SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Welcometo
PENGERTIAN
MUAMALAH
MACAM
MUAMALAH
SYIRKAH
PERBANKAN
ASURANSI
SYARI’AH
JUAL BELI
UTANG
PIUTANG
SEWA
MENYEWA
EKONOMI ISLAM
A. Pengertian Mu’āmalah
1. Mu’āmalah dalam kamus Bahasa Indonesia artinya hal-hal yang t
e
r
m
a
s
u
k
2
. u
r
u
s
a
nkemasyarakatan (pergaulan, perdata, dsb). Sementara dalam
3. fiqh Islam berarti tukarmenukar barang atau sesuatu yang memberi
4. manfaatdengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli,
5. sewamenyewa, upah-mengupah, pinjammeminjam, urusan bercocok
6. tanam, berserikat, dan usaha lainnya.
Dalam melakukan transaksi ekonomi, seperti jual-beli, s
e
w
a
-
m
e
n
y
e
w
a
,utang-piutang, dan pinjam-meminjam, Islam melarang
beberapa
hal di antaranya seperti berikut:
a. Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil.
b. Tidak boleh melakukan kegiatan riba.
c. Tidak boleh dengan cara-cara ẓālim (aniaya).
d. Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, d
a
n
e
. k
e
h
a
l
a
l
a
n
.
f. Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi/berjudi.
g. Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram.
a Syarat-Syarat Jual-Beli
Syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Islam tentang jual-beli adalah sebagai berikut.
1) Penjual dan pembelinya haruslah:
a) Ballig.
b) Berakal sehat.
c) Atas kehendak sendiri.
2) Uang dan barangnya haruslah:
a) Halal dan suci
Haram menjual arak dan bangkai, begitu juga babi dan berhala, termasuk lemak b
a
n
g
k
a
i
t
e
r
s
e
b
u
t
.
b) Bermanfaat
Membeli barang-barang yang tidak bermanfaat sama dengan menyia-nyiakan harta a
t
a
u
p
e
m
b
o
r
o
s
.
c) Keadaan barang dapat diserahterimakan
Tidak sah menjual barang yang tidak dapat diserahterimakan. Contohnya, menjual i
k
a
n
d
a
l
a
mlaut atau barang yang sedang dijadikan jaminan.
d) Keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeli.
e) Milik sendiri.
1) Ijab Qobul
Seperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga s
e
k
i
a
n
.
”
P
e
m
b
e
l
i
m
e
n
j
a
w
a
b
,“Baiklah saya beli.” Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung
suka
sama suka. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika
b. Khiyār
c. Ribā
Macam-Macam Ribā
 a) Ribā Faḍli, adalah pertukaran barang sejenis yang tidak s
a
m
a
 t
i
m
b
a
n
g
a
n
n
y
a
.Misalnya, cincin emas 22 karat seberat 10 gram ditukar
 dengan emas 22 karat namun seberat 11 gram. Kelebihannya itulah
 yang termasuk riba.
 b) Ribā Qorḍi, adalah pinjammeminjam dengan syarat harus
 memberikelebihan saat mengembalikannya. Misal si A bersedia
 meminjami si B uang sebesar Rp100.000,00 asal si B bersedia
 mengembalikannya sebesar Rp115.000,00. Bunga pinjaman itulah yang
 disebut riba.
 c) Ribā Yādi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan s
a
m
a
 t
i
m
b
a
n
g
a
n
n
y
a
,namun penjual dan pembeli berpisah sebelum
 melakukan serah terima. Seperti penjualan kacang, ketela yang
masih di
 dalam tanah.
 d) Ribā Nasi’ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan b
a
r
a
n
g
 b
e
b
e
r
a
p
awaktu kemudian. Misalnya, membeli buah-buahan yang masih
 kecil-kecil di pohonnya, kemudian diserahkan setelah besar-besar atau
 setelah layak dipetik. Atau, membeli padi di musim kemarau, tetapi
 diserahkan setelah panen.
a. Pengertian Utang-piutang:
 Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada s
e
s
e
o
r
a
n
g
 d
e
n
g
a
ncatatan akan dikembalikan pada waktu kemudian. Tentu saja
 dengan tidak mengubah keadaannya.
b. Rukun Utang-piutang:
1) yang berpiutang dan yang berutang
2) ada harta atau barang
3) Lafadz kesepakatan. Misal: “Saya utangkan ini kepadamu.” Yang
4) berutangmenjawab, “Ya, saya utang dulu, beberapa hari lagi
5) (sebutkan dengan jelas) atau jika sudah punya akan saya lunasi.” Untuk
6) menghindarikeributan di belakang hari, Allah Swt. menyarankan agar
7) kita mencatat dengan baik utang-piutang yang kita lakukan. Jika orang
8) yangberutang tidak dapat melunasi tepat pada waktunya karena
2.Utang-piutang
3. Sewa-menyewa
a. Pengertian Sewa-menyewa:
 Sewa-menyewa dalam fiqh Islam disebut ijārah, artinya imbalan yang harus diterima o
l
e
h
 s
e
s
e
o
r
a
n
g atas jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran,
 tempat tinggal, atau hewan.
b. Syarat dan Rukun Sewa-menyewa:
 1) Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah ballig dan berakal sehat.
 2) Sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing, bukan karena dipaksa.
 3) Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan, atau walinya.
 4) Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya.
 5) Manfaat yang akan diambil dari barang tersebut harus diketahui secara jelas oleh
kedua belah pihak.
 6)
 7)
Berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus disebutkan dengan j
e
l
a
s
.
H
a
r
g
asewa dan cara pembayarannya juga harus ditentukan dengan jelas serta
disepakati bersama.
Dalam hal sewa-menyewa atau kontrak tenaga kerja, haruslah diketahui secara jelas d
a
n
d
i
s
e
p
a
k
a
t
ibersama sebelumnya hal-hal berikut. :
 1) Jenis pekerjaan dan jam kerjanya.
 2) Berapa lama masa kerja.
 3) Berapa gaji dan bagaimana sistem pembayarannya: harian, bulanan, m
i
n
g
g
u
a
n
 a
t
a
u
k
a
hborongan
 4) Tunjangan-tunjangan seperti transpor, kesehatan, dan lain-lain.
C. Syirkah
 Secara bahasa, kata syirkah (perseroan) berarti mencampurkan d
u
a
 b
a
g
i
a
natau lebih sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara bagian
 yang satu dengan bagian yang lainnya. Menurut istilah, syirkah adalah
 suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang bersepakat
 untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh
 keuntungan.
a. Rukun dan Syarat Syirkah:
 1) Dua belah pihak yang berakad (‘aqidani). Syarat orang y
a
n
g
 m
e
l
a
k
u
k
a
nakad adalah harus memiliki kecakapan (ahliyah)
 melakukan taṡarruf (pengelolaan harta).
 2) Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup
 pekerjaanatau modal. Adapun syarat pekerjaan atau benda yang
 dikelola dalam syirkah harus halal dan diperbolehkan dalam agama
 dan pengelolaannya dapat diwakilkan.
 3) Akad atau yang disebut juga dengan istilah ṡigat. Adapun syarat
sah akad harus berupa taṡarruf, yaitu adanya aktivitas pengelolaan.
Macam-Macam Syirkah
1) Syirkah ‘Inānadalah syirkah antara dua pihak atau lebih y
a
n
g
2
) m
a
s
i
n
g
-masing memberi kontribusi kerja (amal) dan modal (mal).
3) Syirkahini hukumnya boleh berdasarkan dalil sunah dan ijma’
4) sahabat.
5) Syirkah ‘Abdān adalah syirkah antara dua pihak atau lebih y
a
n
g
6
) m
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
n
ghanya memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa
7) kontribusi modal (amal). Konstribusi kerja itu dapat berupa kerja
8) pikiran (seperti penulis naskah) ataupun kerja fisik (seperti tukang
9) batu). Syirkah ini juga disebut syirkah ‘amal.
10) Syirkah Wujūh adalah kerja sama karena didasarkan p
a
d
a
1
1
) k
e
d
u
d
u
k
a
n
,ketokohan, atau keahlian (wujuh) seseorang di
12)tengah masyarakat. Syirkah wujūh adalah syirkah antara dua
13)pihak yang sama-sama memberikan kontribusi kerja (amal)
14)dengan pihak ketiga yang memberikan konstribusi modal (mal).
Macam-Macam Syirkah
4) Syirkah Mufāwaḍah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabung
k
an
5) semuajenis syirkah di atas. Syirkah mufāwaḍah dalam pengertian ini boleh
6) dipraktikkan. Sebab setiap jenis syirkah yang sah berarti boleh digabungkan menjadi
7) satu.
8) Muḍārabah
Muḍārabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana p
i
h
a
k
p
e
r
t
a
m
amenyediakan semua modal (ṡāhibul māl), pihak lainnya menjadi
pengelola atau
pengusaha(muḍarrib).
6) Musāqah, Muzāra’ah, dan Mukhābarah
a) Musāqah
Musāqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang p
e
m
i
l
i
k
k
e
b
u
nmenyerahkan kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti akan
dibagi
dua menurut persentase yang ditentukan pada waktu akad.
b) Muzāra’ah dan Mukhābarah
Muzāra’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan d
a
n
p
e
t
a
n
ipenggarap di mana benih tanamannya berasal dari petani. Sementara
mukhābarah
D. Perbankan
1. Pengertian Perbankan
 Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun d
a
n
a
 m
a
s
y
a
r
a
k
a
tdan disalurkannya kembali dengan menggunakan sistem bunga.
Bank dilihat dari segi penerapan bunganya, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu s
e
p
e
r
t
i
b
e
r
i
k
u
t
:
a. Bank Konvensional
 Bank konvensional ialah bank yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk d
i
s
a
l
u
r
k
a
n
 k
e
p
a
d
a yang memerlukan, baik perorangan maupun badan usaha, guna
 mengembangkan usahanya dengan menggunakan sistem bunga.
b. Bank Islam atau Bank Syari’ah
 Bank Islam atau bank syari’ah ialah bank yang menjalankan operasinya menurut s
y
a
r
i
a
t
 I
s
l
a
m
. Istilah bunga yang ada pada bank konvensional tidak ada dalam bank Islam. Bank
 syariah menggunakan beberapa cara yang bersih dari riba, misalnya seperti berikut:
 1) Muḍārabah, yaitu kerja sama antara pemilik modal dan pelaku usaha d
e
n
g
a
n
 p
e
r
j
a
n
j
i
a
n bagi hasil dan sama-sama menanggung kerugian dengan persentase sesuai
 perjanjian. Dalam sistem muḍārabah, pihak bank sama sekali tidak mengintervensi
 manajemen perusahaan.
 2) Musyārakah, yakni kerja sama antara pihak bank dan pengusaha di mana m
a
s
i
n
g
-
 m
a
s
i
n
g sama-sama memiliki saham. Oleh karena itu, kedua belah pihak mengelola
 3) Wadi’ah, yakni jasa penitipan uang, barang, deposito, m
a
u
p
u
n
 s
u
r
a
tberharga. Amanah dari pihak nasabah berupa uang atau barang
 titipanyang telah disebutkan di atas dipelihara dengan baik oleh pihak
 bank. Pihak bank juga memiliki hak untuk menggunakan dana yang
 dititipkandan menjamin bisa mengembalikan dana tersebut
 sewaktuwaktu pemiliknya memerlukan.

4) Qarḍul hasān, yakni pembiayaan lunak yang diberikan k
e
p
a
d
a
n
a
s
a
b
a
hyang baik dalam keadaan darurat. Nasabah hanya diwajibkan
mengembalikansimpanan pokok pada saat jatuh tempo. Biasanya
layanan ini hanya diberikan untuk nasabah yang memiliki
deposito di
bank tersebut sehingga menjadi wujud penghargaan bank kepada
nasabahnya.
 5) Murābahah, yaitu suatu istilah dalam fiqh Islam yang
 menggambarkansuatu jenis penjualan di mana penjual sepakat dengan
 pembeli untuk menyediakan suatu produk, dengan ditambah jumlah
 keuntungan tertentu di atas biaya produksi. Di sini, penjual
 mengungkapkan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan dan berapa
 keuntungan yang hendak diambilnya. Pembayaran dapat dilakukan
saat
 penyerahan barang atau ditetapkan pada tanggal tertentu yang
 disepakati. Dalam hal ini, bank membelikan atau menyediakan
barang
 yang diperlukan pengusaha untuk dijual lagi dan bank meminta
E. Asuransi Syari’ah
1. Prinsip-Prinsip Asuransi Syari’ah
Asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie yang a
r
t
i
n
y
a
p
e
r
t
a
n
g
g
u
n
g
a
n
.Dalam bahasa Arab dikenal dengan at-Ta’m³n yang
berarti pertanggungan, perlindungan, keamanan, ketenangan
atau
bebas dari perasaan takut. Si penanggung (assuradeur)
disebut
mu’ammin dan tertanggung (geasrurrerde) disebut musta’min.
Asuransi dalam ajaran Islam merupakan salah satu upa
y
a
s
e
or
a
ngmuslim yang didasarkan nilai tauhid. Setiap manusia
menyadari bahwa sesungguhnya setiap jiwa tidak memiliki
daya apa
pun ketika menerima musibah dari Allah Swt., baik berupa
kematian,
kecelakaan,bencana alam maupun takdir buruk yang lain. Untuk
menghadapi berbagai musibah tersebut, ada beberapa cara
untuk
menghadapinya. Pertama, menanggungnya sendiri. Kedua,
mengalihkan risiko ke pihak lain. Ketiga,
mengelolanya bersama-sama.
Dalam ajaran Islam, musibah bukanlah permasalahan
individual, melainkan masalah kelompok walaupun musibah ini
2. Perbedaan Asuransi Syari’ah d
a
n
A
s
u
r
a
n
s
iKonvensional
Tentu saja prinsip tersebut berbeda dengan yang berlaku di sistem
asuransikonvensional, yang menggunakan prinsip transfer risiko.
Seseorang
membayar sejumlah premi untuk mengalihkan risiko yang tidak mampu
dia pikul
kepada perusahaan asuransi. Dengan kata lain, telah terjadi ‘jual-beli’
atas risiko
kerugianyang belum pasti terjadi. Di sinilah cacat perjanjian asuransi
konvensional. Sebab akad dalam Islam mensyaratkan adanya sesuatu
yang
bersifat pasti, apakah itu berbentuk barang ataupun jasa.
Perbedaan yang lain, pada asuransi konvensional dikenal dana hangus,
dimana peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi ketika ingin
mengundurkan diri sebelum masa jatuh tempo. Dalam konsep asuransi
syari’ah,
mekanismenya tidak mengenal dana hangus. Peserta yang baru masuk
sekalipun,
lantas karena satu dan lain hal ingin mengundurkan diri, dana atau
premi yang
sebelumnya sudah dibayarkan dapat diambil kembali, kecuali sebagian
kecil saja
yang sudah diniatkan untuk dana tabarru’ (sumbangan) yang tidak
ANYQUESTION?
ANYQUESTION??
ANYQUESTION?
?
?
A
N
Y
QUESTION????

More Related Content

Similar to prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx

Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Marhamah Saleh
 
Azas Azas Kerjasama Ekonomi
Azas Azas Kerjasama EkonomiAzas Azas Kerjasama Ekonomi
Azas Azas Kerjasama Ekonomiguest3148e4
 
Kerjasama Ekonomi dalam Agama Islam
Kerjasama Ekonomi dalam Agama IslamKerjasama Ekonomi dalam Agama Islam
Kerjasama Ekonomi dalam Agama Islamrendrafauzi
 
Bab 12 riba, bank dan asuransi
Bab 12 riba, bank dan asuransiBab 12 riba, bank dan asuransi
Bab 12 riba, bank dan asuransiwahyudinia112
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariahasksalman
 
Syirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahSyirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahayusl268
 
Materiibc12jakarta hukum permodalanislam
Materiibc12jakarta hukum permodalanislamMateriibc12jakarta hukum permodalanislam
Materiibc12jakarta hukum permodalanislamislamicbusinesscoaching
 
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1Rahmita Rmdhnty
 
bab sewa-menyewa.pptx
bab sewa-menyewa.pptxbab sewa-menyewa.pptx
bab sewa-menyewa.pptxPutri183132
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Marhamah Saleh
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamKhoiruz Zahra
 
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan Ageng Asmara
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Bima Ridwan
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Bima Ridwan
 

Similar to prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx (20)

Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Azas Azas Kerjasama Ekonomi
Azas Azas Kerjasama EkonomiAzas Azas Kerjasama Ekonomi
Azas Azas Kerjasama Ekonomi
 
Kerjasama Ekonomi dalam Agama Islam
Kerjasama Ekonomi dalam Agama IslamKerjasama Ekonomi dalam Agama Islam
Kerjasama Ekonomi dalam Agama Islam
 
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxKERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 12 riba, bank dan asuransi
Bab 12 riba, bank dan asuransiBab 12 riba, bank dan asuransi
Bab 12 riba, bank dan asuransi
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Syirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahSyirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alah
 
Materiibc12jakarta hukum permodalanislam
Materiibc12jakarta hukum permodalanislamMateriibc12jakarta hukum permodalanislam
Materiibc12jakarta hukum permodalanislam
 
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
 
bab sewa-menyewa.pptx
bab sewa-menyewa.pptxbab sewa-menyewa.pptx
bab sewa-menyewa.pptx
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat
 
94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat
 
Sistem Keuangan Syariah
Sistem Keuangan SyariahSistem Keuangan Syariah
Sistem Keuangan Syariah
 
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx

  • 3.
  • 4. A. Pengertian Mu’āmalah 1. Mu’āmalah dalam kamus Bahasa Indonesia artinya hal-hal yang t e r m a s u k 2 . u r u s a nkemasyarakatan (pergaulan, perdata, dsb). Sementara dalam 3. fiqh Islam berarti tukarmenukar barang atau sesuatu yang memberi 4. manfaatdengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, 5. sewamenyewa, upah-mengupah, pinjammeminjam, urusan bercocok 6. tanam, berserikat, dan usaha lainnya. Dalam melakukan transaksi ekonomi, seperti jual-beli, s e w a - m e n y e w a ,utang-piutang, dan pinjam-meminjam, Islam melarang beberapa hal di antaranya seperti berikut: a. Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil. b. Tidak boleh melakukan kegiatan riba. c. Tidak boleh dengan cara-cara ẓālim (aniaya). d. Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, d a n e . k e h a l a l a n . f. Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi/berjudi. g. Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram.
  • 5.
  • 6. a Syarat-Syarat Jual-Beli Syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Islam tentang jual-beli adalah sebagai berikut. 1) Penjual dan pembelinya haruslah: a) Ballig. b) Berakal sehat. c) Atas kehendak sendiri. 2) Uang dan barangnya haruslah: a) Halal dan suci Haram menjual arak dan bangkai, begitu juga babi dan berhala, termasuk lemak b a n g k a i t e r s e b u t . b) Bermanfaat Membeli barang-barang yang tidak bermanfaat sama dengan menyia-nyiakan harta a t a u p e m b o r o s . c) Keadaan barang dapat diserahterimakan Tidak sah menjual barang yang tidak dapat diserahterimakan. Contohnya, menjual i k a n d a l a mlaut atau barang yang sedang dijadikan jaminan. d) Keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeli. e) Milik sendiri. 1) Ijab Qobul Seperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga s e k i a n . ” P e m b e l i m e n j a w a b ,“Baiklah saya beli.” Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung suka sama suka. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika
  • 8.
  • 10. Macam-Macam Ribā  a) Ribā Faḍli, adalah pertukaran barang sejenis yang tidak s a m a  t i m b a n g a n n y a .Misalnya, cincin emas 22 karat seberat 10 gram ditukar  dengan emas 22 karat namun seberat 11 gram. Kelebihannya itulah  yang termasuk riba.  b) Ribā Qorḍi, adalah pinjammeminjam dengan syarat harus  memberikelebihan saat mengembalikannya. Misal si A bersedia  meminjami si B uang sebesar Rp100.000,00 asal si B bersedia  mengembalikannya sebesar Rp115.000,00. Bunga pinjaman itulah yang  disebut riba.  c) Ribā Yādi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan s a m a  t i m b a n g a n n y a ,namun penjual dan pembeli berpisah sebelum  melakukan serah terima. Seperti penjualan kacang, ketela yang masih di  dalam tanah.  d) Ribā Nasi’ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan b a r a n g  b e b e r a p awaktu kemudian. Misalnya, membeli buah-buahan yang masih  kecil-kecil di pohonnya, kemudian diserahkan setelah besar-besar atau  setelah layak dipetik. Atau, membeli padi di musim kemarau, tetapi  diserahkan setelah panen.
  • 11. a. Pengertian Utang-piutang:  Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada s e s e o r a n g  d e n g a ncatatan akan dikembalikan pada waktu kemudian. Tentu saja  dengan tidak mengubah keadaannya. b. Rukun Utang-piutang: 1) yang berpiutang dan yang berutang 2) ada harta atau barang 3) Lafadz kesepakatan. Misal: “Saya utangkan ini kepadamu.” Yang 4) berutangmenjawab, “Ya, saya utang dulu, beberapa hari lagi 5) (sebutkan dengan jelas) atau jika sudah punya akan saya lunasi.” Untuk 6) menghindarikeributan di belakang hari, Allah Swt. menyarankan agar 7) kita mencatat dengan baik utang-piutang yang kita lakukan. Jika orang 8) yangberutang tidak dapat melunasi tepat pada waktunya karena 2.Utang-piutang
  • 12. 3. Sewa-menyewa a. Pengertian Sewa-menyewa:  Sewa-menyewa dalam fiqh Islam disebut ijārah, artinya imbalan yang harus diterima o l e h  s e s e o r a n g atas jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran,  tempat tinggal, atau hewan. b. Syarat dan Rukun Sewa-menyewa:  1) Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah ballig dan berakal sehat.  2) Sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing, bukan karena dipaksa.  3) Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan, atau walinya.  4) Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya.  5) Manfaat yang akan diambil dari barang tersebut harus diketahui secara jelas oleh kedua belah pihak.  6)  7) Berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus disebutkan dengan j e l a s . H a r g asewa dan cara pembayarannya juga harus ditentukan dengan jelas serta disepakati bersama. Dalam hal sewa-menyewa atau kontrak tenaga kerja, haruslah diketahui secara jelas d a n d i s e p a k a t ibersama sebelumnya hal-hal berikut. :  1) Jenis pekerjaan dan jam kerjanya.  2) Berapa lama masa kerja.  3) Berapa gaji dan bagaimana sistem pembayarannya: harian, bulanan, m i n g g u a n  a t a u k a hborongan  4) Tunjangan-tunjangan seperti transpor, kesehatan, dan lain-lain.
  • 13.
  • 14. C. Syirkah  Secara bahasa, kata syirkah (perseroan) berarti mencampurkan d u a  b a g i a natau lebih sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara bagian  yang satu dengan bagian yang lainnya. Menurut istilah, syirkah adalah  suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang bersepakat  untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh  keuntungan. a. Rukun dan Syarat Syirkah:  1) Dua belah pihak yang berakad (‘aqidani). Syarat orang y a n g  m e l a k u k a nakad adalah harus memiliki kecakapan (ahliyah)  melakukan taṡarruf (pengelolaan harta).  2) Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup  pekerjaanatau modal. Adapun syarat pekerjaan atau benda yang  dikelola dalam syirkah harus halal dan diperbolehkan dalam agama  dan pengelolaannya dapat diwakilkan.  3) Akad atau yang disebut juga dengan istilah ṡigat. Adapun syarat sah akad harus berupa taṡarruf, yaitu adanya aktivitas pengelolaan.
  • 15. Macam-Macam Syirkah 1) Syirkah ‘Inānadalah syirkah antara dua pihak atau lebih y a n g 2 ) m a s i n g -masing memberi kontribusi kerja (amal) dan modal (mal). 3) Syirkahini hukumnya boleh berdasarkan dalil sunah dan ijma’ 4) sahabat. 5) Syirkah ‘Abdān adalah syirkah antara dua pihak atau lebih y a n g 6 ) m a s i n g - m a s i n ghanya memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa 7) kontribusi modal (amal). Konstribusi kerja itu dapat berupa kerja 8) pikiran (seperti penulis naskah) ataupun kerja fisik (seperti tukang 9) batu). Syirkah ini juga disebut syirkah ‘amal. 10) Syirkah Wujūh adalah kerja sama karena didasarkan p a d a 1 1 ) k e d u d u k a n ,ketokohan, atau keahlian (wujuh) seseorang di 12)tengah masyarakat. Syirkah wujūh adalah syirkah antara dua 13)pihak yang sama-sama memberikan kontribusi kerja (amal) 14)dengan pihak ketiga yang memberikan konstribusi modal (mal).
  • 16. Macam-Macam Syirkah 4) Syirkah Mufāwaḍah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabung k an 5) semuajenis syirkah di atas. Syirkah mufāwaḍah dalam pengertian ini boleh 6) dipraktikkan. Sebab setiap jenis syirkah yang sah berarti boleh digabungkan menjadi 7) satu. 8) Muḍārabah Muḍārabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana p i h a k p e r t a m amenyediakan semua modal (ṡāhibul māl), pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha(muḍarrib). 6) Musāqah, Muzāra’ah, dan Mukhābarah a) Musāqah Musāqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang p e m i l i k k e b u nmenyerahkan kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti akan dibagi dua menurut persentase yang ditentukan pada waktu akad. b) Muzāra’ah dan Mukhābarah Muzāra’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan d a n p e t a n ipenggarap di mana benih tanamannya berasal dari petani. Sementara mukhābarah
  • 17.
  • 18. D. Perbankan 1. Pengertian Perbankan  Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun d a n a  m a s y a r a k a tdan disalurkannya kembali dengan menggunakan sistem bunga. Bank dilihat dari segi penerapan bunganya, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu s e p e r t i b e r i k u t : a. Bank Konvensional  Bank konvensional ialah bank yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk d i s a l u r k a n  k e p a d a yang memerlukan, baik perorangan maupun badan usaha, guna  mengembangkan usahanya dengan menggunakan sistem bunga. b. Bank Islam atau Bank Syari’ah  Bank Islam atau bank syari’ah ialah bank yang menjalankan operasinya menurut s y a r i a t  I s l a m . Istilah bunga yang ada pada bank konvensional tidak ada dalam bank Islam. Bank  syariah menggunakan beberapa cara yang bersih dari riba, misalnya seperti berikut:  1) Muḍārabah, yaitu kerja sama antara pemilik modal dan pelaku usaha d e n g a n  p e r j a n j i a n bagi hasil dan sama-sama menanggung kerugian dengan persentase sesuai  perjanjian. Dalam sistem muḍārabah, pihak bank sama sekali tidak mengintervensi  manajemen perusahaan.  2) Musyārakah, yakni kerja sama antara pihak bank dan pengusaha di mana m a s i n g -  m a s i n g sama-sama memiliki saham. Oleh karena itu, kedua belah pihak mengelola
  • 19.  3) Wadi’ah, yakni jasa penitipan uang, barang, deposito, m a u p u n  s u r a tberharga. Amanah dari pihak nasabah berupa uang atau barang  titipanyang telah disebutkan di atas dipelihara dengan baik oleh pihak  bank. Pihak bank juga memiliki hak untuk menggunakan dana yang  dititipkandan menjamin bisa mengembalikan dana tersebut  sewaktuwaktu pemiliknya memerlukan.  4) Qarḍul hasān, yakni pembiayaan lunak yang diberikan k e p a d a n a s a b a hyang baik dalam keadaan darurat. Nasabah hanya diwajibkan mengembalikansimpanan pokok pada saat jatuh tempo. Biasanya layanan ini hanya diberikan untuk nasabah yang memiliki deposito di bank tersebut sehingga menjadi wujud penghargaan bank kepada nasabahnya.  5) Murābahah, yaitu suatu istilah dalam fiqh Islam yang  menggambarkansuatu jenis penjualan di mana penjual sepakat dengan  pembeli untuk menyediakan suatu produk, dengan ditambah jumlah  keuntungan tertentu di atas biaya produksi. Di sini, penjual  mengungkapkan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan dan berapa  keuntungan yang hendak diambilnya. Pembayaran dapat dilakukan saat  penyerahan barang atau ditetapkan pada tanggal tertentu yang  disepakati. Dalam hal ini, bank membelikan atau menyediakan barang  yang diperlukan pengusaha untuk dijual lagi dan bank meminta
  • 20.
  • 21. E. Asuransi Syari’ah 1. Prinsip-Prinsip Asuransi Syari’ah Asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie yang a r t i n y a p e r t a n g g u n g a n .Dalam bahasa Arab dikenal dengan at-Ta’m³n yang berarti pertanggungan, perlindungan, keamanan, ketenangan atau bebas dari perasaan takut. Si penanggung (assuradeur) disebut mu’ammin dan tertanggung (geasrurrerde) disebut musta’min. Asuransi dalam ajaran Islam merupakan salah satu upa y a s e or a ngmuslim yang didasarkan nilai tauhid. Setiap manusia menyadari bahwa sesungguhnya setiap jiwa tidak memiliki daya apa pun ketika menerima musibah dari Allah Swt., baik berupa kematian, kecelakaan,bencana alam maupun takdir buruk yang lain. Untuk menghadapi berbagai musibah tersebut, ada beberapa cara untuk menghadapinya. Pertama, menanggungnya sendiri. Kedua, mengalihkan risiko ke pihak lain. Ketiga, mengelolanya bersama-sama. Dalam ajaran Islam, musibah bukanlah permasalahan individual, melainkan masalah kelompok walaupun musibah ini
  • 22. 2. Perbedaan Asuransi Syari’ah d a n A s u r a n s iKonvensional Tentu saja prinsip tersebut berbeda dengan yang berlaku di sistem asuransikonvensional, yang menggunakan prinsip transfer risiko. Seseorang membayar sejumlah premi untuk mengalihkan risiko yang tidak mampu dia pikul kepada perusahaan asuransi. Dengan kata lain, telah terjadi ‘jual-beli’ atas risiko kerugianyang belum pasti terjadi. Di sinilah cacat perjanjian asuransi konvensional. Sebab akad dalam Islam mensyaratkan adanya sesuatu yang bersifat pasti, apakah itu berbentuk barang ataupun jasa. Perbedaan yang lain, pada asuransi konvensional dikenal dana hangus, dimana peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi ketika ingin mengundurkan diri sebelum masa jatuh tempo. Dalam konsep asuransi syari’ah, mekanismenya tidak mengenal dana hangus. Peserta yang baru masuk sekalipun, lantas karena satu dan lain hal ingin mengundurkan diri, dana atau premi yang sebelumnya sudah dibayarkan dapat diambil kembali, kecuali sebagian kecil saja yang sudah diniatkan untuk dana tabarru’ (sumbangan) yang tidak