Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan data dan metode pengumpulan data yang akurat dan valid untuk keperluan perencanaan suatu wilayah. Data diperlukan untuk menganalisis kondisi fisik dan nonfisik suatu wilayah, yang kemudian diolah menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat kebijakan perencanaan. Beberapa metode pengumpulan data yang disebutkan meliputi survei, observasi, telaah d
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
1. Kebutuhan Data
3.1 Kebutuhan Data
Data merupakan komponen yang sangat
penting dalam proses perencanaan. Data yang telah
diolah menghasilkan informasi. Dalam
merencanakan suatu wilayah, dibutuhkan informasi
yang akurat. Informasi tersebut dapat dijadikan
acuan untuk membuat perencanaan serta kebijakan
yang sesuai dengan wilayah studi.
Data yang akurat diharapkan dapat menjadi
dasar bahan analisis terhadap wilayah studi. Banyak
pertimbangan yang digunakan dalam proses
perencanaan suatu wilayah. Kondisi aspek fisik dan
non fisik dapat menggambarkan secara rinci kondisi
dan karakteristik suatu wilayah.
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, dibutuhkan
beberapa metode dan teknik yang sesuai. Pemilihan
metode dan teknik pengumpulan data disesuaikan
dengan kebutuhan data. Metode dan teknik yang
digunakan dipilih dengan tujuan memperoleh data
yang valid secara efektif dan efisien. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
3.2.1 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam proses
perencanaan, terdiri dari survei, observasi, telaah
dokumen, wawancara, perekaman gambar dan
pemetaan. Penjelasan masing-masing teknik
pengumpulan data yang digunakaan adalah sebagai
berikut :
a. Survei Kuisioner
Survei adalah teknik pengumpulan data melalui
penyebaran pertanyaan dalam format tertentu. Hal-
hal yang harus dipersiapkan ketika hendak
melakukan teknik survei adalah daftar pertanyaan
sesuai kebutuhan informasi dan jumlah responden
yang telah ditentukan untuk mewakili populasi yang
heterogen. Dalam pemilihan responden harus
mempertimbangkan karakteristik responden,
sehingga hasil yang diperoleh dapat seimbang sesuai
dengan kebutuhan data. Instrumen yang digunakan
dalam teknik survei adalah kuisioner.
b. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data melalui
pengamatan terhadap objek. Objek yang diamati
terdiri dari objek yang bergerak, objek statis, dan
manusia. Hal-hal yang harus dipersiapkan ketika
hendak melakukan teknik observasi adalah titik
pengamatan (lokasi yang penting, intensitas
aktivitas yang tinggi, dan permasalahan yang
terjadi), objek pengamatan, dan poin pengamatan.
Instrumen yang digunakan dalam teknik observasi
adalah form observasi dan form perekaman gambar.
c. Telaah Dokumen
Telaah dokuman adalah pengumpulan data
melalui pencatatan terhadap dokumen. Hal-hal
yang harus dipersiapkan ketika hendak melakukan
teknik telaah dokumen adalah poin dokumentasi
yang berisi kebutuhan data/ informasi yang harus
dicari melalui dokumen dan sumber dokumentasi
(buku, jurnal, artikel ilmiah, dan plubikasi milik
pemerintah). Instrumen yang digunakan dalam
teknik telaah dokumen adalah form telaah
dokumen.
d. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan
cara menggali informasi dari narasumber yang
2. terkait dengan wilayah studi. Hal-hal yang harus
dipersiapkan ketika hendak melakukan teknik
wawancara adalah pokok-pokok wawancara yang
berisi panduan pertanyaan untuk mencari fakta,
skenario wawancara, dan responden wawancara
dengan pertimbangan latar belakang, keahlian/
pengetahuan narasumber terhadap informasi yang
dicari. Instrumen yang digunakan dalam teknik
telaah dokumen adalah form wawancara.
e. Perekaman Gambar
Perekaman gambar adalah metode untuk
merekam aktifitas dan mobilisasi yang terjadi di
wilayah studi. Perekaman gambar ini bertujuan
untuk megetahui jenis moda kendaraan yang
digunakan masyarakat dalam beraktifitas,
mengetahui jam-jam sibuk masyarakat dan jam-jam
lenggang masyarakat. Metode ini juga dapat
menunjukkan arah pergerakan aktifitas masyarakat.
f. Pemetaan
Pemetaan adalah metode untuk
memvisualisasikan hasil survei, contohnya adalah
pemetaan jalur wilayah kecamatan-kecamatan
menuju ibu kota kabupaten atau dapat juga
menggambarkan sebuah rute perjalanan. Instrumen
pemetaan ini juga dapat menentukan dan
menjelaskan point of interest suatu wilayah.
3.2.2 Pengolahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan
merupakan data yang belum tersusun dengan baik,
sehingga perlu dilakukan pengolahan data untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam
pengolahan data akan didapat informasi yang
dibutuhkan dalam proses perencanaan.
Pengolahan data melalui beberapa tahapan untuk
mencapai informasi. Tahapan-tahapan pengolahan
data sebagai berikut :
a. Klasifikasi Data
Klasifikasi data merupakan memberikan
identifikasi data atau mengelompokan data
berdasarkan jenisnya. Klasifikasi data ini dapat
untuk menyederhanakan data serta menyajikannya
secara lebih jelas sehingga mudah dimengerti.
Menurut Han dan Kamber (2006, h.285) perlu
adanya pengelompokan data yang jumlahnya
sangat banyak sehingga lebih mudah untuk
mendapatkan pola yang diinginkan. Dengan
mengklasifikasikan data ini mengelompokan data
yang banyak ke dalam beberapa kategori agar
lebih efisien dan memudahkan dalam memilah.
b. Pemilahan Data
Pemilahan data melupakan tahapan
selanjutnya pada pengolahan data setelah
klasifikasi data. Data-data yang telah di klasifikasi
lalu dipilah berdasarkan prioritas, prioritas dalam
pemilahan data ini dibantu dengan
menggolongkan data berdasarkan output antara.
Data yang telah digolongkan akan memudahkan
dalam pengolahannya yang akan dikelolah
berdasarkan kepentingan dan kebutuhan data.
c. Pengkodean Data
Setelah melakukan klasifikasi dan pemilahan
data, lalu dilakukan pengkodean data pada tahap
pengolahan data yang terakhir. Pengkodean data
ini merupakan suatu metode dalam bentuk
kompilasi data, dimana data diterjemahkan dalam
bentuk-bentuk angka. Tahap pengkodean ini
dilakukan dengan tujuan agar memudahkan
menghubungkan tabel kompilasi terhadap sumber
data tersebbut berasal. Serta memudahkan saat
analisis data dan mempercepat pada saat
memasukkan data.
3. 3.2.3 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam kegiatan
studio proses perencanaan ini adalah analisis data
kualitatif dan kuantitatif. Pertama data kualitatif
dan data kuantitatif dipilih berdasarkan time series
kemudian data disederhanakan dalam bentuk basis
data yang selanjutnya data yang telah
disederhanakan dan diolah menjadi sebuah
informasi yang runtun dan terstruktur. Dari data ini
kemudian akan diidentifikasi masalah yang ada
pada wilayah studi yang nantinya menentukan
prioritas masalah untuk dianalisis lebih lanjut. Data
yang telah dianalisis ini akan diambil kesimpulan
dan rekomendasi yang tepat terhadap wilayah studi.
3.2.4 Penyajian Hasil Analisis
Langkah berikutnya setelah data telah
dianalisis adalah disajikan. Hasil analisis tersebut
difokuskan, dirangkum, kemudian ditarik
kesimpulan dalam bentuk formula narasi yaitu
dalam bentuk laporan akhir yang jelas, informatif,
terpercaya serta akurat. Laporan akhir ini disusun
secara sistematis dan mudah dipahami. Adapun
format laporan disesuaikan dengan tujuan dari
keseluruhan proses mata kuliah studio proses
perencanaan ini yaitu berupa laporan akhir yang
berisi sebuah gambaran permasalahan yang ada di
Kecamatan Eromoko, Wuryantoro, dan Manyaran
berikut rekomendasi yang tepat terhadap ketiga
wilayah studi.
3.2.5 Preparat untuk Kegiatan Lapangan
Preparat adalah peralatan yang digunakan
untuk memudahkan dalam mendapatkan data saat
melakukan survei lapangan, dimana data yang
didapatkan meruapakan data yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Peralatan-peralatan yang
dibutuhkan pada survei lapangan antara lain :
a. Tabel Checklist Data
Tabel ini bersi kebutuhan data yang akan dicari
tetapi ditambah dengan kolom checklist, dimana
tabel ini akan memudahkan bagi para surveyor
untuk mencari data. Tabel ini akan membuat para
surveyor lebih efisien waktu, terstruktur dan
hasilnya akan memuaskan/sesuai dengan kebutuhan
data yang diperlukan. Peralatan yang digunakan
untuk mendukung penggunaan tabel check list
adalah form checklist, tanda pengenal, alat tulis, dan
kendaraan.
b. Wawancara
Wawancara adalah mengajukan beberapa
pertanyaan secara langsung kepada pihak tertentu
yang terutama adalah pihak instansi terkait, pada
kasus ini adalah pihak yang ada di Kecamatan
Eromoko, Kecamatan Manyaran, dan Kecamatan
Wuryantoro. Alat atau instrumen yang mendukung
wawancara yaitu form wawancara, alat tulis, tanda
pengenal, perekam suara, dan kendaraan.
c. Kuisioner
Kuisioner adalah mengajukan pertanyaan kepada
warga namun tidak secara langsung melainkan
secara tertulis. Peralatan yang dibutuhkan adalah
alat tulis, form kuisioner, tanda pengenal, dan
kendaraan.
d. Pemetaan
Pemetaan adalah membuat peta untuk beberapa
objek, seperti untuk melihat rute menuju
Kecamatan Manyaran, Eromoko dan Wuryantoro.
Selain itu juga dilakukan pemetaan pada beberapa
prasarana yaitu jaringan listrik, tempat TPA, dll.
Preparat pendukung pemetaan adalah tabel
4. pemetaan, alat tulis, tanda pengenal, GPS,
kendaraan, dan aplikasi GIS.
e. Perekaman Gambar
Perekaman gambar adalah melakukan
perekaman terhadap suatu objek dalam waktu
tertentu. Perekaman gambar dilakukan untuk
menggantikan traffic counting dalam melihat arah
arus perjalanan penduduk dan melihat bagaimana
kepadatan di jalan-jalan tertentu pada jam padat
dan jam lengang, serta pada hari kerja juga hari
libur. Peralatan yang digunakan untuk mendukung
perekaman gambar adalah kamera, tabel perekaman
gambar, jam, alat tulis, tanda pengenal, dan
kendaraan.
f. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan
oleh pengamat terhadap semua yang berhubungan
dengan wilayah studi, tetapi untuk lebih efisien
terhadap tujuan maka dilakukan observasi pada
aspek tertentu yaitu sarana prasarana, dan budaya.
Preparat yang mendukung observasi adalah form
observasi, kamera, alat tulis, tanda pengenal, dan
kendaraan.