SlideShare a Scribd company logo
METODE EVALUASIMETODE EVALUASI
DAN KONTROLDAN KONTROL
KINERJAKINERJA
Indra Yuspiar SE, M.Ak
2014
Management & Startegic Review
Proses Evaluasi dan Kontrol
MENGAMBIL
TINDAKAN
PERBAIKAN
BERHENTI
TENTUKAN APA
YANG AKAN
DIUKUR
TETAPKAN
DAHULU
STANDARD
YANG
DIGUNAKAN
MENGUKUR
KINERJA
AKTUAL DG
STANDARD YG
DITETAPKAN
APAKAH
KINERJA
SUDAH
SESUAI
STANDARD?
TIDAK
IYA
PENILAIANPENILAIAN
KINERJAKINERJA
Kinerja merupakan hasil dari aktifitas. Pilih ukuran untuk
menilai kinerja berdasarkan unit organisasi untuk dinilai
dan tujuan yang ingin dicapai.
UKURAN PENILAIAN YANG
SESUAI
Beberapa pengukuran, seperti ROI (Return On Investment)
dan EPS (Earning Per Shares) sesuai untuk mengevaluasi
kemampuan sebuah divisi atau perusahaan dalam
mencapai tujuan yang berkaitan dengan keuntungan. Tipe
pengukuran tersebut, bagaimanapun juga, tidak cukup
untuk mengevaluasi tujuan tambahan perusahaan seperti
tanggung jawab sosial atau pengembangan karyawan.
 Behavior controls
Menjelaskan bagaimana segala sesuatu
dilaksanakan; apakah sesuai dengan
kebijakan, aturan, standar, maupun
arahan yang digariskan perusahaan.
•ISO 9000 Standards Series - Quality
•ISO 14000 Standards Series –
Environment
Bentuk Pengendalian (1)
 Output controls
Menspesifikan apa yang akan dicapai dengan
fokus terhadap hasil daripada prilaku
organisasi dengan menggunakan sasaran
target dan ukuran lain dari perusahaan.
Bentuk Pengendalian (2)Bentuk Pengendalian (2)
Input controls
Fokus kepada penggunaan sumber daya,
pengetahuan, keahlian dan nilai yang
digunakan dalam proses produksi.
Enterprise Risk Management (ERM)
• Identify risks
• Rank risks
• Measure risks
Bentuk Pengendalian (3)Bentuk Pengendalian (3)
ACTIVITY-BASED COSTINGACTIVITY-BASED COSTING
(Biaya yang Didasarkan pada Aktifitas)(Biaya yang Didasarkan pada Aktifitas)
 ABC (Activity-Based Costing) merupakan metode
akutansi yang dibuat untuk mengalokasikan biaya
tetap dan tidak langsung untuk produk tunggal atau lini
produk yang didasarkan pada aktifitas yang dapat
menjadi nilai tambah bagi produk.
 Metode ini sangat berguna untuk menganalisa
rangkaian nilai aktifitas perusahaan dalam membuat
keputusan.
ENTERPRISE RISK MANAGEMENTENTERPRISE RISK MANAGEMENT
(Manajemen Resiko Perusahaan)(Manajemen Resiko Perusahaan)
 ERM (Enterprise Risk Management) merupakan
sebuah usaha mengintegrasikan proses mengatur
ketidakpastian atau pengaruh positif terhadap
pencapaian tujuan perusahaan.
 ERM diadaptasi karena adanya peningkatan jumlah
ketidakpastian lingkungan yang bias mempengaruhi
keseluruhan perusahaan.
ENTERPRISE RISK MANAGEMENTENTERPRISE RISK MANAGEMENT
(Manajemen Resiko Perusahaan)(Manajemen Resiko Perusahaan)
Proses menilai resiko terdiri dari:
1. Mengidentifikasi resiko menggunakan analisa
skenario atau brainstorming atau penilaian kinerja
resiko.
2. Memberi peringkat untuk resiko, menggunakan
skala impact dan likehood.
3. Mengukur resiko, menggunakan standar.
PENGUKURAN UTAMA UNTUK KINERJAPENGUKURAN UTAMA UNTUK KINERJA
PERUSAHAANPERUSAHAAN
Para analis merekomendasikan metode yang lebih luas
cakupannya untuk mengevaluasi kesuksesan dan
kegagalan atau sebuah strategi. Beberapa metode
tersebut adalah penilaian stakeholder, nilai shareholder
dan pendekatan balance scorecard.
KINERJA KEUANGAN TRADISIONAL
Pengukuran kinerja perusahaan (berkaitan dengan
keuntungan) yang paling banyak digunakan dah ROI (Return
On Investment), yang didapat dari membagi net income
before taxes (keuntungan sebelum pajak) dengan total
investasi perusahaan (biasanya diukur sebagai total asset).
EPS (Earning per-Share), yang melibatkan pembagian net
earning by amout of common stock, juga memilki kekurangan
dalam mengevaluasi kinerja di masa lalu dan masa yang
akan dating. Pertama, karena prinsip akuntansi alternative
tersedia, EPS bisa memiliki perbedaan namun penerimaan
nilainya tergantung pada prinsip yang terpili untuk
perhitungan. Kedua, karena EPS berbasiskan pendapatan
akrual, konversi dari pendapatan menjadi uang tunai bisa
mendekati atau bahkan melambat terhadap term.
Operating Cash Flow merupakan jumlah uang yang
digeneralisasikan oleh perusahaan sebelum biaya
keuangan dan pajak (dana perusahaan). OCF merupakan
net income perusahaan yang ditambah dengan
depresisasi, deplesi, amortisasi, interest epense dan
income tax expense (biaya pajak pendapatan).
Free Cash Flow, sejumlah uang yang bisa dibawa oleh
pemilik baru tanpa mengganggu bisnis perusahaan,
didapat dari net ncome, depresias, deplesi, amortisasi ---
Ratio FCF sangat berguna dalam mengevaluasi stabilitas
modal pengusaha.
KINERJA KEUANGAN TRADISIONAL
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENGGUNAKAN
ROI SEBAGAI PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN
KELEBIHAN :
1. ROI bersifat tunggal, memasukkan semua
pendapatan, biaya dan beban.
2. Bisa digunakan untuk mengevaluasi kinerja GM
(General Manager) dari sebuah divisi atau SBU.
3. Bisa dibandingkan dengan perusahaan lain untuk
melihat perusahaan mana yang kinerjanya lebih baik.
4. Menyediakan insentif untuk menggunakan asset
secara efisien dan acquire asset baru hanya ketika
mereka ingin mengingkatkan keuntungan secara
signifikan.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENGGUNAKAN
ROI SEBAGAI PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN
KEKURANGAN
1. ROI sangat sensitif terhadap kebijakan depresiasi.
ROI bisa mengalami peningkatan dengan menuliskan
nilai asset melalui akselarasi depresiasi.
2. Bisa discourage investasi dalam bentuk fasilitas baru
atau memperbaharui fasilitas lama.
3. Menyediakan insentif untuk manajer divisi mengatur
harga penjualan produk untuk divisi lain setinggi
mungkin dan untuk melakukan perundingan kebijakan
perusahaan mengenai pembelian dari perusahaan
lain.
4. Manajer lebih fokus pada ROI jangka pendek
dibandingkan dengan jangka pajnang. Hal ini
menyediakan sebuah insentif untuk penempatan
kembali tujuan dan konsekuensi disfungional lainnya.
5. ROI tidak dibandingkan dengan perusahaan pada
industri yang berbeda, dioperasikan pada kondisi yang
berbeda.
6. Dipengaruhi oleh keseluruhan ekonomi dan akan tend
pada proseperity dang lebih tinggi dan resesi yang
lebih rendah.
PENGUKURAN STAKEHOLDER
Setiap stakeholder memiliki criteria tersendiri untuk
menentukan seberapa baik kinerja perusahaan.
Kriterianya berkaitan dengan pengaruh langsung dan
tidak langsung kegiatan perusahaan terhadap
stakeholder interest. Top management harus
membangun satu pengukuran stakeholder atau lebih
untuk setiap kategori stakeholder.
NILAI SHAREHOLDERNILAI SHAREHOLDER
Nilai dari shareholder bisa didefinisikn sebagai
present value dari antisipasi aliran kas di masa
yang akan datang dari bisnis ditambah dengan
nilai jika perusahaan dilikuidasi. Tujuan dari
perusahaan adalah untuk meningkatkan
kekayaan shareholder, analisa nilai shareholder
berkonsentrasi pada aliran kas sebagai
pengukuran dari kinerja.
EVA (Economic Value Added) telah menjadi sangat
terkenal sebagai metode pengukuran kinerja divisi dan
perusahaan, juga dianggap sebagai cara terbaik untuk
menggantikan ROI sebagai pengukuran kinerja standard.
EVA menghitung perbedaan antara nilai bisnis sebelum
dan sesudah strategi diimplementasikan.
EVA = after tax operating income – (investment in
assets x weighted average cost capital)
MVA (Market Value Added) merupakan perbedaan
antara nilai pasar perusahaan dan kontribusi modal oleh
shareholder dan pemberi pinjaman. Seperti net present
value, MVA menghitung estimasi pasar saham terhadap
net present value perusahaan di masa lalu dan proyek
investasi modal yang diharapkan. MVA merupakan nilai
sekarang dari EVA yang akan datang.
Cara menghitung MVA, adalah sbb:
1. Masukkan semua modal yang telah ada pada sebuah
perusahaan – dari shareholder, bondholder dan retained
earning (laba ditahan).
2. Klasifikasikan kembali biaya akuntansi, seperti R&D, untuk
merefleksikan bahwa merka benar-benar diinvestasikan
kembali. Ini merupakan total modal perusahaan. Sejauh ini, hal
tersebut merupakan pendekatan yang sama seperti halnya
menghitung EVA.
3. Gunakan harga saham, total nilai outstanding saham,
masukkan ke dalam hutang perusahaan. Ini merupakan nilai
pasar perusahaan. Jika niai pasar perusahaan lebih besar
daripada keseluruhan modal yang diinvestasikan, maka
perusahaan memiliki MVA yang positif, berarti manajemen (dan
strateginya) telah menciptakan kekayaan. Dalam beberapa
kasus, bagaimana pun, nilai pasar perusahaan biasanya kurang
sari odal yang telah ditaruh didalamnya, berarti kekayaan
shareholder pun telah dihancurkan.
PENDEKATAN BALANCE SCORECARD:
Menggunakan Pengukuran Kinerja Utama
Pada Balance Scorecard, manajemen mengembangkan
tujuan pada area:
1. Financial / Keuangan: Bagaiman kita menunjukkan pada
shareholder?
2. Customer / Pelanggan : Bagaimana pelanggan melihat
kita?
3. Internal Business Perspective / Pandangan Internal
Bisnis : dimanakah keunggulana kita?
4. Innovation and Learning / Inovasi dan Pembelajaran :
Bisakah kita melanjutkan untuk meningatkan dan
menciptakan nilai?
Mengevaluasi top manajemen
– Chairman-CEO Feedback Instrument
Kinerja perusahaan
Kemampuan memimpin organisasi
Suksesi dalam menyusun dan mengatur tim
Kemimpinan dalam konstituen eksternal
– Management Audit – Activity or Function
Kemampuan menyelesaikan berbagai permasalahan
perusahaan – sebagaimana tanggung jawab sosial.
Kemampuan bidang fungsional seperti pemasaran
dan divisi internasional, serta
Kemampuan mengendalikan strategi perusahaan
RESPONSIBILITY CENTER
Responsibility Center digunakan untuk mengisolasi
sebuah unit, sehingga bisa dievaluasi secara terpisah.
Setiap Responsibility Center memiliki budget tersendiri
dan dievaluasi penggunaan sumberdayanya serta
menggunakan sumberdaya (biaya dan pengeluaran) untuk
memproduksi jasa atau produk. Tipenya ditentukan oleh
bagaimana sistem pengawasan menguku sumberdaya
serta jasa dan produknya.
RESPONSIBILITY CENTER (2)
1.Standard Cost Centers
Digunakan dalam manufacture. Standar biaya (atau
yang diharapkan) dihitung untuk setiap kegiatan yang
didasarkan pada data historis.
2. Revenue Centers
Biasanya, produksi (dalam satuan unit atau dollar),
diukur tanpa mempertimbangkan biaya sumberdaya
(misal, gaji).
3. Expense Centers
Sumber daya dihitung berdasarkan dollar, tanpa
mempertimbangkan biaya jasa atau produk.
RESPONSIBILITY CENTER (3)
4. Profit Centers
Kinerja diukur dengan membedakan pendapatan (yang
mengukur produksi) dengan expenditure (pengeluaran /
yang mengukur sumberdaya). Center ini dibangun
ketika sebuah unit organisasi memiliki pengawasan
antara sumberdaya dengan produk dan jasanya.
5. Investment Centers
Kinerja center ini mengukur perbedaan antara
sumberdaya dengan produk atau jasanya. Biasanya
dihitung menggunakan ROI.
MENGGUNAKAN BENCHMARK UNTUK
MENGEVALUASI KINERJA
Proses Benchmarking biasanya terdiri dari langkah-
langkah berikut:
1. Mengidentifikasi area atau proses yang akan diuji. Itu
seharusnya merupakan kegiatan yang potensial untuk
menentukan keunggulan bersaing unit bisnis.
2. Menemukan pengukuran tingkah laku dan output dari
area atau proses yang akan diukur.
3. Memilih pesaing yang terbaik di kelasnya. Biasanya,
perusahaan yang ada di industri berbeda, tetapi
memiliki kegiatan yang sama.
HASIL PENGUKURAN INTERNASIONAL
Tehnik yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi
kinerja secara internasional adalah ROI, analisa budget
dan perbandingan historis.
SISTEM INFORMASI STRATEGIKSISTEM INFORMASI STRATEGIK
Sebelum pengukuran kinerja dapat memiliki
dampak terhadap strategi manajemen, hal yang
harus dilakukan pertama kali dengan
mengkomunikasikan kepada orang yang
bertanggung jawab untuk merumuskan dan
melaksanakan strategi manajemen yang dapat
berupa aplikasi computer atau manual. salah
satu alasan utama diberikan untuk pailit dari
pemanen internasional ketidakmampuan
manajemen puncak perusahaan untuk
menentukan laba oleh kelas utama dari produk
sejenis secara tepat.
PERENCANAAN SUMBERDAYA PERUSAHAAN
Perencanaan sumber daya perusahaan menyatukan
semua aktivitas bisnis perusahaan besar, dari
pemrosesan order untuk produksi, dalam modul
perangkat lunak tunggal. Sistem ini menyediakan akses
cepat ke informasi penting kepada semua orang dalam
organisasi, dari CEO ke para pekerja / bawahan suatu
perusahaan. Ada tiga alasan ERP bisa gagal :
1. Cukup menyesuaikan perangkat lunak agar sesuai
dengan perusahaan
2. Pelatihan yang tidak memadai
3. Kurangnya dukungan implementasi
MASALAH DALAM MENGUKUR KINERJA
Pengukuran kinerja adalah bagian penting dari evaluasi
dan kontrol. kurangnya tujuan kuantitatif standar kinerja
dan ketidakmampuan sistem informasi untuk memberikan
informasi yang tepat waktu dan valid adalah dua masalah
jelas kurang pengontrolan.
ORIENTASI JANGKA PENDEK
Eksekutif puncak melaporkan bahwa dalam banyak situasi,
mereka tidak menganalisa implikasi jangka panjang dari
operasi ada pada strategi yang mereka telah adopsi.
evaluasi jangka panjang mungkin tidak dapat dilakukan
karena eksekutif
1. Tidak menyadari pentingnya
2. Percaya bahwa pertimbangan jangka pendek lebih
penting daripada pertimbangan jangka panjang
3. Secara pribadi tidak dievaluasi secara jangka panjang,
atau
4. Tidak punya waktu untuk membuat analisa jangka
panjang
TUJUAN PERPINDAHAN
Tujuan Perpindahan terjadi ketika kegiatan awalnya
ditujukan untuk membantu manajer mencapai tujuan
perusahaan menjadi tujuan dalam dirinya atau
disesuaikan untuk memenuhi tujuan lain daripada yang
digunakan mereka dimaksudkan. dua jenis perpindahan
tujuan adalah substitusi perilaku dan sub optimasi.
PERILAKU PENGGANTI
Pengganti perilaku mengacu pada suatu fenomena ketika
orang pengganti kegiatan yang tidak mengarah pada
pencapaian tujuan untuk kegiatan yang mengarah pada
pencapaian tujuan karena kegiatan yang salah sedang
dihargai.
SUB OPTIMASI
Sub optimasi mengacu pada fenomena unit
mengoptimalkan merugikan organisasi secara
keseluruhan. Penekanan di perusahaan besar untuk
mengembangkan pusat-pusat merespon terpisah dapat
membuat beberapa masalah bagi perusahaan secara
keseluruhan. sejauh divisi atau unit fungsional
memandang dirinya sendiri sebagai entitas yang terpisah,
mungkin menolak untuk bekerja sama dengan unit lain
atau divisi dalam perusahaan yang sama jika kerjasama
bisa dalam beberapa cara evaluasi negatif mempengaruhi
kinerjanya.
PEDOMAN KONTROL YANG TEPAT
Dalam mendesain sistem pengawasan, Top Management
harus ingat bahwa pengawasan tetap mengikuti strategi.
Berikut adalah rekomendasi yang bisa diikuti:
1. Pengawasan harus memantau hanya kegiatan yang
berarti dan hasil, terlepas dari kesulitan pengukuran
2. Pengendalian harus tepat waktu sehingga tindakan
korektif dapat diambil sebelum terlambat.
3. Pngawasan jangka jangka panjang dan jangka pendek
harus digunakan
4. Pengawasan harus bertujuan menunjukkan dengan tepat
pengecualian
5. Tekankan upah yang memenuhi atau melampaui standar
daripada hukuman karena gagal memenuhi standar
INSENTIF STRATEGIK MANAJEMEN
Tiga pendekatan berikut ini dirancang untuk membantu
pengukuran sesuai dan manfaat dengan tujuan strategis yang
jelas dan jangka waktu :
1. Metode Faktor Tertimbang
2. Metode evaluasi jangka panjang
3. Metode dana strategis
Sebuah cara yang efektif untuk mencapai hasil yang strategis
yang diinginkan melalui suatu sistem penghargaan adalah
untuk menggabungkan pendekatan :
1. Memisahkan dana strategis dari dana jangka pendek,
seperti yang dilakukan pada metode dana strategis.
2. Mengembangkan tabel faktor tertimbang untuk setiap SBU
3. Mengukur kinerja pada tiga dasar: laba sebelum pajak
ditunjukkan oleh pendekatan dana strategis, faktor
tertimbang, dan evaluasi jangka panjang dari SBU dan
kinerja korporasi
TERIMA KASIH
Management & Startegic Review

More Related Content

What's hot

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AsadCungkring97
 
Environmental cost management hansen mowen ch.17
Environmental cost management hansen mowen ch.17Environmental cost management hansen mowen ch.17
Environmental cost management hansen mowen ch.17
DGT
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian intern
YABES HULU
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Martyn Rizal
 
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Hasta Prayuna Lolyta
 
Akuntansi pertanggung jawaban
Akuntansi pertanggung jawabanAkuntansi pertanggung jawaban
Akuntansi pertanggung jawaban
Nurva_Sari95
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
Roni Saputra
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Fox Broadcasting
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Fergieta Prahasdhika
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
nazilah_ laila
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
Diana Marlyna
 
Manfaat pusat laba
Manfaat pusat labaManfaat pusat laba
Manfaat pusat laba
Ulan Safitri
 
Analisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-editAnalisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-edit
Rico Andreas Sagala
 
Activity Based Management
Activity Based ManagementActivity Based Management
Activity Based ManagementMila Finisia
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Pengertian dan ruang lingkup manajemen strategik
Pengertian dan ruang lingkup manajemen strategikPengertian dan ruang lingkup manajemen strategik
Pengertian dan ruang lingkup manajemen strategik
Sri Mulyani
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
Audria
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
PT Lion Air
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
 
Environmental cost management hansen mowen ch.17
Environmental cost management hansen mowen ch.17Environmental cost management hansen mowen ch.17
Environmental cost management hansen mowen ch.17
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian intern
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1
 
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
 
Akuntansi pertanggung jawaban
Akuntansi pertanggung jawabanAkuntansi pertanggung jawaban
Akuntansi pertanggung jawaban
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
 
Manfaat pusat laba
Manfaat pusat labaManfaat pusat laba
Manfaat pusat laba
 
Analisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-editAnalisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-edit
 
Activity Based Management
Activity Based ManagementActivity Based Management
Activity Based Management
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Pengertian dan ruang lingkup manajemen strategik
Pengertian dan ruang lingkup manajemen strategikPengertian dan ruang lingkup manajemen strategik
Pengertian dan ruang lingkup manajemen strategik
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 

Similar to Metode evaluasi dan kontrol kinerja

Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanpangarso_adi
 
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA  DENGAN TUJUAN YANG REALISTISEVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA  DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
LitapuspitaRPerdana
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
AxellaLivi
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
arvinko
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
Intan Wachyuni
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
Rudy Harland
 
Pusat investasi
Pusat investasiPusat investasi
Pusat investasi
SatyaAdii Wiguna
 
balanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikbalanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikErna NaaNoo
 
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danJurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danRatzman III
 
Profitability, Competition and Business Strategy _Training "ACCOUNTING ANALY...
Profitability, Competition and Business Strategy  _Training "ACCOUNTING ANALY...Profitability, Competition and Business Strategy  _Training "ACCOUNTING ANALY...
Profitability, Competition and Business Strategy _Training "ACCOUNTING ANALY...
Kanaidi ken
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat iniJenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Hendra Gunawan
 
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, strategic control, universitas mercubuana, ...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, strategic control, universitas mercubuana, ...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, strategic control, universitas mercubuana, ...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, strategic control, universitas mercubuana, ...
Annisa Nurlestari
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisRiky Obicha
 
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptxppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
fidelhandini
 
tinjauan analisis laporan keuangan
tinjauan analisis laporan keuangantinjauan analisis laporan keuangan
tinjauan analisis laporan keuangan
reidjen raden
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Ajeng Pipit
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
Yudho Wibowo 04Smsma
 
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdfPPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
Keuanganonline
 
upload Analisis Keuangan i.pdf
upload Analisis Keuangan i.pdfupload Analisis Keuangan i.pdf
upload Analisis Keuangan i.pdf
ssuserd8d335
 

Similar to Metode evaluasi dan kontrol kinerja (20)

Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
 
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA  DENGAN TUJUAN YANG REALISTISEVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA  DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
 
Pusat investasi
Pusat investasiPusat investasi
Pusat investasi
 
balanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikbalanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategik
 
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danJurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
 
Profitability, Competition and Business Strategy _Training "ACCOUNTING ANALY...
Profitability, Competition and Business Strategy  _Training "ACCOUNTING ANALY...Profitability, Competition and Business Strategy  _Training "ACCOUNTING ANALY...
Profitability, Competition and Business Strategy _Training "ACCOUNTING ANALY...
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat iniJenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
 
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, strategic control, universitas mercubuana, ...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, strategic control, universitas mercubuana, ...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, strategic control, universitas mercubuana, ...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, strategic control, universitas mercubuana, ...
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptxppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
 
tinjauan analisis laporan keuangan
tinjauan analisis laporan keuangantinjauan analisis laporan keuangan
tinjauan analisis laporan keuangan
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdfPPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
 
upload Analisis Keuangan i.pdf
upload Analisis Keuangan i.pdfupload Analisis Keuangan i.pdf
upload Analisis Keuangan i.pdf
 

More from Indra Yu

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANPSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
Indra Yu
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
PersediaanIndra Yu
 
strategic decision making
 strategic decision making  strategic decision making
strategic decision making
Indra Yu
 
Laporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related informationLaporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related information
Indra Yu
 
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahanPerubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Indra Yu
 
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilanPSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
Indra Yu
 
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas PelangganISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
Indra Yu
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
Indra Yu
 
konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keu
Indra Yu
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
Indra Yu
 
Laporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flowLaporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flow
Indra Yu
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot
Indra Yu
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganIndra Yu
 
Dicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ssDicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ss
Indra Yu
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
Indra Yu
 
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok ) Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Indra Yu
 
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.fileProspek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Indra Yu
 
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeriKomisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Indra Yu
 
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danMengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danIndra Yu
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
Indra Yu
 

More from Indra Yu (20)

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANPSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
 
strategic decision making
 strategic decision making  strategic decision making
strategic decision making
 
Laporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related informationLaporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related information
 
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahanPerubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
 
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilanPSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
 
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas PelangganISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
 
konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keu
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
 
Laporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flowLaporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flow
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuangan
 
Dicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ssDicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ss
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
 
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok ) Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
 
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.fileProspek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
 
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeriKomisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
 
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danMengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 

Recently uploaded

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 

Recently uploaded (17)

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 

Metode evaluasi dan kontrol kinerja

  • 1. METODE EVALUASIMETODE EVALUASI DAN KONTROLDAN KONTROL KINERJAKINERJA Indra Yuspiar SE, M.Ak 2014 Management & Startegic Review
  • 2. Proses Evaluasi dan Kontrol MENGAMBIL TINDAKAN PERBAIKAN BERHENTI TENTUKAN APA YANG AKAN DIUKUR TETAPKAN DAHULU STANDARD YANG DIGUNAKAN MENGUKUR KINERJA AKTUAL DG STANDARD YG DITETAPKAN APAKAH KINERJA SUDAH SESUAI STANDARD? TIDAK IYA
  • 3. PENILAIANPENILAIAN KINERJAKINERJA Kinerja merupakan hasil dari aktifitas. Pilih ukuran untuk menilai kinerja berdasarkan unit organisasi untuk dinilai dan tujuan yang ingin dicapai. UKURAN PENILAIAN YANG SESUAI Beberapa pengukuran, seperti ROI (Return On Investment) dan EPS (Earning Per Shares) sesuai untuk mengevaluasi kemampuan sebuah divisi atau perusahaan dalam mencapai tujuan yang berkaitan dengan keuntungan. Tipe pengukuran tersebut, bagaimanapun juga, tidak cukup untuk mengevaluasi tujuan tambahan perusahaan seperti tanggung jawab sosial atau pengembangan karyawan.
  • 4.  Behavior controls Menjelaskan bagaimana segala sesuatu dilaksanakan; apakah sesuai dengan kebijakan, aturan, standar, maupun arahan yang digariskan perusahaan. •ISO 9000 Standards Series - Quality •ISO 14000 Standards Series – Environment Bentuk Pengendalian (1)
  • 5.  Output controls Menspesifikan apa yang akan dicapai dengan fokus terhadap hasil daripada prilaku organisasi dengan menggunakan sasaran target dan ukuran lain dari perusahaan. Bentuk Pengendalian (2)Bentuk Pengendalian (2)
  • 6. Input controls Fokus kepada penggunaan sumber daya, pengetahuan, keahlian dan nilai yang digunakan dalam proses produksi. Enterprise Risk Management (ERM) • Identify risks • Rank risks • Measure risks Bentuk Pengendalian (3)Bentuk Pengendalian (3)
  • 7. ACTIVITY-BASED COSTINGACTIVITY-BASED COSTING (Biaya yang Didasarkan pada Aktifitas)(Biaya yang Didasarkan pada Aktifitas)  ABC (Activity-Based Costing) merupakan metode akutansi yang dibuat untuk mengalokasikan biaya tetap dan tidak langsung untuk produk tunggal atau lini produk yang didasarkan pada aktifitas yang dapat menjadi nilai tambah bagi produk.  Metode ini sangat berguna untuk menganalisa rangkaian nilai aktifitas perusahaan dalam membuat keputusan.
  • 8. ENTERPRISE RISK MANAGEMENTENTERPRISE RISK MANAGEMENT (Manajemen Resiko Perusahaan)(Manajemen Resiko Perusahaan)  ERM (Enterprise Risk Management) merupakan sebuah usaha mengintegrasikan proses mengatur ketidakpastian atau pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan perusahaan.  ERM diadaptasi karena adanya peningkatan jumlah ketidakpastian lingkungan yang bias mempengaruhi keseluruhan perusahaan.
  • 9. ENTERPRISE RISK MANAGEMENTENTERPRISE RISK MANAGEMENT (Manajemen Resiko Perusahaan)(Manajemen Resiko Perusahaan) Proses menilai resiko terdiri dari: 1. Mengidentifikasi resiko menggunakan analisa skenario atau brainstorming atau penilaian kinerja resiko. 2. Memberi peringkat untuk resiko, menggunakan skala impact dan likehood. 3. Mengukur resiko, menggunakan standar.
  • 10. PENGUKURAN UTAMA UNTUK KINERJAPENGUKURAN UTAMA UNTUK KINERJA PERUSAHAANPERUSAHAAN Para analis merekomendasikan metode yang lebih luas cakupannya untuk mengevaluasi kesuksesan dan kegagalan atau sebuah strategi. Beberapa metode tersebut adalah penilaian stakeholder, nilai shareholder dan pendekatan balance scorecard.
  • 11. KINERJA KEUANGAN TRADISIONAL Pengukuran kinerja perusahaan (berkaitan dengan keuntungan) yang paling banyak digunakan dah ROI (Return On Investment), yang didapat dari membagi net income before taxes (keuntungan sebelum pajak) dengan total investasi perusahaan (biasanya diukur sebagai total asset). EPS (Earning per-Share), yang melibatkan pembagian net earning by amout of common stock, juga memilki kekurangan dalam mengevaluasi kinerja di masa lalu dan masa yang akan dating. Pertama, karena prinsip akuntansi alternative tersedia, EPS bisa memiliki perbedaan namun penerimaan nilainya tergantung pada prinsip yang terpili untuk perhitungan. Kedua, karena EPS berbasiskan pendapatan akrual, konversi dari pendapatan menjadi uang tunai bisa mendekati atau bahkan melambat terhadap term.
  • 12. Operating Cash Flow merupakan jumlah uang yang digeneralisasikan oleh perusahaan sebelum biaya keuangan dan pajak (dana perusahaan). OCF merupakan net income perusahaan yang ditambah dengan depresisasi, deplesi, amortisasi, interest epense dan income tax expense (biaya pajak pendapatan). Free Cash Flow, sejumlah uang yang bisa dibawa oleh pemilik baru tanpa mengganggu bisnis perusahaan, didapat dari net ncome, depresias, deplesi, amortisasi --- Ratio FCF sangat berguna dalam mengevaluasi stabilitas modal pengusaha. KINERJA KEUANGAN TRADISIONAL
  • 13. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENGGUNAKAN ROI SEBAGAI PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN KELEBIHAN : 1. ROI bersifat tunggal, memasukkan semua pendapatan, biaya dan beban. 2. Bisa digunakan untuk mengevaluasi kinerja GM (General Manager) dari sebuah divisi atau SBU. 3. Bisa dibandingkan dengan perusahaan lain untuk melihat perusahaan mana yang kinerjanya lebih baik. 4. Menyediakan insentif untuk menggunakan asset secara efisien dan acquire asset baru hanya ketika mereka ingin mengingkatkan keuntungan secara signifikan.
  • 14. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENGGUNAKAN ROI SEBAGAI PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN KEKURANGAN 1. ROI sangat sensitif terhadap kebijakan depresiasi. ROI bisa mengalami peningkatan dengan menuliskan nilai asset melalui akselarasi depresiasi. 2. Bisa discourage investasi dalam bentuk fasilitas baru atau memperbaharui fasilitas lama. 3. Menyediakan insentif untuk manajer divisi mengatur harga penjualan produk untuk divisi lain setinggi mungkin dan untuk melakukan perundingan kebijakan perusahaan mengenai pembelian dari perusahaan lain.
  • 15. 4. Manajer lebih fokus pada ROI jangka pendek dibandingkan dengan jangka pajnang. Hal ini menyediakan sebuah insentif untuk penempatan kembali tujuan dan konsekuensi disfungional lainnya. 5. ROI tidak dibandingkan dengan perusahaan pada industri yang berbeda, dioperasikan pada kondisi yang berbeda. 6. Dipengaruhi oleh keseluruhan ekonomi dan akan tend pada proseperity dang lebih tinggi dan resesi yang lebih rendah.
  • 16. PENGUKURAN STAKEHOLDER Setiap stakeholder memiliki criteria tersendiri untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan. Kriterianya berkaitan dengan pengaruh langsung dan tidak langsung kegiatan perusahaan terhadap stakeholder interest. Top management harus membangun satu pengukuran stakeholder atau lebih untuk setiap kategori stakeholder.
  • 17. NILAI SHAREHOLDERNILAI SHAREHOLDER Nilai dari shareholder bisa didefinisikn sebagai present value dari antisipasi aliran kas di masa yang akan datang dari bisnis ditambah dengan nilai jika perusahaan dilikuidasi. Tujuan dari perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan shareholder, analisa nilai shareholder berkonsentrasi pada aliran kas sebagai pengukuran dari kinerja.
  • 18. EVA (Economic Value Added) telah menjadi sangat terkenal sebagai metode pengukuran kinerja divisi dan perusahaan, juga dianggap sebagai cara terbaik untuk menggantikan ROI sebagai pengukuran kinerja standard. EVA menghitung perbedaan antara nilai bisnis sebelum dan sesudah strategi diimplementasikan. EVA = after tax operating income – (investment in assets x weighted average cost capital) MVA (Market Value Added) merupakan perbedaan antara nilai pasar perusahaan dan kontribusi modal oleh shareholder dan pemberi pinjaman. Seperti net present value, MVA menghitung estimasi pasar saham terhadap net present value perusahaan di masa lalu dan proyek investasi modal yang diharapkan. MVA merupakan nilai sekarang dari EVA yang akan datang.
  • 19. Cara menghitung MVA, adalah sbb: 1. Masukkan semua modal yang telah ada pada sebuah perusahaan – dari shareholder, bondholder dan retained earning (laba ditahan). 2. Klasifikasikan kembali biaya akuntansi, seperti R&D, untuk merefleksikan bahwa merka benar-benar diinvestasikan kembali. Ini merupakan total modal perusahaan. Sejauh ini, hal tersebut merupakan pendekatan yang sama seperti halnya menghitung EVA. 3. Gunakan harga saham, total nilai outstanding saham, masukkan ke dalam hutang perusahaan. Ini merupakan nilai pasar perusahaan. Jika niai pasar perusahaan lebih besar daripada keseluruhan modal yang diinvestasikan, maka perusahaan memiliki MVA yang positif, berarti manajemen (dan strateginya) telah menciptakan kekayaan. Dalam beberapa kasus, bagaimana pun, nilai pasar perusahaan biasanya kurang sari odal yang telah ditaruh didalamnya, berarti kekayaan shareholder pun telah dihancurkan.
  • 20. PENDEKATAN BALANCE SCORECARD: Menggunakan Pengukuran Kinerja Utama Pada Balance Scorecard, manajemen mengembangkan tujuan pada area: 1. Financial / Keuangan: Bagaiman kita menunjukkan pada shareholder? 2. Customer / Pelanggan : Bagaimana pelanggan melihat kita? 3. Internal Business Perspective / Pandangan Internal Bisnis : dimanakah keunggulana kita? 4. Innovation and Learning / Inovasi dan Pembelajaran : Bisakah kita melanjutkan untuk meningatkan dan menciptakan nilai?
  • 21. Mengevaluasi top manajemen – Chairman-CEO Feedback Instrument Kinerja perusahaan Kemampuan memimpin organisasi Suksesi dalam menyusun dan mengatur tim Kemimpinan dalam konstituen eksternal – Management Audit – Activity or Function Kemampuan menyelesaikan berbagai permasalahan perusahaan – sebagaimana tanggung jawab sosial. Kemampuan bidang fungsional seperti pemasaran dan divisi internasional, serta Kemampuan mengendalikan strategi perusahaan
  • 22. RESPONSIBILITY CENTER Responsibility Center digunakan untuk mengisolasi sebuah unit, sehingga bisa dievaluasi secara terpisah. Setiap Responsibility Center memiliki budget tersendiri dan dievaluasi penggunaan sumberdayanya serta menggunakan sumberdaya (biaya dan pengeluaran) untuk memproduksi jasa atau produk. Tipenya ditentukan oleh bagaimana sistem pengawasan menguku sumberdaya serta jasa dan produknya.
  • 23. RESPONSIBILITY CENTER (2) 1.Standard Cost Centers Digunakan dalam manufacture. Standar biaya (atau yang diharapkan) dihitung untuk setiap kegiatan yang didasarkan pada data historis. 2. Revenue Centers Biasanya, produksi (dalam satuan unit atau dollar), diukur tanpa mempertimbangkan biaya sumberdaya (misal, gaji). 3. Expense Centers Sumber daya dihitung berdasarkan dollar, tanpa mempertimbangkan biaya jasa atau produk.
  • 24. RESPONSIBILITY CENTER (3) 4. Profit Centers Kinerja diukur dengan membedakan pendapatan (yang mengukur produksi) dengan expenditure (pengeluaran / yang mengukur sumberdaya). Center ini dibangun ketika sebuah unit organisasi memiliki pengawasan antara sumberdaya dengan produk dan jasanya. 5. Investment Centers Kinerja center ini mengukur perbedaan antara sumberdaya dengan produk atau jasanya. Biasanya dihitung menggunakan ROI.
  • 25. MENGGUNAKAN BENCHMARK UNTUK MENGEVALUASI KINERJA Proses Benchmarking biasanya terdiri dari langkah- langkah berikut: 1. Mengidentifikasi area atau proses yang akan diuji. Itu seharusnya merupakan kegiatan yang potensial untuk menentukan keunggulan bersaing unit bisnis. 2. Menemukan pengukuran tingkah laku dan output dari area atau proses yang akan diukur. 3. Memilih pesaing yang terbaik di kelasnya. Biasanya, perusahaan yang ada di industri berbeda, tetapi memiliki kegiatan yang sama.
  • 26. HASIL PENGUKURAN INTERNASIONAL Tehnik yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja secara internasional adalah ROI, analisa budget dan perbandingan historis.
  • 27. SISTEM INFORMASI STRATEGIKSISTEM INFORMASI STRATEGIK Sebelum pengukuran kinerja dapat memiliki dampak terhadap strategi manajemen, hal yang harus dilakukan pertama kali dengan mengkomunikasikan kepada orang yang bertanggung jawab untuk merumuskan dan melaksanakan strategi manajemen yang dapat berupa aplikasi computer atau manual. salah satu alasan utama diberikan untuk pailit dari pemanen internasional ketidakmampuan manajemen puncak perusahaan untuk menentukan laba oleh kelas utama dari produk sejenis secara tepat.
  • 28. PERENCANAAN SUMBERDAYA PERUSAHAAN Perencanaan sumber daya perusahaan menyatukan semua aktivitas bisnis perusahaan besar, dari pemrosesan order untuk produksi, dalam modul perangkat lunak tunggal. Sistem ini menyediakan akses cepat ke informasi penting kepada semua orang dalam organisasi, dari CEO ke para pekerja / bawahan suatu perusahaan. Ada tiga alasan ERP bisa gagal : 1. Cukup menyesuaikan perangkat lunak agar sesuai dengan perusahaan 2. Pelatihan yang tidak memadai 3. Kurangnya dukungan implementasi
  • 29. MASALAH DALAM MENGUKUR KINERJA Pengukuran kinerja adalah bagian penting dari evaluasi dan kontrol. kurangnya tujuan kuantitatif standar kinerja dan ketidakmampuan sistem informasi untuk memberikan informasi yang tepat waktu dan valid adalah dua masalah jelas kurang pengontrolan.
  • 30. ORIENTASI JANGKA PENDEK Eksekutif puncak melaporkan bahwa dalam banyak situasi, mereka tidak menganalisa implikasi jangka panjang dari operasi ada pada strategi yang mereka telah adopsi. evaluasi jangka panjang mungkin tidak dapat dilakukan karena eksekutif 1. Tidak menyadari pentingnya 2. Percaya bahwa pertimbangan jangka pendek lebih penting daripada pertimbangan jangka panjang 3. Secara pribadi tidak dievaluasi secara jangka panjang, atau 4. Tidak punya waktu untuk membuat analisa jangka panjang
  • 31. TUJUAN PERPINDAHAN Tujuan Perpindahan terjadi ketika kegiatan awalnya ditujukan untuk membantu manajer mencapai tujuan perusahaan menjadi tujuan dalam dirinya atau disesuaikan untuk memenuhi tujuan lain daripada yang digunakan mereka dimaksudkan. dua jenis perpindahan tujuan adalah substitusi perilaku dan sub optimasi. PERILAKU PENGGANTI Pengganti perilaku mengacu pada suatu fenomena ketika orang pengganti kegiatan yang tidak mengarah pada pencapaian tujuan untuk kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan karena kegiatan yang salah sedang dihargai.
  • 32. SUB OPTIMASI Sub optimasi mengacu pada fenomena unit mengoptimalkan merugikan organisasi secara keseluruhan. Penekanan di perusahaan besar untuk mengembangkan pusat-pusat merespon terpisah dapat membuat beberapa masalah bagi perusahaan secara keseluruhan. sejauh divisi atau unit fungsional memandang dirinya sendiri sebagai entitas yang terpisah, mungkin menolak untuk bekerja sama dengan unit lain atau divisi dalam perusahaan yang sama jika kerjasama bisa dalam beberapa cara evaluasi negatif mempengaruhi kinerjanya.
  • 33. PEDOMAN KONTROL YANG TEPAT Dalam mendesain sistem pengawasan, Top Management harus ingat bahwa pengawasan tetap mengikuti strategi. Berikut adalah rekomendasi yang bisa diikuti: 1. Pengawasan harus memantau hanya kegiatan yang berarti dan hasil, terlepas dari kesulitan pengukuran 2. Pengendalian harus tepat waktu sehingga tindakan korektif dapat diambil sebelum terlambat. 3. Pngawasan jangka jangka panjang dan jangka pendek harus digunakan 4. Pengawasan harus bertujuan menunjukkan dengan tepat pengecualian 5. Tekankan upah yang memenuhi atau melampaui standar daripada hukuman karena gagal memenuhi standar
  • 34. INSENTIF STRATEGIK MANAJEMEN Tiga pendekatan berikut ini dirancang untuk membantu pengukuran sesuai dan manfaat dengan tujuan strategis yang jelas dan jangka waktu : 1. Metode Faktor Tertimbang 2. Metode evaluasi jangka panjang 3. Metode dana strategis Sebuah cara yang efektif untuk mencapai hasil yang strategis yang diinginkan melalui suatu sistem penghargaan adalah untuk menggabungkan pendekatan : 1. Memisahkan dana strategis dari dana jangka pendek, seperti yang dilakukan pada metode dana strategis. 2. Mengembangkan tabel faktor tertimbang untuk setiap SBU 3. Mengukur kinerja pada tiga dasar: laba sebelum pajak ditunjukkan oleh pendekatan dana strategis, faktor tertimbang, dan evaluasi jangka panjang dari SBU dan kinerja korporasi
  • 35. TERIMA KASIH Management & Startegic Review