SlideShare a Scribd company logo
Praktikum ke-IX Mata Kuliah : Sistem Informasi Sumberdaya Perairan 
LAYOUT PETA JAWA BARAT 
Oleh : 
Tiur Natalia Manalu 
120302028 
II/Genap 
Manajemen Sumberdaya Perairan 
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA PERAIRAN 
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 
MEDAN 
2014
PENDAHULUAN 
Latar Belakang 
Sistem informasi geografis pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI- Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus) (Selvi, 2011). 
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada dekade 1980-an sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah kepada pemecahan masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi, serta pengelolaan sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan (spasial) (Doni, 2008). 
SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel relational. Setelah itu, SIG menghubungkan
unsur-unsur di atas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu unsur- unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur- unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG (Puspita, 2009). 
Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik- karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya. Sarana dan Prasarana wilayah adalah salah satu hasil budi daya manusia yang menjadi tolok ukur mutu suatu wilayah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam menunjang pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah (Doni, 2008). 
Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsure-unsur dalam pengolahan data yaitu proses membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak, menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi. Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup
diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya (Alan, 2011). 
Suatu peta yang sudah terpampang di layar, sering kali kita harus menggerak-gerakkannya, agar pandangan yang kita inginkan sesuai dengan yang kita butuhkan. Biasanya peta ukurannya lebih besar daripada ukuran layar monitor itu sendiri. Cara menggeserkan gambar ini dibuat sedemikian rupa agar para pemakai dapat sangat mudah mengoperasikannya, seolah-olah memang sedang melihat gambar yang ada di atas kertas. Ada juga masalah gambar yang terpampang terlihat terlalu kecil untuk dilihat, untuk itu kita sewaktu-waktu perlu untuk melihat secara lebih detail dan jelas maka perlu alat yang dapat memperbesar ukuran gambar tersebut di layar agar sesuai dengan yang kita butuhkan. Sebaliknya, jika gambar yang terpampang terlalu besar, sehingga gambar peta yang tersebut hanya terlihat hanya sebagian kecil saja (walaupun detail), sedangkan kita ingin melihat secara keseluruhan, maka perlu alat untuk memperkecil ukuran gambar, agar seluruh gambar dapat terlihat di layar (Fatmawati, 2010). 
Tujuan Praktikum 
1. Untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari sistem informasi geografis beserta komponen-komponennya. 
2. Mampu membuat digitasi peta Jawa Barat dengan MapInfo 6.0. 
3. Mampu membuat layout peta Jawa Barat menggunakan software ArcView 3.3. 
4. Mampu memahami dan mengetahui simbol-simbol yang terdapat dalam peta Jawa Barat.
TINJAUAN PUSTAKA 
Digitasi Peta 
Digitasi merupakan proses pengkonversian data spasial pada peta ke dalam format digital. Sebelum pemasukan data melalui proses digitasi perlu diperhatikan informasi apa saja yang terdapat pada peta dan untuk tujuan apa pembangunan basis data yang akan disusun, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan data dalam layer-layer. Peta adalah proyeksi atau gambaran data/detail lapang di atas kertas yang keadannya seperti di lapangan, dan biasanya ukurannya lebih kecil dengan skala tertentu. Sedangkan Pemetaan adalah proses untuk mendapatkan gambaran data/informasi dari permukaaan bumi dalam bentuk peta. Selanjutnya, agar peta yang sudah dibuat dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi secara digital atau melalui komputer maka perlu dilakukan serangkaian proses digitasi (Wijaya, dkk., 2013). 
Sebagian besar kegiatan pembangunan memerlukan data dan informasi sebagai bahan pendukung, khususnya yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan rencana, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Di bidang pendidikan, peran data dan informasi menjadi semakin penting untuk menunjang upaya pembangunan pendidikan secara berkelanjutan serta dapat mengurangi atau mencegah upaya peningkatan mutu pendidikan yang didasarkan pada common sense. Namun demikian, dalam kaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, peran pendayagunaan data dan informasi untuk kegiatan pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi ternyata masih sangat terbatas. Masalah yang perlu diangkat untuk saat ini adalah masih perlu dikembangkannya system pendataan yang mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat guna dan tepat waktu (Sukarsa, 2009). 
MapInfo 6.0 
MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak SIG yang mampu memberikan informasi pariwisata berbasis pada peta. Proses pencarian lokasi wisata dilakukan dengan cepat menggunakan aplikasi yang tersedia. Usaha
pengembangan pariwisata melalui pendekatan teknologi dengan memakai parameter-parameter yang telah ditentukan yang dapat digunakan untuk menentukan status potensial daerah tersebut. Hasil dari pengolahan data ditunjukan pada peta tematik. MapInfo diminati oleh pengguna SIG karena mempunyai karakteristik yang menarik, seperti mudah digunakanam harga relatif murah, tampilan yang interaktif dam menarik, user friendly dan dapat di- customized menggunakan bahasa script yang dimiliki. MapInfo Professional hadir bersama dengan user interface yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk menu, tools dan lain sebagainya. Misalnya toolbar standar, toolbar drawing untuk menggambar peta dan toolbar main yang merupakan toolbar utama pada MapInfo (Supriyanto dan Eny, 2010). 
MapInfo juga dilengkapi dengan fasilitas untuk pencetakan peta dan dapat pula mengimpor serta mengekspor peta digital untuk keperluan pemindahan data dari dan kesistem komputer lainnya, misalnya ArcInfo. MapInfo mengenal file- file digital hasil konversi tersebut masing-masing sebagai tabel dimana data grafisnya yang berupa data vektor maupun raster (map) dan atributnya yaitu akan berlaku sebagai layar di dalam tampilan peta digital, untuk kemudian layer-layer tersebut dapat direkonstruksi menjadi satu peta digital untuk berbagai keperluan. MapInfo mempunyai fasilitas untuk menampilkan informasi tekstual secara tabular pada suatu jendela dilayar monitor, maka dalam hal ini dikenal jendela yang disebut jendela tabular sedangkan prosesnya disebut browse. Setiap proses browse, MapInfo secara otomatis memberi nama jendela tabular, yang dalam hal ini adalah World Browse. Berdasarkan salah satu atribut database yang dimiliki oleh suatu layer, maka dapat dibuatkan suatu grafik. Grafik suatu atribut database akan ditampilkan pada jendela dilayar monitor yang disebut jendela grafik. Pada suatu saat pada layar monitor terdiri dari beberapa jendela misalnnya jendela peta, jendela tabular dan grafik (Omen, 2010). 
ArcView GIS 
ArcView adalah software Sistem Informasi Geografis (SIG). Software SIG mempunyai kemampuan untuk menampilkan, memanipulasi dan merubah data SIG. Saat kita berkerja menggunakan SIG, kita bukan hanya harus mempelajari
tentang software-nya tetapi juga datanya. Data SIG mempunyai dua komponen, yaitu komponen spatial atau geografis dan komponen atribut atau table. Data spatial menampilkan lokasi geografis dari suatu features. Pada umumnya feature tersebut ditampilkan dalam bentuk titik (point), garis (line), polygon (polygone). Sebuah feature titik mewakili sebuah lokasi seperti lokasi kantor pemerintahan dan sekolah. Feature garis yang juga sering disebut dengan arc/segmen mewakili fitur seperti lintasan atau sungai. Feature poligon mewakili fitur area seperti persil tanah, danau, atau penggunaan tanah (Fahmi 2012). 
Dengan ArcView dapat memodifikasi interface yang ada guna mendukung suatu aplikasi. ArcView dapat dijalankan dalam beberapa sistem operasi mulai dari Windows 3.1/ 9x/ NT atau Macintosh. Sebagai tools ArcView berfungsi untuk: 1) alat visualisasi data spatial, 2) updating data spasial, 3) alat analisis spatial, 4) menciptakan peta dengan kualitas presentasi. Fungsi-fungsi utama yang dapat dilakukan oleh ArcView: a) menampilkan data spatial, b) menampilkan data tabular, c) menampilkan SQL, d) membuat Geocode data tabular dengan data spatial serta menampilkannya, e) membuat dan mengedit data spatial, f) menindentifikasi/mencari setiap atribut dalam feature yang ditampilkan, g) menampilkan theme dengan warna-warna sesuai dengan atribut yang akan ditonjolkan, h) menampilkan atribut dari setiap feature dalam view, i) membuat chart yang menampilkan atribut setiap feature, j) memilih dan menganalisa feature dengan meng kaitkan pada feature lain, k) menemukan lokasi berkaitan dengan feature yang ditampilkan, l) me-layout peta dan mencetak-nya, m) me-layout peta dan mengexport ke program lain, n) mengcustomize/mengatur sendiri ArcView sesuai dengan pekerjaan, o) membuat aplikasi ArcView sendiri untuk bisa dimanfaatkan orang lain (Omen, 2010). 
Layout Peta Jawa Barat 
Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, table, dan chart) kedalam suatu dokumen yang siap cetak (biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy). View adalah representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa ”layer” atau “theme” informasi spasial (titik, garis, polygon dan citra raster). Table berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu. Setiap
baris data (record) mendefinisikan sebuah entry (misalnya informasi mengenai salah satu poligon batas propinsi) didalam basis data spasialnya; setiap kolom (field) mendefinisikan atribut atau karakteristik dari entry (misalnya nama, luas, keliling atau populasi suatu propinsi) yang bersangkutan. Chart merupakan hasil suatu query terhadap suatu tabel data. Bentuk chart yang didukung oleh ArcView adalah line, bar, column, xy scatter, area, dan pie (Puspita, 2012). 
Layout menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen-dokumen dalam Project (View,Table,Chart) dan komponen-komponen peta lainnya seperti arah utara dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata atas obyek-obyek yang dipresentasikan (map features), seperti sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasilokasinya, maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Terdapat dua jenis basis data yang diperlukan oleh sistem, yaitu basis data spasial (file peta MapInfo) dan basis data non spasial (MySQL). Basis data spasial menyimpan data grafis peta dari system sedangkan basis data non spasial menyimpan data atribut peta dan data pendidikan (Sukarsa, 2009). 
Suatu layout dapat memiliki dua view, satu chart, satu arah utara dan sebuah judul. Layout pada sebuah project ArcView memungkin pemakai untuk menampilkan view, chart, tabel, grafik hasil import and grafik yang dimiliki ArcView itu sendiri (Skala, Arah Mata Angin dll). Layout dalam ArcView bersifat dinamis artinya data yang dimasukkan masih terkait dengan original data yang dimasukkan kedalamnya. Misalkan jika view yang dimasukkan dalam layout bersifat live link maka setiap perubahan dalam view akan mengubah tampilan di dalam layout. Satu data dapat dimasukkan dalam beberapa layout, data-data tersebut dapat diubah sesuai dengan tujuan layout dibuat. Dengan layout juga mampu memodifikasi peta sampai menghasilkan peta dengan kualitas presentasi.
Peta yang terdapat dalam layout dapat diexport ke format lain (bmp, wmf, eps, ai, jpg) atau langsung dicetak (Fatmawati, 2010). 
Pada sebuah peta terdapat berbagai unsur wilayah di permukaan bumi, seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, jalan kereta api, dataran rendah, dataran tinggi dan lainnya yang digambarkan dengan simbol-simbol untuk memudahkan user map. Ada peta yang menggunakan warna-warni tertentu untuk menggambarkan keadaan alam, seperti warna hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, biru untuk wilayah perairan dan sebagainya. Ada pula yang menggunakan simbol, seperti segitiga untuk gunung, lingkaran kecil untuk kota dan sebagainya. Petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, barat daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berupa mata angin, panah dan sebagainya dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas, diberi huruf U. Skala peta dapat dituliskan di bawah legenda, diluar garis pinggir peta, atau di bawah judul peta. Dengan menggunakan skala, diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (Omen, 2010). 
Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Terletak pada titik koordinat 7° 30' 10" S, 111° 15' 47" E- 7.502778, 111.263056 dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²). Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl dan wilayah aliran sungai. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
METODOLOGI 
Waktu dan Tempat 
Praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Mei 2014, pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di Laboratorium MSP Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. 
Alat dan Bahan 
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum antara lain komputer atau laptop, flashdisk, alat tulis dan cok sambung 
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah software Arcview GIS 3.3 dan data digitasi peta Jawa Barat dalam software ArcView tersebut. 
Langkah Kerja 
1. Open data digitasi peta Jawa Barat dalam software ArcView GIS 3.3 yang telah dilakukan sebelumya dan minimize ukuran lembar kerjanya. 
2. Klik dua kali View maka akan terbuka lembar kerja baru dan maximize.
3. Klik Add Theme, pilih data Shapefile yang telah disimpan, cari Indonesia Coastline dan klik Ok. 
4. Beri centang pada peta yang muncul, selanjutnya klik dua kali icon Draw Point, pilih Draw Rectangle. Mulai memblok daerah Jawa Barat pada peta, pilih pointer untuk mengatur kotak. 
5. Kemudian klik icon T (text) pada toolbar, arahkan dibawah kotak yang diblok dan Tulis nama peta „‟JAWA BARAT‟‟, klik pointer untuk mengatur posisi text.
6. Maka akan terlihat tampilan seperti gambar dibawah ini, kemudian minimize lembar kerjanya. 
7. Buka lembar kerja View1, maximize ukurannya. Klik View dan pilih Layout. 
8. Lalu pilih Landscape-inset dan klik Ok. Full Screenkan peta, maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
9. Klik Pointer, pilih simbol arah mata angin dan pindahkan ke atas. 
10. Selanjutnya klik dua kali simbol arah mata angin, pilih simbol pada baris pertama kolom ke empat dan klik Ok. 
11. Pada judul peta View1, ganti namanya dengan cara mengklik dan pada kotak dialog Properties Text, edit menjadi JAWA BARAT dan klik Ok.
12. Setelah itu, klik Icon Text, arahkan diatas simbol-simbol peta dan tulis namanya menjadi „‟LEGENDA‟‟ dan klik Ok. 
13. Klik pada pointer, klik kanan pada kotak legenda dan pilih Simplify. 
14. Klik dua kali pada tulisan simbol legenda, hilangkan kata polyline.shp, polygone.shp dan point.shp dibelakang text dang anti menjadi huruf capital.
15. Setelah semua text di edit maka akan muncul seperti gambar dibawah ini. 
16. Klik Draw Point dan pilih lagi Draw Rectanguler, blog kolom legenda dan isinya. 
17. Selanjutnya klik File, pilih Extension, pilih Graticules dan Measured Grids, lalu klik Ok.
18. Klik peta Jawa Barat, dan pilih icon Graticules and Measured Grid pada toolbar maka akan muncul kotak dialog Graticules and Grid Wizard. 
19. Klik Next, ubah Degrees menjadi 0 dan Minute menjadi 30 pada kiri kanan kotak dialog Graticules and Grid Wizard dan klik next. 
20. Pada Display Grid AS pilih Lines, klik Next, Pilih Preview.
21. Klik Finish, maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini. 
22. Kemudian klik peta kecil, klik icon Graticules and Measured Grids dan pilih View2, lalu klik next. 
23. Pada kotak dialog Graticules and Grid Wizard ubah Degrees menjadi 0 dan Minute menjadi 60 di sebelah kiri kanan peta, dan klik Next.
24. Pada Display Grid As klik Line, klik next, selanjutnya pilih preview. 
25. Klik Finish, maka akan muncul tampilan gambar sebagai berikut. 
26. Klik dua kali pada skala peta, pada kotak Unit ganti menjadi Kilometer dan klik Ok.
27. Klik icon Text dan tulis diatas peta nama „‟TIUR NATALIA MANALU‟‟, NIM „‟120302028‟‟ , klik pointer untuk mengatur posisi text. 
28. Klik File, piih Export, tulis peta layout „‟JAWA BARAT‟‟, pada kotak List File Of Type pilih format JPEG dan tentukan tempat penyimpanan peta. 
29. Buka hasil yang telah disimpan, maka akan muncul layout peta Jawa Barat dalam format JPEG seperti dibawah ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN 
HASIL 
Pembahasan 
Dari gambar diatas dapat dilihat peta umum Jawa Barat yang berisi informasi-informasi geografis. Peta tersebut diperoleh dari menggabungkan atau kombinasi software ArcView GIS dan data lapangan Jawa Barat dalam bentuk spasial atau geografis (file peta MapInfo). Menurut Fahmi (2012), yang menjelaskan bahwa saat kita berkerja menggunakan SIG, kita bukan hanya harus mempelajari tentang software-nya tetapi juga datanya. Data SIG mempunyai dua komponen, yaitu komponen spatial atau geografis dan komponen atribut atau table. Data spatial menampilkan lokasi geografis dari suatu features. Pada umumnya feature tersebut ditampilkan dalam bentuk titik (point), garis (line), polygon (polygone). Sebuah feature titik mewakili sebuah lokasi seperti lokasi
kantor pemerintahan dan sekolah. Feature garis yang juga sering disebut dengan arc/segmen mewakili fitur seperti lintasan atau sungai. Feature poligon mewakili fitur area seperti persil tanah, danau, atau penggunaan tanah. 
Hasil gambar diatas merupakan Layout peta Jawa Barat dalam format JEPG yang dicetak atau diplot. Peta Layout tersebut merupakan gabungan dari beberapa komponen dalam Project ArcView GIS dan komponen lainnya hingga diperoleh gambar yang menunjukkan keadaan penampakan permukaan bumi yang sebenarnya dilapangan. Menurut Sukarsa (2009), yang menyatakan bahwa Layout menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen- dokumen dalam Project seperti View, Table, Chart dan komponen-komponen peta lainnya seperti arah utara dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata atas obyek-obyek yang dipresentasikan (map features), seperti sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi- lokasinya, maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG. 
Dari gambar diatas dapat dilihat simbol-simbol yang terdapat dalam Legenda peta Jawa Barat. Simbol-simbol tersebut merupakan penyederhanaan dari berbagai unsur wilayah di permukaan bumi, seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, jalan kereta api, dataran rendah, dataran tinggi dan lainnya yang digambarkan dengan simbol-simbol untuk memudahkan pengguna. Pada gambar diatas, simbol untuk menyatakan bandara digambarkan dengan bangunan berwarna biru, simbol pelabuhan berwarna merah muda, simbol untuk menyatakan kota berbentuk titik hitam, simbol untuk menyatakan gunung berbentuk segitiga berwarna merah, untuk menyatakan sungai seperti garis tipis berwarna biru muda, garis pantai berbentuk garis berwarna biru tua, untuk menggambarkan jalan utama berwarna merah, daerah dataran tinggi berwarna kuning, dataran rendah berwarna hijau dan daerah pegunungan berwarna cokelat.
Pada gambar Layout peta Jawa Barat, kita juga dapat melihat adanya petunjuk arah angin dan skala. Simbol petunjuk arah angin berbentuk segitiga hitam yang berada di bagian kanan atas peta. Sedangkan skala peta Jawa Barat pada layout yang tertera dalam satuan Kilometer. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap peta umumnya mempunyai petunjuk arah yang berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin dalam suatu wilayah atau lokasi dan skala untuk mengetahui jarak yang sebenarnya dipermukaan bumi. Menurut Omen (2010), yang menjelaskan bahwa petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan dan barat daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berupa mata angin, panah dan sebagainya dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas, diberi huruf U. Skala peta dapat dituliskan di bawah legenda, diluar garis pinggir peta, atau di bawah judul peta. Dengan menggunakan skala, diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. 
Dengan adanya aplikasi software ArcView GIS dan data spasial lapangan untuk menciptakan layout peta Jawa Barat, kita dengan mudah dapat mengetahui bentuk topografi dan unsur-unsur wilayah yang terdapat dalam kawasan tersebut. Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Terletak pada titik koordinat 7° 30' 10" S, 111° 15' 47" E- 7.502778, 111.263056 dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²). Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl dan wilayah aliran sungai. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur.
DAFTAR PUSTAKA 
Alan, I. 2007. Sistem Informasi Geografis ArcView. Universitas Pendidikan indonesia, Jakarta. 
Doni, U. 2008. Pengenalan Dasar-dasar ArcView. 2008. Universitas Sriwijaya, Palembang. 
Fahmi, O. 2012. Dasar Arc View 3.3: Membuat Peta Dengan Mudah dan Efektif Menggunkaan Softwere Arc View 3.3. [Modul]. Semarang (Diakses pada tanggal 10 Maret 2014). 
Fatmawati, L. 2010. Pemanfaatan GIS/ SIG (Sistem Informasi Geografis) Terhadap Pelayanan Pdam Kabupaten Jepara. Politeknik Negeri Semarang, Semarang. 
Oman, K. 2010. ArcView GIS 3.3. Universitas Islam Muhammadiyah, Bengkulu. 
Puspita, Y. 2009. Penggunaan Arcview GIS 3.3 Pada Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah di Wilayah Kota Bogor. Universitas Gunadarma, Depok. 
Selvi, A. 2011. Sistem Informasi Geografis (SIG). Doktafia Learning, Denpasar. 
Sukarsa, I. M. 2009. Pemetaan Kualitas Pendidikan di Propinsi Bali Berbasis Spatial. Universitas Udayana, Bali. 
Supriyanto dan Eny, W. 2010. Membangun Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Klaten Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom, Yogyakarta. 
Wijaya, R., Teguh, S dan Taufik, M. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan Untuk Mendukung Pemasaran Properti Pt.Araya Bumi Megah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, Surabaya.

More Related Content

What's hot

Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Eka Zay
 
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAMKESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
Erlynpradinie22
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
Fox Broadcasting
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
Sherly Uda
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
dayurikaperdana19
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Nico Prakasa
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Nurul Afdal Haris
 
Proposal usaha online shop
Proposal usaha online shopProposal usaha online shop
Proposal usaha online shop
Achmad Agung Ferrianto
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Magdalena Palma Renia
 
Kumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiKumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomi
Arya D Ningrat
 
Power point sidang skripsi
Power point sidang skripsiPower point sidang skripsi
Power point sidang skripsi
Yunitha Rahmah
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
Вибово Лаксоно
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
EkoNurcahyaningrum1
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 

What's hot (20)

Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAMKESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
 
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGANASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Proposal usaha online shop
Proposal usaha online shopProposal usaha online shop
Proposal usaha online shop
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Kumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiKumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomi
 
Power point sidang skripsi
Power point sidang skripsiPower point sidang skripsi
Power point sidang skripsi
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 

Similar to LAYOUT PETA JAWA BARAT

Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sigahmadthohari
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1
Muklysh Rohmadi
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis   1Sistem Informasi Geografis   1
Sistem Informasi Geografis 1
Cv. Ainayya
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
'Oke Aflatun'
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
ekan candra
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Mega Yasma Adha
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisAgus Candra
 
Sistem Informasi Global
Sistem Informasi GlobalSistem Informasi Global
Sistem Informasi Global
dhibah
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
bramantiyo marjuki
 
Sig
Sig Sig
Sig
Nur Hasan
 
Sig
Sig Sig
Sig
Nur Hasan
 
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Deny Sundari Syahrir
 
Pengantar SIG
Pengantar SIGPengantar SIG
Pengantar SIG
Suryadi Hrn
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1
Michael Finery
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1Dian Oktafia
 
Tutorial Sistem Informasi Geografi
Tutorial Sistem Informasi GeografiTutorial Sistem Informasi Geografi
Tutorial Sistem Informasi Geografiakhbaidawi
 
Review skripsi jurnal ilmiah sig
Review skripsi jurnal ilmiah sigReview skripsi jurnal ilmiah sig
Review skripsi jurnal ilmiah sig
Elisa Lumintang
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
darisfa
 

Similar to LAYOUT PETA JAWA BARAT (20)

DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0
DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0
DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0
 
p1.ppt
p1.pptp1.ppt
p1.ppt
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sig
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis   1Sistem Informasi Geografis   1
Sistem Informasi Geografis 1
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografis
 
Sistem Informasi Global
Sistem Informasi GlobalSistem Informasi Global
Sistem Informasi Global
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
 
Sig
Sig Sig
Sig
 
Sig
Sig Sig
Sig
 
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
 
Pengantar SIG
Pengantar SIGPengantar SIG
Pengantar SIG
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1
 
Tutorial Sistem Informasi Geografi
Tutorial Sistem Informasi GeografiTutorial Sistem Informasi Geografi
Tutorial Sistem Informasi Geografi
 
Review skripsi jurnal ilmiah sig
Review skripsi jurnal ilmiah sigReview skripsi jurnal ilmiah sig
Review skripsi jurnal ilmiah sig
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 

More from Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat

Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
 

More from Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat (18)

PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
 
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio) PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
 
Rasio Kelamin Ikan Guppy
Rasio Kelamin Ikan GuppyRasio Kelamin Ikan Guppy
Rasio Kelamin Ikan Guppy
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
Adaptasi  Fisiologis Hewan AirAdaptasi  Fisiologis Hewan Air
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang VanamePengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
 
Bab i udangku
Bab i udangkuBab i udangku
Bab i udangku
 

LAYOUT PETA JAWA BARAT

  • 1. Praktikum ke-IX Mata Kuliah : Sistem Informasi Sumberdaya Perairan LAYOUT PETA JAWA BARAT Oleh : Tiur Natalia Manalu 120302028 II/Genap Manajemen Sumberdaya Perairan LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA PERAIRAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
  • 2. PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem informasi geografis pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI- Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus) (Selvi, 2011). Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada dekade 1980-an sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah kepada pemecahan masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi, serta pengelolaan sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan (spasial) (Doni, 2008). SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel relational. Setelah itu, SIG menghubungkan
  • 3. unsur-unsur di atas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu unsur- unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur- unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG (Puspita, 2009). Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik- karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya. Sarana dan Prasarana wilayah adalah salah satu hasil budi daya manusia yang menjadi tolok ukur mutu suatu wilayah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam menunjang pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah (Doni, 2008). Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsure-unsur dalam pengolahan data yaitu proses membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak, menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi. Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup
  • 4. diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya (Alan, 2011). Suatu peta yang sudah terpampang di layar, sering kali kita harus menggerak-gerakkannya, agar pandangan yang kita inginkan sesuai dengan yang kita butuhkan. Biasanya peta ukurannya lebih besar daripada ukuran layar monitor itu sendiri. Cara menggeserkan gambar ini dibuat sedemikian rupa agar para pemakai dapat sangat mudah mengoperasikannya, seolah-olah memang sedang melihat gambar yang ada di atas kertas. Ada juga masalah gambar yang terpampang terlihat terlalu kecil untuk dilihat, untuk itu kita sewaktu-waktu perlu untuk melihat secara lebih detail dan jelas maka perlu alat yang dapat memperbesar ukuran gambar tersebut di layar agar sesuai dengan yang kita butuhkan. Sebaliknya, jika gambar yang terpampang terlalu besar, sehingga gambar peta yang tersebut hanya terlihat hanya sebagian kecil saja (walaupun detail), sedangkan kita ingin melihat secara keseluruhan, maka perlu alat untuk memperkecil ukuran gambar, agar seluruh gambar dapat terlihat di layar (Fatmawati, 2010). Tujuan Praktikum 1. Untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari sistem informasi geografis beserta komponen-komponennya. 2. Mampu membuat digitasi peta Jawa Barat dengan MapInfo 6.0. 3. Mampu membuat layout peta Jawa Barat menggunakan software ArcView 3.3. 4. Mampu memahami dan mengetahui simbol-simbol yang terdapat dalam peta Jawa Barat.
  • 5. TINJAUAN PUSTAKA Digitasi Peta Digitasi merupakan proses pengkonversian data spasial pada peta ke dalam format digital. Sebelum pemasukan data melalui proses digitasi perlu diperhatikan informasi apa saja yang terdapat pada peta dan untuk tujuan apa pembangunan basis data yang akan disusun, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan data dalam layer-layer. Peta adalah proyeksi atau gambaran data/detail lapang di atas kertas yang keadannya seperti di lapangan, dan biasanya ukurannya lebih kecil dengan skala tertentu. Sedangkan Pemetaan adalah proses untuk mendapatkan gambaran data/informasi dari permukaaan bumi dalam bentuk peta. Selanjutnya, agar peta yang sudah dibuat dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi secara digital atau melalui komputer maka perlu dilakukan serangkaian proses digitasi (Wijaya, dkk., 2013). Sebagian besar kegiatan pembangunan memerlukan data dan informasi sebagai bahan pendukung, khususnya yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan rencana, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Di bidang pendidikan, peran data dan informasi menjadi semakin penting untuk menunjang upaya pembangunan pendidikan secara berkelanjutan serta dapat mengurangi atau mencegah upaya peningkatan mutu pendidikan yang didasarkan pada common sense. Namun demikian, dalam kaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, peran pendayagunaan data dan informasi untuk kegiatan pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi ternyata masih sangat terbatas. Masalah yang perlu diangkat untuk saat ini adalah masih perlu dikembangkannya system pendataan yang mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat guna dan tepat waktu (Sukarsa, 2009). MapInfo 6.0 MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak SIG yang mampu memberikan informasi pariwisata berbasis pada peta. Proses pencarian lokasi wisata dilakukan dengan cepat menggunakan aplikasi yang tersedia. Usaha
  • 6. pengembangan pariwisata melalui pendekatan teknologi dengan memakai parameter-parameter yang telah ditentukan yang dapat digunakan untuk menentukan status potensial daerah tersebut. Hasil dari pengolahan data ditunjukan pada peta tematik. MapInfo diminati oleh pengguna SIG karena mempunyai karakteristik yang menarik, seperti mudah digunakanam harga relatif murah, tampilan yang interaktif dam menarik, user friendly dan dapat di- customized menggunakan bahasa script yang dimiliki. MapInfo Professional hadir bersama dengan user interface yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk menu, tools dan lain sebagainya. Misalnya toolbar standar, toolbar drawing untuk menggambar peta dan toolbar main yang merupakan toolbar utama pada MapInfo (Supriyanto dan Eny, 2010). MapInfo juga dilengkapi dengan fasilitas untuk pencetakan peta dan dapat pula mengimpor serta mengekspor peta digital untuk keperluan pemindahan data dari dan kesistem komputer lainnya, misalnya ArcInfo. MapInfo mengenal file- file digital hasil konversi tersebut masing-masing sebagai tabel dimana data grafisnya yang berupa data vektor maupun raster (map) dan atributnya yaitu akan berlaku sebagai layar di dalam tampilan peta digital, untuk kemudian layer-layer tersebut dapat direkonstruksi menjadi satu peta digital untuk berbagai keperluan. MapInfo mempunyai fasilitas untuk menampilkan informasi tekstual secara tabular pada suatu jendela dilayar monitor, maka dalam hal ini dikenal jendela yang disebut jendela tabular sedangkan prosesnya disebut browse. Setiap proses browse, MapInfo secara otomatis memberi nama jendela tabular, yang dalam hal ini adalah World Browse. Berdasarkan salah satu atribut database yang dimiliki oleh suatu layer, maka dapat dibuatkan suatu grafik. Grafik suatu atribut database akan ditampilkan pada jendela dilayar monitor yang disebut jendela grafik. Pada suatu saat pada layar monitor terdiri dari beberapa jendela misalnnya jendela peta, jendela tabular dan grafik (Omen, 2010). ArcView GIS ArcView adalah software Sistem Informasi Geografis (SIG). Software SIG mempunyai kemampuan untuk menampilkan, memanipulasi dan merubah data SIG. Saat kita berkerja menggunakan SIG, kita bukan hanya harus mempelajari
  • 7. tentang software-nya tetapi juga datanya. Data SIG mempunyai dua komponen, yaitu komponen spatial atau geografis dan komponen atribut atau table. Data spatial menampilkan lokasi geografis dari suatu features. Pada umumnya feature tersebut ditampilkan dalam bentuk titik (point), garis (line), polygon (polygone). Sebuah feature titik mewakili sebuah lokasi seperti lokasi kantor pemerintahan dan sekolah. Feature garis yang juga sering disebut dengan arc/segmen mewakili fitur seperti lintasan atau sungai. Feature poligon mewakili fitur area seperti persil tanah, danau, atau penggunaan tanah (Fahmi 2012). Dengan ArcView dapat memodifikasi interface yang ada guna mendukung suatu aplikasi. ArcView dapat dijalankan dalam beberapa sistem operasi mulai dari Windows 3.1/ 9x/ NT atau Macintosh. Sebagai tools ArcView berfungsi untuk: 1) alat visualisasi data spatial, 2) updating data spasial, 3) alat analisis spatial, 4) menciptakan peta dengan kualitas presentasi. Fungsi-fungsi utama yang dapat dilakukan oleh ArcView: a) menampilkan data spatial, b) menampilkan data tabular, c) menampilkan SQL, d) membuat Geocode data tabular dengan data spatial serta menampilkannya, e) membuat dan mengedit data spatial, f) menindentifikasi/mencari setiap atribut dalam feature yang ditampilkan, g) menampilkan theme dengan warna-warna sesuai dengan atribut yang akan ditonjolkan, h) menampilkan atribut dari setiap feature dalam view, i) membuat chart yang menampilkan atribut setiap feature, j) memilih dan menganalisa feature dengan meng kaitkan pada feature lain, k) menemukan lokasi berkaitan dengan feature yang ditampilkan, l) me-layout peta dan mencetak-nya, m) me-layout peta dan mengexport ke program lain, n) mengcustomize/mengatur sendiri ArcView sesuai dengan pekerjaan, o) membuat aplikasi ArcView sendiri untuk bisa dimanfaatkan orang lain (Omen, 2010). Layout Peta Jawa Barat Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, table, dan chart) kedalam suatu dokumen yang siap cetak (biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy). View adalah representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa ”layer” atau “theme” informasi spasial (titik, garis, polygon dan citra raster). Table berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu. Setiap
  • 8. baris data (record) mendefinisikan sebuah entry (misalnya informasi mengenai salah satu poligon batas propinsi) didalam basis data spasialnya; setiap kolom (field) mendefinisikan atribut atau karakteristik dari entry (misalnya nama, luas, keliling atau populasi suatu propinsi) yang bersangkutan. Chart merupakan hasil suatu query terhadap suatu tabel data. Bentuk chart yang didukung oleh ArcView adalah line, bar, column, xy scatter, area, dan pie (Puspita, 2012). Layout menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen-dokumen dalam Project (View,Table,Chart) dan komponen-komponen peta lainnya seperti arah utara dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata atas obyek-obyek yang dipresentasikan (map features), seperti sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasilokasinya, maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Terdapat dua jenis basis data yang diperlukan oleh sistem, yaitu basis data spasial (file peta MapInfo) dan basis data non spasial (MySQL). Basis data spasial menyimpan data grafis peta dari system sedangkan basis data non spasial menyimpan data atribut peta dan data pendidikan (Sukarsa, 2009). Suatu layout dapat memiliki dua view, satu chart, satu arah utara dan sebuah judul. Layout pada sebuah project ArcView memungkin pemakai untuk menampilkan view, chart, tabel, grafik hasil import and grafik yang dimiliki ArcView itu sendiri (Skala, Arah Mata Angin dll). Layout dalam ArcView bersifat dinamis artinya data yang dimasukkan masih terkait dengan original data yang dimasukkan kedalamnya. Misalkan jika view yang dimasukkan dalam layout bersifat live link maka setiap perubahan dalam view akan mengubah tampilan di dalam layout. Satu data dapat dimasukkan dalam beberapa layout, data-data tersebut dapat diubah sesuai dengan tujuan layout dibuat. Dengan layout juga mampu memodifikasi peta sampai menghasilkan peta dengan kualitas presentasi.
  • 9. Peta yang terdapat dalam layout dapat diexport ke format lain (bmp, wmf, eps, ai, jpg) atau langsung dicetak (Fatmawati, 2010). Pada sebuah peta terdapat berbagai unsur wilayah di permukaan bumi, seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, jalan kereta api, dataran rendah, dataran tinggi dan lainnya yang digambarkan dengan simbol-simbol untuk memudahkan user map. Ada peta yang menggunakan warna-warni tertentu untuk menggambarkan keadaan alam, seperti warna hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, biru untuk wilayah perairan dan sebagainya. Ada pula yang menggunakan simbol, seperti segitiga untuk gunung, lingkaran kecil untuk kota dan sebagainya. Petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, barat daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berupa mata angin, panah dan sebagainya dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas, diberi huruf U. Skala peta dapat dituliskan di bawah legenda, diluar garis pinggir peta, atau di bawah judul peta. Dengan menggunakan skala, diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (Omen, 2010). Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Terletak pada titik koordinat 7° 30' 10" S, 111° 15' 47" E- 7.502778, 111.263056 dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²). Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl dan wilayah aliran sungai. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
  • 10. METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Mei 2014, pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di Laboratorium MSP Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam praktikum antara lain komputer atau laptop, flashdisk, alat tulis dan cok sambung Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah software Arcview GIS 3.3 dan data digitasi peta Jawa Barat dalam software ArcView tersebut. Langkah Kerja 1. Open data digitasi peta Jawa Barat dalam software ArcView GIS 3.3 yang telah dilakukan sebelumya dan minimize ukuran lembar kerjanya. 2. Klik dua kali View maka akan terbuka lembar kerja baru dan maximize.
  • 11. 3. Klik Add Theme, pilih data Shapefile yang telah disimpan, cari Indonesia Coastline dan klik Ok. 4. Beri centang pada peta yang muncul, selanjutnya klik dua kali icon Draw Point, pilih Draw Rectangle. Mulai memblok daerah Jawa Barat pada peta, pilih pointer untuk mengatur kotak. 5. Kemudian klik icon T (text) pada toolbar, arahkan dibawah kotak yang diblok dan Tulis nama peta „‟JAWA BARAT‟‟, klik pointer untuk mengatur posisi text.
  • 12. 6. Maka akan terlihat tampilan seperti gambar dibawah ini, kemudian minimize lembar kerjanya. 7. Buka lembar kerja View1, maximize ukurannya. Klik View dan pilih Layout. 8. Lalu pilih Landscape-inset dan klik Ok. Full Screenkan peta, maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
  • 13. 9. Klik Pointer, pilih simbol arah mata angin dan pindahkan ke atas. 10. Selanjutnya klik dua kali simbol arah mata angin, pilih simbol pada baris pertama kolom ke empat dan klik Ok. 11. Pada judul peta View1, ganti namanya dengan cara mengklik dan pada kotak dialog Properties Text, edit menjadi JAWA BARAT dan klik Ok.
  • 14. 12. Setelah itu, klik Icon Text, arahkan diatas simbol-simbol peta dan tulis namanya menjadi „‟LEGENDA‟‟ dan klik Ok. 13. Klik pada pointer, klik kanan pada kotak legenda dan pilih Simplify. 14. Klik dua kali pada tulisan simbol legenda, hilangkan kata polyline.shp, polygone.shp dan point.shp dibelakang text dang anti menjadi huruf capital.
  • 15. 15. Setelah semua text di edit maka akan muncul seperti gambar dibawah ini. 16. Klik Draw Point dan pilih lagi Draw Rectanguler, blog kolom legenda dan isinya. 17. Selanjutnya klik File, pilih Extension, pilih Graticules dan Measured Grids, lalu klik Ok.
  • 16. 18. Klik peta Jawa Barat, dan pilih icon Graticules and Measured Grid pada toolbar maka akan muncul kotak dialog Graticules and Grid Wizard. 19. Klik Next, ubah Degrees menjadi 0 dan Minute menjadi 30 pada kiri kanan kotak dialog Graticules and Grid Wizard dan klik next. 20. Pada Display Grid AS pilih Lines, klik Next, Pilih Preview.
  • 17. 21. Klik Finish, maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini. 22. Kemudian klik peta kecil, klik icon Graticules and Measured Grids dan pilih View2, lalu klik next. 23. Pada kotak dialog Graticules and Grid Wizard ubah Degrees menjadi 0 dan Minute menjadi 60 di sebelah kiri kanan peta, dan klik Next.
  • 18. 24. Pada Display Grid As klik Line, klik next, selanjutnya pilih preview. 25. Klik Finish, maka akan muncul tampilan gambar sebagai berikut. 26. Klik dua kali pada skala peta, pada kotak Unit ganti menjadi Kilometer dan klik Ok.
  • 19. 27. Klik icon Text dan tulis diatas peta nama „‟TIUR NATALIA MANALU‟‟, NIM „‟120302028‟‟ , klik pointer untuk mengatur posisi text. 28. Klik File, piih Export, tulis peta layout „‟JAWA BARAT‟‟, pada kotak List File Of Type pilih format JPEG dan tentukan tempat penyimpanan peta. 29. Buka hasil yang telah disimpan, maka akan muncul layout peta Jawa Barat dalam format JPEG seperti dibawah ini.
  • 20. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Pembahasan Dari gambar diatas dapat dilihat peta umum Jawa Barat yang berisi informasi-informasi geografis. Peta tersebut diperoleh dari menggabungkan atau kombinasi software ArcView GIS dan data lapangan Jawa Barat dalam bentuk spasial atau geografis (file peta MapInfo). Menurut Fahmi (2012), yang menjelaskan bahwa saat kita berkerja menggunakan SIG, kita bukan hanya harus mempelajari tentang software-nya tetapi juga datanya. Data SIG mempunyai dua komponen, yaitu komponen spatial atau geografis dan komponen atribut atau table. Data spatial menampilkan lokasi geografis dari suatu features. Pada umumnya feature tersebut ditampilkan dalam bentuk titik (point), garis (line), polygon (polygone). Sebuah feature titik mewakili sebuah lokasi seperti lokasi
  • 21. kantor pemerintahan dan sekolah. Feature garis yang juga sering disebut dengan arc/segmen mewakili fitur seperti lintasan atau sungai. Feature poligon mewakili fitur area seperti persil tanah, danau, atau penggunaan tanah. Hasil gambar diatas merupakan Layout peta Jawa Barat dalam format JEPG yang dicetak atau diplot. Peta Layout tersebut merupakan gabungan dari beberapa komponen dalam Project ArcView GIS dan komponen lainnya hingga diperoleh gambar yang menunjukkan keadaan penampakan permukaan bumi yang sebenarnya dilapangan. Menurut Sukarsa (2009), yang menyatakan bahwa Layout menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen- dokumen dalam Project seperti View, Table, Chart dan komponen-komponen peta lainnya seperti arah utara dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata atas obyek-obyek yang dipresentasikan (map features), seperti sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi- lokasinya, maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dari gambar diatas dapat dilihat simbol-simbol yang terdapat dalam Legenda peta Jawa Barat. Simbol-simbol tersebut merupakan penyederhanaan dari berbagai unsur wilayah di permukaan bumi, seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, jalan kereta api, dataran rendah, dataran tinggi dan lainnya yang digambarkan dengan simbol-simbol untuk memudahkan pengguna. Pada gambar diatas, simbol untuk menyatakan bandara digambarkan dengan bangunan berwarna biru, simbol pelabuhan berwarna merah muda, simbol untuk menyatakan kota berbentuk titik hitam, simbol untuk menyatakan gunung berbentuk segitiga berwarna merah, untuk menyatakan sungai seperti garis tipis berwarna biru muda, garis pantai berbentuk garis berwarna biru tua, untuk menggambarkan jalan utama berwarna merah, daerah dataran tinggi berwarna kuning, dataran rendah berwarna hijau dan daerah pegunungan berwarna cokelat.
  • 22. Pada gambar Layout peta Jawa Barat, kita juga dapat melihat adanya petunjuk arah angin dan skala. Simbol petunjuk arah angin berbentuk segitiga hitam yang berada di bagian kanan atas peta. Sedangkan skala peta Jawa Barat pada layout yang tertera dalam satuan Kilometer. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap peta umumnya mempunyai petunjuk arah yang berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin dalam suatu wilayah atau lokasi dan skala untuk mengetahui jarak yang sebenarnya dipermukaan bumi. Menurut Omen (2010), yang menjelaskan bahwa petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan dan barat daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berupa mata angin, panah dan sebagainya dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas, diberi huruf U. Skala peta dapat dituliskan di bawah legenda, diluar garis pinggir peta, atau di bawah judul peta. Dengan menggunakan skala, diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Dengan adanya aplikasi software ArcView GIS dan data spasial lapangan untuk menciptakan layout peta Jawa Barat, kita dengan mudah dapat mengetahui bentuk topografi dan unsur-unsur wilayah yang terdapat dalam kawasan tersebut. Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Terletak pada titik koordinat 7° 30' 10" S, 111° 15' 47" E- 7.502778, 111.263056 dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²). Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl dan wilayah aliran sungai. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur.
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Alan, I. 2007. Sistem Informasi Geografis ArcView. Universitas Pendidikan indonesia, Jakarta. Doni, U. 2008. Pengenalan Dasar-dasar ArcView. 2008. Universitas Sriwijaya, Palembang. Fahmi, O. 2012. Dasar Arc View 3.3: Membuat Peta Dengan Mudah dan Efektif Menggunkaan Softwere Arc View 3.3. [Modul]. Semarang (Diakses pada tanggal 10 Maret 2014). Fatmawati, L. 2010. Pemanfaatan GIS/ SIG (Sistem Informasi Geografis) Terhadap Pelayanan Pdam Kabupaten Jepara. Politeknik Negeri Semarang, Semarang. Oman, K. 2010. ArcView GIS 3.3. Universitas Islam Muhammadiyah, Bengkulu. Puspita, Y. 2009. Penggunaan Arcview GIS 3.3 Pada Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah di Wilayah Kota Bogor. Universitas Gunadarma, Depok. Selvi, A. 2011. Sistem Informasi Geografis (SIG). Doktafia Learning, Denpasar. Sukarsa, I. M. 2009. Pemetaan Kualitas Pendidikan di Propinsi Bali Berbasis Spatial. Universitas Udayana, Bali. Supriyanto dan Eny, W. 2010. Membangun Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Klaten Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom, Yogyakarta. Wijaya, R., Teguh, S dan Taufik, M. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan Untuk Mendukung Pemasaran Properti Pt.Araya Bumi Megah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, Surabaya.