CETAK BIRU REHABILITASI BERKELANJUTAN
Dokumen ini membahas tahapan rehabilitasi berkelanjutan bagi pecandu narkoba yang meliputi skrining, assesmen, rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, dan layanan pascarehabilitasi secara terintegrasi untuk mencapai tujuan pulih secara produktif dan berfungsi secara sosial.
3. REHABILITASI
( REHABILITASI
BERKELANJUTAN )
• Serangkaian upaya pemulihan terhadap ketergantungan narkotika
yang mencakup rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial dan layanan
pascarehabilitasi yang dilakukan secara kontinu dalam satu kesatuan
layanan yg terintegrasi
4. ALUR REHABILITASI BERKELANJUTAN
LAYANAN
PASCAREHA
B BNNP/ K
RAWAT INAP/
RMH DAMPING
LAYANAN
RAWAT
LANJUT
LAYANAN
RAWAT JALAN
PULIH
PRODUKTIF
BERFUNGSI
SOSIAL
REHABILITASI
PASCA
REHABILITASI
OUT COME
70%
Relapse
30%
Relapse
PENERI
MAAN
2 BULAN
4 BULAN
6 BULAN
PENERIMAAN AWAL
Medis dan Sosial
Voluntary / Compolsary
Medis, psikologis, sosial
Jenis zat & tkt. keparahan
SKRINING
RENCANA
TERAPI
RAWAT
JALAN
RAWAT
INAP
A
B
C
PECANDU
PENYALAHGUNA
KORBAN
ASSESMEN
7.
Suatu penilaian untuk mengidentifikasi
ada atau tidaknya penggunaan Narkoba
pada individu
Identifikasi gangguan fisik dan psikis
akibat penggunaan narkoba tersebut
Menggunakan instrumen singkat, cepat
tetapi valid dan akuntabel
SKRINING
9.
adalah serangkaian pemeriksaan secara
menyeluruh dan mendalam tentang
keadaan klien terkait pemakaian narkoba
dan dampaknya terhadap dirinya dan
lingkungannya
ASESMEN
10. MATERI ASESMEN
Meliputi antara lain :
Riwayat penggunaan narkoba
Pemeriksaan fisik / medis
Pemeriksaan status mental / kejiwaan
Pemeriksaan penunjang / laboratorium
Menggunakan formulir :
Addiction Severity Index (ASI)
Formulir wajib lapor
11. ADICTION SEVERITY
INDEX
( ASI )
adalah instrumen asesmen semi terstruktur yang menggali informasi 7
domain sebagai berikut :
(Thomas Mc Lellan – Treatmen research Institute – USA )
1. Status pendidikan dan pekerjaan
2. Riwayat medis
3. Riwayat penggunaan alkohol
4. Riwayat penggunaan Napza lainnya
5. Informasi legal
6. Riwayat keluarga / sosial
7. Riwayat psikiatris
Indonesia :
menjadi satu domain
15. INDIKATOR KEBERHASILAN
REHABILITASI MEDIS
1. Hilangnya gejala putus obat dan mampu
mempertahankan abstinensia
2. Terjadi perbaikan terhadap penyakit penyerta, baik
medis dan/ atau psikiatris
3. Mampu menjalani semua rutinitas harian tanpa obat
( Kondisi fisik dan kejiwaan stabil )
4. Adanya kesadaran kognitif terhadap bahaya peng
gunaan narkoba dan kesiapan menuju tahap berikut
nya ( Rehabilitasi sosial )
17. PRINSIP
REHABILITASI SOSIAL
1. Behavior Shaping / Adjustment
Merubah perilaku (reaksi terhadap stimulasi) sesuai dengan
norma yang berlaku dalam masyarakat
2. Emotional / Psychological Development
Meningkatkan stabilitas emosi dan psikologis, shg mampu
dalam pengendalian diri
1. Spiritual and Intellectual Enhancement
Meningkatkan kesadaran sprititual dan intelektual sehingga
dapat meningkatkan ”ego strength”
2. Family Involvement
Adanya keterlibatan keluarga untuk mendukung dan mem
pertahankan kepulihan
18. PENDEKATAN REHABILITASI SOSIAL
Berbagai metode pendekatan layanan yang sering
digunakan, antara lain :
Terapi komunitas (Therapeutic Community);
12 Langkah (12 – Steps);
Terapi perubahan perilaku;
Keagamaan dan spiritual;
Tradisional
19. INDIKATOR KEBERHASILAN
REHABILITASI SOSIAL
1. Peningkatan Ego strength, sehingga klien
menyadari dan siap untuk mengikuti program
selanjutnya sampai tuntas
2. Perubahan perilaku yang pro sosial
Healthy life
No Drug
No crime
21. PASCA REHABILITASI
adalah tahapan pembinaan lanjut yang diberikan kepada
mantan pecandu narkoba yang telah menjalani rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial, guna mempertahankan
kepulihannya
adalah bagian yang terintegrasi dan tidak terpisahkan dari
rehab medis dan sosial, dalam suatu rangkaian upaya
pemulihan ketergantungan narkoba
(Sustainable Rehabilitation Program)
23. JENIS LAYANAN PASCAREHAB
Layanan dasar
1. Pencegahan kekambuhan ( Relapse prevention )
2. Pendidikan dan pelatihan keterampilan / vokasional
3. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
4. Konseling individu / kelompok
5. Kelompok bantu diri / support group
6. Manajemen kasus
Layanan pendukung
1. Layanan keagamaan
2. Layanan pola hidup sehat
3. Family Support Group
24. ALUR LAYANAN PASCA REHABILITASI
LEMBAGA
REHABILITASI
LSM
P
E
N
E
R
I
M
A
A
N
LAYANAN PASCA
REHAB RAWAT
JALAN
( 2 BULAN )
PERAWATAN
LANJUT
( 4 BULAN )
LAYANAN PASCA
REHAB RAWAT INAP
(RUMAH DAMPING)
( 2 BULAN )
OUTCOM
E
OUTPU
T
PULIH
SEHAT
PRODUKTIF
FS SOSIAL
TELAH
SELESAI
IKUTI
PRO-
GRAM
INPUT LAYANAN PASCAREHAB
LEMBAGA
REHABILITASI
MILIK BNN
LEMBAGA
REHABILITASI
KEMENKES
REHAB PADA
SEGMEN
KHUSUS,
(Lapas, Polri, dll)
LAYANAN
PASCAREHABILITASI
PADA SEGMEN KHUSUS
( Bapas, Faskes Polri, dll )
( 6 BULAN )
LEMBAGA
REHABILITASI
KEMENSOS
26. PENERIMAAN
Ada rujukan dari Balai / Loka rehabilitasi
Dilakukan asesmen untuk mengetahui kondisi fisik,
psikologis dan sosial
Melakukan identifikasi terhadap faktor dominan yg
dapat menjadi triger terjadinya relapse
Dilaksanakan test urine
Menentukan metode layanan yg tepat dan rencana
terapi/ intervensi
27. Layanan Pascarehab
RAWAT JALAN
Adalah pelayanan pasca rehabilitasi intensif dengan sistem rawat jalan/
Intensive outpatient terhadap pecandu, penyalahguna dan/ atau korban
penyalahgunaan narkotika yang sudah selesai menjalani layanan rehabilitasi
rawat jalan atau rawat inap pada Balai / Loka rehabilitasi
Dapat dilaksanakan oleh Klinik Pratama yg ada di BNNP/K, Balai atau Loka
rehab, Puskesmas, RSUD dan Faskes lain yg telah ditetapkan oleh K/L yg
berwenang.
Klien mengikuti layanan pascarehab dgn mendatangi suatu tempat (on site)
secara periodik sesuai jadwal yg telah ditentukan sesuai kesepakatan selama
2 bulan ( 50 hari dengan target 7 kali pertemuan )
Sistem pelayanan melibatkan instansi/ Lembaga terkait yang merupakan suatu
jaringan kerja
28. Layanan Pascarehab
RAWAT INAP / RUMAH DAMPING
Pelayanan pendampingan dilakukan dengan cara menginap/ IN PATIENT
selama 2 bulan (50 hari) bagi pecandu, penyalahguna dan/ atau korban
penyalahgunaan narkotika yang sudah selesai menjalani layanan
rehabilitasi medis dan sosial pada Balai / Loka rehabilitasi
Lebih diutamakan pada klien dengan kriteria :
- Tidak ada dukungan sosial
- Tidak memiliki pekerjaan / tidak aktif
- Tinggal di lingkungan yg rawan/ banyak pecandu/ pengedar
- Ketergantungan yg berat
Kegiatan utama berupa pendampingan untuk :
- Mempertahankan kepulihan (relapse prevention)
- Pelatihan keterampilan untuk mencapai produktivitas (Sertifikat)
- Penyatuan kembali dalam lingkungan sosial
29. RAWAT LANJUT
Merupakan tahapan akhir dari program rehabilitasi berkelanjutan
bagi pecandu, penyalahguna dan/ atau korban penyalahguanaan
narkotika yang telah melaksanakan layanan pascarehabilitasi rawat
jalan atau rawat inap di rumah damping
Dilaksanakan oleh BNNP/K, Lembaga Rehabilitasi milik BNN / IP /
KM yang telah ditetapkan oleh Kementrian / Lembaga yg berwenang.
Kegiatan berupa Pemantauan dan/ atau Pendampingan
a. Waktu layanan 4 bulan bagi klien yg telah mengikuti Layanan
pascarehab rawat jalan atau rawat inap di rumah damping
b. Waktu layanan 6 bulan, bagi klien dengan kriteria tertentu, dapat
langsung mengikuti rawat lanjut ( meskipun tidak mengikuti layanan
pascarehabilitasi rawat jalan/ rawat inap
Pada akhir layanan dilakukan monitoring dan evaluasi guna
menentukan out come dari program rehabilitasi secara
keseluruhan
30. PEMANTAUAN
B. BENTUK KEGIATAN :
1. Pemantauan dan pengukuran kualitas hidup dan
kemampuan mengatasi situasi resiko tinggi
2. Konseling – relapse prevention
3. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
C. SASARAN / OBYEK :
1. Klien
2. Keluarga
3. Teman kerja / sekolah
4. Tetangga, sahabat, dll
A. TEKNIK PELAKSANAAN :
1. Melalui sarana telekomunikasi, ON LINE, medsos, dll
2. Dilengkapi instrumen / alat ukur yang jelas, obyektif dan
akuntabel ( Wheel of Life )
31. TIDAK HANYA SEKADAR TELPON KLIEN !!!
1.Lakukan inventarisasi bersama antara konselor dan Klien,
permasalahan apa saja yg dapat menjadi focal concern
yaitu situasi yg berisiko tinggi terjadinya relapse, dalam
menjalankan kehidupan sehari - hari.
2.Petakan setiap focal concern tersebut dlm “instrumen roda
kehidupan” dan selanjutnya lakukan intervensi CBT berupa
latihan mengatasi situasi beresiko tinggi tersebut.
3.Lakukan evaluasi pada setiap melaksanakan pemantauan
guna mengetahui efektifitasnya. Setiap pemantauan per
telepon dilakukan dalam waktu tidak lebih dari 15 menit
INSTRUMEN RODA KEHIDUPAN
32. Contoh focal concern :
1.Masalah kehidupan pertemanan
2.Keharmonisan dalam keluarga
3.Masalah kehidupan ekonomi
4.Masalah kesehatan
5.Masalah kesehatan (kebugaran fisik, psilologis, emosional )
6.Lingkungan fisik / keadaan rumah
7.Fun / Rekreasi / Hiburan
8.Pertumbuhan Pribadi / Belajar / Pengembangan diri
9.Spiritual (pendekatan agama)
10.Dan lain sebagainya
RODA KEHIDUPAN (WHEEL OF LIFE)
33. PEMANTAUAN VIA TELEPON
WHEEL OF LIFE
MENGISI
WAKTU
LUANG
KEUANGAN
TEMAN
SEKOLAH
KARIER
LINGKUNGAN
FISIK
SIKLUS
TIDUR
RUMAH
TANGGA
FUNGSI
SOSIAL
0 10
34. CONTOH
Bagaimana keadaan sekolah kamu saat ini?
Sekarang saya sudah pindah ke sekolah baru dan masih proses
adaptasi. Tetapi saya senang karena bisa pisah dengan teman2 saya
dulu yang suka pakai
Menurut kamu di tempat sekolah yang baru itu, seberapa puaskah
perasaanmusaat ini? Pilih angka dari 0 (sangat tidak puas) dan 10
(sangat puas)
Meskipun saya senang saya merasa ada di angka ” 5 “
DAN SETERUSNYA
TEMAN
SEKOLAH
35. PEMANTAUAN VIA TELEPON
WHEEL OF LIFE
MENGISI
WAKTU
LUANG
KEUANGAN
TEMAN
SEKOLAH KARIER
LINGKUNGAN
FISIK
SIKLUS
TIDUR
RUMAH
TANGGA
FUNGSI
SOSIAL
9
3
8
6
5
47
8
0 10
38. PENDAMPINGAN
B. BENTUK KEGIATAN :
1. Konseling individu, keluarga
2. Relapse prevention
3. Rujukan/ fasilitasi ke Layanan Profesional
( Medis, Psikologis, Spiritual, Diklat, dll )
4. Melaksanakan test urin
C. SASARAN / OBYEK :
1. Klien
2. Keluarga
A. TEKNIK PELAKSANAAN :
1. Home visit
2. Undangan ( on site )
39. OUT COME
1. PULIH DAN PRODUKTIF
2. PULIH DAN TIDAK PRODUKTIF
3. TIDAK PULIH TETAPI PRODUKTIF ( RELAPSE )
4. TIDAK PULIH DAN TIDAK PRODUKTIF ( RELAPSE )
a. Abstinensia / urine test ( - )
b. Kualitas hidup yg baik ( fisik, psikologis dan sosial )
c. Kegiatan positif
d. Produktif, memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi
a. Idem a s/d c
b. Belum memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi
a. Urine test ( + ) tiga kali atau lebih selama program
b. Ditemukan perilaku kriminal
c. Produktif, memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi
a. Urine test ( + ) tiga kali atau lebih selama program
b. Perilaku kriminal ( anti sosial )
c. Tidak diterima dalam kehidupan keluarga dan/ atau masyarakat
40. Mekanisme Asesmen Dan Rehabilitasi alam Proses Hukum
HARI KE-
1
2 3
5 - 6
2 x 24 jam 1 x 24 jam
Permohonan
Asesmen
Dokter/
Psikolog
Tim
Hukum
Penyidik
MEKANISME PELAKSANAAN ASESMEN TERPADU DAN PENEMPATAN PECANDU NARKOTIKA DALAM PROSES HUKUM
KE DALAM LEMBAGA REHABILTASI
Penyidik
Sekretariat
Tim
Asesmen
Terpadu
(TAT)
Asesmen
Tim
Dokter
Asesmen
Tim
Hukum
Case
Conference
Rekomendasi
Hasil
Asesmen
Terpadu
- Tingkat
Ketergantungan
- Tempat dan
lama
Rehabilitasi
- Status
tersangka dan
kelanjutan
proses
hukumnya
- Penempatan
dalam lembaga
rehab/rutan/
cab. rutan
Lamp. BAP
Rekomendasi Hasil
Asesmen Terpadu
- BAP/BB
- Orang/tsk
P21
Penyidik
Jaksa Persidangan Putusan
Jaksa Jaksa
Pelakasanaan
Rehab
- Rehabilitasi di lemb. rehab/rutan/cab. Rutan
- Lama 3 bulan
- Tempat : BNN/Kemenkes/Kemensos
- Pelaksanaan : Sesuai masing-masing lembaga
- Rehabilitasi di
lembaga rehabiltasi
- Rehabilitasi di lapas
Proses Reimbursement
PROSES
REHABILITASI
SETELAH
PUTUSAN
PROSES REHABILITASI
SEBELUM PUTUSAN
PENYIDIK BNNP/KAB/
KOTA
BNNP/KAB/
KOTA & TAT
BNNP/KAB/
KOTA & TAT
SEKRETARIAT
TAT
PROSES
PENUNTUTAN
PROSES
SIDANG
41. TARGET DEP. REHAB 2017
1. Jumlah LRIP yang
menyelenggarakan layanan
rehab scr kontinu sesuai
standar yang ditentukan
(274 lembaga)
2. Jumlah penyalah guna yang
mendapatkan layanan rehab
di LRIP (21.190)
1. Jumlah LRIP yang
menyelenggarakan layanan
rehab scr kontinu sesuai
standar yang ditentukan
(274 lembaga)
2. Jumlah penyalah guna yang
mendapatkan layanan rehab
di LRIP (21.190)
1. Jumlah penyalahguna yg
mendapat layanan rehabilitasi
medis dan sosial (1.760
orang)
2. Peningkatan kemampuan Balai
besar BNN sebagai Pusat
Rehabilitasi yang terintegrasi
dan Berkelanjutan
1. Jumlah penyalahguna yg
mendapat layanan rehabilitasi
medis dan sosial (1.760
orang)
2. Peningkatan kemampuan Balai
besar BNN sebagai Pusat
Rehabilitasi yang terintegrasi
dan Berkelanjutan
1. Jumlah LRKM yang
menyelenggarakan layanan
rehab scr kon tinue sesuai
standar yang ditentukan (218
lembaga)
2. Jumlah penyalah guna yang
mendapatkan layanan rehab di
LRKM (5000 orang)
1. Jumlah LRKM yang
menyelenggarakan layanan
rehab scr kon tinue sesuai
standar yang ditentukan (218
lembaga)
2. Jumlah penyalah guna yang
mendapatkan layanan rehab di
LRKM (5000 orang)
1. Jumlah penyalah guna yang ikuti
layanan pasca rehabilitasi
(11.300 orang)
1. Presentase lembaga rehab IP dan
KM yang selenggarakan layanan
pascarehab (26%)
1. Jumlah penyalah guna yang ikuti
layanan pasca rehabilitasi
(11.300 orang)
1. Presentase lembaga rehab IP dan
KM yang selenggarakan layanan
pascarehab (26%)
42. TA. 2017
JUMLAH
LEMBAGA
TARGET
OUTPUT
KET
PLRIP 274 21.190 • Total Lembaga
Rehab : 492
• Total out put :
26.190PLRKM 218 5.000
PASCAREHAB 106 11.300
(43 %)
• BNN RI : 1
• BNNP : 31
• BNNK : 18
• RD : 21
• Bapas : 28
• RS Polri : 7
TARGET DEPUTI REHABILITASI TA. 2017
43. TARGET TA. 2016 TA.2017 KET
ANGGARAN 72,4 M 44,3 M 61 % dari tahun lalu
TOTAL
OUT PUT
16.000 11.300 70,6 % dari tahun lalu
Rawat Jalan 9.480 7.100 74,9 %
Rawat Inap 2.745 1.935
70,5 %
(Priorita Nasional)
Rawat Lanjut 3.775 2.265
60 %
(Pengukuran out come)
TARGET DIT PASCA REHAB
44. TARGET PENGUATAN LAYANAN
BNN PUSAT 5,672,595,000 5,705,122,000
BNNP / K 4,347,750,000 28,591,180,000
TOTAL 10,020,345,000 34,296,302,000
ANGGARAN DIT PASCA REHAB
(TA. 2017 Rp 44,326,647,000)
46. NO LEMBAGA
RAWAT JALAN RAWAT INAP RAWAT LANJUT TOTAL
OUT PUT ANGGARAN OUT PUT ANGGARAN OUT PUT ANGGARAN OUT PUT ANGGARAN
1 BNN PUSAT 120
240,980,000
495 5,132,772,000 105 331,370,000 720 5,705,122,000
2 BNNP (31 BNNP) 2060
3,921,580,000
1440 10,981,200,000 1,080 3,320,280,000 4.580 18,223,060,000
3 BNNK (18 BNNK) 2100
2,161,200,000
- - 1080 1,773,360,000 3.180 3,934,560,000
4 BAPAS ( 33 BAPAS) 2400
5,438,960,000
- - - - 2.400 5,438,960,000
5 RS. BHAYANGKARA (7 BNNK) 420
994,600,000
- - - - 420 994,600,000
TOTAL 7100 12,757,320,000 1935 16,113,972,000 2,265 5,425,010,000 11.300 34,296,302,000
47. NO KOMPONEN SUB KOMPONEN TARGET KET
1.
Pelayanan
Rawat Inap /
Rumah
Dampingan
RD Lido - Bogor 75 orang 5 thp
RD Celebes - Makassar 60 orang 4 thp
RD Borneo - Samarinda 60 orang 4 thp
RD Bengo-bengo, Sulsel 45 orang 3 thp
RD Kuningan, Jawa Barat 60 orang 4 thp
RD Inatul Barokah, Jawa Barat 60 orang 4 thp
RD Kepulauan Riau 45 orang 3 thp
RD Sumatera Utara 45 orang 3 thp
RD Lampung 45 orang 3 thp
2.
Pelayanan
Rawat Jalan
BNN Pusat 120 orang 5thp
3.
Pelayanan
Rawat Lanjut
BNN Pusat 105 orang 5 thp
JUMLAH 720 orang