SlideShare a Scribd company logo
KMB & DEMOKRASI 
LIBERAL
Peran KMB 
 Indonesia memang telah merdeka, namun belanda tetap datang dan 
melakukan perlawanan. Usaha untuk meredam perlawanan dengan jalan 
kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda dan Indonesia kemudian 
mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah secara 
diplomasi. Salah satunya adalah KMB yang dilaksanakan di Den Haag, 
Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Hasil KMB Indonesia menjadi 
negara federal dengan 
nama Republik 
Indonesia Serikat (RIS). 
Hutang bekas 
pemerintah Hindia 
Belanda ditanggung 
oleh RIS. 
RIS dan kerajaan 
Belanda bergabung 
yang merupakan Uni 
Indonesia-Belanda di 
bawah Ratu Belanda 
sebagai Kepala Uni. 
Penyerahan Irian 
Barat dilaksanakan 
satu tahun setelah 
KMB. 
Pengakuan 
kedaulatan 
dilaksanakan akhir 
tahun 1949.
Demokrasi 
parlementer atau/ 
liberal adalah 
pemerintahan 
dimana parlemen 
memiliki peranan 
penting dalam 
pemerintahan 
Ciri demokrasi liberal : 
1. Presiden dan wapres tidak 
dapat diganggu gugat 
2. Presiden berhak 
membubarkan DPR 
3. Menteri bertanggung jawab 
terhadap kebijakan 
4. Perdana Mentri diangkat 
oleh Presiden 
Demokrasi Liberal 1950-1959
Kabinet-kabinet 
demokrasi Liberal
KABINET MUHAMMAD NATSIR 
(6 September 1950 – 21 Maret 1951) 
Program : 
 Meningkatkan keamanan dan 
ketentraman. 
 Mencapai konsolidasi dan 
menyempurnakan susunan pemerintahan.
KABINET SUKIMAN WIRYOSANJOYO 
(27 April 1951 – 3 April 1952) 
Program : 
 Menjamin keamanan dan ketentraman 
 Mengusahakan kemakmuran rakyat dan 
memperbaharui hukum agraria agar 
sesuai dengan kepentingan petani.
KABINET WILOPO 
(3 April 1952 – 3 Juni 1953) 
Program : 
 Dalam negeri : Menyelenggarakan 
pemilihan umum (konstituante, DPR, dan 
DPRD), meningkatkan kemakmuran 
rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, 
dan pemulihan keamanan. 
 Luar negeri : Penyelesaian masalah 
hubungan Indonesia-Belanda, 
Pengembalian Irian Barat ke pangkuan 
Indonesia, serta menjalankan politik luar 
negeri yang bebas-aktif.
KABINET ALI SASTROAMIJOYO I 
(31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) 
 Kabinet ini merupakan koalisi antara 
PNI dan NU. 
 Program : 
 Meningkatkan keamanan dan 
kemakmuran serta segera 
menyelenggarakan Pemilu. 
 Pembebasan Irian Barat secepatnya.
KABINET BURHANUDDIN HARAHAP 
(12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) 
Program : 
 Melaksanakan pemilihan umum menurut 
rencana yang sudah ditetapkan dan 
mempercepat terbentuknya parlemen 
baru 
 Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan 
politik luar negeri bebas aktif.
KABINET ALI SASTROAMIJOYO 
(20 Maret 1956 – 4 Maret 1957) 
Program : 
 Perjuangan pengembalian Irian Barat 
 Pembentukan daerah-daerah otonomi 
dan mempercepat terbentuknya 
anggota-anggota DPRD.
KABINET DJUANDA 
( 9 April 1957- 5 Juli 1959) 
Program : 
 Membentuk Dewan Nasional 
 Normalisasi keadaan Republik 
Indonesia 
 Melancarkan pelaksanaan 
Pembatalan KMB 
 Perjuangan pengembalian Irian 
Jaya 
 Mempergiat/mempercepat proses 
Pembangunan
Dampak Demokrasi Parlementer pada 
Politik Indonesia 
Pembangunan tidak berjalan lancar karena Kabinet selalu silih berganti 
Masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai 
atau golongannya. 
Tidak ada partai yang dominan maka seorang kepala negara terpaksa 
bersikap mengambang diantara kepentingan banyak partai. Maka 
pengambil keputusan itu menjadi tidak ada.. Karena tidak ada partai yang 
pionir (pelopor), 
Dalam sistem multipartai tidak pernah ada lembaga legislatif, yudikatif dan 
eksekutif yang kuat, sehingga tidak ada pemerintahan yang efektif.

More Related Content

Similar to Kmb & demokrasi liberal

Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
AnisMugni1
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Isaka Yoga
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Jack132330
 
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptxDemokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
hiburankepo
 
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxMODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
mohammadhabibi36
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
Morris332085
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Zahra Rizky Fadilah
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
ahmad yusuf
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
MAKANJENGSEPUH
 
Dem liberal min
Dem liberal minDem liberal min
Dem liberal min
indirawatisafitri2
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
FemiNofita
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
Stepa4
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Yudha Kirito
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Mimosa Lambert
 
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan TerpimpinDemokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Nizar Dwi Cahyo
 
Demokrasi liberal dan terpimpin
Demokrasi liberal dan terpimpinDemokrasi liberal dan terpimpin
Demokrasi liberal dan terpimpin
SMA Al Muslim
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
University Of Tarbiyah
 
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpinKehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
sugay32
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
Sekolah Swasta di Jakarta
 

Similar to Kmb & demokrasi liberal (20)

Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
 
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptxDemokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
 
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxMODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
 
Dem liberal min
Dem liberal minDem liberal min
Dem liberal min
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
 
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan TerpimpinDemokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
 
Demokrasi liberal dan terpimpin
Demokrasi liberal dan terpimpinDemokrasi liberal dan terpimpin
Demokrasi liberal dan terpimpin
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpinKehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
 

More from Wijining Putri

Kebudayaan ngandong
Kebudayaan ngandongKebudayaan ngandong
Kebudayaan ngandong
Wijining Putri
 
Masalah kwn
Masalah kwnMasalah kwn
Masalah kwn
Wijining Putri
 
Chordata
ChordataChordata
Chordata
Wijining Putri
 
Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
Wijining Putri
 
Ibu ibu sosialita fix
Ibu ibu sosialita fixIbu ibu sosialita fix
Ibu ibu sosialita fix
Wijining Putri
 
Data nama wira lompamar XVII
Data nama wira lompamar XVIIData nama wira lompamar XVII
Data nama wira lompamar XVII
Wijining Putri
 
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVIIDAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
Wijining Putri
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
Wijining Putri
 
Kebudayaan ngandong
Kebudayaan ngandongKebudayaan ngandong
Kebudayaan ngandong
Wijining Putri
 
Wayang
WayangWayang
Dalil stewart
Dalil stewartDalil stewart
Dalil stewart
Wijining Putri
 
Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah
Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerahPartisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah
Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah
Wijining Putri
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
Wijining Putri
 
Keanekaragman tingkat spesies
Keanekaragman tingkat spesiesKeanekaragman tingkat spesies
Keanekaragman tingkat spesies
Wijining Putri
 
Keanekaragaman tingkat ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistemKeanekaragaman tingkat ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistem
Wijining Putri
 
Contoh keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat genContoh keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat gen
Wijining Putri
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
Wijining Putri
 
Konflik antara indonesia dengan belanda
Konflik antara indonesia dengan belandaKonflik antara indonesia dengan belanda
Konflik antara indonesia dengan belanda
Wijining Putri
 

More from Wijining Putri (20)

Kebudayaan ngandong
Kebudayaan ngandongKebudayaan ngandong
Kebudayaan ngandong
 
Masalah kwn
Masalah kwnMasalah kwn
Masalah kwn
 
Chordata
ChordataChordata
Chordata
 
Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
 
Ibu ibu sosialita fix
Ibu ibu sosialita fixIbu ibu sosialita fix
Ibu ibu sosialita fix
 
Data nama wira lompamar XVII
Data nama wira lompamar XVIIData nama wira lompamar XVII
Data nama wira lompamar XVII
 
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVIIDAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
 
Book
BookBook
Book
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Kebudayaan ngandong
Kebudayaan ngandongKebudayaan ngandong
Kebudayaan ngandong
 
Wayang
WayangWayang
Wayang
 
Dalil stewart
Dalil stewartDalil stewart
Dalil stewart
 
Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah
Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerahPartisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah
Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Keanekaragman tingkat spesies
Keanekaragman tingkat spesiesKeanekaragman tingkat spesies
Keanekaragman tingkat spesies
 
Keanekaragaman tingkat ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistemKeanekaragaman tingkat ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistem
 
Contoh keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat genContoh keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat gen
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Konflik antara indonesia dengan belanda
Konflik antara indonesia dengan belandaKonflik antara indonesia dengan belanda
Konflik antara indonesia dengan belanda
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 

Kmb & demokrasi liberal

  • 1. KMB & DEMOKRASI LIBERAL
  • 2.
  • 3. Peran KMB  Indonesia memang telah merdeka, namun belanda tetap datang dan melakukan perlawanan. Usaha untuk meredam perlawanan dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah secara diplomasi. Salah satunya adalah KMB yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949.
  • 4. Hasil KMB Indonesia menjadi negara federal dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Hutang bekas pemerintah Hindia Belanda ditanggung oleh RIS. RIS dan kerajaan Belanda bergabung yang merupakan Uni Indonesia-Belanda di bawah Ratu Belanda sebagai Kepala Uni. Penyerahan Irian Barat dilaksanakan satu tahun setelah KMB. Pengakuan kedaulatan dilaksanakan akhir tahun 1949.
  • 5. Demokrasi parlementer atau/ liberal adalah pemerintahan dimana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan Ciri demokrasi liberal : 1. Presiden dan wapres tidak dapat diganggu gugat 2. Presiden berhak membubarkan DPR 3. Menteri bertanggung jawab terhadap kebijakan 4. Perdana Mentri diangkat oleh Presiden Demokrasi Liberal 1950-1959
  • 7. KABINET MUHAMMAD NATSIR (6 September 1950 – 21 Maret 1951) Program :  Meningkatkan keamanan dan ketentraman.  Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.
  • 8. KABINET SUKIMAN WIRYOSANJOYO (27 April 1951 – 3 April 1952) Program :  Menjamin keamanan dan ketentraman  Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.
  • 9. KABINET WILOPO (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Program :  Dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum (konstituante, DPR, dan DPRD), meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, dan pemulihan keamanan.  Luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda, Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
  • 10. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)  Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.  Program :  Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera menyelenggarakan Pemilu.  Pembebasan Irian Barat secepatnya.
  • 11. KABINET BURHANUDDIN HARAHAP (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) Program :  Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru  Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.
  • 12. KABINET ALI SASTROAMIJOYO (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957) Program :  Perjuangan pengembalian Irian Barat  Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota-anggota DPRD.
  • 13. KABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959) Program :  Membentuk Dewan Nasional  Normalisasi keadaan Republik Indonesia  Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB  Perjuangan pengembalian Irian Jaya  Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan
  • 14. Dampak Demokrasi Parlementer pada Politik Indonesia Pembangunan tidak berjalan lancar karena Kabinet selalu silih berganti Masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Tidak ada partai yang dominan maka seorang kepala negara terpaksa bersikap mengambang diantara kepentingan banyak partai. Maka pengambil keputusan itu menjadi tidak ada.. Karena tidak ada partai yang pionir (pelopor), Dalam sistem multipartai tidak pernah ada lembaga legislatif, yudikatif dan eksekutif yang kuat, sehingga tidak ada pemerintahan yang efektif.