SlideShare a Scribd company logo
Aset dan Akrual
Dasar Pengelolaan Aset BMD
UU No. 1 Tahun 2004
• Pasal 69 Ayat (6) Ketentuan mengenai Pedoman Teknis dan
Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara /Daerah diatur
dengan Peraturan Pemerintah
PP NO 6 TH 2006 jo PP NO 38 TH 2008
diganti dengan PP Nomor 27 Tahun 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Dasar Akuntansi Berbasis Akrual
• Pasal 36 ayat 1 Ketentuan mengenai pengakuan
dan pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual dilaksanakan selambat-
lambatnya dalam 5 (lima) tahun
UU Nomor 17 Tahun 2003
PP 71 Tahun 2010
Permendagri 64 Tahun 2013
Pengelolaan Aset vs Akuntansi
Pelaporan
Akuntansi
Pengelolan
Aset Tetap
PSAP 07 AT
PSAP 08 KDP
• Bultek 15 AT Akrual
• Bultek 17 ATB Akrual
• Bultek 18 Penyusutan
AKTIVA TETAP AKRUAL (PSAP 07)
Klasifikasi Aset Tetap
Pengakuan
Pengukuran
Penyajian dan Pengungkapan
Renovasi dan Pelepasan Aset Tetap
Hubungan Belanja dan Perolehan Aset Tetap
Klasifikasi Aset Tetap
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan
kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam
aktivitas operasi entitas.
Tanah;
Peralatan dan Mesin;
Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
Aset Tetap Lainnya; dan
Konstruksi dalam Pengerjaan.
Pengakuan Aset Tetap
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat
diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal dengan kriteria :
Berwujud;
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Konstruksi Dalam Pekerjaan
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai
Konstruksi Dalam Pengerjaan jika:
• Besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi masa yang akan datang berkaitan
dengan aset tersebut akan diperoleh;
• Biaya perolehan tersebut dapat diukur
secara andal; dan
• Aset tersebut masih dalam proses
pengerjaan.
Pengukuran Aset Tetap
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila
penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya
perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui
sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset
tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya
perolehan.
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset
tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset
tersebut diperoleh.
Komponen Biaya
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat
aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset
tersebut sampai siap pakai.
Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan komponen
biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara
langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi
kerjanya.
Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan
bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke
kondisi kerjanya.
Penyajian dan Pengungkapan
Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut
dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang
memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap akan disajikan
dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan akun
ekuitas.
• Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai
tercatat (carrying amount)
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
• Informasi penyusutan
Laporan keuangan
harus mengungkapkan
untuk masing-masing
jenis aset tetap sebagai
berikut:
• Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
• Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
aset tetap;
• Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi;
• Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.
Laporan keuangan
juga harus
mengungkapkan :
Renovasi Aset Tetap
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang
memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar
memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam
bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja,
harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan
Renovasi aset tetap dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
• 1. Renovasi aset tetap milik sendiri;
• 2. Renovasi aset tetap bukan milik-dalam lingkup entitas pelaporan;
• 3. Renovasi aset tetap bukan milik-diluar lingkup entitas pelaporan.
Pelepasan Aset Tetap
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika
dilepaskan atau bila aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi masa yang akan datang.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan
atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
Penyusutan Aset Tetap
Prasyarat Penyusutan yang perlu
dipenuhi
Identitas Aset yang kapasitasnya menurun
Nilai yang Dapat Disusutkan
Masa Manfaat dan Kapasitas Aset Tetap
Metode Penyusutan
Garis
Lurus
Nilai Yang Disusutkan : Masa
Manfaat
Saldo
Menurun
(Nilai Yang Disusutkan – Akumulasi
Penyusutan) x Tarif Penyusutan
Unit
Produksi
(Nilai Yang Disusutkan : Perkiraan
Total Output) x Output Periode
Penyajian Penyusutan
Penyusutan disajikan dalam Laporan Operasional sebagai
beban penyusutan.
Neraca menyajikan Akumulasi Penyusutan sekaligus nilai
perolehan aset tetap sehingga nilai buku aset tetap
sebagai gambaran dari potensi manfaat yang masih dapat
diharapkan dari aset yang bersangkutan dapat diketahui.
Penyusutan Pertama Kali
Aset yang Diperoleh Pada Tahun Dimulainya Penerapan
Penyusutan
• Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan
penyusutannya adalah 1 tahun saja
Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga
satu tahun sebelum dimulainya penerapan penyusutan
• Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Penyusutannya terdiri
dari penyusutan tahun berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun
sebelumnya
Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal
• Untuk menghitung penyusutannya, Ditetapkan sisa masa manfaat pada saat
penyusunan neraca awal dilanjutkan menghitung masa antara neraca awal
dengan saat penerapan penyusutan.
Aset Tak Berwujud
Aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi
dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
untuk digunakan dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.
ATB harus memenuhi kriteria dapat
diidentifikasi, dikendalikan oleh entitas, dan
mempunyai potensi manfaat ekonomi masa
depan
Jenis Aset Tak Berwujud
Jenis sumber daya
• Software komputer
• Lisensi dan
franchise
• Hak Paten dan Hak
Cipta
• Hasil
kajian/pengembang
an yang
memberikan
manfaat jangka
panjang
• ATB yang
mempunyai nilai
sejarah/budaya
• ATB dalam
Pengerjaan
Cara perolehan
• Pembelian
• Pengembangan
secara internal
• Pertukaran
• Kerjasama
• Donasi/hibah
• Warisan
Budaya/Sejarah
Masa manfaat
• ATB dengan umur
manfaat terbatas
• ATB dengan umur
manfaat yang tak
terbatas
Pengakuan ATB (Bultek 17)
• Kemungkinan besar diperkirakan
manfaat ekonomi di masa datang
yang diharapkan atau jasa
potensial yang diakibatkan dari
ATB tersebut akan mengalir
kepada/dinikmati oleh entitas; dan
• Biaya perolehan atau nilai wajarnya
dapat diukur dengan andal.
Diakui ATB Jika dan Hanya Jika
Perlakuan ATB Khusus Software
• Dikembangkan instansi pemerintah sendiri  Biaya sulit
Identifikasi  Non ATB
• Dikembangkan pihak ketiga (kontraktor)ATB
Untuk software yang diperoleh atau dibangun
oleh internal instansi pemerintah
• Pembelian software yang diniatkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat  Persediaan
• Software yang dibeli digunakan sendiri namun merupakan
bagian integral dari suatu hardware  Kapitalisasi ke
Hardware
• Biaya perolehan untuk software program yang dibeli
tersendiri dan tidak terkait dengan hardware ATB
Perolehan software secara pembelian
Perlakuan Akuntansi untuk Software
Perolehan software yang memiliki ijin penggunaan/masa manfaat lebih
dari 12 bulan, maka nilai perolehan software dan biaya lisensinya
harus dikapitalisasi sebagai ATB.
Software yang diperoleh hanya dengan membayar ijin
penggunaan/lisensi dengan masa manfaat lebih dari 12 bulan harus
dikapitalisasi sebagai ATB.
Software yang tidak memiliki pembatasan ijin penggunaan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 bulan harus dikapitalisasi.
Pengeluaran terkait software yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi
akan diakui sebagai beban operasi pada periode terjadinya.
Amortisasi
Amortisasi adalah alokasi
harga perolehan ATB secara
sistematis dan rasional
selama masa manfaatnya.
Amortisasi ATB sama
prinsipnya seperti
penyusutan dalam aset
tetap.
Amortisasi Masa Manfaat Terbatas
Amortisasi hanya dapat diterapkan atas ATB yang memiliki
masa manfaat terbatas dan pada umumnya ditetapkan dalam
jumlah yang sama pada periode, atau dengan suatu basis
alokasi garis lurus.
Aset tak berwujud dengan masa manfaat yang terbatas
(seperti paten, hak cipta, waralaba dengan masa manfaat
terbatas, dll) harus diamortisasi selama masa manfaat atau
masa secara hukum mana yang lebih pendek.
Nilai sisa dari ATB dengan masa manfaat yang terbatas harus
diasumsikan bernilai nihil,
Amortisasi Masa Manfaat Tak Terbatas
ATB dengan masa manfaat tidak terbatas
(seperti goodwill) tidak boleh diamortisasi.
Nilai ATB yang tidak diamortisasi harus ditelaah
setiap periode
• Jika tidak lagi memiliki manfaat ekonomi di masa depan
atau manfaat ekonominya berkurang dari nilai tercatat
maka ATB tersebut mengalami penurunan nilai. Harus
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
• Jika terbukti ATB tersebut tidak lagi memiliki manfaat
ekonomis di masa mendatang, maka entitas dapat
mengajukan proses penghapusan ATB
Penyajian Aset Tidak Berwujud
Aset Tak Berwujud
disajikan pada
lembar muka Neraca
sebesar nilai tercatat
neto, yaitu sebesar
harga perolehan
setelah dikurangi
akumulasi amortisasi
TERIMA KASIH
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Raya Bandara Juanda Nomor 38 Sidoarjo
Telepon (031)8670360 Faksimil (031)8670911 e-mail : jatim@bpkp.go.id

More Related Content

What's hot

Buletin teknis-18-penyusutan-fin
Buletin teknis-18-penyusutan-finBuletin teknis-18-penyusutan-fin
Buletin teknis-18-penyusutan-fin
Ismed Nur
 
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_finalGambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
NANDA MEDYA
 
Akuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part II
Akuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part IIAkuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part II
Akuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part II
Ambara Sugama
 
Akuntansi skpd rtm part ia
Akuntansi skpd rtm part iaAkuntansi skpd rtm part ia
Akuntansi skpd rtm part iaAmbara Sugama
 
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri Suwanti
 
Strategi Pencapaian IKPA yang Optimal 2020
Strategi Pencapaian IKPA yang Optimal 2020Strategi Pencapaian IKPA yang Optimal 2020
Strategi Pencapaian IKPA yang Optimal 2020
bprast1
 
CTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualCTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrual
odhemamad
 
Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansiPersamaan akuntansi
Persamaan akuntansi
Kementerian Dalam Negeri
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
KPDT
 
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
Ferie Sulistiono
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Deddi Nordiawan
 
Reviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTNReviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTN
Sujatmiko Wibowo
 
Modul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapModul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapSai Jawa Tengah
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
EnvaPya
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
rusdiman1
 
SAPP
SAPPSAPP
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Risda Hamsuri
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
UNIDHA
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021
Sri Haryati
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Mahyuni Bjm
 

What's hot (20)

Buletin teknis-18-penyusutan-fin
Buletin teknis-18-penyusutan-finBuletin teknis-18-penyusutan-fin
Buletin teknis-18-penyusutan-fin
 
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_finalGambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
 
Akuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part II
Akuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part IIAkuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part II
Akuntansi Keuangan Daerah - Diklat RTM- Part II
 
Akuntansi skpd rtm part ia
Akuntansi skpd rtm part iaAkuntansi skpd rtm part ia
Akuntansi skpd rtm part ia
 
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
 
Strategi Pencapaian IKPA yang Optimal 2020
Strategi Pencapaian IKPA yang Optimal 2020Strategi Pencapaian IKPA yang Optimal 2020
Strategi Pencapaian IKPA yang Optimal 2020
 
CTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualCTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrual
 
Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansiPersamaan akuntansi
Persamaan akuntansi
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Reviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTNReviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTN
 
Modul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapModul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetap
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 

Similar to Aset vs akrual

Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualAset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualRuth J. Silaban
 
Aset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptxAset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptx
SyafiraNidaIsyarani
 
Psak 16
Psak 16Psak 16
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
azhar dwi osra
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
Indra Yu
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
Intan Diliyana
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Kanaidi ken
 
DM-PSAK-16-ASET-TETAP-06022017-1.pptx
DM-PSAK-16-ASET-TETAP-06022017-1.pptxDM-PSAK-16-ASET-TETAP-06022017-1.pptx
DM-PSAK-16-ASET-TETAP-06022017-1.pptx
ajimaulana33
 
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptxPRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
AIdilHelbet
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Wawan Dwi Hadisaputro
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Kanaidi ken
 
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANGAKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
Meysi Resyanti
 
aset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiaset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasi
Novi Lestara
 
intangible asset
intangible assetintangible asset
intangible asset
Rohmat Hidayatulloh
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
Indra Yu
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Kanaidi ken
 
Bab. 18 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Bab.19 A...
Bab. 18 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Bab.19 A...Bab. 18 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Bab.19 A...
Bab. 18 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Bab.19 A...
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
PSAK 19 Intangible Aset (Aset Tidak Berwujud).pptx
PSAK 19 Intangible Aset (Aset Tidak Berwujud).pptxPSAK 19 Intangible Aset (Aset Tidak Berwujud).pptx
PSAK 19 Intangible Aset (Aset Tidak Berwujud).pptx
MalikMF
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangDicky Setiawan
 

Similar to Aset vs akrual (20)

Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualAset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
 
Aset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptxAset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptx
 
Psak 16
Psak 16Psak 16
Psak 16
 
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
 
DM-PSAK-16-ASET-TETAP-06022017-1.pptx
DM-PSAK-16-ASET-TETAP-06022017-1.pptxDM-PSAK-16-ASET-TETAP-06022017-1.pptx
DM-PSAK-16-ASET-TETAP-06022017-1.pptx
 
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptxPRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
 
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANGAKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
 
aset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiaset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasi
 
intangible asset
intangible assetintangible asset
intangible asset
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
 
Psak17
Psak17Psak17
Psak17
 
Bab. 18 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Bab.19 A...
Bab. 18 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Bab.19 A...Bab. 18 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Bab.19 A...
Bab. 18 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Bab.19 A...
 
PSAK 19 Intangible Aset (Aset Tidak Berwujud).pptx
PSAK 19 Intangible Aset (Aset Tidak Berwujud).pptxPSAK 19 Intangible Aset (Aset Tidak Berwujud).pptx
PSAK 19 Intangible Aset (Aset Tidak Berwujud).pptx
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
 

More from Mohammad Ramadhan

Export – import simda
Export – import simdaExport – import simda
Export – import simda
Mohammad Ramadhan
 
Petunjuk membuat mail merge
Petunjuk membuat mail mergePetunjuk membuat mail merge
Petunjuk membuat mail merge
Mohammad Ramadhan
 
Pengolahan database
Pengolahan databasePengolahan database
Pengolahan database
Mohammad Ramadhan
 
Substansi simda 276 edit
Substansi simda 276 editSubstansi simda 276 edit
Substansi simda 276 edit
Mohammad Ramadhan
 
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asbImplementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
Mohammad Ramadhan
 
Penghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMDPenghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMD
Mohammad Ramadhan
 
SIMDA BMD
SIMDA BMDSIMDA BMD
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
Mohammad Ramadhan
 
Penyusunan renstra skpd
Penyusunan renstra skpdPenyusunan renstra skpd
Penyusunan renstra skpd
Mohammad Ramadhan
 
Analisis Standar Belanja
Analisis Standar BelanjaAnalisis Standar Belanja
Analisis Standar Belanja
Mohammad Ramadhan
 
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Mohammad Ramadhan
 

More from Mohammad Ramadhan (11)

Export – import simda
Export – import simdaExport – import simda
Export – import simda
 
Petunjuk membuat mail merge
Petunjuk membuat mail mergePetunjuk membuat mail merge
Petunjuk membuat mail merge
 
Pengolahan database
Pengolahan databasePengolahan database
Pengolahan database
 
Substansi simda 276 edit
Substansi simda 276 editSubstansi simda 276 edit
Substansi simda 276 edit
 
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asbImplementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
 
Penghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMDPenghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMD
 
SIMDA BMD
SIMDA BMDSIMDA BMD
SIMDA BMD
 
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
 
Penyusunan renstra skpd
Penyusunan renstra skpdPenyusunan renstra skpd
Penyusunan renstra skpd
 
Analisis Standar Belanja
Analisis Standar BelanjaAnalisis Standar Belanja
Analisis Standar Belanja
 
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
 

Recently uploaded

CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 

Recently uploaded (9)

CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 

Aset vs akrual

  • 2. Dasar Pengelolaan Aset BMD UU No. 1 Tahun 2004 • Pasal 69 Ayat (6) Ketentuan mengenai Pedoman Teknis dan Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara /Daerah diatur dengan Peraturan Pemerintah PP NO 6 TH 2006 jo PP NO 38 TH 2008 diganti dengan PP Nomor 27 Tahun 2014 PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
  • 3. Dasar Akuntansi Berbasis Akrual • Pasal 36 ayat 1 Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat- lambatnya dalam 5 (lima) tahun UU Nomor 17 Tahun 2003 PP 71 Tahun 2010 Permendagri 64 Tahun 2013
  • 4. Pengelolaan Aset vs Akuntansi Pelaporan Akuntansi Pengelolan Aset Tetap PSAP 07 AT PSAP 08 KDP • Bultek 15 AT Akrual • Bultek 17 ATB Akrual • Bultek 18 Penyusutan
  • 5. AKTIVA TETAP AKRUAL (PSAP 07) Klasifikasi Aset Tetap Pengakuan Pengukuran Penyajian dan Pengungkapan Renovasi dan Pelepasan Aset Tetap Hubungan Belanja dan Perolehan Aset Tetap
  • 6. Klasifikasi Aset Tetap Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; dan Konstruksi dalam Pengerjaan.
  • 7. Pengakuan Aset Tetap Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal dengan kriteria : Berwujud; Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
  • 8. Konstruksi Dalam Pekerjaan Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika: • Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh; • Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan • Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
  • 9. Pengukuran Aset Tetap Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
  • 10. Komponen Biaya Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya. Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.
  • 11. Penyajian dan Pengungkapan Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap akan disajikan dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan akun ekuitas. • Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount) • Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode • Informasi penyusutan Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai berikut: • Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap; • Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap; • Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; • Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap. Laporan keuangan juga harus mengungkapkan :
  • 12. Renovasi Aset Tetap Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan Renovasi aset tetap dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: • 1. Renovasi aset tetap milik sendiri; • 2. Renovasi aset tetap bukan milik-dalam lingkup entitas pelaporan; • 3. Renovasi aset tetap bukan milik-diluar lingkup entitas pelaporan.
  • 13. Pelepasan Aset Tetap Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan datang. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
  • 14. Penyusutan Aset Tetap Prasyarat Penyusutan yang perlu dipenuhi Identitas Aset yang kapasitasnya menurun Nilai yang Dapat Disusutkan Masa Manfaat dan Kapasitas Aset Tetap
  • 15. Metode Penyusutan Garis Lurus Nilai Yang Disusutkan : Masa Manfaat Saldo Menurun (Nilai Yang Disusutkan – Akumulasi Penyusutan) x Tarif Penyusutan Unit Produksi (Nilai Yang Disusutkan : Perkiraan Total Output) x Output Periode
  • 16. Penyajian Penyusutan Penyusutan disajikan dalam Laporan Operasional sebagai beban penyusutan. Neraca menyajikan Akumulasi Penyusutan sekaligus nilai perolehan aset tetap sehingga nilai buku aset tetap sebagai gambaran dari potensi manfaat yang masih dapat diharapkan dari aset yang bersangkutan dapat diketahui.
  • 17. Penyusutan Pertama Kali Aset yang Diperoleh Pada Tahun Dimulainya Penerapan Penyusutan • Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan penyusutannya adalah 1 tahun saja Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga satu tahun sebelum dimulainya penerapan penyusutan • Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Penyusutannya terdiri dari penyusutan tahun berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun sebelumnya Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal • Untuk menghitung penyusutannya, Ditetapkan sisa masa manfaat pada saat penyusunan neraca awal dilanjutkan menghitung masa antara neraca awal dengan saat penerapan penyusutan.
  • 18. Aset Tak Berwujud Aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. ATB harus memenuhi kriteria dapat diidentifikasi, dikendalikan oleh entitas, dan mempunyai potensi manfaat ekonomi masa depan
  • 19. Jenis Aset Tak Berwujud Jenis sumber daya • Software komputer • Lisensi dan franchise • Hak Paten dan Hak Cipta • Hasil kajian/pengembang an yang memberikan manfaat jangka panjang • ATB yang mempunyai nilai sejarah/budaya • ATB dalam Pengerjaan Cara perolehan • Pembelian • Pengembangan secara internal • Pertukaran • Kerjasama • Donasi/hibah • Warisan Budaya/Sejarah Masa manfaat • ATB dengan umur manfaat terbatas • ATB dengan umur manfaat yang tak terbatas
  • 20. Pengakuan ATB (Bultek 17) • Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari ATB tersebut akan mengalir kepada/dinikmati oleh entitas; dan • Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal. Diakui ATB Jika dan Hanya Jika
  • 21. Perlakuan ATB Khusus Software • Dikembangkan instansi pemerintah sendiri  Biaya sulit Identifikasi  Non ATB • Dikembangkan pihak ketiga (kontraktor)ATB Untuk software yang diperoleh atau dibangun oleh internal instansi pemerintah • Pembelian software yang diniatkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat  Persediaan • Software yang dibeli digunakan sendiri namun merupakan bagian integral dari suatu hardware  Kapitalisasi ke Hardware • Biaya perolehan untuk software program yang dibeli tersendiri dan tidak terkait dengan hardware ATB Perolehan software secara pembelian
  • 22. Perlakuan Akuntansi untuk Software Perolehan software yang memiliki ijin penggunaan/masa manfaat lebih dari 12 bulan, maka nilai perolehan software dan biaya lisensinya harus dikapitalisasi sebagai ATB. Software yang diperoleh hanya dengan membayar ijin penggunaan/lisensi dengan masa manfaat lebih dari 12 bulan harus dikapitalisasi sebagai ATB. Software yang tidak memiliki pembatasan ijin penggunaan dan masa manfaatnya lebih dari 12 bulan harus dikapitalisasi. Pengeluaran terkait software yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi akan diakui sebagai beban operasi pada periode terjadinya.
  • 23. Amortisasi Amortisasi adalah alokasi harga perolehan ATB secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya. Amortisasi ATB sama prinsipnya seperti penyusutan dalam aset tetap.
  • 24. Amortisasi Masa Manfaat Terbatas Amortisasi hanya dapat diterapkan atas ATB yang memiliki masa manfaat terbatas dan pada umumnya ditetapkan dalam jumlah yang sama pada periode, atau dengan suatu basis alokasi garis lurus. Aset tak berwujud dengan masa manfaat yang terbatas (seperti paten, hak cipta, waralaba dengan masa manfaat terbatas, dll) harus diamortisasi selama masa manfaat atau masa secara hukum mana yang lebih pendek. Nilai sisa dari ATB dengan masa manfaat yang terbatas harus diasumsikan bernilai nihil,
  • 25. Amortisasi Masa Manfaat Tak Terbatas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas (seperti goodwill) tidak boleh diamortisasi. Nilai ATB yang tidak diamortisasi harus ditelaah setiap periode • Jika tidak lagi memiliki manfaat ekonomi di masa depan atau manfaat ekonominya berkurang dari nilai tercatat maka ATB tersebut mengalami penurunan nilai. Harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. • Jika terbukti ATB tersebut tidak lagi memiliki manfaat ekonomis di masa mendatang, maka entitas dapat mengajukan proses penghapusan ATB
  • 26. Penyajian Aset Tidak Berwujud Aset Tak Berwujud disajikan pada lembar muka Neraca sebesar nilai tercatat neto, yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi
  • 27. TERIMA KASIH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Jalan Raya Bandara Juanda Nomor 38 Sidoarjo Telepon (031)8670360 Faksimil (031)8670911 e-mail : jatim@bpkp.go.id