1. 1. Kompres terbuka dan pengolesan krim!
2. A. Pemeriksaan kerokan pada skabies :
Kerok lesi dengan menggunakan ujung object
glass, serpihan / bubuk lesi di taruh di atas
object glass, teteskan larutan KOH 10%, tutup
pakai cover glass, fiksasi dengan api 3-4x, lihat
di mikroskop
B. Burrow Test
Buat larutan yang terdiri dari :
Tetrasiklin 100mg
Glyserin 4cc
Alkohol absolut od 20cc
Larutan yang telah dibuat tersebut
dioleskan dikulit penderita yang ada
lesinya, biarkan 5 menit
Setelah 5 menit, bila ada kanalikuli maka
cairan akan masuk ke dalam kanalikuli
dan sisanya terdapat diatas permukaan
kulit. Dengan menggunakan alkohol,
bersihkan sisa-sisa larutan yang masih
menempel pada permukaan kulit.
Kemudian pasien dibawa ke ruang gelap,
lesi disinari dengan sinar Wood
Sinar wood ini menyebabkan tetrasiklin
berpendar dan menampakkan fluoresensi
warna kuning keemasan sesuai dengan
bentuk kanalikuli kanalikuli (+)
C. Darrier Sign
pada urtikaria, kita gores 10-15 menit akan
muncul lesi yang bertahan <24 jam
D. White Dermographism pada pasien DA
Normalnya kulit digores : merah
Pada pasien, digores : putih : 10-15 menit
3. Efloresensi
a. Skuama : lapisan stratum korneum yang
terlepas dr kulit
b. Ulkus : defek akibat hancurnya epidermis
dan paling tidak bagian atas / papilaris
dermis (tepi, dinding, dasar)
c. Komedo : infudibulum folikel rambut yang
melebar dan terisi oleh keratin dan lipid.
Sebasea yang teroksidasi menghasilkan
warna hitam pada komedo
d. Fissura : diskontinuitas permukaan kulit
yang linear akibat tekanan atau
pengurangan elastisitas
4. Eritroskuamosa
a. DA
b. Psoriasis
c. Eritroderma
d. Phyriasis rosea
e. Dermatitis seboroik
5. Vesikulobulbosa
a. Herpes zooster
b. Pemfigus vulgaris
c. Pemfigus bulosa
d. varicella
6. Tipe MH
a. Paubacillary (Intermediate, Boderline
Tuberkuloid, Tuberkuloid) L, BT, TT
b. Multibacillary (Lepromatosa, Boderline
Lepromatosa, Mid-Boderline) LL, BL, BB
7. Beda DKA-DKI
8. Kriteria mayor minor DA
Mayor (minimal 3 dari 4)
a. Gatal
b. Distribusi dan morfologi lesi khas
c. Sering kambuh
d. Ada riwayat atopi personal atau pada
keluarga
Minor (minimal 3 dari 23)
1) Kulit kering (xerosis)
2) Ikhtiosis (kulit seperti sisik ikan)
3) Reaktivitas tes kulit tipe cepat (tipe 1)
4) Serum IgE meningkat
5) Onset sejak usia awal
6) Bertedensi terjadi infeksi kulir
7) Bertedensi terjadi dermatitis non spesifik
8) Eczema puting payudara
9) Cheilitis
10) Konjungtiva rekurens
11) Dennie morgan lipatan infraorbital
12) Kerarokonus
13) Katarak sub kapsular anterior
14) Ortbital darkening
15) Wajah pucat atau eritem
16) Pitiriasis alba
17) Lipatan leher anterior
18) Gatal jika berkeringat
19) Intolerans terhadap woll dan pelarut lipid
20) Aksentuasi peri foliicular
21) Intolerans terhadap makanan
22) Diperngaruhi faktor lingkungan dan
emosional
23) Dermografisme putih (+)
9. Tanda kardinal sign skabies
a. Pruritus nocturnal
b. Lesi khas : sela jari, inguinal
c. komunitas
2. 10. Tipe psoriasis
a. Psoriasis vulgaris
Psoriasis gutata
Chronic stable plaque psoriasis
Psoriasis palmoplantar
Psoriasis iversa
Psoriasis numuralis
Psoriasis girata
Psoriasis geografika
Psoriasis anular
b. Psoriasis eritroderma
c. Psoriasis pustular
Psoriasis pustulosa generalisata von
Zumbusch
Psoriasis pustulosa palmoplantar
Acrodermatitis continua
11. Dermatomikosis superfisial
a. Dermatofitosis :
Tinea korporis
Tinea kapitis
Tinea kruris
Tinea favosa
b. Nondermatofitosis
Tinea vesikolor
piedra
IMS
1. Terapi gonore
Penisilin Prokain : 4,8 juta IU IM (skin
test dulu), 2 hari berturut turut, atau
Kanamisin : 2 gram IM dosis tunggal
Amoksisilin atau Ampisilin : 3,5 gram oral
dosis tunggal (lebih poten bila
ditambahkan Probenesid 1 gram)
Tetrasiklin cap: 4 X 500 mg selama 5 hari,
atau
dosis awal 1.500 mg, dilanjutkan 4 X 500
mg selama 4 hari
Kotrimoksasol tablet 480 : 1 X 4 tablet
selama 5 hari
Bila ada komplikasi : Amoksisilin atau
Ampisilin : 3,5 gram oral dosis tunggal
diteruskan 4 X 500 mg selama 10 hari.
Pengamatan dan pemberian ulang
dilakukan pada hari ke 3, 7 dan 14,
sesudah itu setiap bulan selama 3 bulan.
Ceftriakson intramuskuler (melalui otot)
suntikan tunggal
Pemberian antibiotik per-oral (melalui
mulut) selama 1 minggu (biasanya
diberikan doksisiklin).
Terapi sebaiknya diberikan juga kepada
patner sex penderita (suami) secara
bersamaan. Selama masa terapi sebaiknya
kegiatan sex dihentikan.
2. Klasifikasi IMS Berdasar etiologi
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
d. Protozoa
e. Ektoparasit
3. Alur Duh Tubuh Vagina
4. Gambar genitalia minimal 4