SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
SISTEM BILANGAN
Pembagian jenis bilangan
BIlangan
nyata
irrasional rasional
bulat pecahan
khayal
 Bilangan nyata dapat berupa bilangan positif maupun negatif
Contoh: 2 ; -3; 1,1 ; -1,2
 Bilangan khayal; bilangan yang berupa akar pangkat genap dari
suatu bilangan negatif
Contoh : √(-4) =± 2
 Beda: bilangan nyata tegas sifatnya : positif atau negatif
 Bilangan khayal: mengandung kedua sifat positif dan negatif
sekaligus disebut juga bilangan kompleks
 Bilangan rasional: hasil bagi antara dua bilangan, yang berupa bilangan
bulat, atau berupa pecahan dengan desimal terbatas, atau desimal
berulang.
Contoh: 0,14925 ; 0,14926262626
 Bilangan irrasional: hasil bagi antara dua bilangan berupa pecahan dengan
desimal tak terbatas dan tak berulang .
Contoh: 0,147639860.....
 Bilangan bulat; hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya bulat ,
termasuk 0.
 Bilangan pecahan: hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya pecahan
dengan desimal terbatas atau berulang. (pecahan termasuk bilangan
rasional)
 Beda antara bilangan rasional dan irrasional: faktor
:keterbatasan” dan “keberulangan” desimalnya,
 Semua bil. Bulat adalah bil. Rasional, tapi tidak semua bil rasional
berupa bilangan bulat.
 Semua bil, pecahan adalah bil, rasional tapi tidak semua bil. Rasional
berupa bilangan pecahan
 Semua bil. Irrasional adalah bilangan berdesimal, tapi tidak semua
bilangan berdesimal adalah bilangan irrasional
 Bilangan asli: semua bilangan bulat positif, tidak termasuk nol
 A = { 1,2,3,4,5,....dst}
 Bilangan cacah: semua bilangan bulat positif termasuk nol,
 A = {0,1,2,3,4,5,....dst}
 Bilangan prima: bilangan asli yang besarnya tidak sama dengan
satu dan hanya habis (bilangan bulat) dibagi oleh dirinya sendiri.
 P = {2,3,5,7,11, ...dst}
Hubunan perbandingan antar bilangan
 Bilangan nyata saling berhubungan satu dengan yang lain secara
relatif.
 Tanda < , melambangkan “lebih kecil”
 Tanda > , melambangkan “lebih besar”
 Tanda ≤ , melambangkan “lebih kecil dari atau sama dengan”
 Tanda ≥ , melambangkan “lebih besar dari atau sama dengan”
Sifat hubungan perbandingan bilangan
nyata
 Jika a ≤ b, maka –a ≥ -b, sedangkan jika a≥ b maka –a ≤ -b
 Jika a ≤ b dan x ≥ 0, maka x.a ≤ x.b, sedangkan jika a ≥ b dan x ≥ 0,
maka x.a≥x.b
 Jika a ≤ b dan x ≤ 0, maka x.a ≥ x.b, sedangkan jika a ≥ b dan x ≤ 0,
maka x.a≤x.b
 Jika a ≤ b dan c ≤ d, maka a + c ≤ b + d, sedangkan Jika a ≥ b dan c
≥ d, maka a + c ≥ b + d
CONTOH :
 Jika a = 4 dan b = 6, a < b, sebab 4 < 6 dan –a ≥ -b, sebab -4 > -6
 Jika a=4 dan b = 6 serta x= 3 maka x.a ≤ x.b, sebab 12 <18
 Jika a = 4 dan b = 6 serta x = -3, maka x.a ≥ x.b, sebab -12 > - 18
 Jika a = 4, b = 6 serta c= 5 dan d = 7 maka a + c ≤ b + d, sebab 9 < 13
OPERASI BILANGAN
 Kaidah komutatif
 Dalam menjumlahkan dua bilangan a dan b, perubahan
urutan antara keduanya tidak akan mengubah hasil
penjumlahan
 A + b = b + a
 Contoh : 4 + 6 = 6 + 4
 Hasil yang sama juga berlaku untuk perkalian;
 A x b = b x a
 Contoh : 4 x 6 = 6 x 4
 Kaidah asosiatif
 Dalam menjumlahkan tiga bilangan a, b dan c (atau lebih)
perubahan cara pengelompokan bilangan-bilangan tersebut
tidak akan mengubah hasil penjumlahan
 (a + b) + c = a + ( b + c)
 Contoh: (4+6)+5=4+(6+5)
 Begitu pula dalam hal perkalian
 ( a x b) x c = a x ( b x c)
 Contoh: (4x5)x6 = 4x(5x6)
 Kaidah pembatalan
 Jika jumlah a dan c sama dengan jumlah b dan c, maka a
sama dengan b;
 Jika a + c = b + c,
 Maka a = b
 Jika hasilkali a dan c sama dengan hasil kali b dan c, dimana
adalah bilangan nyata bukan nol, maka a sama dengan b:
 Jika a.c = b.c (c≠0)
 Maka a=b
 Kaidah distributif
 Dalam pengalian bilangan a terhadap jumlah (b+c), hasil
kalinya adalah sama dengan jumlah hasil kali ab dan hasil
ac, dengan kata lain, hasil kali sebuah bilangan terhadap
suatu penjumlahan adalah sama dengan jumlah hasilkali-
hasilkalinya.
 a(b+c) = a.b + a.c
 4(6+5) = (4x6)+(4x5)
 Unsur penyama
 Unsur penyama dalam senjumlahan /pengurangan adlaah
bilangan nol, sebab jumlah/selisih antara suatu bilagan
tertentu dengan nol adalah bilangan itu sendiri.
 a ± 0 = a
 Unsur penyama dalam perkalian atau pembagian adalah
bilangan satu, sebab hasil kali atau hasil bagi antara suatu
bilangan tertentu dengan 1 adalah bilangan itu sendiri
 a x 1 = a a : 1 = a
 Kebalikan
 Setiap bilangan nyata mempunyai sebuah balikan penambahan (additive
invers) ; jumlah atara bilangan tertentu dan balikan penambahannya adalah
sama dengan nol
 a + (-a) = 0
 4 + (-4) = 0
 Bilangan -4 disebut balikan penambah dari 4 atau negatif dari 4.
 Setiap bilangan nyata bukan nol mempunyai sebuah balikan pengali
(multiplicative invers) ; hasil kali bilangan tertentu terhadap balika
pengalinya adalah sama dengan satu
 a x (1/a) = 1
 4 x (1/4) = 1 ; ¼ disebut balikan pengali dari 4
OPERASI TANDA
Operasi penjumlahan
 Jumlah dari bilangan positif (+a) dan (+b) adalah sebuah
bilangan positif baru (+c) yang nilainya lebih besar
 (+a)+(+b) = (+c)
 (+4)+(+6)=(+10)
 Jumlah dari dua bilangan negatif (-a) dan (-b) adalah
sebuah bilangan negatif baru(-c) yang nilainya lebih kecil
 (-a)+(-b)=(-c)
 (-4)+(-6)=(-10)
 Jumlah dari bilangan positif (+a) dan bilangan negatif (-b)
adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih besar
dari harga mutlak b, atau bilangan negatif (-d) jika harga
mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b.
 (+a)+(-b) = (+c) jika │a │ > │b │
 Contoh: (+9)+(-6) =(+3)
 (+a)+(-b) = (-d) jika │a │ < │b │
 Contoh: (+4)+(-6)=(-2)
 Jumlah bilangan negatif (-a) dan bilangan positif (+b) adalah
bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih kecil dari harga
mutlak b, atau bilangan negatif (-d) jika harga mutlak a lebih
besar dari harga mutlak b
 (-a)+(+b) = (+c) jika │a │ < │b │
 Contoh: (-4)+(+6) =(+2)
 (-a)+(+b) = (-d) jika │a │ > │b │
 Contoh: (-9)+(+6)=(-3)
Operasi pengurangan
 Selisih antara dua bilangan positif a dan b adalah bilangan
positif, jika harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b,
dan sebaliknya
 (-a) – (+b) = (+c) jika │a │ > │b │
 (+9) – (+6) = (+3)
 (+a) – (+b) = (-d) jika │a │ < │b │
 (+4) – (+6) = (-2)
Selisih antara bilangan positif (+a) dan bilangan negatif (-b)
adalah sebuah bilangan positif (+c); hal ini identik dengan
penjumlahan
 (-a) – (-b) = (+c)
 (+4) – (-6) = (+10)
Selisih antara bilangan negatif (-a) dan bilangan positif (+b)
adalah sebuah bilangan negatif baru (-c); hal ini identik
dengan penjumlahan dua bilangan negatif.
 (-a) –(+b) = (-c)
 (-4) –(+6) = (-10)
Operasi perkalian
 Hasil kali antara dua bilangan positif serta antara dua
bilangan negatif adalah sebuah bilangan positif
 (+a)x(+b) = (+c) ; (-a)x(-b) = (+c)
 (+4)x(+6) =(+24) ; (-4)x(-6) = (+24)
 Hasil kali antara dua bilangan yang berlainan tanda adalah
sebuah bilangan negatif
 (+a)x(-b) = (-c)
 (+4)x(-6) = (-24)
Operasi pembagian
 Hasil bagi antara dua bilangan positif serta dua bilangan
negatif adalah bilangan positif
 (+a) : (+b) = (+c) ; (-a) : (-b) = (+c)
 (+8) : (+4) = (+2) ; (-8) : (-4) = (+2)
 Hasil bagi antara dua bilangan yang berlainan tanda adalah
sebuah bilangan negatif
 (+a) : (-b) = (-c)
 (+8) : (-4) = (-2)
PANGKAT
 Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukkan
banyaknya perkalian bilangan yang sama secara beruntun.
 Notasi: xa, artinya x harus dikalikan dengan x itu sendiri secara berturut-
turut sebanyak a kali.
 Contoh: 7x7x7x7x7 diringkas menjadi 75
 Notasi perpangkatan juga digunakan untuk meringkas bilangan kelipatan
perkalian per sepuluh,
 Contoh: 10.000 = 104
,
 5.000 = 5 x 103
0,000.000.001 = 10-9
0,000.000.034 = 34 x 10-9
 Kaidah pemangkatan bilangan
 Bilangan bukan nol berpangkat nol adalah satu, x0 = 1 (x≠0) , contoh 30 = 1
 Bilangan berpangkat satu adalah bilangan itu sendiri, x1 = x, contoh 31 =3
 Nol berpangkat sebuah bilangan adalah nol,
 0x = 0, contoh 03 = 0
 Bilangan berpangkat negatif adalah balikkan pengali dari bilangan itu
sendiri,
 X-a = 1/(xa), contoh 3-2 = 1/(32) = 1/9
 Bilangan pecahan berpangkat adalah hasil bagi suku-suku berpangkatnya,
 (x/y)a = (xa)/(ya), contoh (3/5)2 = (32)/(52)= 9/25
 Bilangan berpangkat dipangkatkan lagi adalah bilangan
berpangkat hasil kali pangkat-pangkatnya,
 (xa)b = xab, contoh (32)4= 32x4 = 6561
Ayo........
KAMU
PASTI BISA
!!!

More Related Content

What's hot

Persamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaanPersamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaandeepsypuss
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpTeguh Nugraha
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapWayan Sudiarta
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Operasi aljabar (sri mulyani)
Operasi aljabar (sri mulyani)Operasi aljabar (sri mulyani)
Operasi aljabar (sri mulyani)MathFour
 
Operasi+hitung+bilangan+pecahan+(operasi+hitung+dalam+matematika+bag2)
Operasi+hitung+bilangan+pecahan+(operasi+hitung+dalam+matematika+bag2)Operasi+hitung+bilangan+pecahan+(operasi+hitung+dalam+matematika+bag2)
Operasi+hitung+bilangan+pecahan+(operasi+hitung+dalam+matematika+bag2)mheru
 
Rangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedRangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedSafran Nasoha
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANwulan_handayani02
 
Matematika diskret 2
Matematika diskret 2Matematika diskret 2
Matematika diskret 2maswahyu73
 
Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )yusufhidayat1995
 

What's hot (17)

Pertemuan ke ii himpunan
Pertemuan ke ii himpunanPertemuan ke ii himpunan
Pertemuan ke ii himpunan
 
Persamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaanPersamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaan
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smp
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
 
Raniati 1830206112 operasi hitung aljabar
Raniati 1830206112 operasi hitung aljabarRaniati 1830206112 operasi hitung aljabar
Raniati 1830206112 operasi hitung aljabar
 
Operasi aljabar (sri mulyani)
Operasi aljabar (sri mulyani)Operasi aljabar (sri mulyani)
Operasi aljabar (sri mulyani)
 
Operasi+hitung+bilangan+pecahan+(operasi+hitung+dalam+matematika+bag2)
Operasi+hitung+bilangan+pecahan+(operasi+hitung+dalam+matematika+bag2)Operasi+hitung+bilangan+pecahan+(operasi+hitung+dalam+matematika+bag2)
Operasi+hitung+bilangan+pecahan+(operasi+hitung+dalam+matematika+bag2)
 
Rangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedRangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revised
 
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
 
Matematika diskret 2
Matematika diskret 2Matematika diskret 2
Matematika diskret 2
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 
Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )
 
ketaksamaan
ketaksamaanketaksamaan
ketaksamaan
 

Similar to OPTIMAL_BILANGAN

PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptx
PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptxPERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptx
PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)Riya Tun PGMI
 
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptxBILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptxBudihermono
 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxnamfyoid
 
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...universitas Negeri Medan
 
Operasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanOperasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanLukman
 
9897 bab i._sistem_bilangan_(ok)
9897 bab i._sistem_bilangan_(ok)9897 bab i._sistem_bilangan_(ok)
9897 bab i._sistem_bilangan_(ok)siskaa
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realEko Supriyadi
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3Annisa Khoerunnisya
 
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copyOperasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copyEddy Cla
 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxIrwanIrwan785824
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearEman Mendrofa
 
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadratPersamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadratEko Supriyadi
 
bilangan bulat & pecahan
bilangan bulat & pecahanbilangan bulat & pecahan
bilangan bulat & pecahanJuraidi .
 

Similar to OPTIMAL_BILANGAN (20)

SISTEM BILANGAN (LANJUTAN..).pptx
SISTEM BILANGAN (LANJUTAN..).pptxSISTEM BILANGAN (LANJUTAN..).pptx
SISTEM BILANGAN (LANJUTAN..).pptx
 
PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptx
PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptxPERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptx
PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptx
 
Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)
 
Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
 
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptxBILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptx
 
Bilangan ral 1
Bilangan ral 1Bilangan ral 1
Bilangan ral 1
 
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
 
Operasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanOperasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahan
 
9897 bab i._sistem_bilangan_(ok)
9897 bab i._sistem_bilangan_(ok)9897 bab i._sistem_bilangan_(ok)
9897 bab i._sistem_bilangan_(ok)
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan real
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
 
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copyOperasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 
Ppt bilangan bulat_kls_7
Ppt bilangan bulat_kls_7Ppt bilangan bulat_kls_7
Ppt bilangan bulat_kls_7
 
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadratPersamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 
BILANGAN BULAT
BILANGAN BULATBILANGAN BULAT
BILANGAN BULAT
 
Operasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatOperasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulat
 
bilangan bulat & pecahan
bilangan bulat & pecahanbilangan bulat & pecahan
bilangan bulat & pecahan
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

OPTIMAL_BILANGAN

  • 3.  Bilangan nyata dapat berupa bilangan positif maupun negatif Contoh: 2 ; -3; 1,1 ; -1,2  Bilangan khayal; bilangan yang berupa akar pangkat genap dari suatu bilangan negatif Contoh : √(-4) =± 2  Beda: bilangan nyata tegas sifatnya : positif atau negatif  Bilangan khayal: mengandung kedua sifat positif dan negatif sekaligus disebut juga bilangan kompleks
  • 4.  Bilangan rasional: hasil bagi antara dua bilangan, yang berupa bilangan bulat, atau berupa pecahan dengan desimal terbatas, atau desimal berulang. Contoh: 0,14925 ; 0,14926262626  Bilangan irrasional: hasil bagi antara dua bilangan berupa pecahan dengan desimal tak terbatas dan tak berulang . Contoh: 0,147639860.....  Bilangan bulat; hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya bulat , termasuk 0.  Bilangan pecahan: hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya pecahan dengan desimal terbatas atau berulang. (pecahan termasuk bilangan rasional)
  • 5.  Beda antara bilangan rasional dan irrasional: faktor :keterbatasan” dan “keberulangan” desimalnya,  Semua bil. Bulat adalah bil. Rasional, tapi tidak semua bil rasional berupa bilangan bulat.  Semua bil, pecahan adalah bil, rasional tapi tidak semua bil. Rasional berupa bilangan pecahan  Semua bil. Irrasional adalah bilangan berdesimal, tapi tidak semua bilangan berdesimal adalah bilangan irrasional
  • 6.  Bilangan asli: semua bilangan bulat positif, tidak termasuk nol  A = { 1,2,3,4,5,....dst}  Bilangan cacah: semua bilangan bulat positif termasuk nol,  A = {0,1,2,3,4,5,....dst}  Bilangan prima: bilangan asli yang besarnya tidak sama dengan satu dan hanya habis (bilangan bulat) dibagi oleh dirinya sendiri.  P = {2,3,5,7,11, ...dst}
  • 7. Hubunan perbandingan antar bilangan  Bilangan nyata saling berhubungan satu dengan yang lain secara relatif.  Tanda < , melambangkan “lebih kecil”  Tanda > , melambangkan “lebih besar”  Tanda ≤ , melambangkan “lebih kecil dari atau sama dengan”  Tanda ≥ , melambangkan “lebih besar dari atau sama dengan”
  • 8. Sifat hubungan perbandingan bilangan nyata  Jika a ≤ b, maka –a ≥ -b, sedangkan jika a≥ b maka –a ≤ -b  Jika a ≤ b dan x ≥ 0, maka x.a ≤ x.b, sedangkan jika a ≥ b dan x ≥ 0, maka x.a≥x.b  Jika a ≤ b dan x ≤ 0, maka x.a ≥ x.b, sedangkan jika a ≥ b dan x ≤ 0, maka x.a≤x.b  Jika a ≤ b dan c ≤ d, maka a + c ≤ b + d, sedangkan Jika a ≥ b dan c ≥ d, maka a + c ≥ b + d
  • 9. CONTOH :  Jika a = 4 dan b = 6, a < b, sebab 4 < 6 dan –a ≥ -b, sebab -4 > -6  Jika a=4 dan b = 6 serta x= 3 maka x.a ≤ x.b, sebab 12 <18  Jika a = 4 dan b = 6 serta x = -3, maka x.a ≥ x.b, sebab -12 > - 18  Jika a = 4, b = 6 serta c= 5 dan d = 7 maka a + c ≤ b + d, sebab 9 < 13
  • 10. OPERASI BILANGAN  Kaidah komutatif  Dalam menjumlahkan dua bilangan a dan b, perubahan urutan antara keduanya tidak akan mengubah hasil penjumlahan  A + b = b + a  Contoh : 4 + 6 = 6 + 4  Hasil yang sama juga berlaku untuk perkalian;  A x b = b x a  Contoh : 4 x 6 = 6 x 4
  • 11.  Kaidah asosiatif  Dalam menjumlahkan tiga bilangan a, b dan c (atau lebih) perubahan cara pengelompokan bilangan-bilangan tersebut tidak akan mengubah hasil penjumlahan  (a + b) + c = a + ( b + c)  Contoh: (4+6)+5=4+(6+5)  Begitu pula dalam hal perkalian  ( a x b) x c = a x ( b x c)  Contoh: (4x5)x6 = 4x(5x6)
  • 12.  Kaidah pembatalan  Jika jumlah a dan c sama dengan jumlah b dan c, maka a sama dengan b;  Jika a + c = b + c,  Maka a = b  Jika hasilkali a dan c sama dengan hasil kali b dan c, dimana adalah bilangan nyata bukan nol, maka a sama dengan b:  Jika a.c = b.c (c≠0)  Maka a=b
  • 13.  Kaidah distributif  Dalam pengalian bilangan a terhadap jumlah (b+c), hasil kalinya adalah sama dengan jumlah hasil kali ab dan hasil ac, dengan kata lain, hasil kali sebuah bilangan terhadap suatu penjumlahan adalah sama dengan jumlah hasilkali- hasilkalinya.  a(b+c) = a.b + a.c  4(6+5) = (4x6)+(4x5)
  • 14.  Unsur penyama  Unsur penyama dalam senjumlahan /pengurangan adlaah bilangan nol, sebab jumlah/selisih antara suatu bilagan tertentu dengan nol adalah bilangan itu sendiri.  a ± 0 = a  Unsur penyama dalam perkalian atau pembagian adalah bilangan satu, sebab hasil kali atau hasil bagi antara suatu bilangan tertentu dengan 1 adalah bilangan itu sendiri  a x 1 = a a : 1 = a
  • 15.  Kebalikan  Setiap bilangan nyata mempunyai sebuah balikan penambahan (additive invers) ; jumlah atara bilangan tertentu dan balikan penambahannya adalah sama dengan nol  a + (-a) = 0  4 + (-4) = 0  Bilangan -4 disebut balikan penambah dari 4 atau negatif dari 4.  Setiap bilangan nyata bukan nol mempunyai sebuah balikan pengali (multiplicative invers) ; hasil kali bilangan tertentu terhadap balika pengalinya adalah sama dengan satu  a x (1/a) = 1  4 x (1/4) = 1 ; ¼ disebut balikan pengali dari 4
  • 16. OPERASI TANDA Operasi penjumlahan  Jumlah dari bilangan positif (+a) dan (+b) adalah sebuah bilangan positif baru (+c) yang nilainya lebih besar  (+a)+(+b) = (+c)  (+4)+(+6)=(+10)  Jumlah dari dua bilangan negatif (-a) dan (-b) adalah sebuah bilangan negatif baru(-c) yang nilainya lebih kecil  (-a)+(-b)=(-c)  (-4)+(-6)=(-10)
  • 17.  Jumlah dari bilangan positif (+a) dan bilangan negatif (-b) adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b, atau bilangan negatif (-d) jika harga mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b.  (+a)+(-b) = (+c) jika │a │ > │b │  Contoh: (+9)+(-6) =(+3)  (+a)+(-b) = (-d) jika │a │ < │b │  Contoh: (+4)+(-6)=(-2)
  • 18.  Jumlah bilangan negatif (-a) dan bilangan positif (+b) adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b, atau bilangan negatif (-d) jika harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b  (-a)+(+b) = (+c) jika │a │ < │b │  Contoh: (-4)+(+6) =(+2)  (-a)+(+b) = (-d) jika │a │ > │b │  Contoh: (-9)+(+6)=(-3)
  • 19. Operasi pengurangan  Selisih antara dua bilangan positif a dan b adalah bilangan positif, jika harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b, dan sebaliknya  (-a) – (+b) = (+c) jika │a │ > │b │  (+9) – (+6) = (+3)  (+a) – (+b) = (-d) jika │a │ < │b │  (+4) – (+6) = (-2)
  • 20. Selisih antara bilangan positif (+a) dan bilangan negatif (-b) adalah sebuah bilangan positif (+c); hal ini identik dengan penjumlahan  (-a) – (-b) = (+c)  (+4) – (-6) = (+10) Selisih antara bilangan negatif (-a) dan bilangan positif (+b) adalah sebuah bilangan negatif baru (-c); hal ini identik dengan penjumlahan dua bilangan negatif.  (-a) –(+b) = (-c)  (-4) –(+6) = (-10)
  • 21. Operasi perkalian  Hasil kali antara dua bilangan positif serta antara dua bilangan negatif adalah sebuah bilangan positif  (+a)x(+b) = (+c) ; (-a)x(-b) = (+c)  (+4)x(+6) =(+24) ; (-4)x(-6) = (+24)  Hasil kali antara dua bilangan yang berlainan tanda adalah sebuah bilangan negatif  (+a)x(-b) = (-c)  (+4)x(-6) = (-24)
  • 22. Operasi pembagian  Hasil bagi antara dua bilangan positif serta dua bilangan negatif adalah bilangan positif  (+a) : (+b) = (+c) ; (-a) : (-b) = (+c)  (+8) : (+4) = (+2) ; (-8) : (-4) = (+2)  Hasil bagi antara dua bilangan yang berlainan tanda adalah sebuah bilangan negatif  (+a) : (-b) = (-c)  (+8) : (-4) = (-2)
  • 23. PANGKAT  Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukkan banyaknya perkalian bilangan yang sama secara beruntun.  Notasi: xa, artinya x harus dikalikan dengan x itu sendiri secara berturut- turut sebanyak a kali.  Contoh: 7x7x7x7x7 diringkas menjadi 75  Notasi perpangkatan juga digunakan untuk meringkas bilangan kelipatan perkalian per sepuluh,  Contoh: 10.000 = 104 ,  5.000 = 5 x 103 0,000.000.001 = 10-9 0,000.000.034 = 34 x 10-9
  • 24.  Kaidah pemangkatan bilangan  Bilangan bukan nol berpangkat nol adalah satu, x0 = 1 (x≠0) , contoh 30 = 1  Bilangan berpangkat satu adalah bilangan itu sendiri, x1 = x, contoh 31 =3  Nol berpangkat sebuah bilangan adalah nol,  0x = 0, contoh 03 = 0  Bilangan berpangkat negatif adalah balikkan pengali dari bilangan itu sendiri,  X-a = 1/(xa), contoh 3-2 = 1/(32) = 1/9  Bilangan pecahan berpangkat adalah hasil bagi suku-suku berpangkatnya,  (x/y)a = (xa)/(ya), contoh (3/5)2 = (32)/(52)= 9/25
  • 25.  Bilangan berpangkat dipangkatkan lagi adalah bilangan berpangkat hasil kali pangkat-pangkatnya,  (xa)b = xab, contoh (32)4= 32x4 = 6561