SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Oleh :
Izattul Azijah, SST, M.Kes
PROGRAM KIE DALAM
PELAYANAN KB
KIE dalam keluarga berencana merupakan pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh departemen
kesehatan.
K • Komunikasi
I • Informasi
E • Edukasi
 Komunikasi Adalah Penyampaian pesan secara
langsung atau tidak langsung kepada penerima
pesan untuk mendapatkan suatu efek (Depkes
RI, 1984).
 Informasi adalah pesan yang disampaikan
(Depkes ,1990)
 Edukasi atau pendidikan adalah proses
perubahan perilaku ke arah yang positif (Depkes
RI, 1990)
Tujuan KIE
Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik KB sehingga
tercapai penambahan peserta baru, membina kelestarian peserta
KB.
Meletakan dasar bagi mekanisme sosiokultural yang dapat
menjamin berlangsungnya proses penerimaan.
Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang
positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat
secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara
mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.
3 jenis kegiatan KIE
KIE Perorangan
• Suatu proses
KIE timbul
secara
langsung
antara petugas
KIE dengan
individu
sasaran
program KB.
KIE Kelompok
• Suatu proses
KIE timbul
secara
langsung
antara petugas
KIE dengan
kelompok (2-15
orang)
KIE Masa
• Suatu proses
KIE tentang
program KB
yang dapat
dilakukan
secara
langsung
maupun tidak
langsung
kepada
masyarakat
dalam jumlah
besar
Penunjang
Pengetahuan
Keterampilan dari
komunikator/pelaksana
(tenaga kesehatan)
Penghambat
Lingkungan tempat
pelaksanaan
Pengetahuan komunikan yang
terlalu rendah
Ketidaksesuaian media dengan
topik yang disampaikan
Penyampaian pesan yang
kurang jelas (suara dan nada)
Menurut Effendi (1998) terdapat 2 faktor yang
mempengaruhi KIE :
Prinsip dalam melakukan KIE
• Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan
ramah.
• Memahami, menghargai dan menerima keadaan
ibu (status pendidikan, sosial ekonomi dan emosi)
sebagaimana adanya.
• Memberi penjelasan dengan bahasa yang
sederhana dan mudah di pahami.
• Menggunakan alat peraga yang menarik dan
mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari.
• Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan
dan risiko yang dimiliki ibu.
KONSELING
Pengertian Konseling
 Menurut Depkes (2002), konseling adalah proses
komunikasi antara seseorang (konselor) dengan
orang lain (pasien), dimana konselor sengaja
membantu klien dengan menyediakan waktu,
keahlian, pengetahuan dan informasi tentang
akses pada sumber sumber lain. Konselor
membantu klien membuat keputusan atas
masalah yang ada, proses ini dilaksanakan secara
terus menerus.
 Konseling merupakan unsur yang penting dalam
pelayanan keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi karena melalui konseling klien dapat
memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang
akan digunakan sesuai dengan pilihannya serta
Teknik konseling
Cara
Suportif
Katarsis
Refleksi
Informatif
Tujuan Konseling KB
 Meningkatkan penerimaan
 Menjamin pilihan yang cocok
 Menjamin penggunaan cara yang efektif
 Menjamin kelangsungan Pemakaian KB yang
lama
Manfaat Konseling
• Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang
sesuai dengan kebutuhannya.
• Puas terhadap pilihannya dan mengurangi
keluhan atau penyesalan.
• Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta
efektif.
• Membangun rasa saling percaya.
• Menghormati hak klien dan petugas.
• Menambah dukungan terhadap pelayanan KB.
• Menghilangkan rumor dan konsep yang salah
Prinsip Konseling KB
 Percaya diri (confidentiality)
 Tidak memaksa (voluntary choice)
 Informed consent
 Hak pasien, dan
 Kewenangan (empowerment)
Hak Klien/Akseptor KB
• Terjaga harga diri dan martabatnya.
• Dilayani secara pribadi (privasi) dan
terpeliharanya kerahasiaan.
• Memperoleh informasi tentang kondisi dan
tindakan yang akan dilaksanakan.
• Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik.
• Menerima atau menolak pelayanan atau
tindakan yang akan dilakukan.
• Kebebasan dalam memilih metode yang akan
digunakan.
Peran Konselor KB
• Sahabat, pembimbing dan memberdayakan
klien untuk membuat pilihan yang paling sesuai
dengan kebutuhannya.
• Memberi informasi yang obyektif, lengkap, jujur
dan akurat tentang berbagai metode kontrasepsi
yang tersedia.
• Membangun rasa saling percaya, termasuk
dalam proses pembuatan Persetujuan Tindakan
Medik.
Jenis Konseling
Konseling
Umum
Konseling
Spesifik
Konseling Pra
dan Pasca
Tindakan
Konseling umum dapat dilakukan oleh
petugas lapangan keluarga berencana atau
PLKB. Konseling umum meliputi penjelasan
umum dari berbagai metode kontrasepsi
untuk mengenalkan kaitan antara
kontrasepsi, tujuan dan fungsi reproduksi
keluarga.
Konseling spesifik dapat dilakukan oleh
dokter / bidan / konselor. Konseling spesifik
berisi penjelasan spesifik tentang metode
yang diinginkan, alternatif, keuntungan
keterbatasan, akses, dan fasilitas layanan.
Konseling pra dan pasca tindakan dapat
dilakukan oleh operator atau konselor atau
dokter atau bidan. Konseling ini meliputi
penjelasan spesifik tentang prosedur yang
akan dilaksanakan (pra, selama dan pasca)
serta penjelasan lisan atau instruksi tertulis
asuhan mandiri.
Komponen Penting dalam Pelayanan
KB dibagi menjadi 3 tahap
• Bertujuan memutuskan metode apa yang akan
dipakai, didalamnya termasuk mengenalkan tentang
semua cara KB atau pelayanan kesehatan, prosedur
klinis, kebijakan dan bagaimana pengalaman klien
pada kunjungannya
Konseling
Awal
• Konseling Khusus mengenai metode KB memberi
kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan
tentang cara KB tertentu dan membicarakan
pengalamannya, mendapatkan informasi lebih rinci
tentang cara KB yang tersedia.
Konseling
Khusus
• Bila klien datang untuk mendapatkan obat baru atau
pemeriksaan ulang.
Konseling
Tindak
Lanjut
Pemberi dan Tempat Melakukan
Konseling
Kenyataan yang ada dilapangan adalah tidak
semua sarana kesehatan dapat dijangkau oleh
klien. Oleh karena itu tempat pelayanan
konseling untuk melayani masyarakat yang
membutuhkannya dapat dilakukan pada 2 (dua)
jenis tempat pelayanan konseling, yaitu:
 Konseling KB di lapangan (non klinik)
 Konseling KB di klinik
Konseling KB di lapangan (non klinik)
Tugas utama dipusatkan pada pemberian
informasi KB, baik dalam kelompok kecil maupun
secara perorangan. Adapun informasi yang dapat
diberikan mencakup:
 Pengertian manfaat perencanaan keluarga.
 Proses terjadinya kehamilan/ reproduksi sehat.
 Informasi berbagai kontrasepsi yang lengkap dan
benar meliputi cara kerja, manfaat,kemungkinan
efek samping, komplikasi, kegagalan,
kontraindikasi, tempat kontrasepsi bisa
diperoleh, rujukan, serta biaya.
Konseling KB di klinik
Konseling ini dilaksanakan oleh petugas medis dan para medis
terlatih diklinik yaitu dokter, bidan, perawat, serta bidan di desa.
Pelayanan konseling di klinik dilakukan agar diberikan secara
perorangan diruangan khusus. Layanan konseling di klinik
dilakukan untuk melengkapi dan sebagai pemantapan hasil
konseling dilapangan, sebagai berikut :
 Memberikan informasi KB yang lebih rinci sesuai dengan
kebutuhan klien.
 Memastikan bahwa kontrasepsi pilihan klien telah sesuai dengan
kondisi kesehatannya.
 Membantu klien memilih kontrasepsi lain, seandainya yang dipilih
ternyata sesuai dengan kondisi kesehatannya.
 Merujuk klien seandainya kontrsepsi yang dipilih tidak tersedia
diklinik atau jika klien membutuhkan bantuan medis dari ahli
seandainya pemeriksaan ditemui masalah kesehatan lain.
 Memberikan konseling pada kunjungan ulang untuk memastikan
bahwa klien tidak mengalami keluhan dalam penggunaan
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal dalam pelayanan
kesehatan menggunakan:
 Motivasi
 Pendidikan KB
 Konseling KB
ASPEK MOTIVASI NASIHAT KONSELING
Tujuan Mengharap
klien
mau
mengikuti
usul petugas
Mengharapkan
klien mengikuti
Usul petugas
Membantu klien
agar
dapat menentukan
keinginannya
(mengambil
keputusan)
Informasi
yang
diberikan
Penekanan
pada hal-hal
yang baik
Penekanan pada
hal hal yang baik
atau buruk,
sesuai
dengan nasihat
yang diberikan
Harus memberikan
informasi yang
lengkap
dan benar. Serta
objektif dan netral
Arah
komunikasi
Lebih banyak
satu
Arah
Lebih banyak satu
Arah
Harus dua arah
Komunikasi
verbal dan
non verbal
Kurang
menerapkan
komunikasi
verbal
dan non
verbal
Menerapkan
komunikasi
verbal
dan non verb
Penerapan komunikasi verbal
dan non
Verbal merupakan suatu
Hal yang mutlak dilakukan
SIKAP BAIK KONSELOR SELAMA
KONSELING (SOLER)
 Face your clients squarely (menghadap ke klien)
dan Smile/ nod at client (senyum/ mengangguk ke
klien)
 Open and non-judgemental facial expression
(ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan
tidak menilai)
 Lean towards client (tubuh condong ke klien)
 Eye contact in a culturally-acceptable manner
(kontak mata/ tatap mata sesuai cara yang
diterima budaya setempat)
 Relaxed and friendly manner (santai dan sikap
LANGKAH-LANGKAH KONSELING KB (SATU
TUJU)
SA SApa dan SAlam kepada klien secara terbuka
dan sopan.
T Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya.
U Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan
jelaskan mengenai kontasepsi yang mungkin
diingini oleh klien dan jenis kontasepsi yang ada
TU BanTUlah klien menentukan pilihannya.
J Jelaskan secara lengkap bagaimana
menggunakan kontrasepsi pilihannya.
U Perlunya dilakukan kunjungan Ulang.
LANGKAH-LANGKAH KONSELING KB (SATU
TUJU)
SA SApa dan SAlam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada
mereka dan berbicara ditempat yang nyaman serta terjaminprivasinya. Yakinka klien untuk
membangun rasa percaya diri. Tanyakan kepada klien apa yang dapat dibantu serta jelaskan
pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
T Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengenai
pengalaman KB dan kesehatan reproduksi serta yang lainnya. Tanyakan kontrasepsi yang
diinginkan oleh klien. Dengan memahami kebutuhan, pengetahuan dan keinginan klien, kita
dapat membantunya
U Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan jelaskan mengenai kontasepsi yang mungkin
diingini oleh klien dan jenis kontasepsi yang ada
TU BanTUlah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang paling sesuai
dengan keadaan kebutuhannya. Dorong klien untuk menunjukan keinginannya dan mengajukan
pertanyaan. Tanggapi secara terbuka dan petugas mempertimbangkan kriteria dan keinginan
klienterhadap setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan apakah pasangannya akan memberikan
dukungan dengan pilihannya tersebut.
J Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya. Setelah klien memilih
jenis kontrasepsinya, jika diperlukan, perlihatkan alat/obat kontasepsinya. Jelaskan bagaimana
alat/obat tersebut digunakan dan cara penggunaannya. Lalu pastikan klien untuk bertanya atau
menjawab secara terbuka.
U Perlunya dilakukan kunjungan Ulang. Bicarakan dan buat perjanjian kepada klien untuk kembali
lagi melakukan pemeriksaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan.
Teknik konseling menurut Gallen dan Leitenmaier (1987), lebih
dikenal dengan GATHER yaitu
G reet client sambut klien secara terbuka dan ramah, tanamkan keyakinan
penuh,katakana juga bahwa tempat tersebut sangat pribadi. Sehingga hal yang
didiskusikan akan menjadi rahasia.
A sk client about themselves tanyakan klien tentang permasalahannya,
pengalamannya dengan alat KB dan kesehatan reproduksinya. Tanyakan pula
apakah telah ada metoda yang dipikirkan. Kita menyikapi dan mencoba
menempatkan kita pada posisi klien. Dengan begitu akan memudahkan kita
memahami apa sebenarnya permasalahan klien. Dengan perkataan lain, klien
sebagai subjek sekaligus objek.
T ell client about choices tanyakan tentang pilihannya, fokuskan perhatian kepada
metoda yang dipilih klien. Tetapi ajukan pula metoda lain.
H elp client make an Informed Choices Bantu membuat pilihan yang tepat, dorong ia
mengemukakan pendapatnya dan ajukan beberapa pertanyaan! Apakah metoda KB
tersebut memenuhi criteria medik. Juga apakah partner seksualnya mendukung
keputusannya. Jika mungkin bicarakan dengan keduanya. Tanyakan metoda apa
yang klien putuskan untuk digunakan.
E xplain fully how to use the choosen method jelaskan cara menggunakan metoda
pilihannya, dorong ia berbicara secara terbuka, jawab pula secara terbuka dan
lengkap. Berilah kondom kepada klien yang beresiko IMS. Selain menggunakan
kondom, apakah juga menggunakan metoda KB lainnya.
R efer or return visits should be welcomed kunjungan kembali, bicarakan dan
sepakati kapan klien kembali untuk follow-up. Dan selalu mempersilakan klien
kembali kapan saja.
Informed Choice
 Bentuk persetujuan pilihan tentang metode
kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah
memahami kebutuhan reproduksi yang paling
sesuai dengan dirinya dan/atau keluarganya.
Informed Consent (Persetujuan
Tindakan Medis)
 Merupakan bukti tertulis persetujuan terhadap
prosedur klinis suatu metode kontrasepsi yang
akan dilakukan pada klien.
Sumber :
 Prijatni, Ida. Dkk. 2016. Kesehatan Reproduksi
dan Keluarga Berencana. Jakarta : PPSDM
Kemenkes RI.
 Yuhedi, Lucky Taufika. 2015. Buku Ajar
Kependudukan & Pelayanan KB. Jakarta : EGC
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PROGRAM_KIE_DALAM_PELAYANAN_KB.ppt

Referat konseling kontrasepsi (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat konseling kontrasepsi (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Referat konseling kontrasepsi (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat konseling kontrasepsi (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Adeline Dlin
 
BIDAN DI KOMUNITAS
BIDAN DI KOMUNITASBIDAN DI KOMUNITAS
BIDAN DI KOMUNITASDiandr
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
KONSEP DASAR KONSELING PPT.pptx
KONSEP DASAR KONSELING PPT.pptxKONSEP DASAR KONSELING PPT.pptx
KONSEP DASAR KONSELING PPT.pptxevioktaviani14
 
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptxKONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptxSyahrilSyamsuddin3
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Kontap (MOW dan MOP)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Kontap (MOW dan MOP)Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Kontap (MOW dan MOP)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Kontap (MOW dan MOP)pjj_kemenkes
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxanditia3
 
MPI1 - MP1 ABPK-Konseling Keluarga Berencana (1)-2.pptx
MPI1 - MP1 ABPK-Konseling Keluarga Berencana (1)-2.pptxMPI1 - MP1 ABPK-Konseling Keluarga Berencana (1)-2.pptx
MPI1 - MP1 ABPK-Konseling Keluarga Berencana (1)-2.pptxNellyYuana1
 
01 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 1101 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 11Stiunus Esap
 
01 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 1101 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 11Stiunus Esap
 
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptxTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptxAyRahayu1
 
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konsep   Konseling   dalam    Asuhan   Kebidanan Konsep   Konseling   dalam    Asuhan   Kebidanan
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
 
KIE, PKHS dan Konseling Kemenkes.ppt
KIE, PKHS dan Konseling Kemenkes.pptKIE, PKHS dan Konseling Kemenkes.ppt
KIE, PKHS dan Konseling Kemenkes.pptDhefiRatnawati
 
SOP PENYULUHAN KB.docx
SOP PENYULUHAN KB.docxSOP PENYULUHAN KB.docx
SOP PENYULUHAN KB.docxIkar11
 
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxManajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxFujiElisa
 
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Ayunina2
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbAgus Candra
 

Similar to PROGRAM_KIE_DALAM_PELAYANAN_KB.ppt (20)

Ppt konseling mow
Ppt konseling mowPpt konseling mow
Ppt konseling mow
 
Mt. pelayanan kb 2
Mt. pelayanan kb 2Mt. pelayanan kb 2
Mt. pelayanan kb 2
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
 
Referat konseling kontrasepsi (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat konseling kontrasepsi (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Referat konseling kontrasepsi (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat konseling kontrasepsi (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
BIDAN DI KOMUNITAS
BIDAN DI KOMUNITASBIDAN DI KOMUNITAS
BIDAN DI KOMUNITAS
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
KONSEP DASAR KONSELING PPT.pptx
KONSEP DASAR KONSELING PPT.pptxKONSEP DASAR KONSELING PPT.pptx
KONSEP DASAR KONSELING PPT.pptx
 
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptxKONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Kontap (MOW dan MOP)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Kontap (MOW dan MOP)Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Kontap (MOW dan MOP)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Kontap (MOW dan MOP)
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
 
MPI1 - MP1 ABPK-Konseling Keluarga Berencana (1)-2.pptx
MPI1 - MP1 ABPK-Konseling Keluarga Berencana (1)-2.pptxMPI1 - MP1 ABPK-Konseling Keluarga Berencana (1)-2.pptx
MPI1 - MP1 ABPK-Konseling Keluarga Berencana (1)-2.pptx
 
01 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 1101 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 11
 
01 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 1101 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 11
 
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptxTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
 
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konsep   Konseling   dalam    Asuhan   Kebidanan Konsep   Konseling   dalam    Asuhan   Kebidanan
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan
 
KIE, PKHS dan Konseling Kemenkes.ppt
KIE, PKHS dan Konseling Kemenkes.pptKIE, PKHS dan Konseling Kemenkes.ppt
KIE, PKHS dan Konseling Kemenkes.ppt
 
SOP PENYULUHAN KB.docx
SOP PENYULUHAN KB.docxSOP PENYULUHAN KB.docx
SOP PENYULUHAN KB.docx
 
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxManajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
 
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
 

Recently uploaded

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

PROGRAM_KIE_DALAM_PELAYANAN_KB.ppt

  • 1. Oleh : Izattul Azijah, SST, M.Kes PROGRAM KIE DALAM PELAYANAN KB
  • 2. KIE dalam keluarga berencana merupakan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh departemen kesehatan. K • Komunikasi I • Informasi E • Edukasi
  • 3.  Komunikasi Adalah Penyampaian pesan secara langsung atau tidak langsung kepada penerima pesan untuk mendapatkan suatu efek (Depkes RI, 1984).  Informasi adalah pesan yang disampaikan (Depkes ,1990)  Edukasi atau pendidikan adalah proses perubahan perilaku ke arah yang positif (Depkes RI, 1990)
  • 4. Tujuan KIE Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik KB sehingga tercapai penambahan peserta baru, membina kelestarian peserta KB. Meletakan dasar bagi mekanisme sosiokultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.
  • 5. 3 jenis kegiatan KIE KIE Perorangan • Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB. KIE Kelompok • Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang) KIE Masa • Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar
  • 6. Penunjang Pengetahuan Keterampilan dari komunikator/pelaksana (tenaga kesehatan) Penghambat Lingkungan tempat pelaksanaan Pengetahuan komunikan yang terlalu rendah Ketidaksesuaian media dengan topik yang disampaikan Penyampaian pesan yang kurang jelas (suara dan nada) Menurut Effendi (1998) terdapat 2 faktor yang mempengaruhi KIE :
  • 7. Prinsip dalam melakukan KIE • Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah. • Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu (status pendidikan, sosial ekonomi dan emosi) sebagaimana adanya. • Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah di pahami. • Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari. • Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan risiko yang dimiliki ibu.
  • 9. Pengertian Konseling  Menurut Depkes (2002), konseling adalah proses komunikasi antara seseorang (konselor) dengan orang lain (pasien), dimana konselor sengaja membantu klien dengan menyediakan waktu, keahlian, pengetahuan dan informasi tentang akses pada sumber sumber lain. Konselor membantu klien membuat keputusan atas masalah yang ada, proses ini dilaksanakan secara terus menerus.  Konseling merupakan unsur yang penting dalam pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi karena melalui konseling klien dapat memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya serta
  • 11. Tujuan Konseling KB  Meningkatkan penerimaan  Menjamin pilihan yang cocok  Menjamin penggunaan cara yang efektif  Menjamin kelangsungan Pemakaian KB yang lama
  • 12. Manfaat Konseling • Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya. • Puas terhadap pilihannya dan mengurangi keluhan atau penyesalan. • Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta efektif. • Membangun rasa saling percaya. • Menghormati hak klien dan petugas. • Menambah dukungan terhadap pelayanan KB. • Menghilangkan rumor dan konsep yang salah
  • 13. Prinsip Konseling KB  Percaya diri (confidentiality)  Tidak memaksa (voluntary choice)  Informed consent  Hak pasien, dan  Kewenangan (empowerment)
  • 14. Hak Klien/Akseptor KB • Terjaga harga diri dan martabatnya. • Dilayani secara pribadi (privasi) dan terpeliharanya kerahasiaan. • Memperoleh informasi tentang kondisi dan tindakan yang akan dilaksanakan. • Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik. • Menerima atau menolak pelayanan atau tindakan yang akan dilakukan. • Kebebasan dalam memilih metode yang akan digunakan.
  • 15. Peran Konselor KB • Sahabat, pembimbing dan memberdayakan klien untuk membuat pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhannya. • Memberi informasi yang obyektif, lengkap, jujur dan akurat tentang berbagai metode kontrasepsi yang tersedia. • Membangun rasa saling percaya, termasuk dalam proses pembuatan Persetujuan Tindakan Medik.
  • 17. Konseling umum dapat dilakukan oleh petugas lapangan keluarga berencana atau PLKB. Konseling umum meliputi penjelasan umum dari berbagai metode kontrasepsi untuk mengenalkan kaitan antara kontrasepsi, tujuan dan fungsi reproduksi keluarga. Konseling spesifik dapat dilakukan oleh dokter / bidan / konselor. Konseling spesifik berisi penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan, alternatif, keuntungan keterbatasan, akses, dan fasilitas layanan. Konseling pra dan pasca tindakan dapat dilakukan oleh operator atau konselor atau dokter atau bidan. Konseling ini meliputi penjelasan spesifik tentang prosedur yang akan dilaksanakan (pra, selama dan pasca) serta penjelasan lisan atau instruksi tertulis asuhan mandiri.
  • 18. Komponen Penting dalam Pelayanan KB dibagi menjadi 3 tahap • Bertujuan memutuskan metode apa yang akan dipakai, didalamnya termasuk mengenalkan tentang semua cara KB atau pelayanan kesehatan, prosedur klinis, kebijakan dan bagaimana pengalaman klien pada kunjungannya Konseling Awal • Konseling Khusus mengenai metode KB memberi kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan tentang cara KB tertentu dan membicarakan pengalamannya, mendapatkan informasi lebih rinci tentang cara KB yang tersedia. Konseling Khusus • Bila klien datang untuk mendapatkan obat baru atau pemeriksaan ulang. Konseling Tindak Lanjut
  • 19. Pemberi dan Tempat Melakukan Konseling Kenyataan yang ada dilapangan adalah tidak semua sarana kesehatan dapat dijangkau oleh klien. Oleh karena itu tempat pelayanan konseling untuk melayani masyarakat yang membutuhkannya dapat dilakukan pada 2 (dua) jenis tempat pelayanan konseling, yaitu:  Konseling KB di lapangan (non klinik)  Konseling KB di klinik
  • 20. Konseling KB di lapangan (non klinik) Tugas utama dipusatkan pada pemberian informasi KB, baik dalam kelompok kecil maupun secara perorangan. Adapun informasi yang dapat diberikan mencakup:  Pengertian manfaat perencanaan keluarga.  Proses terjadinya kehamilan/ reproduksi sehat.  Informasi berbagai kontrasepsi yang lengkap dan benar meliputi cara kerja, manfaat,kemungkinan efek samping, komplikasi, kegagalan, kontraindikasi, tempat kontrasepsi bisa diperoleh, rujukan, serta biaya.
  • 21. Konseling KB di klinik Konseling ini dilaksanakan oleh petugas medis dan para medis terlatih diklinik yaitu dokter, bidan, perawat, serta bidan di desa. Pelayanan konseling di klinik dilakukan agar diberikan secara perorangan diruangan khusus. Layanan konseling di klinik dilakukan untuk melengkapi dan sebagai pemantapan hasil konseling dilapangan, sebagai berikut :  Memberikan informasi KB yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan klien.  Memastikan bahwa kontrasepsi pilihan klien telah sesuai dengan kondisi kesehatannya.  Membantu klien memilih kontrasepsi lain, seandainya yang dipilih ternyata sesuai dengan kondisi kesehatannya.  Merujuk klien seandainya kontrsepsi yang dipilih tidak tersedia diklinik atau jika klien membutuhkan bantuan medis dari ahli seandainya pemeriksaan ditemui masalah kesehatan lain.  Memberikan konseling pada kunjungan ulang untuk memastikan bahwa klien tidak mengalami keluhan dalam penggunaan
  • 22. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal dalam pelayanan kesehatan menggunakan:  Motivasi  Pendidikan KB  Konseling KB
  • 23. ASPEK MOTIVASI NASIHAT KONSELING Tujuan Mengharap klien mau mengikuti usul petugas Mengharapkan klien mengikuti Usul petugas Membantu klien agar dapat menentukan keinginannya (mengambil keputusan) Informasi yang diberikan Penekanan pada hal-hal yang baik Penekanan pada hal hal yang baik atau buruk, sesuai dengan nasihat yang diberikan Harus memberikan informasi yang lengkap dan benar. Serta objektif dan netral Arah komunikasi Lebih banyak satu Arah Lebih banyak satu Arah Harus dua arah Komunikasi verbal dan non verbal Kurang menerapkan komunikasi verbal dan non verbal Menerapkan komunikasi verbal dan non verb Penerapan komunikasi verbal dan non Verbal merupakan suatu Hal yang mutlak dilakukan
  • 24. SIKAP BAIK KONSELOR SELAMA KONSELING (SOLER)  Face your clients squarely (menghadap ke klien) dan Smile/ nod at client (senyum/ mengangguk ke klien)  Open and non-judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)  Lean towards client (tubuh condong ke klien)  Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata/ tatap mata sesuai cara yang diterima budaya setempat)  Relaxed and friendly manner (santai dan sikap
  • 25. LANGKAH-LANGKAH KONSELING KB (SATU TUJU) SA SApa dan SAlam kepada klien secara terbuka dan sopan. T Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya. U Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan jelaskan mengenai kontasepsi yang mungkin diingini oleh klien dan jenis kontasepsi yang ada TU BanTUlah klien menentukan pilihannya. J Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya. U Perlunya dilakukan kunjungan Ulang.
  • 26. LANGKAH-LANGKAH KONSELING KB (SATU TUJU) SA SApa dan SAlam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara ditempat yang nyaman serta terjaminprivasinya. Yakinka klien untuk membangun rasa percaya diri. Tanyakan kepada klien apa yang dapat dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya. T Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengenai pengalaman KB dan kesehatan reproduksi serta yang lainnya. Tanyakan kontrasepsi yang diinginkan oleh klien. Dengan memahami kebutuhan, pengetahuan dan keinginan klien, kita dapat membantunya U Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan jelaskan mengenai kontasepsi yang mungkin diingini oleh klien dan jenis kontasepsi yang ada TU BanTUlah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang paling sesuai dengan keadaan kebutuhannya. Dorong klien untuk menunjukan keinginannya dan mengajukan pertanyaan. Tanggapi secara terbuka dan petugas mempertimbangkan kriteria dan keinginan klienterhadap setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan apakah pasangannya akan memberikan dukungan dengan pilihannya tersebut. J Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya. Setelah klien memilih jenis kontrasepsinya, jika diperlukan, perlihatkan alat/obat kontasepsinya. Jelaskan bagaimana alat/obat tersebut digunakan dan cara penggunaannya. Lalu pastikan klien untuk bertanya atau menjawab secara terbuka. U Perlunya dilakukan kunjungan Ulang. Bicarakan dan buat perjanjian kepada klien untuk kembali lagi melakukan pemeriksaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan.
  • 27. Teknik konseling menurut Gallen dan Leitenmaier (1987), lebih dikenal dengan GATHER yaitu G reet client sambut klien secara terbuka dan ramah, tanamkan keyakinan penuh,katakana juga bahwa tempat tersebut sangat pribadi. Sehingga hal yang didiskusikan akan menjadi rahasia. A sk client about themselves tanyakan klien tentang permasalahannya, pengalamannya dengan alat KB dan kesehatan reproduksinya. Tanyakan pula apakah telah ada metoda yang dipikirkan. Kita menyikapi dan mencoba menempatkan kita pada posisi klien. Dengan begitu akan memudahkan kita memahami apa sebenarnya permasalahan klien. Dengan perkataan lain, klien sebagai subjek sekaligus objek. T ell client about choices tanyakan tentang pilihannya, fokuskan perhatian kepada metoda yang dipilih klien. Tetapi ajukan pula metoda lain. H elp client make an Informed Choices Bantu membuat pilihan yang tepat, dorong ia mengemukakan pendapatnya dan ajukan beberapa pertanyaan! Apakah metoda KB tersebut memenuhi criteria medik. Juga apakah partner seksualnya mendukung keputusannya. Jika mungkin bicarakan dengan keduanya. Tanyakan metoda apa yang klien putuskan untuk digunakan. E xplain fully how to use the choosen method jelaskan cara menggunakan metoda pilihannya, dorong ia berbicara secara terbuka, jawab pula secara terbuka dan lengkap. Berilah kondom kepada klien yang beresiko IMS. Selain menggunakan kondom, apakah juga menggunakan metoda KB lainnya. R efer or return visits should be welcomed kunjungan kembali, bicarakan dan sepakati kapan klien kembali untuk follow-up. Dan selalu mempersilakan klien kembali kapan saja.
  • 28. Informed Choice  Bentuk persetujuan pilihan tentang metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah memahami kebutuhan reproduksi yang paling sesuai dengan dirinya dan/atau keluarganya.
  • 29. Informed Consent (Persetujuan Tindakan Medis)  Merupakan bukti tertulis persetujuan terhadap prosedur klinis suatu metode kontrasepsi yang akan dilakukan pada klien.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. Sumber :  Prijatni, Ida. Dkk. 2016. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta : PPSDM Kemenkes RI.  Yuhedi, Lucky Taufika. 2015. Buku Ajar Kependudukan & Pelayanan KB. Jakarta : EGC