Dokumen tersebut membahas pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan ajaran Islam. Terdapat beberapa langkah untuk menjadi pribadi yang bermanfaat, yaitu memiliki kemauan untuk memberikan manfaat, melakukan kebaikan secara terus-menerus, meningkatkan kualitas dan kuantitas kebaikan, serta melakukannya dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah.
1. 1
Mengapa Harus Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat?
Menarik sekali, banyak tulisan yang membahas pentingnya menjadi
pribadi yang bermanfaat. Mengapa banyak orang yang tertarik tentang bahasan
ini, sebab ini salah satu perintah Rasulullah SAW kepada umatnya.
Sabda beliau:
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad,
ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah As-
Shahîhah)
Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus
dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk
memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang
atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari implementasi konsep
Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.
Selain itu, manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain,
semuanya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri.
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri...”
(QS al-Isrâ’, 17: 7)
"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak mezaliminya dan tidak
membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka
Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu kesusahan
2. 2
seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-
kesusahan hari qiyamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah
akan menutup aibnya pada hari qiyamat". (Hadis Bukhari-Muslim dari Abdullah
bin Umar)
“Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah
akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi
kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan
kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka
Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-
Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim.” (HR. Muslim
dari Abu Hurairah)
Setelah mengetahui manfaat “menjadi pribadi yang bermanfaat”,
pertanyaanya adalah bagaimana caranya agar kita menjadi pribadi yang
bermanfaat?
Langkah-langkah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat
Banyak orang bertanya: “Bagaimana caranya menjadi orang yang
bermanfaat? Langkah-langkah untuk menuju ke arah ini bisa diringkas menjadi
lima langkah:
Langkah Ke-1:
Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat Adalah Kemauan
Kuncinya adalah kemauan, kemauan kita memberikan manfaat kepada
orang lain. Jika kita punya harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang
lain dengan harta. Jika kita punya ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu
kepada orang lain. Jika kita punya tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari
tenaga kita kepada orang lain.
3. 3
Ini adalah langkah awal, Anda harus memiliki kemauan untuk
memberikan manfaat kepada orang lain. Bagaimana pun kondisi Anda. Jangan
malah mencari-cari cara untuk mendapatkan manfaat dari orang lain bahkan
memanfaatkan orang lain.
Jika Anda mau, bagaimana pun kondisi Anda, Anda bisa memberikan
manfaat kepada orang lain. Mau?
Langkah Ke-2:
Take Action Now
Apa yang bisa Anda lakukan sekarang untuk memberikan manfaat
kepada orang lain? Anda bisa share artikel ini melalui facebook atau twitter
Anda. Ini jauh lebih memberikan manfaat kepada teman-teman Anda daripada
Anda update status yang tidak penting bahkan hanya berisi keluhan dan caci
maki.
Lihat sekitar Anda, adakah yang bisa Anda bantu. Adakah yang bisa
Anda lakukan untuk memperbaiki lingkungan, rumah, atau kantor Anda? Akan
banyak yang bisa Anda lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Langkah Ke-3:
Biasakanlah Memberikan Manfaat, Jadikan Gaya Hidup Anda
Jika memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan Anda,
maka Anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat. Pada langkah 2,
Anda baru disebutkan melakukan kebaikan (belum menjadi akhlaq), namun jika
sudah menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup Anda, maka Anda sudah
mulai menjadi pribadi yang bermanfaat.
Ini yang kada dilupakan orang. Banyak yang hanya membahas sampai
melakukan kebaikan dengan cara membantu orang orang lain. Namun itu
belum menjadi kepribadian, baru sebatas mau melakukan. Sebuah tindakan,
akan menjadi sebuah akhlaq saat Anda sudah melakukan dengan biasa tanpa
memikirkannya terlebih dahulu.
Anda memberi, belum tentu kepribadian Anda. Namun jika Anda sudah
biasa memberi dan menjadi gaya hidup Anda, barulah disebut kepribadian.
Langkah Ke-4:
Tingkatkan Manfaat Diri Anda
4. 4
Harus ditingkatkan? Tentu saja, sebab menurut hadits diatas tidak hanya
mengatakan menjadi pribadi yang bermanfaat, tetapi ada kata superalif yaitu
paling. Artinya Anda ditantang untuk menjadi juara dalam kebaikan. Anda
harus menjadi yang paling memberikan manfaat kepada orang lain. Bukan
sekadar memberikan manfaat.
Bagaimana cara meningkatkan manfaat diri Anda? Ya, Anda harus
meningkatkan kuantitas dan kualitas kebaikan Anda. Kuantitas bisa dilihat dari
frekuensi dan besarnya apa yang Anda berikan kepada orang lain. Sementara
kualitas manfaat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas diri Anda,
yaitu dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan Anda, sehingga apa
yang Anda berikan semakin bermanfaat.
Langkah Ke- 5:
Raihlah Manfaatnya Untuk Anda Juga
Jangan sampai, Anda memberikan manfaat tetapi tidak memberikan
manfaat untuk diri Anda sendiri. Bukan, saya bukan mengatakan berharap dari
orang yang kita berikan manfaat. Bukan itu. Namun, yang saya maksud adalah
kita harus menghindari dari semua penghapus pahala amal, itu ketidak ikhlasan
atau riya’.
Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan
kepada orang lain, kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan
hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada
kita dunia dan akhirat.
Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan
karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (pujian). Penyakit riya sungguh
tidak terlihat, sangat samar, sehingga kita harus hati-hati.
هَرَي اً ْ
ْي
َ
خ ٍةَّر
َ
ذ
َ
ال
َ
ق
ْ
ثِم
ْ
لَم
ْ
ع
َ
ي نَم
َ
ف
Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan
mendapatkan balasannya (QS al-Zalzalah,99 : 7)
Itulah kelima langkah menjadi pribadi yang bermanfaat, bahkan paling
bermanfaat.