TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES I...akbarnurhisyam1
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMN PADA PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS BISNIS PERUSAHAAN, 2018
12. hapzi a li, sim, si utk. keunggulan bersaingHapzi Ali
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Bidang Ilmu: Marketing & Business Management, Research Method, MIS, Good Corporate Governance
www.mercubuana.ac.id.
email: hapzi.ali@gmail.com, hapzi.ali@mercubuana.ac.id
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES I...akbarnurhisyam1
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMN PADA PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS BISNIS PERUSAHAAN, 2018
12. hapzi a li, sim, si utk. keunggulan bersaingHapzi Ali
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Bidang Ilmu: Marketing & Business Management, Research Method, MIS, Good Corporate Governance
www.mercubuana.ac.id.
email: hapzi.ali@gmail.com, hapzi.ali@mercubuana.ac.id
1. hapzi ali, sistem informasi berbasis komputer (computer base is), cbis, utHapzi Ali
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Bidang Ilmu: Marketing & Business Management, Research Method, MIS, Good Corporate Governance
www.mercubuana.ac.id.
email: hapzi.ali@gmail.com, hapzi.ali@mercubuana.ac.id
1. hapzi ali, sistem informasi berbasis komputer (computer base is), cbis, utHapzi Ali
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Bidang Ilmu: Marketing & Business Management, Research Method, MIS, Good Corporate Governance
www.mercubuana.ac.id.
email: hapzi.ali@gmail.com, hapzi.ali@mercubuana.ac.id
Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan. Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan. Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan. Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan.
Sim, murniati, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen pada pt. ca...Murniati .
Sebagaimana yang kita ketahui, sistem informasi memegang peranan penting apalagi di jaman yang serba canggih ini. Hampir di semua lini kehidupan sudah menggunakan aplikasi ini. Mengapa? Di jaman yang globalisasi dan digital ini, semua perangkat kehidupan banyak ditopang oleh aplikasi ini sebagai alat bantu, seperti: sistem scanner dibidang kedokteran, perbankan, teknologi hingga sistem keamanan yang semuanya sangat tergantung pada piranti lunak (software) dan piranti keras (hardware) ini. Tentu ada kekurangan- kekurangannya disamping ada kelebihannya. Ketelitian, akurat dan hemat tenaga adalah kelebihan dari penggunaan sistem informasi ini. Namun kekurangannya, bila terjadi error bisa berakibat fatal, deleting data bahkan adanya pencurian data yang tentunya sangat merugikan baik pihak perusahaan maupun organisasi yang berkepentingan.
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...LiaEka1412
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...Annisa Dian
Tugas SIM untuk Materi Pengantar Sistem Informasi Manajemen.
Sub isi :
- Definisi Sistem Informasi Manajemen
- Sistem dan Subsistem
- Data dan Informasi
Sim, reza agung wibowo, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen pa...reza agung wibowo
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Tugas sim siti aisyah 43218110095_dampak pemanfaatan blog dan database pada k...asyaaisyah
Sekarang ini Internet bukanlah hal yang asing bagi masyarakat umum,mulai
meningkatnya pengguna internet di Indonsia, ditambah dengan mudahnya para pengguna
internet melakukan akses internet dibanyak tempat seperti: warnet,hp, maupun modem wirless
atau semacamnya. Membuat media internet sebagai suatu kebutuhan tersendiri, media
pemahaman yang semakin mudah dan terjangkau ini membuat internet semakin banyak disukai
sebagai hiburan, pengetahuan,bahkan ladang pencari uang. Di Indonesia sendiri pengguna
internet sudah lebih dari 150 juta orang. Internet mulai merambah disemua kalangan baik
muda,tua ,anak-anak semua sudah mulai terbiasa menggunakan internet.
Dengan melihat kelebihan diatas ,tentunya sangat disayangkan apabila manfaat yang
mungkin tercipta disia-siakan. Khususnya bagi organisasi serikat buruh berbagai manfaat bisa
kita ciptakan disana,seperti mudahnya menyampaikan informasi,pembelajaran/pendidikan
,serta kegiatan usaha.
Kata Kunci: internet, blog, database, sistem informasi.
Tugas sim, siti aisyah 43218110095, dampak pemanfaatan sistem e learning pada...asyaaisyah
Gelombang inovasi teknologi terjadi melalui beberapa tahap yakni diantaranya adalah tahap pertama difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya, tahap kedua difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan computer melalui pembangunan jaringan computer, tahap ketiga difokuskan untuk menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi, tahap keempat difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan, tahap kelima difokuskan untuk meraih pelanggan, dan tahap keenam mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel. Gelombang inovasi teknologi yang berkembang pesat mendapat sambutan baik di dunia pendidikan. Banyak organisasi pendidikan yang menerapkan teknologi informasi, dan salah satu bentuk nyatanya adalah diberlakukannya sistem informasi akademik dan e-learning. E-learningmerupakan proses pembelajaran yang memadukan antara metode tatap muka dengan metode online. Dengan diberlakukannya metode e-learning ini banyak damapk positif yang diterima dan terdapat dampak negatif pula. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan dan strategi-strategi untuk menerapkan metode pembelajaran e-learning agar proses pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan mencapai tujuan pedidikan.
Tugas sim, siti aisyah 43218110095, telekomunikasi, internet dan teknologi ni...asyaaisyah
Sebuah jaringan sederhana terdiri atas dua komputer atau lebih yang saling terhubung. Komponen-komponen dasar jaringan adalah komputer, penghubung jaringan, medium koneksi, perantik lunak sistem operasi jaringan, hub atau switch.
Hub adalah perantik yang sangat sederhana yang menghubungkan komponen jaringan, mengirimkan paket data ke semua perantik yang terhubung.Sedangkan
Switch adalah perantik yang menghubungkan komponen jaringan yang lebih cerdas daripada hub dan dapat menyaring dan mengirim data ke tujuan tertentu.
Infrastruktur jaringan untuk perusahaan besar bergantung pada infrastruktur public dan swasta untuk mendukung pergerakan informasi melewati bermacam platform teknologi.Diantaranya adalah sistem telepon tradisiona, komunikasi seluler mobile, LAN nirkabel, sistem koferensi video, dan situs web perusahaan, intranet, ekstranet, dan susunan LAN dan WAN, termasuk internet. Kumpulan jaringan ini berkembang dari dua jenis jaringan yang berbeda secara mendasar: jaringan telepon dan jaringan komputer.
Tugas sim siti aisyah 43218110095_ sistem pengambilan keputusan.asyaaisyah
Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Jadi DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang memberikan pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik saham dalam perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu dalam perusahaan.
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...asyaaisyah
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi khususnya komputer, etika komputer dirasa
sangat penting bagi masyarakat. Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang
lebih besar daripada sebelumnya. Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi
dan ketakutan tertentu dengan penggunaan komputer. Fitur-fitur penggunaan komputer yang
mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan apa
saja, fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-hari dan fakta bahwa apa yang dilakukan
komputer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban.
Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran bahwa komputer
dapat mengganggu hak privasi individual, properti dan akses. Sedangkan dalam dunia bisnis salah satu
alasan utama perhatian tersebut adalah masalah pembajakan perangkat alat lunak yang dapat
mengurangi pendapatan penjual perangkat lunak cukup signifikan. Namun subyek etika komputer lebih
dalam daripada masalah privasi dan pembajakan.
Komputer adalah peralatan sosial yang penuh daya, yang dapat membantu atau mengganggu
masyarakat dengan banyak cara yang semuanya itu tergantung pada cara penggunaannya. Perilaku kita
diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang mengenai komputer telah diterapkan di banyak
negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi.
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra, s.e, m.si. sistem informasi ma...asyaaisyah
Pada era pertumbuhan sistem informasi yang sangat cepat saat ini keamanan sebuah informasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan, karena jika sebuah informasi dapat di akses oleh orang yang tidak berhak atau tidak bertanggung jawab, maka keakuratan informasi tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi sebuah informasi yang menyesatkan.
Pada dasarnya suatu sistem yang aman akan melindungi data didalamnya seperti identifikasi pemakai (user identification), pembuktian keaslian pemakai (user authentication), otorisasi pemakai (user authorization). Beberapakemungkinan serangan (Hacking) yang dapat
dilakukan, seperti Intrusion , denial of services. joyrider,
vandal, hijacking, sniffing, spoofing dan lain-lain. Ancaman terhadap sistem informasi banyak macamnya, antara lain : pencurian data, penggunaan sistem secara ilegal, penghancuran data secara ilegal, modifikasi data secara
ilegal, kegagalan pada sistem, kesalahan manusia (SDM-sumber daya manusia), bencana alam. Tujuan dari keamanan sistem informasi yaitu mencegah ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem.
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, sistem informasi dalam...asyaaisyah
Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu menghadapi
persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus
dapat dikerahkan secara maksimal dan professional untuk mendukung
keberhasilan persusahaan, yang tergantung pada keberhasilan manajemen.
Keberhasilan manajemen tersebut tergantung pada tersedianya informasi yang
relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan dapat ditangani secara
sistematis dan praktis, maka perlu adanya Sistem Informasi Manajemen.
3, tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, penggunaan teknolog...asyaaisyah
Internet dalam bisnis digunakan untuk pertukaran informasi, katalog produk, media promosi, surat elektronik, bulletin boards, kuesioner elektronik, dan mailing list. Internet juga bisa digunakan untuk berdialog, berdiskusi, dan konsultasi dengan konsumen secara on-line, sehingga konsumen dapat dilibatkan secara proaktif dan interaktif dalam perancangan, pengembangan, pemasaran, dan penjualan produk. Pemasaran lewat internet ada 2 metode, yaitu push dan pull marketing. Keunggulan strategi bisnis yang dapat diperoleh dari internet adalah komunikasi global dan interaktif; menyediakan informasi dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan konsumen; meningkatkan kerja sama; memungkinkan untuk membuka pasar, produk, atau pelayanan baru; serta mengintegrasikan aktivitas secara on-line. Aplikasi Electronic Commerce ada 2, yaitu: Business-to-Consumer dan Business-to-Business Commerce. Pembayaran transaksi electronic commerce diatur dalam Sistem Electronic Funds Transfer, sedangkan keamanan datanya diatur oleh Secure Socket Layer yang dikembangkan menjadi Secure Electronic Transaction.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem informasi, universitas mercu buana, 2019
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Dosen Pengampu :
Yananto Mihadi Putra S.E, M.Si, CMA, CAP.,
Disusun oleh :
Siti Aisyah ( 43218110095 )
Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2019
2. ABSTRAK
Pengembangan sistem informasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses
pencatatan transaksi yang berhubungan dengan penjualan dan persediaan barang agar proses
bisnis perusahaan lebih efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi
pustaka, metode analisis dan perancangan. Studi pustaka yaitu mengumpulkan berbagai
sumber-sumber kepustakaan, metode analisis yaitu mengadakan penelitian pada perusahaan
dengan cara observasi langsung dan wawancara, analisis dan identifikasi terhadap kekurangan
pada sistem manual serta merancang sistem yang lebih baik. Metode Perancangan yaitu dengan
merancang sistem yang baru menggunakan pendekatan berorietasi objek dengan pemodelan
visual UML. Pengembangan sistem informasi ini dibuat dengan bahasa pemograman PHP dan
database MySQL. Hasil yang dicapai yaitu suatu sistem informasi penjualan yang dapat
mengintegrasikan data-data yang berhubungan dengan penjualan serta dapat menyajikan
laporan-laporan yang dibutuhkan sehingga dapat mengefektifkan proses bisnis yang berjalan
dan dapat memberikan informasi yang berguna untuk mendukung dalam pengambilan
keputusan.
3. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Informasi merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh umat manusia, karena
informasi merupakan suatu kebutuhan primer. Tanpa informasi internal maupun eksternal, sulit
bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal
harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal
diperoleh baik dari alat-alat komunkasi modern.
Kemajuan alat komunikasi pada milenium ketiga semakin mempermudah perolehan
informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai
pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya
mengelolah informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh karena itu
fokus utama dari sistem informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah informasi sebaik-
baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang
berbasiskan komputer hadir. Akan tetapi dengan adanya komputer sebagai salah satu bentuk
revolusi dalam teknologi informasi, komputer telah dengan menakjubkan mampu memproses
data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang tidak memerlukan waktu
berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengolahnya.
Dalam kenyataannya, Peran Sistem Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi
perusahaan-perusahaan besar. Bagi mereka, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan
informasi secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya
berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam
aplikasinnnya suatu perusahaan perlu mempertimbangkan kepentingan penggunaan sistem
informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola
komunikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskan beberapa pokok
permasalahan sebagai berikut:
a. Seberapa pentingnya Sistem Informasi Manajemen diperlukan dalam kebutuhan manusia?
b. Apa saja komponen dalam Sistem Informasi Manajemen?
Tujuan
Tujuan kami menyusun ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan
Pendidikan, dan juga untuk berbagi pengetahuan tentang betapa pentingnya Sistem Informasi
Manajemen di dalam kehidupan manusia.
5. PEMBAHASAN
Sistem Informasi
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang
jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007). Sistem informasi adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).Sistem
informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input),
pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan
informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi,
analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukanberperan di dalam
pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari
lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah
menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas yang akan menggunakan.
Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan
perbaikan ditahap input berikutnya (Sutono, 2007).
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (intregated) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem Informasi Manajemen
Menurut O’Brien dan Marakas (2009), tujuan dari sistem informasi manajemen adalah:
1) menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
6. dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, 2) menyediakan informasi yang dipergunakan
dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan, 3)
menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan
bahwa user perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi
akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan).
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum
pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer
terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk
mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem
informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan
informasi bagi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa
perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan
dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:
a. Kekurang pahaman para pemakai tentang komputer
b. Kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
c. peran manajemen
d. relatif mahalnya harga perangkat komputer
e. terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets
Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung
Keputusan (Decision SupportSystems – DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan
7. informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang
harus dibuat oleh manajer.Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu
otomatisasi Kantor (office automation – OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan
komunikasi dan produktivitas paramanajer.Belakangan timbul konsep baru yang dikenal
dengan namaArtificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer
bisadiprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI
yang banyak mendapat perhatian adalah ExpertSystems (ES), yaitu suatu aplikasi yang
mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM,
OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan
komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan (Sutono, 2007).
Tahap-tahap Pengembangan Sistem
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang
melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap
perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan
merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat
jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat. Keuntungan-
keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi direncanakan secara
matang, mencakup Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit
organisasi, kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini?
unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber
daya yang diperlukan. Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial.
Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga
hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal. Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali
tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk
pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas
informasi dan kebutuhan untuk efisiensi. Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat
pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.
8. 2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan
aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan.
Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
Menetapkan rencana penelitian system
Mengorganisasikan tim proyek
Mendefinisikan kebutuhan informasi
Mendefinisikan kriteria kinerja system
Menyiapkan usulan rancangan system
Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang
harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
3. Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system
basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi
yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses
desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama
9. dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup
kegiatan sebagai berikut:
Menetapkan rencana penelitian system
Mengorganisasikan tim proyek
Mendefinisikan kebutuhan informasi
Mendefinisikan kriteria kinerja system
Menyiapkan usulan rancangan system
Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang
sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan
tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu
konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan
sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian
terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber
daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi
biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk
implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya
mencakup hal-hal sebagai berikut:
10. o Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
o Mengumumkan rencana implementasi
o Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
o Menyiapkan database
o Menyiapkan fasilitas fisik
o Memberikan pelatihan dan workshop
o Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
o Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat
sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian
pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan
diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem
tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi
dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen,
yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah
bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem
informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem,
berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada
sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam
pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan
pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan
baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi
adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan
perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan
bisnis yang dinamis.
Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi
11. Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi
untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang,
mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi). Metodologi klasik yang digunakan
dikenal dengan istilah SDLC (System Development Life Cycle).
Pendekatan Konvensional
Pemahaman masalah didasarka pada pelaksanaan prosedur kerja. Pelaksanaan pengembangan
kerja diawali dengan melihat alur dokumen dari satu bagian organisasi ke bagian organisasi
lainnya, selanjutnya ditentukan proses-proses pengolahan datanya. Secara historis, digunakan
untuk mengembangkan sistem pengolahan transaksi yang ada di sistem fisik.
Pendekatan Fungsional
Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari
konteks sampai proses-proses paling kecil (top down). Pengembangan dilaksanakan denga
melihat fungsi atau proses yang harus dilaksanakan oleh sistem, data yang menjadi masukan
atau keluaran, sumber dan tujuan data, serta tempat penyimpanan data
Pendekatan Struktur Data
Sudut pandang pengembangan adalah struktur data dari dokumen masukan/keluaran yang
digunakan dalam system Struktur tersebut kemudian dinyatakan secara hirarki dengan
menggunakan konstruksi sequence, selection, dan repetition sampai terlihat proses
pembentukannya
Information Engineering
Sistem dibangun berdasarkan kebutuhan informasi enterprise Pelaksanaan pengembangan
perlu diawali dengan proses perencanaan strategis informasi dan wilayah bisnis Cakupan
pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-wide basis) Mengaplikasikan teknik
terstruktur dan automated tools
12. Pendekatan Objek
Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam
system Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan operasi
(layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya Setiap
objek dapat mempunyai kemampuan poliforisme
Faktor-faktor yang dijadikan ukuran keberhasilan penerapan suatu sistem menurut Laudon
yaitu:
1. Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui polling
terhadap pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume transaksi
on-line.
2. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau interview.
3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff dari
sistem informasi.
4. Tujuan yang dicapai.
5. Timbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau
peningkatan penjualan dan profit.
Kegagalan dari sistem informasi bukan hanya pada bagian-bagiannya saja, tetapi pada
keseluruhan sistem yang tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Pengguna harus
memahami sistem informasi dan mengembangkan prosedur manual paralel untuk membuat
sistem bekerja secara sempurna. Terdapat faktor penyebab munculnya masalah pada sistem
informasi, faktor tersebut dapat bersifat teknis dan nonteknis. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Desain
2. Data
3. Biaya
4. Operasi
13. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesukesan penerapan sistem informasi antara lain
adanya dukungan dari manajemen eksekutif, keterlibatan end user(pemakai akhir),
penggunaan kebutuhan perusahaan yang jelas, perencanaan yang matang, dan harapan
perusahaan yang nyata. Sementara alasan kegagalan penerapan sistem informasi antara lain:
1. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen
Persetujuan dari semua level manajemen terhadap suatu proyek sistem informasi
membuat proyek tersebut akan dipersepsikan positif oleh pengguna dan staf pelayanan teknis
informasi. Dukungan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk penghargaan terhadap waktu
dan tenaga yang telah dicurahkan pada proyek tersebut.
Keterlibatan dalam desain dan operasi sistem informasi mempunyai beberapa hasil
yang positif. Pertama, jika pengguna terlibat secara mendalam dalam desain sistem, ia akan
memiliki kesempatan untuk mengadopsi sistem menurut prioritas dan kebutuhan bisnis, dan
lebih banyak kesempatan untuk mengontrol hasil. Kedua, pengguna berkecenderungan untuk
lebih bereaksi positif terhadap sistem karena mereka merupakan partisipan aktif dalam proses
perubahan itu sendiri.
Kesenjangan komunikasi antara pengguna dan perancang sistem informasi terjadi
karena pengguna dan spesialis sistem informasi cenderung memiliki perbedaan dalam latar
belakang, kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering dikatakan sebagai kesenjangan
komunikasi antara pengguna dan desainer(user-designer communication gap).
2. Tidak Memiliki Perencanaan Memadai
Sistem informasi sebaiknya harus ditentukan maksud dan tujuannya. Setelah itu,
menambahkan komponen-komponen yang sesuai dengan tujuan utama dari sistem informasi
tersebut. Perencanaan sistem informasi sebaiknya sejalan dengan tujuan dan komponen-
komponen yang telah ditentukan sehingga tidak keluar dari jalur utama yang telah ditetapkan.
Sistem informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menghambat tujuan dari
perusahaan tersebut. Pengembangan dan penerapan sistem informasi yang tidak didukung
dengan perencanaan yang matang tidak akan mampu menjembatani keinginan dan kepentingan
14. berbagai pihak di perusahaan. Hal ini dikarenakan sistem yang dijalankan tidak sesuai dengan
arah dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang tidak memiliki kompetensi inti
dalam bidang teknologi informasi sebaiknya menjadi tidak memaksakan untuk
menjadi leader dalam investasi teknologi informasi. Sebagian besar penyedia jasa teknologi
informasi kurang sensitif terhadap manajemen perusahaan, tetapi hanya fokus pada tools yang
akan dikembangkan. Kelemahan inilah yang mengharuskan perusahaan untuk
mengidentifikasi secara jelas kebutuhan dan spesifikasi sistem informasi yang akan diterapkan
berikut manfaatnya terhadap perusahaan. Kemauan perusahaan dalam merancang penerapan
sistem informasi berdasarkan sumberdaya yang dimiliki diyakini dapat meningkatkan
keunggulan kompetitif perusahaan.
3. Inkompetensi secara Teknologi
Kesuksesan pengembangan sistem informasi tidak hanya bergantung pada penggunaan
alat atau teknologinya saja, tetapi juga manusia sebagai perancang dan penggunanya. Sistem
informasi yang tidak disosialisasikan akan menyebabkan karyawan tidak dapat menggunakan
sistem informasi tersebut. Hal ini akan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan dan
kegagalan sistem informasi sehingga sistem informasi yang telah dirancang akan sia-sia serta
menyebabkan kerugian materi yang cukup besar. Selain itu, waktu sosialisasi yang singkat
dapat menjadi kendala dalam hal penerapan sistem informasi. Karyawan kurang mempelajari
mengenai sistem informasi yang mereka gunakan sehingga kemampuan mereka terbatas.
Menurut Pambudi (2003) harus ada penyesuaian tertentu dalam menerapkan sistem informasi.
Penyesuaian terhadap strategi penerapan sistem yang baru harus disosialisasikan dengan jelas
kepada karyawan. Sistem informasi harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pengguna. Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan perbaikan kinerja,
bahkan menjadi kontraproduktif jika tidak didukung oleh kesiapan sumberdaya manusia dalam
tahapan implementasinya. Hal ini sering terjadi terutama pada perusahaan yang pengetahuan
teknologi informasinya rendah. Jika pengembangan sistem informasi diserahkan pada
sumberdaya yang kurang memiliki kompetensi dibidangnya akan berakibat fatal bagi
perusahaan ketika sistem tersebut telah diterapkan. Pengembangan sistem informasi sebagai
salah satu sarana pencapaian tujuan perusahaan, sehingga keduanya harus relevan, serta perlu
disiapkan dengan baik dan matang. Selain itu, perusahaan harus memiliki harapan yang nyata,
15. yaitu yang ingin dicapai dan berusaha dalam meraihnya, sehingga efektivitas dari
pengembangan atau penerapan sistem informasi dapat terjadi
4. Komunikasi Antara Pengguna dengan Perancang Sistem Informasi
Hubungan antara konsultan dengan klien secara tradisional merupakan bidang masalah dalam
upaya sistem informasi. Pengguna dan specialist sistem informasi cenderung mempunyai
perbedaan dalam latar belakang, kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering dikatakan
sebagai kesenjangan komunikasi antara pengguna dan desainer. Perbedaan ini akan
menyebabkan adanya perbedaan loyalitas organisasi, pendekatan dalam pemecahan masalah,
dan referensi.
5. Tingkat Kompleksitas dan Resiko
Terdapat kecenderungan gagal pada Beberapa proyek pengembangan sistem karena sistem-
sistem tersebut mengandung tingkat resiko yang tinggi dibandingkan yang lain. Para peneliti
telah mengidentifikasikan tiga faktor kunci yang memengaruuhi tingkat resiko proyek.
Sistem pengembangan proyek tanpa manajemen yang tepat besar kemungkinan akan
membawa konsekuensi kerugian sebagai berikut:
1. Biaya yang berlebih sehingga melampaui anggaran.
2. Melampaui waktu yang telah diperkirakan.
3. Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada dibawah tingkat dari yang
diperkirakan.
4. Gagal dalam memperoleh manfaat yang diperkirakan.
Penerapan Pendekatan Sistem
Inti dari prosedur-prosedur yang sering kali diusulkan dalam menerapkan pendekatan sistem
di dalam tahapan-tahpan metode ilmiahnya sebagai berikut:
1.Tahap Pertama (pernyataan tujuan)
16. Ketika kita menentukan tujuan, kita sebenarnya menentukan sasaran yang ingin dicapai, untuk
menentukan apakah output yang dihasilkan sesuai dengan output yang diharapkan. Maka
tujuan harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur dan harus ditentukan kriteria kinerja.
2.Tahap kedua ( sintesa)
Mengkombinasikan bagian-baigian atau elemen untuk membentuk suatu kesatuan. Sintesa
dimulai dengan mengidetifikasi komponen-komponen suatu sistem tertentu untuk dipilih
kaitannya dan keterbatasan yang dimiliki baik oleh lingkungan atau sistem itu sendiri.
3.Tahap ketiga (evaluasi)
Menilai setiap alternative sistem terasa terperinci untuk menilai kinerja dan menentukan sejauh
mana sistem tersebut dapat memenuhi target yang ditentukan.
4.Tahap empat (pemilihan)
Kita melaksanakan pemilihan terakhir dari beberapa alternative sisitem dari bersarkan sistem
hasil penilaian kita. Suatu hal yang perlu disadari dari proses pemilihan adalah bahwa suatu
sistem apapun akan menjadi sempurna dalam berbagai pertimbangan dan ini hal yang tidak
dikehendaki.
Peranan Fungsi Sistem Informasi Manajemen Pada Organisasi Bisnis dalam
Perekonomian
1. Mendukung Operasi Bisnis.
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika
tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi
kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
17. Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih
cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan
dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Cara Mengembangkan Sistem Informasi
Ada banyak cara dalam mengembangkan sistem informasi, seperti insourcing,prototyping,
pemakai paket perangkat lunak.
1. Insourcing
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan spesialis yang ada dalam
perusahaan tersebut. Contohnya adalah usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan
membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya, seperti departemen EDP
(Electronic Data Processing). Pada umumnya, alasan utama dari penerapan in-sourcing adalah
faktor biaya.
Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pendekatan in-sourcing
1) Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
2) Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih
3) Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transport dan lain-lain.
4) Kedekatan departemen IT dan end user akan mempermudah komunikasi dalam
pengembangan sistem.
5) Pengembangan sistem dilakukan oleh orang IT, sehingga
penerapan software/hardware relatif lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
18. 6) Biaya yang lebih murah karena tidak ada kontrak.
7) Respon yang cepat ketika terjadi masalah dalam sistem karena yang menangani masih dalam
perusahaan yang sama .
8) Fleksibel, karena perusahaan dapat meminta perubahan sistem pada karyawannya sendiri
tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Kelemahan Penggunakan in-sourcing
1) Perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem informasi,
jangan sampai pengembangan memakan waktu terlalu lama yang akan memangkas biaya lebih
lagi.
2) Mengurangi fleksibilitas strategi.
3) Supplier yang berpotensi memberikan produk dan layanan yang mahal.
4) Kinerja karyawan cenderung menurun ketika sudah menjadi pegawai tetap, karena faktor
kenyamanan yang dimiliki pegawai tetap.
5) Tidak ada batasan biaya dan waktu yang jelas, karena tidak ada target.
6) Kebocoran data yang dilakukan oleh karyawan IT, dikarenakan tidak
ada reward dan punishment yang jelas.
7) End user tidak terlibat secara langsung, sehingga terdapat kemungkinan hasil implementasi
sistem tidak sesuai dengan kebutuhan end user.
2. Prototyping
Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-
fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan
sebutan prototipe. Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui
pendekatan Prototyping :
1) End user dapat berpartisipasi aktif
2) Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
19. 3) Mempersingkat waktu pengembangan SI
4) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
5) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
6) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
7) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
8) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan penggunaan prototyping
1) Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2) Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3) Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
4) Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
3. Pemakai paket perangkat lunak
Pada prakteknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum sesuai dengan semua
kebutuhan perusahaan. Namun, adakalanya kemampuan yang ditawarkan sebuah paket
perangkat lunak jauh melebihi dari kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan pula tindakan untuk
mengidentifikasi perbedaan antara kemampuan yang ditawarkan paket perangkat lunak dengan
kebutuhan perusahaan. Pada keadaan seperti ini, tentu saja modul-modul yang sekiranya belum
diperlukan dapat tidak dibeli.
Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pemakaian perangkat lunak
1) Menurangi kerja untuk perancangan, pemprograman, installasi dan pemeliharaan
2) Dapat menghemat waktu dan biaya jika yang dikembangkan adalah aplikasi bisnis yang
umum
3) Mengurangi kebutuhan sumber daya internal bidang sistem informasi
Kelemahan
20. 1) Kemungkinan tidak cocok dengan kebutuhan organisasi yang bersifat unik
2) Kemungkinan tidak dapat melakukan beberapa fungsi bisnis dengan baik
3) Pencocokan dengan kebutuhan menaikan biaya pengembangan
4. Selfsourcing
Merupakan suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang
dilakukan oleh para pekerja pada suatu area fungsional dalam organisasi dengan sedikit
bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini juga dikenal
dengan end-user computing atau end-user development.
Keuntungan
1) Pemakai mengendalikan pembuatan sistem
2) Menghemat waktu dan biaya pengembangan
3) Mengurangi ketertinggalan aplikasi yang dikehendaki
Kelemahan
1) Dapat membuat sistem informasi berkembang biak tanpa dapat dikendalikan
2) Sistem tidak selalu memenuhi dengan standar jaminan mutu
5. Outsourcing
Pelimpahan suatu proses bisnis kepada pihak di luar organisasi yang dianggap mahir
dibidang tersebut. Perusahaan mengambil pendekatan ini untuk lebih fokus
meningkatkan performa “core competency” perusahaan. Misalnya perusahaan konsultan
keuangan dengan 100 karyawan, yang menyerahkan urusan terkait IT, termasuk penyewaan,
pemeliharaan komputer, pembuatan program dan sebagai, kepada suatu perusahaan outsource
IT, sedangkan pekerjaan penunjang diserahkan kepada pihak lain.
Keuntungan perusahaan yang menggunakan pendekatan outsource dalam mengembangkan
sistem informasinya adalah :
21. 1) Perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis intinya.
2) Dapat melakukan alih skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan atau organisasi lain
dalam mengembangkan produk yang diinginkan.
3) Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan di masa datang
4) Sistem yang dibangun perusahaan outsource biasanya merupakan teknologi yang
terbaru,sehingga dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan pengguna.
5) Dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
6) Bahasa pemrograman dan database disesuaikan dengan software yang sudah ada, sehingga
menjadi seragam
7) Dapat diintegrasikan dengan software yang telah ada, karena staff IT mengetahui source
codenya. Dengan tambahan keuntungan yaitu ditangani oleh tim yang lebih profesional di
bidangnya, sehingga software yang dikembangkan lebih bagus kualitasnya.
8) Secara keseluruhan pendekatan outsourcing termasuk pendekatan dengan biaya yang rendah
dibandingkan dengan insourcing, karena risiko kegagalan dapat diminimalisir
Kelemahan perusahaan yang menggunakan pendekatan outsource antara lain :
1) Biayanya lebih mahal dibandingkan mengembangkan sendiri
2) Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan di
masa yang akn datang
3) Menurunkan kontrol perusahaan terhadap SI yang dikembangkan.
4) Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan oleh pihak
pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi
ancaman bagi perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang yang nakal.
5) Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi
akan terbentuk
Pemecahan Masalah Pada Sistem Informasi Manajemen
22. Pemecahan Masalah merupakan suatu aktivitas untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan
masalah adalah suatu kondisi yang merugikan atau memiliki potensi merugikan bagi sebuah
perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan.
Adapun Tahap Pemecahan Masalah meliputi :
o Aktivitas Intelijen
o Aktivitas Perancangan
o Aktivitasn Pemilihan
o Aktivitas Peninjauan
Aktivitas Pemecahan Masalah sangat erat kaitanya dengan Pengambilan Keputusan.
Pengambilan Keputusan adalah suatu kegiatan untuk menyelesaikan masalah yang dipilih
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Solusi dalam Usaha Pemecahan Masalah
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan
tetapi pada konsekuensinya. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan
solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah
mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan. Setelah masalah didefinisikan, manajer
mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mngevaluasinya, memilih dan menerapkan satu
yang tampaknya terbaik, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif.
Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan
yang sama. Hal ini lebih mudah bag manajer berpengalaman, yang dapat menerapkan solusi-
solusi yang telah berhasil dimasa lalu, tetapi kreaifitas dan intuisi juga berpera penting.
Sebgai contoh bagaimana berbagai solusi diidentifikasi, anggaplah permasalahannya
adalah komputer yang tidak dapat menangani volume aktivitas perusahaan yang semakin
meningkat. Ada 3 solusi alternatif:
23. Menambah lebih banyak peralatan pada komputer yang ada utuk meningkatkan kapasitas dan
kecepatannya.
o Menggantika komputer yang ada dengan komputer yang lebih besar.
o Mengganti komputer yang ada dengan jaringan komputer lokal (local area network)
dari komputer-komputer yang lebih kecil.
o Mengevaluasi berbagai alternatif solusi
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu memilih satu alternatif yang
tampak terbaik. Henry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, mengidentifikasi 3 cara yang
manajer lakukan dalam memiih alternatif terbaik, yaitu:
Analisis
Suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut
pada tujuan organisasi. Contohnya para anggota sesi JAD(joint application design atau
rancangan apikasi bersama) memutuskan pendekatn yang akan diambil dalam menerapkna
sistm informasi eksekutif.
Penilaian
Proses mental dari seorang manajer. Misalnya manajer perusahaan manufaktur mnerapkan
penalamna dan intuisi dalam mengevaluasi taat letak pabrik baru yang disusulkan oleh model
matematika.
Tawar menawar
Negoisasi antara beberapa manajer. Contohny adalah perundingan diantara para anggota
komite eksekutif mengenai sistem informasi fungsional yag mana akan diterapkan.
Menerapkan Solusi
Masalah tidak terpecahkan haya dengan memilih solusi terbaik. Solusi ituperlu diterapakn
peralatan komputer juga harus dipasang.
Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif
24. Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang
direncanakan. Jik solusi kurang dari yang diharapka, tahap-tahap pemecahan masalah perlu
ditelusuri ulang untuk menentukan apa yang salah lalu dicoba sekali lagi, proses ini diulangi
hingga manajer puas bahwa masalah tersebut telah terpecahkan.
Contoh Masalah dalam Perusahaan dan Analisisnya
Masalah yang terjadi pada PT Bima Nusantara antara lain:
o Langganan mengeluh.
o Banyak Piutan tidak tertagih.
o Pengendalian Manajemen kurang efektif
Dari subyek-subyek masalah terjadi, analisis sistem harus dapat mengidentifikasikan
kemungkinan-kemungkinan penyebab terjadinya masalah-masalah ini.
Masalah yang terjadi adalah langganan mengeluh, dapat diidentifikasikan yang menyebabkan
masalah ini adalah karena 2 hal, yaitu:
o Pelayanan yang kurang baik pada pelanggan.
o Barang yang dikirim sering tidak sesuai.
Masalah yang terjadi adalah banyak piutang tidak tertagih. Masalah ini dapat diidentifikasikan
karena beberapa sebab, yaitu:
o .
25.
26. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta
Anonim, ( 2013 ). Pengembangan Sistem Informasi. http://mooza-
alkaz.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-informasi.html?m=1. Diakses pada 22 oktober
2019
Anonim. 2010. Hal Mendasar dalam Pengembangan sistem,
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/hal-mendasar-dalam-pengembangan-sistem/
Diakses pada 22 Oktober 2019
Farizi, Febiana. 2014. Pengembangan Sistem
Informasi. http://febianalfarizi69.blogspot.jp/2014/12/makalah-pengembangan-sistem-
informasi.html Diakses pada 22 oktober 2019
Wibowo, Ario. 2012. Faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi.
http://ario28wibowo.wordpress.com/2012/06/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pengembangan-sistem-informasi/ diakses pada 21 oktober 2019