Dokumen tersebut merangkum tentang dislipidemia yang didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Faktor risiko dislipidemia meliputi riwayat keluarga, obesitas, diet kaya lemak, kurang olah raga, penyalahgunaan alkohol, merokok, dan diabetes. Diet dislipidemia bertujuan menurunkan kadar lemak dan kolesterol dengan mengurangi konsumsi lemak jenu
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
PPT DISPLIMEDIA.pptx
1. Dafiana Niken
Elly hardiani
Laili Tutini
Maimunah
Maulina Putri
Meisy Zahratun Nufus
Nurul Ika Fitriani
Siti rahmaniah
Nor Latifah Sari
Oczky Sambera
Kelompok 3
Dislipidemia
2. Pengertian
• Dislipidemia adalah kalainan metabolisme
lipid yang ditandai dengan peningkatan
maupun penurunan fraksi lipid dalam
plasma. Beberapa kelainan fraksi lipid yang
utama adalah kenaikan kadar kolesterol
total, kolesterol LDL, dan atau
trigliserida, serta penurunan kolesterol
HDL (Davey, 2002).
3. Lanjutan....
Dislipidemia adalah metabolisme lipid
yang ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Peningkatan kadar kolesterol serum atau
trigliserida perlu perhatian karena
hubungannya dengan terjadinya
aterosklerosis yang nantinya meningkatkan
inseidensi penyakit jantung koroner.
4. Faktor-faktor
Kadar lipoprotein, terutama LDL
meningkat sejalan dengan bertambahnya
usia. Pada keadaan normal pria memiliki
kadar LDL yang lebih tinggi, tetapi setelah
menopause kadarnya pada wanita lebih
banyak. Faktor lain yang menyebabkan
tingginya kadar lemak tertentu (VLDL dan
LDL) adalah (Davey,2002):
• Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
• Obesitas
• Diet kaya lemak
5. Lanjutan....
• Kurang melakukan olah raga
• Penyalahgunaan alkohol
• Merokok sigaret
• Diabetes yang tidak terkontrol dengan
baik
• Hipotiroidisme
• Sirosis
6. Patofisiologi
Lipid dalam plasma terdiri dari kolesterol,
trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas.
Normalnya lipid ditranspor dalam plasma darah
berikatan dengan protein yang berbentuk
lipoprotein. Ikatan protein dan lipid tersebut
menghasilkan 4 kelas utama lipoprotein bergantung
pada kandungan lipid dan jenis apoproteinnya :
Kilomikron, VLDL, LDL, dan HDL. Peningkatan lipid
dalam darah akan mempengaruhi kolesterol,
trigliserida dan keduanya (hiperkolesterolemia,
hipertrigliseridemia atau kombinasinya yaitu
hiperlipidemia).
7. Tanda dan Gejala
Kebanyakan pasien adalah
asimptomatik selama bertahun-tahun
sebelum penyakit jelas secara klinis, dan
biasanya ditemukan pada saat pasien
melakukan pemeriksaan rutin kesehatan
(medical check-up). Pasien mungkin terdapat
obesitas atau memiliki gejala awal nyeri
dada. Gejala-gejala lain yang mungkin bisa
tampak diantaranya berkeringat, jantung
berdebar, nafas pendek dan cemas
8. Anjuran Perencanaan Makanan
Upaya menurunkan kelebihan lemak
darah:
• Tahap awal: pengaturan makan dan OR.
Dilakukan pemantauan 3-12 bulan.
• Tahap lanjut: apabila tahap awal tidak
berhasil menurunkan kadar kolesterol dan
trigliserida dengan memberikan obat-obatan
dengan harga yang mahal.
Upaya penilaian di atas diperlukan utnuk
menentukan apakah harus dimulai dengan
DIET Tahap I atau langsung DIET Tahap II.
9. TUJUAN DIET
Menurunkan kadar lemak dan
kolesterol dengn menurunkan faktor
penyebabnya:
• Menurunkan BB bila berlebih
• Mengubah tipe dan jumlah lemak makanan
yang dikonsumsi.
• Menurunkan asupan kolesterol makanan.
• Menurunkan asupan KH sederhana dan
meningkatkan asupan karbohidrat
kompleks.
10. SYARAT DIET
• Kurangi konsumsi lemak. Hindari lemak
jenuh dan gunakan lemak tak jenuh tunggal
dan lemak tak jenuh ganda
• Hindari kolesterol dari makanan, terutama
pada semua protein hewani.
• Banyak mengkonsumsi serat dan perbanyak
sumber KH kompleks dan kurangi KH
sederhana.
11. DIET DISLIPIDEMIA TAHAP I DAN TAHAP II
KOMPOSISI DIET TAHAP I TAHAP II
Karbohidrat (% kalori) 50-60 50-60
Protein (% kalori) 15-20 15-20
Lemak (% kalori) <30 <30
Kolesterol (mg) <300 <200
Asam lemak jenuh (% kalori) <10 <7
Asam lemak tdk jenuh tunggal (%
kal)
15 15
Serat 20-30 20-30
12. Bahan makanan yang dihindari
• Gol sumber karbohidrat dan nabati: pies, cake,
croissant, pastries, biscuit, krakers berlemak, kue-
kue berlemak.
• Golongan sumber protein hewani: daging, lamb,
pork, jerohan, otak, susis, bacon, sarden, keju, es
krim.
• Golongan buah dan sayuran: Sayuran dimasak
dengan mentega, keju, kelapa, santan, minyak
kelapa.
• Golongan minyak dan lemak: Coklat, mentega,
kelapa, minyak kelapa, santan, cocoa butter,
mayonnaise, dressing dari kuning telur.