2. Anatomi dan Fisiologi
1. Cavum Oris
•rongga yang dibatasi bibir, pipi, palatum, lidah pada
bagian dasar dan bersambung dengan faring pada bagian
posterior.
•Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir & sel-sel
epitel. Pada cavum oris terdapat gigi, lidah & kelenjar
saliva.
•Palatum terdiri dari palatum keras pada bagian anterior
dibentuk oleh tulang maxila dan palatum lunak pada bagian
posterior. Bagian tengah membentuk sebuah prosesus
seperti kerucut yang disebut uvula
3. • Pencernaan Pada Mulut Terjadi :
1.Proses mekanik → penghancuran makanan oleh alat2
pada mulut.
2. Proses kimia berupa reaksi makanan dengan enzim2 yg
terdpt pada saliva.
• Mastikasi Penghancuran makanan oleh gigi.
Pencampuarn makanan dengan saliva oleh lidah. Proses
menelan bolus makanan ke esofagus
4. 2. Gigi (Dentis)
• Gigi pertama terbentuk pada usia 6-8 bulan, kemudian
bulan ke 8-12, bulan ke 12-16, bulan 16-20 dan akhirnya
bulan ke 20-40.
• Gigi pada bayi disebut dentis decidua (gigi susu) yang
akan tanggal pada usia 6-13 tahun dan diganti dengan
gigi tetap (dentis permanentes).
• Susunan Gigi Dentis decidua 20 buah
• permanentes 32 buah
5. Proses Kimia
Pencampuran makanan dgn saliva
Saliva mengandung ptialin, amilase, lisozim, sodium,
mineral & musin. Fungsi saliva adalah membunuh kuman,
melindungi mukosa mulut dari trauma fisik/kimia dan
memudahkan proses menelan (membasahi makanan).
6. 3. Faring
• Berbentuk kerucut terdiri dari muskulo membranosa dan
tersambung dengan esofagus dan trakhea. Terbagi
menjadi pars nasalis, pars oralis dan pars laringeal.
• Faring laringeal adalah bagian terendah yang terdapat
pada posterior.
• Struktur Faring Tersusun atas lapisan mukosa, fibrosa
dan otot. Otot utama adalah otot konstriktor yang
berkontraksi pada saat makanan masuk ke faring dan
mendorongnya ke esofagus.
7. Refleks Menelan
• Bolus makanan didorong oleh lidah ke bagian posterior
Palatum lunak menutup saluran hidung Epiglotis menutup
laring dan trakhea Makanan masuk ke esofagus
8. Esofagus
• Merupakan tabung berotot dengan panjang 20-25 cm.
Dimulai dari faring, thorax, menembus diafragma dan
masuk ke dalam abdomen bersambung dengan lambung.
Terletak di belakang trakhea di depan vertebra
• Struktur Esofagus Terdiri dari 4 lapisan : Jaringan ikat
yang longgar 2 lapis otot : sirkuler & longitudinal Lapisan
sub mukosa mukosa
• Pergerakan Pada Esofagus Esofagus dilapisi otot2
sirkuler & longitudinal sehingga meimbulkan gerakan
peristaltik. Bolus makanan bergerak masuk ke lambung
karena peristaltik & gaya gravitasi.
9. Gaster (lambung)
• Terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri
•
•
•
•
hipokondrik dan umbilikal.
fundus
antrum pilorik.
kardia
pilorik.
10. Kelenjar Pada Lambung Glandula cardiacae Menghasilkan
mukus Glandula gastricae Menghasilkan pepsin dan asam
lambung (HCl) Glandula pyloricae Menghasilkan hormon
pencernaan
Pada Lambung Terjadi gerakan pada lambung yg
berfungsi mencampur makanan dgn sekret lambung &
mengosongkan makanan. Makanan bercampur dgn sekret
lambung menjadi c hyme. Sekresi lambung : mukus, asam
lambung, tripsin, lipase, amilase & protease
11. Usus Halus
• Merupakan lanjutan lambung yang terbentang mulai
pilorik sampai ileosaekal dengan panjang + 7 m.
Menempati sebagian besar rongga abdomen terletak di
bawah lambung dan hati. Terdapat ductus choledocus
dan ductus pancreaticus. Terdiri dari duodenum, jejunum
dan ileum
• Struktur Usus Halus Lapisan mukosa Sangat luas karena
terdapat lipatan2 mukosa dan vili serta mikrovili yang
memudahkan terjadinya absorpsi. Lapisan sub mukosa
Terdiri dari anyaman pembuluh darah dan saraf (pleksus
sub mukosa meissner) Lapisan otot Terdiri dari lapisan
otot longitudinal dan sirkuler. Lapisan serosa
12. • Pencernaan Pada Usus Halus Bolus makanan dari
lambung sangat asam, dinetralkan oleh enzim pankreas
(proteolistik, lipase, amilase, ion bikarbonat & air) Terjadi
emulsi lemak oleh garam empedu untuk memudahkan
absorpsi lemak. Nutrient diabsorpsi melalui mikrovili.
Bolus bergerak karena gerakan segmental dan peristaltik.
13. Usus Besar
• .Merupakan lanjutan usus halus berbentuk “U” terbalik
terdiri dari appendiks vermiformis, colon asendens, colon
trasversum, colon desendens, colon sigmoid dan rectum.
Panjangnya sekitar 140 cm mulai dari valvula ileosaekal
sampai anus.
• Peristiwa2 Pada Kolon Terjadi reabsorpsi air & elektrolit
dari bahan feses. Feses bergerak ke rektum karena
kontraksi haustral & mass movement. Proses defekasi.