SlideShare a Scribd company logo
Qaidah Fiqhiyyah
Oleh :
Grade Alfonso, M.HI*)
Salah seorang pecinta ilmu dan tinggal di Kota Malang
yang Damai Indah Bersahaja
Note : Saya ikhlaskan Materi ini untuk didownload dan mohon keikhlasannya berikan kritik
“Terpedas” anda dan saran untuk perbaikan Materi / Konten ini. Mari berbagi kebaikan 
Kontrak Belajar
1. Komponen Evaluasi hasil Belajar :
A. Presensi : 4 x tanpa keterangan tdk
bisa mengikuti UTS dan UAS
B. Izin : “Kepentingan Keluarga”
harus jelas
C. Diskusi : Keaktifan Dlm Diskusi
D. Performa : Demonstrasi di Kelas
E. Penugasan
F. UTS dan UAS
TATA TERTIB
a. Cara Berpakaian
b. Penggunaan Hand Phone
c. Keterlambatan
d. Makan/minum di kelas
e. Bertanya/menyampaikan pendapat
f. Tidur di Kelas
g. Izin meninggalkan kelas
Materi
Pengertian Qawaidul Fiqhiyah
Hubungan antara Qawa’idul Ushuliyah,
Dhawabitul Fiqhiyah, Fiqh, Ushul Fiqh dan
Qawaidul Fiqhiyah
Hubungan Maqashid Tasyri’ Dg Q. Fiqhiyah
Obyek, Ruang Lingkup dan Tujuan Q. Fiqhiyah
Pembagian / Macam-macam Qawaidul Fiqhiyah
Sejarah Pembentukan Qawaidul Fiqhiyah
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Niat
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Keyakinan
Ujian Tengah Semester
Materi
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Kesukaran
Variasi Jenis Kesukaran Dalam Q. Fiqhiyah
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Dharurat
Variasi Jenis Dharurat Dalam Q. Fiqhiyah
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Adat Kebiasaan
Macam dan Jenis Qaidah Ghair Asasiyah
Sekilas tentang Qaidah Jinaiyah
Implementasi Q. Fiqhiyah Dlm Masail Hadisiyah
Ujian Akhir Semester
Pengertian Qaidah
Qawaid merupakan bentuk jamak
dari Qaidah, yang kemudian dalam
bahasa Indonesia disebut dengan
istilah kaidah yang berarti aturan
atau patokan. Kaidah bisa berarti
al-Asas (dasar atau pondasi), al-
Qanun (peraturan dan kaidah
dasar), al-Mabda’ (prinsip), dan al-
Nasaq (metode atau cara)
Pengertian Fiqh
Sedangkan menurut istilah Fiqh adalah
ilmu yang menerangkan hukum-
hukum syara’ yang bersifat
Amaliyah (Praktis) yang diambilkan
dari dalil-dalil yang Tafshiliy
(Terperinci).
Pengertian Qaidah Fiqhiyah
 ‫منها‬ ‫أحكامها‬ ‫يفهم‬ ‫كثيرة‬ ‫جزئيات‬ ‫عليه‬ ‫ينطبق‬ ‫الذى‬ ‫الكلى‬ ‫األمر‬
"Suatu perkara kulli yang bersesuaian dengan juziyah yang yang
banyak yang dari padanya diketahui hukum-hukum juziyat itu".
Atau dengan kata lain:
 ‫قصد‬ ‫التى‬ ‫واألغراض‬ ‫أحكامه‬ ‫الشارع‬ ‫عليها‬ ‫بنى‬ ‫التى‬ ‫باألسس‬ ‫المتعلقة‬ ‫الفضايا‬
‫بتشريسعه‬ ‫إليها‬
“Hukum-hukum yang berkaitan dengan asas hukum yang di bangun
oleh syari' serta tujuan-tujuan yang dimaksud dalam
pensyariatannya".
Qawaidul Fiqhiyah adalah : “Suatu perkara kulli (kaidah-kaidah
umum) yang berlaku pada semua bagian-bagian atau cabang-
cabangnya yang banyak yang dengannya diketahui hukum-hukum
cabang itu”
Pembagian Kaidah Fiqhiyah
A. Segi Fungsi
Dibedakan menjadi dua, yaitu Kulliyah dan Juz’iyyah.
Disebut Kulliyah karena memiliki cakupan-cakupan yang
begitu luas. Kaidah ini dikenal sebagai al-Qawaid al-
Kubra al-Asasiyyat, umpamanya :
“Adat dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan
hukum”
Kaidah ini mempunyai beberapa turunan kaidah yang
berperan Juz’iyyat, diantaranya :
“Sesuatu yang dikenal secara kebiasaan seperti sesuatu yang
telah ditentukan sebagai syara’”
“Sesuatu yang ditetapkan berdasarkan kebiasaan seperti
ditetapkan dengan nash”
Dengan demikian, kaidah yang berfungsi Juz’iyyat adalah
kaidah yang cakupannya lebih atau bahkan sangat sempit
sehingga tidak dihadapkan dengan furu’.
B. Segi Mustasnayat
Dibedakan menjadi dua, yaitu : kaidah yang tidak
memiliki Pengecualian dan yang mempunyai
pengecualian.
 Kaidah fiqh yang tidak mempunyai pengecualian adalah
sabda Nabi Muhammad SAW.
“Bukti dibebankan kepada penggugat dan sumpah dibebankan kepada
tergugat”
 Kaidah fiqh lainnya adalah kaidah yang mempunyai
pengecualian kaidah yang tergolong pada kelompok yang
terutama diikhtilafkan oleh ulama.
“Apabila ada dua orang meminta keputusan hukum kepadamu, maka janganlah
engkau memutuskan untuk orang yang pertama sebelum engkau mendengar
keterangan orang kedua agar engkau mengetahui bagaimana harus memutuskan
hukum “
C. Segi Kualitas
Kaidah Kunci :
Adalah bahwa seluruh kaidah fiqh pada dasarnya, dapat dikembalikan
kepada satu kaidah, yaitu :
“Menolak kerusakan (kejelekan) dan mendapatkan maslahat”
Kaidah Asasi :
Adalah kaidah fiqh yang tingkat kesahihannya diakui oleh seluruh aliran
hukum Islam. Kaidah fiqh tersebut adalah :
• “Perbuatan / perkara itu bergantung pada niatnya”
• “Kenyakinan tidak hilang dengan keraguan”
• “Kesulitan mendatangkan kemudahan”
• “Kerusakan / kemafsadatan itu harus dihilangkan”
• “Adat dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan hukum”
Kaidah fiqh yang diterima oleh semua aliran hukum sunni
Kaidah fiqh yang diterima oleh semua aliran hukum sunni adalah
Majallah al-Ahkam al-Adliyyat”, kaidah ini dibuat diabad XIX M, oleh
lajnah fuqaha usmaniah.
Perbedaan Ushul dan Qaidah Fiqh
 Kaidah ushul adalah cara menggali hukum syara’
yang praktis. Sedangkan kaidah fiqh adalah
kumpulan hukum-hukum yang serupa yang
kembali kepada satu hukum yang sama.
 Kaidah-kaidah ushul muncul sebelum furu’
(cabang). Sedangkan kaidah fiqh muncul setelah
furu’.
 Kaidah-kaidah ushul menjelaskan masalah-
masalah yang terkandung di dalam berbagai
macam dalil yang rinci yang memungkinkan
dikeluarkan hukum dari dalil-dalil tersebut.
Sedangkan kaidah fiqh menjelaskan masalah fiqh
yang terhimpun di dalam kaidah.
Perbedaan Qaidhah Fiqhiyyah dan
Qaidah Ushuliyyah
1. Qaidah Ushuliyyah dibuat oleh para
ulama dimaksudkan sebagai ketentuan
umum untuk memproduksi ketentuan-
produk hukum (produk2 fiqh).
‫السبب‬ ‫بخصوص‬ ‫ال‬ ‫اللفظ‬ ‫بعموم‬ ‫العبرة‬
‫اإلباحة‬ ‫األشياء‬ ‫فى‬ ‫األصل‬
Sedangkan Qaidah Fiqhiyyah dibuat
oleh para ulama sbg ketentuan umum yg
menginformasikan adanya produk-
produk fiqh yg satu tema yg diikat oleh
kaidah fiqhiyyah itu.
Lanjutan
2. Secara teoritik Qaidah Ushuliyyah itu
menghasilkan produk-produk fiqh.
Dengan demikian Keberadaan qaidah
ushuliyyah lebih dahulu daripada qaidah
fiqhiyyah. Kerana kaidah fiqhiyyah itu ada
disebabkan adanya produk-produk fiqh.
Karena produk-produk fiqh ada karena
adanya Qaidah Ushuliyyah.
Lanjutan
3.Secara teoritik Qaidah Ushuliyyah
adalah norma-norma umum yang
bersifat mutlak dan karenanya
berlaku untuk kondisi apapun,
Sedangkan Qaidah Fiqhiyyah
adalah norma umum yg bersifat
mayoritas yang menerima
pengecualian.
Manfaat Kaidah Fiqhiyah
1. Mempermudah dalam menguasai materi
hukum karena kaidah telah dijadikan
patokan yang mencakup banyak persoalan.
2. Kaidah membantu menjaga dan menguasai
persoalan-persoalan yang banyak
diperdebatkan, karena kaidah dapat
mengelompokkan persoalan-persoalan
berdasarkan illat yang dikandungnya.
3. Mendidik orang yang berbakat fiqih dalam
melakukan analogi (ilhaq) dan tahkrij untuk
mengetahui hukum permasalahan-
permasalahan baru.
4. Mempermudah orang yang berbakat fiqh
dalam mengikuti(memahami) bagian-
bagian hukum dengan mengeluarkannya
dari thema yang berbeda-beda serta
meringkasnya dalam satu topik tertentu.
5. Meringkas persoalan-persoalan dalam
satu ikatan menunjukkan bahwa hukum
dibentuk untuk menegakkan maslahat
yang saling berdekatan ataupun
menegakkan maslahat yang lebih besar.
6. Pengetahuan tentang kaidah merupakan
kemestian karena kaidah mempermudah
cara memahami furu’ yang bermacam-
macam.
QAIDAH ASASIYAH
Qaidah Pertama
(Qaidah yang berkaitan dengan
NIAT)
‫بمقاصدها‬ ‫األمور‬
Segala sesuatu tergantung pada Tujuannya
Dasar Hukum Penyusunan Qaidah :
‫حنفاء‬ ‫الدين‬ ‫له‬ ‫مخلصين‬ ‫هللا‬ ‫ليعبدوا‬ ّ‫ال‬‫ا‬ ‫امروا‬ ‫وما‬(...‫نة‬ّ‫ي‬‫الب‬5:)
 Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan kepada-Nya dalam agama yang lurus
‫منها‬ ‫نؤته‬ ‫األخرة‬ ‫ثواب‬ ‫يرد‬ ‫من‬ ‫و‬ ‫منها‬ ‫نؤته‬ ‫ّنيا‬‫د‬‫ال‬ ‫ثواب‬ ‫يرد‬ ‫من‬ ‫و‬(‫عمران‬ ‫ال‬145)
 Barangsiapa yang menghendaki pahala dunia niscaya kami
berikan kepadanya pahala di dunia itu dan barangsiapa yang
menghendaki pahala akhirat niscaya kami berikan pula pahala
akhirat itu
‫نوى‬ ‫ما‬ ‫امرئ‬ ‫لكل‬ ‫وإنما‬ ‫بالنيات‬ ‫األعمال‬ ‫إنما‬
(‫الحديث‬)
Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada Niat
dan sesungguhnya bagi seseorang itu ( yang
diperhitungkan ) adalah berdasarkan apa yang Ia
niatkan )
‫له‬ ‫نية‬ ‫ال‬ ‫لمن‬ ‫العمل‬(‫الحديث‬)
Tiada ( Pahala ) bagi orang yang tidak berniat
Qaidah Cabang
‫ا‬ ‫تفصيال‬ ‫و‬ ‫جملة‬ ‫له‬ ‫ض‬ّ‫التعر‬ ‫يشترط‬ ‫ماال‬‫نه‬ّ‫ي‬‫ع‬ ‫ذا‬
ّ‫يضر‬ ‫لم‬ ‫واخطأ‬
“Perbuatan yang tidak disyaratkan untuk dijelaskan, baik secara
global maupun perinciannya, jika kemudian dipastikan dan
ternyata salah, maka kesalahannya tidak membahayakan
(membatalkan ibadahnya)”
‫مب‬ ‫فيه‬ ‫فالخطأ‬ ‫ض‬ّ‫التعر‬ ‫فيه‬ ‫يشترط‬ ‫ما‬ ‫و‬‫طل‬
“Suatu Perbuatan yang disyaratkan untuk dijelaskan, maka jika
salah akan berdampak pada batalnya perbuatan itu “
‫ت‬ ‫يشترط‬ ‫وال‬ ‫جملة‬ ‫له‬ ‫ض‬ّ‫التعر‬ ‫يجب‬ ‫وما‬‫عيينه‬
ّ‫ضر‬ ‫فأخطأ‬ ‫نه‬ّ‫ي‬‫ع‬ ‫اذا‬ ‫تفصيال‬
“Suatu perbuatan yang harus dijelaskan secara garis
besarnya saja dan tidak disyaratkan untuk terperinci, jika
kemudian disebutkan secara terperinci dan ternyata salah,
maka bisa merusak amalan tersebut”
‫ة‬ّ‫ي‬ّ‫ن‬‫ال‬‫الع‬ ‫اللفظ‬ ‫ص‬ّ‫ص‬‫تخ‬ ‫اليمين‬ ‫فى‬‫م‬ّ‫م‬‫تع‬ ‫وال‬ ‫ام‬
‫الخاص‬
“Niat dalam sumpah mengkhususkan lafadz yang bersifat
Umum dan tidak sebaliknya, yakni menggeneralisir lafadz
yang khusus”
‫فى‬ ّ‫ال‬‫إ‬ ‫فظ‬ّ‫آل‬‫ال‬ ‫ة‬ّ‫ي‬‫ن‬ ‫على‬ ‫لفظ‬ّ‫ل‬‫ا‬ ‫مقاصد‬
‫القاضى‬ ‫عند‬ ‫اليمين‬ ‫وهو‬ ‫واحد‬ ‫موضع‬
‫القاضى‬ ‫ة‬ّ‫ي‬‫ن‬ ‫على‬ ‫فإنها‬
“Maksud dari Lafadz itu menurut niat orang yang
mengucapkannya, kecuali dalam satu tempat, yaitu dalam
sumpah dihdapan Hakim, maka dalam keadaan demikian
itu maksud lafadz harus mengikuti niat si hakim”
‫ل‬ ‫ال‬ ‫والمعانى‬ ‫للمقاصد‬ ‫العقود‬ ‫فى‬ ‫العبرة‬‫أللفاظ‬
‫والمبانى‬
“yang dimaksud dengan aqad adalah maksud atau makna,
bukan lafadz atau bentuk perkataan”
‫اذا‬ ‫اعذارها‬ ‫من‬ ‫لعذر‬ ‫العبادة‬ ‫عن‬ ‫المنقطع‬
‫ثوابها‬ ‫له‬ ‫حصل‬ ‫العذر‬ ‫لوال‬ ‫حضورها‬ ‫نوى‬
“seseorang yang tidak dapat melaksanakan ibadah karena
suatu halangan padahal ia berniat untuk melakukannya jika
tiada halangan , maka ia mendapatkan pahala”
QAIDAH ASASIYAH
Qaidah Kedua
Qaidah Yang Berkaitan Dengan
KEYAKINAN
‫بالشاك‬ ‫يزال‬ ‫ال‬ ‫اليقين‬
Dasar Hukum Penyusunan Kaidah :
 ‫اخرج‬ ‫عليه‬ ‫فأشكل‬ ‫شيأ‬ ‫بطنه‬ ‫فى‬ ‫احدكم‬ ‫وجد‬ ‫اذا‬
‫حتى‬ ‫المسجد‬ ‫من‬ ّ‫يخرجن‬ ‫فال‬ ‫ال‬ ‫ام‬ ‫شيئ‬ ‫منه‬
‫ريحا‬ ‫يجد‬ ‫او‬ ‫صوتا‬ ‫يسمع‬
Apabila seorang di antara kalian menemukan
sesuatu di dalam perutnya kemudian sangsi apakah
telah keluar dari perutnya atau belum , maka
janganlah keluar dari masjid sehingga mendengar
suara atau mendapatkan baunya
‫ى‬ّ‫ل‬‫ص‬ ‫يدركم‬ ‫فلم‬ ‫صالته‬ ‫فى‬ ‫احدكم‬ ّ‫شك‬ ‫اذا‬
‫ما‬ ‫على‬ ‫واليبن‬ ّ‫ّك‬‫ش‬‫ال‬ ‫فليطرح‬ ‫اربعا‬ ‫او‬ ‫أثالثا‬
‫استيقن‬
Apabila salah seorang di antara kalian ragu dalam
mengerjakan shalat, tidak tahu berapa rakaat
yang telah dikerjakan tiga ataukah empat rakaat,
maka buanglah keragu-raguan itu dan
berpeganglah kepada apa yang diyakini ( yang
paling sedikit )
Qaidah Cabang
 ‫كان‬ ‫ما‬ ‫على‬ ‫كان‬ ‫ما‬ ‫بقاء‬ ‫اآلصل‬
Hukum Asal adalah tetapnya apa yang telah ada atas apa yang telah ada
 ‫مة‬ّ‫ذ‬‫ال‬ ‫برأة‬ ‫اآلصل‬
Hukum yang Asal adalah bebasnya seseorang dari segala tanggungan
 ‫يفعله‬ ‫لم‬ ‫ه‬ّ‫ن‬‫ا‬ ‫فاآلصل‬ ‫ال‬ ‫ام‬ ‫شيئا‬ ‫افعل‬ ّ‫شك‬ ‫من‬
Barangsiapa ragu-ragu apakah ia telah melakukan sesuatu atau belum maka
hukum yang terkuat adalah ia belum melakukan sesuatu
 ‫القل‬ ‫على‬ ‫حمل‬ ‫الكثير‬ ‫او‬ ‫القليل‬ ‫فى‬ ّ‫شك‬ ‫و‬ ‫الفعل‬ ‫ن‬ّ‫ق‬‫تي‬ ‫من‬‫يل‬
‫ن‬ّ‫ق‬‫المتي‬ ‫آلنه‬
Barangsiapa yang yakin melakukan pekerjaan tetapi ragu-ragu tentang
sedikit-banyaknya perbuatan, maka yang dianggap adalah yang sedikit
karena hal itu yang meyakinkan
 ‫بيقين‬ ّ‫ال‬‫إ‬ ‫يرتفع‬ ‫ال‬ ‫بيقين‬ ‫ثبت‬ ‫ما‬ ّ‫ان‬
Sesunggunya sesuatu yang berdasarkan keyakinan tidak dapat
dihilangkan kecuali dengan yang yakin pula
 ‫العدم‬ ‫اآلصل‬
Asal dari segala hukum adalah tidak adanya beban
 ‫زمن‬ ‫بأقرب‬ ‫تقديره‬ ‫حادث‬ ّ‫ل‬‫ك‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬
Asal dari setiap kasus mengenai perkiraan waktu adalah dilihat dari
yang terdekat waktunya
 ‫على‬ ‫الدليل‬ ّ‫ل‬‫يد‬ ‫ى‬ّ‫ت‬‫ح‬ ‫اإلباحة‬ ‫اآلشياء‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬
‫التحريم‬
Hukum asal sesuatu adalah kebolehan sehingga terdapat bukti yang
mengharamkannya
 ‫على‬ ‫الدليل‬ ّ‫ل‬‫يد‬ ‫ى‬ّ‫ت‬‫ح‬ ‫التحريم‬ ‫اآلشياء‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬
‫اإلباحة‬
Hukum asal sesuatu adalah keharaman sehingga terdapat bukti yang
memperbolehkannya
 ‫واإلتباع‬ ‫التوفيق‬ ‫اإلبادات‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬
Hukum Asal dari Ibadah adalah mengikuti ajaran yang telah
ditetapkan
 ‫التحريم‬ ‫اإلبضاء‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬
Hukum asal tentang seks adalah Haram
 ‫الحقيقة‬ ‫الكالم‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬
Hukum asal dalam memahami kalimat adalah hakikat
QAIDAH ASASIYAH
Qaidah Ketiga
Qaidah Yang Berkaitan Dengan
KEMUDAHAN
‫يسير‬ّ‫ت‬‫ال‬ ‫تجلب‬ ‫ة‬ّ‫ق‬‫المش‬
Kesukaran itu dapat menarik
Kemudahan
Dasar Penyusunan Qaidah
‫العسر‬ ‫بكم‬ ‫يريد‬ ‫وال‬ ‫اليسر‬ ‫بكم‬ ‫هللا‬ ‫يريد‬(‫البقرة‬:158)
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki
kesulitan bagimu
‫حرج‬ ‫من‬ ‫الدين‬ ‫فى‬ ‫لكم‬ ‫جعل‬ ‫وما‬(‫الحج‬:78)
Dan Dia tidak menjadikan untukmu dalam agama suatu kesulitan
‫السمحة‬ ‫ّة‬‫ي‬‫الحنف‬ ‫هللا‬ ‫الى‬ ‫ين‬ّ‫د‬‫ال‬ ّ‫احب‬ ‫يسر‬ ‫الدين‬(‫الب‬ ‫رراه‬‫خارى‬)
Agama itu memudahkan , agama yang disenangi Allah adalah agama yang
benar dan mudah
‫ضعيفا‬ ‫اآلنسان‬ ‫خلق‬ ‫و‬ ‫عنكم‬ ‫ف‬ّ‫ف‬‫يخ‬ ‫ان‬ ‫هللا‬ ‫يريد‬(‫الن‬‫ساء‬:28)
Allah menghendaki keringanan padamu dan manusia diciptakan dalam
keadaan lemah
‫عزائ‬ ‫يؤتى‬ ‫ان‬ ّ‫يحب‬ ‫كما‬ ‫رخصه‬ ‫يؤتى‬ ‫ان‬ ّ‫يحب‬ ‫هللا‬ ّ‫ان‬‫مه‬(‫رواه‬
‫احمد‬)
Sesungguhnya Allah suka memberikan keringanan-keringananNya sbgmn
Ia senang memberikan keharusan-keharusan-Nya
‫ب‬ ّ‫مطمئن‬ ‫وقلبه‬ ‫اكره‬ ‫من‬ ‫اآل‬ ‫ايمانه‬ ‫بعد‬ ‫من‬ ‫هلل‬ ‫با‬ ‫كفر‬ ‫من‬‫اآليمان‬
(‫النحل‬:106)
Barangsiapa yang kufur kepada Allah setelah mempercayai-Nya ( dia
mendapatkan kemurkaan dari-Nya) kecuali bagi org yg dipaksa, padahal
dalam hatinya tetap tenang dalam keimanan
Macam-macam Kesulitan
Dr. Wahbah az Zuhaili:
a. Kesulitan Mu’tadah
Kesulitan yang bersifat alami dimana manusia mampu
mencari jalan keluarnya sehingga ia blm masuk pada
keterpaksaan
b. Kesulitan Ghair Mu’tadah
Kesulitan yang tidak bersifat kebiasaan, dimana manusia tidak
mampu memikul kesulitan itu, karena jika ia
melakukannya niscaya akan merusak diri dan
memberatkan kehidupannya.
Qaidah Cabang
‫ضاق‬ ‫اآلمر‬ ‫اتسع‬ ‫واذا‬ ‫سع‬ّ‫ت‬‫ا‬ ‫اآلمر‬ ‫ضاق‬ ‫اذا‬
Apabila suatu perkara itu sempit, maka hukumnya
menjadi luas, sebaliknya jika suatu perkara itu
luas, maka hukumnya menjadi sempit
‫ه‬ّ‫د‬‫ض‬ ‫الى‬ ‫انعكس‬ ‫ه‬ّ‫د‬‫تجاوزح‬ ‫ما‬ ّ‫ل‬‫ك‬
Semua yang melampaui batas, maka (hukumnya)
berbalik kepada kebalikannya
Sebab-sebab Kesulitan
a. Karena Safar
b. Karena Maradl
c. Karena Ikrah
d. Karena Nisyan
e. Karena Jahl
f. Karena Umumul Balwa
g. Karena Naqsh
Bentuk-bentuk Keringanan
a. Tahfiful Isqath ( Ibadah haji )
b. Tahfiful Tanqish ( Qashr )
c. Tahfiful Ibdal ( Tayammum )
d. Tahfiful Taqdim ( Jama’ Taqdim )
e. Tahfiful Ta’khir ( Jama’ Ta’khir )
f. Tahfiful Tarkhis ( Benda Najis-Obat )
QAIDAH ASASIYAH
Qaidah Keempat
Qaidah Yang Berkaitan Dengan
DHARURAT
‫ر‬َ‫ر‬َّ‫ض‬‫ل‬َ‫ا‬‫ال‬َ‫ز‬‫ي‬ُ
Kondisi Bahaya
(Dharurat) itu
harus dihilangkan
Maksudnya ialah jika sesuatu itu
dianggap sedang atau akan bahkan
memang menimbulkan kemadaratan,
maka keberadaannya wajib dihilangkan.
Sekalipun demikian, kemadaratan itu
tidak boleh dihilangkan dengan
kemadaratan yang lain, sebagaimana
yang disabdakan Nabi SAW: َ‫ر‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ال‬
َ‫ار‬َ‫ر‬ ِ‫ض‬َ‫ال‬ َ‫و‬artinya : “Tidak diperbolehkan
membuat kemadharatan pada diri
sendiri dan kemadharatan pada orang
lain”.
َّ‫د‬‫ٱل‬ َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ت‬ۡ‫ي‬َ‫م‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ۡ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ِ‫ه‬ُ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ير‬ ِ‫نز‬ ِ‫خ‬ۡ‫ٱل‬ َ‫م‬ ۡ‫ح‬َ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫م‬‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َّ‫ل‬
َ‫ب‬ َ‫ر‬ۡ‫َي‬‫غ‬ َّ‫ر‬ُ‫ط‬ ۡ‫ٱض‬ ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِِۖ َّ‫ٱّلل‬ ِ‫ر‬ۡ‫َي‬‫غ‬ِ‫ل‬ۡ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬ۡ‫ث‬ِ‫إ‬ ٓ َ‫ال‬َ‫ف‬ ٖ‫اد‬َ‫ع‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ٖ‫اغ‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِِۚ‫ه‬
ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫ر‬ ٞ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ َ َّ‫ٱّلل‬١٧٣
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya
dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada
dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang
Dasar Dalil Qaidah
Cabang-cabang
Qaidah
ُ‫ات‬َ‫ر‬ ْ‫رو‬َّ‫ض‬‫ال‬ُ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫ت‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ظ‬ْ‫خ‬َ‫م‬‫ال‬
Artinya : “Kemudharatan itu
membolehkan hal-hal yang dilarang”
Jadi dari kaidah ini dapat disimpulkan, bahwa dalam
keadaan (sangat) terpaksa, maka orang diizinkan
melakukan perbuatan yang dalam keadaan biasa
terlarang, karena apabila tidak demikian, mungkin
akan menimbulkan suatu kemadhorotan pada
dirinya.
َ‫ح‬‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫اأ‬َ‫م‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ر‬ُ‫ر‬َّ‫ض‬‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫ر‬َّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ي‬َ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ار‬َ‫د‬
Artinya :“Sesuatu yang diperbolehkan
karena kondisi dlarurot harus disesuaikan
menurut batasan yang ukuran yang
dibutuhkan dlorurot tersebut.”
Maksudnya sesuatu yang asalnya dilarang, lalu
diperbolehkan lantaran keadaan yang memaksa
(dlorurot), harus disesuaikan dengan kadar ukuran
dlorurot yang sedang dideritanya, dan tidak boleh
dinikmati sepuas-puasnya atau seenaknya saja
َ‫ل‬َ‫ط‬َ‫ب‬ ٍ‫ر‬ْ‫ذ‬ُ‫ع‬ِ‫ل‬َ‫از‬َ‫ج‬َ‫ا‬‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ز‬ِ‫ب‬
Artinya : segala sesuatu yang
kebolehannya karena adanya alasan kuat
(uzur), maka hilangnya kebolehan itu
disebabkan oleh hilangnya alasan.
Maksudnya ialah jika kemadharatan atau keadaan
yang memaksa tersebut sudah hilang maka hukum
kebolehan yang berdasar kemadharatan menjadi
hilang juga.
ِ‫ار‬َ‫ر‬َ‫ض‬‫ال‬ِ‫ب‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ز‬ُ‫ي‬َ‫ال‬ُ‫ر‬َ‫ر‬َّ‫ض‬‫ال‬
Artinya :“Kemudharatan itu tidak bisa
dihilangkan dengan kemudharatan yang
lain.”
Maksud kaidah ini adalah kemudharatan
tidak boleh dihilangkan dengan cara
melakukan kemudharatan lain yang
sebanding keadaannya.
َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ي‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ ِ‫ان‬َ‫ت‬َ‫د‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫م‬ َ‫ض‬َ‫ار‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬‫ا‬‫ا‬‫ار‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ا‬َ‫م‬َُُ‫م‬
ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ك‬ِ‫ت‬ ْ‫ار‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬َُِ‫ف‬َ‫خ‬َ‫أ‬
Artinya : “Jika ada dua bahaya berkumpul, maka
yang dihindari adalah bahaya yang lebih besar
dengan mengerjakan yang bahayanya lebih
ringan.”
Maksud ialah jika ditemukan adanya pertentangan
antara dua macam madlarat, maka yang harus
diperhatikan adalah mana yang lebih besar
bahayanya dengan melakukan yang lebih ringan.
aksud kaidah ini adalah kemudharatan tidak boleh
dihilangkan dengan cara melakukan kemudharatan
lain yang sebanding keadaannya.
‫ى‬َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ِ‫د‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫م‬ْ‫ال‬ُ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫م‬
Artinya : mencegah bahaya itu lebih
utama daripada menarik datangnya
kebaikan.
Maksudnya ketika dalam realitas ditemukan adanya
bahaya dan kebaikan berkumpul dalam satu kasus,
maka yang harus diprioritaskan lebih dahulu adalah
menangkal bahaya dengan mengabaikan kebaikan.
َ‫ض‬َ‫ار‬َ‫ع‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ٌ‫ة‬َ‫د‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫م‬َ‫م‬ِّ‫د‬َ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫د‬ُ‫ع‬َ‫م‬ َ‫او‬‫ا‬‫ب‬ِ‫ل‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ة‬َ‫د‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫م‬ْ‫ال‬ٌ‫ة‬َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ص‬
Artinya: maka jika terjadi pertentangan antara factor
menghilangkan mafsadah (kerusakan) dari satu pihak
dengan factor mendatangkan kemaslahatan dipihak lain,
maka prinsip menghilangkan mafsadah harus didahulukan
dari faktor yang kedua.
Maksudnya jika dalam suatu perkara ditemukan
adanya kemanfaatan dan kemadharatan, maka yang
harus didahulukan adalah menghilangkan mafsadah
karena akan dapat meluas dan menjalar kemana-
mana, sehingga akan berakibat terjadinya mafsadah
atau kerusakan yang lebih besar lagi.
ُ‫ة‬َ‫ج‬‫ا‬َ‫ح‬‫ال‬َ‫ل‬ْ‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ض‬‫ال‬َ‫ة‬َ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ة‬ ِ‫ر‬َّ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬‫ة‬َّ‫ص‬‫َا‬‫خ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬‫ا‬‫ة‬
Artinya: “Kebutuhan itu terkadang
disetarakan dengan kondisi darurat, baik
kebutuhan umum atau khusus.”
Maksudnya ialah kebutuhan terkadang menempati
posisi kemadlaratan, baik secara umum maupun
khusus, yakni dalam artian hajat (kebutuhan) yang
dalam kondisi tertentu bisa menjadi salah satu hal
yang pada awalnya dilarang, kemudian berubah
menjadi suatu hal yang diperbolehkan untuk
dikerjakan.
QAIDAH ASASIYAH
Qaidah Kelima
Qaidah Yang Berkaitan Dengan
KEBIASAAN
‫ة‬َ‫م‬َّ‫ك‬َ‫ح‬‫م‬ ‫َة‬‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬َ‫ا‬
Dasar Kaidah :
َ‫ين‬ِ‫ل‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ ْ‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ف‬ْ‫ر‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫ر‬‫م‬ْ‫أ‬َ‫و‬
ِ‫وف‬‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬‫وه‬‫ر‬ِ‫ش‬‫َا‬‫ع‬َ‫و‬
Cabang-cabang
Qaidah
ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ب‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ ‫ة‬َّ‫ج‬‫ح‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫ا‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬
Apa yang biasa diperbuat orang
banyak adalah hujjah
(alasan/argumen/dalil) yang wajib
diamalkan..
Contoh: Menjahitkan pakaian kepada
tukang jahit, sudah menjadi adat
kebiasaan bahwa yang menyediakan
benang, jarum, dan menjahitnya
adalah tukang jahit.
َ‫ر‬َ‫ط‬ْ‫ض‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫َة‬‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ع‬‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ْ‫َت‬‫د‬ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ل‬َ‫غ‬َ‫و‬
 Adat itu dianggap apabila dominan
dan merata.
 Contoh: Apabila seseorang
berlangganan majalah, maka
majalah itu diantar ke rumah
pelanggan. Apabila pelanggan tidak
mendapatkan majalah tersebut maka
ia bisa komplain dan menuntutnya
kepada agen majalah tersebut.
َّ‫ن‬ِ‫ل‬ َ‫ال‬ ِ‫ع‬ِ‫َّاء‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫ب‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫غ‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ب‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ر‬ِ‫د‬‫ا‬
 Yang dianggap adalah yang umum
dan populer bukan yang jarang.
 Contoh: Para ulama berbeda
pendapat tentang waktu hamil
terpanjang, tetapi bila menggunakan
kaidah diatas, maka waktu hamil
terpanjang tidak akan melebihi satu
tahun.
َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ل‬ َ‫َال‬‫د‬ِ‫ب‬ ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫ت‬‫ت‬ ‫ة‬َ‫ق‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ة‬
 Hakikat ditinggal karena dalil adat.
 Contoh: Apabila si pembeli sudah
menyerahkan tanda jadi (uang
muka), maka berdasar adat
kebiasaan, akad jual beli itu telah
terjadi. Maka si penjual tidak bisa
lagi membatalkan jual belinya
meskipun harga barang naik.
‫اب‬َ‫ط‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬
 Kitab atau tulisan itu sama dengan
ucapan.
 Contoh: Akta Kelahiran, Sertifikat
Tanah
ِ‫ط‬ ْ‫و‬‫ر‬ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬ً‫ف‬ْ‫ر‬‫ع‬ ‫ف‬ ْ‫و‬‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ش‬‫ا‬ً‫ط‬ْ‫ر‬
 Yang dikenal sebagai kebiasaan
sama dengan syarat.
 Contoh: Apabila orang bergotong
royong membangun rumah yatim
piatu, maka berdasarkan adat
kebiasaan, orang-orang yang
bergotong royong itu tidak dibayar.
Jadi tidak bisa menuntut bayaran.
ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ع‬َّ‫ت‬‫ال‬َ‫ك‬ ِ‫ف‬ْ‫ر‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ع‬ّ‫ت‬‫ال‬ِ‫ن‬ِ‫اص‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ب‬
 Menentukan dengan urf (kebiasaan)
sama dengan menentukan dengan
nash.
 Contoh: Apabila seseorang menyewa
rumah atau toko tanpa menjelaskan siapa
yang bertempat tinggal di rumah atau
toko tersebut, maka si penyewa bisa
memanfaatkan rumah tersebut tanpa
mengubah bentuk rumah kecuali dengan
izin orang yang menyewakan.
ِ‫ق‬َ‫ح‬ ِ‫ع‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ً‫ة‬َ‫د‬‫َا‬‫ع‬ ‫ع‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ً‫ة‬َ‫ق‬ْ‫ي‬
 Sesuatu yang tidak berlaku
berdasarkan adat kebiasaan,
bagaikan tidak berlaku dalam
kenyataan.
 Contoh: Seseorang yang mengaku
bahwa harta yang ada pada orang
lain adalah harta miliknya, tetapi dia
tidak bisa menjelaskan dari mana
asal harta tersebut.
 ‫باإلجتاد‬ ‫الينقض‬ ‫اإلجتُاد‬
Ijtihad Tidak dapat dibatalkan dengan
ijtihad
 ‫الحرام‬ ‫غلب‬ ‫والحرام‬ ‫الحالل‬ ‫اجتمع‬ ‫اذا‬
Apabila antara yang haram dan yang
halal berkumpul dimenangkan yang
haram
 ‫السفر‬ ‫الحضروجانب‬ ‫جانب‬ ‫العبادة‬ ‫فى‬ ‫اجتمع‬ ‫اذا‬
‫السفر‬ ‫جانب‬ ‫غلب‬
 Apabila aspek di rumah dengan aspek bepergian berkumpul
dalam suatu ibadah, maka dimenangkan yang aspek
bepergian
 ‫المانع‬ ‫قدم‬ ‫والمقتضى‬ ‫المانع‬ ‫تعارض‬ ‫اذا‬
 Apabila antara yang mencegah dan yang mengharuskan
berlawanan maka didahulukan yang mencegah
 ‫محبوب‬ ‫عيرها‬ ‫وفى‬ ‫مكروه‬ ‫بالقرب‬ ‫اإليثار‬
 Mengutamakan orang lain dalam ibadah dimakruhkan
sedang selain ibadah disenangi
 ‫تابع‬ ‫التابع‬
 Pengikut itu hukumnya sebagai yang mengikuti
 ‫بالحكم‬ ‫اليفرد‬ ‫التابع‬
 Pengikut itu tidak diberi hukum sendiri
 ‫المتبوع‬ ‫بسقوط‬ ‫ساقط‬ ‫التابع‬
 Pengikut menjadi gugur dengan gugurnya yang diikuti
 ‫األصل‬ ‫سقط‬ ‫اذا‬ ‫يسقط‬ ‫الفرع‬
 Hukum cabang menjadi gugur manakala induknya gugur
 ‫المتبوع‬ ‫على‬ ‫يتقدم‬ ‫ال‬ ‫التابع‬
 Pengikut itu tidak boleh mendahului yang diikuti
 ‫غيرها‬ ‫فى‬ ‫يغتفر‬ ‫ماال‬ ‫التوابع‬ ‫فى‬ ‫يغتفر‬
 Pengikut dapat dimaafkan selainnya tidak
 ‫بالمصلحة‬ ‫منوط‬ ‫الرعية‬ ‫على‬ ‫اإلمام‬ ‫تصرف‬
 Kebijaakan imam kepada rakyatnya harus dikaitkan dengan
Kemaslahatan
 ‫بالشبُاة‬ ‫تسقط‬ ‫الحدود‬
Penegakan had bisa dibatalkan karena adanya Subhat
‫مستحب‬ ‫الخالف‬ ‫من‬ ‫الخروج‬
Keluar dari pertentangan itu diutamakan
‫بالمعاصى‬ ‫تناط‬ ‫ال‬ ‫الرخص‬
Keringanan itu tidak boleh dikaitkan dengan kemaksiatan
‫منه‬ ‫يتولد‬ ‫بما‬ ‫رضا‬ ‫بالشيء‬ ‫الرضا‬
Rela akan sesuatu berarti rel apula akibatnya
‫قول‬ ‫ساكت‬ ‫الى‬ ‫ينسب‬ ‫ال‬
Suatu perkataan tidak dapat disandarkan pada orang yang
diam
‫فضال‬ ‫اكثر‬ ‫كان‬ ‫فعال‬ ‫اكثر‬ ‫ماكان‬
Apa saja yang lebih banyak pekerjaannya berarti lebih banyak
pula keutamaannya
‫القاصر‬ ‫من‬ ‫افضل‬ ‫المتعدى‬
Perbuatan yang mencakup kepentingan orang lain lebih
uatama daripada yang hanya sebatas kepentingan sendiri
Kisi-kisi UTS
Pengertian Secara Bahasa dan Istilah : Qawaid
Fiqhiyah
Pengertian Qaidah Fiqh menurut Mahasiswa sendiri
Perbedaan istilah : Qaidah Fiqhiyah bersifat Kulliy dan
Aghlabiy
Pengertian Hukum Amaliy dan Dalil Tafshiliy
Macam Qaidah Fiqh dari berbagai Segi-nya dan
contohnya
Perbedaan Qaidah Fiqh dengan Ushul Fiqh
Perbedaan Qaidah Fiqh dengan Qaidah Ushul
Manfaat / Kegunaan adanya Qaidah Fiqhiyah
Qaidah Fiqhiyyah

More Related Content

What's hot

Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Yusuf Darismah
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Izzatul Ulya
 
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadisikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
Marhamah Saleh
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
Amiruddin Ahmad
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
Marhamah Saleh
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
dwi agus qomarul hadi
 
QIYAS ISTITSNA'I
QIYAS ISTITSNA'IQIYAS ISTITSNA'I
QIYAS ISTITSNA'I
Islamic Studies
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyas
Rikza Adhia
 
Al Qawaid Al Fiqhiyah
Al Qawaid Al FiqhiyahAl Qawaid Al Fiqhiyah
Al Qawaid Al Fiqhiyah
Ahmad Muslimin
 
Maslahah mursalah
Maslahah mursalahMaslahah mursalah
Maslahah mursalah
Nelfi Amiera Mizan
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Miftah Iqtishoduna
 
Kaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyahKaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyah
Muhammad Ade Riza
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamEkonomiIslam
 
Introduction to Usul Fiqh : istihsan
Introduction to Usul Fiqh : istihsanIntroduction to Usul Fiqh : istihsan
Introduction to Usul Fiqh : istihsan
NaimAlmashoori
 
PS201-Chapter four
PS201-Chapter fourPS201-Chapter four
PS201-Chapter four
MOHD GHADAFI SHARI
 
Dallah dalam Ilmu Mantiq
Dallah dalam Ilmu MantiqDallah dalam Ilmu Mantiq
Dallah dalam Ilmu Mantiq
Islamic Studies
 

What's hot (20)

Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadisikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 
QIYAS ISTITSNA'I
QIYAS ISTITSNA'IQIYAS ISTITSNA'I
QIYAS ISTITSNA'I
 
01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyas
 
Al Qawaid Al Fiqhiyah
Al Qawaid Al FiqhiyahAl Qawaid Al Fiqhiyah
Al Qawaid Al Fiqhiyah
 
Maslahah mursalah
Maslahah mursalahMaslahah mursalah
Maslahah mursalah
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
Kaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyahKaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyah
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam Islam
 
Introduction to Usul Fiqh : istihsan
Introduction to Usul Fiqh : istihsanIntroduction to Usul Fiqh : istihsan
Introduction to Usul Fiqh : istihsan
 
Qawaid kelima
Qawaid kelimaQawaid kelima
Qawaid kelima
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
PS201-Chapter four
PS201-Chapter fourPS201-Chapter four
PS201-Chapter four
 
Dallah dalam Ilmu Mantiq
Dallah dalam Ilmu MantiqDallah dalam Ilmu Mantiq
Dallah dalam Ilmu Mantiq
 

Similar to Qaidah Fiqhiyyah

Agama 3 sesi 1 kelompok 2 Kedudukan Qaidah Fiqhiyah
Agama 3 sesi 1 kelompok 2 Kedudukan Qaidah FiqhiyahAgama 3 sesi 1 kelompok 2 Kedudukan Qaidah Fiqhiyah
Agama 3 sesi 1 kelompok 2 Kedudukan Qaidah Fiqhiyah
FahmiIbrahim10
 
makalah qawaid uhuliyah dan fiqiyah 2.docx
makalah qawaid uhuliyah dan fiqiyah 2.docxmakalah qawaid uhuliyah dan fiqiyah 2.docx
makalah qawaid uhuliyah dan fiqiyah 2.docx
AmeliaJonson1
 
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Edi PeranTauan
 
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptxSlide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
sucihandayani23
 
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul FiqhSlide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
RachmaRusdi
 
Bab 6 ushul fikih
Bab 6 ushul fikihBab 6 ushul fikih
Bab 6 ushul fikih
wahyudinia112
 
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptxSlide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Jimatul Arrobi
 
al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
NofriyantoNofriyanto
 
01 pengantar-ushul-fiqh
01 pengantar-ushul-fiqh01 pengantar-ushul-fiqh
01 pengantar-ushul-fiqh
Akhi Andri Yaldi
 
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxKata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Raja Aidil Angkat
 
AL-QAWAID.pptx
AL-QAWAID.pptxAL-QAWAID.pptx
AL-QAWAID.pptx
waspklg
 
KELOMPOK 8 USHUL FIQIH.pptx
KELOMPOK 8 USHUL FIQIH.pptxKELOMPOK 8 USHUL FIQIH.pptx
KELOMPOK 8 USHUL FIQIH.pptx
halimyusri
 
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptxPPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
MohammadSobri2
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsan
Muli Bluelovers
 
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptxPertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
FauziahNurHutauruk
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyah
Yorgie August
 
Pembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqihPembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqih
ALI FIKRI
 
Qawaid fiqhiyyah
Qawaid fiqhiyyahQawaid fiqhiyyah
Qawaid fiqhiyyah
Pepta Sapitri
 

Similar to Qaidah Fiqhiyyah (20)

Agama 3 sesi 1 kelompok 2 Kedudukan Qaidah Fiqhiyah
Agama 3 sesi 1 kelompok 2 Kedudukan Qaidah FiqhiyahAgama 3 sesi 1 kelompok 2 Kedudukan Qaidah Fiqhiyah
Agama 3 sesi 1 kelompok 2 Kedudukan Qaidah Fiqhiyah
 
makalah qawaid uhuliyah dan fiqiyah 2.docx
makalah qawaid uhuliyah dan fiqiyah 2.docxmakalah qawaid uhuliyah dan fiqiyah 2.docx
makalah qawaid uhuliyah dan fiqiyah 2.docx
 
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
 
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptxSlide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
 
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul FiqhSlide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
 
Bab 6 ushul fikih
Bab 6 ushul fikihBab 6 ushul fikih
Bab 6 ushul fikih
 
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptxSlide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh PPT.pptx
 
al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
 
al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
 
01 pengantar-ushul-fiqh
01 pengantar-ushul-fiqh01 pengantar-ushul-fiqh
01 pengantar-ushul-fiqh
 
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxKata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
 
AL-QAWAID.pptx
AL-QAWAID.pptxAL-QAWAID.pptx
AL-QAWAID.pptx
 
KELOMPOK 8 USHUL FIQIH.pptx
KELOMPOK 8 USHUL FIQIH.pptxKELOMPOK 8 USHUL FIQIH.pptx
KELOMPOK 8 USHUL FIQIH.pptx
 
Hukum makan katak
Hukum makan katakHukum makan katak
Hukum makan katak
 
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptxPPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsan
 
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptxPertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyah
 
Pembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqihPembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqih
 
Qawaid fiqhiyyah
Qawaid fiqhiyyahQawaid fiqhiyyah
Qawaid fiqhiyyah
 

More from GradeAlfonso

13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
GradeAlfonso
 
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
GradeAlfonso
 
10 surat dakwaan
10 surat dakwaan10 surat dakwaan
10 surat dakwaan
GradeAlfonso
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
GradeAlfonso
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
GradeAlfonso
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
GradeAlfonso
 
4 ilmu bantu hapid
4  ilmu bantu hapid4  ilmu bantu hapid
4 ilmu bantu hapid
GradeAlfonso
 
2 awal proses hukum acara pidana
2  awal proses hukum acara pidana2  awal proses hukum acara pidana
2 awal proses hukum acara pidana
GradeAlfonso
 
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
GradeAlfonso
 
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
GradeAlfonso
 

More from GradeAlfonso (10)

13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
 
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
 
10 surat dakwaan
10 surat dakwaan10 surat dakwaan
10 surat dakwaan
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
 
4 ilmu bantu hapid
4  ilmu bantu hapid4  ilmu bantu hapid
4 ilmu bantu hapid
 
2 awal proses hukum acara pidana
2  awal proses hukum acara pidana2  awal proses hukum acara pidana
2 awal proses hukum acara pidana
 
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
 
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 

Qaidah Fiqhiyyah

  • 1. Qaidah Fiqhiyyah Oleh : Grade Alfonso, M.HI*) Salah seorang pecinta ilmu dan tinggal di Kota Malang yang Damai Indah Bersahaja Note : Saya ikhlaskan Materi ini untuk didownload dan mohon keikhlasannya berikan kritik “Terpedas” anda dan saran untuk perbaikan Materi / Konten ini. Mari berbagi kebaikan 
  • 2. Kontrak Belajar 1. Komponen Evaluasi hasil Belajar : A. Presensi : 4 x tanpa keterangan tdk bisa mengikuti UTS dan UAS B. Izin : “Kepentingan Keluarga” harus jelas C. Diskusi : Keaktifan Dlm Diskusi D. Performa : Demonstrasi di Kelas E. Penugasan F. UTS dan UAS
  • 3. TATA TERTIB a. Cara Berpakaian b. Penggunaan Hand Phone c. Keterlambatan d. Makan/minum di kelas e. Bertanya/menyampaikan pendapat f. Tidur di Kelas g. Izin meninggalkan kelas
  • 4. Materi Pengertian Qawaidul Fiqhiyah Hubungan antara Qawa’idul Ushuliyah, Dhawabitul Fiqhiyah, Fiqh, Ushul Fiqh dan Qawaidul Fiqhiyah Hubungan Maqashid Tasyri’ Dg Q. Fiqhiyah Obyek, Ruang Lingkup dan Tujuan Q. Fiqhiyah Pembagian / Macam-macam Qawaidul Fiqhiyah Sejarah Pembentukan Qawaidul Fiqhiyah Qaidah Yang Berkaitan Dengan Niat Qaidah Yang Berkaitan Dengan Keyakinan Ujian Tengah Semester
  • 5. Materi Qaidah Yang Berkaitan Dengan Kesukaran Variasi Jenis Kesukaran Dalam Q. Fiqhiyah Qaidah Yang Berkaitan Dengan Dharurat Variasi Jenis Dharurat Dalam Q. Fiqhiyah Qaidah Yang Berkaitan Dengan Adat Kebiasaan Macam dan Jenis Qaidah Ghair Asasiyah Sekilas tentang Qaidah Jinaiyah Implementasi Q. Fiqhiyah Dlm Masail Hadisiyah Ujian Akhir Semester
  • 6. Pengertian Qaidah Qawaid merupakan bentuk jamak dari Qaidah, yang kemudian dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah kaidah yang berarti aturan atau patokan. Kaidah bisa berarti al-Asas (dasar atau pondasi), al- Qanun (peraturan dan kaidah dasar), al-Mabda’ (prinsip), dan al- Nasaq (metode atau cara)
  • 7. Pengertian Fiqh Sedangkan menurut istilah Fiqh adalah ilmu yang menerangkan hukum- hukum syara’ yang bersifat Amaliyah (Praktis) yang diambilkan dari dalil-dalil yang Tafshiliy (Terperinci).
  • 8. Pengertian Qaidah Fiqhiyah  ‫منها‬ ‫أحكامها‬ ‫يفهم‬ ‫كثيرة‬ ‫جزئيات‬ ‫عليه‬ ‫ينطبق‬ ‫الذى‬ ‫الكلى‬ ‫األمر‬ "Suatu perkara kulli yang bersesuaian dengan juziyah yang yang banyak yang dari padanya diketahui hukum-hukum juziyat itu". Atau dengan kata lain:  ‫قصد‬ ‫التى‬ ‫واألغراض‬ ‫أحكامه‬ ‫الشارع‬ ‫عليها‬ ‫بنى‬ ‫التى‬ ‫باألسس‬ ‫المتعلقة‬ ‫الفضايا‬ ‫بتشريسعه‬ ‫إليها‬ “Hukum-hukum yang berkaitan dengan asas hukum yang di bangun oleh syari' serta tujuan-tujuan yang dimaksud dalam pensyariatannya". Qawaidul Fiqhiyah adalah : “Suatu perkara kulli (kaidah-kaidah umum) yang berlaku pada semua bagian-bagian atau cabang- cabangnya yang banyak yang dengannya diketahui hukum-hukum cabang itu”
  • 9. Pembagian Kaidah Fiqhiyah A. Segi Fungsi Dibedakan menjadi dua, yaitu Kulliyah dan Juz’iyyah. Disebut Kulliyah karena memiliki cakupan-cakupan yang begitu luas. Kaidah ini dikenal sebagai al-Qawaid al- Kubra al-Asasiyyat, umpamanya : “Adat dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan hukum” Kaidah ini mempunyai beberapa turunan kaidah yang berperan Juz’iyyat, diantaranya : “Sesuatu yang dikenal secara kebiasaan seperti sesuatu yang telah ditentukan sebagai syara’” “Sesuatu yang ditetapkan berdasarkan kebiasaan seperti ditetapkan dengan nash” Dengan demikian, kaidah yang berfungsi Juz’iyyat adalah kaidah yang cakupannya lebih atau bahkan sangat sempit sehingga tidak dihadapkan dengan furu’.
  • 10. B. Segi Mustasnayat Dibedakan menjadi dua, yaitu : kaidah yang tidak memiliki Pengecualian dan yang mempunyai pengecualian.  Kaidah fiqh yang tidak mempunyai pengecualian adalah sabda Nabi Muhammad SAW. “Bukti dibebankan kepada penggugat dan sumpah dibebankan kepada tergugat”  Kaidah fiqh lainnya adalah kaidah yang mempunyai pengecualian kaidah yang tergolong pada kelompok yang terutama diikhtilafkan oleh ulama. “Apabila ada dua orang meminta keputusan hukum kepadamu, maka janganlah engkau memutuskan untuk orang yang pertama sebelum engkau mendengar keterangan orang kedua agar engkau mengetahui bagaimana harus memutuskan hukum “
  • 11. C. Segi Kualitas Kaidah Kunci : Adalah bahwa seluruh kaidah fiqh pada dasarnya, dapat dikembalikan kepada satu kaidah, yaitu : “Menolak kerusakan (kejelekan) dan mendapatkan maslahat” Kaidah Asasi : Adalah kaidah fiqh yang tingkat kesahihannya diakui oleh seluruh aliran hukum Islam. Kaidah fiqh tersebut adalah : • “Perbuatan / perkara itu bergantung pada niatnya” • “Kenyakinan tidak hilang dengan keraguan” • “Kesulitan mendatangkan kemudahan” • “Kerusakan / kemafsadatan itu harus dihilangkan” • “Adat dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan hukum” Kaidah fiqh yang diterima oleh semua aliran hukum sunni Kaidah fiqh yang diterima oleh semua aliran hukum sunni adalah Majallah al-Ahkam al-Adliyyat”, kaidah ini dibuat diabad XIX M, oleh lajnah fuqaha usmaniah.
  • 12. Perbedaan Ushul dan Qaidah Fiqh  Kaidah ushul adalah cara menggali hukum syara’ yang praktis. Sedangkan kaidah fiqh adalah kumpulan hukum-hukum yang serupa yang kembali kepada satu hukum yang sama.  Kaidah-kaidah ushul muncul sebelum furu’ (cabang). Sedangkan kaidah fiqh muncul setelah furu’.  Kaidah-kaidah ushul menjelaskan masalah- masalah yang terkandung di dalam berbagai macam dalil yang rinci yang memungkinkan dikeluarkan hukum dari dalil-dalil tersebut. Sedangkan kaidah fiqh menjelaskan masalah fiqh yang terhimpun di dalam kaidah.
  • 13. Perbedaan Qaidhah Fiqhiyyah dan Qaidah Ushuliyyah 1. Qaidah Ushuliyyah dibuat oleh para ulama dimaksudkan sebagai ketentuan umum untuk memproduksi ketentuan- produk hukum (produk2 fiqh). ‫السبب‬ ‫بخصوص‬ ‫ال‬ ‫اللفظ‬ ‫بعموم‬ ‫العبرة‬ ‫اإلباحة‬ ‫األشياء‬ ‫فى‬ ‫األصل‬ Sedangkan Qaidah Fiqhiyyah dibuat oleh para ulama sbg ketentuan umum yg menginformasikan adanya produk- produk fiqh yg satu tema yg diikat oleh kaidah fiqhiyyah itu.
  • 14. Lanjutan 2. Secara teoritik Qaidah Ushuliyyah itu menghasilkan produk-produk fiqh. Dengan demikian Keberadaan qaidah ushuliyyah lebih dahulu daripada qaidah fiqhiyyah. Kerana kaidah fiqhiyyah itu ada disebabkan adanya produk-produk fiqh. Karena produk-produk fiqh ada karena adanya Qaidah Ushuliyyah.
  • 15. Lanjutan 3.Secara teoritik Qaidah Ushuliyyah adalah norma-norma umum yang bersifat mutlak dan karenanya berlaku untuk kondisi apapun, Sedangkan Qaidah Fiqhiyyah adalah norma umum yg bersifat mayoritas yang menerima pengecualian.
  • 16. Manfaat Kaidah Fiqhiyah 1. Mempermudah dalam menguasai materi hukum karena kaidah telah dijadikan patokan yang mencakup banyak persoalan. 2. Kaidah membantu menjaga dan menguasai persoalan-persoalan yang banyak diperdebatkan, karena kaidah dapat mengelompokkan persoalan-persoalan berdasarkan illat yang dikandungnya. 3. Mendidik orang yang berbakat fiqih dalam melakukan analogi (ilhaq) dan tahkrij untuk mengetahui hukum permasalahan- permasalahan baru.
  • 17. 4. Mempermudah orang yang berbakat fiqh dalam mengikuti(memahami) bagian- bagian hukum dengan mengeluarkannya dari thema yang berbeda-beda serta meringkasnya dalam satu topik tertentu. 5. Meringkas persoalan-persoalan dalam satu ikatan menunjukkan bahwa hukum dibentuk untuk menegakkan maslahat yang saling berdekatan ataupun menegakkan maslahat yang lebih besar. 6. Pengetahuan tentang kaidah merupakan kemestian karena kaidah mempermudah cara memahami furu’ yang bermacam- macam.
  • 18. QAIDAH ASASIYAH Qaidah Pertama (Qaidah yang berkaitan dengan NIAT)
  • 19. ‫بمقاصدها‬ ‫األمور‬ Segala sesuatu tergantung pada Tujuannya Dasar Hukum Penyusunan Qaidah : ‫حنفاء‬ ‫الدين‬ ‫له‬ ‫مخلصين‬ ‫هللا‬ ‫ليعبدوا‬ ّ‫ال‬‫ا‬ ‫امروا‬ ‫وما‬(...‫نة‬ّ‫ي‬‫الب‬5:)  Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan kepada-Nya dalam agama yang lurus ‫منها‬ ‫نؤته‬ ‫األخرة‬ ‫ثواب‬ ‫يرد‬ ‫من‬ ‫و‬ ‫منها‬ ‫نؤته‬ ‫ّنيا‬‫د‬‫ال‬ ‫ثواب‬ ‫يرد‬ ‫من‬ ‫و‬(‫عمران‬ ‫ال‬145)  Barangsiapa yang menghendaki pahala dunia niscaya kami berikan kepadanya pahala di dunia itu dan barangsiapa yang menghendaki pahala akhirat niscaya kami berikan pula pahala akhirat itu
  • 20. ‫نوى‬ ‫ما‬ ‫امرئ‬ ‫لكل‬ ‫وإنما‬ ‫بالنيات‬ ‫األعمال‬ ‫إنما‬ (‫الحديث‬) Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada Niat dan sesungguhnya bagi seseorang itu ( yang diperhitungkan ) adalah berdasarkan apa yang Ia niatkan ) ‫له‬ ‫نية‬ ‫ال‬ ‫لمن‬ ‫العمل‬(‫الحديث‬) Tiada ( Pahala ) bagi orang yang tidak berniat
  • 21. Qaidah Cabang ‫ا‬ ‫تفصيال‬ ‫و‬ ‫جملة‬ ‫له‬ ‫ض‬ّ‫التعر‬ ‫يشترط‬ ‫ماال‬‫نه‬ّ‫ي‬‫ع‬ ‫ذا‬ ّ‫يضر‬ ‫لم‬ ‫واخطأ‬ “Perbuatan yang tidak disyaratkan untuk dijelaskan, baik secara global maupun perinciannya, jika kemudian dipastikan dan ternyata salah, maka kesalahannya tidak membahayakan (membatalkan ibadahnya)” ‫مب‬ ‫فيه‬ ‫فالخطأ‬ ‫ض‬ّ‫التعر‬ ‫فيه‬ ‫يشترط‬ ‫ما‬ ‫و‬‫طل‬ “Suatu Perbuatan yang disyaratkan untuk dijelaskan, maka jika salah akan berdampak pada batalnya perbuatan itu “
  • 22. ‫ت‬ ‫يشترط‬ ‫وال‬ ‫جملة‬ ‫له‬ ‫ض‬ّ‫التعر‬ ‫يجب‬ ‫وما‬‫عيينه‬ ّ‫ضر‬ ‫فأخطأ‬ ‫نه‬ّ‫ي‬‫ع‬ ‫اذا‬ ‫تفصيال‬ “Suatu perbuatan yang harus dijelaskan secara garis besarnya saja dan tidak disyaratkan untuk terperinci, jika kemudian disebutkan secara terperinci dan ternyata salah, maka bisa merusak amalan tersebut” ‫ة‬ّ‫ي‬ّ‫ن‬‫ال‬‫الع‬ ‫اللفظ‬ ‫ص‬ّ‫ص‬‫تخ‬ ‫اليمين‬ ‫فى‬‫م‬ّ‫م‬‫تع‬ ‫وال‬ ‫ام‬ ‫الخاص‬ “Niat dalam sumpah mengkhususkan lafadz yang bersifat Umum dan tidak sebaliknya, yakni menggeneralisir lafadz yang khusus”
  • 23. ‫فى‬ ّ‫ال‬‫إ‬ ‫فظ‬ّ‫آل‬‫ال‬ ‫ة‬ّ‫ي‬‫ن‬ ‫على‬ ‫لفظ‬ّ‫ل‬‫ا‬ ‫مقاصد‬ ‫القاضى‬ ‫عند‬ ‫اليمين‬ ‫وهو‬ ‫واحد‬ ‫موضع‬ ‫القاضى‬ ‫ة‬ّ‫ي‬‫ن‬ ‫على‬ ‫فإنها‬ “Maksud dari Lafadz itu menurut niat orang yang mengucapkannya, kecuali dalam satu tempat, yaitu dalam sumpah dihdapan Hakim, maka dalam keadaan demikian itu maksud lafadz harus mengikuti niat si hakim”
  • 24. ‫ل‬ ‫ال‬ ‫والمعانى‬ ‫للمقاصد‬ ‫العقود‬ ‫فى‬ ‫العبرة‬‫أللفاظ‬ ‫والمبانى‬ “yang dimaksud dengan aqad adalah maksud atau makna, bukan lafadz atau bentuk perkataan” ‫اذا‬ ‫اعذارها‬ ‫من‬ ‫لعذر‬ ‫العبادة‬ ‫عن‬ ‫المنقطع‬ ‫ثوابها‬ ‫له‬ ‫حصل‬ ‫العذر‬ ‫لوال‬ ‫حضورها‬ ‫نوى‬ “seseorang yang tidak dapat melaksanakan ibadah karena suatu halangan padahal ia berniat untuk melakukannya jika tiada halangan , maka ia mendapatkan pahala”
  • 25. QAIDAH ASASIYAH Qaidah Kedua Qaidah Yang Berkaitan Dengan KEYAKINAN
  • 26. ‫بالشاك‬ ‫يزال‬ ‫ال‬ ‫اليقين‬ Dasar Hukum Penyusunan Kaidah :  ‫اخرج‬ ‫عليه‬ ‫فأشكل‬ ‫شيأ‬ ‫بطنه‬ ‫فى‬ ‫احدكم‬ ‫وجد‬ ‫اذا‬ ‫حتى‬ ‫المسجد‬ ‫من‬ ّ‫يخرجن‬ ‫فال‬ ‫ال‬ ‫ام‬ ‫شيئ‬ ‫منه‬ ‫ريحا‬ ‫يجد‬ ‫او‬ ‫صوتا‬ ‫يسمع‬ Apabila seorang di antara kalian menemukan sesuatu di dalam perutnya kemudian sangsi apakah telah keluar dari perutnya atau belum , maka janganlah keluar dari masjid sehingga mendengar suara atau mendapatkan baunya
  • 27. ‫ى‬ّ‫ل‬‫ص‬ ‫يدركم‬ ‫فلم‬ ‫صالته‬ ‫فى‬ ‫احدكم‬ ّ‫شك‬ ‫اذا‬ ‫ما‬ ‫على‬ ‫واليبن‬ ّ‫ّك‬‫ش‬‫ال‬ ‫فليطرح‬ ‫اربعا‬ ‫او‬ ‫أثالثا‬ ‫استيقن‬ Apabila salah seorang di antara kalian ragu dalam mengerjakan shalat, tidak tahu berapa rakaat yang telah dikerjakan tiga ataukah empat rakaat, maka buanglah keragu-raguan itu dan berpeganglah kepada apa yang diyakini ( yang paling sedikit )
  • 28. Qaidah Cabang  ‫كان‬ ‫ما‬ ‫على‬ ‫كان‬ ‫ما‬ ‫بقاء‬ ‫اآلصل‬ Hukum Asal adalah tetapnya apa yang telah ada atas apa yang telah ada  ‫مة‬ّ‫ذ‬‫ال‬ ‫برأة‬ ‫اآلصل‬ Hukum yang Asal adalah bebasnya seseorang dari segala tanggungan  ‫يفعله‬ ‫لم‬ ‫ه‬ّ‫ن‬‫ا‬ ‫فاآلصل‬ ‫ال‬ ‫ام‬ ‫شيئا‬ ‫افعل‬ ّ‫شك‬ ‫من‬ Barangsiapa ragu-ragu apakah ia telah melakukan sesuatu atau belum maka hukum yang terkuat adalah ia belum melakukan sesuatu  ‫القل‬ ‫على‬ ‫حمل‬ ‫الكثير‬ ‫او‬ ‫القليل‬ ‫فى‬ ّ‫شك‬ ‫و‬ ‫الفعل‬ ‫ن‬ّ‫ق‬‫تي‬ ‫من‬‫يل‬ ‫ن‬ّ‫ق‬‫المتي‬ ‫آلنه‬ Barangsiapa yang yakin melakukan pekerjaan tetapi ragu-ragu tentang sedikit-banyaknya perbuatan, maka yang dianggap adalah yang sedikit karena hal itu yang meyakinkan
  • 29.  ‫بيقين‬ ّ‫ال‬‫إ‬ ‫يرتفع‬ ‫ال‬ ‫بيقين‬ ‫ثبت‬ ‫ما‬ ّ‫ان‬ Sesunggunya sesuatu yang berdasarkan keyakinan tidak dapat dihilangkan kecuali dengan yang yakin pula  ‫العدم‬ ‫اآلصل‬ Asal dari segala hukum adalah tidak adanya beban  ‫زمن‬ ‫بأقرب‬ ‫تقديره‬ ‫حادث‬ ّ‫ل‬‫ك‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬ Asal dari setiap kasus mengenai perkiraan waktu adalah dilihat dari yang terdekat waktunya  ‫على‬ ‫الدليل‬ ّ‫ل‬‫يد‬ ‫ى‬ّ‫ت‬‫ح‬ ‫اإلباحة‬ ‫اآلشياء‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬ ‫التحريم‬ Hukum asal sesuatu adalah kebolehan sehingga terdapat bukti yang mengharamkannya
  • 30.  ‫على‬ ‫الدليل‬ ّ‫ل‬‫يد‬ ‫ى‬ّ‫ت‬‫ح‬ ‫التحريم‬ ‫اآلشياء‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬ ‫اإلباحة‬ Hukum asal sesuatu adalah keharaman sehingga terdapat bukti yang memperbolehkannya  ‫واإلتباع‬ ‫التوفيق‬ ‫اإلبادات‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬ Hukum Asal dari Ibadah adalah mengikuti ajaran yang telah ditetapkan  ‫التحريم‬ ‫اإلبضاء‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬ Hukum asal tentang seks adalah Haram  ‫الحقيقة‬ ‫الكالم‬ ‫فى‬ ‫اآلصل‬ Hukum asal dalam memahami kalimat adalah hakikat
  • 31. QAIDAH ASASIYAH Qaidah Ketiga Qaidah Yang Berkaitan Dengan KEMUDAHAN
  • 33. Dasar Penyusunan Qaidah ‫العسر‬ ‫بكم‬ ‫يريد‬ ‫وال‬ ‫اليسر‬ ‫بكم‬ ‫هللا‬ ‫يريد‬(‫البقرة‬:158) Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu ‫حرج‬ ‫من‬ ‫الدين‬ ‫فى‬ ‫لكم‬ ‫جعل‬ ‫وما‬(‫الحج‬:78) Dan Dia tidak menjadikan untukmu dalam agama suatu kesulitan ‫السمحة‬ ‫ّة‬‫ي‬‫الحنف‬ ‫هللا‬ ‫الى‬ ‫ين‬ّ‫د‬‫ال‬ ّ‫احب‬ ‫يسر‬ ‫الدين‬(‫الب‬ ‫رراه‬‫خارى‬) Agama itu memudahkan , agama yang disenangi Allah adalah agama yang benar dan mudah
  • 34. ‫ضعيفا‬ ‫اآلنسان‬ ‫خلق‬ ‫و‬ ‫عنكم‬ ‫ف‬ّ‫ف‬‫يخ‬ ‫ان‬ ‫هللا‬ ‫يريد‬(‫الن‬‫ساء‬:28) Allah menghendaki keringanan padamu dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah ‫عزائ‬ ‫يؤتى‬ ‫ان‬ ّ‫يحب‬ ‫كما‬ ‫رخصه‬ ‫يؤتى‬ ‫ان‬ ّ‫يحب‬ ‫هللا‬ ّ‫ان‬‫مه‬(‫رواه‬ ‫احمد‬) Sesungguhnya Allah suka memberikan keringanan-keringananNya sbgmn Ia senang memberikan keharusan-keharusan-Nya ‫ب‬ ّ‫مطمئن‬ ‫وقلبه‬ ‫اكره‬ ‫من‬ ‫اآل‬ ‫ايمانه‬ ‫بعد‬ ‫من‬ ‫هلل‬ ‫با‬ ‫كفر‬ ‫من‬‫اآليمان‬ (‫النحل‬:106) Barangsiapa yang kufur kepada Allah setelah mempercayai-Nya ( dia mendapatkan kemurkaan dari-Nya) kecuali bagi org yg dipaksa, padahal dalam hatinya tetap tenang dalam keimanan
  • 35. Macam-macam Kesulitan Dr. Wahbah az Zuhaili: a. Kesulitan Mu’tadah Kesulitan yang bersifat alami dimana manusia mampu mencari jalan keluarnya sehingga ia blm masuk pada keterpaksaan b. Kesulitan Ghair Mu’tadah Kesulitan yang tidak bersifat kebiasaan, dimana manusia tidak mampu memikul kesulitan itu, karena jika ia melakukannya niscaya akan merusak diri dan memberatkan kehidupannya.
  • 36. Qaidah Cabang ‫ضاق‬ ‫اآلمر‬ ‫اتسع‬ ‫واذا‬ ‫سع‬ّ‫ت‬‫ا‬ ‫اآلمر‬ ‫ضاق‬ ‫اذا‬ Apabila suatu perkara itu sempit, maka hukumnya menjadi luas, sebaliknya jika suatu perkara itu luas, maka hukumnya menjadi sempit ‫ه‬ّ‫د‬‫ض‬ ‫الى‬ ‫انعكس‬ ‫ه‬ّ‫د‬‫تجاوزح‬ ‫ما‬ ّ‫ل‬‫ك‬ Semua yang melampaui batas, maka (hukumnya) berbalik kepada kebalikannya
  • 37. Sebab-sebab Kesulitan a. Karena Safar b. Karena Maradl c. Karena Ikrah d. Karena Nisyan e. Karena Jahl f. Karena Umumul Balwa g. Karena Naqsh
  • 38. Bentuk-bentuk Keringanan a. Tahfiful Isqath ( Ibadah haji ) b. Tahfiful Tanqish ( Qashr ) c. Tahfiful Ibdal ( Tayammum ) d. Tahfiful Taqdim ( Jama’ Taqdim ) e. Tahfiful Ta’khir ( Jama’ Ta’khir ) f. Tahfiful Tarkhis ( Benda Najis-Obat )
  • 39. QAIDAH ASASIYAH Qaidah Keempat Qaidah Yang Berkaitan Dengan DHARURAT
  • 41. Maksudnya ialah jika sesuatu itu dianggap sedang atau akan bahkan memang menimbulkan kemadaratan, maka keberadaannya wajib dihilangkan. Sekalipun demikian, kemadaratan itu tidak boleh dihilangkan dengan kemadaratan yang lain, sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW: َ‫ر‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ال‬ َ‫ار‬َ‫ر‬ ِ‫ض‬َ‫ال‬ َ‫و‬artinya : “Tidak diperbolehkan membuat kemadharatan pada diri sendiri dan kemadharatan pada orang lain”.
  • 42. َّ‫د‬‫ٱل‬ َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ت‬ۡ‫ي‬َ‫م‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ۡ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ِ‫ه‬ُ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ير‬ ِ‫نز‬ ِ‫خ‬ۡ‫ٱل‬ َ‫م‬ ۡ‫ح‬َ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫م‬‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َّ‫ل‬ َ‫ب‬ َ‫ر‬ۡ‫َي‬‫غ‬ َّ‫ر‬ُ‫ط‬ ۡ‫ٱض‬ ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِِۖ َّ‫ٱّلل‬ ِ‫ر‬ۡ‫َي‬‫غ‬ِ‫ل‬ۡ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬ۡ‫ث‬ِ‫إ‬ ٓ َ‫ال‬َ‫ف‬ ٖ‫اد‬َ‫ع‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ٖ‫اغ‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِِۚ‫ه‬ ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫ر‬ ٞ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ َ َّ‫ٱّلل‬١٧٣ Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Dasar Dalil Qaidah
  • 44. ُ‫ات‬َ‫ر‬ ْ‫رو‬َّ‫ض‬‫ال‬ُ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫ت‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ظ‬ْ‫خ‬َ‫م‬‫ال‬ Artinya : “Kemudharatan itu membolehkan hal-hal yang dilarang” Jadi dari kaidah ini dapat disimpulkan, bahwa dalam keadaan (sangat) terpaksa, maka orang diizinkan melakukan perbuatan yang dalam keadaan biasa terlarang, karena apabila tidak demikian, mungkin akan menimbulkan suatu kemadhorotan pada dirinya.
  • 45. َ‫ح‬‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫اأ‬َ‫م‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ر‬ُ‫ر‬َّ‫ض‬‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫ر‬َّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ي‬َ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ار‬َ‫د‬ Artinya :“Sesuatu yang diperbolehkan karena kondisi dlarurot harus disesuaikan menurut batasan yang ukuran yang dibutuhkan dlorurot tersebut.” Maksudnya sesuatu yang asalnya dilarang, lalu diperbolehkan lantaran keadaan yang memaksa (dlorurot), harus disesuaikan dengan kadar ukuran dlorurot yang sedang dideritanya, dan tidak boleh dinikmati sepuas-puasnya atau seenaknya saja
  • 46. َ‫ل‬َ‫ط‬َ‫ب‬ ٍ‫ر‬ْ‫ذ‬ُ‫ع‬ِ‫ل‬َ‫از‬َ‫ج‬َ‫ا‬‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ز‬ِ‫ب‬ Artinya : segala sesuatu yang kebolehannya karena adanya alasan kuat (uzur), maka hilangnya kebolehan itu disebabkan oleh hilangnya alasan. Maksudnya ialah jika kemadharatan atau keadaan yang memaksa tersebut sudah hilang maka hukum kebolehan yang berdasar kemadharatan menjadi hilang juga.
  • 47. ِ‫ار‬َ‫ر‬َ‫ض‬‫ال‬ِ‫ب‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ز‬ُ‫ي‬َ‫ال‬ُ‫ر‬َ‫ر‬َّ‫ض‬‫ال‬ Artinya :“Kemudharatan itu tidak bisa dihilangkan dengan kemudharatan yang lain.” Maksud kaidah ini adalah kemudharatan tidak boleh dihilangkan dengan cara melakukan kemudharatan lain yang sebanding keadaannya.
  • 48. َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ي‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ ِ‫ان‬َ‫ت‬َ‫د‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫م‬ َ‫ض‬َ‫ار‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬‫ا‬‫ا‬‫ار‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ا‬َ‫م‬َُُ‫م‬ ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ك‬ِ‫ت‬ ْ‫ار‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬َُِ‫ف‬َ‫خ‬َ‫أ‬ Artinya : “Jika ada dua bahaya berkumpul, maka yang dihindari adalah bahaya yang lebih besar dengan mengerjakan yang bahayanya lebih ringan.” Maksud ialah jika ditemukan adanya pertentangan antara dua macam madlarat, maka yang harus diperhatikan adalah mana yang lebih besar bahayanya dengan melakukan yang lebih ringan. aksud kaidah ini adalah kemudharatan tidak boleh dihilangkan dengan cara melakukan kemudharatan lain yang sebanding keadaannya.
  • 49. ‫ى‬َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ِ‫د‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫م‬ْ‫ال‬ُ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫م‬ Artinya : mencegah bahaya itu lebih utama daripada menarik datangnya kebaikan. Maksudnya ketika dalam realitas ditemukan adanya bahaya dan kebaikan berkumpul dalam satu kasus, maka yang harus diprioritaskan lebih dahulu adalah menangkal bahaya dengan mengabaikan kebaikan.
  • 50. َ‫ض‬َ‫ار‬َ‫ع‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ٌ‫ة‬َ‫د‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫م‬َ‫م‬ِّ‫د‬َ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫د‬ُ‫ع‬َ‫م‬ َ‫او‬‫ا‬‫ب‬ِ‫ل‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ة‬َ‫د‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫م‬ْ‫ال‬ٌ‫ة‬َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ص‬ Artinya: maka jika terjadi pertentangan antara factor menghilangkan mafsadah (kerusakan) dari satu pihak dengan factor mendatangkan kemaslahatan dipihak lain, maka prinsip menghilangkan mafsadah harus didahulukan dari faktor yang kedua. Maksudnya jika dalam suatu perkara ditemukan adanya kemanfaatan dan kemadharatan, maka yang harus didahulukan adalah menghilangkan mafsadah karena akan dapat meluas dan menjalar kemana- mana, sehingga akan berakibat terjadinya mafsadah atau kerusakan yang lebih besar lagi.
  • 51. ُ‫ة‬َ‫ج‬‫ا‬َ‫ح‬‫ال‬َ‫ل‬ْ‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ض‬‫ال‬َ‫ة‬َ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ة‬ ِ‫ر‬َّ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬‫ة‬َّ‫ص‬‫َا‬‫خ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬‫ا‬‫ة‬ Artinya: “Kebutuhan itu terkadang disetarakan dengan kondisi darurat, baik kebutuhan umum atau khusus.” Maksudnya ialah kebutuhan terkadang menempati posisi kemadlaratan, baik secara umum maupun khusus, yakni dalam artian hajat (kebutuhan) yang dalam kondisi tertentu bisa menjadi salah satu hal yang pada awalnya dilarang, kemudian berubah menjadi suatu hal yang diperbolehkan untuk dikerjakan.
  • 52. QAIDAH ASASIYAH Qaidah Kelima Qaidah Yang Berkaitan Dengan KEBIASAAN
  • 53. ‫ة‬َ‫م‬َّ‫ك‬َ‫ح‬‫م‬ ‫َة‬‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ Dasar Kaidah : َ‫ين‬ِ‫ل‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ ْ‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ف‬ْ‫ر‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫ر‬‫م‬ْ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫وف‬‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬‫وه‬‫ر‬ِ‫ش‬‫َا‬‫ع‬َ‫و‬
  • 55. ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ب‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ ‫ة‬َّ‫ج‬‫ح‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫ا‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ Apa yang biasa diperbuat orang banyak adalah hujjah (alasan/argumen/dalil) yang wajib diamalkan.. Contoh: Menjahitkan pakaian kepada tukang jahit, sudah menjadi adat kebiasaan bahwa yang menyediakan benang, jarum, dan menjahitnya adalah tukang jahit.
  • 56. َ‫ر‬َ‫ط‬ْ‫ض‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫َة‬‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ع‬‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ْ‫َت‬‫د‬ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ل‬َ‫غ‬َ‫و‬  Adat itu dianggap apabila dominan dan merata.  Contoh: Apabila seseorang berlangganan majalah, maka majalah itu diantar ke rumah pelanggan. Apabila pelanggan tidak mendapatkan majalah tersebut maka ia bisa komplain dan menuntutnya kepada agen majalah tersebut.
  • 57. َّ‫ن‬ِ‫ل‬ َ‫ال‬ ِ‫ع‬ِ‫َّاء‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫ب‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫غ‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ب‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ر‬ِ‫د‬‫ا‬  Yang dianggap adalah yang umum dan populer bukan yang jarang.  Contoh: Para ulama berbeda pendapat tentang waktu hamil terpanjang, tetapi bila menggunakan kaidah diatas, maka waktu hamil terpanjang tidak akan melebihi satu tahun.
  • 58. َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ل‬ َ‫َال‬‫د‬ِ‫ب‬ ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫ت‬‫ت‬ ‫ة‬َ‫ق‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ة‬  Hakikat ditinggal karena dalil adat.  Contoh: Apabila si pembeli sudah menyerahkan tanda jadi (uang muka), maka berdasar adat kebiasaan, akad jual beli itu telah terjadi. Maka si penjual tidak bisa lagi membatalkan jual belinya meskipun harga barang naik.
  • 59. ‫اب‬َ‫ط‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬  Kitab atau tulisan itu sama dengan ucapan.  Contoh: Akta Kelahiran, Sertifikat Tanah
  • 60. ِ‫ط‬ ْ‫و‬‫ر‬ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬ً‫ف‬ْ‫ر‬‫ع‬ ‫ف‬ ْ‫و‬‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ش‬‫ا‬ً‫ط‬ْ‫ر‬  Yang dikenal sebagai kebiasaan sama dengan syarat.  Contoh: Apabila orang bergotong royong membangun rumah yatim piatu, maka berdasarkan adat kebiasaan, orang-orang yang bergotong royong itu tidak dibayar. Jadi tidak bisa menuntut bayaran.
  • 61. ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ع‬َّ‫ت‬‫ال‬َ‫ك‬ ِ‫ف‬ْ‫ر‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ع‬ّ‫ت‬‫ال‬ِ‫ن‬ِ‫اص‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ب‬  Menentukan dengan urf (kebiasaan) sama dengan menentukan dengan nash.  Contoh: Apabila seseorang menyewa rumah atau toko tanpa menjelaskan siapa yang bertempat tinggal di rumah atau toko tersebut, maka si penyewa bisa memanfaatkan rumah tersebut tanpa mengubah bentuk rumah kecuali dengan izin orang yang menyewakan.
  • 62. ِ‫ق‬َ‫ح‬ ِ‫ع‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ً‫ة‬َ‫د‬‫َا‬‫ع‬ ‫ع‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ً‫ة‬َ‫ق‬ْ‫ي‬  Sesuatu yang tidak berlaku berdasarkan adat kebiasaan, bagaikan tidak berlaku dalam kenyataan.  Contoh: Seseorang yang mengaku bahwa harta yang ada pada orang lain adalah harta miliknya, tetapi dia tidak bisa menjelaskan dari mana asal harta tersebut.
  • 63.
  • 64.  ‫باإلجتاد‬ ‫الينقض‬ ‫اإلجتُاد‬ Ijtihad Tidak dapat dibatalkan dengan ijtihad  ‫الحرام‬ ‫غلب‬ ‫والحرام‬ ‫الحالل‬ ‫اجتمع‬ ‫اذا‬ Apabila antara yang haram dan yang halal berkumpul dimenangkan yang haram
  • 65.  ‫السفر‬ ‫الحضروجانب‬ ‫جانب‬ ‫العبادة‬ ‫فى‬ ‫اجتمع‬ ‫اذا‬ ‫السفر‬ ‫جانب‬ ‫غلب‬  Apabila aspek di rumah dengan aspek bepergian berkumpul dalam suatu ibadah, maka dimenangkan yang aspek bepergian  ‫المانع‬ ‫قدم‬ ‫والمقتضى‬ ‫المانع‬ ‫تعارض‬ ‫اذا‬  Apabila antara yang mencegah dan yang mengharuskan berlawanan maka didahulukan yang mencegah  ‫محبوب‬ ‫عيرها‬ ‫وفى‬ ‫مكروه‬ ‫بالقرب‬ ‫اإليثار‬  Mengutamakan orang lain dalam ibadah dimakruhkan sedang selain ibadah disenangi
  • 66.  ‫تابع‬ ‫التابع‬  Pengikut itu hukumnya sebagai yang mengikuti  ‫بالحكم‬ ‫اليفرد‬ ‫التابع‬  Pengikut itu tidak diberi hukum sendiri  ‫المتبوع‬ ‫بسقوط‬ ‫ساقط‬ ‫التابع‬  Pengikut menjadi gugur dengan gugurnya yang diikuti  ‫األصل‬ ‫سقط‬ ‫اذا‬ ‫يسقط‬ ‫الفرع‬  Hukum cabang menjadi gugur manakala induknya gugur
  • 67.  ‫المتبوع‬ ‫على‬ ‫يتقدم‬ ‫ال‬ ‫التابع‬  Pengikut itu tidak boleh mendahului yang diikuti  ‫غيرها‬ ‫فى‬ ‫يغتفر‬ ‫ماال‬ ‫التوابع‬ ‫فى‬ ‫يغتفر‬  Pengikut dapat dimaafkan selainnya tidak  ‫بالمصلحة‬ ‫منوط‬ ‫الرعية‬ ‫على‬ ‫اإلمام‬ ‫تصرف‬  Kebijaakan imam kepada rakyatnya harus dikaitkan dengan Kemaslahatan  ‫بالشبُاة‬ ‫تسقط‬ ‫الحدود‬ Penegakan had bisa dibatalkan karena adanya Subhat
  • 68. ‫مستحب‬ ‫الخالف‬ ‫من‬ ‫الخروج‬ Keluar dari pertentangan itu diutamakan ‫بالمعاصى‬ ‫تناط‬ ‫ال‬ ‫الرخص‬ Keringanan itu tidak boleh dikaitkan dengan kemaksiatan ‫منه‬ ‫يتولد‬ ‫بما‬ ‫رضا‬ ‫بالشيء‬ ‫الرضا‬ Rela akan sesuatu berarti rel apula akibatnya
  • 69. ‫قول‬ ‫ساكت‬ ‫الى‬ ‫ينسب‬ ‫ال‬ Suatu perkataan tidak dapat disandarkan pada orang yang diam ‫فضال‬ ‫اكثر‬ ‫كان‬ ‫فعال‬ ‫اكثر‬ ‫ماكان‬ Apa saja yang lebih banyak pekerjaannya berarti lebih banyak pula keutamaannya ‫القاصر‬ ‫من‬ ‫افضل‬ ‫المتعدى‬ Perbuatan yang mencakup kepentingan orang lain lebih uatama daripada yang hanya sebatas kepentingan sendiri
  • 70. Kisi-kisi UTS Pengertian Secara Bahasa dan Istilah : Qawaid Fiqhiyah Pengertian Qaidah Fiqh menurut Mahasiswa sendiri Perbedaan istilah : Qaidah Fiqhiyah bersifat Kulliy dan Aghlabiy Pengertian Hukum Amaliy dan Dalil Tafshiliy Macam Qaidah Fiqh dari berbagai Segi-nya dan contohnya Perbedaan Qaidah Fiqh dengan Ushul Fiqh Perbedaan Qaidah Fiqh dengan Qaidah Ushul Manfaat / Kegunaan adanya Qaidah Fiqhiyah