Dokumen tersebut membahas berbagai jenis puasa sunnah menurut ajaran Islam seperti puasa 6 hari di bulan Syawwal, 3 hari setiap bulan, hari Arafah, 10 hari pertama Dzulhijjah, 10 Muharram (Asyura), bulan Muharram dan Sya'ban, serta Senin dan Kamis. Puasa-puasa sunnah tersebut dapat menghapus dosa dan menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Puasa sunat ialah puasa yang dikerjakan kerana semata-mata untuk mengharapkan akan keampunan, keridhaan, balasan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Puasa sunat boleh dikerjakan pada bila-bila masa yang diingini jika seseorang itu merasa ia berkemampuan untuk melaksanakannya kecuali pada hari-hari yang telah diharamkan dan pada hari-hari yang makruh berpuasa.
Puasa sunat ialah puasa yang dikerjakan kerana semata-mata untuk mengharapkan akan keampunan, keridhaan, balasan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Puasa sunat boleh dikerjakan pada bila-bila masa yang diingini jika seseorang itu merasa ia berkemampuan untuk melaksanakannya kecuali pada hari-hari yang telah diharamkan dan pada hari-hari yang makruh berpuasa.
Hari Asyuro adalah kejadian bersejarah sepanjang perjalanan ummat manusia. Yang porosnya adalah peperangan antara keimanan dan kekafiran. Karenanya, ummat jahiliahpun memuasainya.
Hal ini sebagaimana yang diberitakan oleh Aisyah –semoga Allah meridhoinyabahwa bangsa Quraisy dahulu memuasai hari Asyuro di masa jahiliah."
Hari Asyuro adalah kejadian bersejarah sepanjang perjalanan ummat manusia. Yang porosnya adalah peperangan antara keimanan dan kekafiran. Karenanya, ummat jahiliahpun memuasainya.
Hal ini sebagaimana yang diberitakan oleh Aisyah –semoga Allah meridhoinyabahwa bangsa Quraisy dahulu memuasai hari Asyuro di masa jahiliah."
Pada bulan Muharram ada satu hari yang dikenal dengan sebutan hari ‘Asyura. Orang-orang jahiliyah pada masa pra Islam dan bangsa Yahudi sangat memuliakan hari ini. Hal tersebut karena pada hari ini Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ menyelamatkan Nabi Musa ’alaihis salâm dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya. Bersyukur atas karunia Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ kepadanya, Nabi Musa ’alaihis salâm akhirnya berpuasa pada hari ini. Tatkala sampai berita ini kepada Nabi kita (Muhammad) shallallâhu ‘alaihi wa sallam, melalui orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah beliau bersabda, فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ (Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian [kaum Yahudi]).
Jika seseorang bertanya, “Yang manakah lebih utama; sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan atau sepuluh hari awal Dzulhijjah?” Pendapat sebahagian ‘ulama ialah bahawa hari-hari (siang) yang paling utama adalah 10 pertama Dzuhijjah memandangkan terdapatnya hari ‘Arafah kerana hari yang terbaik adalah hari ‘Arafah.
Adapun, malam-malam yang paling utama adalah 10 malam terakhir bulan Ramadhan, kerana ada malam Laylatul Qadar (yang lebih baik daripada 1000 bulan) kerana malam yang terbaik adalah malam Laylatul Qadar. (Tuhfatul Ahwadzi)
Keutamaan bulan ramadhan;oleh AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Allah SWT menurunkan bulan Ramadhan kepada umat manusia karena kasih sayangnya, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, bertabur pahala yang tak terhingga bagi insan yang beriman dan bertaqwa dan penuh dengan ampunan dosa, oleh karena itu jangan disia-siakan kesempatan yang belum tentu tahun depannya dapat kita temui kembali. Bulan Ramadhan pada tahun 2015 M/1436 H sekarang ini jatuh pada hari Kamis tanggal 17 Juni s.d tanggal 16 Juli 2015. Sungguh terasa beda suasana jika dibandingkan dengan bulan biasa lainnya. Bulan Ramadhan adalah ( bulan) diturunkannya Al Qur'an, sebagai panduan untuk umat manusia , juga tanda yang jelas untuk bimbingan dan penilaian terhadap akhlak manusia ( Antara benar dan salah ). Selanjutnya jika salah seorang dari kamu mencapai bulan itu,maka ia harus berpuasa sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Baqarah 185, artinya wajib bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan yang salah satunya adalah berpuasa.
Allah SWT menurunkan bulan Ramadhan kepada umat manusia karena kasih sayangnya, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, bertabur pahala yang tak terhingga bagi insan yang beriman dan bertaqwa dan penuh dengan ampunan dosa, oleh karena itu jangan disia-siakan kesempatan yang belum tentu tahun depannya dapat kita temui kembali. Bulan Ramadhan pada tahun 2015 M/1436 H sekarang ini jatuh pada hari Kamis tanggal 17 Juni s.d tanggal 16 Juli 2015. Sungguh terasa beda suasana jika dibandingkan dengan bulan biasa lainnya. Bulan Ramadhan adalah ( bulan) diturunkannya Al Qur'an, sebagai panduan untuk umat manusia , juga tanda yang jelas untuk bimbingan dan penilaian terhadap akhlak manusia ( Antara benar dan salah ). Selanjutnya jika salah seorang dari kamu mencapai bulan itu,maka ia harus berpuasa sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Baqarah 185, artinya wajib bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan yang salah satunya adalah berpuasa.
1. Setiap kewajiban memiliki nafilah (sunnah) yang dapat mempertahankan keberadaan kewajiban
tersebut serta menyempurnakan kekurangannya. Shalat lima waktu misalnya, memiliki shalat-shalat
sunnah baik sebelum atau sesudahnya. Demikian juga dengan zakat, yang memiliki shadaqah sunnah.
Haji dan umrah merupakan hal yang wajib dikerjakan sekali seumur hidup, sedangkan selebihnya adalah
sunnah.
Puasa pun demikian, puasa wajib dikerjakan pada bulan Ramadhan sedangkan puasa yang sunnah
banyak sekali, di antaranya: Puasa sunnah yang tidak pasti, seperti puasa bagi orang yang belum mampu
menikah. Ada pula puasa sunnah yang ditentukan misalnya puasa enam hari di bulan Syawwal.
Keutamaan puasa ini adalah bahwa siapa yang mengerjakan nya setelah puasa Ramadhan, maka seakan-
akan dia telah berpuasa sepanjang tahun.
Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersumber dari Abu Ayyub al-
Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal
maka ia seperti berpuasa ad-dahar (sepanjang tahun)." (HR. Muslim).
Selain puasa enam hari bulan Syawwal, masih ada puasa-puasa sunnah yang lainnya, di antaranya
adalah:
Puasa Tiga Hari Setiap Bulan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Tiga hari dalam setiap bulan (hijriyah), serta dari Ramadhan ke Ramadhan, semua itu seolah-olah
menjadikan pelakunya berpuasa setahun penuh." (HR. Ahmad dan Muslim)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa kekasihnya (Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam) telah mewasiatkan tiga perkara kepadanya, di antaranya adalah puasa selama tiga hari dalam
setiap bulan.
Yang paling utama, puasa tiga hari tersebut dilakukan pada ayyamul bidh (hari-hari putih/terang, yakni
malam-malam purnama) pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya. Dasarnya adalah hadits Abu Dzar
radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal tiga
belas, empat belas dan lima belas." (HR. Ahmad dan an-Nasa'i di dalam as-Sunan)
Puasa 'Arafah
Disebutkan dalam shahih Muslim bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa Arafah,
beliau menjawab, "Dia (puasa Arafah) menghapuskan dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan
datang."
2. Demikian pula disunnahkan berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Puasa Asyura'
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa Asyura' (puasa tangggal 10
Muharram), maka beliau menjawab, "Dia menghapuskan dosa tahun yang lalu."
Demikian pula secara umum puasa di bulan Muharrram, sebagaimana terdapat di dalam shahih Muslim
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa
yang paling utama setelah puasa Ramadhan, maka beliau menjawab,
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah al-Muharram."
Puasa Bulan Sya'ban
Mengenai puasa bulan Sya'ban ini, telah disebutkan di dalam ash-Shahihain dari Aisyah xberkata, "Aku
tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa selama sebulan penuh kecuali di bulan
Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa seperti yang dilakukannya pada
bulan Sya'ban."
Disebutkan dalam riwayat yang lain, "Beliau banyak berpuasa pada bulan itu, kecuali hanya sedikit hari-
hari (beliau berbuka) di dalamnya.
Puasa Senin Kamis
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari Senin maka beliau
bersabda,
"Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus sebagai Nabi, atau hari diturunkannya al-Qur'an
kepadaku."
Di dalam riwayat yang bersumber dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata, "Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR. Lima Imam ahli hadits, kecuali Abu Dawud).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Amal-amal itu diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku senang jika amalku ditampakkan
pada saat aku sedang berpuasa." (HR at-Tirmidzi)