Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...Musa Dapit Dimas Pratama
SIM, Tugas 2 Sebelum UTS, Musa Dapit Dimas Pratama,Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Menginplementasi dan Menganalisa Sistem Informasi di Universitas Mercu Buana, Manajemen Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018, PDF
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Sistem Informasi untuk Keungg...Tiara Anggraeni
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, Perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global, Universitas Mercubuana, 2017
SIM, ervina santoso, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, universitas mercu...Ervina Santoso
sistem informasi manajemen minggu pertama, penjelasan mengenai sistem informasi manajemen, sistemn informasi manjemen ada perusahaan tertentu, komponen dan sistem informasi manajemen, sistem informasi pada PT INDOFOOD. Hapzi Ali, Ervina Santoso, Universitas Mercubuana, tahun 2017,
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, karakteristik sitem informasi untuk k...Fajar Muh Triadi Sakti
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, karakteristik sitem informasi untuk keunggulan bersaing serta penggunaan sisitem informasi di perusahaan, universitas mercu buana, 2017.pdf
sabtu, 06 januari 2018
Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...Musa Dapit Dimas Pratama
SIM, Tugas 2 Sebelum UTS, Musa Dapit Dimas Pratama,Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Menginplementasi dan Menganalisa Sistem Informasi di Universitas Mercu Buana, Manajemen Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018, PDF
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Sistem Informasi untuk Keungg...Tiara Anggraeni
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, Perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global, Universitas Mercubuana, 2017
SIM, ervina santoso, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, universitas mercu...Ervina Santoso
sistem informasi manajemen minggu pertama, penjelasan mengenai sistem informasi manajemen, sistemn informasi manjemen ada perusahaan tertentu, komponen dan sistem informasi manajemen, sistem informasi pada PT INDOFOOD. Hapzi Ali, Ervina Santoso, Universitas Mercubuana, tahun 2017,
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, karakteristik sitem informasi untuk k...Fajar Muh Triadi Sakti
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, karakteristik sitem informasi untuk keunggulan bersaing serta penggunaan sisitem informasi di perusahaan, universitas mercu buana, 2017.pdf
sabtu, 06 januari 2018
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...Yasni Lavinia
SIM,Yasni Lavinia Susanti,Prof.dr.ir.Hapzi Ali,mm,cma ,Sistem Informasi Management, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PADA AKTIVITAS BISNIS Universitas Mercu Buana,2017
Sim 7 uts - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi si...Ellya Yasmien
(MAKALAH) Sim 7 UTS - Ellya Yasmien, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi sistem informasi pada PT Indofood Tbk. Universitas Mercu Buana. 2017
"Definisi Sistem Informasi Manajemen serta implementasi sistem informasi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan keberhasilan sistem informasi ERP dan SAP pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk."
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...LiaEka1412
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas mercu buana, 2017
1. Penerapan Outsourcing Sistem
Informasi di PT. Pertamina
Perkembangan sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur kemampuan
adaptasi suatu perusahaan terhadap perkembangan zaman. Pada era persaingan global
dan kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan
inovasi dalam perkembangan sistem informasi agar efektifitas dan tujuan perusahaan
serta daya saing perusahaan dapat terbangun dengan baik. Dalam membangun
teknologi dan sistem informasi, perusahaan memerlukan perubahan yang terus
menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan
kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi yang memainkan peran utama
pengembangan sistem informasi merupakan sebuah alat utama yang digunakan
sebagai penentu daya saing suatu perusahaan.
Pentingnya pengembangan sistem informasi tersebut dapat ditanggapi peusahaan
dengan tiga alternatif, yaitu : membeli aplikasi jadi, insourcing sistem informasi,
dan outsourcing sistem informasi. Dari ketiga alternatif
tersebut, outsourcing merupakan alternatif yang paling tepat untuk diterapkan bagi
perusahaan yang memiliki prosedur yang unik, tetapi memiliki keterbatasan waktu
dan tenaga ahli, serta kedisiplinan anggaran untuk menghasilkan sistem yang standar
karena organisasi modern cenderung bersifat ramping dan mengejar efektifitas dan
efisiensi, sehingga organisasi cenderung untuk lebih fokus kepada core business-nya.
Salah satu contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem outsourcing dalam
penerapan sistem informasi adalah PT. Pertamina. Perusahaan minyak Indonesia
tersebut menerapkan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi serta
jaringan komunikasi dan database perusahaan, sehingga segala aktifitas yang terjadi
dalam PT. Pertamina tersebut sangat bergantung kepada sistem informasi outsourcing.
Dengan penerapan outsourcing sistem informasi tersebut PT. Pertamina mampu
menghadapi persaingan global dan bertahan sampai saat ini.
2. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional
perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang,
teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
Menurut John F. Nash, sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau
alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan
komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu
manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan
keputusan yang tepat.
Menurut Henry Lucas, Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur
yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.
Komponen Sistem Informasi
Terdapat enam komponen dalam sistem informasi yaitu:
1. komponen input
2. komponen model
3. komponen output
4. kompone teknologi
5. komponen basis data
6. komponen control
Karakter Sistem informasi
1. sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan
elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya
bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data
penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input
3. dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi
laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut
2. ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal
pembuatan yang meupakan gari bats lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem
informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
3. tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan
menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila
dapat mencapai tujuan tersebut.
4. lingungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistemm
informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan
pada saat perencanaann sistem informasi.
Prinsip Dasar Sistem
1. Sistem terspesialisasi adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang
berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat).
2. Sistem besar adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi
melakukanperawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi
menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
3. Sistem sebagai bagian dari sistem lain sistem selalu merupakan bagian dari sistem
yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
4. Sistem berkembang walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir
semua sistem selalu berkembang.
Pelaku Sistem
4. 1. Pemakai: Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan
eksekutif.
2. Manajemen: Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai
yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen
sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum
yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan
keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya “sistem tersebut harus mampu
melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan
dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa: Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami
organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan
perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya
berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan
sejenis.
4. Penganalisa sistem: penganalisa sistem adalah arkeolog, inovator, mediator, dan
pimpinan proyek
5. Pendesain sistem: Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa
kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian
ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh
programmer.
6. Programmer: Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah
diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian: Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer
misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan
dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar
dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Penyusunan Sistem Informasi Dalam Perusahaan
Beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan penerapan sistem informasi
dalam suatu perusahaan atau organisasi adalah adanya keterlibatan end user,
5. dukungan manajemen eksekutif, adanya kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan
yang matang dan tepat serta harapan yang realistik terhadap penyusunan sistem
informasi tersebut (Rosemary Cafasso dalam O’Brien, 2005). Jika ditinjau dari
perspektif usaha dan manajemen, sistem informasi adalah merupakan solusi
manajemen yang di dukung oleh teknologi informasi untuk memecahkan
permasalahan yang timbul dalam lingkungan organisasi. Oleh karena itu seorang
pemimpin organisasi harus mengetahui keseluruhan mengenai organisasi, manajemen
dan dimensi teknologi informasi serta mempergunakan peranan mereka dalam
menyediakan solusi permasalahan.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian sistem informasi adalah merupakan suatu
pekerjaan yang tidak mudah. Tetapi penyusunan sistem informasi sangat diperlukan
oleh perusahaan karena antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin rumit. Hal ini dikarenakan oleh semakin
meningkatnya persaingan dan munculnya berbagai peraturan dari pemerintah yang
harus ditaati.
Keterlibatan pihak manajemen sebagai end user mutlak dilakukan dalam penyusunan
sistem informasi sebagai solusi permasalahan perusahaan. Selain itu, masalah
perencanaan dan kebijakan yang tepat dalam mengimplementasikan sistem informasi
juga harus diperhatikan karena sistem informasi bagi perusahaan sangat rentan
terhadap suatu keputusan yang diambil dalam pengimplementasiannya. Perusahaan
harus menyadari bahwa keinginan yang realistis dan cermat dalam merancang dan
menerapkan sistem informasi serta penentuan batas biaya yang wajar dari manfaat
yang akan diperoleh, maka sistem informasi yang dihasilkannya akan memberikan
keuntungan.
Pengembangan Sistem Informasi Dalam Perusahaan
Pengembangan sistem informasi adalah menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada
sistem yang lama timbul ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi. Ketidakberesan
sistem lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan
yang diharapkan sehingga kebenaran data kurang terjamin. Sedangkan pertumbuhan
organisasi adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
yang semakin meningkat, dan adanya perubahan prinsip baru sebagai akibat sistem
6. lama yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan
manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam persaingan pasar yang semakin
ketat, kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang
disusun untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari
pemerintah.
Outsourcing
Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information
Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau
jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan
memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan
TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak
penyedia layangan eksternal. Outsourcing TI juga dapat diterjemahkan sebagai
penyediaan tenaga ahli yang profesional di bidang TI untuk mendukung dan
memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan sering
kali suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk menyediakan tenaga TI yang
berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI maupun operasional kantor sehari-
hari. Jadi, outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan yang tidak bersifat rutin
(temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke pihak lain
atau pihak ketiga.
Aplikasi IT outsourcing di suatu perusahaan antara lain mencakup layanan sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan aplikasi (Applications maintenance)
2. Pengembangan dan implementasi aplikasi (Application development and
implementation)
3. Data centre operations
4. End-user support
5. Help desk
7. 6. Dukungan teknis (Technical support)
7. Perancangan dan desain jaringan
8. Network operations
9. Systems analysis and design
10.Business analysis
11. Systems and technical strategy
Kelebihan dan kekurangan Outsourcing
Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan alternatif outsourcing sistem informasi
dalam perusahaan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing SI
Kelebihan Kekurangan
Biaya menjadi lebih murah karena
perusahaan tidak perlu membangun
sendiri fasilitas SI dan TI.
Memiliki akses ke jaringan para ahli
dan profesional dalam bidang SI/TI.
Perusahaan dapat mengkonsentrasikan
diri dalam menjalankan dan
mengembangkan bisnis intinya, karena
bisnis non-inti telah didelegasikan
pengerjaannya melalui outsourcing.
Dapat mengeksploitasi skill dan
kepandaian dari
perusahaan outsourcedalam
mengembangkan produk yang
diinginkan perusahaan.
Mempersingkat waktu proses karena
beberapa outsourcer dapat dipilih
Kehilangan kendali terhadap SI dan
data karena bisa saja
pihak outsourcer menjual data dan
informasi perusahaan ke pesaing.
Adanya perbedaan kompensasi dan
manfaat antara tenaga kerja internal
dengan tenaga kerja outsourcing.
Mengurangi keunggulan kompetitif
perusahaan karena
pihak outsourcertidak dapat
diharapkan untuk menyediakan
semua kebutuhan perusahaan karena
harus memikirkan klien lainnya
juga.
Jika menandatangani
kontrak outsourcing yang berjangka
lebih dari 3 tahun, maka dapat
mengurangi fleksibilitas seandainya
8. sekaligus untuk saling bekerja sama
menyediakan layanan yang dibutuhkan
perusahaan.
Fleksibel dalam merespon perubahan
SI yang cepat sehingga perubahan
arsitektur SI berikut sumberdayanya
lebih mudah dilakukan karena
perusahaan outsource SI pasti
memiliki pekerja TI yang kompeten
dan memiliki skill yang tinggi, serta
penerapan teknologi terbaru dapat
menjadi competitive advantage bagi
perusahaan outsource.
Meningkatkan fleksibilitas untuk
melakukan atau tidak melakukan
investasi.
kebutuhan bisnis berubah atau
perkembangan teknologi yang
menciptakan peluang baru dan
adanya penurunan harga, maka
perusahaan harus merundingkan
kembali kontraknya dengan
pihak outsourcer.
Ketergantungan dengan perusahaan
pengembang SI akan terbentuk
karena perusahaan kurang
memahami SI/TI yang
dikembangkan
pihak outsourcer sehingga sulit
untuk mengembangkan atau
melakukan inovasi secara internal di
masa mendatang.
Insourcing
Insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk dipekerjakan
di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan
difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcingbisa dalam bentuk bekerja di luar
perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi yang diterima juga
mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan
yang menggunakannya, atau sharing dengan perusahaan asalnya atau perusahaan asal
hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009). Insourcing juga dapat
didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi lain yang
terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu, Insourcing dapat pula diartikan
dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang
mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu (en.wikipedia.org). Dalam
kaitannya dengan TI, Insourcing atau Contracting merupakan delegasi dari suatu
pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu
perusahaan.
9. Kelebihan dan Kekurangan Insourcing
Keunggulan insourcing antara lain:
Biaya pengembangannya relatif lebih murah karena hanya melibatkan pihak
perusahaan.
Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera
dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem
informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan
tersebut.
Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk
mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih
terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan dengan lebih mudah dan
lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol.
Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif sebab sekaligus menunjukkan
kemandirian dalam berusaha dan menambah rasa percaya diri perusahaan akan
kemampuannya.
Rasa ikut memiliki yang dimiliki oleh pihak karyawan sehingga dapat mendukung
pengembangan sistem yang sedang dijalankan dan tidak adanya konflik kepentingan
bila dibandingkan dengan outsourcing.
Cocok untuk pengembangan sistem dan proyek yang kompleks
Kedekatan departemen yang mengelola sistem informasi dengan end-user sehingga
akan mempermudah dalam mengembangkan sistem sesuai dengan harapan.
Pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan sendiri tanpa
adanya intervensi dari pihak luar
Kelemahan insourcing adalah :
10. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada
konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi
karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya
menjadi kurang efektif dan efisien.
Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem
informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan
mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang
digunakan kurang canggih (tidak up to date).
Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan
kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi
menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri).
Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus dimulai dari nol.
Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran pengembangan
memahami mereka dan seringkali hal ini membuat para pengembang merasa putus
asa.
Batasan biaya dan waktu yang tidak jelas karena tidak adanya target yang ditetapkan
sehingga sulit untuk diprediksi oleh perusahaan.
Perubahan budaya yang sulit jika diatur oleh karyawannya sendiri.
11. Pembahasan
Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang
pengolahan minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnisnya
dengan menggunakan suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas
bisnis perusahaan yang disebut dengan Enterprise Resource Planning atau ERP.
Sistem informasi ini meupakan kunci dari segala aktifitas dan kegiatan yang
dilakukan oleh PT. Pertamina mulai dari absen pegawai, komunikasai, transaksi
perusahaan, hingga cuti dan gaji pegawai terintegrasi oleh sistem ini. Kurangnya
sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem ERP membuat perusahaan
tersebut melakukan outsourcing sistem informasi ERP. Dalam
penerapan outsourcing tersebut PT. Pertamina menggunakan software MySAP
sebagai program ERP mereka.
MySAP merupakan salah satu aplikasi praktis ERP yang terbesar di dunia. Saat ini
penggunaan sistem ERP dengan label MySAP di terapkan hampir disemua
perusahaan negara di Indonesia. MySAP dipilih oleh PT. Pertamina
sebagai outsourcing sistem informasi berupa ERP karena kemudahan dan kepraktisan
penggunaannya bagi karyawan PT. Pertamina.
Kebijakan PT. Pertamina dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP berupa
MySAP dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau berlangganan
software MySAP yang dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya.
Jumlah akun tersebut merupakan jumlah total karyawan PT. Pertamina yang terkait
dengan aktifitas internal dan eksternal perusahaan, sehingga PT. Pertamina harus
menyediakan anggaran dana yang cukup besar setiap tahunnya untuk membayar
loyalti sistem informasi ERP tersebut.
Keterbatasan kemampuan dan sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem
informasi ERP tersebut membuat PT. Pertamina bergantung kepada software MySAP
sebagai tulag punggung segala aktifitas transaksi perusahaan. Untuk itu PT. Pertamina
dengan divisi khusus IT-nya yang dikenal dengan CSS atau Cosporate Shared
Service terus mengembangkan berbagai metode sistem ERP pribadi perusahaan
sehingga kedepannya didapat sistem ERP yang paling cocok dengan kegiatan PT.
Pertamina tanpa harus berlangganan dan membayar loyalti, namun rencana tersebut
masih sebatas tingkat pengembangan.
12. Untuk meminimalkan biaya berlangganan MySAP, PT. Pertamina melaluyi divisi
CSSnya mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem tersebut satu akun dalam
MySAP dapat digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu divisi, sehingga
anggaran biaya berlangganan MySAP tahunan yang dikeluarkan PT. Pertamina dapat
diminimalkan.
Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina
Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi dampak
positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari outsourcing
sistem informasi tersebut adalah:
Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut
membuat data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain,
sehingga mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data,
transaksi perusahaan, dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.
Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi
maka PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada
kompetensi inti perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi
perusahaan, sehingga PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka
pada aktifitas pengeboran dan produksi minyak dan gas.
Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang
sangat penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi
yang mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan transaksi perusahaan
sudah bersifat papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-
data dan rahasia perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan
data yang disimpan juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk
diakses maupun diretas oleh pihak luar.
Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi
mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan global, hal ini
dikarenakan perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT.
Pertamina (MySAP) merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh
13. dunia, sehingga teknologi yang dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan
standar dunia.
Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem
informasi di PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan
dari outsourcing sistem informasi tersebut, diantaranya adalah:
Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Pertamina
merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun.
Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID yang
digunakan. Banyaknya jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan
sistem informasi tersebut menjadi mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.
Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap
kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh
aktifitas bisnis dan komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi
tersebut. Ketergantungan tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan,
karena bila terjadi gangguan sistemik pada perusahaan outsourcing yang mampu
merusak jaringan dari sistem tersebut maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan
dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga akan terancam keamanannya.
Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem
informasi ERP seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal
kebutuhan sistem ERP tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem
informasi tersebut PT. Pertamina harus mengatur ulang alur kerja perusahaan
menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing.
14. Kesimpulan
Outsourcing sistem informasi yang digunakan oleh PT. Pertamina adalah sistem
informasi ERP yaitu MySAP. Sistem informasi tersebut digunakan untuk mengatur
setiap aktifitas kerja dan transaksi perusahaan. Dalam kontrak kerjanya pembayaran
outsourcing sistem informasi tersebut dilakukan tiap tahun dengan membayar loyalti
untuk setiap ID atau akun yang digunakan.
Terdapat kelebihan dan kekurangan dari penerapan outsourcing sistem informasi di
PT. Pertamina, beberapa kelebihannya diantaranya adalah:
Data perusahaan terintegrasi
Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus
Keamanan data lebih terjamin
Mempermudah persaingan di pasar global
Beberapa kelemahan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina
diantaranya adalah:
Menaikan anggaran perusahaan
Ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing
Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan
15. Daftar Pustaka
Henry C. Lucas. 1982. Information System Concepts for Management, Student
Edition. Mc Graw-Hill Companies, Inc : New York
Nash John F. 1984. Accounting Information System. Macmillan Publishing Company
: New York
O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information System 15th ed.
Mc Graw-Hill Companies, Inc : New York.
[Pertamina]. Our Busines. http://www.pertamina.com/our-business. (diakses melalui
interne pada hari Senin 17 Maret 2014, pukul 20.30 WIB)