Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia dan organ-organ yang terlibat didalamnya, mulai dari mulut hingga anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk menerima, mencerna, menyerap zat gizi dari makanan, dan membuang sisa makanan yang tidak tercerna. Organ utama yang disebutkan adalah mulut, lambung, usus halus, usus besar, hati, pankreas.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Makanan akan
dicerna secara mekanik dan kimiawi mulai dari mulut hingga lambung menjadi bubur, lalu dicerna lebih lanjut di usus halus dan
besar hingga zat gizinya diserap, sementara sisa yang tidak terserap dikeluarkan lewat anus.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Makanan akan
dicerna secara mekanik dan kimiawi mulai dari mulut hingga lambung menjadi bubur, lalu dicerna lebih lanjut di usus halus dan
besar hingga zat gizinya diserap, sementara sisa yang tidak terserap dikeluarkan lewat anus.
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar, rektum, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan menjadi molekul kecil yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimia di berbagai organ.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan organ pendukung yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya, menyerap zat gizinya, dan membuang sisa. Proses pencernaan terjadi di mulut, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus melalui pencernaan mekanik dan kimiawi.
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, mulai dari organ-organ pencernaan utama seperti mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Juga dijelaskan fungsi dan proses yang terjadi di setiap organ tersebut dalam mencerna makanan. Gangguan umum sistem pencernaan seperti diare, sembelit, maag, dan tumor juga disebutkan.
Proses pencernaan melibatkan perubahan makanan dari bentuk besar menjadi halus melalui gigi, dan perubahan zat kompleks menjadi sederhana melalui enzim di mulut, lambung, dan usus. Hasil akhir berupa vitamin dan nutrisi yang diserap tubuh, sedangkan sisa dibuang lewat anus.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem pencernaan makanan pada manusia, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum hingga anus. Juga dijelaskan proses pencernaan makanan secara kimiawi dan mekanik di setiap organ tubuh. Gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit juga diuraikan penyebabnya.
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, mulai dari organ-organ yang terlibat seperti mulut, lambung, usus halus dan besar, hingga proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan sepanjang sekitar 9 meter dan kelenjar-kelenjar pencernaan seperti hati dan pankreas yang membantu mencerna makanan menjadi unsur-unsur gizi yang dapat diserap tubuh
Tinjauan teoritis membahas anatomi dan fisiologi sistem pencernaan, termasuk organ-organ seperti mulut, lidah, gigi, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, serta fungsi motorik dan sekresi lambung dalam mencampur dan mengosongkan makanan. Fase sefalik, gastrik dan intestinal mengatur sekresi lambung sebelum, selama dan sesudah makan.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus, sementara kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Setiap organ memiliki fungsi khusus dalam mencerna makanan.
Sistem pencernaan berfungsi untuk menerima, mencerna, menyerap zat gizi dari makanan, dan membuang sisa makanan yang tidak tercerna. Organ-organ utamanya meliputi mulut, lambung, usus halus, usus besar, hati, pankreas, dan kandung empedu. Proses pencernaan melibatkan pengisapan makanan, pencernaan mekanik dan kimiawi, serta penyerapan zat gizi ke dalam darah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang sistem pencernaan manusia, mulai dari alat-alat pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus dan besar beserta fungsinya. Juga dijelaskan proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan.
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar, rektum, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan menjadi molekul kecil yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimia di berbagai organ.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan organ pendukung yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya, menyerap zat gizinya, dan membuang sisa. Proses pencernaan terjadi di mulut, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus melalui pencernaan mekanik dan kimiawi.
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, mulai dari organ-organ pencernaan utama seperti mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Juga dijelaskan fungsi dan proses yang terjadi di setiap organ tersebut dalam mencerna makanan. Gangguan umum sistem pencernaan seperti diare, sembelit, maag, dan tumor juga disebutkan.
Proses pencernaan melibatkan perubahan makanan dari bentuk besar menjadi halus melalui gigi, dan perubahan zat kompleks menjadi sederhana melalui enzim di mulut, lambung, dan usus. Hasil akhir berupa vitamin dan nutrisi yang diserap tubuh, sedangkan sisa dibuang lewat anus.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem pencernaan makanan pada manusia, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum hingga anus. Juga dijelaskan proses pencernaan makanan secara kimiawi dan mekanik di setiap organ tubuh. Gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit juga diuraikan penyebabnya.
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, mulai dari organ-organ yang terlibat seperti mulut, lambung, usus halus dan besar, hingga proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan sepanjang sekitar 9 meter dan kelenjar-kelenjar pencernaan seperti hati dan pankreas yang membantu mencerna makanan menjadi unsur-unsur gizi yang dapat diserap tubuh
Tinjauan teoritis membahas anatomi dan fisiologi sistem pencernaan, termasuk organ-organ seperti mulut, lidah, gigi, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, serta fungsi motorik dan sekresi lambung dalam mencampur dan mengosongkan makanan. Fase sefalik, gastrik dan intestinal mengatur sekresi lambung sebelum, selama dan sesudah makan.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus, sementara kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Setiap organ memiliki fungsi khusus dalam mencerna makanan.
Sistem pencernaan berfungsi untuk menerima, mencerna, menyerap zat gizi dari makanan, dan membuang sisa makanan yang tidak tercerna. Organ-organ utamanya meliputi mulut, lambung, usus halus, usus besar, hati, pankreas, dan kandung empedu. Proses pencernaan melibatkan pengisapan makanan, pencernaan mekanik dan kimiawi, serta penyerapan zat gizi ke dalam darah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang sistem pencernaan manusia, mulai dari alat-alat pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus dan besar beserta fungsinya. Juga dijelaskan proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Sistem pencernaan (sistem gastroinstestinal) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk :
menerima makanan
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh
3. Pencernaan fisik/mekanis
Merupakan proses perubahan molekul makanan
yang besar menjadi kecil-kecil, misalnya
penghancuran makanan dengan gigi atau dengan
otot lambung
Pencernaan kimiawi
Merupakan proses perubahan molekul-molekul
bahan organik yang ada dalam bahan makanan
dari bentuk yang kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim
4. Mulut (oris)
Tenggorokan/ faring/ tekak
Kerongkongan/ Esofagus
Lambung (ventrikulus)
Usus halus (intestinum minor)
Usus besar (intestinum mayor)
Rektum
Anus
Organ Pencernaan Tambahan
Gigi/ geligi
Lidah
Kelenjar ludah
Kandung empedu
Hati
Pankreas
5. Bagian luar yang sempit
atau vestibula terdiri dari
ruang antara gusi, gigi,
bibir dan pipi
Bagian dalam dilapisi oleh
selaput lendir. Yang
dibatasi oleh tulang
maksilaris, palatum dan
mandibularis, di sebelah
belakang bersambung dgn
faring.
6. Pencernaan mekanik:
pengunyahan oleh gigi (mencampur makanan dgn
air ludah sehingga terbentuk bolus.
Pencernaan kimiawi:
pemecahan zat pati/ amilum oleh ptialin/amilase
menjadi maltosa.
7. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan.
Lengkap pada umur 2½ tahun, jumlahnya 20 buah, disebut
juga gigi susu, terdiri dari: 4 buah gigi taring (dens
kaninus), 8 buah gigi seri (dens insisivus) dan 8 buah gigi
geraham (molare).
Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun,
jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 12 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham belakang
(molare) dan 8 buah gigi geraham depan (premolare).
Fungsi gigi:
Gigi seri (memotong dan menggigit makanan)
Gigi taring (memutuskan/ merobek makanan yang keras dan
liat)
Gigi geraham (mengunyah/ menggiling makanan yang sudah
dipotong-potong).
8. Lidah terdiri dari otot serat lintang/ lurik
(otot sadar, dapat digerakkan ke seluruh
arah), dilapisi selaput lendir.
Lidah terbagi 3 bagian:
Radiks lingua (pangkal lidah) : terdapat Epiglotis
yang berfungsi menutup jalan nafas saat
menelan.
Dorsum lingua (punggung lidah) : terdapat ujung
saraf pengecap
Apeks lingua (ujung lidah)
Fungsi lidah : mengaduk makanan,
membentuk suara, sebagai alat pengecap
dan menelan serta merasakan makanan.
9. Kelenjar parotis: terletak di
sebelah bawah depan daun
telinga, diantara otot prosesus
mastoid kiri dan kanan dengan
kulit pipi. Cairan ludah hasil
sekresi dikeluarkan melalui
duktus stensen ke dalam rongga
mulut.
Kelenjar sublingualis: terletak
di bawah lidah, salurannya
(duktus rinvus) menuju lantai
rongga mulut.
Kelenjar submandibularis:
terletak lebih ke belakang dan
ke samping dari kelenjar
sublingual. Salurannya (duktus
wharton) menuju lantai rongga
mulut
10. Semua kelenjar ludah menghasilkan air ludah
(saliva) untuk membasahi rongga mulut dan
makanan
Kira-kira 1600 cc saliva disekresikan setiap hari.
Lebih 99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri
dari garam, urea, lendir, bikarbonat, lisozim
(enzim penghancur bakteri) dan amilase
(ptialin). Ptialin bekerja di rongga mulut (PH
6,3-6,8) dan masih bekerja di dalam lambung ±
15 menit sampai asam lambung menurunkan PH
dan tidak bekerja.
Yang dapat merangsang pengeluaran saliva
adalah rangsangan parasimpatis, adanya
makanan di rongga mulut, membaui, melihat dan
memikirkan makanan, suara memasak.
11. Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga
mulut dengan kerongkongan (esofagus), yang
panjangnya ± 7 cm.
Ada 3 bagian faring:
Nasofaring : bagian superior (bagian yang sama tinggi
dengan hidung)
Orofaring : bagian media (bagian yang sama tinggi dengan
mulut), terdapat amandel/ tonsil di dinding lateral
orofaring.
Laringofaring : bagian inferior (bagian yang sama tinggi
dengan laring)
12. Dari mulut, makanan menuju esofagus /
kerongkongan.
Kerongkongan berupa tabung otot yang
panjangnya sekitar 25 cm.
Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos.
Oleh karena ototnya tersusun secara
memanjang dan melingkar maka jika terjadi
kontraksi secara bergantian akan terjadi
gerakan peristaltic makanan terdorong
menuju lambung.
13. Lambung merupakan organ otot berongga
yang besar.
Letaknya di bawah diafragma di depan
pankreas dan limpa, agak ke sebelah kiri.
Kapasitas lambung 1-2 liter.
Lapisan lambung dari dalam ke luar:
Selaput lendir; pada keadaan kosong berlipat-
lipat, disebut juga rugae
Lapisan otot sirkuler/ muskulus aurikularis
Lapisan otot miring/ muskulus obliqua
Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal
Lapisan jaringan ikat/ serosa
14. Fundus / bagian yang
menonjol ke atas
Korpus / badan
Antrum pilorus ;
membentuk sfingter
pilorus
Kurvatura minor: di sisi
kanan lambung
Kurvatura mayor: di sisi
kiri lambung, lebih
panjang dari kurvatura
minor
Osteum kardiak
15. Motoris :
Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan
getah lambung
Sekresi enzim pencernaan:
Enzim Pepsin : memecah protein asam amino (albumin dan pepton).
Enzim Renin : membentuk protein susu (kasein)
HCL berfungsi :
mengasamkan makanan,
desinfektan,
merangsang keluarnya hormon sekretin yang merangsang pankreas mengeluarkan sekretnya,
mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin,
merangsang hormon Kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya
Enzim Lipase (sdkt): memecah lemak asam lemak, gliserida
Sekresi faktor intrinsik : Vit B12 berfungsi dalam pembentukan eritrosit
Sekresi mukus berfungsi melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh HCL
16. Usus halus atau intestinum minor merupakan
bagian yang berpangkal pada pilorus, yang
panjangnya ± 6 meter, merupakan saluran
paling panjang.
Fungsi Usus Halus
Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna
untuk diserap melalui kapiler darah dan saluran
limfe
Menyerap protein dalam bentuk asam amino
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
17. Pada mukosa usus halus terdapat kelenjar
yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan:
Enterokinase: mengaktifkan enzim proteolitik
dari getah pankreas
Eripsin menyempurnakan pencernaan protein
menjadi asam amino.
Laktase mengubah laktosa menjadi monosakarida
Maltose mengubah maltosa menjadi
monosakarida
Sukrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida
20. Duodenum = usus 12 jari.
Panjangnya ± 25 cm.
Di duodenum bermuara dua saluran, yaitu
saluran getah pankreas dan saluran empedu,
dimana getah keduanya dikeluarkan ke
duodenum.
Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak
dengan bantuan lipase.
Getah pankreas menghasilkan enzim
pencernaan: Amilase (mencerna hidrat arang
menjadi disakarida), tripsin (mencerna protein
menjadi asam amino), lipase (mencerna lemak
menjadi gliserol dan asam lemak).
21. Jejenum = usus kosong.
Panjangnya ± 2-3 meter.
Kelenjar usus menghasilkan enzim
pencernaan seperti yg dihasilkan pankreas
22. Ileum = usus penyerapan.
Panjangnya ± 4-5 meter.
Di ileum makanan akan diserap oleh jonjot
usus. Asam amino dan glukosa, vitamin,
mineral akan diangkut oleh kapiler darah,
sedang asam lemak dan gliserol akan
diangkut oleh pembuluh limfe.
23. Usus besar/kolon dilapisi oleh membran mukosa
tanpa lipatan kecuali pada bagian rectum.
Fungsi utamanya adalah :
mengabsorbsi air
membentuk massa feses
membentuk lendir untuk melumasi permukaan
mukosa.
Dalam usus besar terdapat bakteri yaitu E. Coli
yang hidup pada makanan yang tidak dapat
dicerna oleh manusia, misalnya selulosa dan
menghasilkan vitamin K dan biotin. Ke-2 produk
yang disintesis E. coli tersebut diserap masuk ke
dalam tubuh melalui dinding kolon.
24. Jadi dalam usus besar tidak terjadi
pencernaan mekanis maupun kimia, yang
terjadi adalah penyerapan air dan
pembentukan feses yang tersimpan 24 jam
25. Rektum merupakan sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya
rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi yaitu kolon
desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk
ke dalam rektum akan timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Jika defekasi
tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan.
26.
27. Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, di mana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lainnya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh
otot sphinkter.
Feses dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi (buang air besar - BAB), yang
merupakan fungsi utama anus.
28. Letaknya di bagian atas rongga abdomen di
sebelah kanan bawah diafragma, beratnya
±1,5 kg.
Fungsi :
Mengatur distribusi makanan
Glukosa Glikogen = hati dan otot
Mengatur protein darah
Menyaring bakteri dan zat toksik
Menghancurkan eritrosit yg mati
Mengubah pro vit A menjadi vit A
Membuat empedu
Mengubah NH3 menjadi ureum
29. Sebuah kantong berbentuk terong,
merupakan membran berotot, letaknya di
dalam lobus di sebelah permukaan bawah
hati.
Panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm3.
Getah empedu, suatu cairan yg disekresi
setiap hari oleh sel hati: 500-1000 cc,
meningkat sewaktu mencerna lemak.
30. Letaknya di belakang lambung, panjangnya ±
15 cm, lebar 5 cm, berat rata-rata 60-90 gr,
strukturnya mirip kelenjar ludah, bagian-
bagiannya: kaput, korpus dan ekor.
Hasil sekresi pankreas:
Hormon insulin: dihasilkan dari pulau langerhans
Getah pankreas, mengandung:
Amilase : amilum maltosa
Lipase : lemak asam lemak + gliserol
NaHCO3 : Basa
Tripsinogen : Enterokinase Tripsin (protein
Asam Amino)
31. Mengunyah
Makanan dipotong-potong dan dikunyah oleh
gigi menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah akan membungkus
bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya
menjadi Bolus
Menelan (deglusi)
Makanan didorong melalui kerongkongan
bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh
gelombang kontraksi dan relaksasi otot
ritmik yang disebut dengan peristaltik.
seluruh proses terjadi dalam 2 detik
32. Makanan di lambung
Pencampuran 15-20 detik
Kimus: sudah bercampur dgn cairan lambung
Kontraksi lapar: terjadi bila lambung kosong,
setelah beberapa jam
Pengosongan lambung
Terjadi karena peristaltik yang kuat: kontraksi
tonik sfingter pilorus
33. Pergerakan usus halus dan kolon
Pergerakan lambat saat mencampur dan
mendorong (8-15 jam untuk mendorong kimus
dari katup ileosekal sampai ke kolon
transversum.
Dipermudah refleks gastrokolik dan duodenokolik
Haustral churning: Gerakan mencampur
chyme untuk membantu mengabsorpsi air.
2,5 L air diabsorbsi dalam 24 jam,
berlangsung selama 5 menit.
Colon Peristaltik: Gelombang mencampur
yang lambat oleh otot longitudinal dan otot
sirkuler, mendorong chyme ke colon
34. Sekresi saluran cerna
Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh
dengan hasil feses.
Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan rektum
35. Organ Enzim Mengubah Hasil
Kelenjar ludah Amilase / ptialin Tepung/ KH Disakarida/maltosa
Lambung Renin, pepsin Susu, protein Gumpalan kasein,
pepton, proteosa
Pankreas Amilase, tripsin,
lipase, nuklease
Tepung/amilum
, protein dan
pepton, lemak,
asam nukleat
Maltosa, peptida dan
asam amino, asam
lemak dan gliserol,
gula dan basa
nitrogen
Usus halus Maltase, laktase,
sakarase, erepsin
Maltosa,
laktosa,
sakarosa,
pepton
Glukosa, galaktosa,
glukosa dan fruktosa,
asam amino
Hati Membtk empedu Asam lemak Sabun/emulsi lemak