Makalah ini membahas tentang keluarga sebagai sistem. Secara ringkas, makalah ini mendefinisikan keluarga sebagai jaringan manusia yang hidup bersama melalui ikatan pernikahan, darah, komitmen atau hukum. Makalah ini juga menjelaskan struktur kekuasaan dan pengambilan keputusan dalam keluarga, serta interaksi antar anggota keluarga. Fungsi utama keluarga adalah memberikan perhatian, sosialisasi,
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Sistem Komunikasi Kelompok
1. 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur selayaknya dijunjunkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
sekali nikmat kepada kita semua. Shalawat disertai salam selayaknya diucapkan kepada
Rasulullah SAW yang telah menyampaikan Islam kepada umatnya.
Alhamdulillah dengan ini saya sebagai penulis telah menyelesaikan salah satu tugas mata
kuliah Komunikasi Interpersonal dengan mengambil tema “Family as a system” . Apabila ada
kata maupun kalimat yang salah dalam penulisan makalah ini saya meminta maaf dari pembaca
yang budiman. Wassalam
Yogyakarta, 18 Maret 2014
Muhammad Fauzi Haidar Hilmy
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PNGANTAR
Daftar Isi ...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang Penulisan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
1.Definisi Keluarga ............................................................................................................
2. Struktur Keluarga ...........................................................................................................
3. Karakteristik Keluarga...................................................................................................
4. Fungsi Keluarga ....................................................................................... ......................
BAB III PENUTUP ............................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Keluarga menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, menjadikan seseorang kuat
secara mental berawal dari keluarga, menjadikan seorang pemimpin berawal dari keluarga,
menjadikan seseorang menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa berawal pula dari
keluarga. Orang besar tidak akan disebut besar bila dia tidak diikuti orang kecil, begitupun
sebaliknya bila sebuah keluarga kehilangan salah satu bagian dari keluarga tersebut.
Begitulah kiranya konsentrasi yang akan dibahas oleh penulis mengenai keluarga, naik
dalam segi definisi maupun keluarga sebagai sistem sendiri.
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi keluarga
Secara garis besar keluarga diartikan sebagai sanak saudara: kaum kerabat; orang seisi
rumah; anak bini1, menurut Virgiana Satir sendiri keluarga ialah “Characterized family as
factory which is have many different people are made”2. Kulture tradisional mendeskripsikan
keluarga ialah sebagai orang – orang yang diikat oleh tali pernikahan dan darah “Family is
persons ties by marriage and biological kinship”3. Sedangkan menurut definisi modern keluarga
ialah “ Includes groups of people who think of themselves as “family” eventhough they are not
be related by blood and marriage”4 menurut pengertian modern keluarga itu sebuah kelompok
dimana mereka berfikir mereka sebuah keluarga walaupun tanpa ada tali ernikahan ataupun
darah. Dan akhirnya dapat disimpulkan bahwa keluarga itu seperti pernyataan yang dikemukan
oleh Galvin and Bernard Brommel “Family as a network of people who life together over long
periods of time ties by marriage , blood, commitment, legal or otherwise”5 keluarga itu sebuah
jaringan antar manusia yang hidup bersama dalam waktu yang lama yang disatukan oleh ikatan
pernikahan, darah, komitmen, keabsahan dll. Jadai dalam keluarga sendiri tidak dikenal istilah
statis, keluarga selalu berubah dari waktu ke waktu baik dalam segi ekonomi maupun dalam
budayanya.
2. Struktur Keluarga
Dalam sebuah keluarga kita mengenal sebuah struktur keluarga berkenaan dengan
bagaimana keluarga tersebut mengatur sendi – sendi kehidupan mereka. Berikut ini masing –
masing struktur dari sebuar keluarga :
a. Kekuatan Otoritas
Ronald Cromwell dan David Olson mengatakan bahwa “Power in family as
ability (potential or actual) to change behavior of other family members”6, kekuatan
dalam keluarga ialah sebuah kemampuan (potensi maupun aksi) untuk merubah
1 A.A. Waskito,Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta:Wahyu Media, 2009), Cet 1, h. 278
2
Sarah Trenholm, Interpersonal Communication, (USA: Wadsworth Publishing Company, 2000) p.254
3 Ibid,p.256
4 Ibid,p.255
5 Ibid,p.255
6 Ibid,p. 256
5. 5
kebiasaan diantara anggota keluarga lainnya. Jadi sebuah keluaga dikatakan memiliki
sebuah harga diri bilamana keluarga mempunyai kekuatan otoritas sehingga bilamana
terdapat suatu masalah dalam keluarga pihak otoritas tertinggi dapat memberikan sebuah
saran ataupun solusi kepada anggotanya. Pihak otoritas disini berkisar kedua orang tua
kepada anak – anaknya.
Basil Bernstein mengatakan bahwa untuk kategori keluarga pertama ialah yang
memiliki posisi dalam struktur, sedangkan kategori keluarga kedua ialah yang bertumpu
pada salah satu orang yang dijadikan seorang figur (Person – oriented). Pertama,
Posisional Structure ialah stuktur dalam sebuah keluarga yang memiliki sebuah hirarki.
Magsud dari tipe pertama inni ialah ketika seorang anak ingin menyampaikan suatu
keluhan, ia harus mengatakannya kepada orang yang lebih tua dari umurnya, contoh
ketika seorang anak ke-2 ingin merasakan bagaimana rasanya pergi keluar negri ia harus
menyampaikannya dahulu kepada kakaknya, dan setelah itu seorang kakak akan
menyampaikan kepada ibunya dan mungkin ibunya akan menyampaikan kepada pihak
itoritas yng lebih tinggi semisal ayah. Kedua, Person – oriented ialah stuktur dalam
berkelauarga dimana ayah dijadikan sosok panutan bagi yang lainnya.
b. Pembuat keputusan
Ralph Turner mengatakan bahwa ada 3 cara sebuah pengambilan keputusan.
Pertama; konsesus, Kedua; akomodasi, ketiga; de facto. Konsesus ialah sebuah frasa
untuk mengahasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui bersama –
sama7. Akomodasi sendiri sebuah pengurangan dominasi antar anggota keluarga dalam
mengambil jajak pendapat “less dominating members of family”8 efek negatifnya ialah
ketika para anggota ingin mendominasi percakapan sehingga diskusi menjadi tidak
berarti, namun efek positifnya ialah ketika masing - masing anggota diberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya maka yang terjadi ialah keberhasilan
dalam pengambilan keputusan . de facto sendiri ialah sebuah penetapan keputusan setelah
sebelumnya melakukan sebuah diskusi (decided by event after period of discussion)9
dengan memasuki tahap konsensus dan akomodasi.
7
8 Ibid,p.257
9 Ibid,p.257
6. 6
c. Interaksi
Disisi lain kita harus melihat bahwa sebuah keluarga tidak lepas dengan sebuah
hubungan antara satu dengan yang lainnya. Keluarga membutuhkan sebuh proses
komunikasi satu dengan yang lainnya, untuk itu keluarga memiliki beberapa model
komunikasi dari mode seperti rantai sampai model keluarga tingkat tinggi yaitu interaksi
kepada dengan semua anggota keluarga (all – chanel network). Pertama, mode rantai
(chain network) ialah sebuah pola interaksi antara keluarga dimana penyampaian
pesannya dengan memandang siapa yang lebih tua diantara mereka (relay massage to
another via a series of other family member10). Kedua, mode Y (Y network) ialah sebuah
pola interaksi antar keluarga diamana interaksi bersifat sentrelalisasi dan memiliki
seorang palang pintu (yang dijadikan sebagai penampung pesan) untuk menerima sebuah
pesan yang akan disampaikan kepada anggota yang menjadi figur dalam suatu keluarga
(a centralized network where member serves as a ‘gatekeeper’ allowing same but not all
massages to be exchange among member11). Dalam mode ini orang tua terutama ibu akan
memonitor anak – anaknya dalam mengajukan permintaan dan kemudian permintaan itu
disampaikan kepada ayah sebagai figur utama. Ketiga, mode roda (wheel network) ialah
sebuah pola interaksi antar keluarga dimana mode ini telah mencapai proses sentralisasi
tingkat tinggi (highly centralized) dan anggota bisa memberikan pendapatnya langsung
kepada seorang figur utama. Ketika kakek dijadikan ‘role mode’ oleh anggota keluarga
lain maka anggota keluarga bisa langsung menyampaikan pesannya tanpa ada pesan yang
terdistorsi. Keempat, mode semua chanel (all – chanel network) ialah sebuah mode
keluarga yang bersifat desentralisasi dimana antar anggota lebih banyak menghabiskan
waktu bersama menjadi sebuah kesatuan, komunikasi ini bersifat terbuka dan
bermangfaat.
3. Karakteristik Keluarga
Struktur keluarga mempunyai beberapa batasan dalam menjalani proses interaksi antar
anggotanya, dalam hal ini perbedaan role (role differentiation)bersifat penlengkap dalam
keluarga yang efisien. Terdapat beberapa tipe keluarga dengan masing – masing dari mereka
memiliki sebuah batasan batasan dalam kehidupan. Pertama, tenatang batasan (boundaries) ialah
sebuah sitem dimana sebuah keluarga menciptakan sebuah aturan didalamnya dan siapa yang
akan mengikuti aturan tersebut dan bagaimana cara menjalankannya (a subsystem consist of
10 Ibid,p. 258
11 Ibid,p.258
7. 7
rules defining who participate and who12). Michunin berpendapat bahwa yang dimagsud batasan
ini ialah berupa keterikatan dan pelepasan (a continuum that ranges fro ‘enmeshed’ at one end to
‘disengaged’ at the other extreme13). Enmeshed system ialah berupa pengorbanan anggota
keluarga untuk mendapatkan sebuah kohesi (sacrifies the autonomy of its members in other to
experience a great of deal of cohesion14), keterikatan antar anggota sangat dekat sehingga efek
negatif yang akan didapat antar anggota keluarga tidak memiliki privasi masing – masing.
Disengage system ialah sebuah batasan dimana batasan itu terkesan kaku dikarenakan antar
anggota terlalu memiliki rasa individualis yang tinggi (individual subsystem is too rigid and
members are unable to provide cach other with social support15).
Kedua, berkenaan dengan tipe masing – masing keluarga. David kantor and William Lehr
mengatakan bahwa terdapat 3 basis tipe – tipe keluarga dan menentukan bagaimana mereka
bersosialisasi. Open family atau keluarga terbuka ialah dimana antar anggota keluarganya
mendorong untuk menambah pengalaman baru dalam kehidupannya kemudian menceritakan
kepada anggota keluarga – keluarga lain (encourages its members to experience a wide variety of
social life and then share those experiences with the rest of family, providing a constant source
of ideas16). Close family atau keluarga tertutup ialah yang sedikit reaksinya terhadap dunia luar
dan ketika mereka akan bersosialisasi mereka dibentengi oleh rasa curiga dan ketakutan (react
the larger society with a little more suspicion or indefference17). Random family atau keluarga
acak ialah mode keluarga dimana bisa saja di bulan – bulan awal mereka sedikit sekali
melakukan pola interaksi namun 3 minggu selanjutnya mereka menghabisakan waktu bersama
dalam kebahagiaan, keluarga ini bebas dan tidak dapat diprediksi.
4. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai masing – masing kegunaan seperti memberikan kehangatan,
memberikan rasa aman, perhatian, dan pula mengisi setiap pertumbuhan angota –anggotanya,
sosialisasinya, kemapanan ntelektualnya, rekreasi dan bagaimana cara mereka mengutarakan
emosinya kita dapat melihat bagaimana cara ibu mendidik anaknya, cara kaka membimbing
adiknya, bagaimana orang tua kita bertambah tua, bagaimana seorang adik tumbuh menjadi
seorang dewasa dll. Petama, providing care atau memberikan perhatian adalah salah satu fungsi
12 Ibid,p. 260
13 Ibid,p. 261
14 Ibid,p. 261
15 Ibid,p. 261
16 Ibid,p. 260
17 Ibid,p. 260
8. 8
dari sebuah keluarga se[erti memberi makanan, tempat tinggal dll. Kedua, socialization atau
sosoalisasi berfungsi sebagai media petama anggota keluarga, anak diajarkan untuk mengucap
kata – kata yang cukup sederhana dari orang tua mereka, anak pula diajarkan pertama kali oleh
keluarganya perihal sopan santun. Ketiga, intellectual development atau perkembangan
intelektual yaitu dimana orang tua biasa menghabiskan waktu mereka, uang, serta kekhawatiran
agar anaknya dapat merasakan kesempatan untuk penghargaan dalam akademi yang ditempuh
sang anak. Keempat, recreation atau wisata dalam keluarga merupakan hal yang sepele namun
sangat penting untuk menunjang keharmonisan dalam sebuah keluarga dan masing – masing dari
keluarga mempunyai cara sendiri dalam kegiata wisatanya. Kelima, emotial support atau semosi
pendukung merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam keluarga dimana masing –
masing anggota mengungkapkan perasaan cinta mereka, perhatian mereka, dan kekeluargaan
mereka. Seperti perkataan Christoper Lash “argues that as a result, we expect the family to be
primarily a refuge of emotional support18”
18 Ibid,p.261
9. 9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keluarga itu ialah seperti pernyataan Galvin and Bernard Brommel “Family as a network
of people who life together over long periods of time ties by marriage , blood, commitment, legal
or otherwise” keluarga itu sebuah jaringan antar manusia yang hidup bersama dalam waktu yang
lama yang disatukan oleh ikatan pernikahan, darah, komitmen, keabsahan dll.
Struktur keluarga ialah : Power authority, decision making, interaction. Ronald Cromwell
dan David Olson mengatakan bahwa “Power in family as ability (potential or actual) to change
behavior of other family members”, kekuatan dalam keluarga ialah sebuah kemampuan (potensi
maupun aksi) untuk merubah kebiasaan diantara anggota keluarga lainnya. Sedangkan decision
making sendiri ialah pengambilan keputusan, diantaranya terdapat konsensus, akomodasi dan de
facto. Konsesus ialah sebuah frasa untuk mengahasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan
yang disetujui bersama – sama. Akomodasi sendiri sebuah pengurangan dominasi antar anggota
keluarga dalam mengambil jajak pendapat “less dominating members of family” efek negatifnya
ialah ketika para anggota ingin mendominasi percakapan sehingga diskusi menjadi tidak berarti,
namun efek positifnya ialah ketika masing - masing anggota diberikan kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya maka yang terjadi ialah keberhasilan dalam pengambilan keputusan
. de facto sendiri ialah sebuah penetapan keputusan setelah sebelumnya melakukan sebuah
diskusi (decided by event after period of discussion) dengan memasuki tahap konsensus dan
akomodasi. Interaction sendiri bermakana proses menyampaikan dan menerima pesan dalam
sebuah jalinan komunikasi. Pertama, mode rantai (chain network) ialah sebuah pola interaksi
antara keluarga dimana penyampaian pesannya dengan memandang siapa yang lebih tua diantara
mereka (relay massage to another via a series of other family member). Kedua, mode Y (Y
network) ialah sebuah pola interaksi antar keluarga diamana interaksi bersifat sentrelalisasi dan
memiliki seorang palang pintu (yang dijadikan sebagai penampung pesan) untuk menerima
sebuah pesan yang akan disampaikan kepada anggota yang menjadi figur dalam suatu keluarga
(a centralized network where member serves as a ‘gatekeeper’ allowing same but not all
massages to be exchange among member). Ketiga, mode roda (wheel network) ialah sebuah pola
interaksi antar keluarga dimana mode ini telah mencapai proses sentralisasi tingkat tinggi (highly
centralized) dan anggota bisa memberikan pendapatnya langsung kepada seorang figur utama.
Keempat, mode semua chanel (all – chanel network) ialah sebuah mode keluarga yang bersifat
10. 10
desentralisasi dimana antar anggota lebih banyak menghabiskan waktu bersama menjadi sebuah
kesatuan, komunikasi ini bersifat terbuka dan bermangfaat.
Karakter keluarga dibedakan menjadi 2 jenis : batasnnya (boundaries), tpie keluarga
(types family). Pertama, tenatang batasan (boundaries) ialah sebuah sitem dimana sebuah
keluarga menciptakan sebuah aturan didalamnya dan siapa yang akan mengikuti aturan tersebut
dan bagaimana cara menjalankannya (a subsystem consist of rules defining who participate and
who). Michunin berpendapat bahwa yang dimagsud batasan ini ialah berupa keterikatan dan
pelepasan (a continuum that ranges fro ‘enmeshed’ at one end to ‘disengaged’ at the other
extreme). Enmeshed system ialah berupa pengorbanan anggota keluarga untuk mendapatkan
sebuah kohesi (sacrifies the autonomy of its members in other to experience a great of deal of
cohesion), keterikatan antar anggota sangat dekat sehingga efek negatif yang akan didapat antar
anggota keluarga tidak memiliki privasi masing – masing. Disengage system ialah sebuah
batasan dimana batasan itu terkesan kaku dikarenakan antar anggota terlalu memiliki rasa
individualis yang tinggi (individual subsystem is too rigid and members are unable to provide
cach other with social support).
Kedua, berkenaan dengan tipe masing – masing keluarga. David kantor and William Lehr
mengatakan bahwa terdapat 3 basis tipe – tipe keluarga dan menentukan bagaimana mereka
bersosialisasi. Open family atau keluarga terbuka ialah dimana antar anggota keluarganya
mendorong untuk menambah pengalaman baru dalam kehidupannya kemudian menceritakan
kepada anggota keluarga – keluarga lain (encourages its members to experience a wide variety of
social life and then share those experiences with the rest of family, providing a constant source
of ideas). Close family atau keluarga tertutup ialah yang sedikit reaksinya terhadap dunia luar
dan ketika mereka akan bersosialisasi mereka dibentengi oleh rasa curiga dan ketakutan (react
the larger society with a little more suspicion or indefference). Random family atau keluarga
acak ialah mode keluarga dimana bisa saja di bulan – bulan awal mereka sedikit sekali
melakukan pola interaksi namun 3 minggu selanjutnya mereka menghabisakan waktu bersama
dalam kebahagiaan, keluarga ini bebas dan tidak dapat diprediksi
Segankan fungsi keluarga sendiri ialah (also give shelter, warmth, care and also fulfill the
following psychological function, socialization, intelectual development, recreation, and
emotional support)
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Trenholm Sarah, Interpersonal Communication, (USA: Wadsworth Publishing Company, 2000)
Waskito A.A., Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Wahyu Media, 2009)