SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
2013

LAPORAN PRATIKUM

INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
LAPORAN 5

ROUTING STATIC

PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

ROUTING STATIC

DISUSUN OLEH :
NIM : 1102703
NAMA : AHMAD PADHIL SYAHPUTRA

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
BONIMULCANDRA

FAKULTAS TEKNIK

1102650

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
12/9/2013
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini peserta diharapkan :
o mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing) pada jaringan
komputer.
o Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer.
o Mahasiswa dapat

melakukan

konfigurasi

PC Router

dengan

Default

Gatewaydan Static Route pada jaringan berbasis Windows.

B. TEORI PENDUKUNG
1. Pengertian router
 Router merupakan sebuah konfigurasi pada sebuah mesin yang bertugas untuk
melanjutkan pengiriman paket data dari satu komputer ke komputer lain di mana
kedua komputer tersebut berada pada dua network IPyang berbeda. Route bekerja
pada layer 3 OSI Layer yakni layer network yang berarti melewatkan paket IP ke
alamat yang dituju.
2. Router static
 Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing
statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing
statis biasanya digunakan untuk jaringan dengan skala yang kecil. Apabil kita
memiliki jaringan dengan skala yang besar maka menggunakan routing dinamis.
Sebuah router dapar berbentuk router boardseperti router Cisco atau juga dapat
berwujud PC Routeryakni sebuah PC yang difungsikan sebagai router.
 Pada praktikum kali ini kita akan memanfaatkan sebuah PC yang difungsikan
sebagai router. PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan
sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed
yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).
-

Routing Statis
Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing
table dari setiap
router. Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:
 Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah
dibandingkan dengan routing dinamis)
 Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
 Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk
mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:
 Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap
router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
 Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus
menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
 Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya
akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka
router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim
ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing
yang berisiNETID dan Default gatewaynya.
Berdasarkan gambar 2, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer
192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :
1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari
bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari
daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket
data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
2. Pada komputer 192.168.1.13 paket datatersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.2 lewat IP 192.168.2.43
3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.2.36
Static routing dapat mempelajari jaringan yang berada di sekelilingnya secara
terbatas (bila hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka
administrator harus mengelola tabel routingtersebut secara cermat.
Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah
route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route
sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default
gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita
menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni
menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu
C. ALAT DAN BAHAN
o

Personal Computer

o

LAN Card / NIC

o

Switch / Hub

o

Kabel ethernet Straight / Trought

o

Router

D. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM
Routing dengan Default Gateway
Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan
dengan :

1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan
menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC –
Multihomed)
2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me,
2000Profesional, atau XP)
3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :
4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas.
5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router,
aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool
pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Pada Windows 2003 buka Start -> Program -> Administrative Tools ->
Routing and Remote Access

b. Klik Next dan pilih “Custom Configuration”
c. Klik next dan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bisa kita
buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada
LAN Roouting terlebih dahulu.

d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and
Remote Access sudah tersedia pada PC Router.
e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan “Routing and Remote
Access”, dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable
Routing and Remote Access”
f.

Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan
berwrna hijau.

g. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan
6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada
gambar desain jaringan diatas.
Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap host ke
host yang lain, buat tabelnya.

E. EVALUASI

1. LAN
No

Uji koneksi
Dari
Ke
192.168.1.2 192.168.1.2

192.168.1.3

Hasil router print na adalah sebagai berikut:

1. Router dengan 4 PC (2 switch)

Respon

Penjelasan
sukses

sukses
N
o

Dari

Uji koneksi
Ke

192.168.1.2

192.168.1.0
192.168.1.1

Respon

Penjelasan

Tidak sukses
sukses

192.168.1.2

sukses

192.168.1.3

sukses

192.168.1.255
192.168.2.1

Tidak sukses

sukses

192.168.2.2

sukses

192.168.2.3

sukses

Hasil router print nya adalah sebagai berikut:
2. Router dengan 6 PC (3 switch)
N
o

Dari

Uji koneksi
Ke

192.168.1.2

192.168.1.0
192.168.1.1

Respon

Penjelasan

Tidak sukses
sukses

192.168.1.2

sukses

192.168.1.3

sukses

192.168.1.255
192.168.2.1

Tidak sukses

sukses
192.168.2.2

sukses

192.168.2.3

sukses

192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.3.3

sukses
Tidak sukses
sukses

F. KESIMPULAN

•

Router merupakan sebuah konfigurasi pada sebuah mesin yang bertugas untuk
melanjutkan pengiriman paket data dari satu komputer ke komputer lain di mana
kedua komputer tersebut berada pada dua network IPyang berbeda

•

PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router
(routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer
yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).

More Related Content

What's hot

Makalah media transmisi jaringan kabel dan wireless
Makalah media transmisi jaringan kabel dan wirelessMakalah media transmisi jaringan kabel dan wireless
Makalah media transmisi jaringan kabel dan wirelessDebi Sanita
 
Arduino.ppt
Arduino.pptArduino.ppt
Arduino.pptapri38
 
MEDIA PEMBELAJARAN ROUTING.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN ROUTING.pptxMEDIA PEMBELAJARAN ROUTING.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN ROUTING.pptxAriFirmansyah24
 
DHCP server
DHCP serverDHCP server
DHCP serverMAFauzan
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input outputAngling_seto
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
Makalah set instruksi
Makalah set instruksiMakalah set instruksi
Makalah set instruksiratna46
 
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexingKelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexingFahmi Dhimas
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)ahmad haidaroh
 
Data Link Layer
Data Link LayerData Link Layer
Data Link Layerrosmida
 
Soal Latihan OSI Layer
Soal Latihan OSI LayerSoal Latihan OSI Layer
Soal Latihan OSI LayerDenny Yahya
 
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16University of Lampung
 
PPT ALGORITMA KRIPTOGRAFI
PPT ALGORITMA KRIPTOGRAFIPPT ALGORITMA KRIPTOGRAFI
PPT ALGORITMA KRIPTOGRAFIripki al
 
Presentasi arduino
Presentasi arduinoPresentasi arduino
Presentasi arduinoFahrul Rozi
 

What's hot (20)

Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
 
Makalah media transmisi jaringan kabel dan wireless
Makalah media transmisi jaringan kabel dan wirelessMakalah media transmisi jaringan kabel dan wireless
Makalah media transmisi jaringan kabel dan wireless
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Ppt imk akbar
Ppt imk akbarPpt imk akbar
Ppt imk akbar
 
Arduino.ppt
Arduino.pptArduino.ppt
Arduino.ppt
 
MEDIA PEMBELAJARAN ROUTING.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN ROUTING.pptxMEDIA PEMBELAJARAN ROUTING.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN ROUTING.pptx
 
Jaringan nirkabel ppt
Jaringan nirkabel pptJaringan nirkabel ppt
Jaringan nirkabel ppt
 
DHCP server
DHCP serverDHCP server
DHCP server
 
Sistem bus komputer
Sistem bus komputerSistem bus komputer
Sistem bus komputer
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Makalah set instruksi
Makalah set instruksiMakalah set instruksi
Makalah set instruksi
 
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexingKelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Data Link Layer
Data Link LayerData Link Layer
Data Link Layer
 
Soal Latihan OSI Layer
Soal Latihan OSI LayerSoal Latihan OSI Layer
Soal Latihan OSI Layer
 
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
 
PPT ALGORITMA KRIPTOGRAFI
PPT ALGORITMA KRIPTOGRAFIPPT ALGORITMA KRIPTOGRAFI
PPT ALGORITMA KRIPTOGRAFI
 
Topologi jaringan Komputer
Topologi jaringan KomputerTopologi jaringan Komputer
Topologi jaringan Komputer
 
Presentasi arduino
Presentasi arduinoPresentasi arduino
Presentasi arduino
 

Similar to Laporan 5 routing static

Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5Boy Cdr
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4Boy Cdr
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITAaron Ferdinand
 
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdfMERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdfPusdiklatMEDIA
 
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracerStatic dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracersams4droid
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerglennsade
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer32120023
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanricoootan
 
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingPemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingDanuSetiawan5
 
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-bModul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-bDeprilana Ego Prakasa
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routerindonesia
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioaribowo
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioariwibowo
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxHasobrBlank
 

Similar to Laporan 5 routing static (20)

Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Bab II routing
Bab II routingBab II routing
Bab II routing
 
Laporan praktikum jarkom_4
Laporan praktikum jarkom_4Laporan praktikum jarkom_4
Laporan praktikum jarkom_4
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdfMERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
 
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracerStatic dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
 
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingPemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep Routing
 
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-bModul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
 
Update routing
Update routingUpdate routing
Update routing
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 
Static Routing
Static RoutingStatic Routing
Static Routing
 

More from Fadhilsyach Fadhilsyach

More from Fadhilsyach Fadhilsyach (11)

Laporan 10 virtual private network
Laporan  10 virtual private networkLaporan  10 virtual private network
Laporan 10 virtual private network
 
Laporan 11 filter situs dengan mikrotik
Laporan 11 filter situs dengan mikrotikLaporan 11 filter situs dengan mikrotik
Laporan 11 filter situs dengan mikrotik
 
Laporan 9 konfigurasi router lanjutan
Laporan 9 konfigurasi router lanjutanLaporan 9 konfigurasi router lanjutan
Laporan 9 konfigurasi router lanjutan
 
Laporan 8b lanjutan wireless lan
Laporan 8b lanjutan wireless lanLaporan 8b lanjutan wireless lan
Laporan 8b lanjutan wireless lan
 
Laporan 8a wireless lan
Laporan 8a wireless lanLaporan 8a wireless lan
Laporan 8a wireless lan
 
Laporan 7 konfigurasi mikrotik router
Laporan 7 konfigurasi mikrotik routerLaporan 7 konfigurasi mikrotik router
Laporan 7 konfigurasi mikrotik router
 
Laporan 6 nat, dns dan dhcp
Laporan 6 nat, dns dan dhcpLaporan 6 nat, dns dan dhcp
Laporan 6 nat, dns dan dhcp
 
Laporan 4 netmask supernet
Laporan 4 netmask   supernetLaporan 4 netmask   supernet
Laporan 4 netmask supernet
 
Laporan 3 netmask subnetting
Laporan 3 netmask   subnettingLaporan 3 netmask   subnetting
Laporan 3 netmask subnetting
 
Laporan 2 instalasi dan konfigurasi Lan
Laporan 2 instalasi dan konfigurasi LanLaporan 2 instalasi dan konfigurasi Lan
Laporan 2 instalasi dan konfigurasi Lan
 
Laporan 1 media jaringan
Laporan 1 media jaringanLaporan 1 media jaringan
Laporan 1 media jaringan
 

Laporan 5 routing static

  • 1. 2013 LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER LAPORAN 5 ROUTING STATIC PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER ROUTING STATIC DISUSUN OLEH : NIM : 1102703 NAMA : AHMAD PADHIL SYAHPUTRA PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA BONIMULCANDRA FAKULTAS TEKNIK 1102650 UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 12/9/2013
  • 2. A. TUJUAN Setelah praktikum ini peserta diharapkan : o mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing) pada jaringan komputer. o Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer. o Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gatewaydan Static Route pada jaringan berbasis Windows. B. TEORI PENDUKUNG 1. Pengertian router  Router merupakan sebuah konfigurasi pada sebuah mesin yang bertugas untuk melanjutkan pengiriman paket data dari satu komputer ke komputer lain di mana kedua komputer tersebut berada pada dua network IPyang berbeda. Route bekerja pada layer 3 OSI Layer yakni layer network yang berarti melewatkan paket IP ke alamat yang dituju. 2. Router static  Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing statis biasanya digunakan untuk jaringan dengan skala yang kecil. Apabil kita memiliki jaringan dengan skala yang besar maka menggunakan routing dinamis. Sebuah router dapar berbentuk router boardseperti router Cisco atau juga dapat berwujud PC Routeryakni sebuah PC yang difungsikan sebagai router.  Pada praktikum kali ini kita akan memanfaatkan sebuah PC yang difungsikan sebagai router. PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).
  • 3. - Routing Statis Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router. Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:  Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan routing dinamis)  Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.  Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja. Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:  Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.  Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.  Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri. Tabel Routing Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisiNETID dan Default gatewaynya.
  • 4. Berdasarkan gambar 2, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer 192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 : 1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut. 2. Pada komputer 192.168.1.13 paket datatersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP 192.168.2.43 3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36 Static routing dapat mempelajari jaringan yang berada di sekelilingnya secara terbatas (bila hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka administrator harus mengelola tabel routingtersebut secara cermat.
  • 5. Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu C. ALAT DAN BAHAN o Personal Computer o LAN Card / NIC o Switch / Hub o Kabel ethernet Straight / Trought o Router D. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM Routing dengan Default Gateway Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan dengan : 1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC – Multihomed) 2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me, 2000Profesional, atau XP) 3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :
  • 6. 4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas. 5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada Windows 2003 buka Start -> Program -> Administrative Tools -> Routing and Remote Access b. Klik Next dan pilih “Custom Configuration”
  • 7. c. Klik next dan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bisa kita buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Roouting terlebih dahulu. d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and Remote Access sudah tersedia pada PC Router. e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan “Routing and Remote Access”, dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable Routing and Remote Access”
  • 8. f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwrna hijau. g. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan 6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada gambar desain jaringan diatas.
  • 9. Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap host ke host yang lain, buat tabelnya. E. EVALUASI 1. LAN No Uji koneksi Dari Ke 192.168.1.2 192.168.1.2 192.168.1.3 Hasil router print na adalah sebagai berikut: 1. Router dengan 4 PC (2 switch) Respon Penjelasan sukses sukses
  • 11. 2. Router dengan 6 PC (3 switch) N o Dari Uji koneksi Ke 192.168.1.2 192.168.1.0 192.168.1.1 Respon Penjelasan Tidak sukses sukses 192.168.1.2 sukses 192.168.1.3 sukses 192.168.1.255 192.168.2.1 Tidak sukses sukses
  • 12. 192.168.2.2 sukses 192.168.2.3 sukses 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 sukses Tidak sukses sukses F. KESIMPULAN • Router merupakan sebuah konfigurasi pada sebuah mesin yang bertugas untuk melanjutkan pengiriman paket data dari satu komputer ke komputer lain di mana kedua komputer tersebut berada pada dua network IPyang berbeda • PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).