1. ROUTING
Tugas Makalah Management Jaringan Komputer
Disusun Oleh :
32120015 Cindy Carissa
32120036 Sutrsmen Jaya
32120094 Vivianti Citra
Kelas 7PTI2
Fakultas Teknik dan Desain
Jurusan Teknik Informatika
Universitas Bunda Mulia
2. 2015
ROUTING
Berikut Beberapa Definisi atau pemahaman tentang Routing
1. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu
jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat
merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga
paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk
melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut
sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang
ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket
yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya
2. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu
jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router
membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi
jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh
seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi tentang
topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.
3. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh
paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.
3. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk
mencapai tujuan.
Routing memiliki dua fungsi dasar, yaitu:
1. Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan dilewati
oleh paket-paket data agar sampai ke tujuan.
2. Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat meneruskan
paket.
Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
1) Alamat tujuan;
2) Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang
network remote;
3) Route yang mungkin ke semua network remote;
4) Route terbaik untuk setiap network remote.
Jenis-jenis Routing:
A. Static Routing (Routing Statis)
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki
tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator
jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat
dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam
sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap
router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu
bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada
forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan
4. bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router
yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
Static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu
route untuk setiap jaringan didalam internet work yang dikonfig manual oleh
administrator jaringan. Setiap host pada jaringan untuk mengarah kepada
default route atau default gateway agar sesuai dengan IP addres dr interface
local router. Router memeriksa routing table&menentukan route mana yang
digunakan untuk meneruskan paket.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket
berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia
mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan
menemukan kecocokan entry - suatu entry yang menyatakan kepada router
kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entry data
yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, makan router tersebut
akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk
mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
- Cara kerja routing statis:
a) Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam routing table
c) Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
- Kelebihan routing statis:
a) Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing
dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali
saja ip table yang ada
5. b) Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui
terlebih dahulu
c) Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
- Kekurangan Routing Statis:
Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan
next hoopnya (gateway nya)
B. Dinamic Route (Routing Dinamis)
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang
memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan
lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu
dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan
saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding
table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router
mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke
arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian
data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari
paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
6. Kelebihan Routing Dinamis
Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan
routernya
Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router
mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan
Kekurangan Routing Dinamis
Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap
waktu tertentu
Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke
semua router hingga ada yang cocok
Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat
semua Alamat IP yang ada
Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besa
- Algoritma pada routing Dinamis :
1) RIP ( Routing Information Protocol)
Adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam
jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh
karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol
(IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing.
Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah
dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).
Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara
teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju,
seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga
7. telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai
standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang
diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu
algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan
merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari
routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet
Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti
nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian
Xerox network Services.
Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :
o Menggunakan metode Triggered Update.
o RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali
memberikan informasi routing.
o Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis,
router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh
perubahan tersebut (triggered update).
o Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan
hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi
kegagalan link jaringan.
Kekurangan dari RIP sebagai berikut :
o Jumlah host Terbatas
o RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
o RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
8. o Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke
dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi
jaringan tempatnya berada
o Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count
dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol
LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang
lambat.
o Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal
ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
o Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16,
/24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.
2) IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
Adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan
Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255
dan sebagai metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load.
IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS)
yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau
exterior.Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa
masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian
dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada
waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.
Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk
menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan
9. penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus
lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis
kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun.
Isi dari informasi routing adalah:
a. Identifikasi tujuan baru,
b. Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini
advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah:
a. Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek
b. Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda
c. Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai
metric. Sedangkan Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi
menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite
Metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability .
Operasi IGRP :
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing
jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel
lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai
untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan
penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang
penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.
10. Tujuan dari IGRP :
a. Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada
pengulangan penjaluran.
b. Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang
diperlukan untuk tugasnya.
c. Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
d. Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi
tunggal.
e. Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas
pada alur yang berbeda.
f. Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada
pengulangan penjaluran
g. Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang
diperlukan untuk tugasnya
3) OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF merupakan sebuah routing protokol yang hanya dapat bekerja
dalam jaringan internal di mana masih memiliki hak administrasi terhadap
jaringan tersebut. OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar
terbuka, yaitu routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun.
Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun
dapat kompatibel dengannya, dan dimanapun routing protokol ini dapat
diimplementasikan. OSPF menggunakan protokol routing link-state, yang
memiliki titik berat pada kinerja processor, kebutuhan memori dan konsumsi
bandwidth.
11. Setiap protokol routing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Routing Information Protocol (RIP) dan OSPF salah satu dari
dynamic routing. Namun OSPF lebih baik daripada RIP, karena RIP dapat
menimbulkan routing loop dan menggunakan bandwith yang lebih besar
(Syafrizal, 2008).
OSPF bekerja berdasarkan algoritma Shortest Path First yang
dikembangkan berdasarkan algoritma Dijkstra. Sebagai Interior Gateway
protocol (IGP). Interior Gateway protocol atau Interior RoutingProtokol
dikembangkan untuk menghubungkan router-router dibawah kendali
administrator jaringan (Sofana, 2008). OSPF mendistribusikan informasi
routing-nya di dalam router-router yang tergabung ke dalam suatu AS. AS
adalah jaringan yang dikelola oleh administrator setempat. OSPF
menggunakan protokol routing link-state, didesain untuk bekerja dengan
sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. OSPF
merupakan protokol alternatif untuk menutupi kelemahan RIP. OSPF juga
merupakan protokol routing yang menggunakan prinsip multipath (multi
path protokol) dapat mempelajari berbagai rute dan memilih lebih dari satu
rute ke host tujuan.
OSPFdigunakan bersamaan dengan IP, maksudnya paket OSPFdikirim
bersamaan dengan header paket data IP. Setiap router OSPF mempunyai
database yang identik yang menggambarkan topologi suatu Autonomous
System yang disebut dengan Link State database (Topological database).
Dari databaseini, perhitungan Shortest Path First dilakukan untuk
membentuk Routing Table. Perhitungan ulang terhadap Shortest Path First
dilakukan apabila terjadi perubahan pada topologi jaringan.
12. OSPF memungkinkan beberapa jaringan untuk dikelompokkan
bersama. Pengelompokkan seperti ini dinamakan dengan area dan
topologinya tersembunyi dari seluruh AS. Informasi yang tersembunyi ini
memungkinkan penurunan traffic routing. Dengan menggunakan konsep
area sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan
tersegmentasi. Dengan adanya distribusi routing yang teratur, maka
penggunaan bandwidth akan lebih efisien, lebih cepat mencapai
konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute terbaik dalam mengirim
paket (Syafrizal, 2008).
Kelebihan dari OSPF sebagai berikut
o Tidak menghasilkan routing loop
o Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
o Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
o Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
o Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :
o Membutuhkan basis data yang besar
o Lebih rumit
4) EIGRP (Encanced Internal Gateway Routing Protocol)
Merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya
yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO.
Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan
dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan
kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih
13. lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik
meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain.
EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol,
karena cara kerjanya menggunkan dua tipe routing protocol, yaitu Distance
vector protocol dan Link-State protocol. Dalam pengertian bahwa routing
EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya
menggunakan links-states protocol. Sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-
distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama
dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.
Algoritma EIGRP :
EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan
membuat sebuah algoritma yang dikenal dengan nama DUAL. Dual digunkan
untuk mengkalkulasi dan membangun sebuah routing table. DUAL digunakan
untuk memastikan sebuah jalur untuk sebuah network dan menyediakan sebuah
loopless routing environment.agar membantu mengirimkan sebuah packet ke
sebuah jaringan, DUAL mengirimkan sebuah packet query kepada network
yang berseberangan denganya maupun router yang terkoneksi langsung dengan
dia.
Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan
untuk meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router akan
mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk
menuju ke sebuah jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima oleh
router yang mengirimkan query packet, DUAL akan mengkalkulasi dan
menentukan router yang mana yang akan menjadi Successor dan router yang
mana yang akan menjadi feasible successor.
14. Successor akan menjadi jalur yang utama,dan jalur yang terdekat,yang
paling efissien yang untuk menuju kesebuah network yang dapat di jangkau
oleh DUAL.Jalur successor router dikalkulasikan dengan menggunakan
Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible successor
adalah jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router
tidak memilih jalur successornya.dan tidak digharuskan sebuah router yang
menggunkan protocol EIGRP menentukan feasible successor.
Kelebihan
o melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
o memerlukan lebih sedikit memori dan proses
o memerlukan fitur loopavoidance
Kekurangan
o Hanya untuk Router Cisco
Perbandingan antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori
:
Kategori IGRP EIGRP
Compability Mode Tidak mendukung multi
protokol
Mendukung multiprotokol
Metric Calculation Perhitungan dengan metrik
paling efisien menuju ke
network tujuan
Perhitungan dengan metrik
paling efisien menuju ke
network tujuan
HopCount maksimal 255 maksimal 224
Automatic Protocol
Redistribution
Tidak mendistribusikan
secara otomatis
mendistribusikan secara
otomatis ke routing protokol
yang lain
Routing Tagging Tidak ada Ada, route tagging yang
berfungsi untuk mengecek
15. external routing ,sehingga
EIGRP akan mengetahui
routing protocol yang
digunakan oleh router
tetangganya
5) BGP (Border Gateway Protocol)
BGP adalah exterior protocol gateway untuk komunikasi antara
router dalam autonomous system yang berbeda, BGP menggantikan EGP
versi lama yang digunakan pada ARPANET. Sebuah BGP sistem akan
bertukar informasi dengan BGP yang lain dalam jaringan, informasi ini
cukup untuk membangun graf dalam hubungan AS, routing loop dapat
terjadi dalam graf dan kebijakanrouting loop dapat dibatalkan.
BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol ini yang
menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol
routing inti dari internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran
informasi routing antar jaringan. Ia bekerja dengan cara memetakan
sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar
Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol
path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway
Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path,
network policies, dan atau ruleset. dari Januari 2006 hingga saat ini BGP
versi 4 masih digunakan. BGP mendukung Class Inter-Domain Routing
dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel
routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di internet. semua versi
dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan
16. protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga
tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.
Kelebihan
o Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
o Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
- Perbedaan spesifik kedua jenis routing:
Routing Statik Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi
informasi routing
Router membagi informasi routing
secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus
secara manual
Routing table dibuat dan dihapus
secara otomatis
Tidak menggunakan routig
protocol
Terdapat routing protocol, seperti
RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed
system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP
dan IPX/SPX