1. Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama pada tahun 1879 dan dianggap sebagai pendiri ilmu psikologi modern.
2. Teori strukturalisme dan elementisme menjadi aliran awal dalam psikologi yang mempelajari unsur-unsur dasar kesadaran.
3. Berbagai ilmu semu seperti fisiognomi dan frenologi berusaha menjelaskan sifat manusia berdasarkan bentuk tubuh atau tengkorak.
Fungsionalisme: Mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama Metode Observasi Tingkah Laku yang terdiri dari dua bagian yaitu Metode Fisiologi dan Metode Variasi Kondisi.
Metode Fisiologi: Menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Metode Variasi Kondisi: Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Psikologi Kognitif adalah hal-hal seperti sikap, ide, harapan dan sebagainya. Psikologi Kognitif mempelajari bagaimana arus informasi yang ditangkap indera diproses dalam jiwa seseorang sebelum diendapkan dalam kesadaran atau diwujudkan dalam bentuk tingkah laku.
Fungsionalisme: Mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama Metode Observasi Tingkah Laku yang terdiri dari dua bagian yaitu Metode Fisiologi dan Metode Variasi Kondisi.
Metode Fisiologi: Menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Metode Variasi Kondisi: Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Psikologi Kognitif adalah hal-hal seperti sikap, ide, harapan dan sebagainya. Psikologi Kognitif mempelajari bagaimana arus informasi yang ditangkap indera diproses dalam jiwa seseorang sebelum diendapkan dalam kesadaran atau diwujudkan dalam bentuk tingkah laku.
Psikologi Positif By Nadzifa E SyawaliaTumbuhBareng
Ā
Psikologi Positif merupakan Ilmu baru dalam dunia Psikologi. Berfokus kepada memperkuat diri dengan hal-hal yang Positif. Dibuat oleh Mahasiswi Psikologi Al-Azhar Cairo
Di dalam islam, banyak solusi untuk mengatasi kemiskinan. apabila ini dijalankan oleh umat islam maka kemiskinan dalam umat islam akan berkurang bahkan hilang.
Psikologi Positif By Nadzifa E SyawaliaTumbuhBareng
Ā
Psikologi Positif merupakan Ilmu baru dalam dunia Psikologi. Berfokus kepada memperkuat diri dengan hal-hal yang Positif. Dibuat oleh Mahasiswi Psikologi Al-Azhar Cairo
Di dalam islam, banyak solusi untuk mengatasi kemiskinan. apabila ini dijalankan oleh umat islam maka kemiskinan dalam umat islam akan berkurang bahkan hilang.
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
ArsipKuliahTarbiyah.Blogspot.Com
by : Haristian Sahroni Puta
Mahasiswa S1 Pendidikan Agama Islam
STAI Al-Hidayah Bogor
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu PengetahuanHasrianiUmar
Ā
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan mendeskripsikan hakikat ontologi, aliran-aliran ontologi, objek kajian ontologi serta ontologi ilmu pengetahuan
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Ā
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Ā
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Ā
Presentasi sejarah psikologi
1. Ilmu semu
Ilmu Faal
/ pseudo sciences
FILSAFAT :
Yunani Kuno
Romawi
Gereja Strukturalisme/
Renaissance elementisme (1879)
Asosianisme Lama
Aliran2 pasca
Wundt
konvergensi
2. Wundt (1879)
Wurzburg Gestalt Purposive/ Psikoanalisis
School psychology Hormic
Fungsionalisme Psychology
Behaviorisme
Crowd
Asosianisme Psychology
Field Ganzheit
Baru
Psychology Psychology
Psikologi Psikologi
Kognitif Humanistik
3. Yunani Kuno
ā¢ Pemikir Yunani adalah yg pertama berusaha
menjelaskan āasal muasalā segala sesuatu dg
melihat ke alam, bukan dewa2/ mitologi
ā¢ Orientasi :
1. Naturalistik
2. Biologik
3. Matematik
4. Eklektik
5. Humanistik
4. Orientasi Naturalistik
ā¢ Kehidupan & benda2 fisik tidaklah bisa
dipisah2kan
ā¢ Jadi penjelasan mengenai kehidupan bisa dicari
di benda2 fisik tadi
ā¢ Tokoh-tokoh :
ļ¼ Thales ļ dasar kehidupan adlh AIR
ļ¼ Anaximander ļ dasar kehidupan adlh āruangā
ļ¼ Anaximenes ļ dasar kehidupan adlh UDARA
ļ¼ Democritus ļ dasar kehidupan adlh ATOM
ļ¼ Heraclitus ļ dasar kehidupan adlh API
ļ¼ Parmenides ļ yg sejati itu yg tetap/ tidak berubah
5. Orientasi Biologik
ā¢ Berpendapat bhw utk menjelaskan
kehidupan kita harus melihat ke DALAM
manusia
ā¢ Tokoh-tokoh :
ļ¼Alcmaeon ļ konsep equilibrium
ļ¼Hippocrates ļ teori ttg āhumorā (=cairan)
ļ¼Empedoclesļ love vs strife
ļ berusaha menjelaskan proses
sensasi
6. Orientasi Matematik
ā¢ Berusaha menemukan āprinsip umumā
yang ada di balik kehidupan/ alam
ā¢ Tokoh-tokoh :
ļ¼Pythagoras
ļRealitas yg kita persepsi sifatnya semu
ļRealitas yg āsejatiā adalah yang prinsip2 yg
melandasi hal2 yg kita persepsi tadi
ļKonsep āimmortal entityā yg menjadi sumber
kehidupan
7. Orientasi Eklektik
ā¢ Sifat orientasi : praktis; operasional
ā¢ Dipelopori kaum SOFIS
ā¢ Tokoh-tokoh :
ļ¼ Protagoras
ļ utk mencari dasar kehidupan carilah di kegiatan yg dilakukan
makhluk hidup
ļ Jika ada yg mencari2 selain yg di atas, perlu diwaspadai! ļ
SKEPTIK
ļ¼ Gorgias
ļ Yang tidak bisa ditangkap oleh indera sensoris = tidak ada!
ļ Sumber pengetahuan satu2nya adalah indera sensoris kita
8. SOCRATES
ā¢ Tadinya belajar ilmu alam lalu beralih
mempelajari manusia (sensasi & persepsi)
ā¢ Kehidupan bisa dipahami kalau kita
melihat pada keunikan individu
ā¢ ... Atau tepatnya keunikan āsoulā yg
terdapat di ssorang
ā¢ Bagi Socrates pengetahuan itu =
kebaikan, dan kebodohan (ignorance) =
jahat
9. PLATO
ā¢ Murid Socrates
ā¢ Mengemukakan teori ttg IDEAS/ FORMS
ā¢ Menganggap tubuh (body) terpisah dari roh
(soul)
ā¢ Tubuh dipandang lebih rendah oleh Plato ļ
maka perlu ada struktur sosial supaya manusia
tdk saling merugikan
ā¢ Yang bisa mencapai pengetahuan sejati
hanyalah SOUL ļ yg punya cuma manusia
10. Aristoteles
ā¢ Murid Plato
ā¢ Memiliki data riset yang sangat banyak
ā¢ Berusaha memadukan data tadi dengan filosofi
Plato ļ hasil : kategorisasi & sistemisasi alam
ā¢ Berpendapat bhw :
ā Alam itu teratur
ā Keteraturan itu berfungsi sbg panduan utk mencapai
tujuan tertentu
ā¢ Metode : Logika (induktif & deduktif)
BACK
11. ROMAWI
ā¢ Filosofi Romawi tidak tersusun secara
komprehensif spt filosofi Yunani
ā¢ Lebih tampak seperti āmanualā
bagaimana bertingkah laku yg baik/
sesuai moral
ā¢ Ada 3 aliran besar :
1. Stoicism
2. Epicureanism
3. Neo-Platonism
12. Stoicism
ā¢ Didasarkan pada ajaran filsuf Yunani
bernama Zeno
ā¢ Deterministik
ā¢ Badan dan roh (soul) dianggap terpisah
ā¢ āNasibā manusia sudah ditentukan
ā¢ Manusia adalah sekedar bagian dr
lingkungan, hanya bisa reaktif.
13. Epicureanism
ā¢ Didasarkan pada ajaran filsuf yunani
bernama Epicurus
ā¢ Tujuan hidup adalah kebahagiaan
ā¢ Roh (soul) adalah bagian material dari
badan (body)
ā¢ Aktivitas manusia dipandu oleh dorongan
utk mendapat kenikmatan dan
menghindari rasa sakit
14. Neo-Platonism
ā¢ Tokoh : Plotinus
ā¢ Setiap makhluk punya roh yg akan menentukan
arah perkembangannya
ā¢ Alam juga punya roh ļ roh universal (universal
soul)
ā¢ Manusia bisa berkomunikasi dg roh universal
lewat ide2 (ideas)
ā¢ Tubuh adalah āagentā sekaligus penjara bagi roh
ā¢ Hidup sebenarnya adalah proses roh tadi
berusaha mendominasi tubuh sehingga bisa
sampai ke universal soul.
BACK
15. Tokoh2 GEREJA
ā¢ St. Augustine
ļManusia punya dorongan baik dan dorongan
jahat
ļDorongan jahat harus ditekan/ dilawan, ļ dg
cara menimbulkan rasa takut
ļCara menimbulkan rasa takut itu pd setiap
orang beda2 ļ individual differences
ļJiwa/ roh/ mind itu terdiri dari fakultas2
(faculties)
16. Tokoh2 GEREJA
ā¢ St. Thomas Aquinas
ļ Tidak setuju dg pandangan yg menyamakan āmindā
(jiwa) dengan āsoulā (roh) ļ pandangan ini membuat
agama dan ilmu pengetahuan bertentangan
ļ Padahal agama dan science mempelajari 2 hal yg
berbeda
ļ Agama ļ mencari kebenaran di āakhiratā
ļ Science ļ mencari kebenaran di alam, lewat
pengamatan empiris
ļ Aquinas percaya bahwa manusia punya free will ļ
maka dari itu AKAL sangatlah penting
BACK
17. RENAISSANCE
ā¢ Francis Bacon
ļ Menganggap bahwa selama ini metode induktif
terabaikan
ļ Padahal hanya dengan metode itu kita bisa sampai
ke pengetahuan yg objektif
ļ Dg demikian metode sains seharusnya difokuskan
pada metode induktif
ļ Elemen penting riset ilmiah menurut Bacon :
ļ¼ Ada observasi thd hal2 khusus (utk induksi), yg dicatat
secara kuantitatif ļ shg bisa direplikasi
ļ¼ Peneliti hrs berusaha seobjektif mungkin ļ harus skeptis,
tidak menerima hal2 yg tidak bisa diuji lewat observasi
18. RENAISSANCE
ā¢ Rene Descartes
ļ Bagi Descartes, satu2nya hal yg pasti bagi kita
adalah fakta bhw kita menyadari keberadaan diri kita
ļ cogito ergo sum
ļ Descartes juga menganggap bhw sensasi panca
indera adl sumber info yg akurat
ļ Baginya ada 2 āduniaā pd diri manusia :
ļ Dunia fisik ļ mengikuti hukum2 mekanik ļ reflek
ļ ranah ilmu fisiologi
ļ Dunia spiritual ļ mengikuti aturan reasoning
ļ ranah ilmu psikologi
19. RENAISSANCE
ā¢ Thomas Hobbes
ļ Mengemukakan teori mekanis
ļ Membedakan ādasarā dan ātujuanā dari tingkah laku
ļ Dasar perilaku : hasrat mendekati sesuatu (apetite)
dan menjauhi sesuatu (aversion)
ļ Tujuan perilaku : memenuhi kepentingan diri sendiri
ļ manusia pd dasarnya selfish
ļ Tapi justru krn itulah orang harus mengakui hak orang
lain spy haknya terpenuhi ļ kontrak sosial
BACK
20. Asosianisme Lama
ā¢ James Mill
ļ Membedakan āsensationā dg āideaā
ļ Sensation adalah hasil kontak langsung indera
manusia dg rangsang dr luar
ļ Idea adalah semacam āfotokopiā dr sensasi;
timbulnya di dalam ingatan
ļ Idea tidak mungkin muncul tanpa adanya sensasi
ļ Ide-ide bisa saling dihubungkan melalui mekanisme
ASOSIASI
ļ Hukum asosiasi : contigutity ļ jika ada 2 atau lebih
kejadian terjadi pada satu waktu, pastilah mereka
saling berhubungan
21. Asosianisme Lama
ā¢ John Stuart Mill
ļ Putra James Mill
ļ Baru berani mengemukakan ide yg berbeda dr sang
ayah setelah ia meninggal
ļ Contoh :
ļ¼ Ide lebih penting drpd sensasi
ļ¼ Hukum asosiasi ada 3 (similarity, contiguity, dan intensity)
bukan 1
ļ¼ Ide gabungan punya sifat khas, bukan sekedar
āpenjumlahanā sifat2 ide yg jadi komponen
ļ¼ Lebih mendasarkan diri pada eksperimen, bukan pemikiran
abstrak teoritis saja
BACK
22. Ilmu-ilmu Semu (Pseudosciences)
ā¢ Phrenologi
ļ Franz Joseph Gall
ļ Menyatakan bhw jiwa terbagi ke dalam 42 āfakultasā
ļ Ke-42 fakultas tadi diwakili oleh lokasi tertentu pada tengkorak
ļ Dg meraba tengkorak kita bisa tahu fakultas mana yg menonjol
pd individu ybs.
ā¢ Physiognomi
ļ Cesare Lombrosso ļ kepribadian bisa dibedakan menurut raut
muka
ļ Ernst Kretschmer & W.H. Sheldon ļ kepribadian bisa
dibedakan menurut bentuk/ tipe tubuh
ā¢ Mesmerisme
ļ Franz Anton Mesmer ļ dalam diri ssorg (maksudnya Mesmer
sendiri) terdapat cairan yg berdaya magnit yg bisa digunakan utk
menyembuhkan orang
BACK
23. Ilmu Faal
ā¢ Sir Charles Bell
ļ di dalam tubuh ada 2 macam saraf : sensoris dan motoris
ļ menemukan indera yg berfungsi utk mengetahui posisi & gerak
tubuh ļ kinestetik
ļ Mempelopori studi ttg indera pengecap
ļ Menemukan bahwa di dalam ācochleaā ada syaraf2 yg
tersususun sdmikian rupa mendeteksi suara bernada tinggi s/d
rendah
ā¢ Francois Magendie
ļ secara terpisah menemukan saraf motoris & sensoris
ļ Menemukan syaraf majemuk (motoris + sensoris)
ļ The law of forward direction
24. Ilmu Faal
ā¢ Marshal Hall
ļ banyak mengemukakan hal yg sama dg J.P. Muller
ļ Bedanya :
ļ Hall ļ refleks hanya tergantung pd spinalcord
ļ Muller ļ ada sebagian reflesk yg dipengaruhi otak
ā¢ Johannes Peter Muller
ļ Hukum energi spesifik : pada satu indera hanya bisa terdeteksi
satu jenis rangsang saja
ā¢ Paul Broca
ļ Menemukan lokasi di otak yg mengatur bicara (speech) ļ pusat
Broca
ļ Jika terganggu pd pusat Broca maka individu akan mengalami
aphasia (tidak bisa berbicara meskipun tidak ada gangguan pd
mulut & telinga)
25. Ilmu Faal
ā¢ Gustav Theodor Fechner
ļ Menyamakan jiwa dg badan
ļ Mengemukakan konsep JND (just noticeable differences)
ā¢ Herman Ludwig Ferdinand von Helmholtz
ļ Menganggap ilmu psikologi adl bagian dr ilmu faal dan ilmu faal bagian
dr ilmu alam ļ bisa dijelaskan dg hukum2 fisika
ā¢ Sir Francis Galton
ļ Salah seorang pelopor psikometri
ļ Yang diukur : ketajaman penginderaan
ļ Menemukan tes asosiasi kata, teknik korelasi
ļ Berpendapat bhw ciri2 psikologis dpt diturunkan
ā¢ Emil Kraepelin
ļ Terkenal krn penggolongannya thd penyakit jiwa (psikosis)
ļ Penyebab gangguan jiwa ada pd aspek fisiologis, bukan psikologis
ļ ... Tapi ia menemukan metode psikologis utk mendeteksi gangguan ļ
salah satunya adalah tes Kraepelin
BACK
26. Elementisme / Strukturalisme
ā¢ Wilhelm Wundt
ļ sosiolog, filsuf, pakar hukum, dokter, psikolog
ļ Sangat dipnegaruhi Helmholtz & JP Muller
ļ mendirikan lab psikologi pertama di Leipzig th 1879
ļ Pada saat yg kurang lebih sama, di AS William
James juga mengadakan eksperimen
ļ Bedanya : Wundt berusaha menemukan struktur
(elemen2 penyusun) jiwa (strukturalisme/
elementisme) sedangkan James mencari fungsi dari
jiwa (fungsionalisme)
27. Elementisme / Strukturalisme
ā¢ Wilhelm Wundt
ļImmediate experience vs mediate experience
ļPsikologi vs fisika
ļSelb-beobachtung (introspection; self-report)
ļWundt sendiri sebenarnya bukan strukturalis
murni, sistematika psikologinya berubah2 dari
waktu ke waktu
28. Elementisme / Strukturalisme
ā¢ E.B. Titchener
ļMurid Wundt
ļMemperkenalkan strukturalisme di AS
ļMemfokuskan diri pd penelitian dg subjek
orang dewasa normal (berlawanan dg rata2
ahli AS)
ļSering terlibat pertentangan dg para ahli
psikologi AS ļ strukturalisme tidak
berkembang
BACK
29. Aliran Wurzburg
ā¢ Oswald Kulpe
ļPernah menjadi asisten Wundt
ļTh 1896 mendirikan lab di Wurzburg
ļMeletakkan dasar studi ttg proses berpikir
ļBaginya proses berpikir tidak terkait dg
penginderaan (sensation free/ imageless) &
dapat diselidiki secara eksperimental
ļMetode : introspeksi (sama dg Wundt)
BACK
30. Psikologi Ganzheit
ā¢ Karl Buhler
ļSalah satu pendukung aliran Wurzburg
ļMenentang elementisme Wudnt
ļPsikologi dipelajari secara HOLISTIK
ļFenomena kejiwaan harus dilihat sebagai
sesuatu yg MENYELURUH atau dilihat
sebagai satu TOTALITAS (=Ganzheit)
ļPelopor psikolinguistik
BACK
31. Fungsionalisme
ā¢ Dipelopori William James
ā¢ Terbagi ke dalam 2 kelompok :
ļKelompok Chicago (John Dewey dkk.)
ļKelompok Columbia (J.K. Cattell, dkk.)
ā¢ Tujuan : menjelaskan mind/ jiwa
berdasarkan fungsinya
ā¢ Metode : introspeksi, eksperimen,
observasi tingkah laku.
32. Fungsionalisme
ā¢ William James
ļ Teori James ā Lange
ļ Kesadaran adalah hasil evolusi
ļ Kesadaran sifatnya dinamis, berubah2
ā¢ John Dewey
ļ kelompok chicago
ļ teori & metode ālearning by doingā
ļ segala pemikiran & perbuatan pasti bertujuan
ļ Memandang respons dan stimulus sbg satu totalitas
33. Fungsionalisme
ā¢ James McKeen Cattell
ļ Kelompok Columbia
ļ Fungsionalisme tidak perlu dualistis, manusia hrs
dilihat sbg satu kesatuan utuh
ļ Fungsionalisme tidak perlu deskriptif, yg penting
adalah mencari hubungan antara satu Tl dg Tl yg lain/
sesuatu di lingkungan
ā¢ Edward Lee Thorndike
ļ Kelompk Columbia
ļ The Law of effect
ļ The Law of Exercise (the law of disuse & use)
ļ Konsep Transfer of training
BACK
34. Behaviorisme
ā¢ Ivan Petrovich Pavlov
ļ bukan psikolog, tapi ahli ilmu faal
ļ aktivitas psikis = rangkaian refleks-refleks
ļ Classical conditioning
ā¢ John Broades Watson
ļ pendiri behaviorisme di AS
ļ Menganggap metode introspeksi tidak ilmiah
ļ Psikologi seharusnya mempelajari tingkah laku yang
OVERT (terlihat; terukur)
ļ Tingkah laku COVERT boleh diplejari asal bisa
diterangkan dalam āimplicit motionsā
35. Behaviorisme
ā¢ Edward Chase Tolman
ļ konsep tingkah laku molar & molekular
(refleks)
ļ tingkah laku yg bertujuan adalah yg molar
ļ B = f (S,A)
ā¢ B.F. Skinner
ļTidak setuju dg Tolman
ļB = f (S)
ļKonsep operant conditioning
BACK
36. Psikologi Hormik/ purposif
ā¢ William McDougall
ļTingkah laku selalu bertujuan, bukan suatu
proses mekanistik belaka
ļMengemukakan teori2/ konsep :
ļ¼Instink
ļ¼Sentimen
ļ¼Group Mind ļ dalam buku āSocial Psychologyā
BACK
37. Teori Konvergensi
ā¢ William Louis Stern
ļ menganggap bahwa teori2 yg berbeda2
sebenarnya bisa saling melengkapi
ļ tokoh applied psychology
ļ menemukan konsep I.Q. (intelligence
quotient)
ļ IQ = MA/CA x 100%
BACK
38. Psikologi Gestalt
ā¢ Psikologi gestalt dimulai di saat yg hampir
bersamaan dg behaviorisme di AS
ā¢ Pelopor : Max Wertheimer
ā¢ Arti āgestaltā bisa sangat bermacam2 =
form; shape; peristiwa, hakikat, dll.
ā¢ Psikologi gestalt mempelajari suatu gejala
sebagai satu keseluruhan/ totalitas.
39. Psikologi Gestalt
ā¢ Franz Brentano
ļ pelopor psikologi fenomenologi
ļ mengkritik pandangan strukturalisme
ļ Berusaha mempelajari gejala psikologis dg metode deskriptif
ā¢ Christian Von Ehrenfels
ļ dipengaruhi Brentano
ļ yang memicu timbulnya aliran gestalt
ļ melakukan eksperimen dg musik ļ menemukan bahwa kita
mempersepsi lagu sbg keseluruhan bukan sekedar rangkaian
not
ļ Yang penting komposisinya bukan notnya
ļ Konsep āemergentā
40. Psikologi Gestalt
Max Wertheimer
ļ eksperimen gerakan stroboskopik
ļ Banyak menggagas ide2 dlm psikologi gestalt
ļ hukum2 gestalt :
1. Law of proximity
2. Law of Closure
3. Law of equivalence (similarity)
Kurt Koffka
ļ Banyak menulis buku/ jurnal ttg psikologi gestalt
ļ Konsep memory traces
Wolfgang Kohler
ļ Banyak melakukan eksperimen
ļ Penelitian pada simpanse
ļ Konsep intelligent behaviour, insight
ļ Konsep Trial ā error vs a ha erlebnis
BACK