Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang data spasial, data raster, dan data vektor sebagai bentuk representasi data dalam sistem informasi geografis.
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
makalah penyukuran dan pemetaan
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar
Pemetaan serta analisis tentang keruangan yang berbasis komputerisasi
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai bidang,
Salah-satunya adalah dalam pengelolaan sumberdaya alam. Tekhnologi yang
berbasis sistem informasi geografis (SIG) ini telah menjadi alat bantu atau
sarana yang digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan
pembuatan kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam. Sistem informasi
geografi (SIG) merupakan suatu sistem yang digunakan untuk memanipulasi,
mengolah, menyimpan data informasi geografis. Dengan menggunakan SIG ini
kekomplekan bentuk permukaan bumi akan diintrerpretasikan kedalam bentuk
gambar yang sangat sederhana dan mudah untuk digunakan. dalam
pengolahannya, SIG memerlukan data asupan (data input) yang berupa data
geografis. Data geografis terbagi kedalam dua katagori, yakni data spasial dan
data atribut. Data spasial mempresentasikan posisi atau letak geografis suatu
objek di permukaan bumi, sedangkan data atribut adalah data yang
mendeskripsikan atau penjelasan dari suatu objek.
B. Tujuan
Untuk memenuhi tugas kelompok yang berjudul Data Spasial dan untuk
menambah nilai mata kuliah penyukuran dan pemetaan hutan.
C. Kegunaan
Guna menambah wawasan kami dalam mencari ilmu tentang pengukuran
dan pemetaan
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengirtian Data Spasial
Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian
(georeference) di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial.
Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan
pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada
cakupan wilayah continental, nasional, regional maupun lokal. Pemanfaatan data
spasial semakin meningkat setelah adanya teknologi pemetaan digital dan
pemanfaatannya pada Sistem Informasi Geografis (SIG). Format data spasial
dapat berupa vector (polygon, line, points) maupun raster.
Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari
beberapa sumber antara lain :
1. Analog adalah,Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan
sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog
dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi
spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya.
Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog
dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi
format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat
sebenarnya di permukaan bumi.
2. Data Penginderaan Jauh adalah, Data Penginderaan Jauh (antara lain citra
satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting
bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu.
Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan
spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra
3. 3
satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format raster.
3. Data Hasil Pengukuran Lapangan adalah, Data pengukuran lapangan yang
dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data
ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas
kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.
4. Data GPS (Global Positioning System)adalah, Teknologi GPS memberikan
terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan
pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini
biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
B. Pengirtian Data Raster
Data raster adalah data yang memiliki ukuran pixel. Dalam model data
raster setiap lokasi direpresentasikan sebagai suatu posisi sel. Sel ini
diorganisasikan dalam bentuk kolom dan baris sel-sel dan biasa disebut sebagai
grid. Dengan kata lain, model data raster menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-
piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut
tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik. Setiap baris matrik berisikan
sejumlah sel yang memiliki nilai tertentu yang merepresentasikan suatu
fenomena geografik. Nilai yang dikandung oleh suatu sel adalah angka yang
menunjukan data nominal. Akurasi model data ini sangat bergantung pada
resolusi atau ukuran pikselnya di permukaan bumi. Pada model data raster,
matriks atau array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y). Pada
sistem koordinat piksel monitor komputer, titik asal sistem koordinat raster
terletak di sudut kiri atas. Nilai absis (x) akan meningkat ke arah kanan, dan nilai
ordinat (y) akan membesar ke arah bawah seperti terlihat pada gambar di atas.
Walaupun demikian. sistem koordinat ini sering pula ditransformasikan
sehingga titik asal sistem knordinat rerletak di sudut kiri bawah, makin ke kanan
nilai absisnya (x) akan meningkat. dan nilai ordinatnya (y) makin meningkat jika
bergerak ke arah atas. Entiry spasial raster disimpan di dalam layer yang secara
4. 4
fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber-sumber
entity spasial raster adalah citra satelit, misalnya NOAA. Spot, Landsad Ikonos,
dll. Kemudian citra radar, dan model ketinggian dijital seperti DTM atau DEM
dalam model data raster.
Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja
dalam bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan model ini, dunia nyata
disajikan sebagai elemen matriks atau sel grid yang homogen. Dengan model
data raster, data geografi ditandai oleb nilai-nilai elemen matriks persegi panjang
dari suatu objek. Dengan demikian, secara konseptual, model data raster
merupakan model data spasial yang paling sederhana. Data raster dapat
dikonversi ke sistem koordinat geo-referensi dengan cara meregistrasi sistem
grid raster ke sistem koordinat geo-referensi yang diinginkan. Dengan demikian
setiap sel pada grid memiliki posisi geo-referensi. Dengan adanya sistem
georeferensi, sejumlah set data raster dapat ditata sedemikian sehingga
memungkinkan dilakukan analisis spasial.
1. Kelebihan data raster
Adapu kelebihan data raster adalah sebagai berikut:
a) Memiliki struktur data yang sederhana.
b) Mudah dimanipulasi dengan menggunakan fungsi-fungsi matematis
sederhana.
c) Teknologi yang digunakan cukup murah dan tidak begitu kompleks
sehingga pengguna dapat membuat sendiri program aplikasi yang
mengunakan citra raster.
d) Compatible dengan citra-citra satelit penginderaan jauh dan semua image
hasil scanning data spasial.
e) Overlay dan kombinasi data raster dengan data inderaja mudah
dilakukan.
5. 5
f) Memiliki kemampuan-kemampuan permodelan dan analisis spasial
tingkat lanjut.
g) Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah.
h) Gambaran permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari
radar atau satelit penginderaan jauh selalu lebih actual dari pada bentuk
vektornya.
i) Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster lebih mudah,
sederhana dan murah.
j) Harga system perangkat lunak aplikasinya cenderung lebih murah.
2. Kekurangan data raster
Kekuranga data raster adalah sebagai berikut:
a) Secara umum memerlukan ruang atau tempat menyimpan (disk) yang
besar dalam computer, banyak terjadi redudacy data baik untuk setiap
layer-nya maupun secara keseluruhan.
b) Penggunaan sel atau ukuran grid yang lebiih besar untuk menghemat
ruang penyimpanan akan menyebabkan kehilangan informasi dan
ketelitian.
c) Sebuah citra raster hanya mengandung satu tematik saja sehingga sulit
digabungkan dengan atribut-atribut lainnya dalam satu layer.
d) Tampilan atau representasi dan akurasi posisi sangat bergantung pada
ukuran pikselnya (resolusi spasial).
e) Sering mengalami kesalahan dalam menggambarkan bentuk dan garis
batas suatu objek, sangat bergantung pada resolusi spasial dan toleransi
yang diberikan.
f) Transformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit dilakukan.
g) Sangat sulit untuk merepresentasikan hubungan topologi (juga
network).
h) Metode untuk mendapatkan format data vector melalui proses yang
lama, cukup melelahkan dan relative mahal.
6. 6
C. Pengertian Data Vektor
Vektor adalah struktur data yang digunakan untuk menyimpan data spasial.
Data Vektor adalah terdiri dari garis atau lengkungan, yang di definisikan
sebagai awal dan akhir sebuah titik yang bertemu yang dinamakan node. Lokasi
dan topologi dari node tersebut disimpan secara ekplisit. Atributnya
didefinisikan oleh batasan-batasannya (boundary) sendiri dan kurva garis
digambarkan sebagai seri dari lengkungan yang saling terhubung. Vektor
berbasis GIS didefinisikan sebagai vektorial dari data geografis. Menurut
karakteristik dari model data, objek geografis secara ekplisit digambarkan
dengan karakteristik spasial yang di asosiasikan dengan aspek thematic.
Ada cara yang berbeda untuk mengorganisasikan database rangkap ini
(Spasial dan Thematic). Biasanya, sistem vektorial terdiri dari dua komponen ;
yang pertama mengatur data spasial dan yang lainnya mengatur data thematic.
Ini dinamakan dengan organisasi sistem hibrid, dimana terhubung sebagai
basisdata relational pada attributnya secara topologi untuk data spasial. Elemen
kunci pada sistem ini di identifikasikan pada setiap objek. Indentifikasi ini
adalah unix dan berbeda untuk setiap objek dan memungkinkan sistem untuk
terhubung dengan basis data.
7. 7
1. Vektor sebagai representasi Data
Pada model dasar vektor, data geospasial di gambarkan dengan bentuk
koordinat. Pada data Vektor unit dasar dari informasi spasial berupa titik,
garis (arch) dan poligon. Masing-masing unit ini secara sederhana
terkolaborasi sebagai sebuah series untuk satu atau beberapa titik koordinat,
sebagai contoh sebuah garis terdiri dari kumpulan beberapa titik, dan
poligon merupakan kumpulan dari beberapa garis.
2. Model Vektor
Ada perbedaan dalam penyimpanan dan pengaturan informasi vector.
Masing-masing memiliki keuntungan dan kekurangan.
a) Koordinat Spageti
Sederhana
mudah dimanage
tidak ada topologi
membutuhkan space penyimpanan yang besar dan
sering digunakan pada CAC (Computer assisted cartography).
8. 8
b) Vertex dictionary
Tidak ada duplikasi namun model ini tidak memiliki topologi.
c) Dual Idependent Map Encoding (DIME)
Dikembangkan oleh US Bureau of Cencus
Nodes di identifikasikan dengan kode
Penentuan kode direksional dalam bentuk “dari node” dan “ke node”
9. 9
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian
(georeference) di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit
spasial.
2. Data raster adalah data yang memiliki ukuran pixel. Dalam model data
raster setiap lokasi direpresentasikan sebagai suatu posisi sel.
3. Data Vektor adalah terdiri dari garis atau lengkungan, yang di definisikan
sebagai awal dan akhir sebuah titik yang bertemu yang dinamakan node.
B. Saran
Sebagaiknya untuk pembuatan makalah didi sertakan dengan formatnya agar mudah di
kerjakan.
10. 10
DAFTAR PUSTAKA
Australian Oil Shale, a Compendium of geological and chemical data, 108pp.
A.C., Korth.J.,Martin, F.A., and Saxby, J.D., (1987). Kamili, C.S., (1973).
Stratigrafi of Lower and Middle miocene Sedimens in North Sumatera.
Indonesia Basin IPA., Jakarta.Cameron, N.R., dkk., (1982). Peta Geologi Lembar
Medan, Sumatera skala 1:250.000, Puslitbang Geologi, Bandung. Crisp,
P.T., Ellis, J., Hutton,
Pustaka1.Sudaryatno,2001,“Petunjuk PraktIkum Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada 2.http://id. Wikipedia .org/wiki
/Sistem _ informasi _ geografis 3 .www.ilmusipil.com/ cara-menggambar –
peta –kontur - tanah 4.