Puasa sunnah terdiri dari 7 jenis puasa, yaitu: 1) Puasa 6 hari di Syawwal, 2) Puasa Senin dan Kamis, 3) Puasa Dawud, 4) Puasa 3 hari setiap bulan, 5) Puasa Arafah, 6) Puasa di Muharram khususnya hari Asyura, 7) Puasa di bulan Sya'ban. Puasa-puasa ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi yang menganjurkan untuk melaksanakannya.
Puasa 'Asyura memiliki keutamaan besar karena dihari ini Nabi Musa diselamatkan dari Fir'aun. Nabi Muhammad memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari ini karena menganggap dirinya lebih berhak mengikuti Nabi Musa dari kaum Yahudi. Puasa 'Asyura tetap dilakukan Nabi Muhammad hingga akhir hayatnya dan dianggap sebagai puasa sunnah paling utama setelah puasa Ramadhan.
Hari Asyuro adalah kejadian bersejarah sepanjang perjalanan ummat manusia. Yang porosnya adalah peperangan antara keimanan dan kekafiran. Karenanya, ummat jahiliahpun memuasainya.
Hal ini sebagaimana yang diberitakan oleh Aisyah –semoga Allah meridhoinyabahwa bangsa Quraisy dahulu memuasai hari Asyuro di masa jahiliah."
Puasa sunah merupakan puasa yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa ada kewajiban. Terdapat berbagai jenis puasa sunah seperti puasa Arafah, Asyura, Syawal, Senin-Kamis, dan puasa pada bulan-bulan tertentu. Hari-hari yang disunnahkan berpuasa antara lain pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan tanggal 13-15 setiap bulan, sedangkan yang diharamkan berpuasa adalah h
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis puasa menurut agama Islam, termasuk puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa sunnah seperti pada hari Senin dan Kamis, serta puasa-puasa lain seperti puasa Arafah, Asyura, dan puasa kaffarat.
1. Puasa pada hari Arafah disunnahkan bagi yang tidak melaksanakan wuquf di Arafah karena diyakini dapat menghapus dosa-dosa.
2. Bagi yang melaksanakan wuquf di Arafah, sebagian ulama menyarankan berbuka karena ada hadis Nabi berbuka di Arafah.
3. Terdapat perbedaan pendapat soal mengikuti penanggalan Arab Saudi atau lokal dalam menentukan hari Arafah.
Puasa sunnah terdiri dari 7 jenis puasa, yaitu: 1) Puasa 6 hari di Syawwal, 2) Puasa Senin dan Kamis, 3) Puasa Dawud, 4) Puasa 3 hari setiap bulan, 5) Puasa Arafah, 6) Puasa di Muharram khususnya hari Asyura, 7) Puasa di bulan Sya'ban. Puasa-puasa ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi yang menganjurkan untuk melaksanakannya.
Puasa 'Asyura memiliki keutamaan besar karena dihari ini Nabi Musa diselamatkan dari Fir'aun. Nabi Muhammad memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari ini karena menganggap dirinya lebih berhak mengikuti Nabi Musa dari kaum Yahudi. Puasa 'Asyura tetap dilakukan Nabi Muhammad hingga akhir hayatnya dan dianggap sebagai puasa sunnah paling utama setelah puasa Ramadhan.
Hari Asyuro adalah kejadian bersejarah sepanjang perjalanan ummat manusia. Yang porosnya adalah peperangan antara keimanan dan kekafiran. Karenanya, ummat jahiliahpun memuasainya.
Hal ini sebagaimana yang diberitakan oleh Aisyah –semoga Allah meridhoinyabahwa bangsa Quraisy dahulu memuasai hari Asyuro di masa jahiliah."
Puasa sunah merupakan puasa yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa ada kewajiban. Terdapat berbagai jenis puasa sunah seperti puasa Arafah, Asyura, Syawal, Senin-Kamis, dan puasa pada bulan-bulan tertentu. Hari-hari yang disunnahkan berpuasa antara lain pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan tanggal 13-15 setiap bulan, sedangkan yang diharamkan berpuasa adalah h
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis puasa menurut agama Islam, termasuk puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa sunnah seperti pada hari Senin dan Kamis, serta puasa-puasa lain seperti puasa Arafah, Asyura, dan puasa kaffarat.
1. Puasa pada hari Arafah disunnahkan bagi yang tidak melaksanakan wuquf di Arafah karena diyakini dapat menghapus dosa-dosa.
2. Bagi yang melaksanakan wuquf di Arafah, sebagian ulama menyarankan berbuka karena ada hadis Nabi berbuka di Arafah.
3. Terdapat perbedaan pendapat soal mengikuti penanggalan Arab Saudi atau lokal dalam menentukan hari Arafah.
Teks tersebut membahas tentang sejarah, keutamaan, dan tata cara pelaksanaan shalat Tarawih. Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah muakkad yang dilakukan berjamaah di masjid pada bulan Ramadhan, yang dijadikan kebiasaan oleh Umar bin Khattab. Shalat ini memberikan pahala setara dengan melaksanakan shalat semalam penuh. Jumlah rakaatnya tidak diatur secara pasti, tetapi umumnya dilakukan 20
Sunnah merujuk kepada tradisi Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, atau persetujuannya. Bid'ah adalah memperkenalkan ajaran agama baru yang tidak bersumberkan Nabi atau khulafaur rasyidin. Islam melarang bid'ah karena dapat menyimpangkan agama dan memecah belah umat. Hanya Sunnah saja yang boleh diikuti.
Hukum menjama’ shalat ashar dengan jum’atBima Handawi
Disini telah dipaparkan dalil-dalil yang insya Allah sahih untuk menemukan hukum yang pasti tentang boleh apa enggaknya menjama' sholat ashar dengan sholat jum'at. Tapi masih juga terdapat kekurangan maka sebaiknya kita kembalikan kepada Al-qur'an dan Sunnah.
1. Tulisan ini membahas tentang mudik lahir dan batin. Mudik lahir merupakan perjalanan fisik ke kampung halaman, sementara mudik batin adalah kembali ke fitrah kemanusiaan sebagai persiapan menyambut Idul Fitri.
2. Mudik batin memerlukan persiapan rohani yang matang melalui evaluasi diri, perbaikan sikap sosial, dan menjadi manusia yang tenang ridho dengan cobaan.
3. Mud
Teks tersebut membahas tentang sejarah, keutamaan, dan tata cara pelaksanaan shalat Tarawih. Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah muakkad yang dilakukan berjamaah di masjid pada bulan Ramadhan, yang dijadikan kebiasaan oleh Umar bin Khattab. Shalat ini memberikan pahala setara dengan melaksanakan shalat semalam penuh. Jumlah rakaatnya tidak diatur secara pasti, tetapi umumnya dilakukan 20
Sunnah merujuk kepada tradisi Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, atau persetujuannya. Bid'ah adalah memperkenalkan ajaran agama baru yang tidak bersumberkan Nabi atau khulafaur rasyidin. Islam melarang bid'ah karena dapat menyimpangkan agama dan memecah belah umat. Hanya Sunnah saja yang boleh diikuti.
Hukum menjama’ shalat ashar dengan jum’atBima Handawi
Disini telah dipaparkan dalil-dalil yang insya Allah sahih untuk menemukan hukum yang pasti tentang boleh apa enggaknya menjama' sholat ashar dengan sholat jum'at. Tapi masih juga terdapat kekurangan maka sebaiknya kita kembalikan kepada Al-qur'an dan Sunnah.
1. Tulisan ini membahas tentang mudik lahir dan batin. Mudik lahir merupakan perjalanan fisik ke kampung halaman, sementara mudik batin adalah kembali ke fitrah kemanusiaan sebagai persiapan menyambut Idul Fitri.
2. Mudik batin memerlukan persiapan rohani yang matang melalui evaluasi diri, perbaikan sikap sosial, dan menjadi manusia yang tenang ridho dengan cobaan.
3. Mud
1. Shalat Isyrâq adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan setelah shalat subuh berjamaah dan sebelum shalat Dhuha, yaitu sekitar 10-20 menit setelah matahari terbit.
2. Hadis mengenai keutamaan shalat Isyrâq memberikan pahala seperti haji dan umrah yang sempurna apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti shalat subuh berjamaah dan duduk berdzik
Dokumen tersebut membahas pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan ajaran Islam. Terdapat beberapa langkah untuk menjadi pribadi yang bermanfaat, yaitu memiliki kemauan untuk memberikan manfaat, melakukan kebaikan secara terus-menerus, meningkatkan kualitas dan kuantitas kebaikan, serta melakukannya dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah.
1. Dokumen menjelaskan hasil perhitungan hisab untuk menentukan tanggal 1 bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah tahun 1436 Hijriah berdasarkan kriteria hisab hakiki wujudul-hilal.
2. Untuk bulan Ramadan dan Zulhijah, Indonesia memasuki tanggal 1 pada hari Rabu karena ijtimak terjadi setelah terbenam matahari, sedangkan untuk Syawal ijtimak terjadi sebelum terbenam matah
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memiliki pemimpin yang bisa dipercaya oleh rakyat karena saat ini terjadi krisis kepercayaan terhadap pemimpin.
2. Pemimpin sejati harus memiliki sikap amanah dan jujur, serta menerapkan gaya kepemimpinan transformasional untuk membawa perubahan positif bagi rakyat.
3. Untuk mendapatkan kepercayaan rakyat, pemimpin harus mengutamakan ke
Teks ini membahas tentang istidrâj, yaitu hukuman Allah yang diberikan secara bertahap kepada pelaku dosa. Allah terkadang memberikan kemakmuran duniawi seperti kekayaan, pangkat, dan kemajuan palsu sebagai ujian, sebelum akhirnya menghukum dengan keras. Teks ini mencontohkan beberapa kasus istidrâj seperti kemakmuran dari uang haram, meraih jabatan dengan cara zhalim, dan kemajuan p
puasa arafah,asyura dan puasa sunat hari isninIera Imani
Puasa sunat dan kelebihannya menjelaskan beberapa puasa sunat yang disunatkan Nabi Muhammad SAW seperti puasa Arafah, Asyura, dan hari Isnin. Puasa-puasa tersebut dapat menghapuskan dosa dan memberikan kebaikan. Dokumen ini juga menjelaskan pandangan ulama besar tentang puasa-puasa sunat tersebut.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan keutamaan bulan Muharram menurut Islam, termasuk akulturasi budaya puasa Yahudi pada hari Asyura ke dalam tradisi Islam. Beberapa poin penting adalah Nabi Muhammad memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada bulan Muharram sebagai tindak lanjut atas tradisi puasa Nabi Musa pada hari Asyura, serta bulan Muharram dianggap bulan yang paling mulia setelah Ramadhan untuk melak
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis puasa sunnah menurut ajaran Islam seperti puasa 6 hari di bulan Syawwal, 3 hari setiap bulan, hari Arafah, 10 hari pertama Dzulhijjah, 10 Muharram (Asyura), bulan Muharram dan Sya'ban, serta Senin dan Kamis. Puasa-puasa sunnah tersebut dapat menghapus dosa dan menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Teks tersebut memberikan informasi tentang tradisi dan amalan pada bulan Muharram dan hari Asyura menurut Islam. Ia menjelaskan makna dan keutamaan bulan Muharram, doa akhir dan awal tahun, serta amalan-amalan sunah pada bulan dan hari tersebut seperti berpuasa, bersedekah, dan lain-lain.
Beberapa riwayat menjelaskan keutamaan bulan Sya'ban, antara lain bahwa amal perbuatan manusia diangkat ke hadirat Allah. Pada malam pertengahan bulan, Allah mengawasi hamba-Nya, memaafkan yang memohon ampun, memberi kasih sayang kepada yang meminta, dan menyingkirkan orang-orang yang dengki. Rasulullah sering memperbanyak berpuasa dan shalat malam pertengahan bulan Sya'ban. Ia melarang berpuasa
Dokumen tersebut membahas tentang shalat sunnah rawatib yang terbagi menjadi dua, yaitu shalat rawatib mu'aqqad dan ghairu mu'aqqad. Shalat rawatib mu'aqqad terdiri atas dua belas rakaat yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sedangkan shalat rawatib ghairu mu'aqqad meliputi empat rakaat setelah zhuhur, empat rakaat sebelum ashar, dan dua rakaat se
Tatacara sholat gerhana menurut Rasulullah SAW terdiri dari dua rakaat dengan dua kali ruku' setiap rakaatnya. Para ulama sepakat bahwa sholat gerhana matahari dan bulan bersifat sunnah dan dilaksanakan secara berjamaah. Habib Munzir bin Fuad Al Musawwa menjelaskan ada tiga cara melaksanakan sholat gerhana, yang paling mudah dengan dua rakaat seperti sholat subuh, at
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian shalat jama' dan shalat qashar. Shalat jama' adalah menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu waktu, misalnya dzuhur dan ashar, atau maghrib dan isya', karena alasan-alasan tertentu seperti perjalanan, hujan, atau sakit. Shalat qashar adalah mengurangi empat rakaat menjadi dua rakaat bagi orang yang sedang bepergian dan memenuhi
Fatwa menyatakan bahwa merayakan malam Nisfu Syaaban dengan membaca doa-doa khusus setelah membaca surah Yasin tiga kali adalah amalan bid'ah (inovasi dalam agama) yang tidak didasarkan pada Al-Quran dan sunnah Nabi. Ulama menolak keabsahan hadis-hadis yang menyebut keutamaan malam itu dan menganggap amalan tersebut sebagai ciptaan lokal tanpa dasar syarak. Umat Islam hanya perlu beribadah
Sejarah dan peristiwa penting pada bulan syaالحج أنس
1. Bulan Sya'ban merupakan bulan yang penuh keberkahan dan rahmat. Malam Nisfu Sya'ban dianggap malam yang istimewa dimana buku tentang umur, rezeki, dan amal perbuatan manusia akan diangkat ke langit dan diganti dengan yang baru.
2. Pada bulan Sya'ban terjadi peristiwa penting seperti perpindahan kiblat umat Islam dari Baitul Maqdis menjadi Ka'bah serta peperangan antara umat Islam me
Similar to Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram (20)
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
1. Istighfar merupakan kunci utama untuk mendapatkan berkah dan kemudahan dalam kehidupan, termasuk rezeki yang melimpah. Teladan Nabi Muhammad SAW dan sahabat mencontohkan pentingnya istighfar.
2. Banyak manusia mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar tanpa istighfar dan mengundang murka Allah. Istighfar yang tulus dapat menyelesaikan masalah dan membuka jalan baru untuk rezeki.
3
Dokumen tersebut membahas etika dalam berdoa menurut pandangan Islam. Beberapa etika utama dalam berdoa antara lain memilih waktu-waktu mulia untuk berdoa seperti malam Jumat, bulan Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir, tidak meninggikan suara, merendahkan hati dengan penuh khusyuk dan harap, mengawali doa dengan dzikir dan shalawat, serta berdoa dengan optimisme bahwa doa akan dikab
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan dalam mendidik anak generasi milenial di Indonesia yang mengakibatkan kecelakaan beruntun.
2. Orang tua kini terlalu fokus pada materi dan gaya hidup mewah tanpa memberikan fondasi hidup yang baik kepada anak-anak.
3. Anak-anak perlu dilatih keterampilan hidup seperti self-control, fleksib
Muhsin Hariyanto adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mubaligh kampung yang aktif mengajar, berdakwah, dan menulis di berbagai media. Ia menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai lembaga pendidikan Islam. Saat ini ia juga menyelesaikan program doktoral dengan fokus Politik Islam.
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
Teks memberikan nasihat untuk berbahagia dengan cara membuang energi negatif melalui zakat dan sedekah, serta menabung energi positif melalui amal saleh seperti yang disarankan dalam beberapa ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut mendorong umat Islam untuk memberikan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
Teks ini membahas pentingnya menjadi diri sendiri tanpa topeng kepalsuan dan menyarankan untuk tampil sebagai diri sejati dengan kejujuran dan kerendahhatian. Sang penulis mengingatkan bahwa berpura-pura menjadi orang luar biasa akan menyebabkan tersiksa karena harus terus berbohong dan menyembunyikan diri sebenarnya.
1. 1
PUASA ‘ASYURA,
Puasa Sunnah pada Bulan Muharram
Puasa, selain merupakan ibadah yang mulia di sisi Allah SWT, juga mengandung sekian banyak manfaat yang lain. Dengan berpuasa seseorang dapat mengendalikan syahwat dan hawa nafsunya. Dan puasa juga menjadi perisai dari api neraka. Puasa juga dapat menghapus dosa-dosa dan memberi syafaat di hari kiamat. Dan puasa juga dapat membangkitkan rasa solidaritas kemanusiaan, serta manfaat lainnya yang sudah dimaklumi terkandung pada ibadah yang mulia ini.
Pada bulan Muharram ada satu hari yang dikenal dengan sebutan hari ‘Asyura. Orang-orang jahiliyah pada masa pra Islam dan bangsa Yahudi sangat memuliakan hari ini. Hal tersebut karena pada hari ini Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa a.s. dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya. Bersyukur atas karunia Allah SWT kepadanya, Nabi Musa a.s. akhirnya berpuasa pada hari ini. Tatkala sampai berita ini kepada Nabi kita (Muhammad) s.a.w., melalui orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah beliau bersabda, فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ (Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian [kaum Yahudi]).
Yang demikian karena pada saat Rasulullah s.a.w. sampai di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah berpuasa pada hari ini, maka beliau sampaikan sabdanya sebagaimana di atas. Semenjak itu beliau (Nabi s.a.w.) memerintahkan umatnya untuk berpuasa, sehingga jadilah puasa ‘Asyura di antara ibadah yang mustahab (disukai) di dalam Islam. Dan ketika itu puasa Ramadhan belum diwajibkan.
Abdullah bin Abbas r.a. berkisah,
“Tatkala Nabi s.a.w. datang ke Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau Shallallahu ‘alaihi
2. 2
wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada hari ini. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya.” (Hadits Riwayat al- Bukhari dari Abdullah bin Abbas r.a., Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal. 57, hadits no. 2004)
Dan ’Aisyah r.a. pun mengisahkan,
“Dahulu Rasulullah s.a.w. memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, (beliau bersabda) barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR al-Bukhari dari ‘Aisyah r.a., Shahîh al-Bukhâriy, juz VII, hal. 124, hadits no. 1862).
Keutamaan Puasa ‘Asyura
Di masa hidupnya Nabi s.a.w. berpuasa di hari ‘Asyura. Kebiasaan ini bahkan sudah dilakukan beliau lakukan sejak sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan dan terus berlangsung sampai akhir hayatnya. Al-Bukhari meriwayatkan di dalam kitab shahihnya dari Abdullah bin Abbas r.a.,
“Aku tidak pernah mendapati Rasulullah menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari ini yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu bulan Ramadhan”. (Hadits Riwayat al-
3. 3
Bukhari dari Abdullah bin Abbas r.a., Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal. 57, hadits no. 2006)
Hal ini menandakan akan keutamaan besar yang terkandung pada puasa di hari ini. Oleh karena itu ketika beliau (Nabi s.a.w.) ditanya pada satu kesempatan tentang puasa yang afdhal (paling utama) setelah Ramadhan, beliau menjawab: (puasa di bulan) Allah, Muharram. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda, .
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah, Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam”. (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah r.a., Shahîh Muslim, juz III, hal. 169, hadits no. 2812)
Dan di antara faedah (kegunaan) puasa ‘Asyura – sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w. – ialah: menggugurkan dosa-dosa setahun yang lalu.
Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Qatadah r.a.,
“Dan puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu”. (Hadits Riwayat Abu Dawud dari Abu Qatadah, Sunan Abî Dâwud, II, 321, hadits no. 2425)
Hukum Puasa ‘Asyura
Sebagian ulama salaf menganggap puasa ‘Asyura hukumnya wajib, akan tetapi hadits ‘Aisyah di atas menegaskan bahwa kewajibannya telah
4. 4
dihapus dan menjadi ibadah yang mustahab1 (sunnah). Dan Ibnu ‘Abdil Barr -- menukil ijma’ ulama --- menyatakan bahwa hukumnya adalah mustahab.2
Waktu Pelaksanaan Puasa ‘Asyura
1Al-Mustahab adalah ‘amalan’ yang ‘sesekali’ dikerjakan oleh Rasulullah shalallâhu’alaihi wa sallam, dan bukan dijadikan sebagai aktivitas rutin.
2Istilah, yang semakna dengan al-Mustahab adalah:
a. Al-Mandûb.
Al-Mandûb adalah segala sesuatu yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan siksa. Atau segala sesuatu yang terpuji secara syar’i jika dikerjakan dan tidak dicela secara syar’i ketika ditinggalkan . Atau sesuatu yang diperintahkan oleh syara’ secara tidak tegas.
b. As-Sunnah.
As-Sunnah adalah sesuatu yang dikerjakan oleh Rasulullah s.a.w. secara rutin.
c. At-Tathawwu’.
At-Tathawwu’ adalah apa yang dikerjakan oleh seseorang atas inisiatif sendiri, akan tetapi masih dalam kerangka syar’i. Mungkin bisa kita katakan bahwa at-Tathawwu’ adalah sunnah-sunnah yang masih mutlak, seperti shalat sunnah mutlak, atau membaca al- Qur’an dan berdoa kapan kita mau, dan lain sebagainya.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa pada hakikatnya hal-hal yang disebut di atas (baik itu yang disebut al-mandûb, as-sunnah, at-tathawwu’ atau pun al-mustahab), jika dikerjakan akan mendapatkan pahala atau terpuji dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan siksa, atau tidak dicela. Namun jika seseorang meninggalkannya secara keseluruhan dari sunnah yang ada, barangkali dia akan tercela bahkan sebagian ulama menyebutnya sebagai orang fasik yang tidak diterima persaksiannya. Sebagai contoh bahwa adzan adalah sunnah, namun jika suatu kampung tidak ada yang mengumandangkannya, maka kampung tersebut boleh diperangi. Begitu juga jika meninggalkan shalat ‘Îd al-Fitri dan ‘Îd al-Adh-ha. Seperti halnya juga shalat berjama’ah yang menurut sebagian ulama adalah sunnah muakkadah, namun jika seseorang meninggalkannya secara terus menerus, maka dia termasuk orang yang tercela, bahkan Rasulullah s.a.w . pernah mengancam untuk membakar rumah orang-orang (Islam) yang sama sekali tidak pernah melaksanakan shalat jama’ah di masjid.
5. 5
Jumhur ulama dari kalangan salaf dan khalaf berpendapat bahwa hari ‘Asyura adalah hari ke-10 di bulan Muharram. Di antara mereka adalah Said bin Musayyab, Al-Hasan al-Bashri, Malik, Ahmad, Ishaq dan yang lainnya. Dan dikalangan ulama kontemporer seperti Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin Rahimahullâh. Pada hari inilah Rasulullah s.a.w semasa hidupnya melaksanakan puasa ‘Asyura. Dan kurang lebih setahun sebelum wafatnya, (beliau) bersabda,
“Jikalau masih ada umurku tahun depan, aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)” (Hadits Riwayat Muslim dari Abdullah bin ‘Umair, Shahîh Muslim, juz III, hal. 351, hadits no. 2723)
Para ulama berpendapat perkataan Rasulullah s.a.w., “… aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)”, mengandung kemungkinan beliau ingin memindahkan puasa tanggal 10 (Muharram) ke (tanggal) 9 Muharram, dan beliau ingin menggabungkan keduanya dalam pelaksanaan puasa ‘Asyura. Tetapi Rasulullah s.a.w. ternyata wafat sebelum itu (sebelum melaksanakannya). Dengan memahami bahwa puasa tanggal 9 Muharram adalah sunnah (yang dicita-citakan oleh Rasulullah s.a.w.), dan puasa tanggal 10 Muharram adalah sunnah (fi’liyyah, yang telah dikerjakan oleh Rasulullah s.a.w.), yang paling selamat adalah puasa pada kedua hari tersebut sekaligus, tanggal 9 dan 10 Muharram.
Bahkan, asy-Syaukani dan al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Atsqalani – berdasarkan pemahaman beliau berdua -- mengatakan bahwa puasa ‘Asyura ada tiga tingkatan. Yang pertama puasa di hari ke-10 saja, tingkatan kedua puasa di hari ke-9 dan ke-10 dan tingkatan ketiga puasa di hari ke-9, 10 dan 11.
Wallâhu A’lam.
(Tulisan ini dikutip dan dielaborasi dari artikel yang ditulis Oleh: Al-Ustadz Ja’far Shalih, dengan judul asli: “Sunnah Puasa ‘Asyura”, dari: http://www.ahlussunnah-jakarta.org/detail.php?no=176)