SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
OLEH
NETTI MEILANI,
SST.,M.KEB
PRINSIP PENGENDALIAN
INFEKSI
PENGERTIAN
 INFEKSI adalah suatu kondisi akibat masuknya
kuman patogen atau mikroorganisme lain ke
dalam tubuh sehingga menimbulkan gejala
tertentu.
 Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme
dan berproliferasi dalam tubuh yang
menyebabkan sakit (Potter dan Perry, 2005).
PENYEBAB PENYAKIT
INFEKSI
PENYEBA
B
PENYAKIT
INFEKSI
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
PARASIT
INTERNAL
EKSTERN
AL
 TBC : ditularkan memalui udara
 Tetanus : melalui luka yang kotor
 Diare : lalat, air dan jari yang kotor
 Pneumonia : lewat batuk (udara)
 Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin
 Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin
dan pilek)
 Selesma, influenza, campak, gondok :
ditularkan melalui udara, batuk, ataupun lalat
 Rabies : melalui gigitan binatang
 Penyakit kulit : melalui sentuhan
Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha
: ditularkan melalui sentuhan atau dari
pakaian yang di pakai secara bergantian
Disentri : ditularkan dari kotoran ke
mulut
Malaria : malalui gigitan nyamuk
Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa
kudis : penularannya dari orang-orang yang
telah terinfeksi atau melalui pakaian.
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di
rumah sakit atau dalam sistem pelayanan
kesehatan yang berasal dari proses penyebaran
di sumber pelayanan kesehatan, baik melalui
pasien, petugas kesehatan, pengunjung,
maupun sumber lain.
PENYEBAB
INFEKSI
NOSOKOMIAL
PASIEN
PETUGAS
KESEHATAN
PENGUNJUNG
SUMBER LAIN
Secara umum faktor yang mempengaruhi terjadinya
nosokomial terdiri atas dua bagian besar yaitu:
1. FAKTOR ENDOGEN (Umur, sex,
penyakit penyerta, daya tahan tubuh, dan
kondisi-kondisi lokal).
2. FAKTOR EKSOGEN (Lama penderita
dirawat, kelompok yang merawat, alat medis,
serta lingkungan).
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
Cara efektif untuk mencegah penyebaran
penyakit dari orang ke orang atau dari
peralatan ke orang dapat dilakukan dengan
meletakkan penghalang di antara
mikroorganisme dan individu pasien atau
petugas kesehatan.
Penghalang ini dapat berupa upaya
fisik, mekanik ataupun kimia yang meliputi
pencucian tangan, penggunaan sarung
tangan, penggunaan cairan antiseptik,
pemprosesan alat bekas pakai, dan
pembuangan sampah.
Tahap Proses Infeksi
Periode
inkubasi
Periode
prodromal
Periode
sakit
Periode
konvelensi
Tahap Proses Infeksi
 Tahap Inkubasi
Interval antara masuknya pathogen kedalam tubuh
dan munculnya gejala pertama
 Tahap Prodromal
interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik
(malaise, demam ringan, keletihan) sampai gejala
spesifik. Selama ini MO tumbuh dan berkembang
biak dan klien lbh mampu meyebarkan penyakit ke
orang lain.
 Tahap Sakit
klien memanifestasikan tanda dan gejala yang
spesifik terhadap jenis infeksi.
 Tahap konvelensi
tahap pemulihan
Tanda – tanda infeksi
 Rubor (dilatasi arteriola)
 Kalor ( (sirkulasi darah ↑↑)
 Dolor (Tekanan ↑)
 Tumor (cairan ↑)
 Functio laesa (rusak jaringan)
Faktor yang meningkatkan
kerentanan infeksi
 Usia
 Herediter
 Status imunisasi
 Terapi yang dijalani
 Status nutrisi
 Stress
Prinsip pengendalian infeksi
 Antiseptik
antiseptik adalah usaha mencegah infeksi dengan
cara membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada kulit atau jaringan tubuh lainnya
• Aseptik
aseptik adalah semua usaha yang dilakukan dalam
mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam
tubuh yang mgkn akan menyebabkan infeksi .
Tujuannya adalah mengurangi atau menghilangkan
jumlah mikroorganisme, baik pada permukaan benda
hidup maupun benda mati agar alat – alat kesehatan
dapat digunakan dgn aman
Tindakan Aseptik
 Dekontaminasi
 Desinfeksi
 Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
 Mencuci dan Membilas
 Sterilisasi
Cara Membuat larutan klorin :
 Jumlah bagian (JB) air : % larutan konsentrasi -1
• % larutan yang diinginkan
• JB air : 5,0% -1 = 10-1= 9
0,5%
Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak
perlu dimasak) ke dalam 1 bagian
larutan konsentrat
Terdapat rumus = 9:1
Air : klorin
Larutan klorin
Rumus pengenceran :
M1.V1 = M2.V2
M1 = mol sebelum pengencaran
V1 = Volume sebelum pengenceran
M2 = mol sebelum pengenceran
V2 = volume sesudah pengenceran
 Buatlah 1 liter larutan klorin dengan konsterasi
0,5 % dari konsentrasi 5,25 % . Berapa cc kah
klorin yang diambil utk pencampuran tsb
 Jawab :
 5,25% .V1 = 0,5% .1 liter
 V1 = 0,5 % x1
5,25%
= 0,095 liter
1 liter = 1000 cc
0,095 L = ….?
 Cc = 0,095 x 1000
= 95 cc klorin 5,25%
95 cc = 100 cc + 900 cc air mentah
= 1 liter larutan klorin 0,5 %
Semoga Bermanfaat …..

More Related Content

What's hot

Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiWarnet Raha
 
Pencegahan infeksi di rumah sakit
Pencegahan infeksi di rumah sakitPencegahan infeksi di rumah sakit
Pencegahan infeksi di rumah sakitRrizalmichael
 
Pencegahan infeksi nosokomial
Pencegahan infeksi  nosokomialPencegahan infeksi  nosokomial
Pencegahan infeksi nosokomialRrizalmichael
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialHetty Astri
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1Aci Lasvi
 
Presentasi biologi
Presentasi biologiPresentasi biologi
Presentasi biologiDhika Rahim
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksiyemima wau
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitDedi Kun
 
Bakteri yang merugikan kehidupan
Bakteri yang merugikan kehidupanBakteri yang merugikan kehidupan
Bakteri yang merugikan kehidupanexetwotion
 
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomialAspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomialzalpanandrian
 

What's hot (16)

Infeksi nosokomial UHAMKA
Infeksi nosokomial UHAMKAInfeksi nosokomial UHAMKA
Infeksi nosokomial UHAMKA
 
Konsep infeksi
Konsep infeksiKonsep infeksi
Konsep infeksi
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Pencegahan infeksi di rumah sakit
Pencegahan infeksi di rumah sakitPencegahan infeksi di rumah sakit
Pencegahan infeksi di rumah sakit
 
Pencegahan infeksi nosokomial
Pencegahan infeksi  nosokomialPencegahan infeksi  nosokomial
Pencegahan infeksi nosokomial
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurap
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
 
Makalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitMakalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulit
 
Presentasi biologi
Presentasi biologiPresentasi biologi
Presentasi biologi
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
 
Mode of trans
Mode of transMode of trans
Mode of trans
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
 
Bakteri yang merugikan kehidupan
Bakteri yang merugikan kehidupanBakteri yang merugikan kehidupan
Bakteri yang merugikan kehidupan
 
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomialAspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
 
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
 

Similar to Prinsip pengendalian infeksi

konsep_infeksi_pptx.pptx
konsep_infeksi_pptx.pptxkonsep_infeksi_pptx.pptx
konsep_infeksi_pptx.pptxssuser432bf5
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
10. KONSEP DASAR INFEKSI.ppt
10. KONSEP DASAR INFEKSI.ppt10. KONSEP DASAR INFEKSI.ppt
10. KONSEP DASAR INFEKSI.pptTheopilus Lay
 
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxprinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxPaypalJery
 
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptxPertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptxDaniPatrick2
 
Kelas 8 1 materi penjasorkes - penyakit menular
Kelas 8   1 materi penjasorkes - penyakit menularKelas 8   1 materi penjasorkes - penyakit menular
Kelas 8 1 materi penjasorkes - penyakit menularAries Kuncoro
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxRizalGinurul
 
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi Oktarina Permatasari
 
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) pjj_kemenkes
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Joni Iswanto
 
Guidlines for Infection Control in Dental Health Care settings - CDC 2014
Guidlines for Infection Control in Dental Health Care settings - CDC 2014Guidlines for Infection Control in Dental Health Care settings - CDC 2014
Guidlines for Infection Control in Dental Health Care settings - CDC 2014Universitas Sumatera Utara
 
Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)indah genesya
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiFransiska Oktafiani
 
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxPengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxMuhammadSyifaMaududd
 
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriMikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriIndana Mufidah
 
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...riri_hermana
 

Similar to Prinsip pengendalian infeksi (20)

konsep_infeksi_pptx.pptx
konsep_infeksi_pptx.pptxkonsep_infeksi_pptx.pptx
konsep_infeksi_pptx.pptx
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
10. KONSEP DASAR INFEKSI.ppt
10. KONSEP DASAR INFEKSI.ppt10. KONSEP DASAR INFEKSI.ppt
10. KONSEP DASAR INFEKSI.ppt
 
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxprinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptxPertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
 
Kelas 8 1 materi penjasorkes - penyakit menular
Kelas 8   1 materi penjasorkes - penyakit menularKelas 8   1 materi penjasorkes - penyakit menular
Kelas 8 1 materi penjasorkes - penyakit menular
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
 
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
 
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
 
Guidlines for Infection Control in Dental Health Care settings - CDC 2014
Guidlines for Infection Control in Dental Health Care settings - CDC 2014Guidlines for Infection Control in Dental Health Care settings - CDC 2014
Guidlines for Infection Control in Dental Health Care settings - CDC 2014
 
Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
Patient Safety 4
Patient Safety 4Patient Safety 4
Patient Safety 4
 
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxPengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriMikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusri
 
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
 

Recently uploaded

CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 

Recently uploaded (20)

CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 

Prinsip pengendalian infeksi

  • 2. PENGERTIAN  INFEKSI adalah suatu kondisi akibat masuknya kuman patogen atau mikroorganisme lain ke dalam tubuh sehingga menimbulkan gejala tertentu.  Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi dalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter dan Perry, 2005).
  • 4.  TBC : ditularkan memalui udara  Tetanus : melalui luka yang kotor  Diare : lalat, air dan jari yang kotor  Pneumonia : lewat batuk (udara)  Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin  Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)
  • 5.  Selesma, influenza, campak, gondok : ditularkan melalui udara, batuk, ataupun lalat  Rabies : melalui gigitan binatang  Penyakit kulit : melalui sentuhan Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha : ditularkan melalui sentuhan atau dari pakaian yang di pakai secara bergantian
  • 6. Disentri : ditularkan dari kotoran ke mulut Malaria : malalui gigitan nyamuk Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis : penularannya dari orang-orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian.
  • 7.
  • 8. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan yang berasal dari proses penyebaran di sumber pelayanan kesehatan, baik melalui pasien, petugas kesehatan, pengunjung, maupun sumber lain.
  • 10. Secara umum faktor yang mempengaruhi terjadinya nosokomial terdiri atas dua bagian besar yaitu: 1. FAKTOR ENDOGEN (Umur, sex, penyakit penyerta, daya tahan tubuh, dan kondisi-kondisi lokal). 2. FAKTOR EKSOGEN (Lama penderita dirawat, kelompok yang merawat, alat medis, serta lingkungan).
  • 11. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI Cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dari orang ke orang atau dari peralatan ke orang dapat dilakukan dengan meletakkan penghalang di antara mikroorganisme dan individu pasien atau petugas kesehatan. Penghalang ini dapat berupa upaya fisik, mekanik ataupun kimia yang meliputi pencucian tangan, penggunaan sarung tangan, penggunaan cairan antiseptik, pemprosesan alat bekas pakai, dan pembuangan sampah.
  • 13. Tahap Proses Infeksi  Tahap Inkubasi Interval antara masuknya pathogen kedalam tubuh dan munculnya gejala pertama  Tahap Prodromal interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik (malaise, demam ringan, keletihan) sampai gejala spesifik. Selama ini MO tumbuh dan berkembang biak dan klien lbh mampu meyebarkan penyakit ke orang lain.  Tahap Sakit klien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik terhadap jenis infeksi.  Tahap konvelensi tahap pemulihan
  • 14. Tanda – tanda infeksi  Rubor (dilatasi arteriola)  Kalor ( (sirkulasi darah ↑↑)  Dolor (Tekanan ↑)  Tumor (cairan ↑)  Functio laesa (rusak jaringan)
  • 15. Faktor yang meningkatkan kerentanan infeksi  Usia  Herediter  Status imunisasi  Terapi yang dijalani  Status nutrisi  Stress
  • 16. Prinsip pengendalian infeksi  Antiseptik antiseptik adalah usaha mencegah infeksi dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan tubuh lainnya • Aseptik aseptik adalah semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang mgkn akan menyebabkan infeksi . Tujuannya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat – alat kesehatan dapat digunakan dgn aman
  • 17. Tindakan Aseptik  Dekontaminasi  Desinfeksi  Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)  Mencuci dan Membilas  Sterilisasi
  • 18. Cara Membuat larutan klorin :  Jumlah bagian (JB) air : % larutan konsentrasi -1 • % larutan yang diinginkan • JB air : 5,0% -1 = 10-1= 9 0,5% Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) ke dalam 1 bagian larutan konsentrat Terdapat rumus = 9:1 Air : klorin
  • 19. Larutan klorin Rumus pengenceran : M1.V1 = M2.V2 M1 = mol sebelum pengencaran V1 = Volume sebelum pengenceran M2 = mol sebelum pengenceran V2 = volume sesudah pengenceran
  • 20.  Buatlah 1 liter larutan klorin dengan konsterasi 0,5 % dari konsentrasi 5,25 % . Berapa cc kah klorin yang diambil utk pencampuran tsb  Jawab :  5,25% .V1 = 0,5% .1 liter  V1 = 0,5 % x1 5,25% = 0,095 liter 1 liter = 1000 cc 0,095 L = ….?
  • 21.  Cc = 0,095 x 1000 = 95 cc klorin 5,25% 95 cc = 100 cc + 900 cc air mentah = 1 liter larutan klorin 0,5 %