Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan dan pemulihan dalam olahraga. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa latihan olahraga intensitas tinggi dapat menyebabkan kelelahan pada atlet. Kelelahan dapat berpengaruh negatif terhadap kualitas gerakan dan prestasi atlet. Oleh karena itu, diperlukan program pemulihan untuk mengurangi tingkat kelelahan dan meningkatkan adaptasi atlet.
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaMuhammadMuslim30
Teks tersebut membahas tentang kelelahan dan recovery dalam olahraga. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa latihan olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan pada atlet, namun diperlukan recovery untuk mengurangi kelelahan sehingga dapat meningkatkan kinerja atlet.
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaIMAMHARISUTOMO
Makalah ini membahas tentang kelelahan dan recovery dalam olahraga. Ia menjelaskan bahwa kelelahan dapat disebabkan oleh akumulasi produk metabolisme seperti asam laktat, yang menurunkan kinerja otot. Makalah ini juga membahas tentang pentingnya recovery bagi atlet untuk memulihkan diri setelah latihan intens agar dapat meningkatkan kinerja kembali.
Prinsip-prinsip latihan berkaitan dengan atlet, latihan itu sendiri, dan pencapaian jangka panjang. Prinsip-prinsip ini termasuk mempersiapkan atlet secara fizikal dan mental, menyesuaikan latihan dengan respons individu, menambah beban secara progresif, dan memastikan latihan tetap bervariasi dan seimbang dengan pemulihan. Latihan juga perlu dirancang secara individu untuk setiap atlet berdasarkan potensi,
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaMuhammadMuslim30
Teks tersebut membahas tentang kelelahan dan recovery dalam olahraga. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa latihan olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan pada atlet, namun diperlukan recovery untuk mengurangi kelelahan sehingga dapat meningkatkan kinerja atlet.
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaIMAMHARISUTOMO
Makalah ini membahas tentang kelelahan dan recovery dalam olahraga. Ia menjelaskan bahwa kelelahan dapat disebabkan oleh akumulasi produk metabolisme seperti asam laktat, yang menurunkan kinerja otot. Makalah ini juga membahas tentang pentingnya recovery bagi atlet untuk memulihkan diri setelah latihan intens agar dapat meningkatkan kinerja kembali.
Prinsip-prinsip latihan berkaitan dengan atlet, latihan itu sendiri, dan pencapaian jangka panjang. Prinsip-prinsip ini termasuk mempersiapkan atlet secara fizikal dan mental, menyesuaikan latihan dengan respons individu, menambah beban secara progresif, dan memastikan latihan tetap bervariasi dan seimbang dengan pemulihan. Latihan juga perlu dirancang secara individu untuk setiap atlet berdasarkan potensi,
Paragraf tersebut membahas tentang kondisi fisik dan pengidentifikasian bakat atlet. Secara ringkas, kondisi fisik merupakan faktor penting dalam olahraga dan terdiri dari berbagai komponen seperti kekuatan dan daya tahan. Pengidentifikasian bakat bertujuan menemukan atlet berbakat sejak dini untuk dikembangkan dan dicapai melalui berbagai tes dan penilaian terhadap faktor-faktor seperti tinggi badan dan kece
Dokumen tersebut membahas tentang kecergasan secara menyeluruh, meliputi definisi, komponen, penilaian, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kecergasan merujuk pada kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas harian dan menghadapi tantangan dengan baik, serta terdiri dari aspek fisiologi, psikologi, dan sosial. Latihan teratur diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan tahap kecer
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut memberikan definisi kebugaran jasmani dari berbagai ahli dan komponen-komponen kebugaran jasmani beserta contoh latihannya.
2) Terdapat 17 definisi kebugaran jasmani dari berbagai ahli dan 10 komponen kebugaran jasmani beserta contoh latihannya.
3) Komponen kebugaran jasmani tersebut adalah kekuatan, daya tahan, daya otot, ke
Dokumen tersebut membahas tentang peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi. Fisiologi olahraga mempelajari perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh akibat olahraga, sehingga dapat merancang program latihan yang optimal untuk mencapai prestasi."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang latihan kekuatan otot dan sistem otot. Ia menjelaskan berbagai jenis kekuatan otot yang penting untuk berbagai olahraga, adaptasi otot akibat latihan, urutan dasar latihan kekuatan otot, dan prinsip-prinsip latihan kekuatan otot seperti overload dan jenis beban latihan.
Tes kebugaran jasmani siswa di Kota dan Kabupaten Pontianak tahun 2011. Tujuannya adalah mengetahui tingkat kebugaran siswa SD, SMP dan SMA/SMK, dan melaksanakan pengukuran kebugaran meliputi kekuatan otot, kecepatan, daya tahan otot, daya ledak otot dan daya tahan jantung paru-paru menggunakan Tes Kesagaran Jasmani Indonesia. Hasilnya digunakan untuk meningkatkan kebugaran sis
Makalah ini membahas tentang kebugaran jasmani dan latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran. Definisi kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi organ dalam batas normal terhadap lingkungan dan kerja fisik. Latihan tahanan seperti mengangkat beban dapat meningkatkan kekuatan otot, sementara latihan seperti push up dan sit up dapat melatih kekuatan bagian tubuh tertentu. L
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi dan kesehatan olahraga. Secara ringkas, dokumen menjelaskan perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh akibat olahraga seperti perubahan pada jantung, pembuluh darah, paru-paru, otot, tulang, dan juga prinsip-prinsip dasar latihan olahraga seperti prinsip beban berlebih dan tahanan progresif. Dokumen juga membahas tentang tugas pel
Paragraf tersebut membahas tentang kondisi fisik dan pengidentifikasian bakat atlet. Secara ringkas, kondisi fisik merupakan faktor penting dalam olahraga dan terdiri dari berbagai komponen seperti kekuatan dan daya tahan. Pengidentifikasian bakat bertujuan menemukan atlet berbakat sejak dini untuk dikembangkan dan dicapai melalui berbagai tes dan penilaian terhadap faktor-faktor seperti tinggi badan dan kece
Dokumen tersebut membahas tentang kecergasan secara menyeluruh, meliputi definisi, komponen, penilaian, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kecergasan merujuk pada kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas harian dan menghadapi tantangan dengan baik, serta terdiri dari aspek fisiologi, psikologi, dan sosial. Latihan teratur diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan tahap kecer
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut memberikan definisi kebugaran jasmani dari berbagai ahli dan komponen-komponen kebugaran jasmani beserta contoh latihannya.
2) Terdapat 17 definisi kebugaran jasmani dari berbagai ahli dan 10 komponen kebugaran jasmani beserta contoh latihannya.
3) Komponen kebugaran jasmani tersebut adalah kekuatan, daya tahan, daya otot, ke
Dokumen tersebut membahas tentang peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi. Fisiologi olahraga mempelajari perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh akibat olahraga, sehingga dapat merancang program latihan yang optimal untuk mencapai prestasi."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang latihan kekuatan otot dan sistem otot. Ia menjelaskan berbagai jenis kekuatan otot yang penting untuk berbagai olahraga, adaptasi otot akibat latihan, urutan dasar latihan kekuatan otot, dan prinsip-prinsip latihan kekuatan otot seperti overload dan jenis beban latihan.
Tes kebugaran jasmani siswa di Kota dan Kabupaten Pontianak tahun 2011. Tujuannya adalah mengetahui tingkat kebugaran siswa SD, SMP dan SMA/SMK, dan melaksanakan pengukuran kebugaran meliputi kekuatan otot, kecepatan, daya tahan otot, daya ledak otot dan daya tahan jantung paru-paru menggunakan Tes Kesagaran Jasmani Indonesia. Hasilnya digunakan untuk meningkatkan kebugaran sis
Makalah ini membahas tentang kebugaran jasmani dan latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran. Definisi kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi organ dalam batas normal terhadap lingkungan dan kerja fisik. Latihan tahanan seperti mengangkat beban dapat meningkatkan kekuatan otot, sementara latihan seperti push up dan sit up dapat melatih kekuatan bagian tubuh tertentu. L
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi dan kesehatan olahraga. Secara ringkas, dokumen menjelaskan perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh akibat olahraga seperti perubahan pada jantung, pembuluh darah, paru-paru, otot, tulang, dan juga prinsip-prinsip dasar latihan olahraga seperti prinsip beban berlebih dan tahanan progresif. Dokumen juga membahas tentang tugas pel
Dokumen tersebut membahas latihan fisik yang merupakan faktor penting dalam peningkatan prestasi atlet. Latihan fisik bertujuan meningkatkan kondisi fisik dan kemampuan biomotor atlet secara keseluruhan. Dokumen ini menjelaskan unsur-unsur penting latihan fisik seperti kekuatan, daya tahan, dan metode latihannya seperti kontraksi otot, latihan beban, dan sistem latihannya.
1) Dokumen tersebut membahas tentang kesegaran jasmani dan pendidikan jasmani, termasuk definisi, komponen, dan bentuk latihan kesegaran jasmani.
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani antara lain umur, jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik dan latihan.
3) Komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot
Review jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasiIMAMHARISUTOMO
Makalah ini membahas tentang peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi. Secara ringkas, makalah menjelaskan bahwa fisiologi olahraga mempelajari perubahan fungsi organ tubuh akibat aktivitas fisik. Latihan secara teratur dapat meningkatkan efisiensi kerja jantung, elastisitas pembuluh darah, kapasitas paru, kekuatan otot dan tulang, serta meningkatkan toleransi terhadap panas. Jenis,
Laporan penelitian ini menganalisis pengaruh senam aerobik terhadap kebugaran tubuh siswi SMA Hayatan Thayyibah. Penelitian menunjukkan bahwa setelah melakukan senam aerobik, denyut nadi siswi meningkat menjadi 15-20 kali per detik dari sebelumnya 6-8 kali per detik, menandakan peningkatan daya tahan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang kebugaran jasmani yang mencakup pengertian, komponen-komponen, dan pentingnya latihan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari dengan penuh energi serta dapat menghadapi keadaan darurat. Komponen-komponennya meliputi daya tahan kardiovaskular, kekuatan otot, fleksibilitas, dan l
5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senamanshareShare
Sistem tubuh manusia akan menyesuaikan diri terhadap latihan fizikal untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi. Sistem kardiovaskular dan otot akan meningkatkan keupayaan mereka untuk menghasilkan dan menggunakan oksigen serta tenaga dengan lebih baik. Kadar degupan jantung rehat dan saiz otot akan bertambah baik bagi mereka yang berlatih secara konsisten.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Kecergasan fizikal melibatkan keupayaan individu untuk berfungsi secara efektif dalam aktiviti harian dan menghadapi cabaran serta menikmati masa lapang. Ia terdiri daripada komponen kesihatan seperti komposisi badan dan daya tahan serta komponen motorik seperti kelajuan dan koordinasi. Pemanasan dan penyejukan badan adalah penting untuk mengelak ke
Latihan fizikal perlu dijalankan mengikut prinsip-prinsip asas untuk mendapatkan kesan maksimum. Prinsip-prinsip ini termasuk meningkatkan beban secara beransur-ansur, menyasarkan kumpulan otot tertentu, dan menyesuaikan latihan untuk setiap individu berdasarkan keupayaan masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan, daya, dan ketahanan otot serta penyebab terjadinya pembesaran otot atau hipertrofi otot. Tiga faktor utama yang dibahas adalah sumber energi untuk kontraksi otot, jenis serat otot, dan pengaruh latihan beban terhadap pembesaran otot.
Teks tersebut membahas tentang latihan kebugaran jasmani dan bentuk-bentuk aktivitas latihan kebugaran jasmani yang meliputi kekuatan, daya tahan otot, dan daya tahan jantung paru-paru. Beberapa bentuk aktivitas yang dijelaskan antara lain latihan kekuatan otot perut, lengan, punggung, dan tungkai. Teks ini memberikan contoh gambar dan cara melakukan berbagai aktivitas latihan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi fisik dan program latihan. Ia menjelaskan bahwa kondisi fisik merupakan faktor penting dalam olahraga dan terdiri dari delapan komponen utama seperti kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, kelincahan, kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Dokumen tersebut juga memberikan contoh latihan untuk mengembangkan masing-masing komponen kondisi f
Similar to Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4 (20)
1. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
2
Nama : Rahmat Hidayat Haqiqi
NIM : 20060484053
Kelas : 2020B
Matkul : Fisiologi Olahraga
KELELAHAN DAN RECOVERY DALAM OLAHRAGA
I Made Yoga Parwata, S.Pd., M.Kes.
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi
1. PENDAHULUAN
Pembinaan olahraga
prestasi khususnya menuntut
penampilan atlet yang selalu prima
dan selalu terjadi peningkatan
prestasi. Dengan sendirinya
memerlukan latihan peningkatan
kemampuan fisik dan latihan teknik
secara bersama dalam jangka waktu
panjang dan pembebanan yang
progresif. Kedua macam latihan itu,
terutama latihan fisik akan
menyebabkan terjadinya kelelahan .
kelelahan sebagaimana diketahui
akan mempengaruhi penampilan
teknik dari atlet tersebut.
Seorang atlet menjalani
latihan yang keras melebihi batas-
batas kemampuan fisiologi dan
psikologis mereka. Di samping itu
atlet mendapatkan tekanan baiksecara
professional dan dari lingkunggan
sekitarnya, menjadikan tekanan yang
kompelek , dan mengarah menjadi
stress.
Atlet harus dapat untuk
cepat bisa beradaptasi dengan
program pelatihan yang sedang
dilaksanakan atau program yang
sedang diprogramkan. Dari aktivitas
kerja maupun aktivitas berolahraga.
Dengan pembebanan yang maksimal
dalam jangka waktu yang lama maka
otot-otot tubuh pada titik tertentu tidak
bisa merespon atau otottidak mampu
berkontraksi otot mengalami
kelelahan saat program pelatihan .
Latihan ialah upaya sadar yang
dilakukan secara berkelanjutan
2. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
3
dan sistematis untuk meningkatkan
kemampuan fungsional raga
(Giriwijoyo, 2010).
Program latihan
khususnya program latihan fisik
yangdilaksanakan secara
kuntinyu danmelewati batas- batas
pembebanan ini akan menimbulkan
kelelahan. Kelelahan bisa
diistilahkan dengan banyak sebutan
seperti: kepayahan kecapekan,
kepenatan,atau dengan
sebutan lainnya . Tidak ada hal
yangsignifikan yang membedakan
istilah- istilah itu. Semua istilah
tersebut, secara umum, mengacu
pada kondisi tubuh yang tidak
bertenaga lagi karena
aktivitas yang begitu tinggi. Selain
itu, ada rasa yang
tidaknyaman secara psiologis
dan rasasakit pada otot-otot
tubuh ketikaakan melakukan
aktivitas yangberkaitan dengan
otot. Dengan uraian ini maka
dapat suatu gambaran dalam
aktivitas pelatihan dampaknegatip
dari pelatihan yang berkaitan dengan
timbulnya kelelahan tersebutharus
mendapat suatu perhatisn dari
pelatih dan atlet yang bersangkutan .
Hal yang sangat penting bagi
seorang atlet yaitu untuk mencapai
keseimbangan antara
programpelatihan dan masa
pertandinggan. Ketika seorang
atlet melakukan pelatihan
dalam volume besar ataupada
intensitas sangat tinggi, kebugaran
akan meningkat tetapi
kelelahan juga akan
meningkat ( Bompa, 2009).
3. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
4
Maka diperlukan usaha untuk
mengurangi tingkat kelelahan dengan
melaksanakan program recovery
pada atlet yang bersangkutan. Teknik
recovery pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan adaptasi atlet
terhadap stress fisik maupun mental
baik pada fase kompetisi maupun
latihan Murray,2007., Rajan, dkk,
2011 dalam Alim, dkk (2012).
Pengembangan teknik recovery pada
dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan adaptasi atlet terhadap
stress fisik maupun mental( Alim,
dkk., 2012).
2. Pengertian Kelelahan
Beragam pengertian atau
istilah yang dipahami dimasyarakat
dan khususnya pada dunia olahraga
yang berkaitan dengan pengertian
kelelahan kelelahan , kelelahan bisa
diistilahkan dengan kecapekan,
kepenatan, atau kepayahan. Tidak
ada hal yang signifikan yang
membedakan istilah-istilah itu. Semua
istilah tersebut, secara umum,
mengacu pada kondisi tubuh yang
tidak bertenaga lagi karena aktivitas
yang begitu tinggi. Selain itu, ada rasa
yang tidak nyaman dan sakit ketika
akan melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan otot. Dengan
demikian, semua istilah tersebut
sama pengartiannya.
Kelelahan (fisik) ialah
menurunya kapasitas kerja (fisik)
yang disebabkan oleh karena
melakukan pekerjaan itu.
Menurunnya kapasitas kerja berarti
menurunya kualitas dan kuantitas
kerja/gerak fisik itu. Bila lingkupnya
dipersempit pada kualitas gerakan,
maka kelelahan ditujukan oleh
menurunya kualitas gerak(Giriwijoyo,
2010).
4. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
5
Kelelahan
biasany
adihubungkan dengan lemahnya atau
mengilangnya kemampuan orang
untuk mengadakan reaksi terhadap
suatu rangsangan . dengan demikian
pula muscular fatigue atau lelah otot
adalah lemahnya atau mengilangnya
kemampuan otot untuk mengadakan
reaksi terhadap rangsangan (
Harsono, 1988).
Dalam hubungan dengan
menurutnya kualitas reflex bersyarat
oleh pengaruh kelelahan, karpovich
dan Sinning(19710 dalam bukunya
mengemukakan bahwa: kelelahan
akan menghapus reflex bersyarat
yang baru diperoleh dan menurunkan
sebanyak 50% reflex bersyarat yang
telah lama dikuasainya( Giriwijoyo,
2010).
Apa yang sebenarnya
dimaksud dengan kelelahan ,
kelelahan sebenarnya mempunyai
fungsi positif terhadap perlindungan
sel- sel tubuh , tetapi kelelahan
menjadi hal penyebab terhadap
penurunan kemampuan kontraksi
otot dan penurunan prestasi pada
aktivitas olahraga.
Menurut
Kroemer dan Grandjean 2000 dalam
Adiputra (2013). Kelelahan pada
dasarnya adalah kehilangan
efisiensi, penurunan kapasitas kerja
dan ketahanan tubuh. Dalam
kondisi lelah perasaan subjektif
mengenai kelelahan menjadi
dominan. Perasaan lelah sebenarnya
merupakan perlindungan dari
keterbatasan kemampuan fisik
untuk menhindari kerusakan fisik ,
ketegangan, dan gangguan –
gangguan psikologis lebih lanjut ,
dan sekaligus memberikan
peringatan untuk istirahat, agar fisik
mempunyai kesempatan untuk
memulihkan energinya kembali.
5. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
6
Kelelahan umumnya
didefinisikan sebagai berkurangnya
kinerja otot dibarengi sensasi rasa
lelah . Definisi lain dari kelelahan
adalah ketidak mampuan untuk
mempertahankan power output otot.
Kelelahan dapat pulih asal dengan
istirahat. Kelelahan adalah
fenomena yang kompleks.
Penyebabnya dapat dikeranakan oleh
:
a. Adanya masalah dengan
penyedian energy, ATP + PC,
glikolisa anaerobic.
b. Akumulasi hasil produk seperti H
+, asam laktat.
c. Kegagalan mekanik otot untuk
melakukan konsentrasi.
d. Perubahan sistem saraf
(Kusnanik, dkk., 2011).
Aktivitas olahraga yang
bertipe anaerobi akan meningkatkan
konsentrasi asam laktat dalam selotot.
Peningkatan jumlah asam laktat
menyebabkan menurunya pH dari
sel , penurunan pH
menyebabkan penurunan kecepatan
reaksi dan menyebabkan penurunan
kemampuan metabolisme dan
produksi ATP.
Kelelahan otot membatasi
kinerja otot. Kelelahan otot dapat
bersifat lokal maupun menyeluruh.
Dapat menyertai olahraga enduran
maupun olahraga yang berintensitas
tinggi yang berlangsung singkat
(Sarifin, 2010).Otot yang lelah
adalah otot tidak bias berkontraksi
(Saryono, 2011). Ketidak mampuan
otot untuk berkontraksi disebabkan
oleh ganguan :
1. Sistem saraf, yaitu saraf tidak
dapat mengirimkan impuls ke otot
–otot yang bersangakuatan.
2. Tempat bertemu saraf dan otot
(neuromuscular junction ) tidak
6. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
7
dapat menghantarkan impuls dari
saraf motor ke otot.
3. Mekanisme kontraksi yang
tidakdapat mengeluarkan
tenaga.
4. Sistem saraf pusat yaitu otot dan
sumsum tulang belakang untuk
menimbulkan rangsangan
maupun mengahantar
rangsangan (Soekarman, 1987).
Kelelahan
akan berpengaruh pada
penampilan dan kualitas mutu dari
gerak dan teknik yang ditampilkan,
Kualitas atau mutu gerakan disebut
tinggi bila pada penampilannya
menunjukkan ketepatan
dan kecermatan yang tinggi
sebagaimana
telah dikemukakan.
Ketepatan dankecermatan berkaitan
dengan kemampuan
mengkoordinasikan fungsi
neuromuscular secara tepatdan telah
mencapai tingkat reflex bersyarat.
Dengan demikian maka kelelahan
akan menyebabkan menurunya
kualitas reflek bersyrat (Giriwijoyo,
2010).
Kelelahan otot lokal (lokal
muscular fatigue) mengikuti latihan
fisik disebabkan oleh akumulasi
produksi asam laktat di dalam otot
dan darah. Hal ini berhubungan
dengan mekanisme resintesa energi
(ATP) selama proses kontraksi otot
di dalam serabut otot FT (fast-twitch)
yang lebih banyak berperan pada
aktivitas fisik atau olahraga yang
berintensitas tinggi. Sebagaimana
kita telah ketahui bahwa serabut otot
FT lebih cepat mengalami kelelahan
disbanding dengan serabutotot ST
(slow-twitch) karena serabut otot FT
mempunyai kemampuan sistem
anaerobic yang tinggi dengan sistem
aerobic yang rendah, sehingga cepat
terbentuknya asam laktat otot lebih
cepat terjadi (Sarifin, 2010).
7. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
8
Kelelahan yang menyertai
olahraga , kelelahan yang mengikuti
olahraga atau latihan daya tahantidak
disebabkan oleh karena akumulasi
produksi asam laktat. Kelelahan ini
disebabkan selain oleh karena
terjadinya kelelahan pada otot lokal
, juga karena faktor diluar otot.
Kelelahan karena faktor ,disebabkan
terkurasnya cadangan glikogen otot.
Kelelahan yang bersifat menyeluruh.
3. Penyebab Kelelahan Otot
Pada umumnya yang
terjadi pada para olahragawan ialah
kepayahan karena neuromuscular
junction, kepayahan mekanisme
kontraksi otot, dan kepayahan
susunan saraf pusat. Sedangakan ke
payahan dari saraf, yaitu tidak dapat
mengirimkan impuls, hampir tidak
pernah terjadi, oleh karenanya tidak
memegang peranan yang penting.
Kelelahan dapat dibagi
dalam dua tipe, yaitu lelah mental dan
lelah fisik. Lelah mental biasanya
disebabkan karena kerja mental
sedangakan lelah fisik karena
pekerjaan otot (Harsono, 1988).
Kelelahan juga bisa
ditimbulkan akibat dari sistem
metabolisme energi dalam tubuh
dengan terjadinya penumpukan,
asam laktat di dalam otot akan
mengganggu mekanisma sel ototyaitu
:
1. Menghambat enzim aerobik dan
anaerobik, sehingga menurunkan
kapasitas ketahanan aerobik dan
kapasitas ketahanan anaerobic.
2. Menghambat terbentuknya creatin
phospat (CP) dan akan
mengganggu koordinasi gerak.
3. Menghambat enzim
fosfofruktokinase.
8. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
9
4. Menghambat pelepasan ion Ca++
pada troponin C mengalami
penurunan dan mengakibatkan
gangguan atau terhentinya
kontraksi serabut otot.
5. Menghambat aktivitas ATP pada
serabut otot cepat , karena ATP
pada serabut otot cepat peka
terhadap asam
Asam laktat yang tinggi
dapat timbul sebagai akibat beban
kerja yang berat, hal ini karena
ketidak mampuan system pemasok
energi aerobik, sehingga suplai
energi dari sumber anaerobic
mendominasi (Widianto,2007).
Terbentuknya asam laktat
dalam darah menjadi masalah
mendasar dalam kerja fisik, karena
menimbulkan kelelahan yang kronis
dan menurunkan kinerja fisik .
Kelelahan otot terjadi karena otot
berkontraksi lama dan kuat .
Kelelahan diakibatkan dari
ketidakmampuan proses kontraksi
dan metabolisme serabut – serabut
otot untuk terus memberikan hasil
kerja yang sama (Wiarto, 2012).
Kelelahan otot juga
dap
at disebabkan karena terjadinya
hambatan aliran darah yang menuju
ke otot yang sedang berkontraksi
yang membawa makan dan oksigen
untuk di jadikan bahan bakar .
faktor – faktor yang berperan dalam
kelelahan otot adalah penimbunan
asam laktat dan habisnya cadangan
energy pada otot (Wiarto, 2013).
Removing lactic acid,
mengeluarkan LA membutuhkan
dua fase dari dalam otot dan dari
darah. Aktivitas yang dilakukan
selama istirahat akan merupakan
factor yang sangat mempengaruhi.
Secara durasi membutuhkan waktu 2
jam untuk mengilangakan LA dari
9. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
10
otot dan darah apabila atlet
melakuakannya dengan istirahat dan
recovery pasif ini mengacu kepad
berhentinya secara tiba-tiba setelah
melakuakan aktivitas latihan
anaerobic yang intensif. Metode
istirahat aktif atau recovery aktif
seperti jalan, jogging ringan akan
menurunkan derajat LA pada otot
dan darah lebih cepat.
Tingkat kelelahan yang
ditunjukan oleh pelari 100 meter
pada akhir larinya sangat nyata sekali
kelihatan , dengan gerakan atau
pernafasan yang cepat dan beratuntuk
melakukan usaha pemulihan .
4. Gangguan Fungsi Otot
4.1. Kejang Otot (Muscle cramps)
Dalam aktivitas
berolahraga atau bergerak, maka
peranan otot rangka atau otot skeletal
dengan fungsinya adalah
berkontraksi dalam rangka rangka
mengerakan anggota tubuh dan
fungsi yang lain. Berkaitan gerak dan
aktifitas maka otot harus dapat
berkontraksi terus menerus, tetapi
otot memiliki suatu batasan sehingga
timbul gangguan terhadap proses
kontraksi otot yang disebut kejang
otot. Kejang otot ialah kontraksi pada
satu atau beberapa otot yang terjadi
dengan tiba-tiba(spontan) kuat,
berlangsung lama, dan terasa sakit.
Mekanisme yang pasti tentang
kejadian kejang- otot belum
diketahui (Giriwijoyo, 2010).
Kram ialah suatu kontraksi
otot yang berlangsung lama dan
tidak dipengaruhi kemauna ( Giam.,
The, 1993). Otot yang mengalami
kram akan memendek, keras dan
nyeri hal ini dapat diakibatkan
kontusio atau strain dari otot. Otot –
otot yang sering terkena :
10. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
11
betis,kuadriseps,
hamstrin
g,pinggang bawah.
Kejang otot terjadi pada
otot yang telah lama atau
berkontraksi maksimal dalam jangka
waktu lama dan berat dan dipicu
hanya oleh kontraksi yang ringan
saja pada otot yang telah lelah maka
kejang otot terjadi. Kadang dapat
disengaja melalui kontraksi yang
kuat pada otot yang masih segar ,
hal ini bisa terjadi pada otot-otot
telapak kaki.
Untuk mengatasi kejang
otot yang terjadi tanpa tanda-tanda
atau penyebab yang jelas, cara yang
paling baik ialah dengan
meregangkan( stretching) otot yang
mengalami kejang otot itu, yang
dapat dilakukan dengan cara
mengkontraksikan otot antagonis
atau dengan meregangkan otot-otot
yang bersangkutan secara pasif
dengan berbagai cara (Giriwijoyo,
2010).
Penyebab pasti dari
kejang otot bersumber dari saraf
maupun unsure saraf otot (neuro-
muscular). Apabila kejang otot
didahului oleh tanda peringatan,
mungkin sekali kejang otot itu
disebabkan oleh menurunya ambang
rangsangan saraf-saraf motorik:
akibatnya secara tiba-tiba frekuensi
impuls saraf ke otot meningkat, yang
menyebabkan terjadinya kejang otot
(Giriwijoyo, 2010). Kram atau
kejang otot dapat terjadi karena
keletihan, dapat pula karena dingin
atau karena panas( Junaidi, 2011).
4.2. Pegal Otot Sesudah Latihan
Atau DOM (Delayed Onset
Muscle Sorenes)
Rasa sakit atau nyeri, ngilu
yang terjadi dan kita rasakan pada
otot-otot tubuh sesudah berolahraga
11. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
12
merupakan suatu keadaan yang
sering dikeluhkan oleh masyarakat
yang baru memulaia aktivitas
olahraga. Ataupun oleh orang yang
sudah sering berolahraga namun
takaran dan pembebanan yang
dilakuakna pada saat aktivitas
olahragaberlebih.
Melakukan aktivitas fisik
yang berlebih dapat menyebabkan
terjadinya cedera, kerusakan otot
atau jaringan ikat pada otot. Apabila
otot mengalami kerusakan jaringan
maka secara otomatis tubuh akan
merespon dengan memperbaiki
kerusakan. Kerusakan jaringan
menimbulkan rasa nyeri pada otot.
Teori mengenai rasa sakit
yang datangnya perlahan di
antaranya:
1. Adanya kerusakan serabut otot.
2. Adanya senyawa yang
merangsang sakit beredar.
3. Adanya kerusakan darijaringaikat,
tendon dan ligament (Soekaeman,
1987).
Lelah dan nyeri otot
merupakan hal yang dapat kita
rasakan setelah atau selama
berolahraga. Ada kalanya lelah dan
nyeri otot tersebut muncul esok atau
dua hari setelahnya yang kita kenal
sebagai fenomena DOMS (delayed
onset muscle soreness) atau muscle
fever. Rasa nyeri mencapai
puncaknya dalam waktu 24- 48 jam
dan hilang dalam 5-7 hari (Harlinda,
2014).
DOMS tergolong respon
fisiologis tubuh terhadap aktivitas
fisik. Latihan fisik yang dilakukan
secara berlebih, tidak sesuia
takarannya dan pada orang yangtidak
terlatih dapat menyebabkan nyeri otot
, sendi nyeri digerakan,
12. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
13
gejala ini disebut delayed onset
muscle soreness (Ulvie,. dkk, 2011).
Berlari selama 30 menit
menghasilkan DOMS ( delayed
onset muscle soreness ) setelah
latihan, meningkatnya kadar serum
mioglobin dan enzim ck pada otot
tertentu, penanda umum dari cedera
otot (Setiawan, 2011).
Delayed onset muscle
soreness adalah suatu rasa sakit
atau nyeri pada otot yang dirasakan
24-48 jam setelah melakukan
aktivitas fisik atau olahraga.
Gejala khas saat DOMS
yaitu nyeri, bengkak, kaku dan
kehilangan kekuatan otot. Reaksi
inflamasi merupakan mekanisme
yang mendasari timbulnya gejala-
gejala tersebut. Saat berolahraga
terjadi kerusakan pada sarkomer
(unit fungsional otot rangka) yang
menyebabkan mikrotrauma dan
selanjutnya berkembang menjadi
reaksi inflamasi. Berbagai mediator
seperti prostaglandin E2 (PGE2) dan
leukotrien dilepaskan selama reaksi
inflamasi berlangsung
PGE2
mensensitasi nosiseptor tipe III dan
IV yang menimbulkan sensasi
nyeri. Leukotrin meningkatkan
permeabilitas vaskuler dan member
sinyal kepada neutrofil untuk
bermigrasi ke lokasi radang.
Kebocoran protein intraseluler dan
perpindahan cairan dalam
pembuluh darah karena peningkatan
permeabilitas
vaskuler
mengakibatkan
pembengkaka
n(Harlinda, 2014).
Penyebab
terjadinya
delayed onset muscle soreness terjadi
setelah adanya latihan eksentrik dan
konsentrik yang berat atau intens
yang menimbulkan adanya kondisi
kerusakan yang nyata pada jaringan
13. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
14
otot, peradangan,dan diikuti oleh
pengeluaran enzim. Kerusakan ini
akan menyebabkan adanya
peningkatan terjadinya tegangan yang
mengakibatkan menurunya aktif
motor unit selama kontraksi
eksentrik. Terjadinya kerusakan
bagian struktur sel otot terutama pada
tipe otot II (Fast twitch) menjadi
lebih kecil dan melemahnya pada
Zline. Rangsangan nyeri kemudian
akan mengsktifasi
timbulnya nyeri pada jaringan ototdan
arteri. Kapiler darah serta tendon CK
(creatin kinase) merupakan salah satu
indikator terjadinya permeabilitas
enzim pada membrane yang terjadi
pada otot skeletal dan otot jantung
(Cheung, dkk., 2003).
Untuk lebih memperjelas
terjadinya DOMS maka dapat dilihat
dalam gambar bagan sebagai
berikut:
Kerusakan otot padalatihan
fisik atau berolahraga ini disebabkan
oleh trauma mekanik dari otot pada
14. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
15
saat otot berkontraksi baik
memanjang maupun memendek. Oleh
karena itu bila ada rasa sakit di otot
jangan berlatih dulu. Timbulnya rasa
sakit karena kerusakan jaringan ikat
dapat di atasi dengan :
1. Latihan regangan.
2. Pemanasan.
3. Peningkatan beban yang teratur
(Soekaeman, 1987).
Maka untuk mengatasi
pegal otot, dapat dilakukan dengan
cara melakukan gerakan ringan(
senam) yang merupakan istirahat
aktif dengan tujuan meningkatkan
mekanisme pompa vena, atau dengan
cara mengistirahatkan otot yang
mengalami pegal otot sambil
15. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
16
dilakukan massage (Giriwijoyo,
2010).
Timbulnya rasa sakit atau
nyeri akhirnya dianggap sebagai
akibat dari microtrauma kerusakan
mekanis pada sel-sel jaringan otot.
Yang didipinisikan sebagai DOMS
(delayed onset muscle soreness )
5. Fungsi Recovery Dalam
Olahraga.
Ketika kita melakukan
program latihan fisik yang berat, hal
yang perlu diperhatikan selain trus
menerus menggenjot latihan fisik
adalah fase recovery (istirahat) bagi
atlet. Hal yang kadang tidakdiketahui
adalah pendapat bahwa dengan terus
menerus menggenjot fisik tanpa
memperhitungkan istirahat dengan
tujuan untuk mendapat kualitas fisik
yang tinggi adalah hal yang salah
besar. Tubuh manusia itu memiliki
batas kemampuan maksimal dan
membutuhkan waktu untuk
beristirahat, selain untuk
mengembalikan kekuatan otot, juga
untuk meregenerasi otot-otot yang
telah dirusak selama latihan,
sehingga terbentuk otot baru yang
memiliki kualitas yang lebih bagus
dari sebelumnya.
Berlatih merupakan
kewajiban bagi seorang, setidaknya
dua kali sehari. Runinitas ini
berdampak kepada atlet baik
fisiologis maupun psiologis. Disini
dituntut suatu pengaturan
keseimbangan antara latihan , gaya
hidup dan istirahat dari seorang atlet.
Faktor pemulihan sangat penting
terhadap keberhasilan atlet. Karena
pemulihan berkaitan dengan
pembentukan cadangan energi dan
kesegaran otot untuk mengadapi suatu
pertandingan.
16. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
17
Pengembangan teknik
recovery pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan adaptasi atlet
terhadap stress fisik maupun mental
baik pada fase kompetisi maupun
latihan Murray, 2007. Rajan, dkk,
2011. Dalam Alim, dkk, 2012.
Loading – recovery
merupakan titik kunci dari proses
latihan. Selain istirahat murni dengan
pemuliahan pasif, beberapa strategi
dan metode telah diusulkan bagi
olahragawan untuk meningkatkan
pemulihan fungsi otot setelah latihan
maupun kompetisi (Hartono, 2012).
Optimalisasi
mas
a recovery sejalan dengan kajian
teoritik yang menyatakan bahwa
pengkondisian fisiologis atlet tidak
hanya dilakukan pada masa latihan
tapi juga pada masa recovery latihan,
masa pertandingan, dan masa
recovery antara pertandingan.
Optimalisasi teknik recovery penting
untuk dilakukan mengingat kualitas
recovery yang baik dapat
menurunkan kelelahan baik secara
obyektif indeks kelelahan ) maupun
subyektif (rating of perceived
exertion), meningkatkan adaptasi
fisiologis tubuh terhadap latihan fisik
serta mengurangi resiko cedera
depont, dkk.,2004 dalam (Hartono,
2012).
Pada akhirnya, tantangan
kurang optimalnya masa recovery
pada saat pertandingan harus
dijawab dengan menemukan
formulasi strategi recovery yang
paling optimal.
Pelatihan yang efektiv
memerlukan penanganan yang terus
menerus, makna yang permanaen
dari recovery. Recovery
mempercepat proses. Recovery
setelah latihan dan pertandingan
17. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
18
untuk mempertahankan kondisi fisik
dan psikologis dalam status tertinggi.
Maka recovery harus mengikuti
kaidah – kaidah sebagai berikut :
1. Pertukaran yang rasional antara
kerja dengan fase regenerasi.
2. Kesempatan untuk
mengilangakan tekanan social.
3. Membuat suasana tim yang
menyenangkan tentang. Percaya
, dan pemain yang penuh
optimistic.
4. Diet yang rasional dan bervariasi
sesuia dengan cabang olahraga
dan fase latihan.
5. Istirahat aktif dalam suasana yang
menyenangkan aktivitas social
yang ringan.
6. Pemantauan yang terus menerus
terhadap kondisi kesehatan atlet.
Proses recovery adalah
proses multidimensi yang
tergantung pada factor intrinsic dan
ekstrinsik. Dalam latihan atau masa
pertandingan factor pemulihan
memegang peranan yang sanagat
penting. Dalam hal pengisian atau
pemulihan energi memerlukan
waktu. Pemulihan atau recovery
adalah mengembalikan kondisi tubuh
untuk siap untuk melakukan suatu
aktivitas berikutnya. Pemulihan
dapat dibagi menjadi tiga yang terdiri
dari :
1. Pemulihan cadangan energi
Pemulihan cadangan
energi dalam tubuh dapat dilakukan
dengan adanya fase pemulihan maka
sistem energi dapat melakukan
pengisian cadangan energi dengan
proses metabolisme. untuk bergerak
ini tersedia melalui simpanan energi
yang terdapat di dalam tubuh yaitu
simpanan phosphocreatine
(PCr),karbohidrat,lemak dan protein,
molekul ATP ini akan dihasilkan
18. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
19
melalui metabolism energi yang
akan melibatkan beberapa reaksi
kimia yang kompleks. Pengunaan
simpanan-simpanan energi tersebut
beserta jalur metabolism energi yang
akan digunakan menghasilkan
molekul ATP ini juga akan
bergantung terhadap jenis aktivitas
serta intensitas yang dilakukan saat
berolahraga (Irawan, 2007).
ATP merupakan satu-
satunya sumber energi yang
digunakan secara langsung untuk
aktivitas kontraksi otot. Di jaringan
otot, ATP yang tersedia untuk dapat
segera digunakan terbatas dan ATP
tidak dapat disimpan. Oleh karena itu
ATP harus terus menerus diproduksi
(Ervana, 2010).
Penyedian energi dalam
tubuh bergantung pada sistem
metabolisme yang terjadi di dalam
sel otot. Dan energi sebagai
penunjang utama untuk bergerak
dihasilkan lewat proses
metabolisme yang terjadi di otot
Sistem energi tubuh sangat penting
untuk diketahui , agar kita dapat
mengerti batasan- batasan aktivitas
fisik. Ada tiga macam energi tubuh:
(1) sistem phosphagen atau ATP –
Phosphocreatin, (2) sistem glikogen
asam laktat atau sistem glikolisis dan
(3) sistem aerobik atau sistem
oksidatif (fosforilasi oksidatif).
Sistem phosphagen dan sistem
glikogen asam laktat dapat berjalan
dengan tanpa adanya oksigen, karena
itu dikatakan juga
sebag
aimetabolism anaerobik atau sistem
anaerobik (Rismayanthi, 2013).
Zat adenosine trifosfat
(ATP) memainkan peranan kunci
dalam membuat energi. ATP
merupakan senyawa kimia labil yang
terdapat di dalam semua sel
19. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
20
(Guyton, 2013). Struktur ATP terdiri
dari tiga bagian utama: (a) adenine,
(b) ribose, (c) tiga buah phosphat,
yang ketiganya berikatan bersama-
sama. Pembentukan ATP terjadi
dengan mengkombinasikan
adenosine diphospha (ADP) dan
phosphate inorganic (Pi). Reaksi ini
membutuhkan sejumlah
energi(Rismayanthi, 2013)
2. Recovery aktif.
Recovery aktif adalah
latihan dengan intensitas rendah atau
ringan . pemulihan aktif ( recovery)
mengacu pada pemulihan dari latihan
menggunakan intensitas kegiatan
rendah dengan tujuan untuk
pemulihan. Pemulihan aktif
membantu membersihkan otot-otot
dari asam laktat yang menyebabkan
rasa sakit dan kelelahan. Dapat
dilakukan dengan aktivitas jogging.
Pemulihan aktif dapat
membantu :
a. Rasa nyeri otot dapat hilang lebih
cepat.
b. Membantu otot memperbaiki
jaringan yang rusak.
c. Meningkatkan pemulihan
psikologis / mental.
d. Meningkatkan relaksasi mental
dan fisik (Setiawan, 2011).
Pemulihan aktif atau
penurunan panas dengan latihan
ringan lebih efisien dalam menambah
pemulihan setelah latihan (Bompa,
2009).
3. Recovery Pasif.
Recovery pasif yaitu latihan
yang tidak melibatkan aktifitas atau
dilakukan duduk diam atau aktifitas
istirahat total. Jadi recovery pasif
yaitu suatu aktivitas fisik tanpa adanya
aktifitas fisik, yaitu diam, istirahat
total (duduk, terlentang atau tidur).
Atau tidak
20. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
21
melakukan apapun. Pengaruh
pemulihan pasif. Terhadap otot
(kelelahan otot) agar dapat pulih
kembali seperti semula. Prinsip dari
pemulihan pasif hampir sama dengan
pemulihan aktif. Mengembalikan
lagi kondisi fisik semula (Setiawan,
2011). Tidur adalah teknik utama
dalam pemulihan pasif, tidur
memiliki peranan sentral dalam
membantu pemulihan atlet (Bompa,
2009).
4. Teknik teknik recovery .
Ada berapa cara atau
macam teknik recovery yang dapat
dilaksanakan dilapangan pada atlet
untuk membantu proses pemulihan
dengan teknik
Recovery
Physiotherapeutic
diantaranya adalah
sebagai berikut :
4.1. Massege
Adalah
manifula
sisistematis dari jaringan tubuh yang
lembut dan memberikan kemudahan
dalam menghilangkan racun sisa
proses metabolisme dan sampah
yang tersisa akibat kerusakan
jaringan. Bisa dilakukan 15 – 20
menit sebelum latihan, setelah
pemanasan umum 8 – 10 menit
setelah mandi seusai latihan dan 20 –
30 menit atau lebih setelah mandi air
panas atau sauna.
4.2. Heat atau thertherapy.
Sauna memberikan efek
pada sistem saraf dan endoktrin serta
member pengaruh pada organ dan
jaringan otot local. Pemanasan
langsung mandi air panas atau steam
bath pada suhu 36 derajat celcius
selama 8 – 10 menit akan
menyebabkan otot lebih rilek.
4.3. Cold atau cryotherapy.
Adalah teknik di mana
peredaman air dingin atau mandi es
21. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
22
digunakan untuk mengobati trauma
akut dan teknik pemulihan .
6. SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan
Kelelahan terjadi pada
setiap orang yang melakukan
aktivitas olahraga dengan intensitas
tinggi. Kelelahan tidak bisa diatasi
hanya dengan istirahat, sebab
kelelahan bisa terjadi karena sistem
metabolisme energi. Dalam
penyedian energi saat beraktivitas
olahraga yang kurang sempurna.
Kelelahan dapat dibagi
dalam dua tipe, yaitu lelah mental dan
lelah fisik. Lelah mental biasanya
disebabkan karena kerja mental
sedangakan lelah fisik karena
pekerjaan otot.
Kelelahan bisa berdampak
patal bagi atlet fatal. Baik terhadap
perkembagan prestasi ataupun
kualitas fisik atlet. kelelahan yang
kronis, membutuhkan waktu yang
sangat lama untuk terapi pemulihan
bagi atlet.
6.2. Saran
Pemulihan sangat penting
setelah melaksanakan programlatihan
atau pertandingan. Pemulihan
(recovery) adalah mengembalikan
kondisi tubuh sebelum pertandingan,
pemahaman ini sangat penting bagi
atlet dan pelatih dalam melakukan
program pelatihan . untuk
mendapatkan hasil atau prestasi yang
terbaik
Pentingnya penyusunan
program latihan dan istirahat yang
seimbang bagi seorang atlet.
Pemulihan juga harus menjadi bagian
dari program latihan. Program
recovery dapat dilakuk dengan
recovery aktif atau recovery pasif.
22. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
23
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra.I. S. H., 2013.
ErgoPsikofisiologi
Menurunkan
ResponFisiologis
Meningkatkan
Kesigapan
kemampuan kerja
dan work
Engagement
KaryawanBagian
Akuntansi HotelBali
Hyatt di Denpasar(
disertasi).
Denpasar:Universitas
Udayana.
Afriwardi, 2008. Pengaruh
Pemuliahan Aktif Dan
Pemulihan Pasif Terhadap
Lamanya
Perubaha
nKadar laktat Darah Pada
Mahasiswa
fakulatas
Kedokteran Universitas
Andalas.
Majalah
Kedokteran Andalas. Vol.
32. No. 2
Alim, Arovah, Indra, Rismayanthi.
2011. Penerapan teknik
Recovery Terintegrasi
untuk
Peningkata
nStabilitas Performa Fisik
Mental dan Teknik atlet
Tenis. Jurnal IPTEK
Olahraga. Vol.14. No. 2.
Bompa, T. O., Harf, G.G. 2009.
Periodization Theory and
Methodology of Training.
Fifh Edition. United stste
of America: Human
kinetics.
Ervana, A. 2010. Efektivitas
Pemberian ATP dari Luar
Terhadap Pemulihan
Kelelahan Otot
Gastrocnemius Rana SP,
Bogor : FKH IPB.
Giam,C.K., The. 1993. Ilmu
Kedokteran Olahraga.
Jakarta: Binarupa Aksara.
23. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
24
Giriwijoyo, Sidik, 2010. Ilmu Faal
Olahraga. Fungsi tubuh
Manusia pada Olahraga
untuk Kesehatan dan
Prestasi. Bandung: FPOK
UPI.
Guyton, 2013. Fisiologi Manusia Dan
Mekanisme Penyakit.
Jakarta: EGC.
Harlinda, 2014. Delayed onset
Muscle Soreness. Jakarta :
LPP FKUI.
Harsono, 1988. Coaching Dan
Aspek- Aspek Psikologis
Dalam Coaching. Jakarta:
Depertemen P Dan K.
Hartono, Widiyanto, Suprijanto.
2012. Perubahan Kadar
Asam Laktat Darah dan
Performa Anaerobik
Setelah recovery Oksigen
hiperbarik dan Recovery
Aktif. Jurnal IPTEK
Olahraga. Vol. 14. No. 2.
Hernawati, 2013. Produksi Asam
Laktat Pada Exercise
Aerobik Dan Anaerobik.
Bandung : FPMIPA UPI.
Irawan, A. 2007. Metabolisme
Energi Tubuh dan
Olahraga.Sports scinence
Brif. Vol 02. No 07.
Junaidi, 2011. Pedoman pertolongan
pertama yang harus
dilakukan saat gawat dan
darurat medis.
Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Kusnanik, N.W., Nasution,J.,
Hartono, S. 2011. Dasar –
Dasar Fisiologi Olahraga .
Surabaya : Unesa
Universty Press.
Rismayanthi, 2013. Bahan Ajar
Biokimia. FIK Universitas
Negeri Yogjakarta.
24. ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 2 – 13, Juni 2015
25
Sarifin , 2010. Kontraksi otot dan
Kelelahan. Jurnal Ilara.
Vol. I. No. 2.
Sayono, 2011. Biokimia Otot.
Yogyakarta:
Nuh
aMedika.
Setiawan , 2011. Pengaruh recovery
aktif dan recovery pasif
terhadap
Penuruna
n Kadar CK pada cabag
Atletik Nomor Lari jarak
Jauh DKI. Jakarta: UNJ.
Soekarman, 1987. Dasar Olahraga
Jakarta : Inti Idayu Press.
Wiarto, G. 2013. Fisiologi Dan
Olahraga. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Widiyanto, 2007. Latihan Fisik dan
Laktat. Jurnal Midikora
FIK UNY.