SlideShare a Scribd company logo
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK
A. LATAR BELAKANG
Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak balita, khususnya di Negara
berkembang seperti Indonesia (Segeren, 2005).Diare adalah penyakit yang ditandai
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan
konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa darah atau lendir (Suraatmaja, 2007).Apabila
pada diare pengeluaran cairan melebihi pemasukan maka akan terjadi defisit cairan tubuh, maka
akan terjadi dehidrasi. Berdasarkan derajat dehidrasi maka diare dapat dibagi menjadi diare tanpa
dehidrasi, diare dehidrasi ringan sedang dan diare dehidrasi berat.
Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa faktor yang
berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh
tinja, kekurangan sarana kebersihan (pembangunan tinja yang tidak higienis), kebersihan
perorangan dan lingkungan yang jelek, penyiapan makanan kurang matang dan penyimpanan
makanan masak pada suhu kamar yang tidak semestinya (Sander, 2005).
Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi pendorong terjadinya
diare yaitu faktor agen, penjamu, lingkungan dan perilaku.Faktor lingkungan merupakan faktor
yang paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor
berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena
tercemar kuman diare serta terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, maka
penularan diare dengan mudah dapat terjadi (Zubir, 2006).
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa lebih dari sepertiga kematian anak
secara global disebabkan karena diare sebanyak 35%. United Nations International Children’s
Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa secara global diare menyebabkan kematian
satu anak setiap 30 detik dan menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun.
Secara umum kematian akibat diare pada anak di dunia mencapai 42.000 kasus per
minggu, 6000 kasus per hari, 4 kasus setiap menit dan 1 kematian setiap 14 detik. Dari jumlah
tersebut, total episode diare pada bayi kurang dari 11 bulan sebanyak 475 juta kali dan usia 1-4
tahun sekitar 945 juta per tahun. (PressRelease, WHO, 2002).
Untuk skala nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008,
penderita diare pada tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka kematian akibat diare
adalah 2.5%.Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 1.7% dengan jumlah penderita
diare adalah 3.661 orang.Untuk tahun 2006, penderita diare di Indonesia adalah 10.280 orang
dengan angka kematian 2.5%.
Survey Morbiditas Diare tahun 2010 yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI,
didapatkan pada tahun 2000 angka kematian balita akibat diare di Indonesia adalah 1.278 per
1000 turun menjadi 1.100 per 1000 pada tahun 2003 dan naik lagi pada tahun 2006 kemudian
turun pada tahun 2010.
Sedangkan di Bali, menurut Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) Dinkes Provinsi Bali, dr Gede Wira Sunetra, sebanyak 26.860 orang
masyarakat di sembilan kabupaten/kota di Bali terserang diare dari total jumlah penduduk
3.737.567 jiwa selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014. Dari sembilan kabupaten/kota yang
ada di Bali tercatat Kabupaten Buleleng yang paling tinggi penderita diare yakni 4.947 orang,
menyusul Kota Denpasar (4.394), Kabupaten Gianyar (4.121), Tabanan (3.613), Badung (2.584),
Karangasem (2.737 jiwa) dan Bangli (1.779). Kasus diare terendah berada di Kabupaten
Jembrana dengan jumlah 1.390 dan Klungkung (1.295) yang didominasi oleh balita.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2006, menunjukkan bahwa berbagai
intervensi perilaku melalui modifikasi lingkungan dapat mengurangi angka kejadian diare
sampai dengan 94% melalui pengolahan air yang aman dan penyimpanan di tingkat rumah
tangga dapat mengurangi angka kejadian diare sebesar 32%, meningkatkan penyediaan air bersih
dapat menurunkan angka kejadian diare sebesar 25% dan melakukan praktek mencuci tangan
yang efektif dapat menurunkan kejadian diare sebesar 45%.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit diharapkan sasaran dapat
memahami cara penanggulangan diare.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian diare dengan benar
b. Menjelaskan penyebab diare dengan tepat
c. Menyebutkan 6 dari 11 gejala atau tanda diare dengan benar
d. Menyebutkan 4 dari 7 pencegahan diare dengan benar
e. Menjelaskan cara penanganan diare dengan benar
f. Dapat melakukan demonstrasi ulang mengenai pembuatan larutan gula garam dan oralit dengan
benar
C. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Cara Pencegahan Diare
5. Cara Penanganan Diare
6. Demonstrasi Mengenai Pembuatan Larutan Gula Garam
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. MEDIA/ALAT/SUMBER
1. Media
a. Slide
b. Leaflet
2. Alat
b. Laptop
c. LCD
d. Sound System
e. Meja
3. Sumber
http://penyebabdiare.com/
Indriasari, Devi. 2009. 100% Sembuh Tanpa Dokter: A-Z Deteksi, Obati, dan Cegah Penyakit.
Yogyakarta: Penerbit Pustaka Grhatama
OTC DIGEST. 2011. Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27. Jakarta: PT Triprakarsa Media
Utama
Priyanta, Agus. 2008. Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika
Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto.
F. SASARAN
Adapun sasaran dalam penyuluhan ini ialah……..
G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari : Minggu
2. Tanggal : 17 November 2014
3. Jam : 10.00 WITA - 10.45 WITA
H. SETTING TEMPAT
Penyuluhan dilakukan di….
A. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PENYULUHAN
NO
KEGIATAN
WAKTU
PENYULUH PESERTA/AUDIENS
1. Pembukaan :
a. Salam pembukaan
b. Perkenalan
c. Mengkomunikasikan tujuan
a. Menjawab salam
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
5 menit
2. Kegiatan inti penyuluhan
a. Menyampaikan materi
tentang:
1. Pengertian Diare
a. Menyimak dan memperhatikan
penyuluhan
30 menit
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Cara Pencegahan Diare
5. Cara PenangananDiare
6. Demonstrasi Mengenai
Pembuatan Larutan Gula
Garam
b. Memberi kesempatan keluarga
untuk bertanya.
b. Menanyakan hal-hal yang belum jelas.
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi yang
telah didiskusikan.
b. Melakukan evaluasi
penyuluhan
c. Mengakhiri kontrak
d. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan dengan salam.
a. Bersama penyuluh menyimpulkan materi
b. Peserta kooperatif dalam menjawab
pertanyaan penyuluh
c. Peserta kooperatif
d. Menjawab salam
10 menit
B. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya tepat dan alatnya dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Saat ceramah dan diskusi media yang digunakan adalah slide dan leaflet,
sedangkan alat yang dipakai adalah laptop, LCD, dan sound system
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk makalah yang disajikan secara
tepat dan singkat yang disajikan pada slide dan leaflet yang dapat mempermudah ceramah.
c. Persiapan undangan/ peserta penyuluh
Dalam penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak ini kami mengundang :
 Bapak Kepala Desa Peguyangan
 Bapak-bapak dan ibu-ibu yang berada di Banjar Paang Tebel, Desa Peguyangan, Kec. Denpasar
Utara , Kota Denpasar.
 Kelian adat Paang Tebel
2. Evaluasi Proses Penyuluhan
a. Penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak diharapkan dapat berjalan dengan lancar
dan sasaran mengerti dan memahami dari penyuluhan yang disampaikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang baik antara penyuluh dengan
peserta.
c. Kehadiran peserta diharapkan 60-80%, mengingat kegiatan penyuluhan akan sangat bermanfaat
dalam menambah pengetahuan dan pemahaman para bapak-bapak dan ibu-ibu mengenai cara
Pencegahan Diare Pada Anak
d. Sasaran diharapkan tidak merasa bosan saat menerima materi dan tidak meninggalkan tempat
sebelum acara ditutup.
3. Evaluasi Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
 80 % dari peserta dapat menjelaskan pengertian Diare
 80% dari peserta dapat menjelaskan penyebab Diare
 80% dari peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Diare
 80% dari peserta dapat menyebutkan cara pencegahan Diare
 80% dari peserta dapat menjelaskan cara penanganan Diare
 80% dari peserta dapat mengulang melakukan demonstrasi pembuatan larutan gula garam dan
oralit
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya pencegahan diare pada anak sedini
mungkin.
Lampiran I
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK
A. PENGERTIAN DIARE
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi
(buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan
konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.Secara klinik dibedakan tiga macam
sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak daripada
biasanya (Daldiyono, 1990).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. Orang yang mengalami
diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Hal ini membuat tubuh
tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan
orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri
kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare perlu
mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit menjadi
keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.Untuk mencegah
dehidrasi dengan meminum larutan oralit.Karena itu, penderita diare harus banyak minum air
dan diberi obat anti diare.
B. FAKTOR PENYEBAB DIARE
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut
1) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dan
sebagainya.
2) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno-virus, Rotavirus,
Astrovirus, dan lain-lain.
3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides); protozoa (Entamoeba
histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis); jamur (Candida albicans).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis media akut
(OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini
terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
Keterangan:
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampaknya
makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan
tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses
transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal
inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa); monosakarida
(intolerasni glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering
(intoleransi laktosa).
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar).
Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun bakteria,
juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal.Lingkungan yang kumuh
dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur, cacing,
protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman penyakit
diare.
Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular dari binatang
peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang menyebabkan diare. Namun
demikian, disamping beberapa faktor yang menjadi penyebab diare diatas, sebenarnya ada
beberapa hal lagi yang menjadi faktor utama dari terjadinya diare, yaitu:
1. Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita sehingga timbulnya diare
akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah.
2. Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat menyebabkan ia
mengalami diare.
3. Seorang bayi yang tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum dikenali.
4. Akibat alergi pada makanan tertentu.
5. Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh akan
menyebabkan penyakit sampingan berupa diare.
6. Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri
7. Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak
8. Keracunan makanan
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
1. Tidak memadainya penyediaan air bersih
2. Air tercemar oleh tinja
3. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
4. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
5. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
6. Penghentian ASI yang terlalu dini
C. TANDA DAN GEJALA DIARE
a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau
encer(Vade, 2003: 34).
b. Muntah(Vade, 2003: 34).
c. Demam(Vade, 2003: 34).
d. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34).
e. Badan terasa lemah.
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi lebih asam
akibat banyaknya asam laktat.
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan
mata cekung membran mukosa kering dan bibir keringserta penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut jantung cepat,
pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
(Suraatmaja, 2005:8).
D. PENCEGAHAN DIARE
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum & sesudah
menyiapkan makanan atau minuman.
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai
mendidih ± 10-15 menit.
c. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan
tangki septik.
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air mengalir lalu
rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
f. Menjaga kebersihan diri.
g. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu
sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar
serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi pada
jamban/WC.
E. PENANGANAN DIARE
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit
diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah
dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama
cairan.
b. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus supaya tidak
sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½
tablet dan >6 bulan 1 tablet.
c. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak kekurangan
gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susuformula yang mengandung laktosa rendah dan
asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair
bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah,
sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
e. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara menjaga
kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan
padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
f. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan efek
sampingyang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat timbul illeus
paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).
F. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok
3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
Umur Setiap Mencret
Jumlah oralit yang disediakan di
rumah
< 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 – 12 tahun 1 ¹/₂ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
Lampiran II
EVALUASI
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat
1. Apakah pengertian dari Diare?
2. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare?
3. Apa tanda dan gejala timbulnya Diare?
4. Apa saja penanganan yang dapat kita lakukan ketika kita Diare?
5. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi Diare?
6. Bagaimana demonstarasi pembuatan larutan gula garam dan oralit?
Jawaban :
1. Pengertian Diare
 Diare adalah (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan
perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.
 Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari
tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga
kali atau lebih dalam sehari.
 Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak daripada
biasanya
 Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut.
2. Faktor Penyebab Diare
1) Faktor infeksi
a. Infeksi enteral (infeksi bakteri, virus dan parasite)
b. Infeksi parenteral (otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia,
ensefalitis, dan sebagainya)
2) Faktor malabsorbsi (malabsorbsi karbohidrat, protein dan lemak)
3) Faktor makanan (makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan)
4) Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
5) Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal (lingkungan yang kumuh dan kotor)
3. Tanda dan Gejala Diare
a. BAB encer lebih dari 3x
b. Muntah
c. Demam
d. Nyeri perut
e. Badan terasa lemah
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan
mata cekung membran mukosa kering dan bibir keringserta penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut jantung cepat,
pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
4. Pencegahan Diare
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
b. Meminum air minum yang telah diolah
c. Membuang air besar dan air kecil di jamban
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak
f. Menjaga kebersihan diri
g. Menjaga kebersihan lingkungan
5. Penanganan Diare
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang dengan oralit
b. Berikan zinc selama 10-14 hari
c. Pemberian ASI
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika:
1) Kondisi tidak membaik dalam 3 hari
2) Buang air besar cair bertambah sering
3) Muntah berulang-ulang
4) Makan atau minum sedikit
5) Demam
6) Tinja berdarah
c. Makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah
serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
d. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan
6. Demonstrasi pembuatan larutan gula garam dan oralit
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

More Related Content

What's hot

Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
Operator Warnet Vast Raha
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Warnet Raha
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
ﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
Vyan Achmad
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Aidil Fitrisyah
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
pjj_kemenkes
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
DiniHadianingsih
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
Sujana Pkm
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
Sulai Sulaiman
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Abdul Rochman
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjalf' yagami
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
pt.cingursapi
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
andalizah
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
Masben27
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
saharwakumoro
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm

What's hot (20)

Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjal
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 

Viewers also liked

Satuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diareSatuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diareMJM Networks
 
Satuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diareSatuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diare
Operator Warnet Vast Raha
 
Diare - penyuluhan
Diare -  penyuluhan Diare -  penyuluhan
Diare - penyuluhan
Hendrik Sutopo
 
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkkPenyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Robiokta Mona
 
SAP METODE KANGURU
SAP METODE KANGURUSAP METODE KANGURU
SAP METODE KANGURU
Ulil Absor Aljazuli
 
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
Fatin Cassie
 
Influenza atau flu
Influenza atau fluInfluenza atau flu
Influenza atau fluYuliana
 
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia DiniPencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia Dinirositasarihutabarat
 
IKM Promosi Kesehatan – Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci Tangan
IKM Promosi Kesehatan – Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci TanganIKM Promosi Kesehatan – Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci Tangan
IKM Promosi Kesehatan – Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci Tangan
annisakusumawardani23131129
 
Diare & Pneumonia
Diare & PneumoniaDiare & Pneumonia
Diare & Pneumonia
Dewa Dony Lesmana
 
Leaflet diare
Leaflet diareLeaflet diare
Leaflet diare
Aqiem Hajimahmud
 
Leaflet ispa
Leaflet ispaLeaflet ispa
Leaflet ispa
Gina Puspitasari
 
Lembar Balik Hipertensi
Lembar Balik HipertensiLembar Balik Hipertensi
Lembar Balik Hipertensi
ghozwatul fikri
 
Slide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit DiareSlide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit Diare
nurafnisinaga
 
Penyuluhan dbd
Penyuluhan dbdPenyuluhan dbd
Penyuluhan dbd
Siska Putri Puspitasari
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
trisnaif
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
Joni Iswanto
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
osman redha
 

Viewers also liked (20)

Satuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diareSatuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diare
 
Satuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diareSatuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diare
 
Diare - penyuluhan
Diare -  penyuluhan Diare -  penyuluhan
Diare - penyuluhan
 
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkkPenyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
 
SAP METODE KANGURU
SAP METODE KANGURUSAP METODE KANGURU
SAP METODE KANGURU
 
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
 
SAP Diare
SAP DiareSAP Diare
SAP Diare
 
Influenza atau flu
Influenza atau fluInfluenza atau flu
Influenza atau flu
 
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia DiniPencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
 
IKM Promosi Kesehatan – Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci Tangan
IKM Promosi Kesehatan – Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci TanganIKM Promosi Kesehatan – Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci Tangan
IKM Promosi Kesehatan – Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci Tangan
 
Diare & Pneumonia
Diare & PneumoniaDiare & Pneumonia
Diare & Pneumonia
 
Leaflet diare
Leaflet diareLeaflet diare
Leaflet diare
 
Materi penyuluhan tentang dbd
Materi penyuluhan tentang dbdMateri penyuluhan tentang dbd
Materi penyuluhan tentang dbd
 
Leaflet ispa
Leaflet ispaLeaflet ispa
Leaflet ispa
 
Lembar Balik Hipertensi
Lembar Balik HipertensiLembar Balik Hipertensi
Lembar Balik Hipertensi
 
Slide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit DiareSlide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit Diare
 
Penyuluhan dbd
Penyuluhan dbdPenyuluhan dbd
Penyuluhan dbd
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
 

Similar to Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak

sap diare
sap diaresap diare
sap diare
MJM Networks
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdfbuku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
tutihartati9
 
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
iqbal29537
 
Askep disentri
Askep disentriAskep disentri
Askep disentri
Sri Nala
 
Perencanaan program
Perencanaan programPerencanaan program
Perencanaan program
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi
Nova Ci Necis
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Fransiska Oktafiani
 
Makalah diare 1
Makalah diare 1Makalah diare 1
Makalah diare 1ranirunnie
 
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
homeworkping3
 
Sap gastro enteritis
Sap gastro enteritisSap gastro enteritis
Sap gastro enteritis
rahmad Kasraruddin
 
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdfMAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
SintaPrihatini
 
Tugas 13 mmpk
Tugas 13 mmpkTugas 13 mmpk
Tugas 13 mmpk
stwndennis
 
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakitPPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
sitifaiza3
 
Satpel diare
Satpel diareSatpel diare
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasionalData dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasionalFadhil Hayat
 
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasionalData dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasionalFadhil Hayat
 
Kti j. erwin 2014
Kti j. erwin 2014Kti j. erwin 2014
Kti j. erwin 2014jalonk
 

Similar to Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak (20)

sap diare
sap diaresap diare
sap diare
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdfbuku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
 
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Askep disentri
Askep disentriAskep disentri
Askep disentri
 
Perencanaan program
Perencanaan programPerencanaan program
Perencanaan program
 
Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Makalah diare 1
Makalah diare 1Makalah diare 1
Makalah diare 1
 
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
 
Sap gastro enteritis
Sap gastro enteritisSap gastro enteritis
Sap gastro enteritis
 
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdfMAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
 
Tugas 13 mmpk
Tugas 13 mmpkTugas 13 mmpk
Tugas 13 mmpk
 
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakitPPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diare
 
Satpel diare
Satpel diareSatpel diare
Satpel diare
 
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasionalData dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
 
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasionalData dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
Data dan fakta terkait « sekretariat stbm nasional
 
Kti j. erwin 2014
Kti j. erwin 2014Kti j. erwin 2014
Kti j. erwin 2014
 

Recently uploaded

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 

Recently uploaded (20)

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 

Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK A. LATAR BELAKANG Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak balita, khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia (Segeren, 2005).Diare adalah penyakit yang ditandai bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa darah atau lendir (Suraatmaja, 2007).Apabila pada diare pengeluaran cairan melebihi pemasukan maka akan terjadi defisit cairan tubuh, maka akan terjadi dehidrasi. Berdasarkan derajat dehidrasi maka diare dapat dibagi menjadi diare tanpa dehidrasi, diare dehidrasi ringan sedang dan diare dehidrasi berat. Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan (pembangunan tinja yang tidak higienis), kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, penyiapan makanan kurang matang dan penyimpanan makanan masak pada suhu kamar yang tidak semestinya (Sander, 2005). Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi pendorong terjadinya diare yaitu faktor agen, penjamu, lingkungan dan perilaku.Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, maka penularan diare dengan mudah dapat terjadi (Zubir, 2006). World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa lebih dari sepertiga kematian anak secara global disebabkan karena diare sebanyak 35%. United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa secara global diare menyebabkan kematian satu anak setiap 30 detik dan menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Secara umum kematian akibat diare pada anak di dunia mencapai 42.000 kasus per minggu, 6000 kasus per hari, 4 kasus setiap menit dan 1 kematian setiap 14 detik. Dari jumlah tersebut, total episode diare pada bayi kurang dari 11 bulan sebanyak 475 juta kali dan usia 1-4 tahun sekitar 945 juta per tahun. (PressRelease, WHO, 2002).
  • 2. Untuk skala nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, penderita diare pada tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka kematian akibat diare adalah 2.5%.Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 1.7% dengan jumlah penderita diare adalah 3.661 orang.Untuk tahun 2006, penderita diare di Indonesia adalah 10.280 orang dengan angka kematian 2.5%. Survey Morbiditas Diare tahun 2010 yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI, didapatkan pada tahun 2000 angka kematian balita akibat diare di Indonesia adalah 1.278 per 1000 turun menjadi 1.100 per 1000 pada tahun 2003 dan naik lagi pada tahun 2006 kemudian turun pada tahun 2010. Sedangkan di Bali, menurut Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Provinsi Bali, dr Gede Wira Sunetra, sebanyak 26.860 orang masyarakat di sembilan kabupaten/kota di Bali terserang diare dari total jumlah penduduk 3.737.567 jiwa selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014. Dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali tercatat Kabupaten Buleleng yang paling tinggi penderita diare yakni 4.947 orang, menyusul Kota Denpasar (4.394), Kabupaten Gianyar (4.121), Tabanan (3.613), Badung (2.584), Karangasem (2.737 jiwa) dan Bangli (1.779). Kasus diare terendah berada di Kabupaten Jembrana dengan jumlah 1.390 dan Klungkung (1.295) yang didominasi oleh balita. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2006, menunjukkan bahwa berbagai intervensi perilaku melalui modifikasi lingkungan dapat mengurangi angka kejadian diare sampai dengan 94% melalui pengolahan air yang aman dan penyimpanan di tingkat rumah tangga dapat mengurangi angka kejadian diare sebesar 32%, meningkatkan penyediaan air bersih dapat menurunkan angka kejadian diare sebesar 25% dan melakukan praktek mencuci tangan yang efektif dapat menurunkan kejadian diare sebesar 45%. B. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit diharapkan sasaran dapat memahami cara penanggulangan diare. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta dapat: a. Menjelaskan pengertian diare dengan benar
  • 3. b. Menjelaskan penyebab diare dengan tepat c. Menyebutkan 6 dari 11 gejala atau tanda diare dengan benar d. Menyebutkan 4 dari 7 pencegahan diare dengan benar e. Menjelaskan cara penanganan diare dengan benar f. Dapat melakukan demonstrasi ulang mengenai pembuatan larutan gula garam dan oralit dengan benar C. MATERI PENYULUHAN 1. Pengertian Diare 2. Penyebab Diare 3. Tanda dan Gejala Diare 4. Cara Pencegahan Diare 5. Cara Penanganan Diare 6. Demonstrasi Mengenai Pembuatan Larutan Gula Garam D. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab E. MEDIA/ALAT/SUMBER 1. Media a. Slide b. Leaflet 2. Alat b. Laptop c. LCD d. Sound System e. Meja 3. Sumber
  • 4. http://penyebabdiare.com/ Indriasari, Devi. 2009. 100% Sembuh Tanpa Dokter: A-Z Deteksi, Obati, dan Cegah Penyakit. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Grhatama OTC DIGEST. 2011. Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27. Jakarta: PT Triprakarsa Media Utama Priyanta, Agus. 2008. Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto. F. SASARAN Adapun sasaran dalam penyuluhan ini ialah…….. G. WAKTU PELAKSANAAN 1. Hari : Minggu 2. Tanggal : 17 November 2014 3. Jam : 10.00 WITA - 10.45 WITA H. SETTING TEMPAT Penyuluhan dilakukan di…. A. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PENYULUHAN NO KEGIATAN WAKTU PENYULUH PESERTA/AUDIENS 1. Pembukaan : a. Salam pembukaan b. Perkenalan c. Mengkomunikasikan tujuan a. Menjawab salam b. Memperhatikan c. Memperhatikan 5 menit 2. Kegiatan inti penyuluhan a. Menyampaikan materi tentang: 1. Pengertian Diare a. Menyimak dan memperhatikan penyuluhan 30 menit
  • 5. 2. Penyebab Diare 3. Tanda dan Gejala Diare 4. Cara Pencegahan Diare 5. Cara PenangananDiare 6. Demonstrasi Mengenai Pembuatan Larutan Gula Garam b. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya. b. Menanyakan hal-hal yang belum jelas. 3. Penutup a. Menyimpulkan materi yang telah didiskusikan. b. Melakukan evaluasi penyuluhan c. Mengakhiri kontrak d. Mengakhiri kegiatan penyuluhan dengan salam. a. Bersama penyuluh menyimpulkan materi b. Peserta kooperatif dalam menjawab pertanyaan penyuluh c. Peserta kooperatif d. Menjawab salam 10 menit B. RENCANA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Persiapan alat atau media Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya tepat dan alatnya dapat digunakan sebagaimana mestinya. Saat ceramah dan diskusi media yang digunakan adalah slide dan leaflet, sedangkan alat yang dipakai adalah laptop, LCD, dan sound system b. Persiapan materi Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk makalah yang disajikan secara tepat dan singkat yang disajikan pada slide dan leaflet yang dapat mempermudah ceramah. c. Persiapan undangan/ peserta penyuluh Dalam penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak ini kami mengundang :  Bapak Kepala Desa Peguyangan
  • 6.  Bapak-bapak dan ibu-ibu yang berada di Banjar Paang Tebel, Desa Peguyangan, Kec. Denpasar Utara , Kota Denpasar.  Kelian adat Paang Tebel 2. Evaluasi Proses Penyuluhan a. Penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan sasaran mengerti dan memahami dari penyuluhan yang disampaikan. b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang baik antara penyuluh dengan peserta. c. Kehadiran peserta diharapkan 60-80%, mengingat kegiatan penyuluhan akan sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan pemahaman para bapak-bapak dan ibu-ibu mengenai cara Pencegahan Diare Pada Anak d. Sasaran diharapkan tidak merasa bosan saat menerima materi dan tidak meninggalkan tempat sebelum acara ditutup. 3. Evaluasi Hasil penyuluhan a. Jangka Pendek  80 % dari peserta dapat menjelaskan pengertian Diare  80% dari peserta dapat menjelaskan penyebab Diare  80% dari peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Diare  80% dari peserta dapat menyebutkan cara pencegahan Diare  80% dari peserta dapat menjelaskan cara penanganan Diare  80% dari peserta dapat mengulang melakukan demonstrasi pembuatan larutan gula garam dan oralit b. Jangka Panjang Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya pencegahan diare pada anak sedini mungkin. Lampiran I
  • 7. MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK A. PENGERTIAN DIARE Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari. Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak daripada biasanya (Daldiyono, 1990). Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang lanjut usia. Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.Untuk mencegah dehidrasi dengan meminum larutan oralit.Karena itu, penderita diare harus banyak minum air dan diberi obat anti diare. B. FAKTOR PENYEBAB DIARE Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut: 1. Faktor infeksi
  • 8. a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut 1) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya. 2) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno-virus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain. 3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides); protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis); jamur (Candida albicans). b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun. Keterangan: Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare. 2. Faktor malabsorbsi a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa); monosakarida (intolerasni glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering (intoleransi laktosa). b. Malabsorbsi lemak c. Malabsorbsi protein
  • 9. 3. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. 4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar). Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun bakteria, juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal.Lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur, cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman penyakit diare. Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular dari binatang peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang menyebabkan diare. Namun demikian, disamping beberapa faktor yang menjadi penyebab diare diatas, sebenarnya ada beberapa hal lagi yang menjadi faktor utama dari terjadinya diare, yaitu: 1. Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita sehingga timbulnya diare akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah. 2. Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat menyebabkan ia mengalami diare. 3. Seorang bayi yang tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum dikenali. 4. Akibat alergi pada makanan tertentu. 5. Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh akan menyebabkan penyakit sampingan berupa diare. 6. Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri 7. Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak 8. Keracunan makanan Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare: 1. Tidak memadainya penyediaan air bersih
  • 10. 2. Air tercemar oleh tinja 3. Pembuangan tinja yang tidak hygienis 4. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek 5. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya 6. Penghentian ASI yang terlalu dini C. TANDA DAN GEJALA DIARE a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer(Vade, 2003: 34). b. Muntah(Vade, 2003: 34). c. Demam(Vade, 2003: 34). d. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34). e. Badan terasa lemah. f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir keringserta penurunan berat badan. j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun. k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). (Suraatmaja, 2005:8). D. PENCEGAHAN DIARE Diare mudah dicegah antara lain dengan cara: a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman. b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
  • 11. c. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik. d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir. e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi. f. Menjaga kebersihan diri. g. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC. E. PENANGANAN DIARE a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan. b. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet. c. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susuformula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya. d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27). e. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak. f. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan efek sampingyang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).
  • 12. F. DEMONSTRASI 1. Membuat Larutan Gula Garam a. Alat: 1) Sendok 2) Gelas b. Bahan: 1) 1 sdm gula 2) ¼ sdm garam 3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml) c. Cara Membuat: 1) Cucilah tangan dengan bersih 2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air 3) Masukkan gula 1 sdm penuh 4) Masukkan ¼ sdm garam 5) Aduk sampai larut 6) Larutan gula garam segera minum 2. Membuat Larutan Oralit Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare. Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih a. Alat: 1) Sendok 2) Gelas b. Bahan: 1) 1 bungkus oralit 2) Segelas air masak (200 ml) c. Cara membuat: 1) Cuci tangan sampai bersih 2) Tuang air masak satu gelas 3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
  • 13. 4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok 3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur : Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah < 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus) 1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus) 5 – 12 tahun 1 ¹/₂ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus) Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus) Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari. Lampiran II EVALUASI Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat 1. Apakah pengertian dari Diare? 2. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare? 3. Apa tanda dan gejala timbulnya Diare? 4. Apa saja penanganan yang dapat kita lakukan ketika kita Diare? 5. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi Diare? 6. Bagaimana demonstarasi pembuatan larutan gula garam dan oralit? Jawaban : 1. Pengertian Diare
  • 14.  Diare adalah (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.  Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.  Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak daripada biasanya  Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. 2. Faktor Penyebab Diare 1) Faktor infeksi a. Infeksi enteral (infeksi bakteri, virus dan parasite) b. Infeksi parenteral (otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya) 2) Faktor malabsorbsi (malabsorbsi karbohidrat, protein dan lemak) 3) Faktor makanan (makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan) 4) Faktor psikologis (rasa takut dan cemas) 5) Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal (lingkungan yang kumuh dan kotor) 3. Tanda dan Gejala Diare a. BAB encer lebih dari 3x b. Muntah c. Demam d. Nyeri perut e. Badan terasa lemah f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet
  • 15. i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir keringserta penurunan berat badan. j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun. k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). 4. Pencegahan Diare a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar b. Meminum air minum yang telah diolah c. Membuang air besar dan air kecil di jamban d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak f. Menjaga kebersihan diri g. Menjaga kebersihan lingkungan 5. Penanganan Diare a. Mengganti cairan tubuh yang hilang dengan oralit b. Berikan zinc selama 10-14 hari c. Pemberian ASI d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika: 1) Kondisi tidak membaik dalam 3 hari 2) Buang air besar cair bertambah sering 3) Muntah berulang-ulang 4) Makan atau minum sedikit 5) Demam 6) Tinja berdarah c. Makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak. d. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan 6. Demonstrasi pembuatan larutan gula garam dan oralit
  • 16. 1. Membuat Larutan Gula Garam a. Alat: 1) Sendok 2) Gelas b. Bahan: 1) 1 sdm gula 2) ¼ sdm garam 3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml) c. Cara Membuat: 1) Cucilah tangan dengan bersih 2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air 3) Masukkan gula 1 sdm penuh 4) Masukkan ¼ sdm garam 5) Aduk sampai larut 6) Larutan gula garam segera minum 2. Membuat Larutan Oralit Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare. Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih a. Alat: 1) Sendok 2) Gelas b. Bahan: 1) 1 bungkus oralit 2) Segelas air masak (200 ml) c. Cara membuat: 1) Cuci tangan sampai bersih 2) Tuang air masak satu gelas 3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak 4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok