SlideShare a Scribd company logo
GENERAL FITNESS TRAINING
Oleh: Dede Rohmat Nurjaya
(Disampaikan pada acara “Penataran Pelatih Cabang Olahraga Dayung pada
Pengda (Pengurus Daerah), PPLP (Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga
Pelajar), PPLM (Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Mahasiswa) dan
Perguruan Tinggi Se-Indonesia, Surabaya 24-27 Mei 2009).
1.0 PENDAHULUAN
Fitness atau kebugaran didefinisikan sebagai

keberhasilan seseorang dalam

beradaptasi dengan tekanan fisik dan mental yang ditemui dalam hidupnya. Latihan
fitness secara umum didefiniskan sebagai program latihan yang disusun secara
ilmiah dan sistematis untuk membantu atlet dalam beradaptasi dengan beban fisik
yang dihadapinya dalam suatu latihan yang terkontrol.
Adaptasi dimulai dengan memberikan beban fisik pada tubuh atlet melalui suatu
latihan yang terkontrol. Aktivitas fisik pada tingkat tertentu yang diterapkan pada
tubuh dapat meyebabkan kelelahan. Setelah tubuh atlet beristirahat sejenak untuk
pemulihan maka tubuh atlet akan beradaptasi dengan beban tersebut. Adaptasi ini
selanjutnya akan membuat tubuh tidak lagi kelelahan jika diberi beban yang sama.
2.0 UNSUR-UNSUR UTAMA DALAM LATIHAN OLAHRAGA
2.1 Orientasi pada Tujuan
Latihan selalu bertujuan untuk meningkatkan prestasi atlet.
2.2 Latihan kelompok
Sekalipun latihan adalah persoalan individu tetapi dapat pula dilakukan secara
berkelompok sehingga lebih ekonomis dan mendorong emosional peserta untuk
meningkatkan prestasinya.
2.3 Latihan yang efektif
Program pelatihan untukmeningkatkan kualitas fisik atlet akan lenih efektif dalam
mengembangkan kebugaran atlet.
2.4 Latihan yang sistematis
Suatu program latihan harus disusun secara teratur baik dalam hal metode
maupun perencanaan.
2.5 Latihan yang ilmiah
Program pelatihan harus didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah.
2.6 Peranan pelatih
Tanggung jawab pelatih adalah untuk membantu atlet dalam segala hal ketika
latihan.

3.0 UNSUR-UNSUR UTAMA DALAM LATIHAN FITNESS
3.1 Mobilitas (Mobility)
Pertimbangan pertama dalam mengkaji latihan fitness adalah soal mobilitas.
Mobilitas didefinisikan sebagai kemampuan dari sendi (joint) dan rangkaian
sendi untuk bergerak, menekuk dan memanjang. Dalam olahraga dayung
mobilitas

dianggap

sebagai

penggunaan

gaya

yang

optimal

untuk

menggerakkan dayung (stroke). Mobilitas akan dibahas lebih lanjut di bab 4
pada buku ini.
3.2 Kekuatan (Strength)
Pertimbangan kedua dalam mengkaji latihan fitness adalah kekuatan
(strength). Kekuatan didefinisikan sebagai kemampuan otot atau sekelompok
otot dalam melakukan gerakan mekanis. Latihan kekuatan adalah latihan
untuk menjaga atau meningkatkan kemampuan ini. Strength dibahas lebih
pada bab 5.
3.3 Daya Tahan (Endurance)
Pertimbangan

ketiga

adalah

daya

tahan

(Endurance).

Endurance

didefinisikan sebagai kemampuan atlet bertahan melawan kelelahan pada
saat mengalami beban kerja untuk suatu periode tertentu. Endurance
tergantung kepada kekuatan aerobic dan anaerobic maksimum dan
kemampuan

memanfaatkannya. Endurance dibahas lebih lanjut di bab 6

pada buku ini.

4.0 MOBILITAS
Perbaikan pada aspek mobilitas akan meningkatkan ketrampilan teknis yang
dikuasai atlet, mengurangi resiko kecelakaan dan peluang yang lebih baik untuk
mengembangkan kekuatan dan daya tahan (strength and endurance).
4.1.

Perkembangan Mobilitas

Pelatihan mobilitas dipakai untuk meningkatkan atau menjaga kemampuan sendi
dalam bergerak. Latihan mobilitas harus dilakukan lebih dulu sebelum latihan
lainnya dan tidak boleh dilakukan dalam keadaan lelah kecuali dalam porsi yang
terbatas. Ada tiga jenis latihan mobilitas : aktif, pasif dan kinetic, seperti bisa
dilihat pada gambar 1.Sesi latihan mobilitas terdiri dari urut-urutan sebagai
berikut :

1. Menaikkan suhu badan dengan berlari-lari ringan dan latihan pemanasan.
2. Bergerak aktif dan pelan-pelan untuk setiap sendi , dengan gerakan-gerakan
yang terkendali.
3. Latihan pasif dengan partner, atau bantuan alat-alat,berat badan dll. Variasi
gerakan ditambah.
4. Latihan kinetic dikombinasikan dengan latihan strength dan mobilitas; disertai
gerakan-gerakan dinamis olahraga (khusus untuk atlet tingkat lanjut)
5. Melakukan gerakan-gerakan yang spesifik.
6. Warm down

4.2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi latihan mobilitas

Berikut

ini

adalah

factor-faktor

yang

harus

dipertimbangkan

ketika

merencanakan dan mengimplementasikan sesi latihan mbilitas :
1. Merenggangkan elastisitas gerakan otot dan tendon dan ligament yang
menunjang persendian.
2. Adanya kendala structural pada konstruksi sendi dan tulang, berupa
hyperthrophy otot yang menghalangi persendian untuk bebas bergerak.
3. Kekuatan kontraksi otot dan kemampuan perenggangan (stretch) dari otot
yang berlawanan.
4. Derajat koordinasi antara bagian-bagian yang bergerak.
5. Efek dari luka/kecelakaan pada otot atau persendian.
6. Lingkungan internal dan eksternal
7. Usia dan jenis kelamin dari atlet
8. Tingkat perkembangan atlet
4.3.

Latihan mobilitas

Ada ribuan jenis latihan mobilisasi yang bias dipilih.Pada lampiran A
disediakan beberapa pilihan yang dapat membantu anda untuk saat
sekarang. Kita harus banyak membaca referensi untuk mengetahui apa yang
paling cocok dengan kebutuhan kita.

5.0 KEKUATAN (STRENGTH)
Strength atau kekuatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gaya (force),
merupakan

karakteristik fisik dasar yang menentukan prestasi dalam olahraga.

Strength bisa diklasifikasikan sebagai berikut :
Maximum strength : kemampuan maksimal dari otot untuk melakukan gaya
mekanik.
Power : Kemampuan otot untukmengatasi hambatan dengan kontraksi brkecepatan
tinggi.
Strength endurance : Kemampuan otot untuk menahan kelelahan ketika diberi
beban untuk suatu periode tertentu.
5.1.

Pengembangan Kekuatan

Upaya menunjang perkembangan seorang atlet dalam olahraga dayung diantaranya
adalah

pemilihan

latihan-latihan

tertentu

yang

dapat

meningkatkan

kekuatan/strength yang sesuai dengan olahraga. Hal ini mutlak perlu dan yang tidak
kalah pentingnya adalah persiapan dasarnya harus diselenggarakan dengan baik.
Persiapan dasar ini disusun berdasarkan prestasi dalam latihan.

Pengkondisian latihan adalah hal yang sangat penting pada awal sesi latihan
terutama bagi atlet-atlet muda. Latihan ini bisa dalam bentuk permainan seperti
basket, sepakbola, polo air dsb. Atau bisa juga berupa program latihan yang
dikhususkan untuk peningkatan kekuatan/strength.

Latihan strength biasanya dilakukan dengan suatu metode yang disebut circuit
training. Circuit training adalah metode latihan dimana beberapa kelompok otot yang
berbeda digerakkan dengan urutan tertentu. Efek dari circuit training bervariasi
tergantung pada jumlah dan jenis latihan, perulangan, istirahat dan model latihan.
Selanjutnya circuit training dapat disusun untuk menyiapkan suatu landasan latihan
yang benar (contohnya melakukan latihan sendirian atau dengan partner) atau
mengembangkan strength yang sesuai dengan olahraga (contohnya melakukan
latihan dengan beban latihan besar memakai barbell atau mesin latihan lainnya).

Circuit training disebut sebagai station training jika beberapa gerakan dilakukan otot
dilakukan pada satu tempat yang tidak berubah-ubah. Station training selanjutnya
mengacu pada pengorganisasian latihan secara menyeluruh.

Prinsip dasar dari Circuit training
a. Dapat menggunakan tempat dimana saja yang sekiranya cocok.
b. Tidak diperlukan alat-alat khusus
c. Beberapa orang bias berlatih bersama-sama
d. Qualitas latihan bias dikontrol
e. Atlet bias berlatih sesuai level yang dikehendakinya
f. Titik lemah atlet bisa dikenali dan diperbaiki
Circuit training untuk pengkondisian secara umum harus dapat melatih semua
bagian dari tubuh dengan memilih jenis-jenis latihan yang berbeda-beda. Patut
dicatat bahwa latihan ini tidak harus berhubungan dengan teknik dayung yang
dikehendaki, tapi sebagai konsekuensinya harus dijaga agar latihan jangan sampai
berjalan secara tidak seimbang. Adapted from Training av bevegelighet by Eystein
Enoksen and Asbjorn Gjerset in the series ”Treningslaere” from the Norwegian Sport
Federation.
Program pengkondisian akan menciptakan landasan untuk membangun strength
pada level yang lebih tinggi, khususnya strength yang relevan dengan olahraga.
Harus dicatat bahwa program FISA CDP level I diperuntukkan bagi atlet muda dan
pemula, pada buku ini penekanan pada pemanfaatan program kondisioning seiring
dengan penambahan beban secara bertahap. Landasan ini akan membantu
mengurangi kecelakaan pada latihan lain yang lebih beresiko.

Pengembangan strength ini membutuhkan alat-alat bantu (barbell, mesin latihan dll)
agar beban latihan bisa ditambah secara fleksibel. Hal ini lebih dibutuhkan lagi untuk
program circuit training

yang dirancang untuk meningkatkan maximum strength.

Sikap hati-hati sangat diperlukan pada saat melakukan latihan strength ini.

Latihan strength harus harus dilakukan berdasarkan instruksi yang benar dan
diawasi secara ketat oleh pelatih atau penasehatnya. FISA CDPlevel II dan III
menyediakan informasi lebih banyak lagi pengembangan kekuatan / strength yang
relevan dengan olahraga dayung, khususnya dengan penambahan beban
menggunakan barbell atau mesin latihan.
5.2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi latihan kekuatan / Strength

Faktor-faktor

berikut

ini

harus

dipertimbangkan

ketika

merencanakan

dan

mengimplementasikan program latihan kekuatan :
1. Mobilitas dan latihan pengkondisian yang menggunakan gerakan mutlak
harus dipakai untuk meyakinkan bahwa perkembangan atlet akan berjalan
normal, khususnya untuk atlet muda dan pemula.
2. Tidak disarankan untuk menambah beban latihan sampai persiapan dasarnya
dilakukan dengan benar.
3. Atlet harus diajarkan teknik yang benar dan selalu dibawah pengawasan
ketika menjalankan latihan dengan beban yang lebih besar.
4. Latihan mobilitas pasif dan kinetic tidak boleh dipakai ketika otot-otot dalam
keadaan lelah.
5. Aktivitas latihan harus segera dihentikan kalau atlet merasakan sakit pada
bagian otot yang sedang dilatih.
5.3.

Latihan Kekuatan (Strength)

Lampiran B, Strength Training Guidelines dapat dipakai untuk membantu merancang
program latihan kekuatan. Sedangkan lampiran C menyajikan contoh-contoh tentang
program Circuit Training.
6.0 DAYA TAHAN (ENDURANCE)
Daya tahan atau endurance adalah kemampuan atlet untuk bertahan menghadapi
kelelahan ketika diberikan beban kerja untuk suatu periode waktu tertentu. Latihanlatihan yang benar dapat meningkatkan daya tahan untuk periode waktu tertentu
dalam olahraga.
Berdasarkan periode waktu dalam suatu cabang olahraga. Ukuran daya tahan atlet
dapat digolongkan sebagai jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
Jangka pendek adalah kebutuhan daya tahan dengan rentang waktu antara 45 detik
sampai 2 menit, jangka menengah antara 2 sampai 8 menit dan jangka panjang
lebih dari 8 menit. Umumnya lomba dayung 2000m tergolong ke dalam jangka
menengah.
Tingkat daya tahan ini membutuhkan kapabilitas aerobic dan anaerobic tertentu.
Berkembangnya daya tahan tubuh akan diikuti dengan peningkatan efisiensi
fungsional dari kardiovaskular, system metabolisme dan system syaraf.
Agar

efisiensi

fungsional

ini

dapat

dimanfaatkan

secara

optimal,

maka

pengembangannya harus sejalan dengan kekuatan dan kemampuan teknis atlet.
6.1.

Meningkatkan Daya Tahan

Pengembangan daya tahan dalam olahraga dayung peningkatan system energy
aerobic dan anaerobic. Tetapi penekanan yang lebih besar harus diberikan pada
energy aerobic karena pada saat lomba energy aerobic ini terpakai antara 75% –
80% (Lihat bab tentang Dasar-dasar Physiology Dayung). Latihan daya tahan yang
menekankan pada system aerobic akan memperbaiki transportasi oksigen dan
penggunaan oksigen oleh serat-serat otot.
6.2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi latihan daya tahan.

Latihan daya tahan ini selain penting untuk perkembangan physiologi atlet juga
dapat memberikan keuntungan lain yaitu atlet akan lebih mampu mengembangkan
kemampuan teknisnya pada saat latihan.
Peranan pelatih sangat penting untuk memberi masukan pada periode yang lebih
pendek dan menambah beban secara bertahap seiring berjalannya waktu karena
kemajuan fisiologis dan teknis seorang atlet memang mebutuhkan waktu latihan
yang panjang. Peningkatan daya tahan dan kemampuan teknis memungkinkan atlet
untuk tampillebih lama dengan periode yang lebih panjang seperti digariskan dalam
FISA Coaching Development Program Course.

6.3.

Methode Pelatihan untuk Daya Tahan

Latihan daya tahan umumnya menghabiskan porsi terbesar dalam program latihan
seorang atlet. Ada banyak variable dalam latihan daya tahan, tetapi pada lampiran
D terdapat satu ringkasan programlatihan aerobic untuk dayung. Metode ini harus
dilakukan di air tetapi bias juga diadaptasikan dengan model lain seperti lari, renang,
lintas alam, sepeda dan program latihan kekuatan lainnya. (Lihat Metodologi Latihan
Dasar).
Metode training untuk meningkatkan system energy aerobic dan anaerobic sudah
dibahas dalam “Dasar-dasar Fisiologi Dayung”. Tetapi dalam bab ini ditekankan
ulang tentang upaya memperbaiki kemampuan aerobic atlet. Metode lain yang
berkenaan dengan kemampuan anaerobic atlet dibahas pada FISA CDP Level II.

7.0 RINGKASAN
Informasi dan metode latihan yang disajikan pada bagian diatas adalah dasar yang
sangat penting bagi atlet dayung pemula yang masih muda. Yang disajikan adalah
teknik yang baik untuk mengembangkan aspek fisik atlet, sehingga dapat menguasai
aspek teknis dan selanjutnya atlet dapat mengambil dari olahraga dayung.
Sumber:

FISA, (1999). Junior Rowing Guide. FISA Youth Commission.
FISA. Coaching Development Program Level I,II,III.
Development Program.

Hand Book, (1987). FISA

FISA, (2000). World Rowing Guide. FISA.
FISA, (1999). Junior Rowing Guide. FISA Youth Commission.
L Davenport Michael, Editor (2000). Candidate’s Manual Level III. USRowing’s Coaching
Education Program.
Nolte Volker (2005). Rowing Faster, Training, Rigging, Technique, Racing. Human Kinetics
Publishers, INC, Champaign, Illinois.

Robertson Sheila and Way Richard, Long-Term Athlete Depelopment. Coach Report
Vol 11 No.3.
Thompson Paul, (2005). Sculling, Training, Technique & Performance. The Crowood
Press Ltd, Ramsbury, Marlborough.
US Rowing. 2002-2003 US Rowing National Team Testing Protocol.
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Tugasan 2 qgj 3053 prinsip latihan
Tugasan  2 qgj 3053   prinsip latihanTugasan  2 qgj 3053   prinsip latihan
Tugasan 2 qgj 3053 prinsip latihan
Ahmad NazRi
 
Prinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-Prinsip LatihanPrinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-Prinsip Latihan
Hazean Erdawaty
 
Kecergasan fizikal
Kecergasan fizikalKecergasan fizikal
Kecergasan fizikalChem Mil
 
Konsep kecergasan
Konsep kecergasanKonsep kecergasan
Konsep kecergasan
Rahmat Dahaman
 
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-41 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4Mohamad Ihtifazuddin
 
tes-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmanites-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmani
Arief Ace
 
Prinsip latihan olahraga sekolah
Prinsip latihan olahraga sekolahPrinsip latihan olahraga sekolah
Prinsip latihan olahraga sekolahNik Zawawi
 
Sepak takraw spts
Sepak takraw sptsSepak takraw spts
Sepak takraw sptsJimmy Siow
 
New Latihan Litar
New Latihan LitarNew Latihan Litar
New Latihan LitarAdada Eric
 
Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapan
cikgujamil
 
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2atmocodwi
 
Kecergasan fizikal
Kecergasan fizikalKecergasan fizikal
Kecergasan fizikalLim Phaiknee
 
Tugas penjass
Tugas penjassTugas penjass
Tugas penjass
ChristianTarigan3
 
Perbandingan 6 Bateri Ujian
Perbandingan 6 Bateri UjianPerbandingan 6 Bateri Ujian
Perbandingan 6 Bateri Ujian
Hazean Erdawaty
 

What's hot (20)

kecergasan fizikal
kecergasan fizikalkecergasan fizikal
kecergasan fizikal
 
Tugasan 2 qgj 3053 prinsip latihan
Tugasan  2 qgj 3053   prinsip latihanTugasan  2 qgj 3053   prinsip latihan
Tugasan 2 qgj 3053 prinsip latihan
 
2 latihan-fizikal
2 latihan-fizikal2 latihan-fizikal
2 latihan-fizikal
 
Prinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-Prinsip LatihanPrinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-Prinsip Latihan
 
Kecergasan fizikal
Kecergasan fizikalKecergasan fizikal
Kecergasan fizikal
 
Konsep kecergasan
Konsep kecergasanKonsep kecergasan
Konsep kecergasan
 
Tugasan 3
Tugasan 3Tugasan 3
Tugasan 3
 
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-41 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
 
tes-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmanites-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmani
 
Latihan Litar
Latihan LitarLatihan Litar
Latihan Litar
 
Prinsip latihan olahraga sekolah
Prinsip latihan olahraga sekolahPrinsip latihan olahraga sekolah
Prinsip latihan olahraga sekolah
 
Tugasan 2
Tugasan 2Tugasan 2
Tugasan 2
 
Sepak takraw spts
Sepak takraw sptsSepak takraw spts
Sepak takraw spts
 
New Latihan Litar
New Latihan LitarNew Latihan Litar
New Latihan Litar
 
Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapan
 
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
 
Kecergasan fizikal
Kecergasan fizikalKecergasan fizikal
Kecergasan fizikal
 
Tugas penjass
Tugas penjassTugas penjass
Tugas penjass
 
Perbandingan 6 Bateri Ujian
Perbandingan 6 Bateri UjianPerbandingan 6 Bateri Ujian
Perbandingan 6 Bateri Ujian
 
1.2
1.21.2
1.2
 

Viewers also liked

My family tree
My family treeMy family tree
My family tree
RutGuma
 
MY FAMILY
MY FAMILY MY FAMILY
MY FAMILY
wendylis12345
 
Family possesives
Family  possesivesFamily  possesives
Family possesivesMonicargtz
 
My family tree
My family treeMy family tree
My family tree
laura252525
 
My family tree
My family treeMy family tree
My family tree
taks3
 
Family tree and possesives
Family tree and possesivesFamily tree and possesives
Family tree and possesives
jpl888
 
Members of the Family & Possessive Relationships
Members of the Family & Possessive RelationshipsMembers of the Family & Possessive Relationships
Members of the Family & Possessive Relationships
wdbm86
 
Family tree presentation
Family tree presentationFamily tree presentation
Family tree presentation
Tomas Esquijarosa
 
Family tree powerpoint presentation slides ppt templates
Family tree powerpoint presentation slides ppt templatesFamily tree powerpoint presentation slides ppt templates
Family tree powerpoint presentation slides ppt templatesSlideTeam.net
 
Family tree
Family treeFamily tree
Family treeIrina K
 
Family Members
Family MembersFamily Members
The Family: Characteristics and types
The Family: Characteristics and typesThe Family: Characteristics and types
The Family: Characteristics and types
janet25
 

Viewers also liked (17)

My family tree
My family treeMy family tree
My family tree
 
MY FAMILY
MY FAMILY MY FAMILY
MY FAMILY
 
Lession5
Lession5Lession5
Lession5
 
Family possesives
Family  possesivesFamily  possesives
Family possesives
 
My family tree
My family treeMy family tree
My family tree
 
My family tree
My family treeMy family tree
My family tree
 
Family tree and possesives
Family tree and possesivesFamily tree and possesives
Family tree and possesives
 
Members of the Family & Possessive Relationships
Members of the Family & Possessive RelationshipsMembers of the Family & Possessive Relationships
Members of the Family & Possessive Relationships
 
Family tree presentation
Family tree presentationFamily tree presentation
Family tree presentation
 
Family tree powerpoint presentation slides ppt templates
Family tree powerpoint presentation slides ppt templatesFamily tree powerpoint presentation slides ppt templates
Family tree powerpoint presentation slides ppt templates
 
Family tree
Family treeFamily tree
Family tree
 
The family
The familyThe family
The family
 
Family
FamilyFamily
Family
 
Family Members
Family MembersFamily Members
Family Members
 
Family.ppt[1]
Family.ppt[1]Family.ppt[1]
Family.ppt[1]
 
The Family: Characteristics and types
The Family: Characteristics and typesThe Family: Characteristics and types
The Family: Characteristics and types
 
MY family
MY familyMY family
MY family
 

Similar to General fitness training

Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxSains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Mano Jayaram
 
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitasPrinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
SalamatunNF
 
Bola tampar sem 3
Bola tampar sem 3Bola tampar sem 3
Bola tampar sem 3
Ei Mans
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisiksyahrul81
 
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Janetthy Chai
 
Prinsip latihan
Prinsip latihanPrinsip latihan
Prinsip latihanSaba Alias
 
Tugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikTugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorik
porja_b
 
chegu abbas - Latihan fartlek
chegu abbas - Latihan fartlekchegu abbas - Latihan fartlek
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (2).pdf
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (2).pdfBab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (2).pdf
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (2).pdf
Sports Science at SMK Elopura
 
suaian fizikal
suaian fizikalsuaian fizikal
suaian fizikalshahrul93
 
PPT KEBUGARAN JASMANI MACCAKI.pptx
PPT KEBUGARAN JASMANI MACCAKI.pptxPPT KEBUGARAN JASMANI MACCAKI.pptx
PPT KEBUGARAN JASMANI MACCAKI.pptx
MuhammadSyathir
 
Prinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip LatihanPrinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip Latihan
Antasha Kamaruzzaman
 
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
Diana Jipmon
 
Kelas1 semester1
Kelas1 semester1Kelas1 semester1
Kelas1 semester1
arman11111
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
1habib
 
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01Mohd Rowa
 

Similar to General fitness training (20)

Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxSains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
 
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitasPrinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
 
Bola tampar sem 3
Bola tampar sem 3Bola tampar sem 3
Bola tampar sem 3
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisik
 
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
 
Prinsip latihan
Prinsip latihanPrinsip latihan
Prinsip latihan
 
Tugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikTugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorik
 
chegu abbas - Latihan fartlek
chegu abbas - Latihan fartlekchegu abbas - Latihan fartlek
chegu abbas - Latihan fartlek
 
Kkp pengenalan kecergasan
Kkp pengenalan kecergasanKkp pengenalan kecergasan
Kkp pengenalan kecergasan
 
Kkp pengenalan kecergasan
Kkp pengenalan kecergasanKkp pengenalan kecergasan
Kkp pengenalan kecergasan
 
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (2).pdf
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (2).pdfBab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (2).pdf
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (2).pdf
 
suaian fizikal
suaian fizikalsuaian fizikal
suaian fizikal
 
PPT KEBUGARAN JASMANI MACCAKI.pptx
PPT KEBUGARAN JASMANI MACCAKI.pptxPPT KEBUGARAN JASMANI MACCAKI.pptx
PPT KEBUGARAN JASMANI MACCAKI.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Prinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip LatihanPrinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip Latihan
 
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
 
Kelas1 semester1
Kelas1 semester1Kelas1 semester1
Kelas1 semester1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
 
98773911 periodisasi-latihan
98773911 periodisasi-latihan98773911 periodisasi-latihan
98773911 periodisasi-latihan
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 

Recently uploaded (20)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 

General fitness training

  • 1. GENERAL FITNESS TRAINING Oleh: Dede Rohmat Nurjaya (Disampaikan pada acara “Penataran Pelatih Cabang Olahraga Dayung pada Pengda (Pengurus Daerah), PPLP (Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar), PPLM (Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Mahasiswa) dan Perguruan Tinggi Se-Indonesia, Surabaya 24-27 Mei 2009). 1.0 PENDAHULUAN Fitness atau kebugaran didefinisikan sebagai keberhasilan seseorang dalam beradaptasi dengan tekanan fisik dan mental yang ditemui dalam hidupnya. Latihan fitness secara umum didefiniskan sebagai program latihan yang disusun secara ilmiah dan sistematis untuk membantu atlet dalam beradaptasi dengan beban fisik yang dihadapinya dalam suatu latihan yang terkontrol. Adaptasi dimulai dengan memberikan beban fisik pada tubuh atlet melalui suatu latihan yang terkontrol. Aktivitas fisik pada tingkat tertentu yang diterapkan pada tubuh dapat meyebabkan kelelahan. Setelah tubuh atlet beristirahat sejenak untuk pemulihan maka tubuh atlet akan beradaptasi dengan beban tersebut. Adaptasi ini selanjutnya akan membuat tubuh tidak lagi kelelahan jika diberi beban yang sama. 2.0 UNSUR-UNSUR UTAMA DALAM LATIHAN OLAHRAGA 2.1 Orientasi pada Tujuan Latihan selalu bertujuan untuk meningkatkan prestasi atlet. 2.2 Latihan kelompok Sekalipun latihan adalah persoalan individu tetapi dapat pula dilakukan secara berkelompok sehingga lebih ekonomis dan mendorong emosional peserta untuk meningkatkan prestasinya. 2.3 Latihan yang efektif Program pelatihan untukmeningkatkan kualitas fisik atlet akan lenih efektif dalam mengembangkan kebugaran atlet. 2.4 Latihan yang sistematis Suatu program latihan harus disusun secara teratur baik dalam hal metode maupun perencanaan. 2.5 Latihan yang ilmiah Program pelatihan harus didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah.
  • 2. 2.6 Peranan pelatih Tanggung jawab pelatih adalah untuk membantu atlet dalam segala hal ketika latihan. 3.0 UNSUR-UNSUR UTAMA DALAM LATIHAN FITNESS 3.1 Mobilitas (Mobility) Pertimbangan pertama dalam mengkaji latihan fitness adalah soal mobilitas. Mobilitas didefinisikan sebagai kemampuan dari sendi (joint) dan rangkaian sendi untuk bergerak, menekuk dan memanjang. Dalam olahraga dayung mobilitas dianggap sebagai penggunaan gaya yang optimal untuk menggerakkan dayung (stroke). Mobilitas akan dibahas lebih lanjut di bab 4 pada buku ini. 3.2 Kekuatan (Strength) Pertimbangan kedua dalam mengkaji latihan fitness adalah kekuatan (strength). Kekuatan didefinisikan sebagai kemampuan otot atau sekelompok otot dalam melakukan gerakan mekanis. Latihan kekuatan adalah latihan untuk menjaga atau meningkatkan kemampuan ini. Strength dibahas lebih pada bab 5. 3.3 Daya Tahan (Endurance) Pertimbangan ketiga adalah daya tahan (Endurance). Endurance didefinisikan sebagai kemampuan atlet bertahan melawan kelelahan pada saat mengalami beban kerja untuk suatu periode tertentu. Endurance tergantung kepada kekuatan aerobic dan anaerobic maksimum dan kemampuan memanfaatkannya. Endurance dibahas lebih lanjut di bab 6 pada buku ini. 4.0 MOBILITAS Perbaikan pada aspek mobilitas akan meningkatkan ketrampilan teknis yang dikuasai atlet, mengurangi resiko kecelakaan dan peluang yang lebih baik untuk mengembangkan kekuatan dan daya tahan (strength and endurance).
  • 3. 4.1. Perkembangan Mobilitas Pelatihan mobilitas dipakai untuk meningkatkan atau menjaga kemampuan sendi dalam bergerak. Latihan mobilitas harus dilakukan lebih dulu sebelum latihan lainnya dan tidak boleh dilakukan dalam keadaan lelah kecuali dalam porsi yang terbatas. Ada tiga jenis latihan mobilitas : aktif, pasif dan kinetic, seperti bisa dilihat pada gambar 1.Sesi latihan mobilitas terdiri dari urut-urutan sebagai berikut : 1. Menaikkan suhu badan dengan berlari-lari ringan dan latihan pemanasan. 2. Bergerak aktif dan pelan-pelan untuk setiap sendi , dengan gerakan-gerakan yang terkendali. 3. Latihan pasif dengan partner, atau bantuan alat-alat,berat badan dll. Variasi gerakan ditambah. 4. Latihan kinetic dikombinasikan dengan latihan strength dan mobilitas; disertai gerakan-gerakan dinamis olahraga (khusus untuk atlet tingkat lanjut)
  • 4. 5. Melakukan gerakan-gerakan yang spesifik. 6. Warm down 4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi latihan mobilitas Berikut ini adalah factor-faktor yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan dan mengimplementasikan sesi latihan mbilitas : 1. Merenggangkan elastisitas gerakan otot dan tendon dan ligament yang menunjang persendian. 2. Adanya kendala structural pada konstruksi sendi dan tulang, berupa hyperthrophy otot yang menghalangi persendian untuk bebas bergerak. 3. Kekuatan kontraksi otot dan kemampuan perenggangan (stretch) dari otot yang berlawanan. 4. Derajat koordinasi antara bagian-bagian yang bergerak. 5. Efek dari luka/kecelakaan pada otot atau persendian. 6. Lingkungan internal dan eksternal 7. Usia dan jenis kelamin dari atlet 8. Tingkat perkembangan atlet 4.3. Latihan mobilitas Ada ribuan jenis latihan mobilisasi yang bias dipilih.Pada lampiran A disediakan beberapa pilihan yang dapat membantu anda untuk saat sekarang. Kita harus banyak membaca referensi untuk mengetahui apa yang paling cocok dengan kebutuhan kita. 5.0 KEKUATAN (STRENGTH) Strength atau kekuatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gaya (force), merupakan karakteristik fisik dasar yang menentukan prestasi dalam olahraga. Strength bisa diklasifikasikan sebagai berikut : Maximum strength : kemampuan maksimal dari otot untuk melakukan gaya mekanik. Power : Kemampuan otot untukmengatasi hambatan dengan kontraksi brkecepatan tinggi. Strength endurance : Kemampuan otot untuk menahan kelelahan ketika diberi beban untuk suatu periode tertentu.
  • 5. 5.1. Pengembangan Kekuatan Upaya menunjang perkembangan seorang atlet dalam olahraga dayung diantaranya adalah pemilihan latihan-latihan tertentu yang dapat meningkatkan kekuatan/strength yang sesuai dengan olahraga. Hal ini mutlak perlu dan yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan dasarnya harus diselenggarakan dengan baik. Persiapan dasar ini disusun berdasarkan prestasi dalam latihan. Pengkondisian latihan adalah hal yang sangat penting pada awal sesi latihan terutama bagi atlet-atlet muda. Latihan ini bisa dalam bentuk permainan seperti basket, sepakbola, polo air dsb. Atau bisa juga berupa program latihan yang dikhususkan untuk peningkatan kekuatan/strength. Latihan strength biasanya dilakukan dengan suatu metode yang disebut circuit training. Circuit training adalah metode latihan dimana beberapa kelompok otot yang berbeda digerakkan dengan urutan tertentu. Efek dari circuit training bervariasi tergantung pada jumlah dan jenis latihan, perulangan, istirahat dan model latihan. Selanjutnya circuit training dapat disusun untuk menyiapkan suatu landasan latihan yang benar (contohnya melakukan latihan sendirian atau dengan partner) atau mengembangkan strength yang sesuai dengan olahraga (contohnya melakukan latihan dengan beban latihan besar memakai barbell atau mesin latihan lainnya). Circuit training disebut sebagai station training jika beberapa gerakan dilakukan otot dilakukan pada satu tempat yang tidak berubah-ubah. Station training selanjutnya mengacu pada pengorganisasian latihan secara menyeluruh. Prinsip dasar dari Circuit training a. Dapat menggunakan tempat dimana saja yang sekiranya cocok. b. Tidak diperlukan alat-alat khusus c. Beberapa orang bias berlatih bersama-sama d. Qualitas latihan bias dikontrol e. Atlet bias berlatih sesuai level yang dikehendakinya f. Titik lemah atlet bisa dikenali dan diperbaiki
  • 6. Circuit training untuk pengkondisian secara umum harus dapat melatih semua bagian dari tubuh dengan memilih jenis-jenis latihan yang berbeda-beda. Patut dicatat bahwa latihan ini tidak harus berhubungan dengan teknik dayung yang dikehendaki, tapi sebagai konsekuensinya harus dijaga agar latihan jangan sampai berjalan secara tidak seimbang. Adapted from Training av bevegelighet by Eystein Enoksen and Asbjorn Gjerset in the series ”Treningslaere” from the Norwegian Sport Federation.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Program pengkondisian akan menciptakan landasan untuk membangun strength pada level yang lebih tinggi, khususnya strength yang relevan dengan olahraga. Harus dicatat bahwa program FISA CDP level I diperuntukkan bagi atlet muda dan pemula, pada buku ini penekanan pada pemanfaatan program kondisioning seiring dengan penambahan beban secara bertahap. Landasan ini akan membantu mengurangi kecelakaan pada latihan lain yang lebih beresiko. Pengembangan strength ini membutuhkan alat-alat bantu (barbell, mesin latihan dll) agar beban latihan bisa ditambah secara fleksibel. Hal ini lebih dibutuhkan lagi untuk program circuit training yang dirancang untuk meningkatkan maximum strength. Sikap hati-hati sangat diperlukan pada saat melakukan latihan strength ini. Latihan strength harus harus dilakukan berdasarkan instruksi yang benar dan diawasi secara ketat oleh pelatih atau penasehatnya. FISA CDPlevel II dan III menyediakan informasi lebih banyak lagi pengembangan kekuatan / strength yang relevan dengan olahraga dayung, khususnya dengan penambahan beban menggunakan barbell atau mesin latihan. 5.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi latihan kekuatan / Strength Faktor-faktor berikut ini harus dipertimbangkan ketika merencanakan dan mengimplementasikan program latihan kekuatan : 1. Mobilitas dan latihan pengkondisian yang menggunakan gerakan mutlak harus dipakai untuk meyakinkan bahwa perkembangan atlet akan berjalan normal, khususnya untuk atlet muda dan pemula. 2. Tidak disarankan untuk menambah beban latihan sampai persiapan dasarnya dilakukan dengan benar. 3. Atlet harus diajarkan teknik yang benar dan selalu dibawah pengawasan ketika menjalankan latihan dengan beban yang lebih besar. 4. Latihan mobilitas pasif dan kinetic tidak boleh dipakai ketika otot-otot dalam keadaan lelah. 5. Aktivitas latihan harus segera dihentikan kalau atlet merasakan sakit pada bagian otot yang sedang dilatih.
  • 10. 5.3. Latihan Kekuatan (Strength) Lampiran B, Strength Training Guidelines dapat dipakai untuk membantu merancang program latihan kekuatan. Sedangkan lampiran C menyajikan contoh-contoh tentang program Circuit Training. 6.0 DAYA TAHAN (ENDURANCE) Daya tahan atau endurance adalah kemampuan atlet untuk bertahan menghadapi kelelahan ketika diberikan beban kerja untuk suatu periode waktu tertentu. Latihanlatihan yang benar dapat meningkatkan daya tahan untuk periode waktu tertentu dalam olahraga. Berdasarkan periode waktu dalam suatu cabang olahraga. Ukuran daya tahan atlet dapat digolongkan sebagai jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Jangka pendek adalah kebutuhan daya tahan dengan rentang waktu antara 45 detik sampai 2 menit, jangka menengah antara 2 sampai 8 menit dan jangka panjang lebih dari 8 menit. Umumnya lomba dayung 2000m tergolong ke dalam jangka menengah. Tingkat daya tahan ini membutuhkan kapabilitas aerobic dan anaerobic tertentu. Berkembangnya daya tahan tubuh akan diikuti dengan peningkatan efisiensi fungsional dari kardiovaskular, system metabolisme dan system syaraf. Agar efisiensi fungsional ini dapat dimanfaatkan secara optimal, maka pengembangannya harus sejalan dengan kekuatan dan kemampuan teknis atlet. 6.1. Meningkatkan Daya Tahan Pengembangan daya tahan dalam olahraga dayung peningkatan system energy aerobic dan anaerobic. Tetapi penekanan yang lebih besar harus diberikan pada energy aerobic karena pada saat lomba energy aerobic ini terpakai antara 75% – 80% (Lihat bab tentang Dasar-dasar Physiology Dayung). Latihan daya tahan yang menekankan pada system aerobic akan memperbaiki transportasi oksigen dan penggunaan oksigen oleh serat-serat otot. 6.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi latihan daya tahan. Latihan daya tahan ini selain penting untuk perkembangan physiologi atlet juga dapat memberikan keuntungan lain yaitu atlet akan lebih mampu mengembangkan kemampuan teknisnya pada saat latihan.
  • 11. Peranan pelatih sangat penting untuk memberi masukan pada periode yang lebih pendek dan menambah beban secara bertahap seiring berjalannya waktu karena kemajuan fisiologis dan teknis seorang atlet memang mebutuhkan waktu latihan yang panjang. Peningkatan daya tahan dan kemampuan teknis memungkinkan atlet untuk tampillebih lama dengan periode yang lebih panjang seperti digariskan dalam FISA Coaching Development Program Course. 6.3. Methode Pelatihan untuk Daya Tahan Latihan daya tahan umumnya menghabiskan porsi terbesar dalam program latihan seorang atlet. Ada banyak variable dalam latihan daya tahan, tetapi pada lampiran D terdapat satu ringkasan programlatihan aerobic untuk dayung. Metode ini harus dilakukan di air tetapi bias juga diadaptasikan dengan model lain seperti lari, renang, lintas alam, sepeda dan program latihan kekuatan lainnya. (Lihat Metodologi Latihan Dasar). Metode training untuk meningkatkan system energy aerobic dan anaerobic sudah dibahas dalam “Dasar-dasar Fisiologi Dayung”. Tetapi dalam bab ini ditekankan ulang tentang upaya memperbaiki kemampuan aerobic atlet. Metode lain yang berkenaan dengan kemampuan anaerobic atlet dibahas pada FISA CDP Level II. 7.0 RINGKASAN Informasi dan metode latihan yang disajikan pada bagian diatas adalah dasar yang sangat penting bagi atlet dayung pemula yang masih muda. Yang disajikan adalah teknik yang baik untuk mengembangkan aspek fisik atlet, sehingga dapat menguasai aspek teknis dan selanjutnya atlet dapat mengambil dari olahraga dayung.
  • 12. Sumber: FISA, (1999). Junior Rowing Guide. FISA Youth Commission. FISA. Coaching Development Program Level I,II,III. Development Program. Hand Book, (1987). FISA FISA, (2000). World Rowing Guide. FISA. FISA, (1999). Junior Rowing Guide. FISA Youth Commission. L Davenport Michael, Editor (2000). Candidate’s Manual Level III. USRowing’s Coaching Education Program. Nolte Volker (2005). Rowing Faster, Training, Rigging, Technique, Racing. Human Kinetics Publishers, INC, Champaign, Illinois. Robertson Sheila and Way Richard, Long-Term Athlete Depelopment. Coach Report Vol 11 No.3. Thompson Paul, (2005). Sculling, Training, Technique & Performance. The Crowood Press Ltd, Ramsbury, Marlborough. US Rowing. 2002-2003 US Rowing National Team Testing Protocol.