1. Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama pada tahun 1879 dan dianggap sebagai pendiri ilmu psikologi modern.
2. Teori strukturalisme dan elementisme menjadi aliran awal dalam psikologi yang mempelajari unsur-unsur dasar kesadaran.
3. Berbagai ilmu semu seperti fisiognomi dan frenologi berusaha menjelaskan sifat manusia berdasarkan bentuk tubuh atau tengkorak.
Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Universitas Psikologi
Teori psikologi kepribadian Gordon Allport menekankan pada motivasi sebagai penggerak tingkah laku. Ia mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis yang menentukan penyesuaian unik seseorang dengan lingkungannya. Allport membedakan trait umum dan individual, di mana trait individual merupakan manifestasi unik dari trait umum pada diri seseorang.
1. Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama pada tahun 1879 dan dianggap sebagai pendiri ilmu psikologi modern.
2. Teori strukturalisme dan elementisme menjadi aliran awal dalam psikologi yang mempelajari unsur-unsur dasar kesadaran.
3. Berbagai ilmu semu seperti fisiognomi dan frenologi berusaha menjelaskan sifat manusia berdasarkan bentuk tubuh atau tengkorak.
Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Universitas Psikologi
Teori psikologi kepribadian Gordon Allport menekankan pada motivasi sebagai penggerak tingkah laku. Ia mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis yang menentukan penyesuaian unik seseorang dengan lingkungannya. Allport membedakan trait umum dan individual, di mana trait individual merupakan manifestasi unik dari trait umum pada diri seseorang.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Teori kepribadian George A. Kelly menekankan pada proses kognitif sebagai pusat kepribadian individu dimana individu membangun konstruk untuk memahami lingkungan melalui proses hipotesis, pengujian, dan pengembangan teori. Psikopatologi dijelaskan sebagai gangguan sistem konstruk akibat ketakutan dan ancaman terhadap perubahan struktur kepribadian.
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
ArsipKuliahTarbiyah.Blogspot.Com
by : Haristian Sahroni Puta
Mahasiswa S1 Pendidikan Agama Islam
STAI Al-Hidayah Bogor
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian, mulai dari definisi kepribadian, teori-teori kepribadian, faktor-faktor pembentukan kepribadian, tahapan perkembangan kepribadian, dan pentingnya memahami kepribadian peserta didik bagi pendidik. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas konsep dasar kepribadian manusia dan relevansinya dalam konteks pendidikan.
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
1) Beberapa contoh penerapan teori belajar operant conditioning dan classical conditioning dalam kehidupan sehari-hari seperti mendapat hadiah jika mendapat nilai bagus, takut pada binatang setelah pengalaman, dan terbiasa melakukan suatu perilaku.
2) Contoh penerapan teori belajar kognitif meliputi pengajaran dengan memberikan penjelasan teori dan contoh soal, siswa belajar sendiri setelah intruksi, dan evaluasi
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Teori kepribadian George A. Kelly menekankan pada proses kognitif sebagai pusat kepribadian individu dimana individu membangun konstruk untuk memahami lingkungan melalui proses hipotesis, pengujian, dan pengembangan teori. Psikopatologi dijelaskan sebagai gangguan sistem konstruk akibat ketakutan dan ancaman terhadap perubahan struktur kepribadian.
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
ArsipKuliahTarbiyah.Blogspot.Com
by : Haristian Sahroni Puta
Mahasiswa S1 Pendidikan Agama Islam
STAI Al-Hidayah Bogor
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian, mulai dari definisi kepribadian, teori-teori kepribadian, faktor-faktor pembentukan kepribadian, tahapan perkembangan kepribadian, dan pentingnya memahami kepribadian peserta didik bagi pendidik. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas konsep dasar kepribadian manusia dan relevansinya dalam konteks pendidikan.
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
1) Beberapa contoh penerapan teori belajar operant conditioning dan classical conditioning dalam kehidupan sehari-hari seperti mendapat hadiah jika mendapat nilai bagus, takut pada binatang setelah pengalaman, dan terbiasa melakukan suatu perilaku.
2) Contoh penerapan teori belajar kognitif meliputi pengajaran dengan memberikan penjelasan teori dan contoh soal, siswa belajar sendiri setelah intruksi, dan evaluasi
Psikologi manusia menurut perspektif islamUmmu Mohamed
Manusia diciptakan sempurna dengan tiga aspek utama: tubuh fizikal, minda, dan rohani. Ketiga aspek ini perlu ada untuk melengkapi manusia. Tubuh fizikal merupakan tempat manifestasi akal dan jiwa. Jiwa atau nafs memiliki tingkatan yang berkaitan dengan kebaikan atau kejahatan. Manusia perlu menjaga keseimbangan ketiga aspek ini agar tetap sempurna.
1. Psikologi Islam berkembang sejak tahun 1970-an dan meliputi berbagai kegiatan seperti terjemahan, publikasi jurnal, simposium, kongres, serta pendirian program studi di berbagai perguruan tinggi.
2. Terdapat perbedaan pandangan antara Psikologi Barat dan Psikologi Islam terkait ruang lingkup kajian manusia dan tujuan psikologi.
3. Psikologi Islam memiliki berbagai tantangan metodologis dan aplikat
Strategi Pembelajaran dalam Psikologi Pendidikan
1. Guru harus mampu menumbuhkan persepsi dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif.
2. Ada dua faktor yang mempengaruhi perhatian yaitu objek dan subjek yang diperhatikan. Guru harus menciptakan objek pelajaran yang menarik dan relevan dengan tahap perkembangan kognitif siswa.
3. Guru
CONCEPTUAL AND PRACTICAL UNDERSTANDING OF COUNSELING IN ISLAMTareq Zayed
Malaysian online journal of counseling vol 2, issue 1
Counseling generally aims to realize sound mental health and personal well-being that leads to personal change. Similarly, Islam tells its followers to attain personal well-being through its system of spirituality and religiosity. In this context, this paper explores the significance of counseling in Islam, the mechanisms through which Islam pursues personal and social change, and the manner in which professional counseling should be practiced in Islam. The author concludes that the Islamic system is preventive rather than curative and consists of a mature integration of mental and physical aspects with the spiritual dimensions of man.
saat ini pendidikan Agama Islam dalam pendidikan Perguruan Tinggi negri ataupun swasta sangat dibutuhkan untuk menuntuk para mahasiswa untuk beradaptasi dalam dunia baru yaitu dunia perkuliahan. maka ketika tidak ada pendidikan kemungkinan besar para mahasiswa harus benar benar belajar mandiri belajar untuk mendalami agama Islam.
IPW adalah inventori keperibadian berdasarkan teori warna peribadi yang dibangunkan untuk mengukur empat dimensi keperibadian - Emas, Hijau, Biru dan Jingga. Inventori ini dicipta oleh Dr. Sidek Mohd Noah untuk tujuan kaunseling dan penilaian. IPW mempunyai format 'Ya' atau 'Tidak' dan diambil selama 30 minit. Skor tertinggi menunjukkan dimensi keperibadian individu.
Dokumen tersebut merangkum tentang psikologi sosial yang membahas definisi, tujuan, objek keilmuan, teori-teori, dan profesi terkait psikologi sosial. Psikologi sosial didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku individu yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dengan tujuan memahami dan mengendalikan fenomena sosial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Psikologi agama berkembang terlambat dibanding cabang psikologi lain karena sejarah panjang psikologi yang awalnya terkait erat dengan agama dan filsafat; (2) Setelah psikologi menjadi ilmu sendiri pada tahun 1879, agama tidak lagi menjadi bagian darinya dan banyak ahli psikologi menjadi atheis; (3) William James dianggap sebagai bapak psikologi agama
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan kepribadian sosial yang Islami berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad. Dibahas struktur kepribadian menurut Islam yang terdiri atas jasmani, ruhani, dan nafsani. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian seperti lingkungan keluarga dan genetika. "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
Dokumen tersebut membahas tentang spiritualitas manusia dalam perspektif Islam. Terdapat penjelasan mengenai konsep roh (ruh) dalam Islam yang diyakini sebagai fitrah manusia yang diberikan Tuhan untuk mampu mengenal dan bertuhan kepada-Nya. Dokumen juga membahas pentingnya menyucikan hati untuk memperkuat pengaruh roh agar mampu mengontrol dorongan materialistik dan menghasilkan sikap serta perilaku yang tercer
Dokumen tersebut membahas tentang staratifikasi psikis manusia dan elemen-elemen psikologi dalam Alquran. Terdapat beberapa elemen psikis manusia menurut Alquran seperti al-nafs, al-aql, al-qolb, dan al-ruh. Al-fitrah dijelaskan sebagai identitas esensial psikis manusia. Staratifikasi psikis manusia dapat memengaruhi interaksi individu dan dinamika sosial dalam masyarakat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manusia dalam pandangan psikologi, termasuk definisi psikologi, asal kata, dan empat aliran utama dalam psikologi yaitu psikoanalisis, psikologi individual, behaviorisme, dan humanisme.
2. Empat aliran tersebut memandang manusia dari sudut yang berbeda, seperti psikoanalisis yang melihat manusia dari aspek bawah sadar, sedangkan psikologi individual lebih menekankan p
Makalah ini membahas hakikat manusia menurut pandangan Islam. Islam melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki sifat biologis, psikologis, dan sosial. Manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi-Nya dan menjadi khalifah di bumi. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dokumen tersebut membahas hubungan psikologi manusia dan agama, termasuk motivasi beragama, peran ritual dalam budaya, dan pengaruh agama terhadap kesejahteraan jiwa manusia."
Manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk sempurna dan terdiri dari jiwa, akal, dan nafsu. Islam memainkan peran penting dalam kehidupan manusia dengan mengajarkan konsep ketuhanan, hidayah, dan kebenaran.
1) Dokumen tersebut membahas konsep manusia menurut pandangan agama Islam, dengan menjelaskan pengertian manusia secara umum dan Islam. 2) Secara umum, manusia didefinisikan sebagai makhluk paling sempurna dalam berbagai bidang ilmu. 3) Sedangkan secara Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk ciptaan Allah yang terdiri atas dimensi jasmani dan rohani, diciptakan secara bertahap dari tanah
Dokumen tersebut membahas konsep insan dari berbagai perspektif falsafah. Secara ringkas, konsep insan dalam falsafah Barat menekankan sifat rasional manusia, sementara falsafah Jerman juga melihat sisi emosi dan intuitif manusia. Falsafah agama seperti Kristen dan Islam melihat manusia sebagai makhluk Tuhan atau hamba-Nya. Tamadun India dan China juga memiliki pandangan tersendiri, seperti konsep reinkarnasi dalam ag
Psikologi humanistik memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi positif untuk berkembang secara optimal. Teori ini menekankan pentingnya aktualisasi diri, dimana setiap individu berusaha untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Tokoh kunci seperti Maslow dan Rogers membangun konsep penting seperti hierarki kebutuhan dan self-actualization yang mendorong pertumbuhan pribadi.
Teks tersebut membahas pandangan agama Islam dan Kristen mengenai hakekat manusia. Islam meyakini bahwa manusia terdiri dari jiwa dan raga, dan esensi manusia adalah jiwanya. Kristen berkeyakinan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang unik.
Manusia dalam perspektif Islam dan Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Manusia disebut dengan tiga istilah yaitu al-basyar, an-nas, dan al-insan yang masing-masing memiliki pengertian tersendiri. Al-Quran memberikan gambaran konkrit tentang manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki kebutuhan fisik seperti makan dan minum."
Buku ini membahas tentang hawa nafsu manusia dan pengaruhnya dalam kehidupan. Penulis menjelaskan hawa nafsu secara sistematis dengan menggunakan sumber-sumber agama seperti Al-Quran dan hadis Nabi. Hawa nafsu dapat menjadi penggerak kebaikan maupun kejahatan tergantung pengendaliannya. Buku ini penting untuk memahami potensi jiwa manusia.
Similar to Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team (20)
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. PERLUNYA PSIKOLOGI
ISLAM
Sesuaikah Psikologi Barat untuk
menjelaskan perilaku orang Islam???
Pasrah/ berserah diri = helpless?
Jihad = bunuh diri atau aktualisasi diri?
Jamaah dzikr= superstitious behaviour?
3. Indigenous Psychology
Uichol Kim (psikolog Korea) menawarkan
konsep psikologi pribumi (the indigenous
psychology).
Menurut Kim, psikologi Barat hanya tepat
untuk mengkaji manusia Barat sesuai
dengan kultur sekulernya yang
melatarbelakangi munculnya ilmu tsb
Untuk memahami manusia di belahan bumi
lain harus digunakan pula basis kultur
dimana manusia itu hidup.
4. WHICH ONE ARE WE???
Persepsi para mahasiswa dan psikolog muslim terhadap
psikologi Barat, menurut Malik Badri, bisa dilihat ke
dalam tiga fase.
Fase pertama disebut infantuasi tergila-gila dengan
teori dan teknik psikologi yang begitu memikat.
Fase kedua disebut rekonsiliasi mulai
mencocokkan teori psikologi dengan Al Quran dan
khazanah klasik Islam, tapi masih pada asumsi bahwa
keduanya tidak bertentangan.
Fase ketiga disebut emansipasi sudah mulai kritis
terhadap teori psikologi & berusaha menggali konsep-
konsep psikologi yang ada dalam Al Quran.
5. Kepribadian Islam
Kepribadian Islam (Abdul Mujib): serangkaian
perilaku manusia, baik sebagai mahluk
individu maupun mahluk sosial, yang
normanya diturunkan dari ajaran Islam, yang
bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah.
Dari kedua sumber tersebut, para pakar
berusaha berijtihad untuk mengungkap
bentuk-bentuk kepribadian menurut ajaran
Islam, agar bentuk-bentuk itu diterapkan oleh
pemeluknya.
6. Rumusan kepribadian Islam di sini bersifat
deduktif-normatif yang menjadi acuan bagi
umat Islam untuk berperilaku.
Oleh karena sifatnya yang deduktif-normatif
maka kepribadian Islam di sini diyakini
sebagai konsep atau teori kepribadian yang
ideal, yang ’seharusnya’ dilakukan oleh
pemeluk agama Islam.
Kepribadian Islam
7. Kepribadian Muslim
Kepribadian muslim: serangkaian perilaku
orang/umat Islam yang rumusannya digali
dari penelitian perilaku kesehariannya.
Rumusan kepribadian muslim di sini
bersifat induktif-praktis, karena sumbernya
dari hasil penelitian terhadap perilaku
keseharian orang/umat Islam.
8. Boleh jadi dalam penelitian itu ditemukan :
Pola kepribadian yang ideal, karena kepribadian
itu sebagai implementasi dari ajaran agama
Pola yang menyimpang (anomali), karena perilaku
yang ditampilkan bertentangan dengan ajaran
agamanya, sekalipun dirinya berpredikat muslim.
Dalam konteks ini, keburukan atau kejahatan
perilaku orang/umat Islam tidak dapat digeneralisir
bahwa ajaran Islam itu buruk dan jahat. Artinya,
kepribadian muslim belum tentu mencerminkan
kepribadian Islam.
Kepribadian Muslim
9. KONSEP TENTANG
MANUSIA
Manusia adalah makhluk multidimensional yang
memiliki dimensi ketuhanan (al ruh & al fitrah).
Manusia diciptakan dalam keadaan positif
(fithrah), baik secara jasadi, nafsani (kognitif dan
afektif) maupun ruhani (spiritual).
Bila manusia berjalan lurus mengikuti fitrahnya,
maka ia akan menjadi taqwa (sehat, selamat).
Bila tidak lurus, maka ia akan berjalan ke pilihan
yang sesat (fujur).
Manusia adalah unik/ berbeda-beda. Quraish
Shihab menyebutnya sebagai khalqan akhar.
Beliau merujuk pada dua ayat dalam Alquran
yaitu QS Al Israa:21 dan QS Al An’am:165.
10. KONSEP TENTANG
MANUSIA
Komponen terpenting manusia adalah qalbu.
Perilaku manusia bergantung pada
qalbunya. Dengannya manusia dapat
mengetahui sesuatu (di luar nalar),
cenderung kepada yang benar (termasuk
memiliki kebijaksanaan, kesabaran), dan
memiliki kekuatan mempengaruhi benda dan
peristiwa.
12. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Secara implisit Alquran menginformasikan
bahwa manusia memiliki tiga aspek
pembentuk totalitas yang secara tegas
dapat dibedakan, namun secara pasti
tidak dapat dipisahkan.
Ketiga aspek itu adalah
Jismiyah (fisik, biologis)
Ruhaniyah (spiritual, transendental) dan
Nafsiyah (psikis, psikologis)
13.
14.
15. ASPEK JISMIAH (JASAD)
Keseluruhan organ fisik-biologis manusia
(sistem syaraf, kelenjar, sel dll)
Karakteristik:memiliki bentuk/ rupa,
kuantitas, bergerak/ diam, tumbuh,
berkembang
Material yang substansi sebenarnya mati/
pasif & menerima. Kehidupannya adalah
karena dimotori oleh substansi lain, yaitu
nafs dan ruh. Dengan kata lain aspek
jismiah ini bersifat deterministik-
mekanistik.
16. Daya Utama Aspek Jismiyah
Al Gaziyah (makan, nutrisi)
Al Munmiyah (tumbuh)
Al Muwallidah (reproduksi)
Daya khusus: mengaktualkan tingkah laku
17. ASPEK RUHANIAH (RUH)
Struktur ruh memberikan ciri khas dan
keunikan tersendiri bagi psikologi Islam. Ruh
merupakan substansi psikologis manusia yang
menjadi esensi keberadaannya. Ruh
membutuhkan jasad untuk aktualisasi diri.
Sampai saat ini belum ada yang memahami
hakikat ruh secara pasti, karena ruh
merupakan sebuah misteri ilahi. Dalam
Alquran dijelaskan bahwa ruh merupakan
urusan dan atau hanya dipahami oleh Allah.
Manusia sama sekali tidak memahaminya
kecuali sedikit (QS. Al-Isra: 85).
Ruh adalah aspek psikis manusia yang
bersifat spiritual dan transendental.
19. Al Ruh (kognitif spiritual)
Bersifat spiritual karena ia merupakan potensi
luhur batin manusia. Fungsi ini muncul dari
dimensi al-ruh atau spiritual (sisi jiwa yang
memiliki sifat-sifat ilahiyah dan memiliki daya
untuk menarik dan mendorong dimensi-dimensi
lainnya untuk mewujudkan sifat-sifat Tuhan
dalam dirnya).
Perwujudan dari sifat dan daya itu memberikan
potensi secara internal untuk menjadi Khalifah
Alllah (mewujudkan sifat-sifat Allah secara nyata
dalam kehidupannya di bumi untuk mengelola
dan memanfaatkan bumi Allah hablun
minannas
20. Al Fitrah (kognitif Transendental
Bersifat transendental karena merupakan
dimensi psikis manusia yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah (hablun
minallah).
Al-fitrah bermuara pada Abdullah (manusia
sebagai hamba Allah).
Quraish Shihab mengartikan fitrah sebagai
unsur, sistem dan tata kerja yang diciptakan
Allah pada makhluk sejak awal kejadiannya
sehingga menjadi bawaannya.
21. Al Fitrah (kognitif transendental)
Manusia pada hakikatnya, adalah makhluk beragama,
karena sewaktu di alam roh manusia sudah
mengadakan perjanjian primordial dengan Allah SWT.
Q.S. Al-A'raf 172 : Allah SWT bertanya kepada roh manusia,
"Adakah Aku ini Tuhanmu?" Roh manusia menjawab, "Benar
Engkaulah Tuhan kami dan kami telah menyaksikannya".
Sejak asal kejadiannya manusia telah membawa
potensi keber-agama-an yang benar (tauhid).
QS Ar Rum:30
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
(yang benar). Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
atasnya (fitrah itu). Tidak ada perubahan pada fitrah Allah,
itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
22. Jasad dan ruh merupakan dimensi yang
berlawanan sifatnya.
Jasad sifatnya kasar dan indrawi atau
empiris serta kecenderungannya ingin
mengejar kenikmatan duniawi dan material.
Ruh sifatnya halus dan gaib serta
kecenderungannya mengejar kenikmatan
samawi, ruhaniyah dan ukhrawiyah.
Esensi yang berlawanan ini pada prinsipnya saling
membutuhkan. Jasad tanpa ruh merupakan
subtansi yang mati, sedang ruh tanpa jasad tidak
dapat teraktualisasi. Ruh sebagai kekuatan yang
berasal dari Allah yang ditiupkan ke jasad manusia
saat berusia 120 hari.
23. Aspek nafsiah: keseluruhan kualitas khas
kemanusiaan berupa pikiran, perasaan, kemauan,
dan kebebasan.
Struktur nafsani ini terbagi atas tiga bagian yaitu
kalbu, akal dan nafsu.
Integrasi ketiga jenis nafsani ini yang akan
melahirkan perilaku, baik perilaku lahir maupun
batin yang disebut dengan kepribadian.
ASPEK NAFSIYAH
24. ASPEK NAFSIYAH
Nafs merupakan sinergi antara jasad dan ruh (sinergi
psikofisik). Dengan nafs maka masing-masing keinginan
jasad dan ruh dalam diri manusia bisa terpenuhi.
Nafs dipersiapkan untuk dapat menampung dan mendorong
manusia untuk melakukan perbuatan baik dan buruk.
Apabila ia berorientasi pada natur jasad maka tingkah
lakunya menjadi buruk dan celaka, tetapi apabila mengacu
pada natur ruh maka kehidupannya menjadi baik dan
selamat.
Menurut Quraish Shihab, pada hakikatnya potensi positif
lebih kuat daripada potensi negatif. Hanya saja daya tarik
keburukan lebih kuat daripada kebaikan. Untuk itulah
manusia senantiasa dituntut untuk memelihara kesucian
nafsnya.
26. A.Dimensi al-nafs (hawa
nafsu)
Dimensi ini memiliki sifat kebinatangan dalam sistem
psikis manusia. Namun demikian ia dapat diarahkan
kepada kemanusiaan setelah bersinergi dengan
dimensi lainnya.
Prinsip kerja: mengikuti prinsip kenikmatan
(pleasure principle) dan berusaha mengumbar
impuls-impuls agresif dan seksualnya. Jika impuls
ini tidak terpenuhi maka terjadilah ketegangan.
Apabila manusia mengumbar dominasi hawa nafsu
maka kepribadiannya tidak akan mampu
bereksistensi secara baik. Manusia model ini sama
dengan binatang bahkan lebih buruk (QS al-A’raf:
179).
27. Nafsu sebagai daya nafsani memiliki banyak
pengertian.
Pertama, nafsu merupakan nyawa
manusia, yang wujudnya berupa angin
yang keluar masuk di dalam tubuh
manusia.
Kedua, nafsu merupakan sinergi jasmani-
ruhani manusia dan merupakan totalitas
struktur kepribadian manusia.
Ketiga, nafsu merupakan bagian dari daya
nafsani yang memiliki dua daya,
ghadabiyah dan syahwaniyah.
A.Dimensi al-nafs (hawa
nafsu)
28. Ghadab: daya yang berpotensi untuk menghindari
diri dari yang membahayakan. Ghadab memilki
potensi hawa nafsu dengan natur seperti binatang
buas, menyerang, membunuh merusak,
menyakiti, dan membuat yang lain menderita.
Ketika potensi ini dikelola dengan baik, maka ia
menjadi kekuatan atau kemampuan (qudrah).
Syahwat adalah daya yang berpotensi untuk
menginduksi diri dari segala yang
menyenangkan. Syahwat memiliki natur binatang
jinak, naluri dasar seks, erotisme, dan segala
tindakan pemuasan birahi.
A.Dimensi al-nafs (hawa
nafsu)
29. Hawa nafsu berorientasi pada jasad, yang
kekuatan utamanya adalah indra.
Daya indrawi hawa nafsu, menurut Ibnu
Sina, ada dua macam yaitu indra lahir
(external senses) yang berupa panca indra
dan indra batin (internal senses proses
penyimpanan dan pengeluaran memori).
A.Dimensi al-nafs (hawa
nafsu)
30. B.Dimensi Al-Aql
Dimensi akal adalah dimensi psikis yang berada
antara nafsu dan qalb.
Akal menjadi perantara dan penghubung antar
kedua dimensi tersebut berupa fungsi pikiran yang
merupakan kualitas insaniyah pada psikis
manusia.
Akal merupakan bagian dari daya insani yang
memiliki dua makna.
Akal jasmani, yang lazim disebut sebagai otak
Akal ruhani yaitu cahaya ruhani dan daya
nafsani yang dipersiapkan untuk memperoleh
pengetahuan.
31. (Lanjutan) Dimensi Al-Aql
Secara jasmaniah ia berkedudukan di otak,
memiliki daya kognisi, dengan potensi bersifat
argumentatif (istidhlaliah) dan logis (aqliah), yang
apabila mendominasi jiwa manusia maka akan
menimbulkan kepribadian yang labil (al-nafs al-
lawwamah).
Akal mampu mengantarkan manusia pada esensi
kemanusiaan. Akal merupakan kesehatan fitrah
yang memiliki daya pembeda antara yang baik dan
buruk. Akal adalah daya pikir manusia untuk
memperoleh pengetahuan yang bersifat rasional
dan dapat menentukan hakikatnya.
32. C.Dimensi Al-Qalb
Al-Ghazali secara tegas melihat kalbu dari dua aspek
yaitu:
Kalbu jasmani adalah komponen fisik
Kalbu ruhani adalah komponen psikis yang menjadi
pusat kepribadian. Kalbu ruhani memiliki
karakteristik yaitu, insting yang disebut nur ilahi dan
mata batin yang memancarkan keimanan dan
keyakinan.
Kalbu berfungsi sebagai pemandu, pengontol, dan
pengendali semua tingkah laku manusia. Kalbu
memiliki natur ilahiyah yang merupakan aspek supra
kesadaran. Dengan natur ini manusia tidak sekedar
mengenal lingkungan fisik dan sosial, juga mampu
mengenal lingkungan spiritual, ketuhanan, dan
keagamaan.
33. (lanjutan) Dimensi Al-Qalb
Aspek ini juga mencakup daya insani misalnya
daya indrawi (penglihatan dan pendengaran),
daya psikologis seperti kognisi, emosi (intuisi
yang kuat dan afektif), konasi (beraksi, berbuat,
berusaha).
Qalbu secara jasmaniah berkedudukan di
jantung, apabila mendominasi jiwa manusia
maka menimbulkan kepribadian yang tenang
(al-nafs al-muthmainnah)
34. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Struktur jasmani atau jasad bukan dipersiapkan
untuk membentuk tingkah laku tersendiri,
melainkan sebagai wadah atau tempat singgah
struktur ruh.
Struktur jasmani memiliki daya dan energi yang
membangkitkan proses fisiknya. Energi ini lazim
disebut sebagai daya hidup (al-hayah).
Daya ini kendatipun sifatnya abstrak, tetapi ia
belum mampu menggerakkan suatu tingkah laku.
Suatu tingkah laku dapat terwujud apabila
struktur jasmani telah ditempati struktur ruh
35. Ruh merupakan tempat bersemayamnya spiritualitas
(fitrah) yang mengarah pada sesuatu yang transenden
untuk merepresentasikan sifat-sifat Tuhan. Inilah yang
menjadi motivasi tingkah laku manusia. Ruh
membutuhkan agama dan eksistensinya sangat
tergantung pada kualitas keberagamaannya.
Seluruh perilaku manusia dinilai sebagai ibadah yang
merupakan aktualisasi dari ajaran agama. Inilah yang
disebut sebagai kepribadian Islam. Keberadaan agama
dalam kepribadian Islam memiliki peran penting yang
terdiri dari
Kepribadian ilahiyah: imaniyah-ilahiyah (berupa rukun
iman), ubudiyah-ilahiyah (rukun islam),
Kepribadian insaniah: mu’amalah-ilahiyah (aktivitas
keseharian yang dilandasi nilai keimanan), dan
mu’amalah insaniyah (aktifitas keseharian yang
dilandasi nilai-nilai kemanusiaan)
36. Perpaduan struktur jasmani dan ruhani selanjutnya
diwadahi oleh struktur nafsani yang di dalamnya terdapat
potensi baik dan buruk. Struktur ini memiliki tiga
komponen, nafsu, akal dan kalbu. Komponen-komponen
tersebut saling berinteraksi satu sama lain dalam
pembentukan kepribadian.Interaksi ketiga system nafsani
ini berjalan menurut dua alternatif.
Menurut Ibnu Miskawaih interaksi daya jiwa berjalan
menurut hukum harmonisasi antara berbagai sistem
yang berpusat pada fikiran. Keutamaan berpikir adalah
kearifan, keutamaan ghadab adalah berani dan
keutamaan syahwat adalah iffah. Dengan begitu
ghadab dan syahwat bukanlah potensi yang buruk. Baik
buruknya sangat tergantung pada interaksi yang
harmonis dengan berpikir.
Menurut Ghazali dan Ibnu Arabi interaksi daya-daya
nafsani berjalan menurut hukum dominasi. Masing-
masing daya ini, kalbu naturnya baik, nafsu naturnya
buruk, dan akal naturnya baik dan buruk. Kesemua
daya ini berpusat pada kalbu.
37. 3 JENIS UTAMA NAFS
(tipe kepribadian)
Urutan dari yang terburuk hingga yang terbaik
adalah
Nafs al-Ammârah Bissu’ (Nafs yang
mendorong kepada kejahatan/keburukan)
Kepribadian Amarah (didominasi nafsu)
Nafs al-Lawwâmah (Nafs yang tercela)
Kepribadian Lawwamah (didominasi akal)
Nafs al-Mutma’innah (Nafs yang membawa
kedamaian) Kepribadian Mutmainnah
(didominasi kalbu)