi atau
periksa.
c. Adanya kebocoran pada cylinder seal
dan sekitar cylinder seal.
d. Periksa dari kelonggaran fittings atau
keretakan pada fitting.
e. Kekurangan oli.
f. Adnya aeration didalam tangki.
34
35. Lanjutan
No Permasalahan Penyebab terjadinya
4 Saluran relief valve terlalu a. Saluran relief valve diseting
berisik terlalu rendah.
b. Springs didalam relief valve rusak
atau patah (fatigue).
c. Tekanan compensator valve di
seting terlalu tinggi.
35