1. Penyamaan Persepsi Materi Kep.
Komunitas
Mataram, 22 Mei 2023
Ns. Lalu Amri Yasir, M.Kep.
STIKES YARSI Mataram
2. Capaian Pembelajaran Profesi Ners
M.K. Keperawatan Komunitas
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan komunitas mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian kelompok dan menganalisis hasilnya
2. Mengimplementasikan tindakan atau prosedur untuk pemenuhan kebutuhan keluarga
dan kelompok di komunitas
3. Mengevaluasi tindakan pemenuhan kebutuhan keluarga dan kelompok di komunitas
dan merencanakan tindak lanjut
4. Menerapkan berbagai prinsip kependidikan kesehatan dengan sasaran klien, teman
sejawat dan tim kesehatan dalam bidang keperawatan
5. Berkomunikasi terapeutik pada klien, teman sejawat dan tim kesehatan
6. Menerapkan prinsip etik dan legal dalam pelaksanaan praktik
7. Menerapkan prinsip penelitian dalam praktik keperawatan komunitas
8. Menunjukkan peran sebagai leader dalam mengelola praktik keperawatan komunitas
Sumber: Kurikulum Pendidikan Ners Indonesia Tahun 2021
3. Bahan Kajian Profesi Komunitas
1. Komunikasi dalam pemberian asuhan keperawatan komunitas
2. Proses keperawatan, dari tahap pengkajian kelompok dan
menganalisis hasilnya
3. Implementasi tindakan atau prosedur untuk pemenuhan
kebutuhan keluarga dan kelompok di komunitas.
4. Evaluasi tindakan pemenuhan kebutuhan keluarga dan kelompok
di komunitas dan merencanakan tindak lanjut.
5. Prinsip kependidikan kesehatan dengan sasaran klien, teman
sejawat dan tim kesehatan dalam bidang keperawatan.
6. Komunikasi terapeutik pada klien, teman sejawat dan tim
Kesehatan.
7. EBP dalam Keperawatan komunitas
Sumber: Kurikulum Pendidikan Ners Indonesia Tahun 2021
5. Kebutuhan Kesehatan Kelompok
• Kelompok risiko: sesuai tumbuh kembang
• Kelompok rentan: sesuai kasus terbanyak di
Indonesia (stunting, HT, DM, TB, ISPA, diare)
STIKES YARSI Mataram
6. Pendekatan Proses Keperawatan
Berdasarkan Model Community as Partner (Anderson and McFarlane,
2011)
• Pengkajian: Inti dan Sub Sistem
• Dx: SDKI dan NANDA
• Intervensi: primer, sekunder, dan tersier (Anderson, Stanhope}
• Evaluasi:
8. Metode Pengkajian Komunitas
Pengumpulan data kesehatan komunitas dapat dilakukan
dengan cara
a. Pengumpulan data primer:
Windshield survey/observasi komunitas
Wawancara
Diskusi kelompok terarah
Angket /kuisioner
Pemeriksaan kesehatan (fisik dan mental)
b. Pengumpulan data sekunder:
Studi dokumenter seperti data demografi, profil wilayah, dan
epidemiologi
STIKES YARSI Mataram
9. Diagnosis Keperawatan Kesehatan
Komunitas
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko: Hambatan kemampuan untuk
mengubah gaya hidup/perilaku dalam cara memperbaiki tingkat
kesejahteraan
Batasan Karakteristik
Gagal mencapapai pengendalian optimal
Gagal melakukan tindakan mencegah masalah kesehatan
Mengurangi perubahan status kesehatan
Tidak menerima perubahan status kesehatan
Merokok
Penyalahgunaan zat
STIKES YARSI Mataram
10. 2. Defisiensi kesehatan komunitas: adanya satu atau lebih masalah kesehatan atau faktor
yang mengganggu kesejahteraan atau meningkatkan risiko masalah kesehatan yang
dialami oleh suatu populasi.
Batasan Karakterisik
Masalah yang dialami oleh suatu populasi
Tidak tersedianya program untuk menghilangkan satu atau lebih masalah kesehatan bagi
suatu populasi
Tidak tersedia program untuk meningkatkan kesejahteraan bagi suatu populasi
Tidak tersedia program untuk mencegah satu atau lebih masalah kesehatan bagi suatu
populasi
Tidak tersedia program untuk mengurangi satu atau lebih masalah kesehatan bagi suatu
populasi.
Risiko hospitalisasi yang dialami oleh populasi
Risiko status yang dialami oleh populasi
Risiko status psikologis yang dialami oleh populasi
STIKES YARSI Mataram
11. 3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: Ketidak mampuan mengidentifikasi,
mengelola, dan /atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesejahteraan
Batasan Karakterisik
• Tidak menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan
• Tidak menunjukkan minat pada perbaikan perilaku sehat
• Ketidakmampuan bertanggungjawab untuk memenuhi praktik kesehatan dasar
• Kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar
• Kurang dukungan sosial
• Pola perilaku kurang mencari bantuan kesehatan
STIKES YARSI Mataram
12. 4. Ketidakefektifan manajemen kesehatan: Pola pengaturan dan pengintegrasian kedalam
kebiasaan terapeutik hidup sehari-hari untuk tindakan terapeutik terhadap penyakit dan
sekuelanya yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehaan spesifik
Batasan Karakterisik
• Kesulitan dengan regimen yang diprogramkan
• Kegagalan memasukkan regimen pengobatan dalam kehidupan sehari-hari
• Kegagalan melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko
• Pilihan yang tidak efektif dalam hidup sehari-hari untuk memenuhi tujuan kesehatan
STIKES YARSI Mataram
13. 5. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan: Pola pengaturan dan
pengintegrasian ke dalam kehidupan sehari-hari suatu regimen terapeutik untuk
pengobatan penyakit dan sekuelanya yang dapat ditingkatkan.
Batasan Karakterisik
• Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan pilihan hidup sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan
• Mengungkapkan keinginan untuk memenuhi status imunisasi/vaksinasi
• Mengungkapkan keinginan untuk menangani penyakit
• Mengungkapkan keinginan untuk melakukan penanganan terhadap
regimen yang diprogramkan
• Mengungkapkan keinginan untuk melakukan penanganan terhadap
faktor risiko
• Mengungkapkan keinginan untuk melakukan penanganan terhadap
gejala
STIKES YARSI Mataram
14. Intervensi Keperawatan Kesehatan Komunitas
Tahapan penyusunan intervensi :
1. Menentukan tujuan yang diharapkan disertai dengan kriteria hasil yang
terukur;
2. Menentukan intervensi keperawatan komunitas.
STIKES YARSI Mataram
16. Upaya Pelayanan Kesehatan
1. Promotif: pelayanan keperawatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan komunitas pada umumnya, seperti:
Penyediaan makanan dengan kandungan nutrisi seimbang
Perbaikan higien dan sanitasi lingkungan
Pendidikan kesehatan
Olah raga
Usaha kesehatan jiwa
STIKES YARSI Mataram
17. Upaya Pelayanan Kesehatan
2. Preventif: tindakan keperawatan untuk mencegah kejadian penyakit pada
komunitas, seperti:
Vaksinasi
imunisasi
isolasi penderita penyakit menular
STIKES YARSI Mataram
18. Upaya Pelayanan Kesehatan
3. Kuratif: upaya mengidentifikasi dan mengetahui jenis penyakit pada fase
awal serta melakukan tindakan perawatan dan atau pengobatan yang
tepat dan segera.
Tujuan utama upaya kuratif antara lain:
Pengobatan sedini mungkin dan tepat untuk mencegah
kecacatan/kematian.
Pencegahan penularan pada individu/komunitas yang sehat.
STIKES YARSI Mataram
19. Upaya Pelayanan Kesehatan
4. Rehabilitatif: tindakan pemulihan agar fungsi kesehatan klien kembali
pulih seperti sebelum sakit.
Tindakan rehabilitasi kesehatan masyarakat: layanan kesehatan
rujukan dan follow up
Peningkatan sistem dukungan: kelompok pendukung TB, kelompok
sebaya HIV/AIDS
STIKES YARSI Mataram
20. Implementasi Keperawatan Kesehatan
Komunitas
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam
perawatan kesehatan masyarakat adalah :
a. Pendidikan kesehatan
b. Proses kelompok
c. Kerjasama atau kemitraan (Partnership): tetap ada untuk ners generalis. Batasan
untuk ners generalis untuk kerjasama dan kemitraan. Contoh sebatas inisiasi
atau sampai menemukan/sampai lokmin kedua. (mengidentifikasi parthner yang
bisa di ajak kerjasama, asn atau sebagatas inisiator atau fasilitator. Berlaku pada
lintas sektor saja termasuk lintas prohram.
d. Pemberdayaan (Empowerment) : I“ranah spesialis” tetap di berikan namun
tingkat kedalamannya yang perlu di perhatikan dan dipertimbangkan.)
e. Intervensi Profesional
STIKES YARSI Mataram
22. Evaluasi Keperawatan Kesehatan Komunitas
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan komunitas dalam mencapai
tujuan.
Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan dengan
kelompok/komunitas berdasarkan respons kelompok/komunitas terhadap tindakan
keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan:
Mengakhiri rencana tindakan : klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan
Memodifikasi rencana tindakan : klien mengalami kesulitan dalam mencapai
tujuan
Meneruskan rencana tindakan : klien memerlukan waktu yang lama untuk
mencapai tujuan
STIKES YARSI Mataram
23. Evaluasi Keperawatan Kesehatan Komunitas
Jenis Evaluasi menurut waktu pelaksanaan
a. Formatif dilaksanakan pada waktu pelaksanaan kegiatan yang bertujuan
memperbaiki pelaksanaan intervensi dan kemungkinan adanya temuan utama
berupa berbagai masalah dalam pelaksanaan intervensi. Evaluasi termasuk
pernyataan verbal atau tertulis dan hasil analisis perawat.
• Struktur: persiapan intervensi/kegiatan
• Proses: pelaksanaan intervensi/kegiatan
• Hasil: hasil yang dicapai setelah intervensi/kegiatan
a. Sumatif (Hasil Akhir) merupakan evaluasi yang dilaksanakan pada saat
pelaksanaan program sudah selesai. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai hasil
pelaksanaan program dan capaian dari pelaksanaan program (outcome).
STIKES YARSI Mataram
24. Daftar Rujukan:
Anderson, E. T. & McFarlane, J. M. (2014). Community as partner: theory and practice in nursing. (7 th
ed). Philadelphia: Lippincott Wiliams & Wilkins
Allender, J. A., Rector, C. & Warner, K. D. (2014). Community health nursing: Promoting and
protecting the publich health, 8th edition. Philadelphia: Lippincot
Ervin, N. E. (2018). Advanced community health nursing practice. New Jersey: Pearson Education.
Herdman, T. H. (2021). NANDA international nursing diagnosis definitions & classification, 2021-2023,
12th ed. Oxford: Wiley-Blackwell
Nies, M. A. & Mc Ewan, M. (2019). Community health nursing: Promoting the health of population, 7th
edition. Philadelphia: W.B. Saunders.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar diagnosis keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.