Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi akuntan di Indonesia yang mengatur pedoman etika dan moral bagi akuntan dalam berhubungan dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat umum. Kode etik ini dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan berisi prinsip-prinsip seperti tanggung jawab, integritas, objektivitas, dan kerahasiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis investasi publik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) investasi publik perlu dianalisis secara mendalam untuk menentukan prioritas dan efisiensi alokasi sumber daya, (2) beberapa faktor yang mempengaruhi investasi publik antara lain tingkat diskonto, inflasi, risiko, dan keterbatasan dana, (3) terdapat beberapa teknik untuk menilai kelayakan investasi se
PSAK 19 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud harus dapat diidentifikasi, terdapat kontrol atasnya, dan kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh secara terpisah, akuisisi, pertukaran, atau dikembangkan secara internal. Aset diukur pada biaya perolehan dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan. Prosedur pemeriksaan liabilitas jangka pendek meliputi verifikasi saldo utang, konfirmasi kepada kreditur, dan pemastian pencatatan sesuai standar akuntansi. Tujuannya adalah untuk memastikan semua liabilitas tercatat dengan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi akuntan di Indonesia yang mengatur pedoman etika dan moral bagi akuntan dalam berhubungan dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat umum. Kode etik ini dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan berisi prinsip-prinsip seperti tanggung jawab, integritas, objektivitas, dan kerahasiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis investasi publik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) investasi publik perlu dianalisis secara mendalam untuk menentukan prioritas dan efisiensi alokasi sumber daya, (2) beberapa faktor yang mempengaruhi investasi publik antara lain tingkat diskonto, inflasi, risiko, dan keterbatasan dana, (3) terdapat beberapa teknik untuk menilai kelayakan investasi se
PSAK 19 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud harus dapat diidentifikasi, terdapat kontrol atasnya, dan kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh secara terpisah, akuisisi, pertukaran, atau dikembangkan secara internal. Aset diukur pada biaya perolehan dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan. Prosedur pemeriksaan liabilitas jangka pendek meliputi verifikasi saldo utang, konfirmasi kepada kreditur, dan pemastian pencatatan sesuai standar akuntansi. Tujuannya adalah untuk memastikan semua liabilitas tercatat dengan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Teknik dan persamaan akuntansi pemerintahan menjelaskan struktur teori dan teknik akuntansi yang digunakan oleh pemerintah. Persamaan utama adalah Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana. Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Dokumen ini juga menjelaskan basis akuntansi, akuntansi anggaran, dan akuntansi komitmen yang digunakan oleh pemerintah.
Audit kinerja pemerintah daerah dapat mengoptimalisasi kinerja pemerintah melalui penilaian ekonomi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan dana otonomi daerah secara transparan dan akuntabel. Audit kinerja memberikan pemahaman lebih baik bagi masyarakat tentang kinerja organisasi pemerintah daerah.
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
PSAK 25 mengatur tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. Standar ini mewajibkan pengungkapan yang lebih rinci terkait perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya. Perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif jika akibat informasi baru, sedangkan koreksi kesalahan diakui secara retrospektif.
1. PSAK 16 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap. Aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.
1. PSAK 16 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap. Aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
Siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan siklus pendapatan mencakup proses perolehan, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran aset serta penjualan barang dan jasa dan pencatatan piutang. Audit memerlukan pemahaman pengendalian intern, penilaian risiko, dan pengujian untuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
Akuntansi pensiun dan imbalan pasca kerja melibatkan pengukuran kewajiban pensiun dan beban pensiun secara periodik serta pelaporan aset dan kewajiban pensiun dalam laporan keuangan."
Makalah ini membahas sistem akuntansi untuk LSM dan siklus akuntansinya. Sistem akuntansi LSM didasarkan pada PSAK No. 45 yang mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Laporan keuangan LSM terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas yang disusun berdasarkan metode akrual.
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan akuntansi aktiva tetap pada PT. Berdasarkan dokumen tersebut, perusahaan tidak melakukan penyusutan atas aktiva tetap sehingga nilai aktiva tetap dilaporkan sebesar harga perolehan. Hal ini berdampak pada laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan laba lebih besar."
PSAK 48 menetapkan prosedur penilaian dan akuntansi penurunan nilai aset, dimana entitas harus menilai indikasi penurunan nilai dan mengestimasi jumlah terpulihkan aset. Jika nilai tercatat melebihi jumlah terpulihkan, rugi penurunan nilai diakui untuk menyesuaikan nilai tercatat menjadi jumlah terpulihkan.
Teknik dan persamaan akuntansi pemerintahan menjelaskan struktur teori dan teknik akuntansi yang digunakan oleh pemerintah. Persamaan utama adalah Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana. Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Dokumen ini juga menjelaskan basis akuntansi, akuntansi anggaran, dan akuntansi komitmen yang digunakan oleh pemerintah.
Audit kinerja pemerintah daerah dapat mengoptimalisasi kinerja pemerintah melalui penilaian ekonomi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan dana otonomi daerah secara transparan dan akuntabel. Audit kinerja memberikan pemahaman lebih baik bagi masyarakat tentang kinerja organisasi pemerintah daerah.
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
PSAK 25 mengatur tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. Standar ini mewajibkan pengungkapan yang lebih rinci terkait perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya. Perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif jika akibat informasi baru, sedangkan koreksi kesalahan diakui secara retrospektif.
1. PSAK 16 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap. Aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.
1. PSAK 16 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap. Aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
Siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan siklus pendapatan mencakup proses perolehan, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran aset serta penjualan barang dan jasa dan pencatatan piutang. Audit memerlukan pemahaman pengendalian intern, penilaian risiko, dan pengujian untuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
Akuntansi pensiun dan imbalan pasca kerja melibatkan pengukuran kewajiban pensiun dan beban pensiun secara periodik serta pelaporan aset dan kewajiban pensiun dalam laporan keuangan."
Makalah ini membahas sistem akuntansi untuk LSM dan siklus akuntansinya. Sistem akuntansi LSM didasarkan pada PSAK No. 45 yang mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Laporan keuangan LSM terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas yang disusun berdasarkan metode akrual.
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan akuntansi aktiva tetap pada PT. Berdasarkan dokumen tersebut, perusahaan tidak melakukan penyusutan atas aktiva tetap sehingga nilai aktiva tetap dilaporkan sebesar harga perolehan. Hal ini berdampak pada laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan laba lebih besar."
PSAK 48 menetapkan prosedur penilaian dan akuntansi penurunan nilai aset, dimana entitas harus menilai indikasi penurunan nilai dan mengestimasi jumlah terpulihkan aset. Jika nilai tercatat melebihi jumlah terpulihkan, rugi penurunan nilai diakui untuk menyesuaikan nilai tercatat menjadi jumlah terpulihkan.
Makalah ini membahas tentang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 48 tentang Penurunan Nilai Aset. PSAK 48 mengatur tentang prosedur penilaian dan pengakuan penurunan nilai aset. Ruang lingkup PSAK 48 mencakup semua aset kecuali beberapa aset tertentu seperti persediaan, aset pajak tangguhan, dan aset keuangan. PSAK 48 juga membahas identifikasi indikasi penurunan
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranRudiah Purnami
Dokumen tersebut membahas pengujian audit dalam siklus akuisisi dan pembayaran untuk beberapa akun terkait seperti aset tetap, beban dibayar di muka, utang akrual, dan pendapatan serta beban. Secara khusus membahas metodologi pengujian untuk memastikan keberadaan, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, dan hak dan kewajiban untuk saldo akun-akun tersebut pada akhir periode.
PSAK 16 Revisi 2007 mengatur perlakuan akuntansi aset tetap dan menetapkan dua metode pengukuran, yaitu metode biaya historis dan metode revaluasi. Standar ini mendefinisikan aset tetap, mengatur pengakuan dan pengukuran awal serta setelah pengakuan, termasuk revaluasi, penyusutan, dan ketentuan perubahan metode pencatatan. PSAK 16 Revisi 2007 menggantikan standar sebelumnya dan berlaku efektif sejak 1
Dokumen tersebut membahas rencana pembelajaran semester mata kuliah Akuntansi Keuangan Kontemporer yang mencakup pembahasan standar akuntansi, laporan keuangan, penerapan standar akuntansi pada berbagai item laporan keuangan, serta akuntansi sewa menurut PSAK 30 dan PSAK 73.
Analisis penganggaran modal membahas cara mengidentifikasi arus kas yang relevan untuk berbagai jenis proyek investasi, menghitung biaya penyusutan untuk keperluan pajak, dan metode menghitung arus kas operasi. Dokumen ini juga membahas pengaruh inflasi dan berbagai jenis risiko terhadap analisis penganggaran modal.
(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaranIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan aset dan akrual pada pemerintah daerah yang mencakup pengaturan hukum, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, penyusutan, dan penyajian aset tetap dan aset tak berwujud berdasarkan standar akuntansi pemerintah.
Perencanaan audit merupakan tahap penting dalam proses auditing untuk menentukan strategi, lingkup, dan jadwal audit. Terdapat beberapa tahapan perencanaan audit seperti memahami bisnis klien, menentukan prosedur analitis, menetapkan tingkat materialitas, mempertimbangkan risiko audit, dan menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi. Perencanaan audit juga mempertimbangkan berbagai aspek seperti isi klien, f
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio keuangan yang meliputi penjelasan tentang aset lancar, liabilitas jangka pendek, catatan atas laporan keuangan, proses analisis laporan keuangan, dan jenis-jenis analisis rasio keuangan seperti analisis horizontal, vertikal, common size, dan rasio-rasio keuangan."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik penganggaran modal yang meliputi proses perencanaan pengeluaran modal jangka panjang perusahaan, teknik-teknik penilaian proyek modal seperti NPV dan IRR, serta prinsip-prinsip pengambilan keputusan penganggaran modal yang bertujuan memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
Dokumen tersebut membahas tentang PSAK No. 19 mengenai Aktiva Tak Berwujud. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi untuk aktiva tak berwujud dan pengungkapannya. Aktiva tak berwujud antara lain berupa hak paten, hak cipta, merek dagang, dan goodwill. PSAK ini menjelaskan tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aktiva tak berwujud.
PSAK No. 14 mengatur akuntansi untuk persediaan dengan menetapkan bahwa persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya persediaan meliputi biaya pembelian, konversi, dan lainnya sampai persediaan siap dijual atau dipakai. PSAK ini juga menjelaskan teknik pengukuran biaya dan rumus biaya yang dapat digunakan untuk menentukan biaya persed
Dokumen tersebut merupakan standar akuntansi keuangan Indonesia tentang akuntansi untuk investasi. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian investasi dan jenis-jenis investasi serta perlakuan akuntansinya, termasuk klasifikasi, pengukuran nilai tercatat, dan pengungkapan.
PSAK No. 5 menjelaskan tentang pelaporan informasi keuangan perusahaan menurut segmen industri dan geografis. Dokumen ini mendefinisikan segmen perusahaan, segmen industri, dan segmen geografis. PSAK ini mensyaratkan perusahaan publik untuk melaporkan informasi pendapatan, hasil, dan aset tiap segmen yang signifikan, serta rekonsiliasi antara total segmen dengan laporan keuangan konsolidasi.
PSAK No. 20 membahas perlakuan akuntansi untuk biaya riset dan pengembangan. Biaya riset diakui sebagai beban, sedangkan biaya pengembangan dapat diakui sebagai aset jika memenuhi kriteria tertentu seperti kelayakan teknis dan ketersediaan sumber daya. Biaya pengembangan yang diakui sebagai aset harus diamortisasi secara sistematis sesuai pola manfaat ekonomisnya.
PSAK No. 6 mengatur perlakuan akuntansi dan pelaporan bagi perusahaan dalam tahap pengembangan. Perusahaan dianggap dalam tahap pengembangan jika sedang mendirikan perusahaan baru atau telah memulai kegiatan utama tetapi belum menghasilkan pendapatan material. Laporan keuangan perusahaan dalam tahap pengembangan harus menyajikan posisi keuangan, arus kas, dan informasi lain sesuai standar akuntansi, serta meng
1. PSAK No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN
1 of 6
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 17
AKUNTANSI PENYUSUTAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 17 tentang Akuntansi
Penyusutan disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal
24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia
pada tanggal 7 September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial
items)
Jakarta, 7 September 1994
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
Hans Kartikahadi Ketua
Jusuf Halim Sekretaris
Hein G. Surjaatmadja Anggota
Katjep K. Abdoelkadir Anggota
Wahjudi Prakarsa Anggota
Jan Hoesada Anggota
M. Ashadi Anggota
Mirza Mochtar Anggota
IPG. Ary Suta Anggota
Sobo Sitorus Anggota
Timoty Marnandus Anggota
Mirawati Soedjono Anggota
2. PSAK No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN
2 of 6
PENDAHULUAN
Tujuan
Alokasi biaya yang tepat harus dilakukan di antara berbagai pos aktiva dan beban
(misalnya dalam penetapan unsur harga perolehan properti, pabrik dan peralatan
atau biaya pemeliharaan), karena akan mempengaruhi perhitungan laba untuk
serangkaian periode akuntansi. Demikian pula, biaya umum (common cost) yang
berkenaan dengan lebih dari satu aktivitas harus didistribusikan dengan tepat
menurut dasar pembebanan yang layak, seperti faktor waktu atau faktor
penggunaan.
Tujuan dari Pernyataan ini adalah mengatur tentang pembebanan penyusutan aktiva
yang dapat disusutkan. Masalah utama dalam akuntansi penyusutan suatu aktiva
adalah penentuan jumlah yang dapat disusutkan, metode penyusutan dan
penentuan masa manfaat keekonomian.
Ruang Lingkup
01 Pernyataan ini menyangkut akuntansi penyusutan dan diterapkan untuk seluruh
aktiva yang dapat disusutkan kecuali:
(a) hutan dan sumber daya alam serupa yang dapat diperbaharui
(b) pengeluaran eksplorasi dan penggalian mineral, minyak, gas alam dan
sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharui;
(c) pengeluaran riset dan pengembangan;
(d) goodwill.
Definisi
02 Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan ini:
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang
masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke
pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang:
(a) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi, dan
(b) memiliki suatu manfaat yang terbaatas, dan
3. PSAK No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN
3 of 6
(c) ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau
memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.
Masa manfaat adalah:
(a) periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan; atau
(b) jumlah produksi unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh
perusahaan
Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu
aktiva, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan
dikurangi nilai sisanya.
Penghapusan aktiva adalah penghapusan nilai buku suatu aktiva yang dilakukan
apabila nilai buku yang tercantum tidak lagi menggambarkan manfaat dari aktiva
yang bersangkutan. Penghapusan aktiva berbeda dengan penyusutan.
Penjelasan
03 Aktiva yang dapat disusutkan seringkali merupakan begian signifikan aktiva
perusahaan. Penyusutan karenanya dapat berpengaruh secara signifikan dalam
menentukan dan menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
04 Pandangan pertama menyatakan bahwa jika nilai dari suatu aktiva telah
meningkat melampaui jumlah tercatat (carrying amount) dalam laporan keuangan,
adalah tidak perlu untuk membebankan penyusutan. Pandangan kedua menyatakan
bahwa penyusutan harus dibebankan pada setiap periode akuntansi berdasarkan
jumlah yang dapat disusutkan tanpa memandang kenaikan nilai jual kembali aktiva.
Masa Manfaat
05 Estimasi dari masa manfaat suatu aktiva yang dapat disusutkan atau suatu
kelompok aktiva serupa yang dapat disusutkan adalah suatu masalah pertimbangan
yang biasanya berdasarkan pengalaman dengan jenis aktiva yang serupa. Untuk
suatu aktiva yang menggunakan teknologi baru atau yang digunakan dalam produksi
suatu produk baru atau yang digunakan dalam pemberian suatu jasa baru dan hanya
sedikit pengalaman mengenai jasa tersebut, estimasi masa manfaat lebih sulit
namun tetap dibutuhkan.
06 Masa manfaat dari suatu aktiva yang dapat disusutkan untuk suatu perusahaan
mungkin lebih pendek daripada usia fisiknya. Sebagai tambahan terhadap aus atau
kerusakan fisik (physical wear and tear) yang tergantung pada faktor operasional
(seperti frekuensi penggunaan aktiva, program perbaikan dan pemeliharaan), faktor-
faktor lain juga perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut termasuk keusangan
yang timbul dari perubahan teknologi atau perbaikan dalam produksi, keusangan
4. PSAK No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN
4 of 6
yang timbul dari perubahan dalam permintaan pasar terhadap output produk atau
jasa dari aktiva, dan pembatasan hukum seperti tanggal batas penggunaan.
Nilai sisa
07 Nilai sisa suatu aktiva seringkali tidak signifikan dan dapat diabaikan dalam
penghitungan jumlah yang dapat disusutkan. Jika nilai sisa signifikan, nilai tersebut
diestimasi pada tanggal perolehan atau pada tanggal dilakukannnya revaluasi aktiva
(hanya mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah), berdasarkan nilai
yang dapat direalisasikan pada tanggal tersebut untuk aktiva yang sama yang telah
mencapai akhir masa manfaatnYa dan beroperasi dalam kondisi yang hampir sama
dengan aktiva yang akan digunakan. Nilai sisa kotor selalu dikurangi dengan harapan
biaya pelepasan pada akhir masa manfaat suatu aktiva.
Metode Penyusutan
08 Jumlah yang dapat disusutkan dialokasi ke setiap periode akuntansi selama masa
manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang
dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat
profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan
daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.
09 Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan
menurut kriteria berikut:
(a) berdasarkan waktu:
(i) metode garis lurus (straight-line method)
(ii) metode pembebanan yang menurun:
- metode jumlah-angka-tahun (sum-of-the years-digit method)
- metode saldo- menurun/saldo- menurun-ganda (declining/double -
declining balance method)
(b) berdasarkan penggunaan:
(i) metode jam- jasa (service-hours method)
(ii) metode jumlah unit produksi (productive-output method).
(c) berdasarkan kriteria lainnya:
(i) metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite method)
5. PSAK No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN
5 of 6
(ii) metode anuitas (annuity method)
(iii) sistem persediaan (inventory systems)
Tanah dan Bangunan
10 Tanah biasanya memiliki masa manfaat yang tidak terbatas dan biasanya tidak
dianggap sebagai suatu aktiva yang dapat disusutkan. Namun, tanah yang memiliki
masa manfaat terbatas bagi perusahaan diperlakukan sebagai aktiva yang dapat
disusutkan.
11 Bangunan merupakan aktiva yang dapat disusutkan sesuai definisi dalam
paragraf 2.
Pengungkapan
12 Pemilihan suatu metode alokasi dan estimasi masa manfaat suatu aktiva yang
dapat disusutkan adalah merupakan masalah pertimbangan. Pengungkapan metode
yang digunakan dan estimasi masa manfaat atau tingkat penyusutan yang
digunakan menyediakan bagi para pemakai laporan keuangan informasi yang
membuat mereka dapat menelaah kebijakan yang dipilih manajemen dan dapat
membuat perbandingan dengan perusahaan lain. Untuk alasan serupa, adalah perlu
untuk mengungkapkan jumlah yang dapat disusutkan yang dialokasikan dalam suatu
periode dan akumulasi penyusutan pada akhir periode tersebut.
6. PSAK No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN
6 of 6
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 17
AKUNTANSI PENYUSUTAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 17 terdiri dari paragraf 13-18. Standar
ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1-12.
13 Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva dialokasi berdasar suatu dasar
sistematis dan beralasan selama masa manfaat tersebut.
14 Metode penyusutan yang dipilih harus digunakan secara konsisten dari periode ke
periode kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu
perubahan metode. Dalam suatu periode akuntansi di mana metode penyusutan
berubah, pengaruh perubahan harus dikuantifikasikan dan harus diungkapkan.
Alasan perubahan harus diungkapkan.
15 Masa manfaat dari suatu aktiva yang dapat disusutkan harus diestimasi setelah
mempertimbangkan faktor berikut:
(a) taksiran aus dan kerusakan fisik (physical wear and tear)
(b) keusangan
(c) pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aktiva.
16 Masa manfaat dari aktiva yang dapat disusutkan harus ditinjau secara periodik
dan persentase penyusutan disesuaikan untuk periode sekarang dan yang akan
datang jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya. Pengaruh
perubahan harus diungkapkan dalam periode akuntansi di mana perubahan terjadi .
17 Pengungkapan tentang penyusutan merujuk kepada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No.16 tentang Aktiva Tetap.
Tanggal Efektif
18 Standar Akuntansi Keuangan ini berlaku untuk laporan keuangan yang
mencakupi periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995.