SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Konsep dasar infeksi
Ns. Ahmad Fudhali, S.Kep.M.Tr.Kep.
Definisi Infeksi
• Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme
dan berpoliferasi di dalam tubuh yang
menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2020).
• Infeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme
dan berproliferasi dalam jaringan tubuh. (Kozier,
et al, 2018)
INFEKSI :
• Berkembang biaknya penyakit pada hospes
disertai timbulnya respon imunologik dengan
gejala klinik atau tanpa gejala klinik
• Manusia host / penjamu
• Penyakit agent
• Transmisi kuman adalah :
Proses masuknya kuman ke dalam penjamu
sehingga timbul radang / penyakit
Faktor-Faktor Penyebab Infeksi
1) Bakteri
2) Virus
3) Parasit
4) Fungi
Cara penularan infeksi :
1. Kontak
Langsung, tidak langsung, droplet
2. Udara
Airbrone. Debu, kulit lepas
3. Alat
Darah, makanan, cairan intra vena
4. Vektor / serangga
Nyamuk, lalat
Tipe infeksi
• Kolonisasi
• Infeksi lokal
• Infeksi sistemik
• Bakteriemi
• Septikemia
• Infeksi akut
• Infeksi kronik
Rantai infeksi
Proses infeksi
1) Periode inkubasi
2) Tahap prodromal
3) Tahap sakit
4) Pemulihan
Sistem pertahanan Terhadap infeksi
 Kulit → sebum yg mengandung asam lemak yg mampu
membunuh beberapa jenis bakteri
 Mulut→saliva membuang partikel yg mengandung
mikroorganisme
 Saluran pernapasan → silia di jln napas bagian atas
menjebak mikroorganisme yg diinhalasi
 Saluran urinarius → pembilasan dari aliran urine dpt
membuang mikroorganisme yg ada pada saluran urinarius
 Sal uran pencernaan → keasaman lambung secara kimia
merusak mikroorganisme yg tidak tahan asam
INFLAMASI ATAU PERADANGAN
• Respon inang terhadap infeksi adalah peradangan
atau inflamasi dimana mikroorganisme patogen
sudah berkembang biak dan mulai menimbulkan
manifestasi klinik.
Manifestasi Klinik Inflamasi atau
Peradangan
1) Kalor atau panas atau hangat
Disebabkan karena hypervaskularisasi lokal pada tempat
terinfeksi dan adanya sisa metabolisme kalor daripada
antibodi
2) Dolor atau nyeri
Adanya persepsi nyeri yang disebabkan karena adanya
kerusakan jaringan karena mikroorganisme patogen
tersebut akibat pengaruh zat pada ujung saraf perasa
yang dilepaska oleh sel cedera, zat ini mungkin histamin
3) Rubor atau kemerahan
Adanya kemerahan pada daerah yang terinfeksi.
Hal ini disebabkan karena adanya vasodilatasi
vaskuler lokal yang mengakibatkan terjadinya
aliran darah setempat berlebihan.
4) Tumor atau penumpukan cairan
Adanya kenaikan permeabilitas kapiler disertai
dengan kebocoran banyak sekali cairan terutama
larutan garam-garam dan larutan koloid
(albumin, globulin dan fibrinogen) ke dalam
ruang interstitial sehingga terjadi edema atau
terjadi pembekuan cairan dalam ruang interstitial
oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor
dari kapiler dalam jumlah berlebihan sehinga
terjadi pembengkakan
5. Functiolaesa
Adanya penurunan fungsi atau daya gerak pada
jaringan yang terkena infeksi karena terjadi
pembengkakan dan kerusakan jaringan sel
terinfeksi
PRINSIPPENCEGAHAN
INFEKSI
Tindakan pencegahan
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung diri
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai dengan baik
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan
serta pembuangan sampah secara benar
CUCI TANGAN :
aspek yang paling penting
Ada 2 kategori organisme yang ada di
1. Organisme residen ( flora normal )
tidak hilang secara permanen
2. Organisme transient
mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif
Mengapa kita perlu mencuci tangan :
• Penanganan pasien dengan kontak tangan
• Kontaminasi flora normal pasien
kontak perubahan tempat flora normal
patogen
Apa yang harus digunakan untuk mencuci
tangan :
• Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun
dan air mengalir
• Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )
Kapan kita harus mencuci tangan :
 Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
 Setelah kontak dengan cairan tubuh
 Setelah memegang alat yang terkontaminasi
( jarum, cucian )
 Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di
ruang isolasi
 Setelah menggunakan kamar mandi
 Sebelum melayani makan dan minum
 Pada saat akan tugas dan akhir tugas
TINDAKAN ASEPTIK
 Istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan upaya kombinasi untuk
mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam area tubuh manapun yang sering
menyebabkan infeksi
 Tujuan asepsis adalah : membasmi
jumlah mikroorganisme pada permukaan
hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati
(alat-alat bedah dan barang-barang yang
lain)
ANTISEPSIS
 Proses menurunkan jumlah mikroorganisme
pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh
lainnya dengan menggunakan bahan
antimikrobial (antiseptik)
Sterilisasi
 Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit
dan virus) termasuk endospora bakteri pada
benda mati atau instrumen dengan cara uap air
panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering
(oven), zat kimia atau radiasi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
 Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri
pada benda mati dengan cara merebus, mengukus
atau penggunaan desinfektan kimiawi
DESINFEKTAN :
 Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi
mikroorganisme
 Contoh larutan desinfektan :
 Klorin pemutih 0,5%
untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
 Klorin 0,1%
Untuk DTT kimia
 Glutaraldehida 2%
mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia
atau sterilisasi kimia
 Fenol, klorin
tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan
pada bayi baru lahir
DEKONTAMINASI :
 Proses yang membuat objek mati lebih aman
ditangani staf sebelum dibersihkan
(menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV
tetapi tidak membasmi)
 Peralatan medis dan permukaan harus di
dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau
cairan tubuh
PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :
 Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari
kulit atau instrumen.
DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
CUCI DAN BILAS
Gunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam
Metode yang dipilih Metode alternatif
Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
OTOKLAF PANAS KERING REBUS / KUKUS KIMIAWI
106 kPa 170 ˚C Panci tertutup Rendam
121 ˚C 60 menit 20 menit 20 menit
30 menit jika
Terbungkus
20 menit jika Tidak terbungkus
DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN
Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka
konsep_infeksi_pptx.pptx

More Related Content

Similar to konsep_infeksi_pptx.pptx

Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiVhe Fransisca
 
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxprinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxPaypalJery
 
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomialAspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomialzalpanandrian
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxRizalGinurul
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxKELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxkharisma74
 
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxPengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxMuhammadSyifaMaududd
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Joni Iswanto
 
Prinsip pengendalian infeksi
Prinsip pengendalian infeksiPrinsip pengendalian infeksi
Prinsip pengendalian infeksiNettiSimanjuntak
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiyusria izza
 
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiMakalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 

Similar to konsep_infeksi_pptx.pptx (20)

Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxprinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
 
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomialAspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
Aspek mikrobiologi dalam pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxKELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
 
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxPengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
 
Prinsip pengendalian infeksi
Prinsip pengendalian infeksiPrinsip pengendalian infeksi
Prinsip pengendalian infeksi
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiMakalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
 
Sterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksiSterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksi
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 

Recently uploaded

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Recently uploaded (20)

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

konsep_infeksi_pptx.pptx

  • 1. Konsep dasar infeksi Ns. Ahmad Fudhali, S.Kep.M.Tr.Kep.
  • 2. Definisi Infeksi • Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di dalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2020). • Infeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme dan berproliferasi dalam jaringan tubuh. (Kozier, et al, 2018)
  • 3. INFEKSI : • Berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik • Manusia host / penjamu • Penyakit agent • Transmisi kuman adalah : Proses masuknya kuman ke dalam penjamu sehingga timbul radang / penyakit
  • 4. Faktor-Faktor Penyebab Infeksi 1) Bakteri 2) Virus 3) Parasit 4) Fungi
  • 5. Cara penularan infeksi : 1. Kontak Langsung, tidak langsung, droplet 2. Udara Airbrone. Debu, kulit lepas 3. Alat Darah, makanan, cairan intra vena 4. Vektor / serangga Nyamuk, lalat
  • 6. Tipe infeksi • Kolonisasi • Infeksi lokal • Infeksi sistemik • Bakteriemi • Septikemia • Infeksi akut • Infeksi kronik
  • 8. Proses infeksi 1) Periode inkubasi 2) Tahap prodromal 3) Tahap sakit 4) Pemulihan
  • 9. Sistem pertahanan Terhadap infeksi  Kulit → sebum yg mengandung asam lemak yg mampu membunuh beberapa jenis bakteri  Mulut→saliva membuang partikel yg mengandung mikroorganisme  Saluran pernapasan → silia di jln napas bagian atas menjebak mikroorganisme yg diinhalasi  Saluran urinarius → pembilasan dari aliran urine dpt membuang mikroorganisme yg ada pada saluran urinarius  Sal uran pencernaan → keasaman lambung secara kimia merusak mikroorganisme yg tidak tahan asam
  • 10. INFLAMASI ATAU PERADANGAN • Respon inang terhadap infeksi adalah peradangan atau inflamasi dimana mikroorganisme patogen sudah berkembang biak dan mulai menimbulkan manifestasi klinik.
  • 11. Manifestasi Klinik Inflamasi atau Peradangan 1) Kalor atau panas atau hangat Disebabkan karena hypervaskularisasi lokal pada tempat terinfeksi dan adanya sisa metabolisme kalor daripada antibodi 2) Dolor atau nyeri Adanya persepsi nyeri yang disebabkan karena adanya kerusakan jaringan karena mikroorganisme patogen tersebut akibat pengaruh zat pada ujung saraf perasa yang dilepaska oleh sel cedera, zat ini mungkin histamin
  • 12. 3) Rubor atau kemerahan Adanya kemerahan pada daerah yang terinfeksi. Hal ini disebabkan karena adanya vasodilatasi vaskuler lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat berlebihan.
  • 13. 4) Tumor atau penumpukan cairan Adanya kenaikan permeabilitas kapiler disertai dengan kebocoran banyak sekali cairan terutama larutan garam-garam dan larutan koloid (albumin, globulin dan fibrinogen) ke dalam ruang interstitial sehingga terjadi edema atau terjadi pembekuan cairan dalam ruang interstitial oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah berlebihan sehinga terjadi pembengkakan
  • 14. 5. Functiolaesa Adanya penurunan fungsi atau daya gerak pada jaringan yang terkena infeksi karena terjadi pembengkakan dan kerusakan jaringan sel terinfeksi
  • 15.
  • 17. Tindakan pencegahan 1. Mencuci tangan 2. Memakai sarung tangan 3. Memakai perlengkapan pelindung diri 4. Menggunakan tehnik aseptik 5. Memproses alat bekas pakai dengan baik 6. Menangani peralatan tajam dengan aman 7. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara benar
  • 18. CUCI TANGAN : aspek yang paling penting Ada 2 kategori organisme yang ada di 1. Organisme residen ( flora normal ) tidak hilang secara permanen 2. Organisme transient mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif
  • 19.
  • 20. Mengapa kita perlu mencuci tangan : • Penanganan pasien dengan kontak tangan • Kontaminasi flora normal pasien kontak perubahan tempat flora normal patogen Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan : • Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir • Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )
  • 21. Kapan kita harus mencuci tangan :  Sebelum dan sesudah melakukan tindakan  Setelah kontak dengan cairan tubuh  Setelah memegang alat yang terkontaminasi ( jarum, cucian )  Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi  Setelah menggunakan kamar mandi  Sebelum melayani makan dan minum  Pada saat akan tugas dan akhir tugas
  • 22.
  • 23. TINDAKAN ASEPTIK  Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi  Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)
  • 24. ANTISEPSIS  Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)
  • 25. Sterilisasi  Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), zat kimia atau radiasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :  Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi
  • 26. DESINFEKTAN :  Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme  Contoh larutan desinfektan :  Klorin pemutih 0,5% untuk dekontaminasi permukaan yang lebar  Klorin 0,1% Untuk DTT kimia  Glutaraldehida 2% mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia  Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir
  • 27. DEKONTAMINASI :  Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)  Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :  Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.
  • 28. DEKONTAMINASI Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit CUCI DAN BILAS Gunakan deterjen dan sikat Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam Metode yang dipilih Metode alternatif Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI OTOKLAF PANAS KERING REBUS / KUKUS KIMIAWI 106 kPa 170 ˚C Panci tertutup Rendam 121 ˚C 60 menit 20 menit 20 menit 30 menit jika Terbungkus 20 menit jika Tidak terbungkus DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka