Proyeksi peta berarti cara untuk menggambarkan bumi yang berbentuk bulat ke atas media yang datar, seperti kertas. Dari segi bentuk, mungkin representasi terbaik bagi bumi adalah globe. Pada globe, arah, bentuk, luas, serta jarak memiliki nilai perbandingan yang benar dengan kondisi sesungguhnya.
Namun globe memiliki keterbatasan di sisi dimensi, sebab tak mungkin membuat globe yang berisi informasi secara detil karena skalanya terlalu kecil. Lagipula, globe tidak nyaman untuk dibawa-bawa, disamping ongkos pembuatan dalam skala massal yang relatif mahal.
--
Please contact me trough lailiaidi at gmail.com for further corespondency
Proyeksi peta berarti cara untuk menggambarkan bumi yang berbentuk bulat ke atas media yang datar, seperti kertas. Dari segi bentuk, mungkin representasi terbaik bagi bumi adalah globe. Pada globe, arah, bentuk, luas, serta jarak memiliki nilai perbandingan yang benar dengan kondisi sesungguhnya.
Namun globe memiliki keterbatasan di sisi dimensi, sebab tak mungkin membuat globe yang berisi informasi secara detil karena skalanya terlalu kecil. Lagipula, globe tidak nyaman untuk dibawa-bawa, disamping ongkos pembuatan dalam skala massal yang relatif mahal.
--
Please contact me trough lailiaidi at gmail.com for further corespondency
Presentasi Pemetaan Digital untuk Materi Ajar Diklat Pengukuran, Pemetaan, dan GIS, Balai Diklat PU Wilayah 3 Yogyakarta 7-11 Oktober 2014
Slide Credits
1. Komang Sri Hartini, Pusat Pengolahan Data Kementerian PU
2. Arif Aditya, Badan Informasi Geospasial
3. SOKKIA Technical Team Indonesia
4. Soma Tranggana, Badan Informasi Geospasial
deliniasi tu sama aja kayak ngelompokin, bedakin, terus batas pembedanya pake garis. metodenya gampangnya ialah metode potong roti. jadi tu ada peta, kamu lapisin mika, terus digaris-garis, dibedain, dideliniasi mana yang permukiman, mana pendidikan, mana industri, dll, tapi secara digital. gitu. ini tugasnya bikin kamu nyelingkuhin waktu tidur. haha but that's just fine, kok. SEMANGAT, PLANNER !
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Presentasi Pemetaan Digital untuk Materi Ajar Diklat Pengukuran, Pemetaan, dan GIS, Balai Diklat PU Wilayah 3 Yogyakarta 7-11 Oktober 2014
Slide Credits
1. Komang Sri Hartini, Pusat Pengolahan Data Kementerian PU
2. Arif Aditya, Badan Informasi Geospasial
3. SOKKIA Technical Team Indonesia
4. Soma Tranggana, Badan Informasi Geospasial
deliniasi tu sama aja kayak ngelompokin, bedakin, terus batas pembedanya pake garis. metodenya gampangnya ialah metode potong roti. jadi tu ada peta, kamu lapisin mika, terus digaris-garis, dibedain, dideliniasi mana yang permukiman, mana pendidikan, mana industri, dll, tapi secara digital. gitu. ini tugasnya bikin kamu nyelingkuhin waktu tidur. haha but that's just fine, kok. SEMANGAT, PLANNER !
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Karena banyaknya permintaan via email dan menanggapi saudara-saudara yang menginginkan file ini, kembali saya upload untuk bisa digunakan bagi yang mau belajar..monggo silahkan semoga bermanfaat
These slides act as an introduction to OpenStreetMap during the socialisation phase of University Roadshow Programme of the Humanitarian OpenStreetMap Team in Indonesia.
Presentasi ini merupakan pengenalan OpenStreetMap saat sosialisasi Program Roadshow Universitas oleh Humanitarian OpenStreetMap Team di Indonesia.
4. Menurut Aronoff (1989), Sistem Informasi
Geografis (SIG) merupakan beberapa
prosedur baik manual maupun
terkomputerisasi yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi data yang
bereferensi kebumian.
Apa itu SIG ?
5. • SIG adalah sebuah sistem untuk pengelolaan,
penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan
(display) data yang terkait dengan permukaan bumi.
Gambar Komponen-komponen GIS
Sumber: (John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003)
6. ● Data Spasial berupa data vektor (titik, garis,
poligon) dan data raster (grid atau pixel).
● Data Non Spasial (data tabular (atribut)
berintegrasi dengan data spasial).
Tipe Data SIG
7. Data vektor dapat dikatakan sebagai jenis data yang paling umum
yang akan anda temukan dalam penggunaan SIG sehari-hari. Data ini
menggambarkan data geografis dalam bentuk poin yang dapat
dihubungkan menjadi garis dan polygon. Setiap objek dalam dataset
vektor disebut fitur, dan berhubungan dengan data yang
menggambarkan fitur tersebut.
Data Vektor
8. Data Raster agak berbeda dengan data vektor. Data vector memiliki
fitur diskrit yang terdiri dari persimpulan, dan mungkin
berhubungan dengan garis dan/atau area. Data raster seperti
sebuah gambar. Meskipun mungkin menggambarkan berbagai
obyek di dunia nyata, obyek ini bukan merupakan obyek yang
terpisah, melainkan, mereka diwakili dengan piksel yang memiliki
nilai warna yang berbeda.
Data Raster
9. Setiap data-data yang diolah dalam SIG harus memiliki
sitem proyeksi. Sistem Proyeksi adalah cara pemindahan
data topografi dari permukaan Bumi ke atas
permukaan peta. Dengan menggunakan sistem proyeksi
maka segala sesuatu yang di permukaan bumi yang
berbentuk bulat (3 dimensi) dapat dipindahkan ke bidang
datar (2 dimensi).
Sistem Proyeksi pada Data SIG
10. UTM (Universal Transverse Mercator)
● Proyeksi dalam sistem ini permukaan bumi dibagi
menjadi 60 zone yang masing-masing ‘selebar’ 6
derajat pada garis bujur (longitude)
● Unit satuan meter
Jenis-Jenis Data Proyeksi
11.
12.
13. Jenis-Jenis Data Proyeksi
WGS 84
● Datum geodetik yang direalisasikan dan dipantau
oleh NIMA (National Imagery and Mapping) Amerika
Serikat. WGS 84 adalah sistem yang saat ini
digunakan oleh sistem satelit navigasi GPS.
● Unit satuan derajat (degrees)
17. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang
digambar pada permukaan datar, dan diperkecil
dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol
sebagai penjelas.
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan
penyajian data kondisi lingkungan, merupakan
sumber informasi bagi para perencana dan
pengambilan keputusan pada tahapan pada
tingkatan pembangunan (BIG, 2005)
Apa itu Peta ?
19. Berdasarkan Isi :
1. Peta Umum
2. Peta Tematik
Berdasarkan Tipe :
1. Peta Konvensional
2. Peta Digital
Jenis-jenis Peta
20. Peta digital merupakan peta yang dibuat
menggunakan software GIS.
Software GIS merupakan perangkat lunak di
komputer/ desktop yang dapat menampilkan,
mengelola, mencetak hingga menganalisis
data spasial.
Peta Digital
21. Peta digital terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Peta Digital Berbasis web (Online Map)
2. Peta Digital Berbasis Desktop (Desktop
Map)
Jenis-jenis Peta Digital
22. Peta merupakan suatu produk yang dihasilkan.
Setiap peta yang dihasilkan pasti memiliki suatu
lisensi terhadap peta tersebut. Berdasarkan
sifatnya, terdapat 2 jenis lisensi terhadap peta
digital, yaitu :
1. Lisensi Gratis (Free and Open License)
2. Lisensi Berbayar (Paid License)
Lisensi Peta Digital
25. Manfaat SIG dalam Tahap
Pra-Bencana
● SIG dapat digunakan untuk memperkuat dan memberdayakan
komunitas untuk bersiap menghadapi bencana dan mengurangi
resiko kejadian bencana
● SIG dapat digunakan untuk menyusun model suatu kejadian
bencana sehingga dampak bencana tersebut dapat diperkirakan
dan diminimalisir
● SIG dapat digunakan untuk menyusun perencanaan lokasi
pengungsian maupun rute evakuasi paling optimum dengan
mempertimbangkan variabel tertentu yang mungkin terjadi
sewaktu kejadian bencana datang
26. Manfaat SIG dalam Tahap
Saat Terjadi Bencana
SIG dapat digunakan untuk memetakan luas area
yang terdampak bencana dan posisi lokasi
pengungsian (IDP camp) yang ada, sehingga pihak-
pihak yang ingin membantu dapat diarahkan untuk
menangani pengungsi di lokasi yang tepat untuk
menghindari conflict of interest
27. Manfaat SIG pada Tahap Pasca
Bencana
SIG berperan dalam pembangunan kembali
kawasan yang rusak oleh bencana dengan
wawasan akan kemungkinan terjadinya
bencana serupa di masa yang akan datang