Pada masa Demokrasi Liberal, perekonomian Indonesia masih sangat lemah. Pemerintah melakukan berbagai kebijakan ekonomi untuk meningkatkan perekonomian, namun hasilnya belum maksimal. Secara politik terjadi pergantian kabinet sering dan muncul berbagai krisis keamanan. Sistem demokrasi di Indonesia juga mengalami cobaan berat dengan kegagalan Konstituante dan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Helena Nalle
A. Perkembangan Kependudukan
Laju Pertumbuhan Penduduk
Pada Tahun 2010 Laju Perumbuhan Penduduk Di Indonesia tergolong sedang. Karena angka pertumbuhan penduduknya 1-2%.
Negara maju menerapkan sistem pro-natalis (memperbanyak angka kelahiran). Contoh negara yang menerapkan, yaitu Jepang.
Negaara berkembang menerapkan sistem anti natalis (mengurangi angka kelahiran) Contoh negara yang menerapkan, yaitu China.
Dampak Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi membawa dampak positif dan negatif pada berbagai kehidupan
Dampak Positif :
a) Tersedianya tenaga kerja
b) Bertambahnya kebutuhan sandang, pangan, papan
c) Meningkatnya investasi/penanaman modal
d)Meningkatnya inovasi
Dampak Negatif :
a) Meningkatnya angka pengangguran
b) Meningkatnya angka kriminal
c) Meningkatnya angka kemiskinan
d) Berkurangnya lahan untuk pertanian dan permukiman
e) Banyaknya limbah dan polusi
f) Ketersediaan pangan makin berkurang
g) kesehatan masyarakat miskin menurun
h) Perkembangnya pemukiman tidak layak huni
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Helena Nalle
A. Perkembangan Kependudukan
Laju Pertumbuhan Penduduk
Pada Tahun 2010 Laju Perumbuhan Penduduk Di Indonesia tergolong sedang. Karena angka pertumbuhan penduduknya 1-2%.
Negara maju menerapkan sistem pro-natalis (memperbanyak angka kelahiran). Contoh negara yang menerapkan, yaitu Jepang.
Negaara berkembang menerapkan sistem anti natalis (mengurangi angka kelahiran) Contoh negara yang menerapkan, yaitu China.
Dampak Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi membawa dampak positif dan negatif pada berbagai kehidupan
Dampak Positif :
a) Tersedianya tenaga kerja
b) Bertambahnya kebutuhan sandang, pangan, papan
c) Meningkatnya investasi/penanaman modal
d)Meningkatnya inovasi
Dampak Negatif :
a) Meningkatnya angka pengangguran
b) Meningkatnya angka kriminal
c) Meningkatnya angka kemiskinan
d) Berkurangnya lahan untuk pertanian dan permukiman
e) Banyaknya limbah dan polusi
f) Ketersediaan pangan makin berkurang
g) kesehatan masyarakat miskin menurun
h) Perkembangnya pemukiman tidak layak huni
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Kondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptx
1.
2. 1. Menjelaskan Kehidupan Indonesia pada masa awal kemerdekaan
2. Menganalisis kondisi ekonomi dan sosial budaya di Indonesia
pada masa awal kemerdekaan
3. Menganalisis kehidupan politik dan sistem kepartaian pada masa
awal kemerdekaan
4. Menjelaskan pembentukan kelengkapan negara dan Komite
Nasional Indonesia
5. Menjelaskan perkembangan kabinet yang berlangsung selama
masa Demokrasi Liberal
6. Menganalisis dan membandingkan sistem kepartaian yang
berlangsung pada Demokrasi Liberal dengan masa awal
kemerdekaan Indonesia
7. Menjelaskan kebijakan dan sistem ekonomi pada masa Demokrasi
Liberal
8. Menjelaskan sistem pertahanan dan keamanan Indonesia pada
masa Demokrasi Liberal
9. Mengalisis dan membandingkan kehidupan sosial budaya pada
masa demokrasi liberal dengan masa awal kemerdekaan
10. Menganalisis pelaksanaan Pemilu pada masa demokrasi Liberal
3. Indonesia pada Masa
Demokrasi Liberal
Indonesia pada Masa Awal
Kemerdekaan
Sosial
Ekonomi
Politik
Ekonomi
Sosial
Hankam
Politik
Politi Luar Negeri
Kegagalan dewan
konstituante dan dekrit
Presiden
Pemilihan Umum
tahun 1955
Media Komunikasi
massa
Seni
Bahasa
Pendidikan
KAA
Kabinet
4.
5. Pada awal kemerdekaan ekonomi nasional sangat buruk,
hal ini disebabkan oleh :
Peredaran
yang tidak
terkendali sehingga
terjadi inflasi
Belum memiliki alat
pembayaran yang
sah
Kas Negara dalam
keadaan
kosong,pajak dan
bea masuk sangat
minim
Hasil produksi
pertanian sulit di
ekspor
Belanda
mengadakan
blockade ekonomi
terhadap
pemerintahan
indonesia
6. Untuk mengatasi keadaan ekonomi Indonesia yang
kacau,
Penyelenggara
an Konferensi
Ekonomi
Indonesia
program ekonomi pemerintah, masalah
keuangan negara, pengendalian harga,
distribusi, & alokasi tenaga kerja.
Pembentukan
Badan
Perancang
Ekonomi
membuat rencana pembangunan
ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3
tahun.
Pelaksanaan
Rencana
Kasimo
Karena perekonomian Indonesia amat
bergantung pada produksi pertanian
Pelaksanaan
Rencana
Kasimo
menggantikan uang kertas Jepang yg
sudah amat merosot nilainya
7. Keadaan kehidupan politik dan pemerintahan Indonesia
pada awal kemerdekaan masih belum stabil.
FAKTOR
INTERN
FAKTOR
EKSTERN
Adanya persaingan antar partai politik yang berbeda
ideologi
Adanya gangguan-gangguan keamanan dalam
negeri
Bangsa Indonesia masih mencari sistem pemerintahan
yang cocok sehingga terjadi perubahan sistem
pemerintahan.
Kedatangan Sekutu (Inggris) yang di boncengi NICA
(Belanda)
Jepang masih mempertahankan status quo di wilayah
Indonesia
8. Pembentukan Lembaga Kementrian (Departemen)
Departemen Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah,
Departemen Luar Negeri : Mr. Ahmad Subardjo,
Departemen Keuangan : Mr. A.A Maramis,
Departemen Kehakiman : Prof. Mr. Dr. Soepomo,
Departemen Kemakmuran : Ir. Surahman T. Adisurjo,
Departemen Keamanan Rakyat : Supriyadi,
Departemen Kesehatan : Dr. Buntaran Martoatmodjo,
Departemen Pengajaran : Ki Hajar Dewantara,
Departemen Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin,
Departemen Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri,
Departemen Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso,
Departemen Perhubungan (a.i) : Abikusno Tjokrosuj
9. Dalam rapat KNIP tanggal 16 Oktober 1945,
wakil presiden Republik Indonesia
mengeluarkan Keputusan No.X yang isinya
memberikan kekuasaan dan wewenang legislatif
10. Pada tanggal 03 November 1945 pemerintah mengeluarkan
Maklumat Politik sebagai berikut :
1) Pemerintah menghendaki adanya partai-partai politik
2) Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah
tersusun sebelum di laksankannya pemilihan anggota
Badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946.
Pindah
Ibukot
a
11. • Dilaksanakan pada
tanggal 23 Agustus
1949
• Delegasi Indonesia : Moh.
Hatta
• delegasi BFO (Bijenkomst Federaal
Overleg) : Sultan Hamid II
• delegasi Belanda : Mr. Van
Maarseveen.
• UNCI (United Nations Commission
for Indonesia) sebagai penengah :
Chrichley (Australia)
13. Politik Luar Negri
Pada awal kemerdekaan, politik luar negeri
Indonesia difokuskan pada bagaimana memperoleh
pengakuan dari negara lain atas kemerdekaannnya.
14. Bidang sosial dan
budaya
Sebelum kemerdekaan di proklamirkan, didalam
kehidupan bangsa Indonesia ini telah terjadi diskriminasi
rasial dengan membagi kelas-kelas masyarakat.
Tetapi setelah 17 Agustus 1945 segala bentuk
diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa
Indonesia dan semua warga negara Indonesia
dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
segala bidang.
16. 1. Bagaimana perjuangan
rakyat Indonesia
mempertahankan
kemerdekaan pada masa
awal kemerdekaan
Indonesia?
2. Bagaimana
perkembangan ekonomi
Indonesia pada masa
kemerdekaan?
19. Benua / Keterangan Negara
Asia India, Jepang, Korea Selatan
(Korsel) dan Taiwan
Amerika Utara Kanada, Amerika Serikat, dan
Meksiko
Amerika Selatan Argentina, Brazil, dan Chili
Eropa Islandia dan Switzerland
Dll Australia dan Selandia Baru
20. KEADAAN EKONOMI MASA DEMOKRASI
LIBERAL
Meskipun Indonesia telah merdeka
tetapi Kondisi Ekonomi Indonesia
masih sangat buruk. Upaya untuk
mengubah stuktur ekonomi kolonial
ke ekonomi nasional yang sesuai
dengan jiwa bangsa Indonesia
berjalan tersendat-sendat.
26. Persaingan Finansial
Ekonomi (Finek)
o Persetujuan Finek
hasil KMB dibubarkan
o Hubungan Finek
Indonesia-Belanda
didasarkan atas
hubungan bilateral.
o Hubungan Finek
didasarkan pada
Undang-undang
Nasiona
27. KEHIDUPAN SOSIAL PADA MASA
DEMOKRASI LIBERAL
PENDIDIKA
N
BAHASA SENI
Diadakan
akademik
pelayaran
Didirikan
sekolah tinggi
pertanian
Sistem
pendidikan
diadakan dengan
titik berat
desentralisasi
Dibentuk panitia-
panitia pembahas
ejaan bahasa
indonesia
Berdiri
organisasi
pelukis
indomesia
Seni
tari
29. KRISIS YANG
MEMUNCAK
PERGOLOKAN DI
DAERAH :
- Anggapan bahwa
pembangunan hanya
dipusatkan dipulau
jawa.
- Pertentangan politik
yang berlarut-larut
- Lahirnya konsepsi
presiden soekarno
PEMBERONTAKAN PRRI
DAN PERMESTA:
Terjadi karna adanya
ketidakpuasan beberapa
daerah di sumatra dan
sulawesi
37. Pemilihan Umum Tahun
1955 dan Sesudahnya
TAHAP I TAHAP II
untuk memilih anggota
DPR. Tahap ini
diselenggarakan pada
tanggal 29 September
1955, dan diikuti oleh 29
partai politik dan
individu.
untuk memilih anggota
Konstituante. Tahap ini
diselenggarakan pada
tanggal 15 Desember 1955
40. 1. Kegagalan Merumuskan UUD
baru
2. Jalan buntu kembali ke UUD
1945
Latar Belakang
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
41. KRONOLOGIS
DEKRIT
10 November 1959
• Dewan Konstituante bersidang untuk
membuat Undang-undang baru
• Gagal
21 Februari 1957
• Presiden Soekarno mengajukan
“KONSEPSI PRESIDEN”
42. Isi Konsepsi Presiden :
1. Dibentuk “KABINET GOTONG
ROYONG” yang terdiri dari wakil-wakil
semua partai termasuk PKI ditambah
golongan Fungsional (GOLKAR)
2. Dibentuk “DEWAN NASIONAL”
yang beranggotakan wakil-wakil semua
partai DAN GOLONGAN Fungsional dalam
masyarakat
44. Alasan Penolakan Konsepsi Presiden”
1. Hak mengubah tata negara secara
radikal ada pada Dewan
Konstituante
2. Secara prinsipial partai-partai
menolak Konsepsi Presiden karena
PKI diikutsertakan dalam
pemerintahan
45. 22 April 1959
• Dihadapan Dewan Konstituante
Presiden Soekarno menganjurkan
untuk kembali kepada UUD 1945
30 Mei 1959
Diadakan 3 kali pemungatan suara
46. Hasilnya ?
Lebih banyak yang memilih
kembali kepada UUD 1945
(tetapi tidak sampai 2/3 suara)
47. Tanggal 1 dan 2 Juni 1959
Pengambilan suara kembali diadakan
tetapi gagal menghasilkan keputusan
3 Juni 1959
• Setelah 3 kali pengambilan suara
gagal konstituante mengadakan
reses (istirahat)
• Ternyata itu reses untuk selamanya
48. 5 Juli 1959
• Berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.
75 / 1959
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
49. Pendukung Dekrit :
1. Makamah Agung
2. DPR (hasil Pemilu 1955)
3. KSAD
4. Berbagai golongan masyarakat
50. ISI DEKRIT
1. Pembubaran Konstituante
2. Berlakunya kembali UUD
1945 dan tidak berlakunya
UUDS 1950
3. Membentuk MPRS dan DPAS
51. KAA (Konferensi Asia Afrika)
sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan
baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia,
Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan
dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini
berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka,
Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama
ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau
neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis
lainnya.
53. Kesimpulan
Dalam perkembangan
Demokrasi Indonesia, Indonesia
sudah mengalami beberapa kali
pergantian sistem politik dan
pemimpin. Namun dengan
sejalannya demokrasi itu
Indonesia sampai saat ini masih
saja belum menemukan sistem
Demokrasi yang tepat. Banyak
permasalahan yang datang dalam
pencarian sistem Indonesia
maupun jiwa para pemimpinnya.
Saran
Entah mengapa sampai saat ini Indonesia masih tertinnggal
oleh negara lain, tapi patut kita ketahui bahwa perubahan itu tidak
ada dengan sendirinya. Kita sebagai rakyat Indonesia lah yang
harus memulai perubahan itu. Dimulai dari penetapan sistem
politik yang benar-benar tepat dan juga para anak bangsa yang
harus memperbaharuinya dengan perubahan yang membawa
Indonesia maju.
55. Evaluasi
Kapan masa pemerintahan Demokrasi Liberal di Indonesia?
Kapan masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin di Indonesia?
Sebutkan ciri-ciri masa Demokrasi Liberal!
Sebutkan kabinet-kabinet yang memimpin pada masa Demokrasi Liberal!
Sebutkan gangguan keamanan pada masa Demokrasi Liberal yang merupakan
bentuk pemberontakan pada Pemerintahan Pusat!
Kapan Pemilu I Indonesia berlangsung?
Sebutkan tahapan Pemilu I Indonesia!
Sebutkan alasan dikeluarkannya Dekrit Presiden!
Sebutkan dampak positif dikeluarkannya Dekrit Presiden!
Kapan masa Demokrasi Liberal di Indonesia berakhir?