Sistem pelumasan mesin diesel berfungsi untuk melapisi dan memisahkan permukaan logam yang bergesekan dengan lapisan tipis oli pelumas agar tingkat keausan berkurang dan umur mesin optimal. Sistem ini terdiri dari komponen seperti karter oli, pompa oli, filter oli, dan pendingin oli. Oli disirkulasikan ke bagian-bagian seperti bantalan, sistem katup, cincin piston, dan pin piston untuk mendinginkan, membersihkan, dan meminimalkan gesekan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan pada mesin, terutama fungsinya untuk mencegah kontak langsung antara bagian-bagian bergesekan, melindungi dari karat, meredam suara, dan pendingin. Juga dibahas tentang jenis sistem pelumasan kering dan basah pada mesin 4 tak serta sistem pelumasan terpisah pada mesin 2 tak seperti autolube, CCI, dan superlube. Dokumen ini memberikan panduan untuk pemeriksaan k
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai komponen sistem kopling dan cara memeriksanya, termasuk jenis-jenis kopling, cara membongkar dan memasang kopling, serta gejala dan cara mendeteksi masalah pada kopling seperti kopling yang tidak bisa dilepas, kopling yang selip, dan masalah perkaitan kopling.
Sistem bahan bakar mesin diesel bekerja dengan cara menghisap udara bersih kemudian dikompresikan. Bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar dan terbakar. Pompa injeksi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar pada saat yang tepat. Ada dua jenis pompa injeksi, yaitu pompa injeksi in-line dan distributor.
Dokumen tersebut membandingkan perbedaan antara mesin bensin dan diesel. Mesin bensin menggunakan sistem busi untuk menyala, sedangkan mesin diesel menggunakan kompresi tinggi. Kedua mesin saat ini menggunakan teknologi injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik, seperti injeksi dan common rail injection.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan mesin diesel di kapal. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang pengertian pelumas sebagai zat yang dapat mengurangi gesekan antar permukaan, fungsi pelumasan untuk mengurangi aus dan panas serta membersihkan kotoran, jenis sistem pelumasan yaitu basah dan kering, serta sistem pelumasan silinder untuk melapisi gesekan antara silinder dan piston.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan pada mesin, terutama fungsinya untuk mencegah kontak langsung antara bagian-bagian bergesekan, melindungi dari karat, meredam suara, dan pendingin. Juga dibahas tentang jenis sistem pelumasan kering dan basah pada mesin 4 tak serta sistem pelumasan terpisah pada mesin 2 tak seperti autolube, CCI, dan superlube. Dokumen ini memberikan panduan untuk pemeriksaan k
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai komponen sistem kopling dan cara memeriksanya, termasuk jenis-jenis kopling, cara membongkar dan memasang kopling, serta gejala dan cara mendeteksi masalah pada kopling seperti kopling yang tidak bisa dilepas, kopling yang selip, dan masalah perkaitan kopling.
Sistem bahan bakar mesin diesel bekerja dengan cara menghisap udara bersih kemudian dikompresikan. Bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar dan terbakar. Pompa injeksi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar pada saat yang tepat. Ada dua jenis pompa injeksi, yaitu pompa injeksi in-line dan distributor.
Dokumen tersebut membandingkan perbedaan antara mesin bensin dan diesel. Mesin bensin menggunakan sistem busi untuk menyala, sedangkan mesin diesel menggunakan kompresi tinggi. Kedua mesin saat ini menggunakan teknologi injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik, seperti injeksi dan common rail injection.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan mesin diesel di kapal. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang pengertian pelumas sebagai zat yang dapat mengurangi gesekan antar permukaan, fungsi pelumasan untuk mengurangi aus dan panas serta membersihkan kotoran, jenis sistem pelumasan yaitu basah dan kering, serta sistem pelumasan silinder untuk melapisi gesekan antara silinder dan piston.
Sistem pendinginan berfungsi untuk menstabilkan suhu kerja mesin antara 80-100 derajat Celcius dengan menyerap dan menghilangkan panas yang dihasilkan mesin. Sistem ini menggunakan media air atau udara untuk mendinginkan mesin.
Pelumas adalah minyak lumas dan gemuk lumas yang berasal dari minyak bumi, bahan sintetik, pelumas bekas dan bahan lainnya yang tujuan utamanya untuk pelumasan mesin dan peralatan lainnya (PERMEN ESDM No 053 TAHUN 2006)
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama mesin bensin dan mekanisme kerjanya, termasuk piston, katup hisap, katup buang, kam, dan langkah-langkah operasinya seperti hisap, tekan, kerja, dan buang. Diberikan pula skema dan gambar untuk mengilustrasikan proses tersebut.
This document contains information about the main components of an automobile engine. It discusses the cylinder head, cylinder block, piston, connecting rod, crankshaft, camshaft and valves. The piston converts combustion pressure into rotational motion via the connecting rod and crankshaft. The cylinder head covers the cylinder block and contains intake and exhaust valves, spark plugs and other components. The document provides diagrams and descriptions of each key engine part and how they work together in the engine's operation.
Motor bakar atau mesin pembakaran internal bekerja dengan membakar bahan bakar di dalam ruang bakar untuk menggerakkan piston yang kemudian menggerakkan poros engkol, dengan komponen utama seperti blok silinder, kepala silinder, piston, dan poros engkol. Mesin terdiri atas bagian atas, tengah, dan bawah, serta sistem pendinginan, bahan bakar, pengapian, dan pelumasan.
Sistem penggerak awal mesin induk kapal (diesel) menggunakan udara bertekanan tinggi untuk mendorong piston dan memutar poros/crank-shaft, sehingga mesin dapat beroperasi. Komponen utamanya terdiri dari kompresor, botol angin, katup udara mulai, dan distributor udara yang mengalirkan udara ke silinder tertentu.
Dokumen tersebut merangkum prinsip kerja motor diesel, perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin, serta komponen-komponen pokok motor diesel seperti ruang bakar dan sistem injeksi bahan bakar.
Sistem pendingin mesin berfungsi untuk mengurangi panas mesin agar tetap beroperasi pada suhu optimal. Tanpa sistem pendingin, mesin akan terlalu panas dan rusak. Komponen utama sistem pendingin air adalah radiator, water pump, dan thermostat, yang bekerja bersama untuk mengalirkan dan menghilangkan panas dari mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pembongkaran sistem poros propeler pada kendaraan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang: 1) tujuan belajar yang mencakup melepas, memeriksa, dan memperbaiki komponen poros propeler; 2) bahan dan peralatan yang dibutuhkan; 3) prosedur praktik yang harus dilakukan sesuai prinsip K3.
Kompresor torak bekerja dengan cara mengubah gerak putar poros menjadi gerak bolak-balik torak di dalam silinder. Gerakan ini menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya, sehingga tekanan udara meningkat. Prosesnya terdiri atas langkah hisap, kompresi, keluar, dan ekspansi. Kompresor ini berguna untuk meningkatkan tekanan fluida.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem suspensi pada kendaraan ringan. Sistem suspensi berfungsi untuk menghubungkan roda dengan body kendaraan serta mengurangi kejutan dari permukaan jalan. Terdiri dari spring, shock absorber, suspension arm, ball joint, dan komponen lainnya. Ada dua jenis suspensi yaitu rigid dan independent, masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Jenis-jenis suspensi depan dan belakang meliputi macph
1) Mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan buang pada saat yang tepat sesuai proses kerja motor; 2) Ada beberapa jenis mekanisme katup berdasarkan letak poros nok dan jumlah katup, seperti SOHC dan DOHC; 3) Katup, bos katup, dan pegas katup bekerja bersama untuk membuka dan menutup saluran dengan rapat.
Sistem pelinciran berfungsi untuk melancarkan pergerakan bahagian enjin dan mengurangkan geseran melalui bekalan minyak pelincir. Ia terdiri daripada komponen utama seperti takung minyak, penapis minyak, pam minyak dan suis tekanan minyak. Terdapat beberapa jenis sistem pelinciran seperti simbah, daya bekalan dan gabungan kedua-dua jenis.
Sistem pendinginan berfungsi untuk menstabilkan suhu kerja mesin antara 80-100 derajat Celcius dengan menyerap dan menghilangkan panas yang dihasilkan mesin. Sistem ini menggunakan media air atau udara untuk mendinginkan mesin.
Pelumas adalah minyak lumas dan gemuk lumas yang berasal dari minyak bumi, bahan sintetik, pelumas bekas dan bahan lainnya yang tujuan utamanya untuk pelumasan mesin dan peralatan lainnya (PERMEN ESDM No 053 TAHUN 2006)
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama mesin bensin dan mekanisme kerjanya, termasuk piston, katup hisap, katup buang, kam, dan langkah-langkah operasinya seperti hisap, tekan, kerja, dan buang. Diberikan pula skema dan gambar untuk mengilustrasikan proses tersebut.
This document contains information about the main components of an automobile engine. It discusses the cylinder head, cylinder block, piston, connecting rod, crankshaft, camshaft and valves. The piston converts combustion pressure into rotational motion via the connecting rod and crankshaft. The cylinder head covers the cylinder block and contains intake and exhaust valves, spark plugs and other components. The document provides diagrams and descriptions of each key engine part and how they work together in the engine's operation.
Motor bakar atau mesin pembakaran internal bekerja dengan membakar bahan bakar di dalam ruang bakar untuk menggerakkan piston yang kemudian menggerakkan poros engkol, dengan komponen utama seperti blok silinder, kepala silinder, piston, dan poros engkol. Mesin terdiri atas bagian atas, tengah, dan bawah, serta sistem pendinginan, bahan bakar, pengapian, dan pelumasan.
Sistem penggerak awal mesin induk kapal (diesel) menggunakan udara bertekanan tinggi untuk mendorong piston dan memutar poros/crank-shaft, sehingga mesin dapat beroperasi. Komponen utamanya terdiri dari kompresor, botol angin, katup udara mulai, dan distributor udara yang mengalirkan udara ke silinder tertentu.
Dokumen tersebut merangkum prinsip kerja motor diesel, perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin, serta komponen-komponen pokok motor diesel seperti ruang bakar dan sistem injeksi bahan bakar.
Sistem pendingin mesin berfungsi untuk mengurangi panas mesin agar tetap beroperasi pada suhu optimal. Tanpa sistem pendingin, mesin akan terlalu panas dan rusak. Komponen utama sistem pendingin air adalah radiator, water pump, dan thermostat, yang bekerja bersama untuk mengalirkan dan menghilangkan panas dari mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pembongkaran sistem poros propeler pada kendaraan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang: 1) tujuan belajar yang mencakup melepas, memeriksa, dan memperbaiki komponen poros propeler; 2) bahan dan peralatan yang dibutuhkan; 3) prosedur praktik yang harus dilakukan sesuai prinsip K3.
Kompresor torak bekerja dengan cara mengubah gerak putar poros menjadi gerak bolak-balik torak di dalam silinder. Gerakan ini menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya, sehingga tekanan udara meningkat. Prosesnya terdiri atas langkah hisap, kompresi, keluar, dan ekspansi. Kompresor ini berguna untuk meningkatkan tekanan fluida.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem suspensi pada kendaraan ringan. Sistem suspensi berfungsi untuk menghubungkan roda dengan body kendaraan serta mengurangi kejutan dari permukaan jalan. Terdiri dari spring, shock absorber, suspension arm, ball joint, dan komponen lainnya. Ada dua jenis suspensi yaitu rigid dan independent, masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Jenis-jenis suspensi depan dan belakang meliputi macph
1) Mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan buang pada saat yang tepat sesuai proses kerja motor; 2) Ada beberapa jenis mekanisme katup berdasarkan letak poros nok dan jumlah katup, seperti SOHC dan DOHC; 3) Katup, bos katup, dan pegas katup bekerja bersama untuk membuka dan menutup saluran dengan rapat.
Sistem pelinciran berfungsi untuk melancarkan pergerakan bahagian enjin dan mengurangkan geseran melalui bekalan minyak pelincir. Ia terdiri daripada komponen utama seperti takung minyak, penapis minyak, pam minyak dan suis tekanan minyak. Terdapat beberapa jenis sistem pelinciran seperti simbah, daya bekalan dan gabungan kedua-dua jenis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistim pelumasan mesin, yang terdiri dari komponen-komponen seperti pompa minyak, filter minyak, dan cara kerja minyak untuk mencegah gesekan dan korosi di antara bagian-bagian bergerak mesin. Dibahas pula metode pelumasan seperti tekanan, percikan, dan kombinasi keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang motor bensin dan sistem pelumasannya. Secara singkat, dokumen menjelaskan prinsip kerja motor bensin 4 langkah dan 2 langkah, serta menjelaskan komponen-komponen utama motor seperti silinder, piston, katup, poros engkol, serta sistem pelumasan yang mendistribusikan oli ke bagian-bagian bergerak untuk mendinginkan dan memelihara motor.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis minyak pelumas untuk memonitor kondisi minyak pada peralatan dan memberikan rekomendasi. Dibahas pula fungsi, jenis, karakteristik, dan metode pelumasan serta cara menangani kontaminasi pelumas.
Komponen utama mesin diesel dan sistem pendukungnya meliputi sistem bahan bakar, udara bertekanan, minyak pelumas, pendingin air tawar, dan air laut. Sistem-sistem tersebut mendukung operasi mesin diesel di atas kapal.
1. Sistem hidrolik pada rem cakram menggunakan tekanan minyak untuk menghentikan roda. Tekanan dari pedal rem menggerakkan piston master silinder dan mengalirkan minyak ke piston caliper.
2. Piston caliper menekan brake pad ke cakram rem, memperlambat putaran roda. Ketika pedal rem dilepas, tekanan menurun dan proses berulang.
3. Praktek ini memperlihatkan proses pembukaan, pemeriksaan, dan pemasangan komponen
Mesin bensin membutuhkan empat langkah untuk menghasilkan tenaga, yaitu hisap, kompresi, tenaga, dan buang. Komponen utama meliputi blok silinder, kepala silinder, piston, crankshaft, dan camshaft. Sistem pendingin menggunakan air untuk menghilangkan panas, sementara sistem bahan bakar menyuntikkan bahan bakar ke ruang bakar melalui pompa injeksi. Sistem pelumas berfungsi untuk melumasi bagian-bagian bergerak
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupAhmad Faozi
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis mesin pembakaran dalam, termasuk sistem pelumasan dan pendinginan. Dokumen ini menjelaskan klasifikasi mesin berdasarkan siklus kerja dan jenis bahan bakar serta komponen utama seperti crankshaft, valve timing, dan jenis sistem pelumasan dan pendinginan pada mesin.
TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptxJoBria
Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyediakan dan mencampur bahan bakar dan udara sesuai perbandingan yang tepat lalu mengirimkannya ke silinder mesin. Terdapat dua cara pemasukan campuran yaitu secara hisap dan injeksi. Komponen utama sistem bahan bakar meliputi tangki bahan bakar, saluran bahan bakar, saringan, pompa, karburator, dan venturi. Karburator berfungsi untuk mencampurkan bensin dan udara secara
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. DASAR PELUMASAN MESIN
Dua permukaan logam komponen
mesin yang bergesekan satu sama
lain, akan mengakibatkan
pengikisan/aus pada permukaan
logam yang bergesekan tsb.
Jadi fungsi Utama pelumasan adalah :
melapisi sekaligus memisahkan dua
permukaan logam yang saling
bergesekan tsb, dengan lapisan tipis
oli pelumas (oil film), agar tingkat
keausan akibat gesekan tsb dapat
dikurangi sekecil mungkin hingga
komponen mesin tidak cepat rusak
dan umur teknis mesin dapat optimal.
(Oli sebagai Pencegah keausan)
2
3. FUNGSI LAIN PELUMASAN
Fungsi yang lain dari pelumasan selain untuk mengurangi keausan adalah :
1. Untuk mendinginkan mesin,dengan cara menyerap panas akibat gesekan
tersebut dan panas yang timbul dari pembakaran bahan bakar.
( Oli sebagai Pendingin )
2. Untuk membersihkan permukaan logam yang bergesekan, dengan mencuci
dan mengangkut kotoran elemen logam yang aus yang timbul akibat gesekan.
(Oli sebagai Detergent)
3. Untuk mengoktimalkan kompresi, agar panas yang timbul dari kompresi juga
optimal, shg mesin dapat bekerja dengan daya yang optimal dan konsumsi
bahan bakar efektif/tidak boros. (Oli Sebagai Perapat celah antara piston ring
dan cylinder liner.)
(Oli Sebagai Perapat )
4 Untuk memisahkan antar mekanik yang bergerak bergesekan, sehingga suara
mesin menjadi halus/senyap.
( oli sebagai Peredam getaran & suara)
3
4. KOMPONEN SISTEM PELUMASAN
1. Karter oli (Oil pan )
2. Saringan kasar ( Strainer )
3. Pompa Oli ( Oil pump )
4. Pengatur tekanan oli ( oil Regulator )
5. Filter oli ( Oil filter )
6. Pendingin Oli ( Oil Cooler )
7. Pengukur tekanan oil ( Oil Manometer )
4
5. BAGIAN MESIN YANG PERLU PELUMASAN
Bagian-bgian mesin yang bergerak dan saling bergesekan antara lain :
1. Bantalan / metal / bearing pada poros engkol /Crankshaft dan
dudukannya pada mesin/blok mesin.
2. Metal/bearing pada poros engkol / Crankshaft dengan batang
torak ( Conecting rod )
3. Pin torak / piston pin pada torak/piston dan batang torak/
Conecting rod
4. Ring torak / piston ring dan dinding silinder / cylinder liner
5. Roda gigi poros nok/camshaft gear pada sistem katup dan bagian-
bagian /komponen dari sistem katup yang bergerak (bantalan poros
nok/camshaft bearing , nok/cam, batang katup/valve rod,
pelatuk/rocker arm dll)
6. Roda-roda gigi transmisi/transmition gears - Pompa pendingin
mesin/engine cold pump dan pompa pelumasan mesin /engine
lubricating pump dll. 5
6. BAGIAN mesin yg perlu pelumasan
Metal ( bearing )
6
Sistem mekanisme katup
Metal duduk dan metal jalan pada crankshaft
( poros engkol )
Ring torak
Pin torak
7. MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN
Sistem pelumasan diesel pada umumnya
pelumasan dengan sistem tekan.
Pelumasan sistem tekan ada dua jenis :
1. Pelumasan mesin tipe Basah
( Wet Sump Type )
2. Pelumasan mesin tipe Kering
( Dry-Sump Type )
7
8. PELUMASAN SISTEM TEKAN.
Prinsip pelumasan sistem tekan pada mesin yaitu oli yang tertampung
pada panci penampung/karter oli disirkulasikan oleh pompa oli kebagian-
bagian mesin yang perlu pelumasan.
Pada motor berukuran kecil ada juga yang mengkombinasikan sistem
tekan ini dengan sistem ciprat. /splashing syetem. Dimana oli yang berada
di panci penampung oli/karter di ciduk oleh bagian bawah batang torak
(connecting rod) dan dicipratkan kegian bawah torak untuk melumasi
cincin torak dan dinding silinder serta pin torak.
Sirkulasi oli pelumas pada sistem tekan ini dimulai dari : karter
penampung ol /oil pan dihisap oleh pompa oli kemudian disalurkan ke
filter oli, lalu ke pengatur tekanan oli ( regulator )/relief valve, kemudian ke
poros engkol, ke batang torak dan ring torak.
Selain itu oli disalurkan juga melalui saluran pada badan mesin menuju
komponen yang bergerak pada bagian kepala selinder seperti : nok, poros
nok, pelatuk./Rocker arm dan batang katup
Setelah oli melumasi bagian-bgian mesin tersebut selanjutnya dengan
berat oli sendiri, oli kembali mengalir jatuh ke penampung oli/karter
melalui lobang saluran yang tersedia di dalam mesin.
8
9. 2. PELUMASAN MESIN TIPE BASAH
(WET SUMP TYPE )
Pada pelumasan mesin tipe ini oli
pelumas seluruhnya di tempatkan di
panci/karter penampung oli ( oil pan)
yang letaknya di bagian bawah mesin.
Sehingga bagian dalam bawah mesin
tersebut selalu basah terendam oli.
Selanjutnya oli dihisap oleh pompa
oli dan ditekan ke filter oli, kemudian
disalurkan ke seluruh bagian-bagian
mesin yang perlu pelumasan.
Pada umumnya sebagian besar
mesin diesel menggunakan sistem
basah ini.
9
Olie pan
Lub olie pump
Cam
Camshaft
10. 3. PELUMASAN MESIN JENIS PANCI KERING
( DRY-SUMP TYPE )
Perbedaan yang mendasar pada
pelumasan sistem kering ini dengan
pelumasan sistem basah adalah :
setelah oli selesai melumasi bagian-
bagian dari mesin, oli jatuh dibagian
bawah mesin langsung dipompa
dipindahkan ke tangki oli khusus
yang terpisah/diluar dengan mesin.
Sehingga bagian bawah mesin
selalu dalam keadaan kering dari
oli
Sistem pelumasan ini jika pada
mesin bensin biasanya dipakai pada
mobil balap yang putaran mesinnya
sangat tinggi. Atau pada mesin
diesel kapal laut yang berukuran
relatif besar .
Dry Sump Type
10
11. CARA MELUMASI RING PISTON & DINDING ELINDER
Karena ring piston bersama piston bergerak naik turun
sangat cepat pada saat mesin bekerja dan celah
antara ring piston dengan dinding selinder sangat kecil
dan suhu sangat panas maka pada bagian ini jika
tidak memperoleh pelumsan dan pendinginan oli
pelumas secara baik, maka akan cepat aus dan
bahkan mesin akan macet karena over heat.
Maka cara pelumasan pada celah ini ada 3 cara yaitu :
1. Oli dicipratkan dengan sendok yang terpasang pada
bagian bawah batang piston yang tercelup oli.
( pada mesin kecil)
2. Oli ditekan melalui lobang saluran oli dari batang
piston, dan piston pin dan disemprotkan pada alur
ring piston untk pelumas yang posisinya terbawah
dari susunan ring piston.
3. Oli disemprotkan oleh pipa penyemprot ( oil jet )
yang masing-masing di pasang tepat di bagiah
bawah setiap selinder. 11
12. INDIKATOR TEKANAN PELUMASAN MESIN
Mengingat sistem pelumasan mesin sangat penting untuk keselamatan mesin,
maka kita harus dapat memastikan bahwa sistem pelumasan mesin benar-benar
bekerja normal begitu mesin mulai dioperasikan.
Sehingga begitu mesin berhasil dioperasikan maka yang pertama-tama harus kita
periksa/cek adalah system pelumasannya.
Apabila sistem tidak bekerja sebagaimana mestinya maka kita harus segera
mematikan mesin dan mencari memperbaiki penyebabnya / kerusakanya.
Untuk itu maka biasannya mesin dilengkapi dengan suatu alat indikator yang akan
memberi tanda/mengindikasikan bahwa sistem pelumasan mesin berjalan normal
atau tidak.
Alat indicator tersebut bisa berupa :
1. Lampu alarm menyala jika system pelumas tidak bekerja normal ( pada mobil )
2. Indikator berupa tabung kaca yang didalamnya berputar atau berwarna hijau jika
system pelumas mesin normal dan tdk berputar atau berwarna merah jika
system pelumasan mesin tidak normal ( pada mesin diesel kecil )
3. Dengan pemasangan alat pengukur tekanan oli ( manometer oli ) yang akan
menunjukkan besarnya tekanan oli pelumas. ( pada mesin diesel berukuran
menengah dan besar ) 12
13. OIL COOLER PADA SISTEM PELUMASAN MESIN DIESEL
13
Yang membedakan dgn sistem
sebelumnya yaitu pada diesel ini
minyak pelumas juga digunakan
untuk melumasi pompa injeksi
( Fuel injection pump ) dan
Turbocharger.
Oleh karena turbocharger
suhunya relative tinggi sehingga
pada system pelumasan perlu
dilenglengkapi dengan pendingin
oli (Oil cooler ) dimana oli
sebelum diedarkan untuk
melumasi, terlebih dahulu
didinginkan oleh oil cooler. Oil
cooler ini didinginkan oleh air
pendingin mesin.
Regulator valve.
Adalah alat untuk mengatur tekanan oli pelumas
agar tidak terlalu rendah/tinggi dari tekanan yang
ditentukan oleh pabrik mesin. Prinsip kerjanya
seperti katup by pass aliran balik.
Manometer
Alat Pengukur tekanan
pompa oli pelumas
( Manometer tekanan oli )
14. REGULATOR SYSTEM PELUMASAN
Regulator ini biasanya dipasang pada mesin
diesel yang berkuran sedang sampai besar.
Fungsinya untuk mengatur tekanan pompa
pelumas agar berada pada tekanan yang
stabil sesuai dengan tekanan yang
ditentukan pabrik pembuat mesin pada saat
putaran mesin tinggi.
Prinsip kerjanya adalah minyak pelumas
yang keluar dari pompa pelumas sebelum
disalurkan ke seluruh bagian mesin yang
harus dilumasi dilewatkan regulator ini.
Tekanan minyak pelumas misalnya
ditentukan sebesar 3 kg/cm2 maka katup
regulator disetel/disetting pada tekanan
ini, apa bila tekanan oli pelumas melebihi
dari 3 kg/cm2 maka katup regulator akan
membuka dan mengembalikan sebagian oli
pelumas ke saluran isap pompa, dan
sebagian opi diteruskan untuk pelumasan
mesin.
Tekanan pompa oli naik lebih dari 3 kg/cm2
biasanya terjadi pada saat mesin bekerja
pada putaran tinggi.
14
Oil Regulator
Oil manometer
15. POSITIVE CRANKCASE VENTILATION ( PVC ) VALVE
Pada mesin kendaraan keluaran lama uap oli dari
mesin langsung dibuang begitu saja ke udara.
Akubatnya menimbulkan suatu polusi tertentu.
PCV valve fungsinya untuk menyalurkan uap oli dari
dalam mesin ke dalam saluran intake tanpa terjadinya
kebocoran oli.
Artinya terdapat sebuah PCV valve yang akan terbuka
saat tekanan udara didalam crank case atau ruang
engkol meningkat. Tekanan ini timbul karena ada
sebagian oli yang menguap karena kepanasan dan
faktor tekanan kompresi yang sedikit bocor melalui
celah ring piston.
Tekanan udara + uap oli tersebut kemudian
dilewatkan ke komponen oil separator untuk
memisahkan oli mesin yang terbawa sebelum
memasuki PCV valve. Setelah udara melewati PVC
valve barulah udara tersebut disalurkan kedalam
saluran intake manifold kemudian masuk ke ruang
bakar untuk dibakar. Sehingga polusi dari uap oli
dapat dikurangi/dicegah. 15
16. POMPA OLI PELUMAS
Pompa oli pelumas pada umumnya digerakkan oleh
putaran dari mesin sendiri, untuk menghisap oli
pelumas dan mengedarkannya kebagian-bagian
mesin yang perlu mendapat pelumasan.
Ada tiga model/tipe pompa pelumas :
1. Pompa model roda gigi luar ( external gear )
2. Pompa model roda gigi dalam (internal gear)
3. Pompa model Throcoid
16
17. 1. POMPA MODEL RODA GIGI LUAR (EXTERNAL GEAR )
Pompa ini terdiri dari : roda gigi
penggerak (drive gear) dan roda gigi yang
digerakkan (driven gear) yang berputar secara
bersamaan tapi berlawanan arah putaran untuk
mengisap dan menekan oli ke bagian-bagian
mesin yg perlu pelumasan.
Roda gigi tsb berada didalam rumah pompa oli,
sehingga pompa ini merupakan jenis pompa
rotari yang paling sederhana.
Proses kerja pompa :
Oli dihisap oleh putaran ke dua roda gigi masuk
kedalam pompa dari salah satu sisi dan oli
ditekan oleh celah luar antara dinding rumah
pompa dan roda gigi yang berputar menuju
bagian sisi lain dari rumah pompa kemudian
ditekan keluar dari rumah pompa menuju filter.
Pompa Roda gigi luar
17
18. 2. POMPA MODEL RODA GIGI DALAM (INTERNAL GEAR)
Pompa ini terdiri dari dua roda
gigi, yaitu roda gigi penggerak dan
roda gigi yang digerakan.
Roda gigi penggerak posisinya
berada dibagian dalam dari roda
gigi yang digerakan.(lihat gambar)
Oli ditekan keluar dari housing ke
saluran keluar saat gigi berputar
oleh karena tidak adanya ruangan
di dalam housing , serta kecilnya
ruangan antara gigi dengan
housing.
Sebuah sekat yang berbentuk
bulan sabit digunakan untuk
mencegah cairan kembali ke sisi
isap pompa.
Pompa Roda gigi dalam
18
19. 3. POMPA MODEL ThROCOID
Pompa ini dilengkapi dengan 2 rotor
(penggerak dan yang digerakkan)
berputar searah di dalam rumah pompa.
Bila rotor penggerak berputar , rotor yang
digerakan langsung ikut berputar searah.
Poros rotor penggerak tidak satu titik
pusat (offset) dengan rotor yang di
gerakkan sehingga membentuk suatu
ruangan yang dpt mengisap dan
memompa oli.
Oli terisap kepompa oli saat ruangan
menbesar dan oli tertekan ketika
ruangannya mengecil.
Pemutar rotor tipe tricoid menggunakan
sebuah poros yang terpasang tetap pada
rotor dalam. Gambar :Pompa Throcoid 19
21. 1. Jelaskan dasar pelumasan suatu komponen mesin
2. Jelaskan apa fungsi utama dan fungsi lainnya dari pelumasan pada mesin
3. a. Sebutkan komponen sitem pelumasan itu apa saja.
b. Sebutkan bagian-bagian utama dari mesin yang harus memperoleh pelumasan.
1. Sebutkan macam-macam tipe sistem pelumasan dan jelaskan masing-masing
sistem pelumasan mesin tsb
2. Pelumasan tekan hanya dapat terlaksana jika dilengkapi dengan pompa minyak
pelumas, sebutkan dan jelaskan masing-masing jenis pompa pelumas tsb dengan
gambar.
3. Apa itu oil cooler ? Mengapa system pelumas dilengkapi oil cooler ?
4. Apa itu regulator ? Mengapa system pelumas dilengkapi regulator ?
8. Apa itu PVC jelaskan fungsinya.
9. Untuk memastikan mengetahui baik tidaknya kerja system pelumasan maka mesin
dilengkapi dengan alat apa, ada berapa macam dan bagaimana kerjanya.
10. Jelaskan bagaimana cara untuk melumasi ring piston dan dinding selinder.
TUGAS
21