SlideShare a Scribd company logo
PSAK 16 Revisi 2007 tentang Aset Tetap
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 16 Revisi 2007 adalah standar akuntansi yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang mengatur tentang perlakuan akuntansi aset
tetap, yang terakhir kali diubah pada tahun 2007 dan mulai berlaku efektif sejak tanggal 1
Januari 2008. Pernyataan-pernyataan dalam PSAK 16 harus diterapkan dalm perlakuan akuntansi
aset tetap kecuali ada pernyataan lain yang menetapkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi
yang berbeda dengan standar ini. Misalnya aset tetap seperti hak penambangan dan reservasi
tambang seperti minyak bumi atau gas alam, dan sumber daya lain, tidak diatur dalam
pernyataan ini tetapi melaui pernyataan lain yang khusus mengatur tentang aset tersebut.
Perlakuan lain misalnya sewa-menyewa diatur dalam PSAK lain, tetapi hal-hal perlakuan
akuntansi tertentu seperti penyusutan diatur dengan pernyataan ini.
Di dalam PSAK 16 yang dimaksud dengan aset tetap adalah aset berwujud yang:
(a) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
(b)

Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Nilai yang dapat diakui sebagai aset tetap dalam standar ini dapat dikategorikan dalam dua
macam. Yaitu biaya perolehan awal dan biaya-biaya setelah perolehan. Biaya perolehan awal
sendiri baru boleh diakui sebagai aset tetap adalah jika:
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke entitas
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
Biaya-biaya yang terjadi setelah perolehan sendiri tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai
bagian dari aset tetap. Biaya-biaya setelah perolehan awal yang dapat dikategorikan sebagai aset
tetap disebut juga dengan biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan. Syarat-syarat agar biaya
setelah perolehan awal dapat dikapitalisasikan hampir sama dengan syarat-syarat biaya tersebut
dapat diakui sebagai aset tetap, yang intinya adalah terdapat manfaat ekonomis di masa depan
dan biaya tersebut dapat diukur secara handal.
Pengukuran aset tetap dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Pengukuran awal ketika aset tersebut diperoleh
Aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk dikategorikan sebagai aset tetap pada awalnya
diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
entitas dan diperlukan untuk menyiapkan aset tetap tersebut agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya sebuah aset tetap. Biaya perolehan aset tetap menurut PSAK Nomor 16 Revisi Tahun
2007 meliputi:
1. biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan
setelah dikurangi dengan diskon pembelian dan potongan lain
2. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
1. biaya penyiapan lahan untuk pabrik
2. biaya penanganan dan penyerahan awal
3. biaya perakitan dan instalasi
4. biaya pengujian aset apakah dapat beroperasi dengan baik, setelah dikurangi hasil
penjualan dari produk yang dihasilkan atas pengujian tersebut
5. komisi profesional
3. estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
Pada umumnya nilai perolehan suatu aset tetap sama dengan jumlah biaya (bisa berupa kas
maupun nonkas) untuk memperoleh aset tersebut. Selain hal tersebut, aset tetap dapat diperoleh
dari pertukaran aset nonmoneter. Prinsip utama pada pengukuran aset tetap yang diperoleh dari
pertukaran aset tetap ini adalah dengan menggunakan nilai wajarnya. Dalam hal nilai wajar aset
tetap yang dipertukarkan tidak diketahui, nilai buku dari aset tersebut dapat digunakan.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset tetap selain dilakukan pada awal perolehan juga dilakukan pada periode setelah
aset tetap tersebut diperoleh. Di dalam PSAK 16 Revisi 2007 terdapat perubahan yang signifikan
mengenai perlakuan akuntansi aset tetap terutama tentang pengukuran nilai aset tetap setelah
perolehan. PSAK 16 Revisi 2007 mengakui adanya dua metode dalam perlakuan akuntansi aset
tetap tersebut. Kedua metode itu adalah:
Metode Biaya Historis
Dengan metode ini setelah aset tetap diakui sebagai aset tetap, aset tetap tersebut dicatat pada
harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
aset
Metode Revaluasian
Dengan metode ini setelah aset tetap diakui sebagai aset tetap, suatu aset tetap yang nilai
wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang
terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi atas aset tetap harus dilakukan dengan keteraturan
yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari
jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca.
Penentuan nilai aset dengan menggunakan nilai wajar pada umumnya dilakukan melalui penilai
yang memiliki kualifikasi profesional. untuk melakukan penilaian terhadap tanah dan bangunan
biasanya penilai menggunakan bukti pasar. Sedangkan untuk penilaian aset tetap lain seperti
pabrik dan peralatan penilai akan menentukan sendiri nilai pasar wajarnya. Dalam hal tidak ada
pasar yang memperjualbelikan aset tetap yang serupa, penentuan nilai pasar wajar dapat
dilakukan dengan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan
(depreciated replacement cost approach). Frekuensi pelaksanaan revaluasi sendiri tergantung
pada perubahan niali wajar suatu aset. Jika nilai wajar yang tercatat berbeda secara material
dengan nilai revaluasi, maka revaluasi lanjutan perlu dilaksanakan. Untuk aset tetap yang
mempunyai perubahan nilai wajar secara fluktuatif dan sifatnya signifikan, revaluasi dapat
dilaksanakan tiap tahun. Sedangkan untuk beberapa aset lain yang tidak mengalami perubahan
secara fluktuatif dan signifikan, revaluasi tidak perlu dilaksanakan setiap tahun. Untuk aset
seperti itu revaluasi dapat dilakukan setiap tiga tahun atau lima tahun.
Untuk metode revaluasi, perlakuan terhadap akumulasi penyusutan aset tetap pada tanggal
revaluasi dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut:
1. Disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dan jumlah tercatat secara bruto
dari aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan jumlah revaluasian,
metode ini sering digunakan apabila aset direvaluasi dengan cara memberi indek untuk
menentukan biaya pengganti yang disusutkan (depreciated replacement cost).
2. Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah
eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Metode ini
sering digunakan untuk bangunan
Revaluasi yang dilakukan pada sekelompok aset dengan kegunaan yang serupa dilaksanakan
secara bersamaan. Perlakuan ini bertujuan untuk menghindari perlakuan revaluasi secara selektif
dan bercampurnya biaya perolehan dan nilai lainnya pada saat yang berbeda-beda. Namun
revaluasi dalam kelompok aset dapat dilakukan secara bergantian (rolling) sepanjang
keseluruhan revaluasi dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat dan sepanjang revaluasi
dimutakhirkan.
Pengakuan terhadap kenaikan atau penurunan nilai akibat revaluasi dilakukan langsung pada
kenaikan atau penurunan akibat revaluasi, kecuali jika revaluasi dilakukan pada tahun-tahun
berikutnya. Apabila revaluasi dilakukan untuk yang kedua kali dan seterusnya, terdapat
perlakuan yang berbeda. Perbedaan tersebut adalah:
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit
ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui di dalam
laporan laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah
dilakukan sebelumnya dalam laporan laba rugi.
Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan
laba rugi. Namun penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke dalam
ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo
kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.
Penentuan nilai wajar juga dilakukan pada saat perusahaan telah menentukan adanya aset tetap
yang akan dijual, terutama berhubungan dengan penghentian sebagian operasi perusahaan.
Penyusutan dalam aset tetap merupakan alokasi secara sistematis atas biaya pada saat awal
perolehan dan biaya setelah perolehan yang dapat dikapitalisasi. Penyusutan dilakukan selama
masa manfaat dari aset tersebut. Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset adalah sejumlah
tercatatnya (baik model biaya maupun model revaluasi) dikurangi dengan nilai residu aset
tersebut. Jumlah tercatat tersebut disusutkan dengan pilihan berbagai metode penyusutan.
Metode penyusutan sendiri harus mencerminkan ekspektasi pada konsumsi manfaat ekonomis
masa depan dari aset oleh entitas. Beban penyusutan akan diakui dalam laporan laba rugi periode
tersebut kecuali jika beban tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat aset lainnya.
Didalam PSAK nomor 16 revisi 2007 juga diatur mengenai ketentuan pada saat entitas
melakukan perubahan metode pencatatan. Jika entitas melakukan perubahan dari metode biaya
ke metode revaluasian maka perubahannya adalah perubahan yang bersifat prospektif. Entitas
yang sebelum melakukan penerapan PSAK 16 Revisi 2007 telah melakukan revaluasi dan
kemudian menggunakan metode biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran biaya maka nilai
revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan
tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan. Sedangkan entitas yang sebelum pernyataan
ini pernah melakukan revaluasi aset tetap dan masih memiliki saldo selisih nilai revaluasi aset
tetap, maka pada saat penerapan pertama kali PSAK 16 Revisi 2007 harus mereklasifikasi
seluruh saldo lebih tersebut ke dalam saldo laba.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 16 Revisi 2007 tentang Aset Tetap ini
menggantikan PSAK 16 revisi 1994 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17
revisi 1994 tentang Akuntansi Penyusutan
(sumber Standar Akuntansi Keuangan-IAI)

More Related Content

What's hot

Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Sri Apriyanti Husain
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
Trisna Wahyuni
 
PPT PSAK 69 .pdf
PPT PSAK 69 .pdfPPT PSAK 69 .pdf
PPT PSAK 69 .pdf
VallentinoDante
 
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Sri Apriyanti Husain
 
Aset Tetap PSAK 16 Kelompok 7 .pptx
Aset Tetap PSAK 16 Kelompok 7 .pptxAset Tetap PSAK 16 Kelompok 7 .pptx
Aset Tetap PSAK 16 Kelompok 7 .pptx
SIMONFATINASA
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
ELTINYULIASTUTI
 
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Sri Apriyanti Husain
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015PPA FEUI
 
akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2
putri ariska
 
Biaya
BiayaBiaya
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasiAnalisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
st r.y
 
Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8
Sri Apriyanti Husain
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Sujatmiko Wibowo
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
Hasunah
 
Assets
AssetsAssets
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersamaPsak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasiPsak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Sri Apriyanti Husain
 

What's hot (20)

Psak 10
Psak 10Psak 10
Psak 10
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
Psak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti InvestasiPsak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti Investasi
 
PPT PSAK 69 .pdf
PPT PSAK 69 .pdfPPT PSAK 69 .pdf
PPT PSAK 69 .pdf
 
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
 
Aset Tetap PSAK 16 Kelompok 7 .pptx
Aset Tetap PSAK 16 Kelompok 7 .pptxAset Tetap PSAK 16 Kelompok 7 .pptx
Aset Tetap PSAK 16 Kelompok 7 .pptx
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
 
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
 
akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2
 
Biaya
BiayaBiaya
Biaya
 
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasiAnalisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
 
Penyusutan
PenyusutanPenyusutan
Penyusutan
 
Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
 
Assets
AssetsAssets
Assets
 
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersamaPsak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
 
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasiPsak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
 

Viewers also liked

Aktiva Tetap - PSAK 16
Aktiva Tetap - PSAK 16Aktiva Tetap - PSAK 16
Aktiva Tetap - PSAK 16
Fair Nurfachrizi
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Sri Apriyanti Husain
 
Pelayanan Prima Direktorat Jendral Pajak
Pelayanan Prima Direktorat Jendral PajakPelayanan Prima Direktorat Jendral Pajak
Pelayanan Prima Direktorat Jendral Pajak
Fair Nurfachrizi
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
Fair Nurfachrizi
 
PSAK 19
PSAK 19PSAK 19
Aset Tetap
Aset Tetap Aset Tetap

Viewers also liked (6)

Aktiva Tetap - PSAK 16
Aktiva Tetap - PSAK 16Aktiva Tetap - PSAK 16
Aktiva Tetap - PSAK 16
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
 
Pelayanan Prima Direktorat Jendral Pajak
Pelayanan Prima Direktorat Jendral PajakPelayanan Prima Direktorat Jendral Pajak
Pelayanan Prima Direktorat Jendral Pajak
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
 
PSAK 19
PSAK 19PSAK 19
PSAK 19
 
Aset Tetap
Aset Tetap Aset Tetap
Aset Tetap
 

Similar to Psak 16

Aninda stefiani f0307026 aset tetap
Aninda stefiani f0307026 aset tetapAninda stefiani f0307026 aset tetap
Aninda stefiani f0307026 aset tetapAninda Stefiani
 
Aset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptxAset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptx
SyafiraNidaIsyarani
 
Aset vs akrual
Aset vs akrualAset vs akrual
Aset vs akrual
Mohammad Ramadhan
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
Intan Diliyana
 
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentationAktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
itafathul
 
aset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiaset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasi
Novi Lestara
 
Soal etap
Soal etapSoal etap
Soal etap
anisa_13
 
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptxPRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
AIdilHelbet
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
Indra Yu
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
FikriAbdillah12
 
Bab 14 (Syahar Banu).pptx
Bab 14 (Syahar Banu).pptxBab 14 (Syahar Banu).pptx
Bab 14 (Syahar Banu).pptx
BanuSyahar
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Kanaidi ken
 
presentasi ok.pptx
presentasi ok.pptxpresentasi ok.pptx
presentasi ok.pptx
naufalfachri1
 
Audit 3
Audit 3Audit 3
Audit 3
mufidahwulan
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Kanaidi ken
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Wawan Dwi Hadisaputro
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiIntan Diliyana
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiIntan Diliyana
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Sri Apriyanti Husain
 

Similar to Psak 16 (20)

Aninda stefiani f0307026 aset tetap
Aninda stefiani f0307026 aset tetapAninda stefiani f0307026 aset tetap
Aninda stefiani f0307026 aset tetap
 
Aset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptxAset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptx
 
Aset vs akrual
Aset vs akrualAset vs akrual
Aset vs akrual
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
 
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentationAktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
 
Psak17
Psak17Psak17
Psak17
 
aset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiaset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasi
 
Soal etap
Soal etapSoal etap
Soal etap
 
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptxPRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
 
Bab 14 (Syahar Banu).pptx
Bab 14 (Syahar Banu).pptxBab 14 (Syahar Banu).pptx
Bab 14 (Syahar Banu).pptx
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
 
presentasi ok.pptx
presentasi ok.pptxpresentasi ok.pptx
presentasi ok.pptx
 
Audit 3
Audit 3Audit 3
Audit 3
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
 

Recently uploaded

Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 

Recently uploaded (20)

Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 

Psak 16

  • 1. PSAK 16 Revisi 2007 tentang Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 16 Revisi 2007 adalah standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang mengatur tentang perlakuan akuntansi aset tetap, yang terakhir kali diubah pada tahun 2007 dan mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008. Pernyataan-pernyataan dalam PSAK 16 harus diterapkan dalm perlakuan akuntansi aset tetap kecuali ada pernyataan lain yang menetapkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda dengan standar ini. Misalnya aset tetap seperti hak penambangan dan reservasi tambang seperti minyak bumi atau gas alam, dan sumber daya lain, tidak diatur dalam pernyataan ini tetapi melaui pernyataan lain yang khusus mengatur tentang aset tersebut. Perlakuan lain misalnya sewa-menyewa diatur dalam PSAK lain, tetapi hal-hal perlakuan akuntansi tertentu seperti penyusutan diatur dengan pernyataan ini. Di dalam PSAK 16 yang dimaksud dengan aset tetap adalah aset berwujud yang: (a) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan (b) Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Nilai yang dapat diakui sebagai aset tetap dalam standar ini dapat dikategorikan dalam dua macam. Yaitu biaya perolehan awal dan biaya-biaya setelah perolehan. Biaya perolehan awal sendiri baru boleh diakui sebagai aset tetap adalah jika: a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal Biaya-biaya yang terjadi setelah perolehan sendiri tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya-biaya setelah perolehan awal yang dapat dikategorikan sebagai aset tetap disebut juga dengan biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan. Syarat-syarat agar biaya setelah perolehan awal dapat dikapitalisasikan hampir sama dengan syarat-syarat biaya tersebut dapat diakui sebagai aset tetap, yang intinya adalah terdapat manfaat ekonomis di masa depan dan biaya tersebut dapat diukur secara handal. Pengukuran aset tetap dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: Pengukuran awal ketika aset tersebut diperoleh Aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk dikategorikan sebagai aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh entitas dan diperlukan untuk menyiapkan aset tetap tersebut agar dapat digunakan sebagaimana mestinya sebuah aset tetap. Biaya perolehan aset tetap menurut PSAK Nomor 16 Revisi Tahun 2007 meliputi:
  • 2. 1. biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi dengan diskon pembelian dan potongan lain 2. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah: 1. biaya penyiapan lahan untuk pabrik 2. biaya penanganan dan penyerahan awal 3. biaya perakitan dan instalasi 4. biaya pengujian aset apakah dapat beroperasi dengan baik, setelah dikurangi hasil penjualan dari produk yang dihasilkan atas pengujian tersebut 5. komisi profesional 3. estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset Pada umumnya nilai perolehan suatu aset tetap sama dengan jumlah biaya (bisa berupa kas maupun nonkas) untuk memperoleh aset tersebut. Selain hal tersebut, aset tetap dapat diperoleh dari pertukaran aset nonmoneter. Prinsip utama pada pengukuran aset tetap yang diperoleh dari pertukaran aset tetap ini adalah dengan menggunakan nilai wajarnya. Dalam hal nilai wajar aset tetap yang dipertukarkan tidak diketahui, nilai buku dari aset tersebut dapat digunakan. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset tetap selain dilakukan pada awal perolehan juga dilakukan pada periode setelah aset tetap tersebut diperoleh. Di dalam PSAK 16 Revisi 2007 terdapat perubahan yang signifikan mengenai perlakuan akuntansi aset tetap terutama tentang pengukuran nilai aset tetap setelah perolehan. PSAK 16 Revisi 2007 mengakui adanya dua metode dalam perlakuan akuntansi aset tetap tersebut. Kedua metode itu adalah: Metode Biaya Historis Dengan metode ini setelah aset tetap diakui sebagai aset tetap, aset tetap tersebut dicatat pada harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset Metode Revaluasian Dengan metode ini setelah aset tetap diakui sebagai aset tetap, suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi atas aset tetap harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca. Penentuan nilai aset dengan menggunakan nilai wajar pada umumnya dilakukan melalui penilai yang memiliki kualifikasi profesional. untuk melakukan penilaian terhadap tanah dan bangunan biasanya penilai menggunakan bukti pasar. Sedangkan untuk penilaian aset tetap lain seperti pabrik dan peralatan penilai akan menentukan sendiri nilai pasar wajarnya. Dalam hal tidak ada
  • 3. pasar yang memperjualbelikan aset tetap yang serupa, penentuan nilai pasar wajar dapat dilakukan dengan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated replacement cost approach). Frekuensi pelaksanaan revaluasi sendiri tergantung pada perubahan niali wajar suatu aset. Jika nilai wajar yang tercatat berbeda secara material dengan nilai revaluasi, maka revaluasi lanjutan perlu dilaksanakan. Untuk aset tetap yang mempunyai perubahan nilai wajar secara fluktuatif dan sifatnya signifikan, revaluasi dapat dilaksanakan tiap tahun. Sedangkan untuk beberapa aset lain yang tidak mengalami perubahan secara fluktuatif dan signifikan, revaluasi tidak perlu dilaksanakan setiap tahun. Untuk aset seperti itu revaluasi dapat dilakukan setiap tiga tahun atau lima tahun. Untuk metode revaluasi, perlakuan terhadap akumulasi penyusutan aset tetap pada tanggal revaluasi dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut: 1. Disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dan jumlah tercatat secara bruto dari aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan jumlah revaluasian, metode ini sering digunakan apabila aset direvaluasi dengan cara memberi indek untuk menentukan biaya pengganti yang disusutkan (depreciated replacement cost). 2. Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Metode ini sering digunakan untuk bangunan Revaluasi yang dilakukan pada sekelompok aset dengan kegunaan yang serupa dilaksanakan secara bersamaan. Perlakuan ini bertujuan untuk menghindari perlakuan revaluasi secara selektif dan bercampurnya biaya perolehan dan nilai lainnya pada saat yang berbeda-beda. Namun revaluasi dalam kelompok aset dapat dilakukan secara bergantian (rolling) sepanjang keseluruhan revaluasi dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat dan sepanjang revaluasi dimutakhirkan. Pengakuan terhadap kenaikan atau penurunan nilai akibat revaluasi dilakukan langsung pada kenaikan atau penurunan akibat revaluasi, kecuali jika revaluasi dilakukan pada tahun-tahun berikutnya. Apabila revaluasi dilakukan untuk yang kedua kali dan seterusnya, terdapat perlakuan yang berbeda. Perbedaan tersebut adalah: Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui di dalam laporan laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah dilakukan sebelumnya dalam laporan laba rugi. Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut. Penentuan nilai wajar juga dilakukan pada saat perusahaan telah menentukan adanya aset tetap yang akan dijual, terutama berhubungan dengan penghentian sebagian operasi perusahaan.
  • 4. Penyusutan dalam aset tetap merupakan alokasi secara sistematis atas biaya pada saat awal perolehan dan biaya setelah perolehan yang dapat dikapitalisasi. Penyusutan dilakukan selama masa manfaat dari aset tersebut. Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset adalah sejumlah tercatatnya (baik model biaya maupun model revaluasi) dikurangi dengan nilai residu aset tersebut. Jumlah tercatat tersebut disusutkan dengan pilihan berbagai metode penyusutan. Metode penyusutan sendiri harus mencerminkan ekspektasi pada konsumsi manfaat ekonomis masa depan dari aset oleh entitas. Beban penyusutan akan diakui dalam laporan laba rugi periode tersebut kecuali jika beban tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat aset lainnya. Didalam PSAK nomor 16 revisi 2007 juga diatur mengenai ketentuan pada saat entitas melakukan perubahan metode pencatatan. Jika entitas melakukan perubahan dari metode biaya ke metode revaluasian maka perubahannya adalah perubahan yang bersifat prospektif. Entitas yang sebelum melakukan penerapan PSAK 16 Revisi 2007 telah melakukan revaluasi dan kemudian menggunakan metode biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran biaya maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan. Sedangkan entitas yang sebelum pernyataan ini pernah melakukan revaluasi aset tetap dan masih memiliki saldo selisih nilai revaluasi aset tetap, maka pada saat penerapan pertama kali PSAK 16 Revisi 2007 harus mereklasifikasi seluruh saldo lebih tersebut ke dalam saldo laba. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 16 Revisi 2007 tentang Aset Tetap ini menggantikan PSAK 16 revisi 1994 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17 revisi 1994 tentang Akuntansi Penyusutan (sumber Standar Akuntansi Keuangan-IAI)