SlideShare a Scribd company logo
ANATOMI
SISTEM
PENCERNAAN
By : Lia Novianty, S.Kep.,Ners
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
SISTEM PENCERNAAN
Sistem Pencernaan : Sistem yg dibentuk oleh
organ-organ yang berfungsi tertentu.
Organ pembentuknya : Organ saluran
pencernaan dan organ aksesoris.
Saluran pencernaan (GI Tract) mrpkan tuba
muskular (=pipa/tabung berlapis-lapis) yang
panjang dan terbentang antara mulut s.d anus.
Di dalam saluran pencernaan terdapat organ
aksesoris/tambahan seperti gigi, lidah, kelenjar
saliva (air ludah/liur), hati, kandung empedu dan
pankreas.
 SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN :
1. Oris (mulut)
2. Faring (tenggorokan)
3. Esofagus (kerongkongan)
4. Ventrikulus (atau gaster = lambung)
5. Intestinum minor (usus halus) : Duodenum
(usus 12 jari) , yeyunum, Ileum.
6. Intestinum Mayor (usus besar) : Sekum, Kolon
(Asenden, transversum, desenden, Sigmoid).
7. Rektum
8. Anus
Gambar Saluran Pencernaan :
Gambar Saluran Cerna :
Histologi Dinding Saluran Cerna
 Dinding Saluran Cerna terdiri dari 4 lapisan dasar
mulai dari rongga dalam usus (disebut lumen usus)
sampai lapisan terluar.
 Lapisan – lapisannya :
1. Lapisan Mukosa : Epitelium, jaringan ikat areolar
(disebut lamina propria), muskularis mukosa
(lapisan sirkular dalam&jaringan otot polos).
2. Lapisan Submukosa : Beberapa kelenjar
submukosal, terdapat serabut saraf (pleksus
Meissner).
3. Lapisan Muskularis : terdiri dari jaringan otot &
serabut saraf (pleksus Aurbach).
4. Lapisan Serosa : disebut juga peritonium visceral
Gambar Dinding Saluran Pencernaan :
Gambar Potongan Melintang Usus :
Kendali Saraf pada Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan dapat bekerja dengan baik karena di atur
oleh saraf simpatis dan parasimpatis
Saraf Simpatis bekerja menghambat kontraksi otot polos,
mengurangi motilitas usus, menghambat sekresi cairan
pencernaan.
Saraf Parasimpatis bekerja terbalik : Meningkatkan kontraksi
otot polos, meningkatkan motilitas usus, meningkatkan
pengeluaran cairan atau getah pencernaan.
Saraf yang bekerja secara simpatis pada saluran pencernaan
adalah Saraf Planknik (termasuk saraf medula spinalis).
Saraf yg bekerja secara parasimpatis pd saluran pencernaan
adalah Saraf Vagus (termasuk saraf Kranial yang ke 10).
Saraf parasimpatis yang khusus bekerja di saluran pencernaan
sebagai tambahan yaitu Pleksus Meissner dan Auerbach.
Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsinya yang utama adalah untuk
menyediakan makanan, air dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrien (zat-zat makanan) yang
dicerna oleh saluran pencernaan untuk
kemudian diserap.
Proses mencerna dan menyerap makanan,air
dan elektrolit dilakukan secara mekanik maupun
kimia oleh saluran pencernaan yg bermula dari
mulut sampai ke anus.
 Proses pencernaan terdiri dari 6 tahap yaitu :
1. Ingesti : masuknya makanan ke dalam mulut
2. Deglutisi : proses penelanan makanan setelah dipotong dan
digiling secara mekanik oleh gigi
3. Peristaltis : pergerakan makanan yang tertelan di ujung
faring melewati esofagus masuk ke lambung. Pergerakan
tersebut dapat terjadi akibat adanya gelombang kontraksi
otot polos yang bekerja volunteer.
4. Digesti : penguraian makanan yg bermolekul besar menjadi
molekul yg sederhana sehingga mudah di absorpsi (diserap).
5. Absorpsi : proses penyerapan sari-sari makanan oleh
lapisan terdalam dinding saluran pencernaan (disebut lumen
usus) untuk dihubungkan dengan kapiler darah sehingga
dapat disebarkan ke seluruh tubuh.
6. Egesti (defekasi) : proses eliminasi (pembuangan) zat-zat
sisa yg tidak tercerna (termasuk bakteri) dalam bentuk feses.
Organ & Fungsi Saluran Pencernaan
1. RONGGA ORAL :
Terdiri dari 2 bagian : rongga luar (vestibula/vestibulum)
dan rongga utama.
Rongga utama ditutupi oleh jaringan epitel yg tersusun
oleh sel epitel berlapis yg di antara sel-selnya banyak
mengandung pembuluh darah dan ujung saraf sensoris.
Organ-organ pada rongga oral : Bibir, pipi, lidah, kelenjar
air ludah (saliva), gigi geligi.
BIBIR :
Tersusun dari otot rangka dan jaringan ikat. Terdiri dari
permukaan luar, area transisional, dan permukaan
dalam bibir. Berfungsi menerima makanan dan produksi
wicara.
PIPI :
Mengandung otot bustikator mastikasi. Lapisan
epitelialnya secara konstan berganti dg sel baru yg
membelah dg cepat.
LIDAH :
Dilekatkan oleh frenulum lingua. Terdiri dari otot
ekstrinsik, otot intrinsik, papila, dan tonsil lingua.
Berfungsi menggerakkan makanan, pengecapan dan
produksi wicara.
KELENJAR SALIVA :
Terdapat di kelenjar parotid, kelenjar submaksilaris/
submandibularis, kelenjar sublingua. Komposisinya terdiri
dari sekresi serosa dan mukosa.
Fungsi kelenjar saliva : Melarutkan makanan secara
kimia, melembabkan dan melumasi makanan, mengurai
zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa, zat
buangan, zat antibakteri dan antibodi.
Kendali Saraf pada Sekresi Saliva
Stimulus psikis, mekanis, kimiawi → serabut saraf
aferen dlm N V, VII, IX, dan X → nuklei salivatori
inferior dan superior → serabut simpatis dan
parasimpatis.
• Stimulus :
►Simpatis → vasokontriksi pembuluh darah dan
sekresi mukosa.
►Parasimpatis → vasodilatasi pembuluh darah
dan sekresi serosa.
• Produksi saliva : 1 ml/menit dan dapat mencapai
1-1,5 L / 24 jam.
GIGI :
Terdiri dari gigi primer (20 gigi) dan sekunder (32 gigi).
Komponennya terdiri dari mahkota gigi, leher, membran
peridontal, rongga pulpa,dentin.
Berfungsi membantu proses mastikasi (pengunyahan)
sampai makanan berbentuk bolus yg dapat ditelan.
Proses Menelan
1. Fase volunter : Lidah menekan palatum dan mendorong
bolus ke orofaring
2. Fase faring : Lidah menekan palatum keras, otot
palatum lunak, laring terelevasi dan glotis menutup,
sfingter esofagus atas, gelombang peristaltis kontraksi.
3. Fase esofagus : Sfingter esofagus bawah berelaksasi
setelah peristaltik dan mendorong makanan ke lambung.
Gambar Gigi :
Continued…
2. FARING
Merupakan organ yg menghubungkan rongga
mulut dengan kerongkongan (esofagus).
Mempuyai 3 lubang yang menjadi jalan bagi
makanan dan nafas : Lubang antara faring-hidung
(nasofaring), lubang antara faring-laring
(laringofaring), dan lubang antara faring-esofagus
(orofaring).
Berfungsi terutama dalam proses menelan
(deglutisi).
3. ESOFAGUS
Merupakan saluran berupa tabung panjang yang
menghubungkan faring dengan lambung.
Panjangnya ± 25 cm, diameter 2.5 cm
Berfungsi untuk menggerakkan makanan dari
faring ke arah lambung melalui gerakan
peristaltis.
Mukosa Esofagus dapat menghasilkan mukus
(lendir) untuk melumasi dan melindungi
esofagus.
Mukosa esofagus tidak menghasilkan atau
memproduksi enzim pencernaan.
ESOFAGUS
4. LAMBUNG
Merupakan organ berbentuk J
Terletak di bagian superior kiri (kiri atas) rongga
abdomen di bawah diafragma.
Terdiri dari 4 bagian : Kardia (jantung lambung),
Fundus (puncak lambung), Korpus (badan
lambung), Pilorus (bagian berbentuk tabung dengan
lapisan otot tebal dan merupakan penghubung
lambung dg usus halus/duodenum)
Lapisan-lapisan dinding lambung : lapisan selaput
lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot miring,
lapisan otot panjang, dan lapisan jaringan
ikat/serosa/peritoneum.
Gb. Lambung dan bagian-bagiannya
Continued…
Fungsi lambung :
 Menampung makanan
 Produksi kimus, mukus, dan faktor intrinsik
(glikoprotein&vitamin B12)
 Absorpsi
 Digesti protein
 Menghasilkan getah lambung :
1. Pepsin, berfungsi memecah putih telur menjadi
asam amino
2. Asam Klorida (HCl), berfungsi mengasamkan
makanan, sebagai antiseptik dan desinfektan.
3. Renin, berfungsi sebagai ragi yg membekukan susu
dan membentuk kasein.
3 Tahap Sekresi Lambung
1. Tahap Sefalik
Tjd sebelum makanan masuk lambung, ex: masuknya
makanan ke mulut/tampilan, bau, pikiran ttg makanan
merangsang sekresi lambung.
2. Tahap Lambung
- Peregangan dinding lambung
- Asam amino dan protein
- Pengaturan pelepasan gastrin
3. Tahap Usus
- Sekresi lambung distimulasi gastrin
- Sekresi lambung dihambat oleh hormon GIP,
sekretin, kolesistokinin, enterogastron.
Kendali pada Pengosongan Lambung
Pengosongan lambung distimulasi scr refleks saat
merespon thd peregangan peregangan lambung,
pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan jenis makanan.
Pengosongan lambung dihambat oleh hormon lambung
dan refleks umpan balik enterogastrik yg mencegah
pengisian berlebih pd usus dan memberikan waktu yg lama
untuk digesti dlm usus halus.
Sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus
halus pada kecepatan tertentu shg dapat diproses.
5. USUS HALUS
Disebut juga Intestinum minor
Merupakan bagian saluran pencernaan
terpanjang sekitar 6-7 m dengan diameter 2,5
cm.
Terdiri dari 3 bagian yaitu :
- Duodenum (usus 12 jari), bagian terpendek 25-
30 cm
- Yeyunum, panjangnya 1-1,5 m
- Ileum, merentang sampai menyatu dgan usus
besar (2-2,5 m)
Continued,,,
Keunikan Usus Halus :
 Mempunyai daya serap tinggi sampai 600x
 Terdiri dari 3 lapisan dinding yaitu
1. Plicae circulares : lipatan epitel berbaris
sirkular pada mukosa (permukaan dlm dinding).
2. Vili : tonjolan atau jonjot usus
3. Mikrovili : lipatan yang menonjol kecil pada tepi
yang berhadapan dengan sel epitel.
 Mempunyai kelenjar penghasil hormon dan enzim
Gambar Dinding Usus Halus dan Lapisannya
Fungsi Usus Halus :
Menerima zat-zat makanan yang sudah
dicerna untuk diserap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
Menyerap protein dlm bentuk asam amino
Menyerap karbohidrat dalam bentuk
monosakarida
Mengakhiri proses pencernaan makanan
yang dimulai di mulut dan lambung. Proses
ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim
pankreas serta dibantu empedu dalam hati.
6. PANKREAS
Anatomi :
Kelenjar besar di balik kurvatur besar lambung. Sel
endokrinnya menghasilkan insulin dan glukagon.
Komposisi cairan pankreas :
1. Enzim protease : Tripsinogen, kimotripsin,
karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase.
2. Lipase pankreas : Menghidrolisis lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
3. Amilase pankreas : Menghidrolisis zat tepung
menjadi disakarida.
4. Ribonuklease dan Deoksiribonuklease :
Menghidrolisis RNA dan DNA mjd blok-blok pembentuk
nukleotida.
PANKREAS
7. HATI
 Anatomi :
Organ visceral terbesar dan terletak di bawah
kerangka iga. Beratnya 1,5 Kg, berwarna merah tua,
terbagi menjadi lobus kanan dan kiri.
 Fungsi hati :
1. Sekresi : Empedu
2. Metabolisme : Protein, KH, lemak tercerna
3. Penyimpanan : Mineral, zat besi, tembaga, vitamin yg
larut dlm lemak.
4. Detoksifikasi : inaktivasi hormon & detoksifikasi racun
5. Penyimpanan panas : Aktivitas kimia dlm hati
menjadikan hati sbg sumber panas tubuh.
6. Penyimpanan darah : reservoar untuk 30% curah
jantung, bersama dg limfe mengatur volume darah.
HATI
8. EMPEDU
Anatomi :
Diproduksi oleh sel hati→kanalikuli empedu→duktus
hepatis kanan&kiri→duktus hepatik komunis+duktus
sistikus→duktus empedu komunis+duktus
pankreas→kandung empedu
Komposisi :
1. Pigmen empedu:Biliverdin (hijau) dan bilirubin
(kuning).
2. Garam empedu: asam empedu yg berikatan dg
kolestererol dan asam amino.
Fungsi :
- Emulsifikasi lemak
- Absorpsi lemak
- Pengeluaran kolesterol tubuh
KANTUNG EMPEDU
9. USUS BESAR
Usus besar disebut juga intestinum mayor
Merupakan suatu tabung dengan panjang 1,5 m dan
diameter 5-6 cm
Usus besar tidak mempunyai vili, lipatan epitel sirkular
maupun mikrovili.
Daya regang usus besar lebih kuat/besar dibandingkan
dengan usus halus.
Pemisah usus besar dan usus halus adalah katup
ileosekal.
Katup tsb membuka dan menutup tergantung pd
ada/tidaknya gelombang peristaltik makanan.
Bagian-bagian Usus Besar :
1. Sekum : kantong tertutup yg menggantung di bawah
area katup ileosekal.
2. Kolon : Sigmoid, Asenden, Transversum dan Desenden
Rektum merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan
yang berakhir pada anus.
Anus mempunyai 2 pintu untuk membantu mengeluarkan
feses.
Pintu ke 1 : Spingter Ani interna yaitu pintu bagian dalam
yang disusun oleh otot polos (involunteer)
Pintu ke 2 : Spingter Ani eksterna yaitu pintu bagian luar
yang disusun oleh otot polos (volunteer).
Gambar Usus Besar dan Bagiannya
Gambar Usus Besar
Gambar Rectum :
continued…
FUNGSI USUS BESAR :
Menyerap 80-90% air dan elektrolit dari kimus
(makanan yg sudah diolah di usus halus)
Mengubah kimus menjadi cairan dan massa
semi padat.
Memproduksi mukus saja, tidak menghasilkan
getah, hormon dan enzim usus.
Mengandung bakteri normal di dalam lumen
ususnya yg dpt mencerna bakteri dan
menghasilkan vitamin (K, Riboflavin dan tiamin)
Memproduksi gas
Mengeluarkan zat sisa dalam bentuk feses
melalui anus.
Pembagian Region AbdomenPembagian Region Abdomen
Abdomen dibagi menjadi 4 kuadranAbdomen dibagi menjadi 4 kuadran
Kuadran IKuadran I  Ginjal kanan, hepar, pankreas,Ginjal kanan, hepar, pankreas,
empedu, duodenumempedu, duodenum
Kuadran IIKuadran II  Ginjal kiri, lien, lambung, flexureGinjal kiri, lien, lambung, flexure
lienalislienalis
Kuadran IIIKuadran III  Wanita (Tuba fallopi kanan,Wanita (Tuba fallopi kanan,
ovarium kanan, appendix,caecum)ovarium kanan, appendix,caecum)
Laki-laki ( Caecum & apendix )Laki-laki ( Caecum & apendix )
Kuadran IVKuadran IV  Wanita (ovarium, tuba falofi kiri,Wanita (ovarium, tuba falofi kiri,
sigmoid)sigmoid)
Laki-lakiLaki-laki  SigmoidSigmoid
TRANSPORT & PENCAMPURANTRANSPORT & PENCAMPURAN
MAKANAN DLM SALURAN PENCERNAANMAKANAN DLM SALURAN PENCERNAAN
MENGUNYAHMENGUNYAH
Pada umumnya otot pengunyah di persyarafi olehPada umumnya otot pengunyah di persyarafi oleh
cabang motorik dari saraf kranial kelima, dancabang motorik dari saraf kranial kelima, dan
proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dlmproses mengunyah dikontrol oleh nukleus dlm
batang otak.batang otak.
MENELAN ( DEGLUTIS )MENELAN ( DEGLUTIS )
Menelan dibagi menjadi 3 tahap yaitu :Menelan dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
1.1. Tahap VolunterTahap Volunter  yg mencetuskan prosesyg mencetuskan proses
menelanmenelan
2.2. Tahap FaringealTahap Faringeal  b’sipat involunter &b’sipat involunter &
membantu jalannya makanan melaluimembantu jalannya makanan melalui
faring ke dlm esofagusfaring ke dlm esofagus
3.3. Tahap EsofagalTahap Esofagal  fase involunter ygfase involunter yg
mempermudah jln nya makanan dr faringmempermudah jln nya makanan dr faring
ke lambung.ke lambung.
ABSORPSIABSORPSI
Molekul-molekul zat makanan dr saluranMolekul-molekul zat makanan dr saluran
pencernaan akan di absorpsi ke dlm aliranpencernaan akan di absorpsi ke dlm aliran
darah & aliran limfe tergantung dr jenisdarah & aliran limfe tergantung dr jenis
makanannya. Lemak & zat yg larut dlmmakanannya. Lemak & zat yg larut dlm
lemak diabsorpsi melalui proses difusi kelemak diabsorpsi melalui proses difusi ke
dlm aliran limfe & zat yg larut dlm airdlm aliran limfe & zat yg larut dlm air
diabsorpsi ke dlm aliran darah melaluidiabsorpsi ke dlm aliran darah melalui
proses difusi. Proses ini terjdi pd ususproses difusi. Proses ini terjdi pd usus
halus.halus.
Cont…Cont…
GERAKAN-GERAKAN COLONGERAKAN-GERAKAN COLON
Fungsi utama colon adlh :Fungsi utama colon adlh :
1.1. Absorpsi air & elektrolit dari kimusAbsorpsi air & elektrolit dari kimus
2.2. Penimbunan bahan feses smp dptPenimbunan bahan feses smp dpt
dikeluarkan.dikeluarkan.
GERAKAN MENCAMPURGERAKAN MENCAMPUR
Gerakan mencampur tjd dlm usus besar, pdGerakan mencampur tjd dlm usus besar, pd
setiap titik kontriksi kira-kira 2,5 cm otot sirkulersetiap titik kontriksi kira-kira 2,5 cm otot sirkuler
akan berkontraksi & menyempitkan lumen kolonakan berkontraksi & menyempitkan lumen kolon
smp hampir tersumbat.smp hampir tersumbat.
pada saat yg sama otot Longitudinal kolon ygpada saat yg sama otot Longitudinal kolon yg
b’kmpl mjd 3 pita longtudinal (Taenia coli) akanb’kmpl mjd 3 pita longtudinal (Taenia coli) akan
b’kontraksib’kontraksi
Kontraksi gabungan dr 3 pita menyebabkanKontraksi gabungan dr 3 pita menyebabkan
bagian usus besar yg tdk terangsang menonjolbagian usus besar yg tdk terangsang menonjol
keluar mjd spt kantong (Haustrae)keluar mjd spt kantong (Haustrae)
GERAKAN MENDORONGGERAKAN MENDORONG
Dorongan timbul karena :Dorongan timbul karena :
1.1. Pergerakan lambat ke arah anus olehPergerakan lambat ke arah anus oleh
kontraksi haustrasekontraksi haustrase
2.2. Gerakan massa (massa movement)Gerakan massa (massa movement)
Gerakan mendorong biasanya tjd 1-3 xGerakan mendorong biasanya tjd 1-3 x
setiap hari ± 15 mnt sesudah makan pagisetiap hari ± 15 mnt sesudah makan pagi
Bila pergerakan sdh mendorong massaBila pergerakan sdh mendorong massa
feses ke dlm rektumfeses ke dlm rektum  timbul keinginantimbul keinginan
u/defekasiu/defekasi
DEFEKASIDEFEKASI
Bila feses memasuki rektum pereganganBila feses memasuki rektum peregangan
dinding rektum menimbulkan sinyaldinding rektum menimbulkan sinyal
aferent yg menyebar melalui pleksusaferent yg menyebar melalui pleksus
mienterikus u/ menimbulkan gelombangmienterikus u/ menimbulkan gelombang
peristaltik mendekati anus, spingter aniperistaltik mendekati anus, spingter ani
internus direlaksasi o/ sinyal penghambatinternus direlaksasi o/ sinyal penghambat
dr pleksus mienterikusdr pleksus mienterikus
Jika spingter ani eksternus scr sadar, sdrJika spingter ani eksternus scr sadar, sdr
volunter berelaksasi bila pd wkt ygvolunter berelaksasi bila pd wkt yg
bersamaan akn tjd defekasibersamaan akn tjd defekasi

More Related Content

What's hot

Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
Jumatil Fajar
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Adela Adiibah
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresif
pjj_kemenkes
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
Rolly Scavengers
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Hetty Astri
 
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes MelitusGlukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Rinii Alfiiah
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Metabolisme keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Metabolisme  keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...Metabolisme  keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Metabolisme keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...Devia Rahayu
 
Makalah sindrom cushing
Makalah sindrom cushingMakalah sindrom cushing
Makalah sindrom cushingKANDA IZUL
 
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan FungsinyaKlasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Abulkhair Abdullah
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
AdistriSafiraRosman
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Warnet Raha
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
Rolly Scavengers
 
131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis
shaniawira dika
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal NafasArif WR
 

What's hot (20)

Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresif
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes MelitusGlukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
Metabolisme keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Metabolisme  keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...Metabolisme  keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Metabolisme keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
 
Makalah sindrom cushing
Makalah sindrom cushingMakalah sindrom cushing
Makalah sindrom cushing
 
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan FungsinyaKlasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
Ulkus peptik
Ulkus peptikUlkus peptik
Ulkus peptik
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
 
131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal Nafas
 

Viewers also liked

Fitoterapi gastrointestinal
Fitoterapi gastrointestinalFitoterapi gastrointestinal
Fitoterapi gastrointestinal
raniayasmin
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
Rasyid Ridho
 
Anfispencernaan akper
Anfispencernaan akperAnfispencernaan akper
Anfispencernaan akper
AKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
Nde Java
 
Sistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiSistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiRegina Oktaviana
 
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Gita Kostania
 
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
Hargus Haraudi Barkah
 
Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan
Dedi Kun
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2NJL
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
pycnat
 
IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1
jabrikmaulana
 
MLM iexp4u
MLM iexp4uMLM iexp4u
MLM iexp4u
Syamsul Mazza
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Nie Chukmaa Nie
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
Juli ana
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARIPutri Dinda
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
fadhlykahar
 
Referensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalReferensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalMutiara Aprilian
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
Edihard'x Rider
 
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatanMemelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Dewi Shinta
 

Viewers also liked (20)

Fitoterapi gastrointestinal
Fitoterapi gastrointestinalFitoterapi gastrointestinal
Fitoterapi gastrointestinal
 
Patofisiologi muntah copy
Patofisiologi muntah   copyPatofisiologi muntah   copy
Patofisiologi muntah copy
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Anfispencernaan akper
Anfispencernaan akperAnfispencernaan akper
Anfispencernaan akper
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
 
Sistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiSistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsi
 
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
 
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
 
Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
 
IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1
 
MLM iexp4u
MLM iexp4uMLM iexp4u
MLM iexp4u
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
 
Referensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalReferensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascal
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
 
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatanMemelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
 

Similar to Sistem pencernaan 3

ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
Cahya
 
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaananatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
Kampus-Sakinah
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
novimahartikasari
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaan
Yepi Addianto
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAhmad Haerudin
 
anatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaananatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaansakura huriah
 
35139381 sistem-pencernaan-laen-lagi
35139381 sistem-pencernaan-laen-lagi35139381 sistem-pencernaan-laen-lagi
35139381 sistem-pencernaan-laen-lagishafhandustur
 
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAANSISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAAN
Rekha Zahari
 
Biologi sistem pencernaan
Biologi sistem pencernaanBiologi sistem pencernaan
Biologi sistem pencernaan
Adnan Dwinanto
 
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptxSistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Mutmainna28
 
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptxsistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
Mutmainna28
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
Isa Mandai Tiwadak
 
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
AgusSriSugiyarti
 
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatantugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
Anna Samsudin
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
Anka Rahmi Utami
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalOperator Warnet Vast Raha
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
SinarLombokJava
 

Similar to Sistem pencernaan 3 (20)

ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
 
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaananatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaan
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
 
anatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaananatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaan
 
sistem-pencernaan
sistem-pencernaansistem-pencernaan
sistem-pencernaan
 
35139381 sistem-pencernaan-laen-lagi
35139381 sistem-pencernaan-laen-lagi35139381 sistem-pencernaan-laen-lagi
35139381 sistem-pencernaan-laen-lagi
 
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAANSISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAAN
 
Biologi sistem pencernaan
Biologi sistem pencernaanBiologi sistem pencernaan
Biologi sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptxSistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
 
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptxsistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatantugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
 

More from Dedi Kun

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
Dedi Kun
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
Dedi Kun
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Dedi Kun
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
Dedi Kun
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
Dedi Kun
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIDedi Kun
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
Dedi Kun
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
Dedi Kun
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
Dedi Kun
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
Dedi Kun
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
Dedi Kun
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
Dedi Kun
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
Dedi Kun
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
Dedi Kun
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
Dedi Kun
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
Dedi Kun
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
Dedi Kun
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
Dedi Kun
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous systemDedi Kun
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
Dedi Kun
 

More from Dedi Kun (20)

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous system
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 

Sistem pencernaan 3

  • 1. ANATOMI SISTEM PENCERNAAN By : Lia Novianty, S.Kep.,Ners SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Program Study S1 Keperawatan https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
  • 2. SISTEM PENCERNAAN Sistem Pencernaan : Sistem yg dibentuk oleh organ-organ yang berfungsi tertentu. Organ pembentuknya : Organ saluran pencernaan dan organ aksesoris. Saluran pencernaan (GI Tract) mrpkan tuba muskular (=pipa/tabung berlapis-lapis) yang panjang dan terbentang antara mulut s.d anus. Di dalam saluran pencernaan terdapat organ aksesoris/tambahan seperti gigi, lidah, kelenjar saliva (air ludah/liur), hati, kandung empedu dan pankreas.
  • 3.  SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN : 1. Oris (mulut) 2. Faring (tenggorokan) 3. Esofagus (kerongkongan) 4. Ventrikulus (atau gaster = lambung) 5. Intestinum minor (usus halus) : Duodenum (usus 12 jari) , yeyunum, Ileum. 6. Intestinum Mayor (usus besar) : Sekum, Kolon (Asenden, transversum, desenden, Sigmoid). 7. Rektum 8. Anus
  • 6. Histologi Dinding Saluran Cerna  Dinding Saluran Cerna terdiri dari 4 lapisan dasar mulai dari rongga dalam usus (disebut lumen usus) sampai lapisan terluar.  Lapisan – lapisannya : 1. Lapisan Mukosa : Epitelium, jaringan ikat areolar (disebut lamina propria), muskularis mukosa (lapisan sirkular dalam&jaringan otot polos). 2. Lapisan Submukosa : Beberapa kelenjar submukosal, terdapat serabut saraf (pleksus Meissner). 3. Lapisan Muskularis : terdiri dari jaringan otot & serabut saraf (pleksus Aurbach). 4. Lapisan Serosa : disebut juga peritonium visceral
  • 7. Gambar Dinding Saluran Pencernaan :
  • 9. Kendali Saraf pada Saluran Pencernaan Saluran pencernaan dapat bekerja dengan baik karena di atur oleh saraf simpatis dan parasimpatis Saraf Simpatis bekerja menghambat kontraksi otot polos, mengurangi motilitas usus, menghambat sekresi cairan pencernaan. Saraf Parasimpatis bekerja terbalik : Meningkatkan kontraksi otot polos, meningkatkan motilitas usus, meningkatkan pengeluaran cairan atau getah pencernaan. Saraf yang bekerja secara simpatis pada saluran pencernaan adalah Saraf Planknik (termasuk saraf medula spinalis). Saraf yg bekerja secara parasimpatis pd saluran pencernaan adalah Saraf Vagus (termasuk saraf Kranial yang ke 10). Saraf parasimpatis yang khusus bekerja di saluran pencernaan sebagai tambahan yaitu Pleksus Meissner dan Auerbach.
  • 10. Fungsi Sistem Pencernaan Fungsinya yang utama adalah untuk menyediakan makanan, air dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien (zat-zat makanan) yang dicerna oleh saluran pencernaan untuk kemudian diserap. Proses mencerna dan menyerap makanan,air dan elektrolit dilakukan secara mekanik maupun kimia oleh saluran pencernaan yg bermula dari mulut sampai ke anus.
  • 11.  Proses pencernaan terdiri dari 6 tahap yaitu : 1. Ingesti : masuknya makanan ke dalam mulut 2. Deglutisi : proses penelanan makanan setelah dipotong dan digiling secara mekanik oleh gigi 3. Peristaltis : pergerakan makanan yang tertelan di ujung faring melewati esofagus masuk ke lambung. Pergerakan tersebut dapat terjadi akibat adanya gelombang kontraksi otot polos yang bekerja volunteer. 4. Digesti : penguraian makanan yg bermolekul besar menjadi molekul yg sederhana sehingga mudah di absorpsi (diserap). 5. Absorpsi : proses penyerapan sari-sari makanan oleh lapisan terdalam dinding saluran pencernaan (disebut lumen usus) untuk dihubungkan dengan kapiler darah sehingga dapat disebarkan ke seluruh tubuh. 6. Egesti (defekasi) : proses eliminasi (pembuangan) zat-zat sisa yg tidak tercerna (termasuk bakteri) dalam bentuk feses.
  • 12. Organ & Fungsi Saluran Pencernaan 1. RONGGA ORAL : Terdiri dari 2 bagian : rongga luar (vestibula/vestibulum) dan rongga utama. Rongga utama ditutupi oleh jaringan epitel yg tersusun oleh sel epitel berlapis yg di antara sel-selnya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung saraf sensoris. Organ-organ pada rongga oral : Bibir, pipi, lidah, kelenjar air ludah (saliva), gigi geligi. BIBIR : Tersusun dari otot rangka dan jaringan ikat. Terdiri dari permukaan luar, area transisional, dan permukaan dalam bibir. Berfungsi menerima makanan dan produksi wicara.
  • 13. PIPI : Mengandung otot bustikator mastikasi. Lapisan epitelialnya secara konstan berganti dg sel baru yg membelah dg cepat. LIDAH : Dilekatkan oleh frenulum lingua. Terdiri dari otot ekstrinsik, otot intrinsik, papila, dan tonsil lingua. Berfungsi menggerakkan makanan, pengecapan dan produksi wicara. KELENJAR SALIVA : Terdapat di kelenjar parotid, kelenjar submaksilaris/ submandibularis, kelenjar sublingua. Komposisinya terdiri dari sekresi serosa dan mukosa. Fungsi kelenjar saliva : Melarutkan makanan secara kimia, melembabkan dan melumasi makanan, mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa, zat buangan, zat antibakteri dan antibodi.
  • 14. Kendali Saraf pada Sekresi Saliva Stimulus psikis, mekanis, kimiawi → serabut saraf aferen dlm N V, VII, IX, dan X → nuklei salivatori inferior dan superior → serabut simpatis dan parasimpatis. • Stimulus : ►Simpatis → vasokontriksi pembuluh darah dan sekresi mukosa. ►Parasimpatis → vasodilatasi pembuluh darah dan sekresi serosa. • Produksi saliva : 1 ml/menit dan dapat mencapai 1-1,5 L / 24 jam.
  • 15. GIGI : Terdiri dari gigi primer (20 gigi) dan sekunder (32 gigi). Komponennya terdiri dari mahkota gigi, leher, membran peridontal, rongga pulpa,dentin. Berfungsi membantu proses mastikasi (pengunyahan) sampai makanan berbentuk bolus yg dapat ditelan. Proses Menelan 1. Fase volunter : Lidah menekan palatum dan mendorong bolus ke orofaring 2. Fase faring : Lidah menekan palatum keras, otot palatum lunak, laring terelevasi dan glotis menutup, sfingter esofagus atas, gelombang peristaltis kontraksi. 3. Fase esofagus : Sfingter esofagus bawah berelaksasi setelah peristaltik dan mendorong makanan ke lambung.
  • 17. Continued… 2. FARING Merupakan organ yg menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (esofagus). Mempuyai 3 lubang yang menjadi jalan bagi makanan dan nafas : Lubang antara faring-hidung (nasofaring), lubang antara faring-laring (laringofaring), dan lubang antara faring-esofagus (orofaring). Berfungsi terutama dalam proses menelan (deglutisi).
  • 18. 3. ESOFAGUS Merupakan saluran berupa tabung panjang yang menghubungkan faring dengan lambung. Panjangnya ± 25 cm, diameter 2.5 cm Berfungsi untuk menggerakkan makanan dari faring ke arah lambung melalui gerakan peristaltis. Mukosa Esofagus dapat menghasilkan mukus (lendir) untuk melumasi dan melindungi esofagus. Mukosa esofagus tidak menghasilkan atau memproduksi enzim pencernaan.
  • 20. 4. LAMBUNG Merupakan organ berbentuk J Terletak di bagian superior kiri (kiri atas) rongga abdomen di bawah diafragma. Terdiri dari 4 bagian : Kardia (jantung lambung), Fundus (puncak lambung), Korpus (badan lambung), Pilorus (bagian berbentuk tabung dengan lapisan otot tebal dan merupakan penghubung lambung dg usus halus/duodenum) Lapisan-lapisan dinding lambung : lapisan selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot miring, lapisan otot panjang, dan lapisan jaringan ikat/serosa/peritoneum.
  • 21. Gb. Lambung dan bagian-bagiannya
  • 22. Continued… Fungsi lambung :  Menampung makanan  Produksi kimus, mukus, dan faktor intrinsik (glikoprotein&vitamin B12)  Absorpsi  Digesti protein  Menghasilkan getah lambung : 1. Pepsin, berfungsi memecah putih telur menjadi asam amino 2. Asam Klorida (HCl), berfungsi mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan desinfektan. 3. Renin, berfungsi sebagai ragi yg membekukan susu dan membentuk kasein.
  • 23. 3 Tahap Sekresi Lambung 1. Tahap Sefalik Tjd sebelum makanan masuk lambung, ex: masuknya makanan ke mulut/tampilan, bau, pikiran ttg makanan merangsang sekresi lambung. 2. Tahap Lambung - Peregangan dinding lambung - Asam amino dan protein - Pengaturan pelepasan gastrin 3. Tahap Usus - Sekresi lambung distimulasi gastrin - Sekresi lambung dihambat oleh hormon GIP, sekretin, kolesistokinin, enterogastron.
  • 24. Kendali pada Pengosongan Lambung Pengosongan lambung distimulasi scr refleks saat merespon thd peregangan peregangan lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan jenis makanan. Pengosongan lambung dihambat oleh hormon lambung dan refleks umpan balik enterogastrik yg mencegah pengisian berlebih pd usus dan memberikan waktu yg lama untuk digesti dlm usus halus. Sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada kecepatan tertentu shg dapat diproses.
  • 25. 5. USUS HALUS Disebut juga Intestinum minor Merupakan bagian saluran pencernaan terpanjang sekitar 6-7 m dengan diameter 2,5 cm. Terdiri dari 3 bagian yaitu : - Duodenum (usus 12 jari), bagian terpendek 25- 30 cm - Yeyunum, panjangnya 1-1,5 m - Ileum, merentang sampai menyatu dgan usus besar (2-2,5 m)
  • 26. Continued,,, Keunikan Usus Halus :  Mempunyai daya serap tinggi sampai 600x  Terdiri dari 3 lapisan dinding yaitu 1. Plicae circulares : lipatan epitel berbaris sirkular pada mukosa (permukaan dlm dinding). 2. Vili : tonjolan atau jonjot usus 3. Mikrovili : lipatan yang menonjol kecil pada tepi yang berhadapan dengan sel epitel.  Mempunyai kelenjar penghasil hormon dan enzim
  • 27. Gambar Dinding Usus Halus dan Lapisannya
  • 28. Fungsi Usus Halus : Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler- kapiler darah dan saluran-saluran limfe. Menyerap protein dlm bentuk asam amino Menyerap karbohidrat dalam bentuk monosakarida Mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati.
  • 29. 6. PANKREAS Anatomi : Kelenjar besar di balik kurvatur besar lambung. Sel endokrinnya menghasilkan insulin dan glukagon. Komposisi cairan pankreas : 1. Enzim protease : Tripsinogen, kimotripsin, karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase. 2. Lipase pankreas : Menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. 3. Amilase pankreas : Menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida. 4. Ribonuklease dan Deoksiribonuklease : Menghidrolisis RNA dan DNA mjd blok-blok pembentuk nukleotida.
  • 31. 7. HATI  Anatomi : Organ visceral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga. Beratnya 1,5 Kg, berwarna merah tua, terbagi menjadi lobus kanan dan kiri.  Fungsi hati : 1. Sekresi : Empedu 2. Metabolisme : Protein, KH, lemak tercerna 3. Penyimpanan : Mineral, zat besi, tembaga, vitamin yg larut dlm lemak. 4. Detoksifikasi : inaktivasi hormon & detoksifikasi racun 5. Penyimpanan panas : Aktivitas kimia dlm hati menjadikan hati sbg sumber panas tubuh. 6. Penyimpanan darah : reservoar untuk 30% curah jantung, bersama dg limfe mengatur volume darah.
  • 32. HATI
  • 33. 8. EMPEDU Anatomi : Diproduksi oleh sel hati→kanalikuli empedu→duktus hepatis kanan&kiri→duktus hepatik komunis+duktus sistikus→duktus empedu komunis+duktus pankreas→kandung empedu Komposisi : 1. Pigmen empedu:Biliverdin (hijau) dan bilirubin (kuning). 2. Garam empedu: asam empedu yg berikatan dg kolestererol dan asam amino. Fungsi : - Emulsifikasi lemak - Absorpsi lemak - Pengeluaran kolesterol tubuh
  • 35. 9. USUS BESAR Usus besar disebut juga intestinum mayor Merupakan suatu tabung dengan panjang 1,5 m dan diameter 5-6 cm Usus besar tidak mempunyai vili, lipatan epitel sirkular maupun mikrovili. Daya regang usus besar lebih kuat/besar dibandingkan dengan usus halus. Pemisah usus besar dan usus halus adalah katup ileosekal. Katup tsb membuka dan menutup tergantung pd ada/tidaknya gelombang peristaltik makanan.
  • 36. Bagian-bagian Usus Besar : 1. Sekum : kantong tertutup yg menggantung di bawah area katup ileosekal. 2. Kolon : Sigmoid, Asenden, Transversum dan Desenden Rektum merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan yang berakhir pada anus. Anus mempunyai 2 pintu untuk membantu mengeluarkan feses. Pintu ke 1 : Spingter Ani interna yaitu pintu bagian dalam yang disusun oleh otot polos (involunteer) Pintu ke 2 : Spingter Ani eksterna yaitu pintu bagian luar yang disusun oleh otot polos (volunteer).
  • 37. Gambar Usus Besar dan Bagiannya
  • 40. continued… FUNGSI USUS BESAR : Menyerap 80-90% air dan elektrolit dari kimus (makanan yg sudah diolah di usus halus) Mengubah kimus menjadi cairan dan massa semi padat. Memproduksi mukus saja, tidak menghasilkan getah, hormon dan enzim usus. Mengandung bakteri normal di dalam lumen ususnya yg dpt mencerna bakteri dan menghasilkan vitamin (K, Riboflavin dan tiamin) Memproduksi gas Mengeluarkan zat sisa dalam bentuk feses melalui anus.
  • 42. Abdomen dibagi menjadi 4 kuadranAbdomen dibagi menjadi 4 kuadran Kuadran IKuadran I  Ginjal kanan, hepar, pankreas,Ginjal kanan, hepar, pankreas, empedu, duodenumempedu, duodenum Kuadran IIKuadran II  Ginjal kiri, lien, lambung, flexureGinjal kiri, lien, lambung, flexure lienalislienalis Kuadran IIIKuadran III  Wanita (Tuba fallopi kanan,Wanita (Tuba fallopi kanan, ovarium kanan, appendix,caecum)ovarium kanan, appendix,caecum) Laki-laki ( Caecum & apendix )Laki-laki ( Caecum & apendix ) Kuadran IVKuadran IV  Wanita (ovarium, tuba falofi kiri,Wanita (ovarium, tuba falofi kiri, sigmoid)sigmoid) Laki-lakiLaki-laki  SigmoidSigmoid
  • 43. TRANSPORT & PENCAMPURANTRANSPORT & PENCAMPURAN MAKANAN DLM SALURAN PENCERNAANMAKANAN DLM SALURAN PENCERNAAN MENGUNYAHMENGUNYAH Pada umumnya otot pengunyah di persyarafi olehPada umumnya otot pengunyah di persyarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial kelima, dancabang motorik dari saraf kranial kelima, dan proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dlmproses mengunyah dikontrol oleh nukleus dlm batang otak.batang otak.
  • 44. MENELAN ( DEGLUTIS )MENELAN ( DEGLUTIS ) Menelan dibagi menjadi 3 tahap yaitu :Menelan dibagi menjadi 3 tahap yaitu : 1.1. Tahap VolunterTahap Volunter  yg mencetuskan prosesyg mencetuskan proses menelanmenelan 2.2. Tahap FaringealTahap Faringeal  b’sipat involunter &b’sipat involunter & membantu jalannya makanan melaluimembantu jalannya makanan melalui faring ke dlm esofagusfaring ke dlm esofagus 3.3. Tahap EsofagalTahap Esofagal  fase involunter ygfase involunter yg mempermudah jln nya makanan dr faringmempermudah jln nya makanan dr faring ke lambung.ke lambung.
  • 45. ABSORPSIABSORPSI Molekul-molekul zat makanan dr saluranMolekul-molekul zat makanan dr saluran pencernaan akan di absorpsi ke dlm aliranpencernaan akan di absorpsi ke dlm aliran darah & aliran limfe tergantung dr jenisdarah & aliran limfe tergantung dr jenis makanannya. Lemak & zat yg larut dlmmakanannya. Lemak & zat yg larut dlm lemak diabsorpsi melalui proses difusi kelemak diabsorpsi melalui proses difusi ke dlm aliran limfe & zat yg larut dlm airdlm aliran limfe & zat yg larut dlm air diabsorpsi ke dlm aliran darah melaluidiabsorpsi ke dlm aliran darah melalui proses difusi. Proses ini terjdi pd ususproses difusi. Proses ini terjdi pd usus halus.halus.
  • 46. Cont…Cont… GERAKAN-GERAKAN COLONGERAKAN-GERAKAN COLON Fungsi utama colon adlh :Fungsi utama colon adlh : 1.1. Absorpsi air & elektrolit dari kimusAbsorpsi air & elektrolit dari kimus 2.2. Penimbunan bahan feses smp dptPenimbunan bahan feses smp dpt dikeluarkan.dikeluarkan.
  • 47. GERAKAN MENCAMPURGERAKAN MENCAMPUR Gerakan mencampur tjd dlm usus besar, pdGerakan mencampur tjd dlm usus besar, pd setiap titik kontriksi kira-kira 2,5 cm otot sirkulersetiap titik kontriksi kira-kira 2,5 cm otot sirkuler akan berkontraksi & menyempitkan lumen kolonakan berkontraksi & menyempitkan lumen kolon smp hampir tersumbat.smp hampir tersumbat. pada saat yg sama otot Longitudinal kolon ygpada saat yg sama otot Longitudinal kolon yg b’kmpl mjd 3 pita longtudinal (Taenia coli) akanb’kmpl mjd 3 pita longtudinal (Taenia coli) akan b’kontraksib’kontraksi Kontraksi gabungan dr 3 pita menyebabkanKontraksi gabungan dr 3 pita menyebabkan bagian usus besar yg tdk terangsang menonjolbagian usus besar yg tdk terangsang menonjol keluar mjd spt kantong (Haustrae)keluar mjd spt kantong (Haustrae)
  • 48. GERAKAN MENDORONGGERAKAN MENDORONG Dorongan timbul karena :Dorongan timbul karena : 1.1. Pergerakan lambat ke arah anus olehPergerakan lambat ke arah anus oleh kontraksi haustrasekontraksi haustrase 2.2. Gerakan massa (massa movement)Gerakan massa (massa movement) Gerakan mendorong biasanya tjd 1-3 xGerakan mendorong biasanya tjd 1-3 x setiap hari ± 15 mnt sesudah makan pagisetiap hari ± 15 mnt sesudah makan pagi Bila pergerakan sdh mendorong massaBila pergerakan sdh mendorong massa feses ke dlm rektumfeses ke dlm rektum  timbul keinginantimbul keinginan u/defekasiu/defekasi
  • 49. DEFEKASIDEFEKASI Bila feses memasuki rektum pereganganBila feses memasuki rektum peregangan dinding rektum menimbulkan sinyaldinding rektum menimbulkan sinyal aferent yg menyebar melalui pleksusaferent yg menyebar melalui pleksus mienterikus u/ menimbulkan gelombangmienterikus u/ menimbulkan gelombang peristaltik mendekati anus, spingter aniperistaltik mendekati anus, spingter ani internus direlaksasi o/ sinyal penghambatinternus direlaksasi o/ sinyal penghambat dr pleksus mienterikusdr pleksus mienterikus Jika spingter ani eksternus scr sadar, sdrJika spingter ani eksternus scr sadar, sdr volunter berelaksasi bila pd wkt ygvolunter berelaksasi bila pd wkt yg bersamaan akn tjd defekasibersamaan akn tjd defekasi