SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
RoutingRouting &&
InternetworkingInternetworking
Pertemuan ke-12
Dosen
Lie Jasa
Share by : mr.FM
1. Pendahuluan1. Pendahuluan
Routing adalah proses dimana suatu router
memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu
router membuat keputusan berdasarkan IP
address yang dituju oleh suatu paket.
Algoritma routing pada suatu jaringan adalah
suatu mekanisme untuk menentukan rute yang
harus dilalui oleh paket yang berasal dari suatu
node sumber ke node tujuan pada jaringan
tersebut. Tujuan utama dari algoritma routing
adalah memilih rute, yang menghubungkan node
awal dengan node akhir, dengan total delay setiap
paket paling minimal.
2. Dasar-dasar routing2. Dasar-dasar routing
Router menyimpan routing table yang
menggambarkan bagaimana menemukan
network-network remote. Untuk bisa melakukan
routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui
yaitu:
• Alamat tujuan
• Router-router tetangga dari mana sebuah router
bisa mempelajari tentang network remote
• Route yang mungkin ke semua network remote
• Route terbaik untuk setiap network remote
Jenis Konfigurasi RoutingJenis Konfigurasi Routing
a. Routing Statis: Routing statis terjadi jika Admin secara
manual menambahkan route-route di routing table dari
setiap router.
b. Routing Default: Default routing digunakan untuk
merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama
dengan routing yang ada dalam table routing. Secara
tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default
ke trafik internet.
c. Routing Dinamis : Routing dinamis adalah ketika
routing protocol digunakan untuk menemukan network
dan melakukan update routing table pada router. Dan ini
lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan
default, yang membedakan dalam hal proses-proses di
CPU router dan penggunaan bandwidth dari link
jaringan
3. Routing & Routed Protokol3. Routing & Routed Protokol
Routing protocol adalah berbeda dengan routed
protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara
router-router. Routing protocol mengijinkan router-
router untuk sharing informasi tentang jaringan dan
koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini
untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.
Contoh routing protokol:
• Routing Information Protocol (RIP)
• Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
• Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
• Open Shortest Path First (OSPF)
3. Routing & Routed Protokol3. Routing & Routed Protokol
Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung.
Routed protocol menyediakan informasi yang cukup
dalam layer address jaringannya untuk melewatkan
paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang
lain berdasarkan alamatnya.
Contoh routed protocol:
• - amang@ee.its.ac.id
• - Internet Protocol (IP)
• - Internetwork Packet Exchange (IPX)
Klasifikasi routing protokolKlasifikasi routing protokol
Sebagian besar algoritma
routing dapat diklasifikasikan
menjadi satu dari dua kategori
berikut:
• Distance vector
• Link-state
Routing distance vector
bertujuan untuk menentukan
arah atau vector dan jarak ke
link-link lain dalam suatu
internetwork. Sedangkan link-
state bertujuan untuk
menciptakan kembali topologi
yang benar pada suatu
internetwork.
Routing protokol distance vectorRouting protokol distance vector
Algoritma routing distance vector secara periodik
menyalin table routing dari router ke router.
Perubahan table routing ini di-update antar router
yang saling berhubungan pada saat terjadi
perubahan topologi.
Algoritma distance vector juga disebut dengan
algoritma Bellman-Ford. Setiap router menerima
table routing dari router tetangga yang terhubung
langsung. Pada gambar di bawah ini digambarkan
konsep kerja dari distance vector.
Routing protokol distance vectorRouting protokol distance vector
1. Router B menerima informasi dari
Router A.
2. Router B menambahkan nomor
distance vector, seperti jumlah hop.
3. Jumlah ini menambahkan distance
vector.
4. Router B melewatkan table routing
baru ini ke router-router
tetangganya yang lain, yaitu Router
C.
5. Proses ini akan terus berlangsung
untuk semua router.
Link-stateLink-state
Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing
link-state adalah:
• Link-state advertisement (LSA) –
adalah paket kecil dari informasi
routing yang dikirim antar router
• Topological database – adalah
kumpulan informasi yang dari LSA-LSA
• SPF algorithm – adalah hasil
perhitungan pada database sebagai
hasil dari pohon SPF
• Routing table – adalah daftar rute dan
interface
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau
algoritma shortest path first (SPF).
Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi
topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak
spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak
router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan
dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.
Link-stateLink-state
• Router-router yang
menggunakan protokol link-state
membutuhkan memori lebih dan
proses data yang lebih daripada
router-router yang menggunakan
protokol distance vector.
• Router link-state membutuhkan
memori yang cukup untuk
menangani semua informasi dari
database, pohon topologi dan
table routing.
• Gambar di samping menunjukkan
inisialisasi paket flooding link-state
yang mengkonsumsi bandwidth.
Link-stateLink-state
• Pada proses inisial discovery, semua router yang
menggunakan protokol routing link-state
mengirimkan paket LSA ke semua router
tetangganya.
• Peristiwa ini menyebabkan pengurangan
bandwidth yang tersedia untuk me-routing trafik
yang membawa data user.
• Setelah inisial flooding ini, protokol routing link-
state secara umum membutuhkan bandwidth
minimal untuk mengirim paket-paket LSA yang
menyebabkan perubahan topologi
INTERNETWORKINGINTERNETWORKING
Pertemuan ke-13
Dosen
Lie Jasa
Latar BelakangLatar Belakang
“Bagaimana mentransimisikan data melewati suatu
medium komunikasi dengan handal dan effisien ".
Dari sini lahir teori informasi, teori sampling, dan beberapa
konsep pengolahan signal, dimulai era packet switching,
dan pertanyaan pada riset komunikasi komputer menjadi :
“Bagaimana menyediakan suatu jasa komunikasi
melewati jaringan-jaringan yang berbeda yang saling
terhubung".
Maka lahir pengembangan teknologi internetwork, model
protocol layer, datagram dan stream transport service,
dan paradigma client-server.
PengertianPengertian
Internetworking adalah sebuah istilah yang
merujuk kepada penghubungan dua buah segmen
jaringan atau lebih dengan menggunakan sebuah
router, sehingga terbuatlah satu buah jaringan yang
lebih besar.
Paket-paket yang datang dari salah satu
jaringan yang tergabung dengan internetwork akan
diteruskan ke jaringan tujuannya oleh router, dengan
menggunakan proses routing. Teknik ini juga
merupakan teknik yang sama yang digunakan untuk
menghubungkan antar jaringan di dalam jaringan
Internet
TujuanTujuan
Tujuan utama dari internetworking adalah
interoperabilitas yang maksimun, yaitu
memaksimalkan kemampuan program pada
sistem komputer yang berbeda dan sistem
jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi
secara handal dan efisien.
Ini akan menunjang ketersediaaan informasi
pada sistem komputer dan jaringan yang
beragam, baik perangkat lunak, perangkat
keras maupun model data dari informasi
tersebut.
Internetworking umumnya dibangun menggunakan tiga
elemen yang berbeda:
Hubungan data LAN
Biasanya terbatas dalam satu bangunan saat beroperasi
menggunakan sistem pengkabelan private
Hubungan data WAN
Umumnya menggunakan saluran telekomunikasi data
public, seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, ATM
Devais penghubung jaringan
Devais ini secara umum dibagi dalam beberapa kategori
yaitu Repeater, Router, Bridge, Switch, Converter
(Gateway)
DDevais penghubung jaringanevais penghubung jaringan
Dari kelima kategori devais di atas, lebih
mudah menentukan kapan menggunakan
repeater, switch, dan konverter dalam situasi
internetwork.
Keputusan mengenai pemilihan penggunaan
router atau bridge merupakan keputusan yang
lebih sulit.
Di bawahDi bawah ini perbandingan elemen-elemen internetworkingini perbandingan elemen-elemen internetworking
mengacu kepada layer-layer arsitektur jaringan komputer:mengacu kepada layer-layer arsitektur jaringan komputer:
1. Repeater1. Repeater
Fasilitas paling sederhana dalam internetwork
adalah repeater.
Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari
satu segmen kabel LAN dan memancarkannya
kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal
asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang
lain.
Repeater beroperasi pada Physical layer dalam
model jaringan OSI. Jumlah repeater biasanya
ditentukan oleh implementasi LAN tertentu.
2. Brigde2. Brigde
Sebuah bridge meneruskan paket dari satu segmen
LAN ke segmen lain, tetapi bridge lebih fleksibel
dan lebih cerdas daripada repeater.
Bridge menghubungkan segmen-segmen LAN di
Data Link layer pada model OSI.
Beberapa bridge mempelajari alamat Link setiap
devais yang terhubung dengannya pada tingkat
Data Link dan dapat mengatur alur frame
berdasarkan alamat tersebut.
3. Router3. Router
Router memberikan kemampuan melalukan paket
dari satu sistem ke sistem lain yang mungkin
memiliki banyak jalur di antara keduanya. Router
bekerja pada lapisan Network dalam model OSI.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan
sejumlah LAN (dan extended LAN) sehingga trafik
yang dibangkitkan oleh sebuah LAN terisolasikan
dengan baik dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN
lain dalam internetwork.
44.. SwitchSwitch
Dapat digunakan dalam membangun internetwork.
Alat penghubung ini mampu menambah jumlah
perangkat jaringan yang terhubung dalam LAN.
Peralatan switch didesain dengan tujuan yang
berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika
perangkat jaringan yang terhubung dalam sebuah
LAN menjadi terlalu banyak maka kebutuhan
transmisi meningkat melebihi kapasitas yang
mampu dilayani oleh medium komunikasi jaringan.
55.. ConverterConverter
Converter dapat dianggap sebagai tipe devais yang
berbeda daripada repeater, bridge, router, atau switch
dan dapat digunakan bersama-sama.
Converter (kadang disebut gateway) memungkinkan
sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem
berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada
sistem lain yang berjalan di atas arsitektur network
berbeda dengan sistem tersebut.
Converter bekerja pada lapisan Application pada model
OSI dan bertugas untuk melalukan paket antar jaringan
dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan
tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi.

More Related Content

What's hot

Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanricoootan
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)seolangit7
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatlingacing
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicRezi Fenorita
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routingvintzr
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingOctavio Dakosta
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Hairil Rahman
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringanEric Tomas
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMuhammad Syarif
 
Paper routing
Paper routingPaper routing
Paper routingnoeno001
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingLia Rusdyana Dewi
 

What's hot (20)

Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
Makalah jaringan
Makalah jaringanMakalah jaringan
Makalah jaringan
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
 
desain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luasdesain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luas
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
 
Paper routing
Paper routingPaper routing
Paper routing
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
 
Laporan 5 routing static
Laporan 5 routing staticLaporan 5 routing static
Laporan 5 routing static
 

Similar to RUTING DAN INTERNETWORKING

Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)ismailnursidiq
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxsahrulrohim1
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamistribayukusnadi
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocolengguh123
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocolengguh123
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Lusiana Diyan
 
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdfModul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdfglobalkomputer
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerdenny rustandi
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxHafidzahPatel1
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkatdelviana vi
 
Konsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanKonsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanHajiRahman1
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptRochmadGSaputra
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Garry Geraldy
 

Similar to RUTING DAN INTERNETWORKING (20)

Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
 
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdfModul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputer
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkat
 
Konsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanKonsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringan
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 

More from Mr. FM

Panduan restore courses e learning
Panduan restore courses e learningPanduan restore courses e learning
Panduan restore courses e learningMr. FM
 
password (facebook)
password (facebook) password (facebook)
password (facebook) Mr. FM
 
Password hacking
Password hackingPassword hacking
Password hackingMr. FM
 
Packet Tracer WEB & Email
Packet Tracer WEB & Email Packet Tracer WEB & Email
Packet Tracer WEB & Email Mr. FM
 
PENYIMPAN DATA
PENYIMPAN DATA PENYIMPAN DATA
PENYIMPAN DATA Mr. FM
 
IP ADRESS (bab3)
IP ADRESS (bab3)IP ADRESS (bab3)
IP ADRESS (bab3)Mr. FM
 
Algoritma
Algoritma Algoritma
Algoritma Mr. FM
 
Teknik kompilasi
Teknik kompilasi Teknik kompilasi
Teknik kompilasi Mr. FM
 
Java applet beserta contoh program
Java applet beserta contoh programJava applet beserta contoh program
Java applet beserta contoh programMr. FM
 
Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Mr. FM
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wirelessMr. FM
 
Algoritma
Algoritma Algoritma
Algoritma Mr. FM
 
Sistem berkas
Sistem berkasSistem berkas
Sistem berkasMr. FM
 
LISTRIK STATIS
LISTRIK STATIS LISTRIK STATIS
LISTRIK STATIS Mr. FM
 
PANCASILA
PANCASILA PANCASILA
PANCASILA Mr. FM
 
Panduan belajar ms excel digi pustaka.blogspot.com
Panduan belajar ms excel digi pustaka.blogspot.comPanduan belajar ms excel digi pustaka.blogspot.com
Panduan belajar ms excel digi pustaka.blogspot.comMr. FM
 
Surat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaanSurat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaanMr. FM
 

More from Mr. FM (17)

Panduan restore courses e learning
Panduan restore courses e learningPanduan restore courses e learning
Panduan restore courses e learning
 
password (facebook)
password (facebook) password (facebook)
password (facebook)
 
Password hacking
Password hackingPassword hacking
Password hacking
 
Packet Tracer WEB & Email
Packet Tracer WEB & Email Packet Tracer WEB & Email
Packet Tracer WEB & Email
 
PENYIMPAN DATA
PENYIMPAN DATA PENYIMPAN DATA
PENYIMPAN DATA
 
IP ADRESS (bab3)
IP ADRESS (bab3)IP ADRESS (bab3)
IP ADRESS (bab3)
 
Algoritma
Algoritma Algoritma
Algoritma
 
Teknik kompilasi
Teknik kompilasi Teknik kompilasi
Teknik kompilasi
 
Java applet beserta contoh program
Java applet beserta contoh programJava applet beserta contoh program
Java applet beserta contoh program
 
Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wireless
 
Algoritma
Algoritma Algoritma
Algoritma
 
Sistem berkas
Sistem berkasSistem berkas
Sistem berkas
 
LISTRIK STATIS
LISTRIK STATIS LISTRIK STATIS
LISTRIK STATIS
 
PANCASILA
PANCASILA PANCASILA
PANCASILA
 
Panduan belajar ms excel digi pustaka.blogspot.com
Panduan belajar ms excel digi pustaka.blogspot.comPanduan belajar ms excel digi pustaka.blogspot.com
Panduan belajar ms excel digi pustaka.blogspot.com
 
Surat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaanSurat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan
 

RUTING DAN INTERNETWORKING

  • 2. 1. Pendahuluan1. Pendahuluan Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh suatu paket. Algoritma routing pada suatu jaringan adalah suatu mekanisme untuk menentukan rute yang harus dilalui oleh paket yang berasal dari suatu node sumber ke node tujuan pada jaringan tersebut. Tujuan utama dari algoritma routing adalah memilih rute, yang menghubungkan node awal dengan node akhir, dengan total delay setiap paket paling minimal.
  • 3. 2. Dasar-dasar routing2. Dasar-dasar routing Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote. Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui yaitu: • Alamat tujuan • Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote • Route yang mungkin ke semua network remote • Route terbaik untuk setiap network remote
  • 4. Jenis Konfigurasi RoutingJenis Konfigurasi Routing a. Routing Statis: Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router. b. Routing Default: Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam table routing. Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default ke trafik internet. c. Routing Dinamis : Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, yang membedakan dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan
  • 5. 3. Routing & Routed Protokol3. Routing & Routed Protokol Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router- router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya. Contoh routing protokol: • Routing Information Protocol (RIP) • Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) • Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) • Open Shortest Path First (OSPF)
  • 6. 3. Routing & Routed Protokol3. Routing & Routed Protokol Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung. Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya. Contoh routed protocol: • - amang@ee.its.ac.id • - Internet Protocol (IP) • - Internetwork Packet Exchange (IPX)
  • 7. Klasifikasi routing protokolKlasifikasi routing protokol Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori berikut: • Distance vector • Link-state Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan link- state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.
  • 8. Routing protokol distance vectorRouting protokol distance vector Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung langsung. Pada gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.
  • 9. Routing protokol distance vectorRouting protokol distance vector 1. Router B menerima informasi dari Router A. 2. Router B menambahkan nomor distance vector, seperti jumlah hop. 3. Jumlah ini menambahkan distance vector. 4. Router B melewatkan table routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. 5. Proses ini akan terus berlangsung untuk semua router.
  • 10. Link-stateLink-state Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah: • Link-state advertisement (LSA) – adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router • Topological database – adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA • SPF algorithm – adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF • Routing table – adalah daftar rute dan interface Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.
  • 11. Link-stateLink-state • Router-router yang menggunakan protokol link-state membutuhkan memori lebih dan proses data yang lebih daripada router-router yang menggunakan protokol distance vector. • Router link-state membutuhkan memori yang cukup untuk menangani semua informasi dari database, pohon topologi dan table routing. • Gambar di samping menunjukkan inisialisasi paket flooding link-state yang mengkonsumsi bandwidth.
  • 12. Link-stateLink-state • Pada proses inisial discovery, semua router yang menggunakan protokol routing link-state mengirimkan paket LSA ke semua router tetangganya. • Peristiwa ini menyebabkan pengurangan bandwidth yang tersedia untuk me-routing trafik yang membawa data user. • Setelah inisial flooding ini, protokol routing link- state secara umum membutuhkan bandwidth minimal untuk mengirim paket-paket LSA yang menyebabkan perubahan topologi
  • 14. Latar BelakangLatar Belakang “Bagaimana mentransimisikan data melewati suatu medium komunikasi dengan handal dan effisien ". Dari sini lahir teori informasi, teori sampling, dan beberapa konsep pengolahan signal, dimulai era packet switching, dan pertanyaan pada riset komunikasi komputer menjadi : “Bagaimana menyediakan suatu jasa komunikasi melewati jaringan-jaringan yang berbeda yang saling terhubung". Maka lahir pengembangan teknologi internetwork, model protocol layer, datagram dan stream transport service, dan paradigma client-server.
  • 15. PengertianPengertian Internetworking adalah sebuah istilah yang merujuk kepada penghubungan dua buah segmen jaringan atau lebih dengan menggunakan sebuah router, sehingga terbuatlah satu buah jaringan yang lebih besar. Paket-paket yang datang dari salah satu jaringan yang tergabung dengan internetwork akan diteruskan ke jaringan tujuannya oleh router, dengan menggunakan proses routing. Teknik ini juga merupakan teknik yang sama yang digunakan untuk menghubungkan antar jaringan di dalam jaringan Internet
  • 16. TujuanTujuan Tujuan utama dari internetworking adalah interoperabilitas yang maksimun, yaitu memaksimalkan kemampuan program pada sistem komputer yang berbeda dan sistem jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi secara handal dan efisien. Ini akan menunjang ketersediaaan informasi pada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut.
  • 17. Internetworking umumnya dibangun menggunakan tiga elemen yang berbeda: Hubungan data LAN Biasanya terbatas dalam satu bangunan saat beroperasi menggunakan sistem pengkabelan private Hubungan data WAN Umumnya menggunakan saluran telekomunikasi data public, seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, ATM Devais penghubung jaringan Devais ini secara umum dibagi dalam beberapa kategori yaitu Repeater, Router, Bridge, Switch, Converter (Gateway)
  • 18. DDevais penghubung jaringanevais penghubung jaringan Dari kelima kategori devais di atas, lebih mudah menentukan kapan menggunakan repeater, switch, dan konverter dalam situasi internetwork. Keputusan mengenai pemilihan penggunaan router atau bridge merupakan keputusan yang lebih sulit.
  • 19. Di bawahDi bawah ini perbandingan elemen-elemen internetworkingini perbandingan elemen-elemen internetworking mengacu kepada layer-layer arsitektur jaringan komputer:mengacu kepada layer-layer arsitektur jaringan komputer:
  • 20. 1. Repeater1. Repeater Fasilitas paling sederhana dalam internetwork adalah repeater. Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Repeater beroperasi pada Physical layer dalam model jaringan OSI. Jumlah repeater biasanya ditentukan oleh implementasi LAN tertentu.
  • 21. 2. Brigde2. Brigde Sebuah bridge meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lain, tetapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge menghubungkan segmen-segmen LAN di Data Link layer pada model OSI. Beberapa bridge mempelajari alamat Link setiap devais yang terhubung dengannya pada tingkat Data Link dan dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.
  • 22. 3. Router3. Router Router memberikan kemampuan melalukan paket dari satu sistem ke sistem lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya. Router bekerja pada lapisan Network dalam model OSI. Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN (dan extended LAN) sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sebuah LAN terisolasikan dengan baik dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN lain dalam internetwork.
  • 23. 44.. SwitchSwitch Dapat digunakan dalam membangun internetwork. Alat penghubung ini mampu menambah jumlah perangkat jaringan yang terhubung dalam LAN. Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung dalam sebuah LAN menjadi terlalu banyak maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh medium komunikasi jaringan.
  • 24. 55.. ConverterConverter Converter dapat dianggap sebagai tipe devais yang berbeda daripada repeater, bridge, router, atau switch dan dapat digunakan bersama-sama. Converter (kadang disebut gateway) memungkinkan sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada sistem lain yang berjalan di atas arsitektur network berbeda dengan sistem tersebut. Converter bekerja pada lapisan Application pada model OSI dan bertugas untuk melalukan paket antar jaringan dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi.