4. o Sesuatu yang sangat penting
o Mendasar
o Sesuatu yang harus diperhatikan
o Memiliki sifat mengatur dan mengarahkan
5. o Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
o Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan atau ahli
kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan,
politikus, pengusaha, orang tua peserta didik serta unsur-
unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan
dengan pendidikan.
6. o Sebuah proses yang
merencanakan dan
menghasilkan suatu alat
yang lebih baik dengan
didasarkan pada hasil
penilaian terhadap
kurikulum yang telah
berlaku, sehingga dapat
memberikan kondisi
belajar mengajar yang
baik.
Unsur Pengembangan
Kurikulum
evaluasi
Penera
pan
perencan
aan
7. Dengan kata lain pengembangan kurikulum
adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum
baru melalui langkah-langkah penyusunan
kurikulum atas dasar hasil penilaian yang
dilakukan selama periode waktu tertentu.
9. Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan
Kurikulum
(olive. 1992. Dalam Rudi Susilana. 2006:49).
Data
Empiris
Data
Eksperimen
Cerita/
legenda yang
hidup
dimasyarakat
Akal Sehat
11. Data eksperimen menunjuk pada temuan-
temuan hasil penelitian. Data penelitian
merupakan data yang dipandang valid
dan reliabel, sehingga tingkat
kebenarannya lebih meyakinkan untuk
dijadikan prinsip dalam pengembangan
kurikulum
12. Data ini termasuk data yang
efektif untuk memecahkan
masalah-masalah kehidupan
yang kompleks.
13. Akal Sehat digunakan untuk
mempertimbangkan dan
menilai terhadap hasil
penelitian yang telah didapat.
14. Anggapan Kebenaran Utuh Atau Menyeluruh
Anggapan Kebenaran Parsial
Anggapan Kebenaran yang Memerlukan Pembuktian
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
15. Anggapan kebenaran utuh adalah fakta,
konsep dan prinsip yang diperoleh serta
telah diuji dalam penelitian yang ketat dan
berulang, sehingga bisa dibuat generalisasi
dan bisa diberlakukan ditempat yang
berbeda. Tipe prinsip ini dapat diterima oleh
orang-orang yang terlibat dalam
pengembangan kurikulum
16. Anggapan kebenaran parsial yaitu
suatu fakta,konsep dan prinsip yang
sudah terbukti efektif dalam banyak
kasus, tetapi sifatnya masih belum
bisa digeneralisasikan.
17. Anggapan kebenaran yang masih
memerlukan pembuktian atau hipotesis
yaitu prinsip kerja yang sifatnya tentatif.
Prinsip ini muncul dari hasil deliberasi,
judgedment dan pemikiran akal sehat
24. Kurikulum yang baik adalah yang berisi
hal-hal yang solid tetapi dalam
pelaksanaannya, memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan kondisi daerah, waktu,
kemampuan & latar belakang peserta
didik.
25. 3. KONTINUITAS
Kurikulum itu dikembangkan secara
berkesinambungan artinya segalanya
disusun secara berurutan, tidak terlepas-
lepas, kecuali satu sama lain memilik
hubungan fungsional yang bermakna.
Adanya kesinambungan dalam kurikulum,
baik secara vertikal, maupun secara
horizontal.
26. Pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan (antar kelas, antar
jenjang pendidikan, antara jenjang
pendidikan dengan jenis pekerjaan).
33. 1. PRINSIP TUJUAN:
Perumusan komponen kurikulum hendaknya
mengacu pada tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan : mencakup tujuan yang
bersifat umum atau jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek (khusus)
34. Perumusan tujuan bersumber dari:
1. Ketentuan & kebijaksanaan
pemerintah
2. Survei mengenai persepsi
ortu/masyarakat tentang kebutuhan
mereka
35. 3. Survei tentang pandangan para ahli dalam
bidang-bidang tertentu
4. Survei tentang manpower
5. Pengalaman negara-negara lain dalam
masalah yang sama
6. Penelitian
36. 2. PRINSIP PEMILIHAN ISI:
MEMPERTIMBANGKAN:
1. Penjabaran tujuan pembelajaran ke dalam
bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus
dan sederhana
2. Isi harus meliputi segi pengetahuan, sikap
dan keterampilan
3. Unit-unit kurikulum disusun dalam urutan
yang logis dan sistematis.
37. 3. PRINSIP PEMILIHAN PROSES BELAJAR MENGAJAR :
MEMPERTIMBANGKAN:
Apakah metode/teknik BM:
1. tepat?
2. variatif?
3. sistematis?
4. dapat menciptakan kegiatan yg bertujuan
kognitif, afektif dan psikomorik?
38. 5. lebih mengaktifkan siswa, atau
mengaktifkan guru, atau kedua-duanya?
6. Mendorong berkembangnya kemampuan
baru?
7. Menimbulkan jalinan kegiatan belajar di
sekolah dan rumah?
8. Mendorong penggunaan sumber yg ada di
rumah dan di masyarakat?
9. Mendorong “learning by doing”?
39. 4. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA:
1. Media apa yang diperlukan? Apakah
sudah tersedia? Bila tidak ada, apa
penggantinya?
2. Kalau ada media yg perlu dibuat, perlu
mempertimbangkan : bagaimana,
siapa, biaya dan waktu
40. 3. Bagaimana pengorganisasian media dalam
bahan pelajaran, apakah dalam bentuk
modul, paket belajar dll?
4. Bagaimana pengintegrasiaannya dalam
keseluruhan kegiatan belajar?
5. Akan lebih baik kalau bermultimedia.
41. 5. PRINSIP KEGIATAN PENILAIAN:
1. Penyusunan alat penilaian (test):
Rumuskan tujuan umum ( kognitif,
afektif, psikomotorik)
Uraikan ke dalam bentuk tingkahlaku
murid yg dapat diamati
Hubungkan dengan bahan pelajaran
Tuliskan butir-butir test.
42. 2. Merencanakan suatu penilaian:
Kelas, usia & tingkat kemampuan
kelompok yg akan ditest.
Waktu yg dibutuhkan
Bentuknya: uraian atau objektif?
Jumlah butir test
Apakah diadministrasikan oleh guru atau
siswa sendiri?
43. 3. Pengolahan hasil penilaian:
Norma apa yg digunakan dalam
pengolahan hasil test?
Apakah digunakan formula quessing?
Bagaimana pengubahan skor ke dalam
skor masak?
Skor standar apa yg digunakan?
Untuk apa hasil test digunakan?