Dokumen tersebut membahas tentang studi kasus routing statik untuk jaringan perusahaan yang terdiri dari 3 lantai dengan total 40 host. Dilakukan subnetting VLSM untuk membagi alamat IP dan membuat tabel routing. Kemudian dilakukan konfigurasi routing statik pada router setiap lantai untuk mengarahkan lalu lintas jaringan antar lantai.
1. STUDI KASUS ROUTING
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
MAKALAH KASUS TOPOLOGI DARI
PERUSAHAAN
KELOMPOK:
DENIEL INDRA WIJAYA
ANGEL
HOKIANTO JAYA PUTERA
2. Routing
1. Pengertian Routing
Routing adalah proses pencarian jalur terbaik dalam suatu jaringan. Routing juga
memiliki pengertian adalah proses dimana suatu item dapat sampai ketujuan dari satu
lokasi ke lokasi lain. Contoh item – item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan
data. Dalam jaringan, router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing
ztraffic.
2. Konsep Dasar Routing
Dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang disebut dengan TCP/IP
(Transmission Control Protocol / Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman
paket data dapat sampai ke alamat tujuan. TCP/IP membagi tugas masing – masing mulai
dari penerimaan paket data sampai pengiriman data dalam system.
Berdasarkan pengiriman paket data, routing dibedakan menjadi :
A. Routing Langsung
Pengalamatan dilakukan secara langsung menuju alamat yang dituju tanpa
melalui host lain. Contoh : sebuah computer dengan alamat 192.168.1.1
mengirim data ke computer dengan alamat 192.168.1.2
B. Routing Tidak Langsung
Pengalamatan harus melalui alamat host lain sebelum menuju ke host
tujuan. Contoh : computer dengan alamt 192.168.1.1 mengirim data ke
computer 192.168.1.3 akan tetapi sebelum data dikirim ke alamat tersebut,
data terlebih dahulu dikirim melalui host 192.168.1.2 baru dikirim ke
computer 192.168.1.3.
3. Jenis Konfigurasi Routing
Konfigurasi routing dibagi kedalam 3 jenis yaitu,
A. Minimal Routing
Merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian local
saja.
B. Static Routing
Dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. Jenis ini hanya
memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
C. Dinamic Routing
3. Biasanya dibangun pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute.
Routing ini memerlukan routing protocol untuk membuat table routing yang
dapat memakan resource computer.
4. Tabel Routing
Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya
yang kemudian ditempatkan pada table routing. Router akan berpatokan pada table ini,
untuk memberitahukan port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat
tujuan.
Jika jaringan tujuan terhubung langsung di router, router akan langsung mengetahui
port yang harus digunakan untuk meneruskan paket. Tetapi jika jaringan tujuan tidak
terhubung langsung di router, router harus mempelakari rute terbaik yang akan digunakan
untuk meneruskan paket. Informasi tersebut dapat dipelajari dengan cara : manual (oleh
network administrator) atau dengan mengumpulkan informasi melalui proses dinamik
dalam jaringan.
Terdapat dua cara untuk memberitahu router bagaimana cara meneruskan paket ke
jaringan yang tidak terhubung langsung di router yaitu,
A. Rute Statik
Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator
membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbaharui
atau mengupdate rute static ini secara manual ketika terjadi perubahan
topologi antar jaringan (internetwork).
B. Rute Dinamik
Rute dinamik dipelajari oleh router setelah seorang administrator
menkonfigurasi sebuah protocol routing yang membantu menentukan
rute. Tidak seperti rute static, sekali seorang administrator jaringan
mengkatifkan rute dinamik, maka rute akan diketahui dan diupdate
secara otomatis oleh sebuah proses routing ketika terjadi perubahan
topologi jaringan yang diterima oleh “internetwork”.
F. Kelebihan dan Kekurangan Router Static
4. 1. Keuntungan Static Route
a. Static route lebih aman dibanding dynamic route
b. Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols
dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.
2. Kerugian
a. Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari
banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual
b. Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual
Perbedaan routing statik dan dinamik
-Open Shortest Path First (OSPF)
-Routing Information Protocol (RIP)
Tipe Topologi yang digunakan
Pengertian Topologi Star:
Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node
tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara
langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch
untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch
berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua
komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan Star termasuk
topologi jaringan dengan biaya menengah.
Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer
5. 1. Topologi Ring
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai
kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini
berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima
data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati
komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan
pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address dia.
Kelebihan dari topologi jaringan komputer ring adalah pada kemudahan dalam proses
pemasangan dan instalasi, penggunaan jumlah kabel lan yang sedikit sehingga akan
menghemat biaya.
Kekurangan paling fatal dari topologi ini adalah, jika salah satu komputer ataupun kabel
nya bermasalah, maka pengiriman data akan terganggu bahkan error.
2. Topologi Bus
Topologi jaringan komputer bus tersusun rapi seperti antrian dan menggunakan cuma satu kabel
coaxial dan setiap komputer terhubung ke kabel menggunakan konektor BNC, dan kedua ujung
dari kabel coaxial harus diakhiri oleh terminator.
Kelebihan dari bus hampir sama dengan ring, yaitu kabel yang digunakan tidak banyak
dan menghemat biaya pemasangan.
Kekurangan topologi bus adalah jika terjadi gangguan atau masalah pada satu komputer
bisa menggangu jaringan di komputer lain, dan untuk topologi ini sangat sulit mendeteksi
6. gangguan, sering terjadinya antrian data, dan jika jaraknya terlalu jauh harus
menggunakan repeater.
4. Topologi Mesh
Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam jaringannya
menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data akan langsung mencapai komputer
tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch atau hub.
Kelebihanya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika
salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain.
Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya karena
membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus memiliki Port
I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.
5. Topologi Tree
Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang
dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke topologi star
lainnya menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan
jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan
yang berada pada tingkat yang lebih rendah.
7. Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah
melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat,
jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan
terganggu juga.
Studi Kasus
8. Sebuah perusahaan terdiri dari 3 lantai dan ingin membangun sebuah jariungan perlantainya
dengan ketentuan:
a. Lantai 1 = 10 host
b. Lantai 2 = 20 host
c. Lantai 3 = 10 host
Dengan topologi dibawah ini, buatlah suatu jaringan perusahaan tersebut dengan menggunakan
routing static dengan IP localnya 192.168.2.0/27.
1. Subnetting VLSM
192.168.2.0/27
Range Host
Lanti 2 = 20 Host ; 25 – 2 = 32 – 2 = 30 Host