Dokumen tersebut merangkum tentang sistem pendukung keputusan (decision support system) yang membantu pengambilan keputusan manajer dengan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah semi terstruktur. Dokumen ini menjelaskan definisi, tujuan, karakteristik, tahapan, dan manfaat dari sistem pendukung keputusan.
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi perusahaan,atau lembaga pendidikan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah yang spesifik. Menurut Moore and Chang, Sistem Pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Kegiatan merancang system pendukung keputusan merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah.
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Ismania1912
Dewasa ini, penggunaan komputer bukanlah hal baru. Hampir semua perusahaan bahkan di setiap rumah terdapat perangkat komputer. Komputer ini tidak hanya digunakan untuk mengerjakan tugas kantor ataupun tugas sekolah. Banyak hal dapat dilakukan dengan komputer mulai dari kepentingan umum sampai kepentingan pribadi yang sifatnya rahasia. Oleh karena itu perlindungan terhadap akses masuk untuk suatu komputer diperlukan.
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi perusahaan,atau lembaga pendidikan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah yang spesifik. Menurut Moore and Chang, Sistem Pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Kegiatan merancang system pendukung keputusan merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah.
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Ismania1912
Dewasa ini, penggunaan komputer bukanlah hal baru. Hampir semua perusahaan bahkan di setiap rumah terdapat perangkat komputer. Komputer ini tidak hanya digunakan untuk mengerjakan tugas kantor ataupun tugas sekolah. Banyak hal dapat dilakukan dengan komputer mulai dari kepentingan umum sampai kepentingan pribadi yang sifatnya rahasia. Oleh karena itu perlindungan terhadap akses masuk untuk suatu komputer diperlukan.
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRAzhyqaRereanticaMart
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas dan cepat. Setiap organisasai dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktifitasnya secara elektronis. Para Manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah. Berdasarkan latar belaknag di atas, maka kami akan membahas mengenai pengambilan keputusan yang berbasiskan pada sistem informasi manajemen.
Kata Kunci: Teknologi, DSS, Informasi.
Sistem Pendukung keputusan adalah istilah untuk aplikasi yang jmembantu manajer, pimpinana, atau sipembuat keputusan dalam menentukanan keputusan yang akan dipilih pada setiap situasi dan pada pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan keputusan yang akan diambil, guna membantu mengambil keputusan.
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRAzhyqaRereanticaMart
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas dan cepat. Setiap organisasai dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktifitasnya secara elektronis. Para Manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah. Berdasarkan latar belaknag di atas, maka kami akan membahas mengenai pengambilan keputusan yang berbasiskan pada sistem informasi manajemen.
Kata Kunci: Teknologi, DSS, Informasi.
Sistem Pendukung keputusan adalah istilah untuk aplikasi yang jmembantu manajer, pimpinana, atau sipembuat keputusan dalam menentukanan keputusan yang akan dipilih pada setiap situasi dan pada pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan keputusan yang akan diambil, guna membantu mengambil keputusan.
Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...Imel Aisyah Amini
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001). SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
Similar to SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System (20)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Decision Support System”
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Nama : SHELLY MAULIDHA
NIM : 43116110130
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
TAHUN 2017
2. DECISION SUPPORT SYSTEM
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai
dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah
sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan
kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat
memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai
tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS
mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer
untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Definisi
Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
• membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
• mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
• meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada efisiensinya.
Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan?
• Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
• Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
• Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi
bisnis.
• Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal
efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
DAMPAK PEMANFAATAN DSS
Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
• Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
• Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
• Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
• Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan
DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik.
• Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang
kurang berpengalaman.
• Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
• Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk
berkomunikasi dengan lebih baik.
• Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
3. FAKTOR PENDUKUNG DSS Faktor yang mendukung DSS
Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh :
• Faktor teknologi
• Faktor kompleksitas struktural
• Faktor pasar internasional
• Faktor stabilitas politik
• Faktor konsumerisme
• Faktor intervensi pemerintah
• Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
• Faktor gaya pengambilan keputusan dan
• Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta
• Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan
ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil . Untuk mengurangi faktor ketidakpastian
tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan
mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif
pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan
dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat menrberikan keuntungan
yang maksimal.
• Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan
kelompok, seperti:Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support
System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system),
atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok
orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi
suatu lingkungan yang digunakan bersama.
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali
diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan
istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis
komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data
dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur [10].
Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses
pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan
beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man
dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model
4. keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak
terstruktur. [10]
Karakteristik dan Nilai Guna
Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah [10]:
1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam
memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan
model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari
/ interogasi informasi.
3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan/dioperasikan dengan mudah.
4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta
kemampuan adaptasi yang tinggi.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan
keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah [10]:
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi
pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah
yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam
memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil
keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses
pengambilan keputusan.
Tahapan SPK
• Definisi masalah.
• Pengumpulan data atau informasi yang relevan elemen.
• Mengolah data menjadi informasi dalam bentuk grafik dan laporan tertulis.
• Menentukan alternatif solusi (bisa dalam persentase).
Tujuan dari SPK
• Membantu memecahkan masalah semi-terstruktur.
• Dukungan manajer dalam mengambil keputusan masalah.
• Meningkatkan efektivitas daripada efisiensi pengambilan keputusan.
Dalam pengolahan, DSS bisa menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial
Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll
5. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
• Mendukung proses pengambilan keputusan yang berfokus pada pengelolaan persepsi.
• Kehadiran antarmuka manusia atau mesin yang manusia sebagai pengguna
mempertahankan kontrol dari proses pengambilan keputusan.
• Mendukung keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi-terstruktur dan tidak
terstruktur.
• Memiliki kapasitas untuk dialog untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
• Telah terintegrasi subsistem sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai sistem
terpadu.
• Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan seluruh
tahap manajemen informasi.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan dari pengembangan aplikasi pengambilan keputusan seperti yang dibahas diatas, yaitu
untuk membantu menentukan keputusan yang akan diambil. Berikut ini beberapa manfaat
membuat dan menggunakan sistem pendukung keputusan atau SPK.
1. Membantu menentukan keputusan
Dalam penentuan keputusan pasti ada yang namanya penilaian. Dengan penilaian tersebut
keputusan akan menjadi beberapa pilihan. Setiap pilihan yang ada pasti akan menimbulkan
dampak dan akibat yang berbeda. Untuk itu sistem pendukung keputusan membantu
menentukan keputusan yang akan diambil dengan mengolah nilai pilihan menjadi nilai yang
bisa dibandingkan berdasarkan kriteria atau variabel yang digunakan untuk memproses nilai
pilihan tersebut. Dengan demikian pilihan akan menjadi jelas dan terperinci berdasarkan
kriteria yang digunakan.
2. Mengurangi kesalahan pengambilan keputusan
Saat mengambil sebuah keputusan resiko yang paling berat adalah akibat yang ditimbulkan
setelahnya. Misalkan saja Anda adalah seorang manajer pada sebuah perusahaan yang
menangani proyek pembangunan. Untuk membuat kontruksi tersebut berdasarkan kondisi
daerah dan kondisi lingkungan sesuai dengan ilmu yang Anda palajari Anda harus menentukan
proyek pembangungan tersebut harus menggunakan bahan apa dan jenis apa. Apabila Anda
tidak mengetahui beberapa hal tentang hal tersebut, ini justru akan mempengaruhi akibat dari
keputusan yang Anda ambil tentang kondisi sebenarnya. JIka salah misal bangungan akan
kebanjiran atau bahkan amblas. Nah dengan sistem yang didesain mampu mengetahui beberapa
masalah dengan variabel yang digunakan sudah tepat. Sistem akan mampu memberikan
keputusan yang terbaik.
3. Manajemen keputusan
Setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi, maka keputusan
yang diambil bisa menjadi acuan untuk menentukan keputusan yang akan diambil di masa yang
akan datang. Setiap rentang waktu mungkin di pengarui masing-masing penilaian. Dengan
berbedaan penilaian tersebut maka keputusan yang diambil akan menghasilkan objektifitas
yang lebih baik.
4. Penghematan waktu
6. Setiap sistem pendukung keputusan didesain agar mampu membantu pengambilan keputusan
dari segi waktu. Semakin canggih sistem yang dibuat, akan semakin membantu dalam
penghematan dalam menentukan keputusan yang akan diambil. Pengambilan keputusan dapat
menjadi tepat waktu dan mendukung produktivitas karyawan dan manajer pengambil
keputusan.
5. Meningkatkan efektifitas
Efektifitas terhadap keputusan yang diambil akan terasa jika sebuah SPK di rancang
menggunakan variabel yang sesuai dengan masalah pengambilan keputusan. Ketidaktepatan
terhadap hal ini akan memungkingkan kesalah pengambilan keputusan. Hasil keputusan yang
baik adalah di dukung dengan analisis dan perancangan SPK secara tepat.
6. Meningkatkan komunikasi interpersonal
SPK dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara para pembuat keputusan. Dalam
keadaan yang tepat, SPK dapat menyediakan sarana untuk berbagi fakta dan asumsi. Data
perihal SPK tentang operasi perusahaan yang tersedia untuk manajer dan karenanya dapat
mendorong pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Peningkatan aksesibilitas data yang
sering merupakan motivasi utama untuk membangun SPK.
7. Peningkatan Bisnis
Perusahaan sering mendapatkan keuntungan akan hal ini termasuk untuk sistem intelijen bisnis,
sistem manajemen kinerja, dan SPK berbasis web adalah salah satu diantaranya. Meskipun
dimungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dari pendukung keputusan
terkomputerisasi, ini bukan hasil yang 100 tepat. Perusahaan harus secara jeli menganalisis
setiap keputusan yang di keluarkan menggunakan SPK. Dengan demikian hasil yang akan
didapat akan tetap sasaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
8. Pengurangan biaya
Beberapa penelitian dan terutama studi kasus telah didokumentasikan menggunakan
SPK,penghematan biaya dari penghematan tenaga kerja dalam membuat keputusan dan
infrastruktur atau teknologi biaya yang lebih rendah adalah salah satu manfaat dari
penggunakan SPK secara tepat. Hal ini adalah salah satu tujuan penting dari dirancangny
sebuah aplikasi spk pada perusahaan.
9.Meningkatkan kepuasan pengambil keputusan
Sistem terkomputerisasi adalah sebuah kecanggihan di dunia teknologin, SPK adalah salah satu
diantara kemajuan teknolgi yang dapat membatu manusia, dan memberikan dampak positif
terhadap kepusasan dan ketepatan penetapankeputusan suatu masalah. SPK dapat mengurangi
frustrasi para pengambil keputusan, membuat persepsi bahwa informasi yang lebih baik sedang
digunakan dan / atau menciptakan persepsi bahwa orang tersebut adalah “lebih baik”
pengambil keputusan. Kepuasan adalah ukuran yang kompleks dan peneliti sering mengukur
kepuasan dengan SPK daripada kepuasan dengan menggunakan SPK dalam pengambilan
keputusan. Beberapa penelitian telah membandingkan kepuasan dengan dan tanpa alat bantu
keputusan terkomputerisasi. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan kompleksitas dan
suka atau tidak suka tentang menggunakan komputer untuk mendukung keputusan.