Dokumen tersebut membahas tentang sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan pembangunan, regulasi, anggaran, kelembagaan, dan pengembangan wilayah. Terdapat lima poin utama sinergi antara pusat dan daerah yaitu perencanaan kebijakan, kerangka regulasi, kerangka anggaran, kelembagaan dan aparatur daerah, serta pengembangan wilayah.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hukum pemerintahan daerah di Indonesia secara historis, mulai dari masa pemerintahan Hindia Belanda hingga masa reformasi. Dibahas pula periode-periode penting dan peraturan-peraturan yang mengatur pemerintahan daerah."
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan rasionalitas penerapan otonomi daerah luas di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah: (1) Indonesia belum siap menganut federasi sehingga dipilih otonomi daerah luas, (2) otonomi luas strategis untuk memelihara negara kesatuan, (3) sentralisasi terbukti gagal mengatasi krisis nasional.
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan obyek kajian hukum tata negara. Menguraikan perbedaan istilah yang digunakan di berbagai negara, serta definisi hukum tata negara menurut para ahli. Dokumen ini juga menjelaskan obyek kajian hukum tata negara yaitu negara dan perangkat pengaturannya, serta hubungannya dengan ilmu lain seperti ilmu negara dan ilmu politik.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hukum pemerintahan daerah di Indonesia secara historis, mulai dari masa pemerintahan Hindia Belanda hingga masa reformasi. Dibahas pula periode-periode penting dan peraturan-peraturan yang mengatur pemerintahan daerah."
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan rasionalitas penerapan otonomi daerah luas di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah: (1) Indonesia belum siap menganut federasi sehingga dipilih otonomi daerah luas, (2) otonomi luas strategis untuk memelihara negara kesatuan, (3) sentralisasi terbukti gagal mengatasi krisis nasional.
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan obyek kajian hukum tata negara. Menguraikan perbedaan istilah yang digunakan di berbagai negara, serta definisi hukum tata negara menurut para ahli. Dokumen ini juga menjelaskan obyek kajian hukum tata negara yaitu negara dan perangkat pengaturannya, serta hubungannya dengan ilmu lain seperti ilmu negara dan ilmu politik.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori mengenai sifat dan hakekat negara, meliputi definisi, tinjauan secara historis, sosiologis, dan yuridis. Secara historis, negara dikenal dengan berbagai istilah seperti polis, imperium, kerajaan, dan republik. Tinjauan sosiologis melihat negara sebagai organisasi sosial untuk mengintegrasikan masyarakat. Sedangkan tinjauan yuridis memandang negara se
Struktur organisasi negara Republik Indonesia terdiri dari berbagai lembaga negara seperti MPR, Presiden, DPR, MA, dan lainnya yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing sesuai yang diatur dalam UUD 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem pembagian kekuasaan secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal terbagi menjadi pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota. Secara horizontal terdiri atas lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dokumen ini juga membahas tentang otonomi daerah, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta kewenangan masing-masing lemb
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan Republik Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dengan sistem pemerintahan presidensial, di mana presiden berperan sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia dan asing tercantum dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan terkait. Warga negara Indonesia memiliki hak untuk pekerjaan layak, pendidikan, dan kebebasan beragama, serta kewajiban untuk taat hukum dan membela negara. Warga negara asing tidak memiliki semua hak tersebut dan wajib memperoleh izin masuk serta tinggal di Indonesia.
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi DPRD dalam pembangunan daerah, mencakup fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan DPRD sesuai UU; tantangan yang dihadapi DPRD untuk menjadi lembaga yang efektif; serta praktik terbaik yang telah dilakukan beberapa DPRD dalam melibatkan masyarakat.
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaSiti Sahati
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan administrasi pemerintahan daerah di Indonesia. Ia dibagi menjadi 3 periode yaitu masa kolonial Belanda, Jepang, dan pasca-kemerdekaan. Pada masa kolonial Belanda terdapat sistem sentralistik dan desentralistik. Sedangkan pada masa Jepang, wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 besar yang dikuasai komando militer masing-masing.
Metode SWOT dalam Perumusan Strategi PembangunanDadang Solihin
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas pelatihan tentang Metode SWOT dalam perumusan strategi pembangunan di Papua.
2. Pelatihan terdiri dari pengenalan metode SWOT, sesi interaktif, dan latihan praktik identifikasi faktor-faktor SWOT.
3. Fasilitator pelatihan adalah Dr. Dadang Solihin yang berpengalaman lebih dari 33 tahun di berbagai lembaga pemer
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dokumen ini menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang memberikan otonomi luas kepada daerah, namun kedaulatan tetap berada pada pemerintah pusat. Dokumen ini juga membahas tentang pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah serta mekanisme pembinaan dan
Dokumen tersebut membahas fungsi dan peran DPRD menurut UU 17/2014 serta proses perencanaan pembangunan daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dokumen ini juga menjelaskan penyusunan Rencana Strategis SKPD dan sinergi antar pelaku pembangunan di daerah.
Dokumen tersebut membahas fungsi dan peran DPRD Kota Konawe Selatan berdasarkan UU 17/2014 tentang MD3, siklus manajemen pembangunan daerah, dan proses penyusunan rencana strategis SKPD. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori mengenai sifat dan hakekat negara, meliputi definisi, tinjauan secara historis, sosiologis, dan yuridis. Secara historis, negara dikenal dengan berbagai istilah seperti polis, imperium, kerajaan, dan republik. Tinjauan sosiologis melihat negara sebagai organisasi sosial untuk mengintegrasikan masyarakat. Sedangkan tinjauan yuridis memandang negara se
Struktur organisasi negara Republik Indonesia terdiri dari berbagai lembaga negara seperti MPR, Presiden, DPR, MA, dan lainnya yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing sesuai yang diatur dalam UUD 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem pembagian kekuasaan secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal terbagi menjadi pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota. Secara horizontal terdiri atas lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dokumen ini juga membahas tentang otonomi daerah, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta kewenangan masing-masing lemb
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan Republik Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dengan sistem pemerintahan presidensial, di mana presiden berperan sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia dan asing tercantum dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan terkait. Warga negara Indonesia memiliki hak untuk pekerjaan layak, pendidikan, dan kebebasan beragama, serta kewajiban untuk taat hukum dan membela negara. Warga negara asing tidak memiliki semua hak tersebut dan wajib memperoleh izin masuk serta tinggal di Indonesia.
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi DPRD dalam pembangunan daerah, mencakup fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan DPRD sesuai UU; tantangan yang dihadapi DPRD untuk menjadi lembaga yang efektif; serta praktik terbaik yang telah dilakukan beberapa DPRD dalam melibatkan masyarakat.
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaSiti Sahati
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan administrasi pemerintahan daerah di Indonesia. Ia dibagi menjadi 3 periode yaitu masa kolonial Belanda, Jepang, dan pasca-kemerdekaan. Pada masa kolonial Belanda terdapat sistem sentralistik dan desentralistik. Sedangkan pada masa Jepang, wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 besar yang dikuasai komando militer masing-masing.
Metode SWOT dalam Perumusan Strategi PembangunanDadang Solihin
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas pelatihan tentang Metode SWOT dalam perumusan strategi pembangunan di Papua.
2. Pelatihan terdiri dari pengenalan metode SWOT, sesi interaktif, dan latihan praktik identifikasi faktor-faktor SWOT.
3. Fasilitator pelatihan adalah Dr. Dadang Solihin yang berpengalaman lebih dari 33 tahun di berbagai lembaga pemer
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dokumen ini menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang memberikan otonomi luas kepada daerah, namun kedaulatan tetap berada pada pemerintah pusat. Dokumen ini juga membahas tentang pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah serta mekanisme pembinaan dan
Dokumen tersebut membahas fungsi dan peran DPRD menurut UU 17/2014 serta proses perencanaan pembangunan daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dokumen ini juga menjelaskan penyusunan Rencana Strategis SKPD dan sinergi antar pelaku pembangunan di daerah.
Dokumen tersebut membahas fungsi dan peran DPRD Kota Konawe Selatan berdasarkan UU 17/2014 tentang MD3, siklus manajemen pembangunan daerah, dan proses penyusunan rencana strategis SKPD. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah.
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan PengawasanDadang Solihin
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas proses perencanaan pembangunan daerah, meliputi perencanaan jangka panjang, menengah, dan tahunan serta hubungannya dengan anggaran pembangunan daerah.
2. Dibahas pula peran para pelaku pembangunan seperti pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam pembangunan daerah berdasarkan prinsip-prinsip good governance.
3. Tujuan akhir per
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi DPRD, perencanaan pembangunan daerah, tujuan dan permasalahan pembangunan daerah, penyusunan RKPD tahun 2017, rencana kerja pemerintah 2017, serta beberapa prinsip dan proses perencanaan pembangunan daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan daerah yang meliputi fungsi DPRD, perencanaan pembangunan daerah, tujuan dan permasalahan pembangunan daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, rencana strategis SKPD, proses perencanaan, syarat perencanaan, fungsi/manfaat perencanaan, apa itu pembangunan, tantangan dalam pembangunan daerah, pembangunan daerah
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan daerah, mulai dari pengertian pembangunan, tujuan, proses perencanaan, dokumen perencanaan seperti RPJPD dan Rencana Strategis SKPD, hingga langkah-langkah penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen ini memberikan panduan dasar mengenai perencanaan pembangunan di tingkat daerah.
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah jangka menengah yang menjabarkan visi, misi, tujuan, strategi dan program prioritas pembangunan selama 5 tahun ke depan berdasarkan aspirasi masyarakat. Penyusunannya melibatkan berbagai pihak melalui serangkaian proses persiapan, penyusunan rancangan, konsultasi publik, hingga penetapan dengan peraturan daerah.
Sinergi Pembangunan Pusat-Daerah berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD Dadang Solihin
RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah jangka menengah yang menjabarkan visi dan misi kepala daerah terpilih menjadi tujuan, strategi dan program pembangunan untuk lima tahun ke depan berdasarkan aspirasi masyarakat.
E_Government dan Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
- Pencatatan data
- Pengolahan data
- Penyimpanan data
- Penyebaran informasi
- Pelaporan
- Pencarian informasi
Peran TIK: Integrasi
Proses dan sumber daya
terpisah dan tidak terintegrasi
Proses dan sumber daya
terintegrasi melalui TIK
Integrasi:
- Database
- Aplikasi
- Jaringan
- Infrastruktur
- Organisasi
Peran TIK: Cara-cara baru
Cara-cara lama:
- Tatap muka
- Surat
Strategi dan Optimalisasi Dukungan di Kantor DPD-RI Daerah Dadang Solihin
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang profil Dr. Dadang Solihin sebagai Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas. Informasi mencakup nama, tanggal lahir, pekerjaan, alamat kantor, nomor telepon, email, serta website blog pribadinya.
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
Tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
Sejarah dan kajian empiris membuktikan bahwa dinamika geoekonomi dan geopolitik global berpengaruh kuat terhadap kondisi ekonomi dan politik suatu negara. Ketegangan Amerika Serikat dan Tiongkok di Laut Cina Selatan serta perang dagang antara kedua negara, konflik berkelanjutan di Timur Tengah, ketegangan politik Amerika Serikat dan Rusi a, isu climate change, sampai dengan merebaknya Covid-19 di berbagai belahan dunia dan ketidakberimbangan distribusi vaksin, merupakan contoh berbagai dinamika geoekonomi dan geopolitik. Bank Indonesia menyadari bahwa berbagai dinamika tersebut, secara langsung maupun tidak langsung, berpengaruh terhadap perekonomian dan politik di domestik. Untuk itu, pemahaman yang utuh dan mendalam mengenai dinamika geoekonomi dan geopolitik global sangat dibutuhkan, khususnya bagi para pengambil kebijakan publik, termasuk di bank sentral.
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
This extensively revised edition of the authors' successful textbook Governance, Administration and Development updates its framework and analysis in light of the changed context of the twenty-first century. It continues to provide a comprehensive introduction to public policy and management in developing countries and transitional economies while also taking account of changes in the theory and practice of development management since the first edition. The authors emphasize the role of the state within development, paying careful attention to contemporary approaches and to changing attitudes towards the state. This involves examining the nature of the policy process, civil service reform, planning and decentralization, as well as showing the changing nature of the state's involvement in promoting economic development and its engagement with civil society.
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
Ahmad Wahib meninggal dalam usia yang masih muda. Sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi telah menabraknya dipersimpangan jalan Senen Raya-Kalilio. Peristiwa itu terjadi tanggal 31 Maret malam tahun 1973. Ketika itu Wahib baru saja keluar dari kantor Majalah Tempo, tempat ia bekerja sebagai calon reporter.
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
Man of Contradictions, the first English-language biography of Jokowi, argues that the president embodies the fundamental contradictions of modern Indonesia. He is caught between democracy and authoritarianism, openness and protectionism, Islam and pluralism. Jokowi’s incredible story shows what is possible in Indonesia – and it also shows the limits.
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
Jakarta, 10 Desember 2018
Kronologis suatu proses pertumbuhan Perguruan Tinggi Swasta Universitas Darma Persada yang dalam jangka pendek ternyata bisa dipacu untuk melejit mengangkasa, namun dalam perjalanannya justru dihalang-halangi untuk maju dan mendapat hambatan yang keras dari yayasan sebagai badan penyelenggaranya, sehingga dikhawatirkan akan jatuh tersungkur berkeping-keping.
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
Jakarta, 27 September 2018
Pada hari yang penuh kegembiraan ini, Unsada menggelar Wisuda ke-28 di Balai Sudirman Jl. Dr. Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan. Untuk Wisuda kali ini, Unsada meluluskan 598 Wisudawan yang terdiri dari Sastra Jepang S1 sebanyak 164 Wisudawan, Sastra Cina S1 sebanyak 30 Wisudawan, Sastra Inggris S1 sebanyak 57 Wisudawan, Bahasa Jepang D3 sebanyak 14 Wisudawan, Bahasa Inggris D3 sebanyak 8 Wisudawan, Teknik Elektro S1 sebanyak 11 Wisudawan, Teknik Industri S1 sebanyak 15 Wisudawan, Teknik Informatika S1 sebanyak 52 Wisudawan, Sistem Informasi S1 sebanyak 32 Wisudawan, Teknik Mesin S1 sebanyak 35 Wisudawan, Teknik Perkapalan S1 sebanyak 8 Wisudawan, Teknik Sistem Perkapalan S1 sebanyak 4 Wisudawan, Manajemen S1 sebanyak 96 Wisudawan, Akuntansi S1 sebanyak 65 Wisudawan, dan Energi Terbarukan S2 sebanyak 7 Wisudawan.
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
Jakarta, 28 September 2018
Untuk mengingatkan kita semua bahwa status tanah kampus Unsada sampai saat ini masih dimiliki oleh pihak lain, yaitu PT. Danayasa Arthatama Tbk (PTDA). Oleh karena itu, seluruh jajaran kampus Unsada supaya memiliki pemahaman yang sama tentang masalah yang tidak boleh dianggap enteng ini yang kelak di kemudian hari tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan mala petaka.
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
Jakarta, 27 September 2017
Belum genap dua tahun menjabat sebagai Rektor Unsada, pada tanggal 31 Mei 2017 Yayasan Melati Sakura sudah mengeluarkan review/evaluasi kinerja Rektor yang dikenal sebagai Review Tim Tiga. Bahkan sudah disiapkan calon pengganti Rektor, yaitu Sdr. Agus Salim Dasuki.
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
SBY: Saya ikut tertarik untuk bicara soal “cawe-cawenya Pak Jokowi” dalam Pemilihan Presiden Tahun 2024. Nampaknya masyarakat kita terbelah memaknai istilah cawe-cawe.
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
Capacity Building DPRD Provinsi Lampung di Holiday Inn Gajah Mada-Jakarta, 27 Februari 2024
- Apa Itu RPJPD dan RPJMD?
- Apa Itu Pembangunan?
- Visi Indonesia Emas 2045
- 5 Sasaran Visi Indonesia 2025-2045
- 8 Misi Pembangunan
- 17 Arah Pembangunan
- 45 Indikator Utama Pembangunan
- Penyusunan RPJPD 2025-2045
- Evaluasi Penyelarasan RPJPD dengan RPJPN 2025-2045
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
4. Materi
•
•
•
•
•
•
Fungsi DPD menurut UU 27/2009 tentang
MD3
Tujuan Kehadiran DPD
Sinergi Pusat – Daerah
Sinkronisasi Prolegnas dengan
Perencanaan Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan: UU 25/2004
tentang SPPN
Integrasi Konsep Kerangka Regulasi dalam
RPJMN
dadang-solihin.blogspot.com
4
6. Tujuan Kehadiran DPD
• Mewakili kepentingan daerah dan/atau rakyat daerah dalam proses
dan produk legislasi tingkat pusat.
• Pengawal desentralisasi dan otonomi daerah.
• Mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentingan daerah ke
dalam proses pembentukan kebijakan.
• Menjembatani antara aspirasi daerah dengan kebijakan
pembangunan nasional.
• Sebagai perekat yang akan memperkuat ikatan daerah-daerah
dalam wadah NKRI.
Sumber: Kerangka Acuan Peer Review Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Fungsi
Pengawasan DPD RI
dadang-solihin.blogspot.com
6
8. Monitoring dan
evaluasi
pembangunan di
daerah perlu
ditingkatkan
dadang-solihin.blogspot.com
Lemahnya Sinergitas
antara Pusat dan Daerah
Banyak Kab/Kota
langsung
berkoordinasi
dengan
Pemerintah tanpa
melalui Provinsi
Lemahnya Monitoring
dan Evaluasi
Lemahnya Peran
Provinsi
Permasalahan Koordinasi
Perlunya
sinkronisasi dan
harmonisasi
antara RKP dan
RKPD, serta
APBN dan APBD
8
9. Sinergi Pusat – Daerah
1
Sinergi dalam Kerangka Perencanaan Kebijakan
2
Sinergi dalam Kerangka Regulasi
3
Sinergi dalam Kerangka Anggaran
4
Sinergi dalam Kerangka Kelembagaan dan Aparatur
Daerah
5
Sinergi dalam Kerangka Pengembangan Wilayah
dadang-solihin.blogspot.com
9
10. 1
Sinergi Perencanaan Kebijakan
ARAH SINERGI
sinergi dokumen
perencanaan
pembangunan
(RPJP dan RPJPD,
RPJM dan RPJMD,
RKP dan RKPD)
Sinergi penetapan
target pembangunan
Standarisasi indikator
pembangunan yang
digunakan oleh K/L dan
SKPD
Pengembangan basis
data dan sistem
informasi
pembangunan yang
lengkap dan akurat
Sinergi kebijakan
perijinan investasi di
daerah
Sinergi dalam kebijakan
pengendalian tingkat
inflasi.
Strategi:
Mengoptimalkan penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) di semua tingkatan pemerintahan
dadang-solihin.blogspot.com
10
11. 2
Sinergi Kerangka Regulasi
ARAH SINERGI
Meningkatkan
kesepahaman, kesepakatan
dan ketaatan dalam
melaksanakan peraturan
perundang-undangan.
Mendorong harmonisasi
peraturan perundangundangan
Strategi :
(1) Konsultasi dan koordinasi penyusunan peraturan perundangan;
(2) Pembentukan forum koordinasi lintas instansi: baik penyusunan peraturan
baru maupun review atas peraturan yang sudah ada;
(3) Fasilitasi proses legislasi guna mengurangi jumlah Perda yang
bermasalah.
dadang-solihin.blogspot.com
11
12. Sinergi Kerangka Anggaran
Efektivitas Dana
Perimbangan
(DAK, DBH, DAU)
3
Efektivitas Dana Otsus
Arah Pengelolaan Dana Perimbangan dan Otsus:
(1) Mengurangi kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah dan antar daerah;
(2) Menyelaraskan besaran kebutuhan pendanaan di daerah dengan pembagian
urusan pemerintahan;
(3) Mengurangi kesenjangan pelayanan publik antardaerah;
(4) Meningkatkan daya saing daerah;
(5) Mendukung kesinambungan fiskal nasional;
(6) Meningkatkan kemampuan daerah dalam menggali potensi ekonomi daerah;
(7) Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya nasional;
(8) Meningkatkan sinkronisasi antara rencana pembangunan nasional dengan
rencana pembangunan daerah.
Strategi :
Penataan dan Penguatan Kerangka Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
dadang-solihin.blogspot.com
12
13. Sinergi dalam Kerangka
4
Kelembagaan dan Aparatur Daerah
Menata dan
menyempurnakan
pengaturan kewenangan
antartingkat
pemerintahan;
Mengendalikan
pemekaran daerah dan
memantapkan
pengelolaan pengelolaan
daerah otonom
Meningkatkan kapasitas
aparatur yang mampu
menjembatani
kepentingan nasional
dan daerah serta
kerjasama antardaerah.
Strategi:
Tata Kelola Kelembagaan Pemerintahan Daerah dan Meningkatkan
Kapasitas Aparatur Daerah.
dadang-solihin.blogspot.com
13
14. Sinergi dalam Kerangka
Pengembangan Wilayah
Sinkronisasi kebijakan
penggunaan lahan
dan tata ruang;
Meningkatkan
perhatian pemda
pada tata ruang;
Memperhitungkan
harmonisasi wilayah
pelayanan bersamasama dalam
pembangunan prasarana
dan sarana
Pengaturan bersama
alih fungsi lahan
melalui padu serasi
Penyelesaian segera
aspek pemanfaatan
ruang khususnya
dengan sektor
kehutanan
5
Mempercepat
penyusunan
peraturan pendukung
pelaksanaan rencana
tata ruang wilayah;
mempercepat
penyusunan rencana
tataruang wilayah
provinsi dan
kabupaten/kota;
Kesepakatan dalam
penentuan lokasi
wilayah-wilayah cepat
tumbuh terutama
Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK)
Penataan, Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang
dadang-solihin.blogspot.com
14
16. Prolegnas
•
•
•
Menurut UU 10/2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan Program
Legislasi Nasional (Prolegnas) adalah instrumen
perencanaan program pembentukan UU yang
disusun secara berencana, terpadu, dan
sistematis.
Pengertian ini menunjukkan bahwa Prolegnas
merupakan instrumen mekanisme perencanaan
hukum, yakni para pembentuk UU (DPR dan
Pemerintah) merencanakan pembangunan
materi hukum melalui perundang-undangan,
melalui suatu program yang terencana, terpadu
dan tersistematis.
Prolegnas menjadi acuan dalam proses
perencanaan penyusunan UU secara nasional
dan memiliki peran yang sangat penting dalam
pembangunan hukum secara keseluruhan.
dadang-solihin.blogspot.com
16
18. Apa itu SPPN
SPPN adalah
Satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan
Untuk menghasilkan rencanarencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan
Yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan
daerah.
dadang-solihin.blogspot.com
18
19. Tujuan SPPN
1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
dadang-solihin.blogspot.com
19
20. Proses Perencanaan
Pendekatan Politik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of
planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam
RPJM/D.
Proses Teknokratik:
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas
untuk itu.
Partisipatif:
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara
lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up:
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
dadang-solihin.blogspot.com
20
21. Status Hukum Dokumen Perencanaan
NASIONAL
Dokumen
DAERAH
Penetapan
Dokumen
Penetapan
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU
(Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah
(RPJP-Daerah)
Perda
(Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
(RPJM-Nasional)
Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJM-Daerah)
Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian /
Lembaga (Renstra KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja
Perangkat Daerah
(Renstra SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah
(RKP)
Per Pres
(Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Peraturan KDH
(Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga
(Renja KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
( Ps. 21 Ayat 3)
dadang-solihin.blogspot.com
21
22. Persyaratan Dokumen Perencanaan:
SMART
SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured
gets managed”)
ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and
appropriate collection method)
RELEVANT (information needs of the people who will
use the data)
TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right
time to influence many manage decision)
dadang-solihin.blogspot.com
22
23. Syarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
dadang-solihin.blogspot.com
23
24. Perencanaan yang Ideal
• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
• Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin
adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan
jangan sampai terjadi kemunduran.
• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau
sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and
adaptive system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
dadang-solihin.blogspot.com
24
25. Fungsi/Manfaat Perencanaan
• Sebagai alat koordinasi
seluruh stakeholders
• Sebagai penuntun arah
• Minimalisasi ketidakpastian
• Minimalisasi inefisiensi
sumberdaya
• Penetapan standar dan
pengawasan kualitas
dadang-solihin.blogspot.com
25
26. Bagan Alur Penyusunan RPJMN 2015-2019
4
Aspirasi
Masyarakat
RPJPN
2005-2025
Background
Study
Hasil
Evaluasi
RPJMN
Musrenbang
Jangka
Menengah
Nasional
SIDANG
KABINET
Platform
Presiden
6
5
1
Rancangan
Teknokratik
RPJMN
RANCANGAN
AWAL RPJMN
3
RANCANGAN
RANCANGAN
RPJMN
RPJMN
RANCANGAN
AKHIR RPJMN
RPJMN
2015-2019
Pedoman Penyesuaian
SIDANG
KABINET
Bilateral
Meeting
Penyesuaian
Renstra K/L
TRILATERAL
MEETING
Pedoman
Penyusunan
Rancangan
Teknokratik
Renstra K/L
Penelaahan
2
Rancangan
Renstra K/L
RENSTRA K/L
Pembagian Tugas
Hasil
Evaluasi
Renstra
PEMERINTAH
DAERAH
RPJMD
dadang-solihin.blogspot.com
Bahan penyusunan
dan Perbaikan
Bilateral
Meeting
Penyesuaian
RPJMD
26
28. Format Rancangan Teknokratis
Penulisan RPJMN 2015-2019
Bagian I
•
•
•
•
•
•
Bagian II
Uraian Sembilan Bidang Pembangunan yang dijabarkan dalam
Kerangka Pembangunan Wilayah Kerangka Pendanaan dan
Regulasi
Bagian III
Uraian Isu Lintas Bidang & Wilayah Kerangka Pendanaan dan
Regulasi
Bagian IV
Kegiatan Strategis Nasional Kerangka Pendanaan dan
Regulasi
Arahan RPJPN 2005-2025
Lingkungan Strategis
Kerangka Ekonomi Makro
Kerangka Pendanaan Pembangunan
Kerangka Regulasi
Sasaran Pokok, Arah kebijakan dan Strategi RPJMN 20152019
• Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah
• Prinsip-Prinsip Pengarusutamaan Pembangunan
dadang-solihin.blogspot.com
28
31. Kerangka Konseptual Sinergi Kebijakan dan Regulasi
TUJUAN BERNEGARA
e.g. Keadilan Sosial
Sasaran RPJMN
IMPLEMENTASI REGULASI
(Substansi: Kebijakan Pembangunan Nasional/ Sektoral/
Kewilayahan)
SISTEM
REGULASI NASIONAL
Kebijakan Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(Kerangka Regulasi dan Kerangka Pendanaan)
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL,
SEKTORAL DAN
KEBIJAKAN
SEKTORAL
KEBIJAKAN
SEKTORAL
KEBIJAKAN
SEKTORAL
KEBIJAKAN
SEKTORAL
(KEWILAYAHAN)
dadang-solihin.blogspot.com
31
32. Kebijakan vs Regulasi
Kebijakan
Regulasi
1. Pilihan tindakan diantara sejumlah
alternatif tindakan
1. Instrumen operasional dari tindakan
yang terpilih
2. Kebijakan terpilih tidak harus/selalu
menjadi norma regulasi.
2. Regulasi selalu bersubstansikan
kebijakan
3. Mengarahkan perubahan: bersifat
fleksibel dan dinamis.
3. Mengelola ketertiban: perubahan harus
berlangsung secara tertib
4. Bebas norma: perubahan kebijakan
4. Terikat norma, mengacu pada strata
dapat dilakukan kapan saja, tetapi kalau
regulasi (tidak boleh ada konflik norma,
dalam format regulasi, ia harus patuh
harus konsisten dan harmonis dengan
norma.
norma yang lain).
5. Faktor Integrasi: mengintegrasikan
kebijakan nasional/sektoral/regional ke
dalam sistem regulasi nasional dalam
rangka penyelenggaraan negara dan
pencapaian tujuan bernegara.
dadang-solihin.blogspot.com
32
33. Hubungan antara Kebijakan dan Regulasi
dalam Mewujudkan Tujuan
ENFORCEMENT
EVALUATION
IMPLEMENTATION
GOAL
REGULATORY
MAKING
POLICY
MAKING
Regulasi
Perilaku Sosiall
dadang-solihin.blogspot.com
33
34. Penyusunan Kebijakan dan Pembentukan Regulasi
KERANGKA KEBIJAKAN
KERANGKA REGULASI
UU
PENGKAJIAN
evaluasi
PENELITIAN
Pembahasan
REKOMENDASI ≠
REGULASI
REGULATORY POLICY
(UU)
Naskah
Akademik
dan RUU
ALTERNATIVE
POLICY
RUU
REKOMENDASI = REGULASI
1. REGULATORY POLICY (PP
KEBAWAH)
2. NON REGULATORY POLICY
PENGKAJIAN: meliputi kegiatan (1) problem definition; (2) objective setting; dan (3) identifikasi existing regulation
PENELITIAN:
1. Meliputi kegiatan indepth analysis terhadap hasil pengkajian termasuk cost and benefit analysis
dan/atau cost effectiveness analysis.
2. Hasil penelitian tidak selalu merekomendasiakan pembentukan /amandemen/penggantian UU
3. Dalam hal hasil penelitian tidak bersifat regulatory pada level UU, maka rekomendasi meliputi:
a. Pembentukan peraturan pelaksanaan UU (PP ke bawah)
b. Kegiatan lain yang bersifat executorial
dadang-solihin.blogspot.com
34
35. Permasalahan Kebijakan dan Regulasi
• Permasalahan
–
–
–
–
Penyusunan rumusan kebijakan bersifat sektoral
Proses perumusan kebijakan kurang partisipatif
Minimnya Pemahaman antara kebijakan dan regulasi
Kualitas Regulasi: regulasi yang multi tafsir; berpotensi konflik; tumpang
tindih; tidak harmonis/tidak sinkron; tidak adanya aturan
pelaksanaannya; tidak konsisten ; dan menimbulkan beban yang tidak
perlu, baik terhadap kelompok sasaran maupun kelompok yang terkena
dampak
– Kuantitas Regulasi: tidak proporsional (over regulation)
• Penyebabnya:
– Lemahnya pengelolaan regulasi
– Tidak jelasnya otoritas pengelola regulasi (masih tersebar).
dadang-solihin.blogspot.com
35
36. Ilustrasi Permasalahan Regulasi
No
REGULASI
POTENSI MASALAH
KETERANGAN
I
UNDANG-UNDANG
I.1
UU NO. 32 TAHUN 2004 vs UU NO. 7 TAHUN 2004 vs UU NO. 27 tahun 2007
I.1.1
UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 2 ayat (9):
K/L TERKAIT
“Negara mengakui dan menghormati KESATUANKESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT beserta hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia”.
Konflik
x
Inkonsisten
Duplikasi
Multi-tafsir
Tdk Operasional
Uu No. 7 tahun 2004 Tentang Sumber daya Air, Pasal 6
ayat (3):
UU No. 32 tahun 2004,
UU No. 7 Tahun 2004,
dan UU No. 27 tahun
2007 menggunakan istilah
yang berbeda-beda
(inkonsisten) untuk
penyebutan masyarakat
dengan hukum dan hakhak tradisional.
1. Kementerian
Dalam Negeri
2. Kementerian
kehutanan
3. Kementerian
Lingkungan
Hidup
“Hak ulayat MASYARAKAT HUKUM ADAT atas sumber
daya air sebagaimana dimaksud pada ayat 2) tetap
diakui sepanjang kenyataannya masih ada dan telah
dikukuhkan dengan peraturan daerah setempat”.
UU No. 27 tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Pasal 1 angka 33:
“MASYARAKAT ADAT adalah kelompok Masyarakat
Pesisir yang secara turun-temurun bermukim di wilayah
geografis tertentu karena adanya ikatan pada asal-usul
leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan Sumber
Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, serta adanya sistem
nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial,
dan hukum”.
dadang-solihin.blogspot.com
36
37. Jumlah Peraturan Perundang-undangan
berdasarkan Penomoran Pertahun
TAHUN
UU
PERPU
PP
PERPRES
2005
14
3
80
83
2006
23
2
55
112
2007
47
2
82
100
2008
56
5
89
67
2009
52
4
77
47
2010
13
-
94
84
2011
24
-
79
90
2012
24
-
116
126
2013
9
-
16
21
Sumber: BPHN Juni 2013
Berdasarkan rekomendasi dari BPHN disampaikan bahwa Kementerian/ LPNK
harus mempunyai agenda dan program untuk melakukan evaluasi terhadap
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan lingkup tugas dan tanggung
jawabnya.
dadang-solihin.blogspot.com
37
38. Kerangka Regulasi dalam RPJMN
• Definisi Kerangka Regulasi:
– ‘Kegiatan dalam kerangka regulasi adalah kegiatan pemerintah
dalam rangka baik memfasilitasi, mendorong maupun mengatur
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh
masyarakat’ (PP 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional)
• Definisi yang disarankan:
– ‘Perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka
memfasilitasi, mendorong maupun mengatur perilaku
masyarakat, termasuk swasta dan penyelenggara negara’
dadang-solihin.blogspot.com
38
39. Akomodasi Kerangka Regulasi
dalam RPJMN
Bagian/Buku I
1. Mewujudkan Tujuan bernegara:
Substansi:
a. Alinea 4 pembukaan konstitusi, terutama yang berkaitan dengan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Peran Negara (regulator & operator) dalam mewujudkan tujuan bernegara
tsb.
2. Kerangka Ekonomi Makro:
Gambaran mengenai progres pencapaian tujuan bernegara dalam priode
2015-2019 berdasarkan kebijakan, regulasi dan pendanaan yang dituangkan
dalam agenda pembangunan.
a. Kerangka Regulasi Makro : proyeksi regulasi tingkat undang-undang di bdg
SDM, SDA & Iptek yg diperlukan (penggantian/revisi/pencabutan) dalam
untuk mendukung pencapaian tujuan RPJMN 2015 – 2019 dan tujuan
bernegara.
b. Kerangka Ekonomi Makro : konsep sama dengan RPJMN 2010 -2014
dadang-solihin.blogspot.com
39
40. Akomodasi Kerangka Regulasi
dalam RPJMN
Bagian/Buku II:
a. Kerangka Regulasi Lintas Bidang (oleh direktorat sektor)
• Walaupun bersifat lintas bidang tetap harus ada leading
institusinya. Kegiatan dan anggaran mengikuti leading
institusinya.
• Perencanaan regulasi dilakukan menggunakan model MTEF
• Pada tingkat UU, kegiatan meliputi pengkajian, penelitian,
penyusunan NA dan RUU, dan Pembahasan RUU di DPR
• Pada tingkat PP kebawah, tidak diperlukan NA tetapi proposal
harus memberikan alasan dan penjelasan.
b. Kerangka Regulasi Sektoral (oleh direktorat sektor)
• S.d.a. tetapi sektor ybs. menjadi leading institusinya.
dadang-solihin.blogspot.com
40
41. Akomodasi Kerangka Regulasi
dalam RPJMN
Bagian/Buku III
Kerangka Regulasi Kewilayahan
Arahan kepada pemerintah daerah (provinsi/kebupaten/kota)
untuk tetap berada pada koridor Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk itu, penyusunan peraturan daerah tidak boleh
keluar dari ‘Sistem Regulasi Nasional’ yang merupakan
‘FACTOR INTEGRASI’ bagi eksistensi Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
dadang-solihin.blogspot.com
41
43. SOP Penanganan Proposal Kerangka
Regulasi di Bappenas
PEMBAHASAN
KOMITE REGULASI
APPROOVAL
KOMREG
DEPUTI SEKTOR
DIREKTORAT SEKTOR
(PERSPEKTIF POLICY)
PROPOSAL
KEBIJAKAN/
REGULASI
ANALISIS
AWAL
DEPUTI
POLHUKHANKAM
DIT. ANALISA PP
(PERSPEKTIF LEGALITAS)
ANALISIS
AWAL
DEPUTI PENDANAAN
DIT. ALOKASI PP
(PERSPEKTIF BUDGET)
CBA atau CEA
ANALISIS
AWAL
APPROOVAL
&
PROPOSAL
HASIL
ANALISIS
AWAL
APPROOVAL
&
PROPOSAL
MULTILATERAL MEETING
DNG K/L PENGUSUL
MENTERI PPN/
KEPALA BAPPENAS
PROPOSAL
KEBIJAKAN/
REGULASI
PEMBAHASAN
HASIL ANALISIS AWAL
MENTERI/
KEPALA LPNK
dadang-solihin.blogspot.com
B.A.
MULTILATERAL
MEETING
INTEGRASI
KE RKP
B.A.
MULTILATERAL
MEETING
MONEV
B.A.
MULTILATERAL
MEETING
ALOKASI
BUDGET
43
44. SOP Penanganan Kerangka Regulasi RKP di Komite
Regulasi
HASIL IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN REGULASI
MENTERI
KEUANGAN
MENTERI PPN/
KEPALA BAPPENAS
MENTERI
DALAM NEGERI
MENTERI
SEKRETARIS NEGARA
ANALISIS
AWAL
ANALISIS
AWAL
ANALISIS
AWAL
ANALISIS
AWAL
PEMBAHASAN/IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN REGULASI
MENTERI
HUKUM DAN HAM
UUD 1945, TAP MPR, UU LAINNYA, SPPN,
DOKUMEN PERENCANAAN, ASPIRASI DAN
KEBUTUHAN HUKUM MASYARAKAT
(PSL. 18 UU12/2011)
MENTERI/
KEPALA LPNK
ANALISIS
AWAL
dadang-solihin.blogspot.com
44
45. Roadmap Pembangunan Kerangka Regulasi Jangka
Panjang 2015-2025
Fokus Prioritas
Burden of Government Regulation
Index Tahun 2012-13
Worldwide Governance Indicators
(WGI) on Regulatory Quality/ Kualitas
Regulasi Tahun 2012
2013
(Baseline)
2015-2019
2020-2024
2025
3,9
4,5
5,0
5,1
43,1%
Kenaikan
Indeks
7%
Kenaikan
Indeks
8%
Kenaikan
Indeks
2%
Tersimplifikasinya 100% regulasi
-
Penetapan baseline
tersimplifikasinya
100% regulasi di
Bidang SDA, SDM dan
IPTEK
Penetapan baseline
Kenaikan 5 % dari
tersimplifikasinya 100% regulasi di
baseline
segala bidang dengan struktur
perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif.
Pelaksanaan harmonisasi kebijakan
dan regulasi
-
Penetapan Baseline
Pelaksanaan
harmonisasi
kebijakan dan
regulasi di Bidang
SDA, SDM dan IPTEK
Penetapan baseline
Kenaikan 5 % dari
Pelaksanaan harmonisasi kebijakan
baseline
dan regulasi 100% di
segala bidang dengan struktur
perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif.
Terlaksananya pelatihan bagi tenaga
perancang regulasi dan perrencana
-
5000 0rang
Kenaikan 20% pelaksanaan pelatihan Kenaikan 5%
pelaksanaan
pelatihan
Sumber: http://www3.weforum.org/docs/WEF_GlobalCompetitivenessReport_2013-14.pdf dan
http://info.worldbank.org/governance/wgi/index.aspx#reports
dadang-solihin.blogspot.com
45
46. Roadmap Pembangunan Kerangka Regulasi
Jangka Menengah 2015-2019
FOKUS PRIORITAS
2013
(Baseline)
2015
2016
2017
2018
2019
Burden of Government
Regulation Index Tahun 201213
3,9
4,0
4,1
4,2
4,3
4,5
43,1%
45,5%
46,7%
47,9%
49,1%
50,1%
Tersimplifikasinya 100%
regulasi di Bidang SDA, SDM
dan IPTEK
-
Penetapan
baseline
Kenaikan 15%
dari baseline
Kenaikan 25%
dari baseline
Kenaikan 30%
dari baseline
Kenaikan 30%
dari baseline
100% pelaksanaan
harmonisasi kebijakan dan
regulasi Bidang SDA, SDM
dan IPTEK
-
Kenaikan 25%
dari baseline
Kenaikan 40%
dari baseline
Kenaikan 20%
dari baseline
Kenaikan 15%
dari baseline
Terlaksananya pelatihan bagi
tenaga perancang regulasi
dan perumus kebijakan
-
1200 orang
1200 orang
1200 orang
700 orang
Worldwide Governance
Indicators (WGI) on
Regulatory Quality/ Kualitas
Regulasi Tahun 2012
Penetapan
Baseline
700 orang
Sumber: http://www3.weforum.org/docs/WEF_GlobalCompetitivenessReport_2013-14.pdf dan
http://info.worldbank.org/governance/wgi/index.aspx#reports
dadang-solihin.blogspot.com
46