SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Manajemen Jaringan
Dibuat oleh :
Eric Tomas Pangestu – 32130053
Universitas Bunda Mulia
Fakultas Teknologi dan Desain
Jakarta Utara
Routing
1. Definisi Routing
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik
tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik.
Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
- Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara
langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain
atau gateway.
- Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang
tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih
gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
2. Konsep Dasar Routing
Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP.
Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena
pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke
internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram
memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan
datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu
jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan
datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang
paling tepat.
3. Jenis Routing
a. Minimal Routing
Merupakan informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung kesuatu network.
minimal routing terbentuk pada saat konfigurasi interface.
Gambar 1:
b. Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan yang
ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara
manual oleh administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:
- tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi
perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik
yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
- konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya
mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
- informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara
manual.
- satu router memiliki satu table routing
- Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil
Keuntungan routing statis :
- Beban kerja router terbilang ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena router
hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
- Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih
dahulu.
- Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
Kerugian routing statis :
- Harus tau semua alamat IP network yang akan di kenalkan atau dituju beserta next
hoopnya (jalur yang akan dilewati).
Gambar 2:
c. Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket
dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus
ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic routing:
- informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh
software.
- apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka
router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jaluryang tidak bisa dipakai lagi.
- menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya
sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung)
- jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi)
- memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini bisa
memakan sumber daya komputer.
Keuntungan routing dinamis :
- hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
- Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
- Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi.
Hanya router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis :
- beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu
tertentu.
- kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada.
- Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar
Gambar 3:
Jenis-jenis routing protocol
a. RIP (Routing Information Protocol)
RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area
lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol
gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol informasi
didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang
digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggih seperti (OSPF) dan
protokol OSI IS-IS.
b. Interior Gateway routing protokol (IGRP)
Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distanceve IGRP (Interior Gateway
Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem
independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-
batas RIP (Routing Information Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa
metrikuntuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth. Hop
maksimum EIGRP adalah 255 dan update routing transmisi 90 detik. Ini diukur dalam protokol
routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang alamat IP.
c. Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yangaktif yang digunakan
dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing protokol dan termasuk ke dalam
kelompok protokol gateway interior. Buka Shortest Path First (OSPF) yang beroperasi di dalam
sistem otonomi yang berbeda. Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama Terbuka(OSPF) didefinisikan
pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC 5340 pada tahun 2008. Pertama
Buka Jalur terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis besar.
d. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun
1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam RFC827
dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984.The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti
vektor jarak dan jalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.
e. Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP)
Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat itu
adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka dalam
optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan topologi,
ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung
ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali
informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga
bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP
metrik.Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI yang memastikan operasi
loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.
f. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung jawab
untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan jaringan
mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor.
Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada
jalur, kebijakan jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP)
routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan
penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem desentralisasi yang
benar-benar. Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994
dan ke-4 versi dari tahun 2006. Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki
banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat
keindustri praktek.
g. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar digunakan oleh
perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan dari sisi ke sisi
paket switched jaringan dan proses ini disebut routing. Ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589
2002 dalam desain referensi OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem (IS-IS) membedakan
antara tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing dapat diubah tanpa perlu
menghubungi wilayah intra routing protokol.
4. Tabel Routing
Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk melewatkan paket data
yang dikirim ke alamat tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel routing
sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau diarahkan maka router akan melakukan
pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router akan menentukan jalur mana yang
paling sesuai dengan informasi yang ada. Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing
untuk mengirim paket data, diantaranya:
• Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh router
• Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan
atau network yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan ke
alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket data.
Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan:
• Host Address
• Subnet
• Group of Subnet
• Major network number
• group of major network numbers
• default address
Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai dengan
entri diatas maka paket data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan pengirim
data akan diberikan pesan oleh router bahwa data yang dikirim telah di drop karena
ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source pengirim.
Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute ip address. Berikut adalah field dari tabel
routing IPv4.
a. Destination
Dapat berupa alamat IPv4 tujuan yang akan dilewatkan pada sebuah jaringan. Dalam Windows,
kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print.
b. Network Mask
Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 yang dikirim dari field
destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask.
c. Next-Hop
Alamat IPv4 pada sebuah jaringan yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini
dinamakan Gateway.
d. Interface
Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim (meneruskan) kembali paket IPv4. Dalam
Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.
e. Metric
Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi jalur
yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama. Metric dapat menunjuk pada
banyak tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link.
Contoh tabel routing pada MikroTik :
5. Contoh Konfigurasi Routing
Berikut merupakan desain dari router yang akan di setting:
setelah kita melihat dari gambar diatas langsung saja kita mengkonfigurasi mulai dari setting ip
address tiap komputer sampai routing static dari tiap router.
Pertama kita setting ip address dari tiap komputer dengan cara Klik 2x pada pc
Setelah itu pilih Dekstop dan pilih ip configuration dan isikan ip yang kita inginkan.Disini saya
menggunakan ip kelas c.
Dan ulangi cara diatas sehingga semua computer yang ada mempunyai ip.
Sebelumnya kita pasti tidak mengetahui apa yang warna merah dan yang warna lain.Disini untuk
router ke switch kita menggunakan fast ethernet sedangkan router ke router menggunakan serial
yang merupakan warna merah dan yang warna hitam putus-putus menggunakan
fastethernet.Sekarang kita masuk pada pengaturan router.
Berikut merupakan cara untuk pengaturan router menggunakan CLI.
ROUTER 0 (setting 1 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable // mengaktifkan router
Router#configure terminal //untuk mengaktifkan configurasi
Router(config)# interface FastEthernet0/0 //setting interface dari router ke switch
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 //setting IP dan subnet mask
Router(config-if)#no shutdown //mengaktifkan setting diatasnya
Router(config-if)#exit //untuk keluar
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0 //setting interface serial di router 0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000 //kecepatan clock
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
ROUTER 4 (setting 2 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
ROUTER 3 (setting 1 serial, 2 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface FastEthernet1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.7.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
ROUTER 2 (setting 2 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.7.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Setelah kita memkonfigurasi dan member ip address yang ada pada router, tahap selanjutnya
adalah pengaturan static routing.Berikut merupakan cara pengaturannya.
ROUTER 0
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.4.2
ROUTER 4
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.6.2
ROUTER 3
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.7.1
Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.7.1
ROUTER 2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.6.1
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.7.2
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.6.1
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.7.2
Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.6.1
Setelah semua telah dikonfigurasi,cara se;anjutnya mencoba koneksi yang telah kita buat dengan
cara ping ke computer tujuan.Ping dari komputer 0 yang mempunyai ip address 192.1681.2
menuju ke komputer 1 yang mempunyai ip 192.168.2.2.Dan setelah itu ping ke computer yang
lain.Jika hasilnya seperti dibawah ini maka koneksi berhasil
Sumber :
http://hadiyan9.blogspot.co.id/2013/01/definisi-routing-konsep-dasar-jenis.html jam 1.00AM
https://wilfritzsianturi.wordpress.com/apakah-pebedaan-routing-statis-dinamis/ jam 1.26AM
http://www.komputerjaringan.com/2014/11/pengertian-router-dan-jenis-jenis-router.html jam
1.33AM

More Related Content

What's hot

Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan ivsept2309
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routingArif Chendra
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITAaron Ferdinand
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingOctavio Dakosta
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1antony veru
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanricoootan
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicRezi Fenorita
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioaribowo
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routingesterina95
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworkingMr. FM
 

What's hot (16)

Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworking
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
 

Viewers also liked

Samsung Techwin SCB-9080 Data Sheet
Samsung Techwin SCB-9080 Data SheetSamsung Techwin SCB-9080 Data Sheet
Samsung Techwin SCB-9080 Data SheetJMAC Supply
 
Série Aprendendo com Outros: Lideranca e Organizacao
Série Aprendendo com Outros: Lideranca e OrganizacaoSérie Aprendendo com Outros: Lideranca e Organizacao
Série Aprendendo com Outros: Lideranca e OrganizacaoMoacir Medrado
 
Arce, Andres Resume
Arce, Andres ResumeArce, Andres Resume
Arce, Andres ResumeAndres Arce
 

Viewers also liked (6)

Samsung Techwin SCB-9080 Data Sheet
Samsung Techwin SCB-9080 Data SheetSamsung Techwin SCB-9080 Data Sheet
Samsung Techwin SCB-9080 Data Sheet
 
Série Aprendendo com Outros: Lideranca e Organizacao
Série Aprendendo com Outros: Lideranca e OrganizacaoSérie Aprendendo com Outros: Lideranca e Organizacao
Série Aprendendo com Outros: Lideranca e Organizacao
 
Rizwan CV 2015
Rizwan CV 2015Rizwan CV 2015
Rizwan CV 2015
 
Arce, Andres Resume
Arce, Andres ResumeArce, Andres Resume
Arce, Andres Resume
 
Homework
Homework Homework
Homework
 
Teorias da Motivação
Teorias da MotivaçãoTeorias da Motivação
Teorias da Motivação
 

Similar to Manajemen jaringan

MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxRandaHendroN
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routingvintzr
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerdenny rustandi
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingsetioariwibowo
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingindonesia
 
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxMateri PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxHendrikAlfarisi
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamistribayukusnadi
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxHafidzahPatel1
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)ismailnursidiq
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxsahrulrohim1
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocolengguh123
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocolengguh123
 
Materi Tentang Routing untuk SMK kelas 11 TKJ
Materi Tentang Routing untuk SMK kelas 11 TKJMateri Tentang Routing untuk SMK kelas 11 TKJ
Materi Tentang Routing untuk SMK kelas 11 TKJAdingKusnadi1
 
Presentasi slide
Presentasi slidePresentasi slide
Presentasi slideAdie Adie
 

Similar to Manajemen jaringan (20)

MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputer
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxMateri PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Jurnal Skripsi final
Jurnal Skripsi finalJurnal Skripsi final
Jurnal Skripsi final
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
 
#4.pptx
#4.pptx#4.pptx
#4.pptx
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
Materi Tentang Routing untuk SMK kelas 11 TKJ
Materi Tentang Routing untuk SMK kelas 11 TKJMateri Tentang Routing untuk SMK kelas 11 TKJ
Materi Tentang Routing untuk SMK kelas 11 TKJ
 
Presentasi slide
Presentasi slidePresentasi slide
Presentasi slide
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

Manajemen jaringan

  • 1. Manajemen Jaringan Dibuat oleh : Eric Tomas Pangestu – 32130053 Universitas Bunda Mulia Fakultas Teknologi dan Desain Jakarta Utara
  • 2. Routing 1. Definisi Routing Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path). Terdapat 2 bentuk routing, yaitu: - Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway. - Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju. 2. Konsep Dasar Routing Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat. 3. Jenis Routing a. Minimal Routing Merupakan informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung kesuatu network. minimal routing terbentuk pada saat konfigurasi interface. Gambar 1:
  • 3. b. Static Routing Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari static routing: - tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router. - konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. - informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara manual. - satu router memiliki satu table routing - Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil Keuntungan routing statis : - Beban kerja router terbilang ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi) - Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu. - Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui. Kerugian routing statis : - Harus tau semua alamat IP network yang akan di kenalkan atau dituju beserta next hoopnya (jalur yang akan dilewati). Gambar 2: c. Dynamic Routing Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic routing: - informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh software.
  • 4. - apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jaluryang tidak bisa dipakai lagi. - menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung) - jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi) - memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini bisa memakan sumber daya komputer. Keuntungan routing dinamis : - hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya). - Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada. - Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan. Kerugian routing dinamis : - beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu. - kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada. - Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar Gambar 3:
  • 5. Jenis-jenis routing protocol a. RIP (Routing Information Protocol) RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggih seperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. b. Interior Gateway routing protokol (IGRP) Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distanceve IGRP (Interior Gateway Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas- batas RIP (Routing Information Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa metrikuntuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth. Hop maksimum EIGRP adalah 255 dan update routing transmisi 90 detik. Ini diukur dalam protokol routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang alamat IP. c. Open Shortest Path First (OSPF) Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yangaktif yang digunakan dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing protokol dan termasuk ke dalam kelompok protokol gateway interior. Buka Shortest Path First (OSPF) yang beroperasi di dalam sistem otonomi yang berbeda. Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama Terbuka(OSPF) didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC 5340 pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis besar. d. Exterior Gateway Protocol (EGP) Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984.The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak dan jalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon. e. Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP) Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik.Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.
  • 6. f. Border Gateway Protocol (BGP) Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada jalur, kebijakan jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar. Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006. Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat keindustri praktek. g. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar digunakan oleh perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan dari sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut routing. Ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem (IS-IS) membedakan antara tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing dapat diubah tanpa perlu menghubungi wilayah intra routing protokol. 4. Tabel Routing Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk melewatkan paket data yang dikirim ke alamat tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel routing sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau diarahkan maka router akan melakukan pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router akan menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan informasi yang ada. Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirim paket data, diantaranya: • Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh router • Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan atau network yang dituju dapat terhubung dengan router. Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket data.
  • 7. Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan: • Host Address • Subnet • Group of Subnet • Major network number • group of major network numbers • default address Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai dengan entri diatas maka paket data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan pengirim data akan diberikan pesan oleh router bahwa data yang dikirim telah di drop karena ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source pengirim. Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute ip address. Berikut adalah field dari tabel routing IPv4. a. Destination Dapat berupa alamat IPv4 tujuan yang akan dilewatkan pada sebuah jaringan. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print. b. Network Mask Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask. c. Next-Hop Alamat IPv4 pada sebuah jaringan yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway. d. Interface Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim (meneruskan) kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface. e. Metric Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi jalur yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama. Metric dapat menunjuk pada banyak tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link. Contoh tabel routing pada MikroTik : 5. Contoh Konfigurasi Routing Berikut merupakan desain dari router yang akan di setting:
  • 8. setelah kita melihat dari gambar diatas langsung saja kita mengkonfigurasi mulai dari setting ip address tiap komputer sampai routing static dari tiap router. Pertama kita setting ip address dari tiap komputer dengan cara Klik 2x pada pc Setelah itu pilih Dekstop dan pilih ip configuration dan isikan ip yang kita inginkan.Disini saya menggunakan ip kelas c.
  • 9. Dan ulangi cara diatas sehingga semua computer yang ada mempunyai ip. Sebelumnya kita pasti tidak mengetahui apa yang warna merah dan yang warna lain.Disini untuk router ke switch kita menggunakan fast ethernet sedangkan router ke router menggunakan serial yang merupakan warna merah dan yang warna hitam putus-putus menggunakan fastethernet.Sekarang kita masuk pada pengaturan router. Berikut merupakan cara untuk pengaturan router menggunakan CLI. ROUTER 0 (setting 1 serial, 1 FastEthernet) Router>enable // mengaktifkan router Router#configure terminal //untuk mengaktifkan configurasi Router(config)# interface FastEthernet0/0 //setting interface dari router ke switch Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 //setting IP dan subnet mask Router(config-if)#no shutdown //mengaktifkan setting diatasnya Router(config-if)#exit //untuk keluar Router(config)# Router(config)# interface Serial 2/0 //setting interface serial di router 0 Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 //kecepatan clock Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit
  • 10. ROUTER 4 (setting 2 serial, 1 FastEthernet) Router>enable Router#configure terminal Router(config)# interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 2/0 Router(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 3/0 Router(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit ROUTER 3 (setting 1 serial, 2 FastEthernet) Router>enable Router#configure terminal Router(config)# interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface FastEthernet1/0 Router(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 2/0 Router(config-if)#ip address 192.168.7.2 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit ROUTER 2 (setting 2 serial, 1 FastEthernet) Router>enable Router#configure terminal Router(config)# interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit
  • 11. Router(config)# Router(config)# interface Serial 2/0 Router(config-if)#ip address 192.168.7.1 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 3/0 Router(config-if)#ip address 192.168.6.2 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Setelah kita memkonfigurasi dan member ip address yang ada pada router, tahap selanjutnya adalah pengaturan static routing.Berikut merupakan cara pengaturannya. ROUTER 0 Router>enable Router#configure terminal Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2 Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2 Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2 Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.4.2 ROUTER 4 Router>enable Router#configure terminal Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1 Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2 Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.6.2 ROUTER 3 Router>enable Router#configure terminal Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1 Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.5.1 Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.7.1 Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.7.1 ROUTER 2 Router>enable Router#configure terminal Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.6.1 Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.7.2 Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.6.1 Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.7.2
  • 12. Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.6.1 Setelah semua telah dikonfigurasi,cara se;anjutnya mencoba koneksi yang telah kita buat dengan cara ping ke computer tujuan.Ping dari komputer 0 yang mempunyai ip address 192.1681.2 menuju ke komputer 1 yang mempunyai ip 192.168.2.2.Dan setelah itu ping ke computer yang lain.Jika hasilnya seperti dibawah ini maka koneksi berhasil Sumber : http://hadiyan9.blogspot.co.id/2013/01/definisi-routing-konsep-dasar-jenis.html jam 1.00AM https://wilfritzsianturi.wordpress.com/apakah-pebedaan-routing-statis-dinamis/ jam 1.26AM http://www.komputerjaringan.com/2014/11/pengertian-router-dan-jenis-jenis-router.html jam 1.33AM