Dokumen tersebut membahas tentang rencana strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia untuk periode 2015-2019. Rencana strategis ini menjelaskan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, target kinerja, dan kerangka kelembagaan BNPB selama 5 tahun ke depan.
Dokumen tersebut membahas definisi, jenis, dan komponen bencana serta penanggulangannya. Secara ringkas, bencana didefinisikan sebagai peristiwa alam atau non-alam yang mengancam kehidupan manusia dan menimbulkan kerugian, sedangkan penanggulangannya meliputi tahapan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kontinjensi untuk menangani keadaan darurat. Rencana ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam merespons berbagai skenario keadaan darurat seperti bencana alam maupun konflik dengan tujuan melindungi korban dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Rencana ini mencakup analisis risiko, pengembangan sken
Rangkuman dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan tujuan aktualisasi pelatihan dasar CPNS Golongan III untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS seperti akuntabilitas dan nasionalisme. Dokumen ini juga menganalisis isu-isu terkait belum optimalnya penyerapan anggaran kas di biro-biro sekretariat daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang contoh penerapan nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaan tugas PNS khususnya guru Penjasorkes. Diantaranya menunjukkan orientasi pelayanan dengan menyapa siswa, memberikan arahan, dan melakukan evaluasi pembelajaran, serta menunjukkan akuntabilitas dengan melaksanakan tugas secara jujur dan bertanggung jawab.
Analisis isu di Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak mengidentifikasi tiga masalah utama yaitu kurangnya kebersihan, kepatuhan protokol Covid-19, dan insentif tenaga kesehatan. Analisis menggunakan metode APKL dan USG menunjukkan bahwa kurangnya kepatuhan protokol Covid-19 merupakan isu prioritas yang membutuhkan tindakan karena dampaknya terhadap tenaga medis dan pasien.
Dokumen tersebut membahas definisi, jenis, dan komponen bencana serta penanggulangannya. Secara ringkas, bencana didefinisikan sebagai peristiwa alam atau non-alam yang mengancam kehidupan manusia dan menimbulkan kerugian, sedangkan penanggulangannya meliputi tahapan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kontinjensi untuk menangani keadaan darurat. Rencana ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam merespons berbagai skenario keadaan darurat seperti bencana alam maupun konflik dengan tujuan melindungi korban dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Rencana ini mencakup analisis risiko, pengembangan sken
Rangkuman dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan tujuan aktualisasi pelatihan dasar CPNS Golongan III untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS seperti akuntabilitas dan nasionalisme. Dokumen ini juga menganalisis isu-isu terkait belum optimalnya penyerapan anggaran kas di biro-biro sekretariat daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang contoh penerapan nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaan tugas PNS khususnya guru Penjasorkes. Diantaranya menunjukkan orientasi pelayanan dengan menyapa siswa, memberikan arahan, dan melakukan evaluasi pembelajaran, serta menunjukkan akuntabilitas dengan melaksanakan tugas secara jujur dan bertanggung jawab.
Analisis isu di Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak mengidentifikasi tiga masalah utama yaitu kurangnya kebersihan, kepatuhan protokol Covid-19, dan insentif tenaga kesehatan. Analisis menggunakan metode APKL dan USG menunjukkan bahwa kurangnya kepatuhan protokol Covid-19 merupakan isu prioritas yang membutuhkan tindakan karena dampaknya terhadap tenaga medis dan pasien.
Dokumen tersebut membahas perencanaan kontinjensi sebagai suatu proses perencanaan kedepan untuk menghadapi situasi yang belum pasti terjadi agar dapat mencegah atau menangani dampaknya lebih baik. Dokumen tersebut juga membahas mengenai definisi kontinjensi dan rencana kontinjensi, kapan sebaiknya dilakukan perencanaan kontinjensi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan rencana
Stunting merupakan masalah serius yang masih dihadapi banyak anak Indonesia. Dokumen ini membahas upaya pencegahan stunting, terutama di desa, melalui konvergensi program dan anggaran, serta keterlibatan seluruh pemangku kepentingan termasuk laki-laki dan pemerintah desa untuk meningkatkan gizi masyarakat dan mencegah stunting. Rumah Stunting Desa diusulkan sebagai sarana literasi kesehatan masyarakat untuk mening
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan analisis isu kontemporer untuk calon PNS di Kabupaten Banyuasin yang mencakup pemahaman terhadap perubahan lingkungan strategis, modal insani untuk menghadapi perubahan, dan analisis isu-isu kontemporer seperti korupsi, narkoba, dan terorisme dengan berpikir kritis."
Dokumen tersebut membahas arahan kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan tahun 2022, dengan fokus pada program prioritas penurunan angka kematian ibu dan bayi, angka kematian balita, serta stunting melalui pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup Dana Operasional Kesehatan dan Jampersal serta sasaran penerima manfaat.
Dokumen tersebut membahas penyebab masalah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Beberapa faktor penyebab masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya petugas kesehatan, kurangnya penyuluhan tentang hipertensi, serta kurangnya kesadaran masyarakat lanjut usia. Prioritas penyebab masalah ditentukan menggunakan metode NGT oleh pembimbing Puskesmas dan pen
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi. Termasuk di dalamnya adalah persiapan sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana serta prosedur kerja penanganan bantuan dan rehabilitasi korban bencana.
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan monitoring dan evaluasi pembangunan, yang mencakup penggabungan M&E ke dalam siklus manajemen pembangunan, prinsip-prinsip dasar pengembangan sistem evaluasi, gambaran sistem evaluasi kinerja pembangunan saat ini dan yang diharapkan, proses membangun sistem monitoring dan evaluasi, pengertian indikator kinerja, langkah-langkah menyusun indikator kinerja, dan penjabaran indik
Dokumen tersebut membahas dukungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Tenggara dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu di provinsi tersebut. Dokumen ini menjelaskan sejarah, landasan hukum, dan peran Posyandu serta kebijakan dinas terkait pemberdayaan masyarakat dan revitalisasi Posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian resiko bencana oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (BAKORNAS PBP). Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan konsep bahaya, kerentanan, kemampuan, dan resiko bencana serta cara melakukan penilaian resiko bencana dengan mempertimbangkan ketiga faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas pedoman sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, mencakup jenis informasi yang dibutuhkan pada tahap pra, saat dan pascabencana, sumber informasi, alur penyampaian informasi, dan pengelolaan data terkait.
Dokumen tersebut membahas perencanaan kontinjensi sebagai suatu proses perencanaan kedepan untuk menghadapi situasi yang belum pasti terjadi agar dapat mencegah atau menangani dampaknya lebih baik. Dokumen tersebut juga membahas mengenai definisi kontinjensi dan rencana kontinjensi, kapan sebaiknya dilakukan perencanaan kontinjensi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan rencana
Stunting merupakan masalah serius yang masih dihadapi banyak anak Indonesia. Dokumen ini membahas upaya pencegahan stunting, terutama di desa, melalui konvergensi program dan anggaran, serta keterlibatan seluruh pemangku kepentingan termasuk laki-laki dan pemerintah desa untuk meningkatkan gizi masyarakat dan mencegah stunting. Rumah Stunting Desa diusulkan sebagai sarana literasi kesehatan masyarakat untuk mening
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan analisis isu kontemporer untuk calon PNS di Kabupaten Banyuasin yang mencakup pemahaman terhadap perubahan lingkungan strategis, modal insani untuk menghadapi perubahan, dan analisis isu-isu kontemporer seperti korupsi, narkoba, dan terorisme dengan berpikir kritis."
Dokumen tersebut membahas arahan kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan tahun 2022, dengan fokus pada program prioritas penurunan angka kematian ibu dan bayi, angka kematian balita, serta stunting melalui pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup Dana Operasional Kesehatan dan Jampersal serta sasaran penerima manfaat.
Dokumen tersebut membahas penyebab masalah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Beberapa faktor penyebab masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya petugas kesehatan, kurangnya penyuluhan tentang hipertensi, serta kurangnya kesadaran masyarakat lanjut usia. Prioritas penyebab masalah ditentukan menggunakan metode NGT oleh pembimbing Puskesmas dan pen
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi. Termasuk di dalamnya adalah persiapan sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana serta prosedur kerja penanganan bantuan dan rehabilitasi korban bencana.
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan monitoring dan evaluasi pembangunan, yang mencakup penggabungan M&E ke dalam siklus manajemen pembangunan, prinsip-prinsip dasar pengembangan sistem evaluasi, gambaran sistem evaluasi kinerja pembangunan saat ini dan yang diharapkan, proses membangun sistem monitoring dan evaluasi, pengertian indikator kinerja, langkah-langkah menyusun indikator kinerja, dan penjabaran indik
Dokumen tersebut membahas dukungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Tenggara dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu di provinsi tersebut. Dokumen ini menjelaskan sejarah, landasan hukum, dan peran Posyandu serta kebijakan dinas terkait pemberdayaan masyarakat dan revitalisasi Posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian resiko bencana oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (BAKORNAS PBP). Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan konsep bahaya, kerentanan, kemampuan, dan resiko bencana serta cara melakukan penilaian resiko bencana dengan mempertimbangkan ketiga faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas pedoman sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, mencakup jenis informasi yang dibutuhkan pada tahap pra, saat dan pascabencana, sumber informasi, alur penyampaian informasi, dan pengelolaan data terkait.
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015Indriany ,
Roadmap percepatan STBM 2013-2015 ini disusun untuk mencapai target peningkatan akses air minum dan sanitasi di Indonesia sesuai dengan target RPJMN, MDGs, dan rencana strategis Kementerian Kesehatan. Roadmap ini menetapkan sasaran percepatan pencapaian STBM di 244 kabupaten/kota dan 2583 kecamatan hingga 2015.
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Target vaksinasi akan dicapai dengan melibatkan tenaga kesehatan dan relawan dari berbagai elemen masyarakat. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan aktivitas masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang logistik dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial, mencakup dasar hukum, jenis bencana, dan mekanisme penyaluran bantuan termasuk beras."
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...Unggul Sagena
Merupakan bahan presentasi di acara Kompasianer Nangkring Bareng LPDP tanggal 12 April 2014. Jika ada hal yang berbeda maka bukan tanggung jawab pengunggah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman tanggap darurat bencana banjir di Paroki St. Arnoldus Jannsen, termasuk definisi, tujuan, dan tahapan tanggap darurat.
2. Ada 3 aksi utama tanggap darurat yaitu evakuasi, penyediaan pangan, dan penyediaan sandang bagi korban bencana.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur dan tugas berbagai tim tanggap darur
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar manajemen bencana seperti bahaya, kerentanan, risiko, kapasitas, dan pengurangan risiko. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam menilai bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas; serta proses pengurangan risiko melalui penilaian risiko, kesiapsiagaan, mitigasi bencana.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan desa yang partisipatif. Perencanaan pembangunan desa ideal dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat desa secara langsung dalam proses perencanaan melalui pendekatan kelompok dan metode yang mudah dipahami oleh masyarakat desa. Perencanaan desa juga perlu didukung oleh alat bantu diskusi sederhana untuk memfasilitasi proses perencanaan bersama
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tiga hal utama:
1) Penjelasan tentang rencana kontinjensi dan operasi tanggap darurat selama berbagai fase penanggulangan bencana, termasuk pengaktivan rencana, pembagian peran, dan langkah-langkah tanggap darurat.
2) Pembahasan tentang pentingnya kesiapsiagaan lembaga dan masyarakat, serta peran teknologi dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan penye
Hal-hal Penting Dari Perencanaan BencanaJumatil Fajar
Presentasi ini merupakan bagian dari Disaster Preparedness (persiapan menghadapi bencana) yang merupakan bagian dari kuliah Keperawatan Bencana (Disaster Nursing).
Makalah ini membahas analisis SWOT terhadap Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap. Diidentifikasi faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal peluang dan tantangan yang dihadapi. Formulasi strategi dilakukan dengan menghubungkan antara kekuatan-peluang, kekuatan-tantangan, kelemahan-peluang, dan kelemahan-tantangan untuk meningkatkan kinerja BPBD.
[Ringkasan]
UU Penanggulangan Bencana No. 24/2007 meletakkan dasar hukum baru untuk penanggulangan bencana di Indonesia dengan menekankan pada pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan. UU ini memberikan mandat yang kuat kepada pemerintah pusat dan daerah untuk melindungi masyarakat dari bencana serta menjamin penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terencana, terkoordinasi, menyeluruh, dan melibatkan partis
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan pembangunan, regulasi, anggaran, kelembagaan, dan pengembangan wilayah. Terdapat lima poin utama sinergi antara pusat dan daerah yaitu perencanaan kebijakan, kerangka regulasi, kerangka anggaran, kelembagaan dan aparatur daerah, serta pengembangan wilayah.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Rencana kontinjensi adalah rencana untuk menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi berdasarkan skenario-skenario yang disusun bersama oleh berbagai pihak terkait.
2. Penyusunan rencana kontinjensi melibatkan berbagai sektor dan berfokus pada kesiapsiagaan untuk mencegah, mengurangi dampak, dan memulihkan diri dari bencana.
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan daerah, termasuk proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017. Dibahas pula prinsip-prinsip perencanaan yang ideal, peran berbagai pelaku pembangunan, dan tantangan-tantangan dalam pembangunan daerah.
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen pembangunan daerah dan perencanaan pembangunan daerah, termasuk proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan peran berbagai pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah.
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan daerah, termasuk siklus manajemen pembangunan, perencanaan dan percepatan pembangunan daerah, tujuan dan permasalahan pembangunan daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, penyelarasan rencana pembangunan jangka menengah daerah dan nasional, serta proses penyusunan rencana pembangunan daerah."
Instansi/organisasi ini melakukan penilaian kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam kegiatan penyadaran publik pengurangan risiko bencana di Aceh. Penilaian ini bertujuan mengetahui kondisi saat ini, kebutuhan, dan merekomendasikan pilihan untuk meningkatkan kapasitas dalam penyadaran publik PRB.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan pembangunan daerah, termasuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dibahas pula peran berbagai pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah, seperti pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat. Proses penyusunan RPJMD melibatkan berbagai tahapan mulai dari persiapan, penyusunan rancangan
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
Tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
Sejarah dan kajian empiris membuktikan bahwa dinamika geoekonomi dan geopolitik global berpengaruh kuat terhadap kondisi ekonomi dan politik suatu negara. Ketegangan Amerika Serikat dan Tiongkok di Laut Cina Selatan serta perang dagang antara kedua negara, konflik berkelanjutan di Timur Tengah, ketegangan politik Amerika Serikat dan Rusi a, isu climate change, sampai dengan merebaknya Covid-19 di berbagai belahan dunia dan ketidakberimbangan distribusi vaksin, merupakan contoh berbagai dinamika geoekonomi dan geopolitik. Bank Indonesia menyadari bahwa berbagai dinamika tersebut, secara langsung maupun tidak langsung, berpengaruh terhadap perekonomian dan politik di domestik. Untuk itu, pemahaman yang utuh dan mendalam mengenai dinamika geoekonomi dan geopolitik global sangat dibutuhkan, khususnya bagi para pengambil kebijakan publik, termasuk di bank sentral.
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
This extensively revised edition of the authors' successful textbook Governance, Administration and Development updates its framework and analysis in light of the changed context of the twenty-first century. It continues to provide a comprehensive introduction to public policy and management in developing countries and transitional economies while also taking account of changes in the theory and practice of development management since the first edition. The authors emphasize the role of the state within development, paying careful attention to contemporary approaches and to changing attitudes towards the state. This involves examining the nature of the policy process, civil service reform, planning and decentralization, as well as showing the changing nature of the state's involvement in promoting economic development and its engagement with civil society.
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
Ahmad Wahib meninggal dalam usia yang masih muda. Sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi telah menabraknya dipersimpangan jalan Senen Raya-Kalilio. Peristiwa itu terjadi tanggal 31 Maret malam tahun 1973. Ketika itu Wahib baru saja keluar dari kantor Majalah Tempo, tempat ia bekerja sebagai calon reporter.
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
Man of Contradictions, the first English-language biography of Jokowi, argues that the president embodies the fundamental contradictions of modern Indonesia. He is caught between democracy and authoritarianism, openness and protectionism, Islam and pluralism. Jokowi’s incredible story shows what is possible in Indonesia – and it also shows the limits.
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
Jakarta, 10 Desember 2018
Kronologis suatu proses pertumbuhan Perguruan Tinggi Swasta Universitas Darma Persada yang dalam jangka pendek ternyata bisa dipacu untuk melejit mengangkasa, namun dalam perjalanannya justru dihalang-halangi untuk maju dan mendapat hambatan yang keras dari yayasan sebagai badan penyelenggaranya, sehingga dikhawatirkan akan jatuh tersungkur berkeping-keping.
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
Jakarta, 27 September 2018
Pada hari yang penuh kegembiraan ini, Unsada menggelar Wisuda ke-28 di Balai Sudirman Jl. Dr. Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan. Untuk Wisuda kali ini, Unsada meluluskan 598 Wisudawan yang terdiri dari Sastra Jepang S1 sebanyak 164 Wisudawan, Sastra Cina S1 sebanyak 30 Wisudawan, Sastra Inggris S1 sebanyak 57 Wisudawan, Bahasa Jepang D3 sebanyak 14 Wisudawan, Bahasa Inggris D3 sebanyak 8 Wisudawan, Teknik Elektro S1 sebanyak 11 Wisudawan, Teknik Industri S1 sebanyak 15 Wisudawan, Teknik Informatika S1 sebanyak 52 Wisudawan, Sistem Informasi S1 sebanyak 32 Wisudawan, Teknik Mesin S1 sebanyak 35 Wisudawan, Teknik Perkapalan S1 sebanyak 8 Wisudawan, Teknik Sistem Perkapalan S1 sebanyak 4 Wisudawan, Manajemen S1 sebanyak 96 Wisudawan, Akuntansi S1 sebanyak 65 Wisudawan, dan Energi Terbarukan S2 sebanyak 7 Wisudawan.
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
Jakarta, 28 September 2018
Untuk mengingatkan kita semua bahwa status tanah kampus Unsada sampai saat ini masih dimiliki oleh pihak lain, yaitu PT. Danayasa Arthatama Tbk (PTDA). Oleh karena itu, seluruh jajaran kampus Unsada supaya memiliki pemahaman yang sama tentang masalah yang tidak boleh dianggap enteng ini yang kelak di kemudian hari tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan mala petaka.
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
Jakarta, 27 September 2017
Belum genap dua tahun menjabat sebagai Rektor Unsada, pada tanggal 31 Mei 2017 Yayasan Melati Sakura sudah mengeluarkan review/evaluasi kinerja Rektor yang dikenal sebagai Review Tim Tiga. Bahkan sudah disiapkan calon pengganti Rektor, yaitu Sdr. Agus Salim Dasuki.
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
SBY: Saya ikut tertarik untuk bicara soal “cawe-cawenya Pak Jokowi” dalam Pemilihan Presiden Tahun 2024. Nampaknya masyarakat kita terbelah memaknai istilah cawe-cawe.
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
Capacity Building DPRD Provinsi Lampung di Holiday Inn Gajah Mada-Jakarta, 27 Februari 2024
- Apa Itu RPJPD dan RPJMD?
- Apa Itu Pembangunan?
- Visi Indonesia Emas 2045
- 5 Sasaran Visi Indonesia 2025-2045
- 8 Misi Pembangunan
- 17 Arah Pembangunan
- 45 Indikator Utama Pembangunan
- Penyusunan RPJPD 2025-2045
- Evaluasi Penyelarasan RPJPD dengan RPJPN 2025-2045
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
3. Materi
• Kesadaran akan Bahaya Bencana
Alam
• Tahapan Penanggulangan Bencana
• Penyusunan Renstra BNPB
• Penguatan Kapasitas
Penanggulangan Bencana yang
Didukung Iptek
• Penyusunan Roadmap BNPB
3dadang-solihin.blogspot.com
4. Kesadaran akan
Bahaya Bencana Alam
• Negara Indonesia berada di dalam wilayah
ring of fire, yaitu deretan gunung berapi
aktif yang selalu siap memuntahkan abu
vulkanik dan laharnya kapan saja.
• Kesadaran akan bahaya bencana alam
yang mengancam dan sewaktu-waktu
menimpa baru muncul setelah tsunami
Aceh pada tanggal 26 Desember 2004.
• Masyarakat perlu dibangunkan
kesadarannya bahwa negara kita memang
berada di wilayah rawan gempa, sehingga
kondisi ini seharusnya diketahui dan
dipahami oleh sebanyak mungkin
masyarakat Indonesia.
4dadang-solihin.blogspot.com
5. Menimbulkan
Kebiasaan Positif
• Dengan memiliki kesadaran bahwa
kita hidup di daerah yang rawan
bencana maka diharapkan timbul
kebiasaan positif untuk hidup
berdampingan dengan bencana.
• Ke depan, setiap kegiatan
pembangunan agar memasukkan
variabel kebencanaan dalam
penghitungan formulasinya dan
masyarakat agar membiasakan diri
serta menyiapkan mental untuk
tidak mudah panik pada saat
terjadi bencana.
5dadang-solihin.blogspot.com
6. Pra
Bencana
Tanggap
Darurat
Pasca
Bencana
Pasca
Bencana
Pasca
Bencana
Tidak Terdapat
Potensi Bencana
Terdapat Potensi
Kejadian Bencana
Rencana
Kontinjensi
Rencana
Penanggulangan
Bencana
Rencana Aksi
Pengurangan Resiko
Bencana
Rencana Operasi
Tanggap Darurat
1. Aktivasi Rencana Operasi
2. Aktivasi Posko
3. Pembagian Tugas Sektoral
4. Pemulihan Darurat
5. Pengakhiran Tanggap Darurat
Rencana Aksi Rehabilitasi
dan Rekonstruksi
6dadang-solihin.blogspot.com
7. Fase Pra Bencana
Pada situasi tidak terdapat
potensi bencana terdapat dua
jenis rencana yaitu:
Pada situasi terdapat potensi
kejadian bencana, terdapat
Rencana Kontinjensi.
Dalam setiap Rencana
Kontinjensi, perlu dicantumkan
dengan jelas sebagai acuan
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Rencana Penanggulangan
Bencana (tingkat nasional,
provinsi dan kabupaten/kota)
yang menjadi masukan bagi
RPJMN, RPJMD Provinsi dan
RPJMD Kabupaten/Kota, dengan
kerangka jangka menengah yaitu
5 tahun, yang memuat indikasi
program lintas sektor, kegiatan,
dan sumber dana dalam
penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
2. Rencana Aksi Pengurangan
Risiko Bencana (tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten
/kota) yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Rencana
Penanggulangan Bencana,
dengan kerangka waktu 3 tahun
yang memuat indikasi program
lintas sektor, kegiatan, dan
sumber dana.
1. Perencanaan kontinjensi
disusun dengan fokus
kesiapsiagaan, bertujuan untuk
meminimalisir dampak dari
ketidakpastian dengan
melakukan pengembangan
skenario dan proyeksi kebutuhan
saat keadaan darurat terjadi,
dengan pendekatan multi-hazard.
2. Suatu rencana kontinjensi
mungkin saja tidak pernah
diaktifkan jika keadaan yang
diperkirakan tidak pernah terjadi.
3. Perencanaan kontijensi selain
digunakan dalam pengelolaan
bencana berbasis kewilayahan,
juga digunakan dalam bidang
militer, bisnis, dan proyek
pembangunan infrastruktur.
1. Ketentuan Aktivasi Rencana:
yang memberikan keterangan
dalam situasi bagaimana rencana
akan diaktifkan dan siapa yang
berhak untuk mengambil
keputusan aktivasi rencana
kontijensi.
2. Pembagian peran dan
tanggungjawab pada setiap
tahapan membentuk
kesiapsiagaan, sebagai acuan
koordinasi antar lembaga.
3. Pembagian peran dan
tanggungjawab pada situasi
tanggap darurat, sebagai acuan
koordinasi antar lembaga.
7
1.
Dalam setiap Rencana
Kontinjensi, perlu dicantumkan
dengan jelas sebagai acuan
pengambilan keputusan, yaitu:
Pada situasi terdapat
potensi kejadian bencana,
terdapat Rencana
Kontinjensi.
Pada situasi tidak terdapat
potensi bencana terdapat dua
jenis rencana yaitu:
dadang-solihin.blogspot.com
8. Fase Tanggap Darurat
8
2.
Pada fase tanggap darurat,
Rencana Kontinjensi berubah
fungsi menjadi Rencana Operasi
Tanggap Darurat.
Untuk melaksanakan Operasi
Tanggap Darurat, diperlukan
beberapa langkah sebagai berikut:
• Pada saat itu dilakukan upaya
peningkatan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan masyarakat untuk
menghindari jatuhnya korban dan
kerusakan dan sejak saat itu pula dapat
dilakukan kegiatan tanggap darurat.
• Sebelum operasi tanggap darurat
dilaksanakan, pada awal kejadian
dilakukan kaji darurat/ kaji cepat (rapid
assessment) dan pemutakhiran data
untuk mengukur besarnya dampak
bencana: lokasi, korban dan kerusakan,
kemampuan respon, dan bantuan yang
dibutuhkan.
1. Aktivasi Rencana Operasi
2. Aktivasi Posko
3. Pembagian Tugas Sektoral
4. Pemulihan Darurat
5. Pengakhiran Tanggap Darurat.
Untuk melaksanakan Operasi
Tanggap Darurat, diperlukan
beberapa langkah sebagai berikut:
Pada fase tanggap darurat, Rencana
Kontinjensi berubah fungsi menjadi
Rencana Operasi Tanggap Darurat.
dadang-solihin.blogspot.com
9. Fase Pasca Bencana
9
3.
Prinsip dasar penyelenggaraan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana:
1. Merupakan tanggungjawab Pemerintah Daerah dan
Pemerintah;
2. Membangun menjadi lebih baik (build back better)
yang terpadu dengan konsep pengurangan risiko
bencana dalam bentuk pengalokasian dana minimal
10% dari dana rehabilitasi dan rekonstruksi;
3. Mendahulukan kepentingan kelompok rentan seperti
lansia, perempuan, anak dan penyandang cacat;
4. Mengoptimalkan sumberdaya daerah;
5. Mengarah pada pencapaian kemandirian masyarakat,
keberlanjutan program dan kegiatan serta perwujudan
tatakelola pemerintahan yang baik;
6. Mengedepankan keadilan dan kesetaraan gender
Prinsip Dasar Penyelenggaraan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana:• Pelaksanaan
rehabilitasi dan
rekonstruksi
memerlukan
dokumen
perencanaan yang
disebut Rencana
Aksi Rehabilitasi
dan Rekonstruksi,
• untuk jangka
waktu maksimal 3
tahun (Peraturan
Kepala BNPB No.
17/2010).
dadang-solihin.blogspot.com
11. IMPACT
Indikator Kinerja dan Log-Frame
11
ABK
AT
KPJM
OUTPUT INPUTOUTCOMEINPUT OUTPUT OUTCOME
Renstra
BNPB
Arah Kebijakan
dan Strategi
Nasional
dadang-solihin.blogspot.com
12. 12
Pokok-pokok Arahan Presiden
RI 30 Oktober 2014:
“Visi Presiden adalah Tri Sakti,
Misinya adalah Nawa Cita dan
motonya adalah Smart Work
Tri Sakti
1. Berdaulat dalam Politik
2. Berdikari dalam Ekonomi
3. Berkepribadian dalam Kebudayaan
Pidato Bung Karno, 17 Agustus 1964
dadang-solihin.blogspot.com
14. Visi BNPB
“Ketangguhan Bangsa dalam Menghadapi Bencana”
Misi
1. Pengurangan resiko bencana;
2. Penanganan darurat bencana;
3. Pemulihan wilayah dan masyarakat pascabencana;
4. Dukungan dan tata kelola logistik dan peralatan penanggulangan bencana;
5. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya;
6. Pemeriksaan dan pengawasan penanggulangan bencana;
7. Peningkatan kualitas SDM dan aparatur penanggulangan bencana;
8. Penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
14dadang-solihin.blogspot.com
15. Manajemen Kinerja BNPB
Balanced
Score Cards
Logic Model
Analisis
Beban Kerja
Environmental
Scanning SWOT
Tugas dan
Fungsi
Struktur
Organisasi
Strategy Map
Sasaran
Strategis
Program Kegiatan
Strategi
??
Tujuan
Organisasi
Tatalaksana
Peraturan
Per-UU-an
SDM
Aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas
Pelayanan
Publik
Mindset &
Cultural Set
Aparatur
Role
Indikator
Kinerja Utama
Program/
Kegiatan
Outcome/
Output
Indikator
Baseline
2014
Target Kinerja
2015-2019
Mental Model Nilai Norma
Tujuan
Indikator
Kinerja Utama 15dadang-solihin.blogspot.com
16. Analisis Beban Kerja
untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja Menko PMK secara sistematis
16
• Memperjelas dan
mempertegas
penyusunan format
kelembagaan yang akan
dibentuk secara lebih
proporsional maupun
tata hubungan sistem
yang ingin dibangun
• Tercapai kesesuaian
antara kewenangan dan
tujuan organisasi
dengan besaran
organisasinya.
• Memperoleh gambaran
mengenai kondisi riil
SDM Aparatur baik
kuantitatif maupun
kualitatif dan
kompetensinya pada
unit kerja sebagai bahan
perumusan formasi dan
rasio kebutuhan
pegawai untuk
keperluan penataan
kelembagaan;
• Mengidentifikasi
efisiensi dan
efektifitas beban
kerja yang
menggambarkan
prinsip rasional,
efektif, efisien,
realistis dan
operasional secara
nyata;
2 1 3
dadang-solihin.blogspot.com
17. Hasil Analisis Beban Kerja
17
Bahan Penataan/
penyempurnaan struktur
organisasi; Bahan Penilaian prestasi kerja
jabatan dan prestasi unit kerja;
Bahan penyempurnaan
sistem dan prosedur kerja;
Bahan penyusunan rencana
kebutuhan pegawai secara riil
sesuai beban kerja
organisasi;
Bahan penyusunan program
formasi, mutasi dan promosi
sumberdaya pegawai sesuai visi
dan misi organisasi.
dadang-solihin.blogspot.com
18. Review Renstra BNPB
18
Bab I Pendahuluan √
1.1. Kondisi Umum √
1.2. Potensi Permasalahan √
Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis BNPB √
2.1. Visi √
2.2. Misi √
2.3. Tujuan √
2.4. Sasaran Strategis √
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan √
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional √
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BNPB √
3.3. Kerangka Regulasi √
3.4. Kerangka Kelembagaan √
Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan √
4.1. Target Kinerja √
4.2. Kerangka Pendanaan √
Bab V Penutup √
Lampiran
1. Matriks Kinerja dan Pendanaan BNPB √
2. Matriks Kerangka Regulasi √
dadang-solihin.blogspot.com
19. 4. Penyusunan
Tujuan dan
Sasaran
Strategis
Delapan Langkah
Penyusunan Renstra BNPB
dadang-solihin.blogspot.com 19
3. Penyusunan
Visi dan Misi
2. Identifikasi Kondisi
Umum dan Analisis
Potensi dan
Permasalahan
1. Persiapan
Penyusunan
8. Penyusunan
Kerangka
Kelembagaan
7. Penyusunan
Target dan
Pendanaan
6. Penyusunan
Program, Kegiatan,
Sasaran, dan
Indikator
5. Penyusunan Arah
Kebijakan, Strategi
dan Kerangka
Regulasi
1. Evaluasi Pencapaian
Program dan Kegiatan
2. Aspirasi Masyarakat
3. SWOT Analysis
Balance
Scorecard
Logic Model
Identifikasi
1. Isu-isu Strategis
2. Asas Legal
3. Struktur Organisasi
4. Data dan Informasi
20. Persiapan Penyusunan Renstra BNPB
dadang-solihin.blogspot.com 20
1.
1. Identifikasi isu-isu strategis atau pilihan-pilihan strategis yang
akan dihadapi selama periode 2015-2019. √
2. Identifikasi asas legal bagi BNPB dalam pelaksanaan tugas
dan justifikasi fungsi dan kewenangannya.
- sebagai gambaran awal latar belakang perlunya keberadaan
BNPB terhadap kondisi umum yang dihadapi.
√
3. Identifikasi struktur organisasi beserta tugas pokok dan
fungsinya sebagai dasar untuk melihat dan menentukan
lingkup kewenangan BNPB.
√
4. Identifikasi data dan informasi yang diperlukan sebagai
bahan pengambilan keputusan selama proses penyusunan
Renstra BNPB.
√
21. Identifikasi Kondisi Umum BNPB
dadang-solihin.blogspot.com 21
2.
1. Hasil Evaluasi terhadap Pencapaian Program dan
Kegiatan yang didasarkan pada sasaran dan/atau standar
kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra
BNPB 2009-2014.
√
2. Hasil Aspirasi Masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
barang publik, layanan publik, dan regulasi dalam lingkup
kewenangan BNPB.
- Proses penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan BNPB
harus melalui wadah dan mekanisme yang akuntabel.
√
22. Analisis Potensi dan Permasalahan BNPB
dadang-solihin.blogspot.com 22
2.
1. Analisa SWOT √
2. Hasil evaluasi pencapaian program dan kegiatan BNPB, √
3. Penjaringan aspirasi masyarakat, √
4. Identifikasi potensi, permasalahan dan penyebabnya, √
5. Identifikasi tantangan yang akan dihadapi √
23. Review Visi BNPB
dadang-solihin.blogspot.com 23
3.
1. Memberikan gambaran umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh BNPB
pada akhir periode perencanaan.
√
2. Memberikan gambaran konsistensi kinerja BNPB selama 5 tahun mendatang serta
gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi organisasi BNPB.
√
3. Memberikan arah pandangan ke depan terkait dengan kinerja dan peranan
organisasi BNPB;
√
4. Memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh
organisasi BNPB; √
5. Ditetapkan secara rasional, realistis dan mudah dipahami; √
6. Dirumuskan secara singkat, padat dan mudah diingat; √
7. Dapat dilaksanakan secara konsisten dalam pencapaian; √
8. Selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi
sehingga suatu Visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel.
√
24. Review Misi BNPB
dadang-solihin.blogspot.com 24
3.
1. Upaya pencapaian visi organisasi BNPB dan berlaku
pada periode tertentu;
√
2. Menggambarkan penjabaran RPJMN serta tugas-tugas
yang dibebankan oleh undang-undang terkait;
√
3. Menggambarkan tindakan disesuaikan dengan tugas
pokok dan fungsi organisasi BNPB atau bersifat unik
terhadap organisasi BNPB lainnya;
√
4. Menjembatani penjabaran Visi BNPB ke dalam Tujuan
BNPB. √
25. Review Tujuan BNPB
dadang-solihin.blogspot.com 25
4.
1. Sejalan dengan Visi dan Misi organisasi BNPB dan berlaku
pada periode jangka menengah;
√
2. Menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai pada periode
jangka menengah;
√
3. Dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki oleh BNPB;
√
4. Mengarahkan perumusan:
• Sasaran Strategis,
• Arah Kebijakan,
• Strategi,
• Program,
• Kegiatan dalam rangka merealisasikan misi BNPB
√
26. Review Indikator Sasaran Strategis BNPB
dadang-solihin.blogspot.com 26
4.
1. Dapat mengindikasikan keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis BNPB √
2. Setiap sasaran strategis dapat memiliki lebih dari satu indikator kinerja sasaran
strategis.
√
3. Dapat dirumuskan sama dengan indikator kinerja sasaran pembangunan yang ada
dalam RPJMN sesuai dengan bidang tugas fungsi BNPB
√
4. Sesuai dengan visi, misi, dan tugas fungsi BNPB. √
5. Memenuhi kriteria SMART: √
• Specific: indikator kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas dan tidak bermakna
ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;
√
• Measurable: indikator kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur dengan skala
penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas,
kualitas atau harga;
√
• Achievable: indikator kinerja merupakan sesuatu yang dapat dicapai; √
• Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) secara logis dan langsung antara
target outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan; dan
√
• Time Bond: waktu/periode pencapaian indikator kinerja ditetapkan. √
27. Review Renstra BNPB
27
Bab I Pendahuluan
1.1. Kondisi Umum Menggambarkan mengenai:
• Pencapaian-pencapaian yang telah dilaksanakan
dalam renstra K/L periode sebelumnya,
• Aspirasi-aspirasi masyarakat terkait dengan
pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan
publik dan regulasi dalam lingkup kewenangan K/L.
1.2. Potensi
Permasalahan
Menjelaskan mengenai:
• analisis permasalahan, potensi, kelemahan,
peluang serta tantangan jangka menengah dalam
lingkup K/L maupun nasional
• yang akan dihadapi dalam rangka melaksanakan
penugasan yang diamanatkan oleh RPJMN yang
menjadi lingkup kewenangan K/L serta
• untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi K/L.
dadang-solihin.blogspot.com
28. Review Renstra BNPB
28
Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis K/L
2.1. Visi Merupakan rumusan umum mengenai keadaan
yang ingin dicapai oleh K/L pada akhir periode
perencanaan.
2.2. Misi Merupakan rumusan umum upaya-upaya yang
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
2.3. Tujuan Tujuan adalah penjabaran dari visi
2.4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis sebagai ukuran kinerja Tujuan.
dadang-solihin.blogspot.com
29. Review Renstra BNPB
29
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka
Kelembagaan
3.1. Arah Kebijakan
dan Strategi
Nasional
Menjelaskan mengenai arah kebijakan dan strategi
yang sesuai dengan penugasan RPJMN kepada K/L
terkait dengan prioritas nasional/ bidang, termasuk di
dalamnya penjelasan mengenai penugasan K/L terkait
Program Lintas.
3.2. Arah Kebijakan
dan Strategi K/L
• Menjelaskan mengenai Arah Kebijakan dan
Strategi K/L secara lengkap, tidak hanya yang
dilaksanakan langsung oleh K/L tetapi juga
mempertimbangkan keterlibatan daerah dan
swasta beserta dengan pendanaan yang diperlukan
untuk melaksanakannya.
• Arah kebijakan K/L dilaksanakan melalui Program
dan/atau Lintas Program yang sesuai dengan tugas
dan kewenangan K/L yang bersangkutan.
• Program juga harus dilengkapi dengan sasaran
program (outcome) dari masing-masing Program.
dadang-solihin.blogspot.com
30. Review Renstra BNPB
30
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka
Kelembagaan
3.3. Kerangka
Regulasi
• Menjelaskan mengenai gambaran umum Kerangka
Regulasi yang dibutuhkan oleh K/L dalam
pelaksanaan tugas, fungsi serta kewenangannya dan
penjabaran peranan Kerangka Regulasi dalam
mendukung pencapaian Sasaran Strategis K/L.
• Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan
Regulasi selanjutnya dituangkan dalam Matriks
Kerangka Regulasi.
3.4. Kerangka
Kelembagaan
Menjelaskan mengenai kebutuhan fungsi dan struktur
organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian
sasaran strategis, tata laksana yang diperlukan antar
unit organisasi, baik internal maupun eksternal serta
pengelolaan sumberdaya manusia, termasuk di
dalamnya mengenai kebutuhan SDM, baik itu secara
kualitas maupun kuantitas.
dadang-solihin.blogspot.com
31. Review Renstra BNPB
31
Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
4.1. Target Kinerja Menjelaskan mengenai hasil dan satuan hasil yang
akan dicapai dari setiap indikator kinerja, baik itu
Indikator Kinerja Sasaran Strategis, Indikator Kinerja
Program dan Indikator Kinerja Kegiatan.
4.2. Kerangka
Pendanaan
• Menjelaskan mengenai kebutuhan pendanaan
secara keseluruhan untuk mencapai Sasaran
Strategis K/L, meliputi sumber pendanaan dari
APBN (Pemerintah) maupun dari pihak Swasta.
• Selain itu, dijabarkan juga pemenuhan kebutuhan
pendanaan yang menggunakan sumber-sumber
pendanaan di luar dari APBN (Non- APBN)
seperti: PPP (KPS) dan CSR.
• Kemudian untuk rincian penghitungan Prakiraan
Maju, disajikan dalam bentuk Tabel Penghitungan
Prakiraan Maju
dadang-solihin.blogspot.com
32. Review Renstra BNPB
32
Bab IV Penutup • Kesimpulan secara singkat mengenai dokumen Renstra
K/L yang telah disusun
• arahan dari pimpinan K/L yang bersangkutan dalam
pelaksanaan perencanaan strategis K/L sehingga hasil
pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai
acuan dalam penyusunan laporan kinerja tahunan K/L.
• Mekanisme evaluasi terhadap proses pelaksanaan
perencanaan strategis K/L yang bersangkutan.
Lampiran
1. Matriks Kinerja dan Pendanaan K/L
2. Matriks Kerangka Regulasi
dadang-solihin.blogspot.com
34. Meningkatkan Kesiapsiagaan
Pemda dan Masyarakat
• Teknologi seluler telah diintegrasikan
pada sistem peringatan dini tsunami,
banjir bahkan gempabumi untuk
meningkatkan kecepatan
menyampaikan pesan tentang
potensi ancaman kepada
masyarakat.
• Teknologi internet dapat
dimanfaatkan sebagai media untuk
berkomunikasi, publikasi informasi
tentang potensi ancaman, publikasi
informasi tentang jalur evakuasi,
lokasi Posko, dan pusat-pusat
pelayanan terdekat.
34dadang-solihin.blogspot.com
35. Penyebarluasan Informasi
pada Fase Tanggap Darurat
• Teknologi seluler dan internet
dimanfaatkan untuk publikasi orang
hilang, proses evakuasi, bahkan
penggalangan dana untuk pemulihan
darurat.
• Pengetahuan dan pembelajaran tentang
bencana alam dapat diperoleh dari situs
internet di seluruh dunia.
• Seluruh situs K/L dan Pemda digunakan
untuk memberikan informasi tentang
kegiatan lembaga masing-masing,
termasuk kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan yang terkait dengan rencana
pembangunan.
35dadang-solihin.blogspot.com
36. IPTEK
Bidang Informasi dan Komunikasi
• Diseminasi hasil litbang, peta
dan informasi spasial, teknologi
terapan dan tepat guna yang
berbasis kearifan lokal
• Pengembangan koordinasi dan
kemitraan antar kelembagaan
IPTEK (lembaga litbang,
perguruan tinggi, dunia usaha
dan lembaga pendukung)
• Peningkatan pengetahuan
tentang Penanganan dan
Pengurangan Risiko Bencana
36dadang-solihin.blogspot.com
37. Hyogo Framework of Action
for Disaster Risk Reduction 2005-2015
37
Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana pada seluruh siklus manajemen
untuk mengurangi kerentanan terhadap jiwa, harta benda dan tata kehidupan.
1. Kebijakan dan kelembagaan yang mendukung pengarusutamaan pengurangan risiko
bencana dalam perencanaan pembangunan daerah.
2. Pengenalan risiko, single maupun multi-hazards, yang didukung IPTEK serta kearifan
lokal, untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai risiko dan cara untuk
memantau risiko.
3. Peringatan dini yang didukung IPTEK serta kearifan lokal, dilengkapi dengan sistem
komunikasi untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan akurat kepada masyarakat
yang berpotensi terpapar risiko untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan
kesiapsiagaan.
4. Peningkatan kesadaran (awareness) dan pengetahuan bagi masyarakat untuk
meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pengurangan risiko
bencana.
5. Mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan risiko melalui pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup, perlindungan dan penguatan prasarana vital, penegakan rencana
tata ruang serta penguatan keuangan daerah yang akan memberikan manfaat jangka
menengah dan panjang bagi daerah.
6. Meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana.
dadang-solihin.blogspot.com
39. Pengertian
• Roadmap adalah sebuah arahan (direction) bagi pengembangan
yang bersifat strategis, berskala besar, dan berdurasi panjang.
• Esensi sebuah roadmap adalah adanya jalur-jalur (paths)
pengembangan yang bila diikuti akan membawa pelakunya
mencapai tujuan pengembangan tersebut.
• Jalur-jalur ini disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan
berbagai faktor yang melekat pada konteks, situasi, dan lingkungan
pengembangan, sehingga dapat mengantarkan pada pencapaian
tujuan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi.
• Roadmap Penanggulangan Bencana BNPB 2015 – 2019 adalah
dokumen yang menjelaskan strategi implementasi dari usaha-usaha
pengembangan yang dijelaskan dalam Renstra BNPB.
39dadang-solihin.blogspot.com
40. Komponen Roadmap
1. Sasaran Jangka Menengah untuk
tiap aspek yang dikembangkan,
beserta indikator-indikator
keberhasilan serta mekanisme
pemantauan dan evaluasinya.
2. Pentahapan Pengembangan.
3. Rincian Kegiatan, diuraikan menjadi
komponen-komponen:
a. Kerangka Waktu Penjadwalan,
b. Strategi Implementasi,
c. Persyaratan (Requirements)
Spesifik,
d. Keluaran (Output) Kegiatan.
40dadang-solihin.blogspot.com
41. Tujuan
• Konteks strategik: Menyusun rencana
dengan sasaran yang tepat, lintasan
perjalanan yang tepat, dengan biaya
yang tepat, menggunakan teknologi dan
kapabilitas yang tepat, dan pada saat/
waktu yang tepat.
41
• Menciptakan/ membangun visi bersama berdasarkan kapabilitas yang
diperlukan sekarang dan di masa datang.
• Mengkomunikasikan kebutuhan (khususnya kebutuhan teknis berbasis
kapabilitas (capability-based technical needs).
• Mengembangkan jadwal dan prioritas (schedule and priorities).
dadang-solihin.blogspot.com
42. 4. Susun
Program
dan
Kegiatan
Empat Langkah
Penyusunan Roadmap
42
3. Tentukan
Sasaran
Jangka
Menengah
2. Lakukan
Environment
Scanning
1. Identifikasi
Renstra BNPB
Gunakan SWOT
Analysis untuk
memberikan
gambaran tentang
kondisi SDM
BNPB saat ini.
Tentukan indikator
keberhasilannya,
sekaligus mekanisme
pengukuran untuk
kepentingan
Monitoring dan
Evaluasi
Aspek-aspek terkait apa
saja yang akan
dikembangkan, yang
secara garis besar
meliputi infrastruktur dan
perangkat keras, sistem
informasi, aplikasi, dan
layanan elektronis,
sumber daya
(khususnya SDM dan
pendanaan), serta
aspek kelembagaan.
Gunakan
BSC untuk
memperoleh
Sasaran
Strategis
dadang-solihin.blogspot.com
43. Perencanaan Roadmap
1. Rencana dan strategi pengembangan. Ada dua kegiatan utama yang
dilakukan dalam lingkup ini:
1) Identifikasi faktor-faktor kunci dan strategis yang dapat menjamin
terimplementasinya Roadmap ini, dan
2) Pentahapan Penanggulangan Bencana BNPB 2015 – 2019 .
Faktor pertama berfungsi mengamankan implementasi Roadmap ini.
Faktor kedua terkait pengelolaan proses implementasi, bertujuan
meningkatkan peluang keberhasilannya melalui pendekatan-pendekatan
yang lebih sistematis.
2. Identifikasi program/kegiatan. Pada tahap ini dilakukan sintesis solusi
secara lebih rinci: identifikasi program/kegiatan yang jika diimplementasikan
dengan baik dapat mengurangi gap antara kondisi saat ini dengan capaian
target yang diinginkan.
3. Indikator keberhasilan dan mekanisme Monev. Untuk tiap program dan
kegiatan, perlu dibuatkan indikator keberhasilannya, sekaligus mekanisme
pengukuran untuk kepentingan monitoring dan evaluasi.
43dadang-solihin.blogspot.com
44. Perencanaan Roadmap
44
Indikator Keberhasilan
dan Mekanisme Monev
Identifikasi Program
dan Kegiatan
Rencana dan Strategi
Pengembangan
Kondisi Saat Ini
Renstra BNPB
2015 – 2019
Sasaran Jangka
Menengah
gap
dadang-solihin.blogspot.com