Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan aset dan akrual pada pemerintah daerah yang mencakup pengaturan hukum, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, penyusutan, dan penyajian aset tetap dan aset tak berwujud berdasarkan standar akuntansi pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem persyaratan SIMDA BMD versi 2.7 yang mencakup referensi peraturan, kriteria aset tetap, golongan aset tetap dan lainnya, penilaian aset tetap, penyusutan, kapitalisasi aset tetap, parameter unit organisasi dan kode barang, data aset untuk penyusutan, transaksi yang mempengaruhi penyusutan, serta metamorfosis SIMDA BMD dari versi ke versi.
Restatement Laporan Keuangan 2014
Pemerintah Daerah Trenggalek melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun 2014 sesuai dengan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual pada tahun 2015. Penyajian kembali dilakukan untuk beberapa pos akun neraca seperti piutang, persediaan, investasi, aset tetap, dan aset tidak berwujud guna menyesuaikan perlakuan akuntansinya. Laporan penyajian
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah restatement laporan keuangan saat menerapkan Peraturan Pemerintah 71 tahun 2010. Hanya neraca yang perlu di-restate, sedangkan laporan realisasi anggaran dan arus kas tidak. Beberapa akun seperti piutang, aset tetap, hutang, dan ekuitas memerlukan penyesuaian untuk sesuai dengan peraturan baru.
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan akun-akun belanja barang pada Bagan Akun Standar (BAS) berdasarkan peraturan terkait. Terdapat penjelasan mengenai pengelompokan akun belanja barang untuk persediaan, pemeliharaan, dan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pemda. Juga diuraikan struktur dan kodefikasi segmen akun yang terkait.
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Fox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, dan peristiwa luar biasa dalam penyusunan laporan keuangan sektor publik. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis koreksi kesalahan dan perlakuan akuntansinya, serta ketentuan untuk melakukan perubahan kebijakan akuntansi dan mendefinisikan apa yang dimaksud dengan peristiwa luar biasa."
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian aset daerah dari perspektif standar akuntansi pemerintahan. Secara garis besar membahas tentang standar akuntansi pemerintahan, pengakuan, pengukuran, dan klasifikasi aset tetap pemerintah menurut standar tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem persyaratan SIMDA BMD versi 2.7 yang mencakup referensi peraturan, kriteria aset tetap, golongan aset tetap dan lainnya, penilaian aset tetap, penyusutan, kapitalisasi aset tetap, parameter unit organisasi dan kode barang, data aset untuk penyusutan, transaksi yang mempengaruhi penyusutan, serta metamorfosis SIMDA BMD dari versi ke versi.
Restatement Laporan Keuangan 2014
Pemerintah Daerah Trenggalek melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun 2014 sesuai dengan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual pada tahun 2015. Penyajian kembali dilakukan untuk beberapa pos akun neraca seperti piutang, persediaan, investasi, aset tetap, dan aset tidak berwujud guna menyesuaikan perlakuan akuntansinya. Laporan penyajian
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah restatement laporan keuangan saat menerapkan Peraturan Pemerintah 71 tahun 2010. Hanya neraca yang perlu di-restate, sedangkan laporan realisasi anggaran dan arus kas tidak. Beberapa akun seperti piutang, aset tetap, hutang, dan ekuitas memerlukan penyesuaian untuk sesuai dengan peraturan baru.
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan akun-akun belanja barang pada Bagan Akun Standar (BAS) berdasarkan peraturan terkait. Terdapat penjelasan mengenai pengelompokan akun belanja barang untuk persediaan, pemeliharaan, dan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pemda. Juga diuraikan struktur dan kodefikasi segmen akun yang terkait.
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Fox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, dan peristiwa luar biasa dalam penyusunan laporan keuangan sektor publik. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis koreksi kesalahan dan perlakuan akuntansinya, serta ketentuan untuk melakukan perubahan kebijakan akuntansi dan mendefinisikan apa yang dimaksud dengan peristiwa luar biasa."
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian aset daerah dari perspektif standar akuntansi pemerintahan. Secara garis besar membahas tentang standar akuntansi pemerintahan, pengakuan, pengukuran, dan klasifikasi aset tetap pemerintah menurut standar tersebut.
Buletin Teknis Nomor 18 membahas prosedur akuntansi penyusutan berbasis akrual untuk aset tetap pemerintah, termasuk prasyarat penyusutan, metode perhitungan dan pencatatan, serta pengungkapan di laporan keuangan. Dokumen ini memberikan panduan lebih lanjut untuk implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan."
Akuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part IIAmbara Sugama
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi SKPD, PPKD, dan konsolidasi laporan keuangan pemerintah daerah. Materi yang disampaikan mencakup penjelasan mengenai laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan untuk SKPD dan PPKD serta proses konsolidasi laporan keuangan seluruh SKPD menjadi laporan keuangan pemerintah daerah.
Dokumen tersebut membahas reformulasi indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) tahun 2020 oleh Kementerian Keuangan. Terdapat penambahan satu indikator baru yaitu konfirmasi capaian output, serta penyesuaian bobot dan formula beberapa indikator lainnya guna meningkatkan kualitas pelaksanaan anggaran.
1. Dokumen menjelaskan persamaan dasar akuntansi aset = kewajiban + ekuitas dan penjelasan mengenai neraca, ekuitas dana, akun-akun neraca, dan akuntansi pendapatan berbasis kas.
Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem akuntansi mencakup formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan yang dikoordinasikan untuk menyediakan informasi keuangan bagi manajemen.
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
Modul tentang Pedoman bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan SAP berbasis akrual. Modul ini disusun berdasarkan Permendagri 64 tahun 2013 tentang Penerapan SAP Akrual di Pemerintah Daerah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahEnvaPya
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual mengatur penyajian laporan keuangan pemerintah yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Tujuannya adalah meningkatkan akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang mencakup kerangka umum SAPP, hubungan antara sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi barang, proses bisnis SAPP, dokumen sumber, mekanisme rekonsiliasi dan pelaporan, serta reviu atas laporan keuangan pemerintah."
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptRisda Hamsuri
1. Dokumen membahas konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual seperti persamaan akuntansi, penerapan sistem akuntansi pemerintah, konsep HOBO, perbedaan antara pendapatan LRA dan belanja, serta siklus akuntansi dan contoh pencatatan transaksi.
2. Termasuk penjelasan mengenai akun aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca serta pengakuan pendapatan dan beban dalam laporan keuangan.
3.
Sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD) merupakan pedoman untuk menerapkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada level daerah. SAPD menjelaskan prosedur akuntansi mulai dari pengakuan anggaran, pendapatan, belanja, hingga penyajian laporan keuangan secara berkelanjutan dan akuntabel. Penyusunan SAPD meliputi identifikasi proses bisnis, pihak terkait, dokumen akuntansi, serta
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap dan properti investasi menurut PSAK, mencakup definisi, pengakuan, pengukuran, revaluasi, dan penyusutan aset tetap.
Buletin Teknis Nomor 18 membahas prosedur akuntansi penyusutan berbasis akrual untuk aset tetap pemerintah, termasuk prasyarat penyusutan, metode perhitungan dan pencatatan, serta pengungkapan di laporan keuangan. Dokumen ini memberikan panduan lebih lanjut untuk implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan."
Akuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part IIAmbara Sugama
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi SKPD, PPKD, dan konsolidasi laporan keuangan pemerintah daerah. Materi yang disampaikan mencakup penjelasan mengenai laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan untuk SKPD dan PPKD serta proses konsolidasi laporan keuangan seluruh SKPD menjadi laporan keuangan pemerintah daerah.
Dokumen tersebut membahas reformulasi indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) tahun 2020 oleh Kementerian Keuangan. Terdapat penambahan satu indikator baru yaitu konfirmasi capaian output, serta penyesuaian bobot dan formula beberapa indikator lainnya guna meningkatkan kualitas pelaksanaan anggaran.
1. Dokumen menjelaskan persamaan dasar akuntansi aset = kewajiban + ekuitas dan penjelasan mengenai neraca, ekuitas dana, akun-akun neraca, dan akuntansi pendapatan berbasis kas.
Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem akuntansi mencakup formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan yang dikoordinasikan untuk menyediakan informasi keuangan bagi manajemen.
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
Modul tentang Pedoman bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan SAP berbasis akrual. Modul ini disusun berdasarkan Permendagri 64 tahun 2013 tentang Penerapan SAP Akrual di Pemerintah Daerah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahEnvaPya
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual mengatur penyajian laporan keuangan pemerintah yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Tujuannya adalah meningkatkan akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang mencakup kerangka umum SAPP, hubungan antara sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi barang, proses bisnis SAPP, dokumen sumber, mekanisme rekonsiliasi dan pelaporan, serta reviu atas laporan keuangan pemerintah."
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptRisda Hamsuri
1. Dokumen membahas konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual seperti persamaan akuntansi, penerapan sistem akuntansi pemerintah, konsep HOBO, perbedaan antara pendapatan LRA dan belanja, serta siklus akuntansi dan contoh pencatatan transaksi.
2. Termasuk penjelasan mengenai akun aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca serta pengakuan pendapatan dan beban dalam laporan keuangan.
3.
Sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD) merupakan pedoman untuk menerapkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada level daerah. SAPD menjelaskan prosedur akuntansi mulai dari pengakuan anggaran, pendapatan, belanja, hingga penyajian laporan keuangan secara berkelanjutan dan akuntabel. Penyusunan SAPD meliputi identifikasi proses bisnis, pihak terkait, dokumen akuntansi, serta
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap dan properti investasi menurut PSAK, mencakup definisi, pengakuan, pengukuran, revaluasi, dan penyusutan aset tetap.
PSAK 16 Revisi 2007 mengatur perlakuan akuntansi aset tetap dan menetapkan dua metode pengukuran, yaitu metode biaya historis dan metode revaluasi. Standar ini mendefinisikan aset tetap, mengatur pengakuan dan pengukuran awal serta setelah pengakuan, termasuk revaluasi, penyusutan, dan ketentuan perubahan metode pencatatan. PSAK 16 Revisi 2007 menggantikan standar sebelumnya dan berlaku efektif sejak 1
Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi aset tetap dan beberapa standar akuntansi terkait, antara lain: PSAK 16 mengenai perlakuan akuntansi aset tetap, PSAK 47 mengenai perlakuan akuntansi tanah, PSAK 48 mengenai penurunan nilai aset, dan PSAK 58 mengenai aset yang dimiliki untuk dijual. Dibahas pula mengenai jenis-jenis biaya eksplorasi dalam industri pertambangan.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai aset tetap, termasuk pengakuan, pengukuran awal dan selanjutnya, penyusutan, penurunan nilai, dan penyajian aset tetap dalam laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan pengakuan dan pengukuran aset tetap menurut PSAK 16. PSAK 16 mendefinisikan aset tetap sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dan diharapkan digunakan lebih dari satu periode. PSAK 16 juga membahas kriteria pengakuan awal aset tetap, komponen biaya perolehan,
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptxAIdilHelbet
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan aset tetap sesuai dengan pedoman akuntansi berbasis IFRS. Aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan lebih dari satu periode. Biaya perolehan aset tetap harus diakui jika manfaat ekonomis akan mengalir dan biaya dapat diukur secara andal. Biaya setelah perolehan dapat dikapitalisasi jika memperpanjang umur manfaat atau
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perpajakan untuk aktiva tetap. Menguraikan klasifikasi aktiva tetap dan bagaimana aktiva tetap dapat diperoleh. Juga menjelaskan tentang penyusutan dan amortisasi aktiva tetap sesuai dengan peraturan perpajakan.
PSAK 48 menetapkan prosedur penilaian dan akuntansi penurunan nilai aset, dimana entitas harus menilai indikasi penurunan nilai dan mengestimasi jumlah terpulihkan aset. Jika nilai tercatat melebihi jumlah terpulihkan, rugi penurunan nilai diakui untuk menyesuaikan nilai tercatat menjadi jumlah terpulihkan.
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran dan evaluasi aset perusahaan. Terdapat definisi, karakteristik, dan atribut pengukuran aset seperti harga historis, nilai pasar, dan nilai sekarang. Juga dibahas mengenai pengakuan, pengukuran selanjutnya, revaluasi aset, dan tarif pajak untuk selisih penilaian kembali aset.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dan aktiva sewa guna usaha. Terdapat penjelasan mengenai komponen aktiva produktif, metode pengakuan penyisihan, dan penentuan penyisihan berdasarkan klasifikasi aktiva serta contoh penghapusan kredit macet. Dokumen juga menjelaskan tentang sewa guna usaha, perbedaan capital lease dan operating lease, serta akuntansi sewa guna usaha
Dokumen ini membahas cara melakukan export dan import data SIMDA dengan menggunakan SQL Server 2008. Terdapat penjelasan mengenai penyebab error saat proses export-import, solusi perubahan setting SQL Server, dan langkah-langkah untuk melakukan update SIMDA BMD menggunakan aplikasi UpdateSP.exe dengan mengupdate file SML secara berurut.
Microsoft Excel memiliki berbagai tipe data seperti data angka, teks, tanggal dan waktu. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi, operator matematika, rumus, pesan error, serta fungsi seperti count, sum, lookup, logical dan text yang berguna untuk pengolahan data di Excel."
Dokumen tersebut membahas tentang penghapusan dan pemusnahan barang milik daerah sesuai peraturan perundangan. Ia menjelaskan prosedur penghapusan dan pemusnahan barang yang tidak layak pakai seperti pembentukan panitia, persetujuan kepala daerah, dan cara pemusnahan melalui pembakaran, penghancuran, dan sebagainya serta pelaporannya. Dokumen tersebut juga membahas kriteria penghapusan barang
Penerapan ASB sebagai komponen penganggaran banyak yang tidak patuh terkait dengan ketersediaan dana, ASB harus dibuat secara fleksibel agar penerapannya dapat lebih aplikatif
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Mohammad Ramadhan
Opad ditinjau dengan penerapan UU nomor 28 tahun 2010, mengingat banyak pemda yang belum menerapkan uu tersebut sebagai wujud kemandirian daerah sebagaimana ditujukannya penerbitan UU nomor 28 tahun 2010
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. Dasar Pengelolaan Aset BMD
UU No. 1 Tahun 2004
• Pasal 69 Ayat (6) Ketentuan mengenai Pedoman Teknis dan
Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara /Daerah diatur
dengan Peraturan Pemerintah
PP NO 6 TH 2006 jo PP NO 38 TH 2008
diganti dengan PP Nomor 27 Tahun 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
3. Dasar Akuntansi Berbasis Akrual
• Pasal 36 ayat 1 Ketentuan mengenai pengakuan
dan pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual dilaksanakan selambat-
lambatnya dalam 5 (lima) tahun
UU Nomor 17 Tahun 2003
PP 71 Tahun 2010
Permendagri 64 Tahun 2013
4. Pengelolaan Aset vs Akuntansi
Pelaporan
Akuntansi
Pengelolan
Aset Tetap
PSAP 07 AT
PSAP 08 KDP
• Bultek 15 AT Akrual
• Bultek 17 ATB Akrual
• Bultek 18 Penyusutan
5. AKTIVA TETAP AKRUAL (PSAP 07)
Klasifikasi Aset Tetap
Pengakuan
Pengukuran
Penyajian dan Pengungkapan
Renovasi dan Pelepasan Aset Tetap
Hubungan Belanja dan Perolehan Aset Tetap
6. Klasifikasi Aset Tetap
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan
kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam
aktivitas operasi entitas.
Tanah;
Peralatan dan Mesin;
Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
Aset Tetap Lainnya; dan
Konstruksi dalam Pengerjaan.
7. Pengakuan Aset Tetap
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat
diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal dengan kriteria :
Berwujud;
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
8. Konstruksi Dalam Pekerjaan
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai
Konstruksi Dalam Pengerjaan jika:
• Besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi masa yang akan datang berkaitan
dengan aset tersebut akan diperoleh;
• Biaya perolehan tersebut dapat diukur
secara andal; dan
• Aset tersebut masih dalam proses
pengerjaan.
9. Pengukuran Aset Tetap
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila
penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya
perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui
sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset
tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya
perolehan.
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset
tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset
tersebut diperoleh.
10. Komponen Biaya
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat
aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset
tersebut sampai siap pakai.
Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan komponen
biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara
langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi
kerjanya.
Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan
bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke
kondisi kerjanya.
11. Penyajian dan Pengungkapan
Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut
dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang
memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap akan disajikan
dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan akun
ekuitas.
• Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai
tercatat (carrying amount)
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
• Informasi penyusutan
Laporan keuangan
harus mengungkapkan
untuk masing-masing
jenis aset tetap sebagai
berikut:
• Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
• Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
aset tetap;
• Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi;
• Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.
Laporan keuangan
juga harus
mengungkapkan :
12. Renovasi Aset Tetap
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang
memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar
memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam
bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja,
harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan
Renovasi aset tetap dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
• 1. Renovasi aset tetap milik sendiri;
• 2. Renovasi aset tetap bukan milik-dalam lingkup entitas pelaporan;
• 3. Renovasi aset tetap bukan milik-diluar lingkup entitas pelaporan.
13. Pelepasan Aset Tetap
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika
dilepaskan atau bila aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi masa yang akan datang.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan
atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
14. Penyusutan Aset Tetap
Prasyarat Penyusutan yang perlu
dipenuhi
Identitas Aset yang kapasitasnya menurun
Nilai yang Dapat Disusutkan
Masa Manfaat dan Kapasitas Aset Tetap
15. Metode Penyusutan
Garis
Lurus
Nilai Yang Disusutkan : Masa
Manfaat
Saldo
Menurun
(Nilai Yang Disusutkan – Akumulasi
Penyusutan) x Tarif Penyusutan
Unit
Produksi
(Nilai Yang Disusutkan : Perkiraan
Total Output) x Output Periode
16. Penyajian Penyusutan
Penyusutan disajikan dalam Laporan Operasional sebagai
beban penyusutan.
Neraca menyajikan Akumulasi Penyusutan sekaligus nilai
perolehan aset tetap sehingga nilai buku aset tetap
sebagai gambaran dari potensi manfaat yang masih dapat
diharapkan dari aset yang bersangkutan dapat diketahui.
17. Penyusutan Pertama Kali
Aset yang Diperoleh Pada Tahun Dimulainya Penerapan
Penyusutan
• Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan
penyusutannya adalah 1 tahun saja
Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga
satu tahun sebelum dimulainya penerapan penyusutan
• Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Penyusutannya terdiri
dari penyusutan tahun berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun
sebelumnya
Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal
• Untuk menghitung penyusutannya, Ditetapkan sisa masa manfaat pada saat
penyusunan neraca awal dilanjutkan menghitung masa antara neraca awal
dengan saat penerapan penyusutan.
18. Aset Tak Berwujud
Aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi
dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
untuk digunakan dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.
ATB harus memenuhi kriteria dapat
diidentifikasi, dikendalikan oleh entitas, dan
mempunyai potensi manfaat ekonomi masa
depan
19. Jenis Aset Tak Berwujud
Jenis sumber daya
• Software komputer
• Lisensi dan
franchise
• Hak Paten dan Hak
Cipta
• Hasil
kajian/pengembang
an yang
memberikan
manfaat jangka
panjang
• ATB yang
mempunyai nilai
sejarah/budaya
• ATB dalam
Pengerjaan
Cara perolehan
• Pembelian
• Pengembangan
secara internal
• Pertukaran
• Kerjasama
• Donasi/hibah
• Warisan
Budaya/Sejarah
Masa manfaat
• ATB dengan umur
manfaat terbatas
• ATB dengan umur
manfaat yang tak
terbatas
20. Pengakuan ATB (Bultek 17)
• Kemungkinan besar diperkirakan
manfaat ekonomi di masa datang
yang diharapkan atau jasa
potensial yang diakibatkan dari
ATB tersebut akan mengalir
kepada/dinikmati oleh entitas; dan
• Biaya perolehan atau nilai wajarnya
dapat diukur dengan andal.
Diakui ATB Jika dan Hanya Jika
21. Perlakuan ATB Khusus Software
• Dikembangkan instansi pemerintah sendiri Biaya sulit
Identifikasi Non ATB
• Dikembangkan pihak ketiga (kontraktor)ATB
Untuk software yang diperoleh atau dibangun
oleh internal instansi pemerintah
• Pembelian software yang diniatkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat Persediaan
• Software yang dibeli digunakan sendiri namun merupakan
bagian integral dari suatu hardware Kapitalisasi ke
Hardware
• Biaya perolehan untuk software program yang dibeli
tersendiri dan tidak terkait dengan hardware ATB
Perolehan software secara pembelian
22. Perlakuan Akuntansi untuk Software
Perolehan software yang memiliki ijin penggunaan/masa manfaat lebih
dari 12 bulan, maka nilai perolehan software dan biaya lisensinya
harus dikapitalisasi sebagai ATB.
Software yang diperoleh hanya dengan membayar ijin
penggunaan/lisensi dengan masa manfaat lebih dari 12 bulan harus
dikapitalisasi sebagai ATB.
Software yang tidak memiliki pembatasan ijin penggunaan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 bulan harus dikapitalisasi.
Pengeluaran terkait software yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi
akan diakui sebagai beban operasi pada periode terjadinya.
23. Amortisasi
Amortisasi adalah alokasi
harga perolehan ATB secara
sistematis dan rasional
selama masa manfaatnya.
Amortisasi ATB sama
prinsipnya seperti
penyusutan dalam aset
tetap.
24. Amortisasi Masa Manfaat Terbatas
Amortisasi hanya dapat diterapkan atas ATB yang memiliki
masa manfaat terbatas dan pada umumnya ditetapkan dalam
jumlah yang sama pada periode, atau dengan suatu basis
alokasi garis lurus.
Aset tak berwujud dengan masa manfaat yang terbatas
(seperti paten, hak cipta, waralaba dengan masa manfaat
terbatas, dll) harus diamortisasi selama masa manfaat atau
masa secara hukum mana yang lebih pendek.
Nilai sisa dari ATB dengan masa manfaat yang terbatas harus
diasumsikan bernilai nihil,
25. Amortisasi Masa Manfaat Tak Terbatas
ATB dengan masa manfaat tidak terbatas
(seperti goodwill) tidak boleh diamortisasi.
Nilai ATB yang tidak diamortisasi harus ditelaah
setiap periode
• Jika tidak lagi memiliki manfaat ekonomi di masa depan
atau manfaat ekonominya berkurang dari nilai tercatat
maka ATB tersebut mengalami penurunan nilai. Harus
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
• Jika terbukti ATB tersebut tidak lagi memiliki manfaat
ekonomis di masa mendatang, maka entitas dapat
mengajukan proses penghapusan ATB
26. Penyajian Aset Tidak Berwujud
Aset Tak Berwujud
disajikan pada
lembar muka Neraca
sebesar nilai tercatat
neto, yaitu sebesar
harga perolehan
setelah dikurangi
akumulasi amortisasi
27. TERIMA KASIH
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Raya Bandara Juanda Nomor 38 Sidoarjo
Telepon (031)8670360 Faksimil (031)8670911 e-mail : jatim@bpkp.go.id