SlideShare a Scribd company logo
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah paduan dari berbagai resources baik hardware, software, netware,
brainware, dan data. Dalam sistem informasi juga ada input, model, proses, output,
penyimpanan dan control, sehingga sistem informasi dapat digunakan untuk merencanakan,
mengolah, mengendalikan serta meracik data dalam suatu organisasi berdasarkan critical
sukses untuk menentukan keberhasilan perusahaan. Sistem informasi merupakan
tanggungjawab dari seluruh komponen organisasi. Sistem informasi juga dapat berperan
dalam bisnis menejemen dan untuk pengambilan keputusan serta memungkinkan suatu
bisnis dapat berkembang. Termasuk dalam komponen sistem informasi adalah perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, orang, basis data (database) dan
jaringan komputer dan komunikasi data. Komponen sistem informasi tersebut digambarkan
sebagai berikut :
Sistem informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur
dan budaya organisasi dalam meningkatkan nilai bisnis dari organisasi khususnya dalam
lingkungan bisnis yang dinamis (Silver, M,. Lyne Markus and Cynthia M.B., 1995). Fungsi
sistem informasi setidaknya mencakup :
1) Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, finance,
manajemen operasi, pemasaran dan manajemen sumberdaya manusia;
2) Kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan
moral SDM, pemberian layanan prima pada customer dan kepuasan customer;
3) Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan
keputusan yang efektif;
4) Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif,
sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global;
5) Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis,
sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima; dan
6) Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan
wanita.
Oleh karena itu terdapat 4 (empat) komponen utama dalam mengatur sistem informasi
yaitu :
1. Teknologi yang menyediakan infrastruktur elektronik dan informasi untuk perusahaan.
2. Pekerja informasi dalam suatu perusahaan yang menjalankan teknologi informasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi pengembangan dan pengiriman sistem yang mendukung teknologi dan user
untuk bekerjasama.
4. Manajemen fungsi sistem informasi yaitu seluruh tanggung jawab dalam memanfaatkan
teknologi informasi untuk meningkatkan performance pekerja dan perusahaan.
Pengembangan Sistem Informasi di Perusahaan
Beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan penerapan sistem informasi dalam
suatu perusahaan atau organisasi adalah adanya keterlibatan end user, dukungan
manajemen eksekutif, adanya kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan yang matang
dan tepat serta harapan yang realistik terhadap penyusunan sistem informasi tersebut
(Rosemary Cafasso dalam O’Brien, 2005). Jika ditinjau dari perspektif usaha dan
manajemen, sistem informasi adalah merupakan solusi manajemen yang di dukung oleh
teknologi informasi untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan
organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin organisasi harus mengetahui keseluruhan
mengenai organisasi, manajemen dan dimensi teknologi informasi serta mempergunakan
peranan mereka dalam menyediakan solusi permasalahan.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian sistem informasi adalah merupakan suatu
pekerjaan yang tidak mudah. Tetapi penyusunan sistem informasi sangat diperlukan oleh
perusahaan karena antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis
yang semakin rumit. Hal ini dikarenakan oleh semakin meningkatnya persaingan dan
munculnya berbagai peraturan dari pemerintah yang harus ditaati.
Keterlibatan pihak manajemen sebagai end user mutlak dilakukan dalam penyusunan
sistem informasi sebagai solusi permasalahan perusahaan. Selain itu, masalah perencanaan
dan kebijakan yang tepat dalam mengimplementasikan sistem informasi juga harus
diperhatikan karena sistem informasi bagi perusahaan sangat rentan terhadap suatu
keputusan yang diambil dalam pengimplementasiannya. Perusahaan harus menyadari
bahwa keinginan yang realistis dan cermat dalam merancang dan menerapkan sistem
informasi serta penentuan batas biaya yang wajar dari manfaat yang akan diperoleh, maka
sistem informasi yang dihasilkannya akan memberikan keuntungan.
Hal penting yang dilakukan dalam pengelolaan sumberdaya informasi adalah bagaimana
mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem informasi adalah menyusun
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada
sistem yang lama timbul ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi. Ketidakberesan
sistem lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang
diharapkan sehingga kebenaran data kurang terjamin. Sedangkan pertumbuhan organisasi
adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin
meningkat, dan adanya perubahan prinsip baru sebagai akibat sistem lama yang tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam persaingan pasar yang semakin ketat,
kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun
untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan
untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah.
Terdapat berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan
sistem informasi antara lain :
1. System Development Life Cycle (SDLC), yaitu pengembangan suatu sistem dimulai dari
proses pembuatan rencana kerja yang akan dilakukan, analisis terhadap rencana sistem
yang akan dibuat, mendesain sistem dan mengimplementasikan sistem yang telah dibuat
dan melakukan evaluasi terhadap jalannya sistem yang dibuat.
2. Prototyping, sistem dikembangkan lebih sempurna karena adanya hubungan kerjasama
yang erat antara analis dengan end user. Kelemahan teknik ini adalah tidak mudah untuk
melaksanakan pada sistem yang relatif besar.
3. Rapid Application Development, adalah pendekatan pengembangan dengan
mengikutsertakan user dalam proses desain sehingga mudah untuk melakukan
implementasi. Kelemahan dalam pendekatan ini adalah sistem mungkin terlalu sulit dibuat
dalam waktu yang tidak terlalu lama yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kualitas
sistem yang dihasilkan menjadi rendah.
4. Object Oriented Analysis and Development, yaitu mengintegrasikan data dan
pemrosesan selama dalam proses desain sistem yang akan menghasilkan sistem yang
kualitasnya lebih baik dan mudah di modifikasi.
Selain itu menurut Satzinger, 2007 menambahkan bahwa pada saat ini pengembangan
sistem dapat dikatagorikan ke dalam 2 (dua) pendekatan pengembangan yaitu
pengembangan secara terstruktur dan pengembangan secaraobject oriented.
Dalam pengembangan sistem tersebut perlu diperhatikan bagaimana dan apa yang
dibutuhkan dalam mendesain sistem, yaitu bagaimana mendefinisikan event, usecase, dan
event table sebelum memulai pengembangan sistem yang akan di pilih, lalu bagaimana
menentukan things sebagai dasar dari pengembangan sistem, baru kemudian memilih
pendekatan pengembangan sistem mana yang akan digunakan. Alur logika pengembangan
sistem tersebut digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Model Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi
Insourcing
Insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk diperkerjakan di luar
perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh
Perusahaannya secara fulltime, fifty-fifty, atau temporary. Kompensasi yang diterima juga
mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang
menggunakannya, atau sharing dengan perusahaan asalnya atau perusahaan asal hanya
menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009).
Insourcing dapat juga diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya yang terdapat didalam
suatu organisasi atau suatu perusahaan, seperti sumberdaya manusia, sumberdaya
teknologi, sumberdaya sistem informasi, sumberdaya hardware, sumberdaya software,
sumberdaya jaringan, sumberdaya data, sumberdaya ekonomi, yang diubah melalui
berbagai proses bisnis menjadi barang atau jasa. Dalam kaitannya dengan sistem informasi,
insourcing dapat diartikan sebagai model pengembangan sistem informasi yang hanya
melibatkan sumberdaya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan. Dalam
mekanisme insourcing, perusahaan mempertahankan dan mengelola semua peralatan IT
secara langsung dan in-house.
Insourcing merupakan kebalikan dari Outsourcing, perusahaan bukan menyerahkan
pekerjaan kepada perusahaan lain yang lebih kompeten, akan tetapi justru mengambil atau
menerima pekerjaan dari perusahaan lain. Umumnya pekerja akan lebih memilih model ini
karena dianggap lebih berpihak kepada mereka. Menurut Mia dalam blognya,insourcing
adalah suatu usaha pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi dalam
perusahaan yang hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu
perusahaan dengan membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya, seperti
departemen EDP (Electronic Data Processing).Insourcing merupakan model pengembangan
dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area
fungsional dalam organisasi (misalnya akunting, keuangan, dan produksi) dengan sedikit
bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga
dengan istilahend-user computing atau end-user development.
Outsourcing
Outsourcing terdiri dari dua suku kata, yaitu out dan sourcing. Outsourcing dapat diartikan
sebagai pengalihan kerja atau tanggung jawab kepada pihak lain.Outsourcing digunakan
agar perusahaan dapat lebih fokus pada core bisnis perusahaannya. Biasanya bagian
pekerjaan yang di-outsourcing-kan merupakan pekerjaan yang sifatnya non-core atau
penunjang.
Pengembangan sistem informasi juga tidak terlepas dari outsourcing. Terdapat berbagai
definisi outsourcing yang berkaitan dengan teknologi informasi. Dibawah ini adalah berbagai
definisi outsourcing yang berkaitan dengan teknologi informasi yang dikutip oleh Diah (2008)
dari berbagai sumber :
1. IT outsourcing adalah mensubkontrakkan sebuah fungsi IT dari suatu perusahaan pada
vendor eksternal
2. IT outsourcing didefinisikan sebagai “kontrak jangka panjang dimana satu atau lebih
service provider ditugaskan untuk bertanggung jawab mengatur satu atau lebih operasi dan
infrastruktur IS klien”.
3. “Offshore outsourcing” adalah pekerjaan outsourcing pada vendor yang berlokasi di
benua yang berbeda dengan klien.
4. IT outsourcing berkembang menjadi IS outsourcing. Definisi IS outsourcingadalah
“pemberian tanggung jawab kepada pihak ketiga berhubungan dengan seluruh atau
beberapa komponen spesifik (fisik maupun sumber daya manusia) dalam IT infrastruktur
organisasi”.
5. Konsep BPO merupakan perkembangan dari IS outsourcing. Perbedaan antara BPO
dan IS outsourcing adalah pada kasus BPO, provider melakukan kontrol pada keseluruhan
baik proses bisnis, sumber daya manusia, dan teknologi .
6. Business process outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai perluasan IToutsourcing,
dimana dalam BPO pihak ketiga bertanggung jawab dalam melaksanakan beberapa proses
bisnis (misal: call center).
7. Offshore software development dalam dunia teknologi informasi sering dideskripsikan
sebagai outsourcing pembuatan software dan layanan teknis kepada kontraktor atau fasilitas
yang dimiliki sendiri yang berlokasi di negara dengan standar gaji lebih rendah.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan mengenai jenis-jenis outsourcing. Menurut
Tauban (2007) jenis-jenis outsourcing terdiri dari:
1). Total Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab sepenuhnya pada layanan tertentu
dalam perusahaan, dalam bidang teknologi informasi, vendor menyediakan personel,
hardware dan software.
2) Selective Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada bagian tertentu pada
layanan tertentu dalam perusahaan, disesuaikan dengan bidang keahlian vendor. Misalnya
SAP menyediakan software dan IBM menyediakan hardware.
3) De facto sourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada pihak luar dikarenakan
adanya latar belakang sejarah atau politik, dibandingkan dengan hasil evaluasi objektif.
Misalnya dikarenakan salah seorang eksekutif memiliki perusahaan teknologi informasi
diluar jabatannya, maka perusahaan diarahkan untuk melakukan outsource pada
perusahaan IT miliknya.
Ketika perusahaan melakukan outsourcing teknologi informasi strategi, praktik bisnis
perusahaan mandat yang mempertimbangkan layanan penyedia layanan yang dapat
menunjukkan sebagai berikut:
Eksekutif manajemen yang kuat
Pemahaman tentang ruang lingkup layanan yang dibutuhkan
Sebuah catatan terbukti terkait kinerja dalam memenuhi ruang lingkup tanggung jawab
Kedalaman dan stabilitas keuangan
Kedalaman jasa untuk memenuhi jumlah kebutuhan terbesar sebagai sumber tunggal.
Teknis dan sumber daya manusia yang dapat dibawa ke beruang ketika perubahan
pelanggan atau tumbuh usaha
Ke-enam faktor penentu keberhasilan memberikan pemahaman tentang jenis kebutuhan
outsource perusahaan saat ini dan masa depan kepada penyedia jasa untuk outsourcing
teknologi informasi. Masing-masing sama pentingnya dengan dampak bisnis secara
keseluruhan dan kualitas layanan yang diberikan. Banyak perusahaan biasanya hanya
memeriksa beberapa ukuran kuantitatif seperti return-on-investation (ROI), payback, tingkat-
internal-kembali (IRR), return-on-aset (ROA), atau nilai tambah ekonomi (EVA) – dan
memang seharusnya begitu, karena ini penting pengukuran untuk evaluasi. Namun,
penilaian yang paling baik dan cenderung sudah terbukti ialah mengintegrasikan faktor-faktor
yang tercantum di atas ke dalam evaluasi vendor analisis untuk memastikan hasil yang
sukses hubungan outsourcing.
Implementasi Insourcing
Pengembangan sistem informasi secara insourcing dilakukan oleh perusahaan apabila tidak
merasa puas dengan kinerja pengembangan sistem informasi secara outsourcing. Hal ini
didasari dari usaha untuk mengurangi biaya tenaga kerja, dan pajak. Berikutnya, alasan lain
mengembangkan sistem informasi secara insourcing adalah karena dengan cara ini
perusahaan merasa memiliki control penuh atas sistem yang dijalankan. Berdasarkan
(Zilmahram, 2009), Insourcing dapat terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut:
1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan.
2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu tidak
dibutuhkan lagi di dalam perusahaan.
3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar perusahaan.
Dengan menerapkan sistem informasi secara insourcing, perusahaan memiliki beberapa
keuntungan sebagai berikut:
Perusahaan memiliki kendali yang besar terhadap sistem informasi.
Mengurangi biaya tenaga kerja karena biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih
kecil daripada biaya yang dikeluarkan untuk pekerja outsource.
Menyalurkan pemanfaatan kompetensi perusahaan secara optimal.
Memiliki kemampuan untuk melihat keseluruhan proses pengembangan sistem informasi.
Sistem Informasi yang dibuat dapat direncanakan secara terstruktur sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem
informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh internal perusahaan tersebut.
Lebih mudah dalam mengintegrasikan sistem informasi yang dikembangkan oleh
perusahaan dengan sistem yang sudah ada.
Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dimodifikasi serta dikontrol keamanan
aksesnya.
Dapat dijadikan sebagai keunggulan perusahaan dibandingkan pesaing.
Selain dari kuntungan, terdapat pula kelemahan mengembangkan sistem informasi secara
insourcing sebagai berikut:
Membutuhkan investasi yang tinggi karena biaya pembuatan sistem harganya sangat mahal.
Pengembangan sistem informasi dapat memakan waktu yang lama karena harus
merancangnya dari awal.
Adanya communication gap antara IT Specialist dan user.
Kesulitan dalam menyatakan kebutuhan users sehingga menyulitkan spesialis teknologi
infpormasi dalam memahaminya dan seringkali hal ini menyebabkan sistem informasi yang
dibuat kurang memenuhi kebutuhan user.
Adanya resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan jika terjadi masalah atau
kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan data dan informasi.
Kurangnya tenaga ahli di bidang sistem informasi yang kompeten dan memilikiskill yang
memadai dapat menyebabkan kesalahan/resiko yang harus ditanggung sendiri oleh
perusahaan.
Perusahaan belum tentu mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan teknologi
informasi yang sangat pesat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang up to
date.
Implementasi Outsourcing
Pengembangan sistem informasi secara outsourcing dilakukan oleh perusahaan untuk dapat
merasakan manfaat langsung seperti penghamatan beban biaya, dan dalam waktu yang
bersamaan lebih fokus terhadap bisnis inti yang dijalankan oleh perusahaan tersebut
(Rahardjo, 2006). Selain memberikan penghematan biaya, pengembangan sistem informasi
secara outsourcing memberikan pelayan yang baik, serta membantu perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya, waktu, dan infrastruktur dengan lebih baik.
Berdasarkan Pasaribu (2010), Hal-hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam
memilih outsourcing adalah: harga, reputasi yang baik dari pihak provider outsourcing,
tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider outsourcing, pengetahuan pihak provider
mengenai bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan, pengalaman pihak provider outsource,
eksistensinya, dan lain-lain. Dengan menerapkan sistem informasi secaraoutsourcing,
perusahaan memiliki keuntungan sebagai berikut:
Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun sendiri fasilitas
sistem informasi.
Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang sistem informasi.
Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis
intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan pengerjaannya melalui outsourcing.
Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam
mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.
Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih sekaligus untuk
saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan.
Fleksibel dalam merespon perubahan sistem infromasi yang cepat sehingga perubahan
arsitektur sistem informasi berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena
perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja yang kompeten dan memiliki
skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage
bagi perusahaan outsource.
Pengelolaan Data Manual vs Database
Pengelolaan Data Manual vs Database
Secara umum pengelolaan data secara manual hanya cocok untuk mengelola data dalam
jumlah kecil dan informasi yang diharapkan terhadap data tersebut bersifat monoton dan
tidak banyak berulang. Kelemahan yang terdapat dalam pengelolaan data secara manual
adalah :
a. Duplikasi data Duplikasi data terjadi karena masing-masing bagian mengelola data secara
sendiri-sendiri. Sehingga data yang sama tersimpan pada berbagai tempat.Misalnya :
Bagian kemahasiswaan telah menyimpan dan mengelola data mahasiswa untuk
kepentingannya, tapi di bagian jurusan juga menyimpan dan mengelola data mahasiswa
sesuai dengan kepentingannya juga.
b. Terbatasnya berbagi data Hal inilah yang menyebabkan terjadi duplikasi data, karena
antara satu bagian dengan bagian lainnya tidak saling berhubungan atau berdiri sendiri.
c. Ketidakonsistennya data
Ketidakkonsistennya data terjadi karena terjadipenyimpanan dan pengelolaan data yang
sama di berbagai tempat. Misalnya : Si Dodi adalah mahasiswa jurusan manajemen, pada
semester 3 Dodipindah ke jurusan akuntansi. Bagian kemahasiswaan telah mencatat dan
menyimpan data Dodi sebagai mahasiswa jurusan akuntansi. Tapi di bagian jurusan
manajemen, karena tidak adanya informasi, maka si Dodi tetap tercatat sebagai mahasiswa
jurusan manajemen. Tentu hal seperti ini akan berakibat fatal, bukan !
d. Kurangnya integritas data
Karena adanya ketidakkonsistenan data mengakibatkan kurangnya Integritas terhadap data.
Integritas menyangkut dalam hal kevalidan data.
e. Kesulitan dalam mendapatkan informasi
Misalnya pada suatu saat, kepala akademik menginginkan data mahasiswa dengan IPK
diatas 3.00. Maka tentu hal ini akan menghabiskan waktu yang lama untuk memprosesnya,
apalagi kalau jumlah data yang diolah sudah mencapai lebih dari ribuan record.
f. Ketidakluwesan
Kurangnya respon dalam hal menghadapi perubahan dan pengembangan atas informasi
yang diinginkan. Misalnya, kalau terjadiperubahan terhadap data yang diinginkan, maka
haruslah diulang dari awal lagi. Begitu juga halnya dengan tingkat kompatibilitas dengan
perkembangan perangkat lunak di masa depan.
Semua kelemahan-kelemahan dalam pengelolaan data secara manual diatas dapat diatasi
dengan pengelolaan data dalam suatu sistem database. Berikut keuntungan menggunakan
database dalam mengelola suatu sistem informasi ;
a. Duplikasi data dapat diminimalkan.
Duplikasi data dapat diminimalkan, dan biasanya data yang duplikat tersebut merupakan
field kunci. Hal ini memang tidak bisa di hindari, karena field kunci ini digunakan nantinya
sebagai key untuk hubungan antar tabel dan menyangkut integritas serta independensi data.
b. Integritas data tinggi
Tingkat kevalidan data tinggi, karena data yang sama saling berelasi, sehingga apabila ada
perubahan pada suatu data, maka data yang sama difile yang lain otomatis juga berubah.
c. Independensi data
Tingkat ketergantungan data sangat tinggi, dimana anda tidak bisa melakukan perubahan
terhadap suatu data, jika data tersebut sedang dipakai oleh file lain. Misalnya ; Anda tidak
dapat menghapus data matakuliah tertentu pada file matakuliah, kalau matakuliah tersebut
sedang diambil oleh mahasiswa pada file KRS misalnya.
d. Konsistensi data tinggi
Ini berhubungan dengan independensi data, sehingga tingkat konsistensi data jadi tinggi.
e. Dapat berbagi (sharing) data
Ini merupakan salah satu keunggulan dari pengelolaan data dengan sistem database,
dimana anda dapat saling berbagi dalam penggunaan file, baik bersifat jaringan maupun
client server.
f. Tingkat keamanan tinggi
Adanya pemberian password dan hak akses pada suatu file mengakibatkan hanya orang
yang berhak saja yang bisa mengakses file tersebut. Sehingga lebih aman.
g. Mudahnya mendapatkan data
Proses mendapatkan data dan informasi pada database dapat dilakukan dengan mudah,
terutama menggunakan Structure Query Language (SQL), yang merupakan bahasa standar
dalam DBMS.
software pesanan melalui konsuktan IT (outsourcing) lebih mahal dari software jadi yang
ada di pasaran software aplikasi karena
• Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang sistem informasi.
• Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan mengembangkan
bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan pengerjaannya melalui outsourcing.
• Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam
mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.
• Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih sekaligus untuk
saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan.
Fleksibel dalam merespon perubahan sistem infromasi yang cepat sehingga perubahan
arsitektur sistem informasi berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena
perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja yang kompeten dan memiliki
skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage
bagi perusahaan outsource.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cafasso, Rosemary dalam O’Brien, J. A. 1999. Management Information Systems. 4 th.
Ed. Irwin Inc., Boston.
2. Diah, 2008. Studi pada Information sharing dalam offshore IT outsourcing (Studi kasus
pada tiga perusahaan vendor IT di indonesia)
3. Jhon W.Satzinger., Robert B.Jackson., StephenD.Burd. System Analys and Design in a
ChangingWord, fourth edition. New York : Thomson CourseTechnology, 2007.
4. O’Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi
12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12th Ed. Dewi F. dan Deny A. K.
(penerjemah). Palupi W. (editor). Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
5. Pasaribu, F.T.P. 2010. Outsourcing, Insourcing, dan Selfsourcing. http://ferry1002.blog.
binusian.org/?p=128.
6. Rahardjo, B. 2006. Kesulitan Outsourcing di Indonesia. http://rahard.wordpress.com/2006/
02/25/kesulitan-outsourcing-di-indonesia/
7. Silver, M,. Lyne Markus and Cynthia M.B., 1995. The IT Interaction Model; an Overview.
Vol. 19. No. 3. University of Minnesota.
8. Zilmarham, T. 2009. Outsourcing dan Insourcing dalamhttp://habahate.blogspot.com.
[Diakses pada 6 Januari 2015].
9. Anonim http://bubun54e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/10/perbandingan-
pengembangan-sistem-informasi-menggunakan-pendekatan-insourcing-atau-outsourcing-di-
perusahaan/ (sabtu 30 september 2017)

More Related Content

What's hot

SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
Dewiindriyaniwahdiyansyah
 
Tugas kelompok 2 tatap muka 8 sistem informasi manajemen.
Tugas kelompok 2   tatap muka 8 sistem informasi manajemen.Tugas kelompok 2   tatap muka 8 sistem informasi manajemen.
Tugas kelompok 2 tatap muka 8 sistem informasi manajemen.
Apriani Suci
 

What's hot (16)

Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Artikel SIM, Hapzi Ali, Ulfa Nurhaliza, Dwi Alfianty Restu Fauzi, Rilnawati P...
Artikel SIM, Hapzi Ali, Ulfa Nurhaliza, Dwi Alfianty Restu Fauzi, Rilnawati P...Artikel SIM, Hapzi Ali, Ulfa Nurhaliza, Dwi Alfianty Restu Fauzi, Rilnawati P...
Artikel SIM, Hapzi Ali, Ulfa Nurhaliza, Dwi Alfianty Restu Fauzi, Rilnawati P...
 
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...
 
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
 
SIM, Zahra Abida, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi PT Indofood Sukses...
SIM, Zahra Abida, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi PT Indofood Sukses...SIM, Zahra Abida, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi PT Indofood Sukses...
SIM, Zahra Abida, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi PT Indofood Sukses...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
 
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan siste...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan siste...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan siste...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan siste...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, karakteristik sitem informasi untuk k...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, karakteristik sitem informasi untuk k...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, karakteristik sitem informasi untuk k...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, karakteristik sitem informasi untuk k...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
 
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
 
Artikel mega nurastuti 43219110270
Artikel mega nurastuti   43219110270Artikel mega nurastuti   43219110270
Artikel mega nurastuti 43219110270
 
Tugas kelompok 2 tatap muka 8 sistem informasi manajemen.
Tugas kelompok 2   tatap muka 8 sistem informasi manajemen.Tugas kelompok 2   tatap muka 8 sistem informasi manajemen.
Tugas kelompok 2 tatap muka 8 sistem informasi manajemen.
 
Forum 2
Forum 2Forum 2
Forum 2
 

Similar to sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs database

Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
fauziah_fauziah
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, informasi dalam prati...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, informasi dalam prati...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, informasi dalam prati...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, informasi dalam prati...
SarahFarhani
 
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
dewizulfah
 

Similar to sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs database (20)

Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...
 
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
 
SIM, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi PT. Pro...
SIM, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi PT. Pro...SIM, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi PT. Pro...
SIM, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi PT. Pro...
 
Sim uts
Sim utsSim uts
Sim uts
 
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...
 
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...
 
Artikel sim, hapzi ali, nur rizqiana, nanda suharti, nurul, anisa dwi, vi...
Artikel sim, hapzi ali, nur     rizqiana, nanda suharti, nurul, anisa dwi, vi...Artikel sim, hapzi ali, nur     rizqiana, nanda suharti, nurul, anisa dwi, vi...
Artikel sim, hapzi ali, nur rizqiana, nanda suharti, nurul, anisa dwi, vi...
 
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...
 
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...
 
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGGUNA DAN PENG...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGGUNA DAN PENG...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGGUNA DAN PENG...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGGUNA DAN PENG...
 
Riska yuliana
Riska yulianaRiska yuliana
Riska yuliana
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, informasi dalam prati...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, informasi dalam prati...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, informasi dalam prati...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, informasi dalam prati...
 
PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docx
PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docxPENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docx
PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docx
 
Sim
SimSim
Sim
 
Tugas artikel ke 8
Tugas artikel ke 8Tugas artikel ke 8
Tugas artikel ke 8
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
 
Strategi Penggunaan dan Pengembangan Sistem Informasi Bisnis pada Setjen MPR
Strategi Penggunaan dan Pengembangan Sistem Informasi Bisnis pada Setjen MPRStrategi Penggunaan dan Pengembangan Sistem Informasi Bisnis pada Setjen MPR
Strategi Penggunaan dan Pengembangan Sistem Informasi Bisnis pada Setjen MPR
 
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...
 
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
 

More from Ricky Setiawan

More from Ricky Setiawan (15)

sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusan
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusansim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusan
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasisim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasi
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learning
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learningsim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learning
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learning
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Conceptual framework
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Conceptual frameworksim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Conceptual framework
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Conceptual framework
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistem
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistemsim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistem
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistem
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasisim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasi
 
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...
 
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, ppt
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348,  pptsim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348,  ppt
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, ppt
 
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, ppt
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, pptsim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, ppt
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, ppt
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, forum7
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, forum7sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, forum7
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, forum7
 
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348
 

Recently uploaded

CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs database

  • 1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah paduan dari berbagai resources baik hardware, software, netware, brainware, dan data. Dalam sistem informasi juga ada input, model, proses, output, penyimpanan dan control, sehingga sistem informasi dapat digunakan untuk merencanakan, mengolah, mengendalikan serta meracik data dalam suatu organisasi berdasarkan critical sukses untuk menentukan keberhasilan perusahaan. Sistem informasi merupakan tanggungjawab dari seluruh komponen organisasi. Sistem informasi juga dapat berperan dalam bisnis menejemen dan untuk pengambilan keputusan serta memungkinkan suatu bisnis dapat berkembang. Termasuk dalam komponen sistem informasi adalah perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, orang, basis data (database) dan jaringan komputer dan komunikasi data. Komponen sistem informasi tersebut digambarkan sebagai berikut : Sistem informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi dalam meningkatkan nilai bisnis dari organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis (Silver, M,. Lyne Markus and Cynthia M.B., 1995). Fungsi sistem informasi setidaknya mencakup : 1) Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, finance, manajemen operasi, pemasaran dan manajemen sumberdaya manusia; 2) Kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada customer dan kepuasan customer; 3) Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif; 4) Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif, sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global; 5) Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis, sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima; dan 6) Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan wanita. Oleh karena itu terdapat 4 (empat) komponen utama dalam mengatur sistem informasi yaitu : 1. Teknologi yang menyediakan infrastruktur elektronik dan informasi untuk perusahaan.
  • 2. 2. Pekerja informasi dalam suatu perusahaan yang menjalankan teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Fungsi pengembangan dan pengiriman sistem yang mendukung teknologi dan user untuk bekerjasama. 4. Manajemen fungsi sistem informasi yaitu seluruh tanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan performance pekerja dan perusahaan. Pengembangan Sistem Informasi di Perusahaan Beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan penerapan sistem informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi adalah adanya keterlibatan end user, dukungan manajemen eksekutif, adanya kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan yang matang dan tepat serta harapan yang realistik terhadap penyusunan sistem informasi tersebut (Rosemary Cafasso dalam O’Brien, 2005). Jika ditinjau dari perspektif usaha dan manajemen, sistem informasi adalah merupakan solusi manajemen yang di dukung oleh teknologi informasi untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin organisasi harus mengetahui keseluruhan mengenai organisasi, manajemen dan dimensi teknologi informasi serta mempergunakan peranan mereka dalam menyediakan solusi permasalahan. Perancangan, penerapan dan pengoperasian sistem informasi adalah merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah. Tetapi penyusunan sistem informasi sangat diperlukan oleh perusahaan karena antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Hal ini dikarenakan oleh semakin meningkatnya persaingan dan munculnya berbagai peraturan dari pemerintah yang harus ditaati. Keterlibatan pihak manajemen sebagai end user mutlak dilakukan dalam penyusunan sistem informasi sebagai solusi permasalahan perusahaan. Selain itu, masalah perencanaan dan kebijakan yang tepat dalam mengimplementasikan sistem informasi juga harus diperhatikan karena sistem informasi bagi perusahaan sangat rentan terhadap suatu keputusan yang diambil dalam pengimplementasiannya. Perusahaan harus menyadari bahwa keinginan yang realistis dan cermat dalam merancang dan menerapkan sistem informasi serta penentuan batas biaya yang wajar dari manfaat yang akan diperoleh, maka sistem informasi yang dihasilkannya akan memberikan keuntungan. Hal penting yang dilakukan dalam pengelolaan sumberdaya informasi adalah bagaimana mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem informasi adalah menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
  • 3. memperbaiki sistem yang telah ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain : 1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada sistem yang lama timbul ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi. Ketidakberesan sistem lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan sehingga kebenaran data kurang terjamin. Sedangkan pertumbuhan organisasi adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat, dan adanya perubahan prinsip baru sebagai akibat sistem lama yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. 2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. 3. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah. Terdapat berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan sistem informasi antara lain : 1. System Development Life Cycle (SDLC), yaitu pengembangan suatu sistem dimulai dari proses pembuatan rencana kerja yang akan dilakukan, analisis terhadap rencana sistem yang akan dibuat, mendesain sistem dan mengimplementasikan sistem yang telah dibuat dan melakukan evaluasi terhadap jalannya sistem yang dibuat. 2. Prototyping, sistem dikembangkan lebih sempurna karena adanya hubungan kerjasama yang erat antara analis dengan end user. Kelemahan teknik ini adalah tidak mudah untuk melaksanakan pada sistem yang relatif besar. 3. Rapid Application Development, adalah pendekatan pengembangan dengan mengikutsertakan user dalam proses desain sehingga mudah untuk melakukan implementasi. Kelemahan dalam pendekatan ini adalah sistem mungkin terlalu sulit dibuat dalam waktu yang tidak terlalu lama yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kualitas sistem yang dihasilkan menjadi rendah. 4. Object Oriented Analysis and Development, yaitu mengintegrasikan data dan pemrosesan selama dalam proses desain sistem yang akan menghasilkan sistem yang kualitasnya lebih baik dan mudah di modifikasi.
  • 4. Selain itu menurut Satzinger, 2007 menambahkan bahwa pada saat ini pengembangan sistem dapat dikatagorikan ke dalam 2 (dua) pendekatan pengembangan yaitu pengembangan secara terstruktur dan pengembangan secaraobject oriented. Dalam pengembangan sistem tersebut perlu diperhatikan bagaimana dan apa yang dibutuhkan dalam mendesain sistem, yaitu bagaimana mendefinisikan event, usecase, dan event table sebelum memulai pengembangan sistem yang akan di pilih, lalu bagaimana menentukan things sebagai dasar dari pengembangan sistem, baru kemudian memilih pendekatan pengembangan sistem mana yang akan digunakan. Alur logika pengembangan sistem tersebut digambarkan sebagai berikut : Gambar 2. Model Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi Insourcing Insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk diperkerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh Perusahaannya secara fulltime, fifty-fifty, atau temporary. Kompensasi yang diterima juga mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atau sharing dengan perusahaan asalnya atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009). Insourcing dapat juga diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya yang terdapat didalam suatu organisasi atau suatu perusahaan, seperti sumberdaya manusia, sumberdaya teknologi, sumberdaya sistem informasi, sumberdaya hardware, sumberdaya software, sumberdaya jaringan, sumberdaya data, sumberdaya ekonomi, yang diubah melalui berbagai proses bisnis menjadi barang atau jasa. Dalam kaitannya dengan sistem informasi, insourcing dapat diartikan sebagai model pengembangan sistem informasi yang hanya melibatkan sumberdaya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan. Dalam mekanisme insourcing, perusahaan mempertahankan dan mengelola semua peralatan IT secara langsung dan in-house. Insourcing merupakan kebalikan dari Outsourcing, perusahaan bukan menyerahkan pekerjaan kepada perusahaan lain yang lebih kompeten, akan tetapi justru mengambil atau menerima pekerjaan dari perusahaan lain. Umumnya pekerja akan lebih memilih model ini karena dianggap lebih berpihak kepada mereka. Menurut Mia dalam blognya,insourcing adalah suatu usaha pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi dalam perusahaan yang hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan dengan membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya, seperti
  • 5. departemen EDP (Electronic Data Processing).Insourcing merupakan model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi (misalnya akunting, keuangan, dan produksi) dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan istilahend-user computing atau end-user development. Outsourcing Outsourcing terdiri dari dua suku kata, yaitu out dan sourcing. Outsourcing dapat diartikan sebagai pengalihan kerja atau tanggung jawab kepada pihak lain.Outsourcing digunakan agar perusahaan dapat lebih fokus pada core bisnis perusahaannya. Biasanya bagian pekerjaan yang di-outsourcing-kan merupakan pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang. Pengembangan sistem informasi juga tidak terlepas dari outsourcing. Terdapat berbagai definisi outsourcing yang berkaitan dengan teknologi informasi. Dibawah ini adalah berbagai definisi outsourcing yang berkaitan dengan teknologi informasi yang dikutip oleh Diah (2008) dari berbagai sumber : 1. IT outsourcing adalah mensubkontrakkan sebuah fungsi IT dari suatu perusahaan pada vendor eksternal 2. IT outsourcing didefinisikan sebagai “kontrak jangka panjang dimana satu atau lebih service provider ditugaskan untuk bertanggung jawab mengatur satu atau lebih operasi dan infrastruktur IS klien”. 3. “Offshore outsourcing” adalah pekerjaan outsourcing pada vendor yang berlokasi di benua yang berbeda dengan klien. 4. IT outsourcing berkembang menjadi IS outsourcing. Definisi IS outsourcingadalah “pemberian tanggung jawab kepada pihak ketiga berhubungan dengan seluruh atau beberapa komponen spesifik (fisik maupun sumber daya manusia) dalam IT infrastruktur organisasi”. 5. Konsep BPO merupakan perkembangan dari IS outsourcing. Perbedaan antara BPO dan IS outsourcing adalah pada kasus BPO, provider melakukan kontrol pada keseluruhan baik proses bisnis, sumber daya manusia, dan teknologi . 6. Business process outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai perluasan IToutsourcing, dimana dalam BPO pihak ketiga bertanggung jawab dalam melaksanakan beberapa proses bisnis (misal: call center).
  • 6. 7. Offshore software development dalam dunia teknologi informasi sering dideskripsikan sebagai outsourcing pembuatan software dan layanan teknis kepada kontraktor atau fasilitas yang dimiliki sendiri yang berlokasi di negara dengan standar gaji lebih rendah. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan mengenai jenis-jenis outsourcing. Menurut Tauban (2007) jenis-jenis outsourcing terdiri dari: 1). Total Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab sepenuhnya pada layanan tertentu dalam perusahaan, dalam bidang teknologi informasi, vendor menyediakan personel, hardware dan software. 2) Selective Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada bagian tertentu pada layanan tertentu dalam perusahaan, disesuaikan dengan bidang keahlian vendor. Misalnya SAP menyediakan software dan IBM menyediakan hardware. 3) De facto sourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada pihak luar dikarenakan adanya latar belakang sejarah atau politik, dibandingkan dengan hasil evaluasi objektif. Misalnya dikarenakan salah seorang eksekutif memiliki perusahaan teknologi informasi diluar jabatannya, maka perusahaan diarahkan untuk melakukan outsource pada perusahaan IT miliknya. Ketika perusahaan melakukan outsourcing teknologi informasi strategi, praktik bisnis perusahaan mandat yang mempertimbangkan layanan penyedia layanan yang dapat menunjukkan sebagai berikut: Eksekutif manajemen yang kuat Pemahaman tentang ruang lingkup layanan yang dibutuhkan Sebuah catatan terbukti terkait kinerja dalam memenuhi ruang lingkup tanggung jawab Kedalaman dan stabilitas keuangan Kedalaman jasa untuk memenuhi jumlah kebutuhan terbesar sebagai sumber tunggal. Teknis dan sumber daya manusia yang dapat dibawa ke beruang ketika perubahan pelanggan atau tumbuh usaha Ke-enam faktor penentu keberhasilan memberikan pemahaman tentang jenis kebutuhan outsource perusahaan saat ini dan masa depan kepada penyedia jasa untuk outsourcing teknologi informasi. Masing-masing sama pentingnya dengan dampak bisnis secara keseluruhan dan kualitas layanan yang diberikan. Banyak perusahaan biasanya hanya memeriksa beberapa ukuran kuantitatif seperti return-on-investation (ROI), payback, tingkat- internal-kembali (IRR), return-on-aset (ROA), atau nilai tambah ekonomi (EVA) – dan memang seharusnya begitu, karena ini penting pengukuran untuk evaluasi. Namun, penilaian yang paling baik dan cenderung sudah terbukti ialah mengintegrasikan faktor-faktor yang tercantum di atas ke dalam evaluasi vendor analisis untuk memastikan hasil yang sukses hubungan outsourcing.
  • 7. Implementasi Insourcing Pengembangan sistem informasi secara insourcing dilakukan oleh perusahaan apabila tidak merasa puas dengan kinerja pengembangan sistem informasi secara outsourcing. Hal ini didasari dari usaha untuk mengurangi biaya tenaga kerja, dan pajak. Berikutnya, alasan lain mengembangkan sistem informasi secara insourcing adalah karena dengan cara ini perusahaan merasa memiliki control penuh atas sistem yang dijalankan. Berdasarkan (Zilmahram, 2009), Insourcing dapat terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut: 1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan. 2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu tidak dibutuhkan lagi di dalam perusahaan. 3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar perusahaan. Dengan menerapkan sistem informasi secara insourcing, perusahaan memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut: Perusahaan memiliki kendali yang besar terhadap sistem informasi. Mengurangi biaya tenaga kerja karena biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan untuk pekerja outsource. Menyalurkan pemanfaatan kompetensi perusahaan secara optimal. Memiliki kemampuan untuk melihat keseluruhan proses pengembangan sistem informasi. Sistem Informasi yang dibuat dapat direncanakan secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh internal perusahaan tersebut. Lebih mudah dalam mengintegrasikan sistem informasi yang dikembangkan oleh perusahaan dengan sistem yang sudah ada. Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dimodifikasi serta dikontrol keamanan aksesnya. Dapat dijadikan sebagai keunggulan perusahaan dibandingkan pesaing. Selain dari kuntungan, terdapat pula kelemahan mengembangkan sistem informasi secara insourcing sebagai berikut: Membutuhkan investasi yang tinggi karena biaya pembuatan sistem harganya sangat mahal. Pengembangan sistem informasi dapat memakan waktu yang lama karena harus merancangnya dari awal. Adanya communication gap antara IT Specialist dan user.
  • 8. Kesulitan dalam menyatakan kebutuhan users sehingga menyulitkan spesialis teknologi infpormasi dalam memahaminya dan seringkali hal ini menyebabkan sistem informasi yang dibuat kurang memenuhi kebutuhan user. Adanya resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan jika terjadi masalah atau kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan data dan informasi. Kurangnya tenaga ahli di bidang sistem informasi yang kompeten dan memilikiskill yang memadai dapat menyebabkan kesalahan/resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan. Perusahaan belum tentu mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang up to date. Implementasi Outsourcing Pengembangan sistem informasi secara outsourcing dilakukan oleh perusahaan untuk dapat merasakan manfaat langsung seperti penghamatan beban biaya, dan dalam waktu yang bersamaan lebih fokus terhadap bisnis inti yang dijalankan oleh perusahaan tersebut (Rahardjo, 2006). Selain memberikan penghematan biaya, pengembangan sistem informasi secara outsourcing memberikan pelayan yang baik, serta membantu perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya, waktu, dan infrastruktur dengan lebih baik. Berdasarkan Pasaribu (2010), Hal-hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih outsourcing adalah: harga, reputasi yang baik dari pihak provider outsourcing, tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider outsourcing, pengetahuan pihak provider mengenai bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan, pengalaman pihak provider outsource, eksistensinya, dan lain-lain. Dengan menerapkan sistem informasi secaraoutsourcing, perusahaan memiliki keuntungan sebagai berikut: Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun sendiri fasilitas sistem informasi. Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang sistem informasi. Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan pengerjaannya melalui outsourcing. Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan. Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan. Fleksibel dalam merespon perubahan sistem infromasi yang cepat sehingga perubahan arsitektur sistem informasi berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource.
  • 9. Pengelolaan Data Manual vs Database Pengelolaan Data Manual vs Database Secara umum pengelolaan data secara manual hanya cocok untuk mengelola data dalam jumlah kecil dan informasi yang diharapkan terhadap data tersebut bersifat monoton dan tidak banyak berulang. Kelemahan yang terdapat dalam pengelolaan data secara manual adalah : a. Duplikasi data Duplikasi data terjadi karena masing-masing bagian mengelola data secara sendiri-sendiri. Sehingga data yang sama tersimpan pada berbagai tempat.Misalnya : Bagian kemahasiswaan telah menyimpan dan mengelola data mahasiswa untuk kepentingannya, tapi di bagian jurusan juga menyimpan dan mengelola data mahasiswa sesuai dengan kepentingannya juga. b. Terbatasnya berbagi data Hal inilah yang menyebabkan terjadi duplikasi data, karena antara satu bagian dengan bagian lainnya tidak saling berhubungan atau berdiri sendiri. c. Ketidakonsistennya data Ketidakkonsistennya data terjadi karena terjadipenyimpanan dan pengelolaan data yang sama di berbagai tempat. Misalnya : Si Dodi adalah mahasiswa jurusan manajemen, pada semester 3 Dodipindah ke jurusan akuntansi. Bagian kemahasiswaan telah mencatat dan menyimpan data Dodi sebagai mahasiswa jurusan akuntansi. Tapi di bagian jurusan manajemen, karena tidak adanya informasi, maka si Dodi tetap tercatat sebagai mahasiswa jurusan manajemen. Tentu hal seperti ini akan berakibat fatal, bukan ! d. Kurangnya integritas data Karena adanya ketidakkonsistenan data mengakibatkan kurangnya Integritas terhadap data. Integritas menyangkut dalam hal kevalidan data. e. Kesulitan dalam mendapatkan informasi Misalnya pada suatu saat, kepala akademik menginginkan data mahasiswa dengan IPK diatas 3.00. Maka tentu hal ini akan menghabiskan waktu yang lama untuk memprosesnya, apalagi kalau jumlah data yang diolah sudah mencapai lebih dari ribuan record. f. Ketidakluwesan
  • 10. Kurangnya respon dalam hal menghadapi perubahan dan pengembangan atas informasi yang diinginkan. Misalnya, kalau terjadiperubahan terhadap data yang diinginkan, maka haruslah diulang dari awal lagi. Begitu juga halnya dengan tingkat kompatibilitas dengan perkembangan perangkat lunak di masa depan. Semua kelemahan-kelemahan dalam pengelolaan data secara manual diatas dapat diatasi dengan pengelolaan data dalam suatu sistem database. Berikut keuntungan menggunakan database dalam mengelola suatu sistem informasi ; a. Duplikasi data dapat diminimalkan. Duplikasi data dapat diminimalkan, dan biasanya data yang duplikat tersebut merupakan field kunci. Hal ini memang tidak bisa di hindari, karena field kunci ini digunakan nantinya sebagai key untuk hubungan antar tabel dan menyangkut integritas serta independensi data. b. Integritas data tinggi Tingkat kevalidan data tinggi, karena data yang sama saling berelasi, sehingga apabila ada perubahan pada suatu data, maka data yang sama difile yang lain otomatis juga berubah. c. Independensi data Tingkat ketergantungan data sangat tinggi, dimana anda tidak bisa melakukan perubahan terhadap suatu data, jika data tersebut sedang dipakai oleh file lain. Misalnya ; Anda tidak dapat menghapus data matakuliah tertentu pada file matakuliah, kalau matakuliah tersebut sedang diambil oleh mahasiswa pada file KRS misalnya. d. Konsistensi data tinggi Ini berhubungan dengan independensi data, sehingga tingkat konsistensi data jadi tinggi. e. Dapat berbagi (sharing) data Ini merupakan salah satu keunggulan dari pengelolaan data dengan sistem database, dimana anda dapat saling berbagi dalam penggunaan file, baik bersifat jaringan maupun client server. f. Tingkat keamanan tinggi Adanya pemberian password dan hak akses pada suatu file mengakibatkan hanya orang yang berhak saja yang bisa mengakses file tersebut. Sehingga lebih aman. g. Mudahnya mendapatkan data
  • 11. Proses mendapatkan data dan informasi pada database dapat dilakukan dengan mudah, terutama menggunakan Structure Query Language (SQL), yang merupakan bahasa standar dalam DBMS. software pesanan melalui konsuktan IT (outsourcing) lebih mahal dari software jadi yang ada di pasaran software aplikasi karena • Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang sistem informasi. • Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan pengerjaannya melalui outsourcing. • Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan. • Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan. Fleksibel dalam merespon perubahan sistem infromasi yang cepat sehingga perubahan arsitektur sistem informasi berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource. DAFTAR PUSTAKA 1. Cafasso, Rosemary dalam O’Brien, J. A. 1999. Management Information Systems. 4 th. Ed. Irwin Inc., Boston. 2. Diah, 2008. Studi pada Information sharing dalam offshore IT outsourcing (Studi kasus pada tiga perusahaan vendor IT di indonesia) 3. Jhon W.Satzinger., Robert B.Jackson., StephenD.Burd. System Analys and Design in a ChangingWord, fourth edition. New York : Thomson CourseTechnology, 2007. 4. O’Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12th Ed. Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah). Palupi W. (editor). Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
  • 12. 5. Pasaribu, F.T.P. 2010. Outsourcing, Insourcing, dan Selfsourcing. http://ferry1002.blog. binusian.org/?p=128. 6. Rahardjo, B. 2006. Kesulitan Outsourcing di Indonesia. http://rahard.wordpress.com/2006/ 02/25/kesulitan-outsourcing-di-indonesia/ 7. Silver, M,. Lyne Markus and Cynthia M.B., 1995. The IT Interaction Model; an Overview. Vol. 19. No. 3. University of Minnesota. 8. Zilmarham, T. 2009. Outsourcing dan Insourcing dalamhttp://habahate.blogspot.com. [Diakses pada 6 Januari 2015]. 9. Anonim http://bubun54e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/10/perbandingan- pengembangan-sistem-informasi-menggunakan-pendekatan-insourcing-atau-outsourcing-di- perusahaan/ (sabtu 30 september 2017)