SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
III - 1 
BAB III 
METODOLOGI 
3.1 PENDEKATAN MASALAH 
Penyusunan garis besar langkah kerja merupakan suatu tahapan kegiatan 
dengan menggunakan metodologi. Metodologi pendekatan analisis dilakukan 
dengan penyederhanaan dari masalah yang ada beserta parameter-parameter yang 
berpengaruh untuk tujuan-tujuan tertentu seperti memberikan gambaran tentang 
keadaan dari hal-hal yang ditinjau. 
Tingkat akurasi dari analisis tergantung dari model yang digunakan. 
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan model transportasi antara 
lain : 
a. Tujuan yang ingin dicapai. 
Tujuan dari analisis yang dilakukan. Apakah untuk operasional, evaluasi atau 
perencanaan. Hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat kedalaman dari suatu 
analisa. 
b. Kelengkapan data yang diperlukan. 
c. Persyaratan ketepatan analisis yang dilakukan sangat di tentukan ketepatan 
data yang ada, sedangkan ketepatan data tergantung dari kualitas peralatan 
yang digunakan dan kemampuan surveyor dalam menggunakannya. 
d. Ketepatan permodelan penyederhanaan masalah. 
e. Ketersediaan sumber daya. 
f. Persyaratan pemprosesan data. 
g. Kemampuan dari pihak yang melakukan analisis tersebut. 
Adapun diagram alir dalam melaksanakan analisa terhadap kelayakan teknis 
pembangunan jalan layang (fly over) Jatingaleh adalah sebagai berikut :
III - 2 
Mulai 
Persiapan 
Pengolahan 
data 
Ya 
Analisis Data 
Analisis Kelayakan 
Pembangunan Fly Over 
Kesimpulan & Saran 
Selesai 
Gambar 3.1 
Studi Pustaka 
Data Primer : 
1.Volume dan komposisi lalu 
lintas yang lewat 
2.Kecepatan lalu lintas 
3.Hambatan Samping 
Data Sekunder : 
1. Data LHR 
2.Data PDRB, RUTRK 
3. Peta jaringan jalan 
4. Peta topografi 
5.Data analisis BOK 
Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir 
Tidak 
Identifikasi Masalah 
Survey dan Pengumpulan Data
III - 3 
3.2 PERSIAPAN DAN PENGAMATAN PENDAHULUAN 
Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum 
memulai pekerjaan. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus 
dilakukan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. 
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut : 
1. Survey lokasi untuk mendapatkan gambaran umum lokasi studi. 
2. Mendapatkan data geometrik jalan eksisting. 
3. Mengadakan pengamatan pendahuluan untuk mengidentifikasikan masalah 
yang terjadi sehingga mempermudah tahapan proses selanjutnya. 
4. Studi pustaka terhadap materi untuk menentukan garis besar. 
5. Menentukan kebutuhan data yaitu data primer dan sekunder. 
6. Mendata instansi dan institusi yang dijadikan nara sumber data. 
7. Pembuatan proposal penyusunan Tugas Akhir 
Langkah-langkah tersebut diatas harus dilakukan secara cermat dan 
terencana untuk menghindari pekerjaan yang berulang sehingga tahap selanjutnya 
lebih optimal. 
3.3 IDENTIFIKASI MASALAH 
Identifikasi masalah merupakan peninjauan pada pokok permasalahan untuk 
menentukan sejauh mana pembahasan masalah tersebut dilakukan dan akan 
dijadikan dasar atau batasan analisis yang akan dilakukan dan merupakan 
penjabaran lebih lanjut dari latar belakang. Analisa kelayakan teknis 
pembangunan jalan layang (fly over) Jatingaleh dilakukan dengan alasan untuk 
mengetahui sejauh mana pengaruh adanya pembangunan jalan layang (fly over) 
Jatingaleh terhadap permasalahan yang ada, dalam hal ini peninjauannya terhadap 
aspek teknis saja. Alasan tersebut diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa 
simpang Jatingaleh menimbulkan tundaan yang signifikan.
III - 4 
3.4 SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA 
Tahap ini diperlukan sebagai langkah awal dalam menganalisa kondisi 
lokasi studi serta untuk mengidentifikasi data-data yang diperlukan dalam 
memecahkan permasalahan yang timbul. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk 
merumuskan dan mengidentifikasikan jenis serta tipe data yang dibutuhkan untuk 
analisis yang akan dilakukan. 
Berdasarkan fungsinya data yang diperoleh dibedakan menjadi dua yaitu : 
1. Data Teknis 
Merupakan data-data yang berhubungan langsung dengan perencanaan 
transportasi dan peningkatan fasilitas jalan. Data tersebut antara lain data lalu 
lintas harian rata-rata (LHR), peta jaringan jalan, peta topografi, data 
geometrik jalan, data hambatan samping dan lain-lain. 
2. Data Non Teknis 
Merupakan data yang bersifat sebagai data penunjang untuk pertimbangan 
perkembangan lalu lintas di daerah tersebut seperti arah perkembangan 
daerah, kondisi sosial ekonomi, tingkat kepemilikan kendaraan, dan lain-lain. 
Berdasarkan sifatnya data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 
1. Data Primer 
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan cara mengadakan 
survey dan pengamatan di lapangan. Pengamatan yang dilakukan adalah : 
• Volume dan komposisi lalu lintas yang ada. 
• Kecepatan lalu lintas 
• Hambatan samping 
2. Data Sekunder 
Merupakan data yang diperoleh dari berbagai instansi terkait yang 
berhubungan dengan materi desain, seperti : 
• Data lalu lintas harian rata-rata (LHR) dari Dinas Bina Marga Propinsi 
Jawa Tengah. 
• Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota Semarang dari Bappeda 
Kodya Semarang.
• Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didapatkan dari Kantor 
III - 5 
Dipenda Kabupaten Semarang. 
• Peta jaringan jalan Kota Semarang dari BAPPEDA Tingkat II Semarang. 
• Data statistik dari Kodya Semarang. 
• Peta Topografi Semarang dari BAPPEDA Tingkat II Semarang. 
• Data untuk analisis perhitungan BOK (Biaya Operasi Kendaraan) 
3.4.1 Pengumpulan Data 
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dan sangat 
mempengaruhi terhadap keberhasilan dari analisis yang dilakukan, hal ini dapat 
dipahami karena seluruh tahap-tahap dalam suatu analisis maupun perencanaan 
transportasi sangat tergantung pada keadaan data. 
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan seluruh data mentah yang 
akan dipergunakan dalam analisis terhadap kelayakan teknis pembangunan jalan 
layang (fly over) di Jatingaleh. 
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 
1. Metode Literatur 
Yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengumpulkan, 
mengidentifikasi serta mengolah data tertulis dan metode kerja yang dapat 
dipergunakan sebagai input dalam pembahasan materi. 
2. Metode Survey atau Observasi 
Yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan cara 
melakukan survey langsung ke lokasi. Hal ini sangat diperlukan untuk 
mengetahui kondisi sebenarnya lokasi serta kondisi lingkungan sekitarnya. 
3. Metode Wawancara 
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mendapatkan data dengan cara 
menanyakan langsung kepada instansi terkait atau narasumber yang dianggap 
mengetahui permasalahan yang terjadi di lokasi sebagai input dan referensi.
III - 6 
3.4.2 Survey Lalu Lintas 
Survey yang dilakukan adalah survey terhadap volume dan komposisi lalu 
lintas yang lewat dan kinerja simpang di Jatingaleh serta hambatan samping yang 
terjadi. Hambatan samping yang diamati diantaranya jumlah angkutan umum 
yang berhenti bukan pada tempatnya, kendaraan yang berhenti di wilayah badan 
jalan, penyeberang jalan yang tidak menggunakan jembatan penyeberangan dan 
kendaraan yang keluar masuk dari lahan samping jalan. Metode survey yang 
digunakan dalam pelaksanaan survey pada persimpangan di Jatingaleh adalah 
survey volume lalu lintas dengan perhitungan secara manual . 
Tahapan-tahapan survey ini adalah survey pendahuluan, dilanjutkan 
persiapan pelaksanaan dan kemudian pelaksanaan survey. 
1. Survey Pendahuluan 
Sebelum penelitian di lapangan dilaksanakan perlu diadakan survey 
pendahuluan. Survey ini dilaksanakan bertujuan untuk mendapatkan data-data 
awal supaya dalam pelaksanaan nanti tidak menemui hambatan. Yang 
termasuk survey pendahuluan adalah : 
a. Mengetahui nama ruas jalan atau daerah yang akan dilakukan survey. 
b. Mengetahui jumlah dan posisi titik-titik yang akan disurvey oleh para 
surveyor. 
2. Persiapan Survey 
Untuk mendapatkan data yang akurat maka perlu diadakan persiapan 
penelitian yaitu dengan mengadakan pengecekan dan memberikan penjelasan 
kepada para surveyor agar mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing. 
3. Pelaksanaan Survey 
Setelah diadakan survey pendahuluan dan persiapan penelitian, langkah 
selanjutnya adalah melaksanakan penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini 
hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 
a. Mencatat jumlah kendaraan yang lewat pada setiap titik yang dilalui 
b. Melakukan survey atau wawancara langsung kepada instansi yang terkait
Peralatan-peralatan yang diperlukan pada pelaksanaan survey antara lain : 
1. Tally Counter 
Alat ini digunakan untuk menghitung arus lalu lintas tiap jenis kendaraan. 
III - 7 
2. Formulir lalu lintas 
Digunakan untuk pencatatan hasil perhitungan setelah dihitung oleh 
surveyor. Formulir yang digunakan seperti formulir yang ada untuk 
perhitungan jalan dan simpang yang ada di lembar lampiran MKJI 1997 
dan formulir-formulir lain yang dibuat sesuai kebutuhan. 
3. Stopwatch / jam tangan 
Untuk menghitung waktu (jam) sehingga perpindahan waktu dapat 
diketahui. Dalam hal ini masing-masing surveyor harus membawa jam 
tangan. 
Survey volume dan komposisi lalu lintas dilakukan dari persimpangan di 
Jalan Dr. Setia Budi - Jalan Teuku Umar yaitu kendaraan yang lewat dalam kurun 
waktu tertentu. Perhitungan lalu lintas dilakukan dengan menghitung dengan 
pergerakan pada pos-pos survey yang telah ditentukan dengan interval waktu 15 
menit selama 2 jam. Karena keterbatasan sumber daya maka pada tiap pos survey 
diambil data selama satu hari. Pengamatan dilaksanakan pada pukul 06.30 – 
08.30, 12.00 - 14.00 dan 16.00 - 18.00. 
Pada survey ini juga di lakukan pengamatan kondisi persimpangan seperti 
pengamatan terhadap pengaturan lalu lintas yang ada baik berupa rambu, marka 
dan pengaturan dari petugas lalu lintas dan hambatan samping pada ruas jalan 
tersebut. Pos-pos survey di tempatkan di 12 titik, terdiri dari 9 pos untuk 
mengamati pergerakan lalu lintas dan 3 pos untuk mengamati adanya hambatan 
samping di tiap-tiap titik kemacetan. Lokasi pos survey seperti pada gambar 
berikut ini :
III - 8 
Jl. KarangRejo 
Keluar Jl. Tol 
Jl. Taman Teuku Umar 
Jl. Kesatrian 
Pos 3 
Pos 1 Pos 2 
Jl. Jatingaleh II 
Keluar Jl. Tol 
Jembatan 
Penyeberangan 
Jembatan 
Penyeberangan 
Kantor 
PLN Pos 
Polisi 
U 
Masuk Jl. Tol 
Pos 9 
Pos 8 
Pos 10 
Pos 11 Pos 12 
Pos 5 
Pos 6 
TITIK-TITIK 
KEMACETAN 
KETERANGAN : 
POS SURVEY 
VOLUME LALU LINTAS 
POS SURVEY 
HAMBATAN SAMPING 
Jl. Jatingaleh 
Pasar 
Jatingaleh 
Jl. Setiabudi 
Jl. Tol Seksi C 
Jl. Tol Seksi B 
Jl. Teuku Umar 
Pos 4 
Pos 7 
Jembatan Tol Masuk Jl. Tol 
Gambar 3.2 
Lokasi Pos Survey
Adapun pos survey yang ditetapkan untuk mengamati arah pergerakan arus lalu 
lintas persimpangan dan hambatan samping dari setiap lengan sebagai berikut : 
1. Persimpangan antara Jalan Teuku Umar dengan Jalan Ksatrian 
• Pos 1 : Mengamati pergerakan menuju Jl. Teuku Umar (ke utara) 
• Pos 2 : Mengamati pergerakan dari Jl. Teuku Umar (ke selatan) 
• Pos 3 : Mengamati pergerakan pada Jl. Ksatrian 
• Pos 4 : Mengamati hambatan samping 
III - 9 
Pos 1 
Pos 2 
Jl. Kesatrian 
Jembatan 
Penyeberangan 
Pos 4 Pos 3 
U 
Jl. Teuku Umar 
Gambar 3.3 
Detail Persimpangan antara Jalan Teuku Umar 
dengan Jalan Ksatrian (Simpang Ksatrian) 
2. Persimpangan antara Jembatan Tol – Jalan Teuku Umar dengan Jalan Pintu 
Keluar Tol Seksi B / Jl. Karangrejo – Jalan Pintu Masuk Tol Seksi C / Jl. 
Jatingaleh II (Simpang PLN) 
• Pos 5 : Mengamati pergerakan pada Jl. Pintu Keluar Tol Seksi B / 
Jl. Karangrejo
• Pos 6 : Mengamati pergerakan pada Jl. Pintu Masuk Tol Seksi C / 
III - 10 
Jl. Jatingaleh II 
• Pos 7 : Mengamati hambatan samping 
Pos 5 
Pos 6 
Jl. Jatingaleh II 
Masuk Jl. Tol 
Kantor 
PLN Pos 
Polisi 
Jl. KarangRejo 
Keluar Jl. Tol 
Jl. Tol Seksi C 
Jl. Tol Seksi B 
U 
Jembatan Tol 
Pos 7 
Gambar 3.4 
Detail Persimpangan antara Jembatan Tol – Jalan Teuku Umar 
dengan Jalan Pintu Keluar Tol Seksi B / Jl. Karangrejo – 
Jalan Pintu Masuk Tol Seksi C / Jl. Jatingaleh III 
(Simpang PLN) 
3. Persimpangan antara Jl. Setia Budi – Jembatan Tol dengan Jalan pintu masuk 
tol Seksi B/Jl. Taman Teuku Umar – Jalan pintu keluar tol Seksi C/Jl. 
Jatingaleh II 
• Pos 8 : Mengamati pergerakan pada Jl. Pintu Masuk Tol Seksi B / Jl. 
Taman Teuku Umar 
• Pos 9 : Mengamati pergerakan pada Jl. Pintu Keluar Tol Seksi C / 
Jl. Jatingaleh
• Pos 10 : Mengamati hambatan samping pergerakan 
• Pos 11 : Mengamati pergerakan dari Jl. Setiabudi (ke utara) 
• Pos 12 : Mengamati pergerakan menuju Jl. Setiabudi (ke selatan) 
III - 11 
Jembatan Tol 
U 
Pos 9 
Keluar Jl. Tol 
Jl. Jatingaleh 
Pasar 
Jatingaleh 
Pos 10 
Jembatan 
Penyebrangan 
Pos 8 
Pos 11 Pos 12 
Masuk Jl. Tol 
Jl. Taman Teuku Umar 
Jl. Setiabudi 
Jl. Tol Seksi B 
Jl. Tol Seksi C 
Gambar 3.5 
Detail Persimpangan antara Jl. Setia Budi – Jembatan Tol 
dengan Jalan pintu masuk tol Seksi B / Jl. Taman Teuku Umar – 
Jalan pintu keluar tol Seksi C / Jl. Jatingaleh 
(Simpang Jatingaleh) 
3.5 ANALISIS DATA 
Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data dari data yang diperoleh 
baik dari data sekunder maupun data primer yang diperoleh dari survey langsung 
ke lapangan maupun yang didapat dari instansi terkait. Hasil pengumpulan data 
dianalisa sebagai pertimbangan atas kelayakan pembangunan jalan layang (fly 
over) Jatingaleh. Analisis data tersebut meliputi :
III - 12 
a. Analisis sistem transportasi dan jaringan jalan 
Analisis sistem transportasi dan jaringan jalan pada dasarnya tidak dapat 
dipisahkan dari pola sebaran penduduk dan Rencana Umum Tata Ruang Kota 
(RUTRK). Namun demikian untuk membatasi permasalahan di sini hanya 
ditekankan pada analisis sistem transportasi dan jaringan jalan yang ada di 
sekitar ruas jalan di Simpang Jatingaleh. 
b. Analisis data lalu lintas dan kinerja lalu lintas Jatingaleh 
Analisis data lalu lintas meliputi volume lalu lintas harian rata-rata untuk 
beberapa golongan kendaraan yang ada di Indonesia. Volume yang tercatat 
erat kaitannya dengan kapasitas jalan, di mana untuk masing-masing 
jenis/golongan kendaraan berpengaruh terhadap lalu lintas dan dibandingkan 
dengan pengaruh suatu mobil penumpang (satuan mobil penumpang/smp). 
c. Analisis simpang tak bersinyal dan simpang bersinyal 
Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kinerja simpang tak bersinyal dan 
bersinyal di antaranya meliputi kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan 
peluang antrian yang terjadi di Simpang Jatingaleh. 
d. Analisa BOK (Biaya Operasi Kendaraan) 
Bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk 
pengoperasian suatu kendaraan. Pada analisa BOK ini menggunakan Model 
PCI (Non-Toll Road) yang didasarkan pada kecepatan tempuh. Kecepatan 
tempuh di sini didefinisikan sebagai kecepatan tempuh rata-rata. 
3.6 ANALISIS KELAYAKAN 
Setelah didapatkan analisa data maka langkah selanjutnya adalah 
menganalisis kelayakan dari pembangunan jalan layang (fly over) Jatingaleh 
terhadap permasalahan yang ditinjau berdasarkan aspek teknis yaitu kapasitas lalu 
lintas baik yang melewati fly over atau jalan bawah serta efektifitasnya dengan 
memperhatikan kondisi geometrik jalan eksisting, keselamatan dan kenyamanan 
pengguna jalan, masalah lingkungan dan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang 
Wilayah Kota, sehingga perencanaan yang dibuat dapat sejalan dengan program 
pengembangan kota dan dapat memecahkan permasalahan yang ada.

More Related Content

What's hot

Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUPenyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUDadang Solihin
 
Kp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranKp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranArizki_Hidayat
 
Rps laboratorium lingkungan revisi
Rps laboratorium lingkungan revisiRps laboratorium lingkungan revisi
Rps laboratorium lingkungan revisiOisNurcahyanti1
 
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerjaBab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerjaAngga Erlangga
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfKevinKharisma
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanAngga Nugraha
 
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Joy Irman
 
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Rusdianto
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanSyahrul Ilham
 
Jadwal penugasan tenaga ahli
Jadwal penugasan tenaga ahliJadwal penugasan tenaga ahli
Jadwal penugasan tenaga ahliRizal Sabans
 
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintasmia ermawati
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2infosanitasi
 
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiKp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiArizki_Hidayat
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG MOSES HADUN
 

What's hot (20)

Sungai kahayan
Sungai kahayanSungai kahayan
Sungai kahayan
 
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUPenyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
 
Kp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranKp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaran
 
Rps laboratorium lingkungan revisi
Rps laboratorium lingkungan revisiRps laboratorium lingkungan revisi
Rps laboratorium lingkungan revisi
 
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerjaBab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
 
qgis pdam
qgis pdamqgis pdam
qgis pdam
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdf
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
 
Kp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluranKp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluran
 
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
 
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaan
 
Jadwal penugasan tenaga ahli
Jadwal penugasan tenaga ahliJadwal penugasan tenaga ahli
Jadwal penugasan tenaga ahli
 
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
 
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiKp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
 
Garis sempadan
Garis sempadanGaris sempadan
Garis sempadan
 

Viewers also liked

Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchartyantirf
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 
Laporan kerja praktek UNJANI
Laporan kerja praktek UNJANILaporan kerja praktek UNJANI
Laporan kerja praktek UNJANIiangbey
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbahinfosanitasi
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian Teoo Simpleman
 
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Djunaidi Syalat
 
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANMETODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANChay Chay
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanpt baranugraha
 
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPenataan Ruang
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanTri Hidayat
 
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1yudiarimbawa
 
32 metodologi penelitian pada ilmu komputer
32   metodologi penelitian pada ilmu komputer32   metodologi penelitian pada ilmu komputer
32 metodologi penelitian pada ilmu komputerMuhammad Andrianto
 

Viewers also liked (20)

Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
Laporan kerja praktek UNJANI
Laporan kerja praktek UNJANILaporan kerja praktek UNJANI
Laporan kerja praktek UNJANI
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANMETODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
 
Pelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalanPelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalan
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
 
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
 
Rigid pavements
Rigid pavements Rigid pavements
Rigid pavements
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalan
 
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
 
Laporan Kerja Praktek Firman Harry Permana
Laporan Kerja Praktek Firman Harry PermanaLaporan Kerja Praktek Firman Harry Permana
Laporan Kerja Praktek Firman Harry Permana
 
32 metodologi penelitian pada ilmu komputer
32   metodologi penelitian pada ilmu komputer32   metodologi penelitian pada ilmu komputer
32 metodologi penelitian pada ilmu komputer
 
Rigid Pavement
Rigid PavementRigid Pavement
Rigid Pavement
 
Metode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiruMetode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiru
 

Similar to BAB III. metodologi penelitian btr

Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii Latifah Tio
 
Kerangka acuan kerja2_survey_dan_penetapan_jalan_kabupaten
Kerangka acuan kerja2_survey_dan_penetapan_jalan_kabupatenKerangka acuan kerja2_survey_dan_penetapan_jalan_kabupaten
Kerangka acuan kerja2_survey_dan_penetapan_jalan_kabupatenMartin Hutagalung
 
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...Irsan Widyawan
 
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Lailatul Lutfiyah
 
Kak fs jalan tol tanjung selor tanjung redeb
Kak fs jalan tol tanjung selor   tanjung redebKak fs jalan tol tanjung selor   tanjung redeb
Kak fs jalan tol tanjung selor tanjung redebalamsyahnoor1
 
Bab4 rencana kerja
Bab4 rencana kerjaBab4 rencana kerja
Bab4 rencana kerjakamushal142
 
1955 chapter iii
1955 chapter iii1955 chapter iii
1955 chapter iiiyspswn89
 
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...Ahmad Sobirin
 
BAB_III_METODE_STUDI_3_1_Metode_Pengumpu.docx
BAB_III_METODE_STUDI_3_1_Metode_Pengumpu.docxBAB_III_METODE_STUDI_3_1_Metode_Pengumpu.docx
BAB_III_METODE_STUDI_3_1_Metode_Pengumpu.docxSetyoWidodo13
 
6 bab 4 program kerja
6 bab 4 program kerja6 bab 4 program kerja
6 bab 4 program kerjadrestajumena1
 

Similar to BAB III. metodologi penelitian btr (20)

2136 chapter iii
2136 chapter iii2136 chapter iii
2136 chapter iii
 
Bab iii metode studi edit rev
Bab iii metode studi edit   revBab iii metode studi edit   rev
Bab iii metode studi edit rev
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
 
Bab4
Bab4Bab4
Bab4
 
Bab i jalan raya
Bab i jalan rayaBab i jalan raya
Bab i jalan raya
 
Bab IV proptek
Bab IV proptekBab IV proptek
Bab IV proptek
 
Kerangka acuan kerja2_survey_dan_penetapan_jalan_kabupaten
Kerangka acuan kerja2_survey_dan_penetapan_jalan_kabupatenKerangka acuan kerja2_survey_dan_penetapan_jalan_kabupaten
Kerangka acuan kerja2_survey_dan_penetapan_jalan_kabupaten
 
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
 
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Iii. metodologi penelitian
Iii. metodologi penelitianIii. metodologi penelitian
Iii. metodologi penelitian
 
Proposal tugas akhir
Proposal tugas akhirProposal tugas akhir
Proposal tugas akhir
 
Kak fs jalan tol tanjung selor tanjung redeb
Kak fs jalan tol tanjung selor   tanjung redebKak fs jalan tol tanjung selor   tanjung redeb
Kak fs jalan tol tanjung selor tanjung redeb
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab4 rencana kerja
Bab4 rencana kerjaBab4 rencana kerja
Bab4 rencana kerja
 
1955 chapter iii
1955 chapter iii1955 chapter iii
1955 chapter iii
 
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
 
BAB_III_METODE_STUDI_3_1_Metode_Pengumpu.docx
BAB_III_METODE_STUDI_3_1_Metode_Pengumpu.docxBAB_III_METODE_STUDI_3_1_Metode_Pengumpu.docx
BAB_III_METODE_STUDI_3_1_Metode_Pengumpu.docx
 
6 bab 4 program kerja
6 bab 4 program kerja6 bab 4 program kerja
6 bab 4 program kerja
 
Proses desain
Proses desainProses desain
Proses desain
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 

BAB III. metodologi penelitian btr

  • 1. III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH Penyusunan garis besar langkah kerja merupakan suatu tahapan kegiatan dengan menggunakan metodologi. Metodologi pendekatan analisis dilakukan dengan penyederhanaan dari masalah yang ada beserta parameter-parameter yang berpengaruh untuk tujuan-tujuan tertentu seperti memberikan gambaran tentang keadaan dari hal-hal yang ditinjau. Tingkat akurasi dari analisis tergantung dari model yang digunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan model transportasi antara lain : a. Tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari analisis yang dilakukan. Apakah untuk operasional, evaluasi atau perencanaan. Hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat kedalaman dari suatu analisa. b. Kelengkapan data yang diperlukan. c. Persyaratan ketepatan analisis yang dilakukan sangat di tentukan ketepatan data yang ada, sedangkan ketepatan data tergantung dari kualitas peralatan yang digunakan dan kemampuan surveyor dalam menggunakannya. d. Ketepatan permodelan penyederhanaan masalah. e. Ketersediaan sumber daya. f. Persyaratan pemprosesan data. g. Kemampuan dari pihak yang melakukan analisis tersebut. Adapun diagram alir dalam melaksanakan analisa terhadap kelayakan teknis pembangunan jalan layang (fly over) Jatingaleh adalah sebagai berikut :
  • 2. III - 2 Mulai Persiapan Pengolahan data Ya Analisis Data Analisis Kelayakan Pembangunan Fly Over Kesimpulan & Saran Selesai Gambar 3.1 Studi Pustaka Data Primer : 1.Volume dan komposisi lalu lintas yang lewat 2.Kecepatan lalu lintas 3.Hambatan Samping Data Sekunder : 1. Data LHR 2.Data PDRB, RUTRK 3. Peta jaringan jalan 4. Peta topografi 5.Data analisis BOK Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir Tidak Identifikasi Masalah Survey dan Pengumpulan Data
  • 3. III - 3 3.2 PERSIAPAN DAN PENGAMATAN PENDAHULUAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum memulai pekerjaan. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus dilakukan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut : 1. Survey lokasi untuk mendapatkan gambaran umum lokasi studi. 2. Mendapatkan data geometrik jalan eksisting. 3. Mengadakan pengamatan pendahuluan untuk mengidentifikasikan masalah yang terjadi sehingga mempermudah tahapan proses selanjutnya. 4. Studi pustaka terhadap materi untuk menentukan garis besar. 5. Menentukan kebutuhan data yaitu data primer dan sekunder. 6. Mendata instansi dan institusi yang dijadikan nara sumber data. 7. Pembuatan proposal penyusunan Tugas Akhir Langkah-langkah tersebut diatas harus dilakukan secara cermat dan terencana untuk menghindari pekerjaan yang berulang sehingga tahap selanjutnya lebih optimal. 3.3 IDENTIFIKASI MASALAH Identifikasi masalah merupakan peninjauan pada pokok permasalahan untuk menentukan sejauh mana pembahasan masalah tersebut dilakukan dan akan dijadikan dasar atau batasan analisis yang akan dilakukan dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari latar belakang. Analisa kelayakan teknis pembangunan jalan layang (fly over) Jatingaleh dilakukan dengan alasan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh adanya pembangunan jalan layang (fly over) Jatingaleh terhadap permasalahan yang ada, dalam hal ini peninjauannya terhadap aspek teknis saja. Alasan tersebut diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa simpang Jatingaleh menimbulkan tundaan yang signifikan.
  • 4. III - 4 3.4 SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA Tahap ini diperlukan sebagai langkah awal dalam menganalisa kondisi lokasi studi serta untuk mengidentifikasi data-data yang diperlukan dalam memecahkan permasalahan yang timbul. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk merumuskan dan mengidentifikasikan jenis serta tipe data yang dibutuhkan untuk analisis yang akan dilakukan. Berdasarkan fungsinya data yang diperoleh dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Data Teknis Merupakan data-data yang berhubungan langsung dengan perencanaan transportasi dan peningkatan fasilitas jalan. Data tersebut antara lain data lalu lintas harian rata-rata (LHR), peta jaringan jalan, peta topografi, data geometrik jalan, data hambatan samping dan lain-lain. 2. Data Non Teknis Merupakan data yang bersifat sebagai data penunjang untuk pertimbangan perkembangan lalu lintas di daerah tersebut seperti arah perkembangan daerah, kondisi sosial ekonomi, tingkat kepemilikan kendaraan, dan lain-lain. Berdasarkan sifatnya data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan cara mengadakan survey dan pengamatan di lapangan. Pengamatan yang dilakukan adalah : • Volume dan komposisi lalu lintas yang ada. • Kecepatan lalu lintas • Hambatan samping 2. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari berbagai instansi terkait yang berhubungan dengan materi desain, seperti : • Data lalu lintas harian rata-rata (LHR) dari Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah. • Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota Semarang dari Bappeda Kodya Semarang.
  • 5. • Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didapatkan dari Kantor III - 5 Dipenda Kabupaten Semarang. • Peta jaringan jalan Kota Semarang dari BAPPEDA Tingkat II Semarang. • Data statistik dari Kodya Semarang. • Peta Topografi Semarang dari BAPPEDA Tingkat II Semarang. • Data untuk analisis perhitungan BOK (Biaya Operasi Kendaraan) 3.4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dan sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan dari analisis yang dilakukan, hal ini dapat dipahami karena seluruh tahap-tahap dalam suatu analisis maupun perencanaan transportasi sangat tergantung pada keadaan data. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan seluruh data mentah yang akan dipergunakan dalam analisis terhadap kelayakan teknis pembangunan jalan layang (fly over) di Jatingaleh. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Metode Literatur Yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengumpulkan, mengidentifikasi serta mengolah data tertulis dan metode kerja yang dapat dipergunakan sebagai input dalam pembahasan materi. 2. Metode Survey atau Observasi Yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan cara melakukan survey langsung ke lokasi. Hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya lokasi serta kondisi lingkungan sekitarnya. 3. Metode Wawancara Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mendapatkan data dengan cara menanyakan langsung kepada instansi terkait atau narasumber yang dianggap mengetahui permasalahan yang terjadi di lokasi sebagai input dan referensi.
  • 6. III - 6 3.4.2 Survey Lalu Lintas Survey yang dilakukan adalah survey terhadap volume dan komposisi lalu lintas yang lewat dan kinerja simpang di Jatingaleh serta hambatan samping yang terjadi. Hambatan samping yang diamati diantaranya jumlah angkutan umum yang berhenti bukan pada tempatnya, kendaraan yang berhenti di wilayah badan jalan, penyeberang jalan yang tidak menggunakan jembatan penyeberangan dan kendaraan yang keluar masuk dari lahan samping jalan. Metode survey yang digunakan dalam pelaksanaan survey pada persimpangan di Jatingaleh adalah survey volume lalu lintas dengan perhitungan secara manual . Tahapan-tahapan survey ini adalah survey pendahuluan, dilanjutkan persiapan pelaksanaan dan kemudian pelaksanaan survey. 1. Survey Pendahuluan Sebelum penelitian di lapangan dilaksanakan perlu diadakan survey pendahuluan. Survey ini dilaksanakan bertujuan untuk mendapatkan data-data awal supaya dalam pelaksanaan nanti tidak menemui hambatan. Yang termasuk survey pendahuluan adalah : a. Mengetahui nama ruas jalan atau daerah yang akan dilakukan survey. b. Mengetahui jumlah dan posisi titik-titik yang akan disurvey oleh para surveyor. 2. Persiapan Survey Untuk mendapatkan data yang akurat maka perlu diadakan persiapan penelitian yaitu dengan mengadakan pengecekan dan memberikan penjelasan kepada para surveyor agar mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing. 3. Pelaksanaan Survey Setelah diadakan survey pendahuluan dan persiapan penelitian, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Mencatat jumlah kendaraan yang lewat pada setiap titik yang dilalui b. Melakukan survey atau wawancara langsung kepada instansi yang terkait
  • 7. Peralatan-peralatan yang diperlukan pada pelaksanaan survey antara lain : 1. Tally Counter Alat ini digunakan untuk menghitung arus lalu lintas tiap jenis kendaraan. III - 7 2. Formulir lalu lintas Digunakan untuk pencatatan hasil perhitungan setelah dihitung oleh surveyor. Formulir yang digunakan seperti formulir yang ada untuk perhitungan jalan dan simpang yang ada di lembar lampiran MKJI 1997 dan formulir-formulir lain yang dibuat sesuai kebutuhan. 3. Stopwatch / jam tangan Untuk menghitung waktu (jam) sehingga perpindahan waktu dapat diketahui. Dalam hal ini masing-masing surveyor harus membawa jam tangan. Survey volume dan komposisi lalu lintas dilakukan dari persimpangan di Jalan Dr. Setia Budi - Jalan Teuku Umar yaitu kendaraan yang lewat dalam kurun waktu tertentu. Perhitungan lalu lintas dilakukan dengan menghitung dengan pergerakan pada pos-pos survey yang telah ditentukan dengan interval waktu 15 menit selama 2 jam. Karena keterbatasan sumber daya maka pada tiap pos survey diambil data selama satu hari. Pengamatan dilaksanakan pada pukul 06.30 – 08.30, 12.00 - 14.00 dan 16.00 - 18.00. Pada survey ini juga di lakukan pengamatan kondisi persimpangan seperti pengamatan terhadap pengaturan lalu lintas yang ada baik berupa rambu, marka dan pengaturan dari petugas lalu lintas dan hambatan samping pada ruas jalan tersebut. Pos-pos survey di tempatkan di 12 titik, terdiri dari 9 pos untuk mengamati pergerakan lalu lintas dan 3 pos untuk mengamati adanya hambatan samping di tiap-tiap titik kemacetan. Lokasi pos survey seperti pada gambar berikut ini :
  • 8. III - 8 Jl. KarangRejo Keluar Jl. Tol Jl. Taman Teuku Umar Jl. Kesatrian Pos 3 Pos 1 Pos 2 Jl. Jatingaleh II Keluar Jl. Tol Jembatan Penyeberangan Jembatan Penyeberangan Kantor PLN Pos Polisi U Masuk Jl. Tol Pos 9 Pos 8 Pos 10 Pos 11 Pos 12 Pos 5 Pos 6 TITIK-TITIK KEMACETAN KETERANGAN : POS SURVEY VOLUME LALU LINTAS POS SURVEY HAMBATAN SAMPING Jl. Jatingaleh Pasar Jatingaleh Jl. Setiabudi Jl. Tol Seksi C Jl. Tol Seksi B Jl. Teuku Umar Pos 4 Pos 7 Jembatan Tol Masuk Jl. Tol Gambar 3.2 Lokasi Pos Survey
  • 9. Adapun pos survey yang ditetapkan untuk mengamati arah pergerakan arus lalu lintas persimpangan dan hambatan samping dari setiap lengan sebagai berikut : 1. Persimpangan antara Jalan Teuku Umar dengan Jalan Ksatrian • Pos 1 : Mengamati pergerakan menuju Jl. Teuku Umar (ke utara) • Pos 2 : Mengamati pergerakan dari Jl. Teuku Umar (ke selatan) • Pos 3 : Mengamati pergerakan pada Jl. Ksatrian • Pos 4 : Mengamati hambatan samping III - 9 Pos 1 Pos 2 Jl. Kesatrian Jembatan Penyeberangan Pos 4 Pos 3 U Jl. Teuku Umar Gambar 3.3 Detail Persimpangan antara Jalan Teuku Umar dengan Jalan Ksatrian (Simpang Ksatrian) 2. Persimpangan antara Jembatan Tol – Jalan Teuku Umar dengan Jalan Pintu Keluar Tol Seksi B / Jl. Karangrejo – Jalan Pintu Masuk Tol Seksi C / Jl. Jatingaleh II (Simpang PLN) • Pos 5 : Mengamati pergerakan pada Jl. Pintu Keluar Tol Seksi B / Jl. Karangrejo
  • 10. • Pos 6 : Mengamati pergerakan pada Jl. Pintu Masuk Tol Seksi C / III - 10 Jl. Jatingaleh II • Pos 7 : Mengamati hambatan samping Pos 5 Pos 6 Jl. Jatingaleh II Masuk Jl. Tol Kantor PLN Pos Polisi Jl. KarangRejo Keluar Jl. Tol Jl. Tol Seksi C Jl. Tol Seksi B U Jembatan Tol Pos 7 Gambar 3.4 Detail Persimpangan antara Jembatan Tol – Jalan Teuku Umar dengan Jalan Pintu Keluar Tol Seksi B / Jl. Karangrejo – Jalan Pintu Masuk Tol Seksi C / Jl. Jatingaleh III (Simpang PLN) 3. Persimpangan antara Jl. Setia Budi – Jembatan Tol dengan Jalan pintu masuk tol Seksi B/Jl. Taman Teuku Umar – Jalan pintu keluar tol Seksi C/Jl. Jatingaleh II • Pos 8 : Mengamati pergerakan pada Jl. Pintu Masuk Tol Seksi B / Jl. Taman Teuku Umar • Pos 9 : Mengamati pergerakan pada Jl. Pintu Keluar Tol Seksi C / Jl. Jatingaleh
  • 11. • Pos 10 : Mengamati hambatan samping pergerakan • Pos 11 : Mengamati pergerakan dari Jl. Setiabudi (ke utara) • Pos 12 : Mengamati pergerakan menuju Jl. Setiabudi (ke selatan) III - 11 Jembatan Tol U Pos 9 Keluar Jl. Tol Jl. Jatingaleh Pasar Jatingaleh Pos 10 Jembatan Penyebrangan Pos 8 Pos 11 Pos 12 Masuk Jl. Tol Jl. Taman Teuku Umar Jl. Setiabudi Jl. Tol Seksi B Jl. Tol Seksi C Gambar 3.5 Detail Persimpangan antara Jl. Setia Budi – Jembatan Tol dengan Jalan pintu masuk tol Seksi B / Jl. Taman Teuku Umar – Jalan pintu keluar tol Seksi C / Jl. Jatingaleh (Simpang Jatingaleh) 3.5 ANALISIS DATA Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data dari data yang diperoleh baik dari data sekunder maupun data primer yang diperoleh dari survey langsung ke lapangan maupun yang didapat dari instansi terkait. Hasil pengumpulan data dianalisa sebagai pertimbangan atas kelayakan pembangunan jalan layang (fly over) Jatingaleh. Analisis data tersebut meliputi :
  • 12. III - 12 a. Analisis sistem transportasi dan jaringan jalan Analisis sistem transportasi dan jaringan jalan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari pola sebaran penduduk dan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK). Namun demikian untuk membatasi permasalahan di sini hanya ditekankan pada analisis sistem transportasi dan jaringan jalan yang ada di sekitar ruas jalan di Simpang Jatingaleh. b. Analisis data lalu lintas dan kinerja lalu lintas Jatingaleh Analisis data lalu lintas meliputi volume lalu lintas harian rata-rata untuk beberapa golongan kendaraan yang ada di Indonesia. Volume yang tercatat erat kaitannya dengan kapasitas jalan, di mana untuk masing-masing jenis/golongan kendaraan berpengaruh terhadap lalu lintas dan dibandingkan dengan pengaruh suatu mobil penumpang (satuan mobil penumpang/smp). c. Analisis simpang tak bersinyal dan simpang bersinyal Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kinerja simpang tak bersinyal dan bersinyal di antaranya meliputi kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian yang terjadi di Simpang Jatingaleh. d. Analisa BOK (Biaya Operasi Kendaraan) Bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian suatu kendaraan. Pada analisa BOK ini menggunakan Model PCI (Non-Toll Road) yang didasarkan pada kecepatan tempuh. Kecepatan tempuh di sini didefinisikan sebagai kecepatan tempuh rata-rata. 3.6 ANALISIS KELAYAKAN Setelah didapatkan analisa data maka langkah selanjutnya adalah menganalisis kelayakan dari pembangunan jalan layang (fly over) Jatingaleh terhadap permasalahan yang ditinjau berdasarkan aspek teknis yaitu kapasitas lalu lintas baik yang melewati fly over atau jalan bawah serta efektifitasnya dengan memperhatikan kondisi geometrik jalan eksisting, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, masalah lingkungan dan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, sehingga perencanaan yang dibuat dapat sejalan dengan program pengembangan kota dan dapat memecahkan permasalahan yang ada.