Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan tabel periodik unsur kimia secara singkat, mulai dari pengelompokan awal oleh Lavoisier hingga sistem periodik modern oleh Moseley. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang golongan, periode, konfigurasi elektron, muatan inti efektif, dan jari-jari atom dalam tabel periodik.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan sifat kelarutan logam alkali dan alkali tanah. Prosedurnya meliputi uji warna nyala dengan membakar larutan garam logam tersebut dan menguji kelarutannya dalam air.
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan distribusi zat, termasuk definisi larutan jenuh, kelarutan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat dalam cairan seperti temperatur, penambahan zat lain, polaritas pelarut, pH larutan, ukuran partikel, dan molekul. Dokumen ini juga membahas tentang larutan isotonis dan isohidris serta metode menghitung tonisitas larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat elektrolit dan non-elektrolit dalam larutan, konsentrasi larutan, dan reaksi kimia dalam larutan seperti reaksi presipitasi dan pengenceran larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan tabel periodik unsur kimia secara singkat, mulai dari pengelompokan awal oleh Lavoisier hingga sistem periodik modern oleh Moseley. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang golongan, periode, konfigurasi elektron, muatan inti efektif, dan jari-jari atom dalam tabel periodik.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan sifat kelarutan logam alkali dan alkali tanah. Prosedurnya meliputi uji warna nyala dengan membakar larutan garam logam tersebut dan menguji kelarutannya dalam air.
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan distribusi zat, termasuk definisi larutan jenuh, kelarutan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat dalam cairan seperti temperatur, penambahan zat lain, polaritas pelarut, pH larutan, ukuran partikel, dan molekul. Dokumen ini juga membahas tentang larutan isotonis dan isohidris serta metode menghitung tonisitas larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat elektrolit dan non-elektrolit dalam larutan, konsentrasi larutan, dan reaksi kimia dalam larutan seperti reaksi presipitasi dan pengenceran larutan.
Laporan praktikum ini membahas tentang menentukan pH larutan dengan beberapa indikator serta menguji indikator alami. Praktikum pertama menggunakan indikator seperti lakmus, metil jingga, dan fenolftalein untuk memperkirakan pH larutan HCl, NaOH, dan lainnya. Praktikum kedua menguji perubahan warna tanaman seperti kunyit, melati, dan cempaka terhadap larutan asam dan basa untuk menentukan kema
Korosi besi dapat dipercepat oleh udara, air, dan larutan asam. Larutan asam seperti HCl dan cuka menghasilkan lebih banyak gelembung daripada udara dan air, menunjukkan korosi yang lebih cepat. Udara membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan efek korosi.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi aldehida dan keton melalui dua tes yaitu tes iodoform dan tes Benedict. Tes iodoform digunakan untuk mengidentifikasi keton dan akan menghasilkan endapan berwarna kuning jika positif. Sedangkan tes Benedict hanya akan memberikan hasil positif apabila larutan mengandung aldehida dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata.
Dokumen tersebut membahas spektrum emisi atom hidrogen dan hubungannya dengan deret Balmer, Rydberg, Lyman, dan Paschen. Spektrum emisi atom hidrogen terdiri atas serangkaian garis-garis diskret pada inframerah, visible, dan ultraviolet yang dapat dijelaskan oleh rumus-rumus tersebut.
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...Pujiati Puu
Makalah ini membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3L) serta bahan berbahaya dan beracun (B3) di laboratorium. Topik utama yang dibahas adalah cara menganalisis K3L di laboratorium, jenis bahaya yang ada di laboratorium seperti keracunan dan kebakaran, serta isi dari MSDS (Material Safety Data Sheet) bahan kimia laboratorium.
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Koefisien distribusi menjelaskan hubungan zat terlarut yang terdistribusi di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Hukum partisi menyatakan bahwa perbandingan konsentrasi solut akan tetap pada suatu suhu. Koefisien distribusi mempengaruhi cara obat mencapai target dan menembus jaringan. Hipotesis Overton-Meyer menyatakan bahwa aktivitas obat terkait dengan koefisien distribusinya.
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Dokumen tersebut merupakan rencana percobaan tentang prinsip kerja termos yang meliputi tujuan, alat dan bahan, teori dasar, prosedur kerja, data pengamatan, simpulan, dan referensi. Tujuan percobaan adalah untuk memahami prinsip kerja termos dan manfaat isolator panas.
Tugas Kimia Kelompok I XII TKJ 1 " Senyawa Hidrokarbon"Catur AbdiYanto
Dokumen ini membahas tentang senyawa hidrokarbon yang merupakan senyawa karbon yang hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Dokumen ini menjelaskan pengertian, contoh, dan klasifikasi senyawa hidrokarbon serta reaksi kimia yang terjadi pada senyawa tersebut.
Laporan praktikum ini membahas tentang menentukan pH larutan dengan beberapa indikator serta menguji indikator alami. Praktikum pertama menggunakan indikator seperti lakmus, metil jingga, dan fenolftalein untuk memperkirakan pH larutan HCl, NaOH, dan lainnya. Praktikum kedua menguji perubahan warna tanaman seperti kunyit, melati, dan cempaka terhadap larutan asam dan basa untuk menentukan kema
Korosi besi dapat dipercepat oleh udara, air, dan larutan asam. Larutan asam seperti HCl dan cuka menghasilkan lebih banyak gelembung daripada udara dan air, menunjukkan korosi yang lebih cepat. Udara membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan efek korosi.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi aldehida dan keton melalui dua tes yaitu tes iodoform dan tes Benedict. Tes iodoform digunakan untuk mengidentifikasi keton dan akan menghasilkan endapan berwarna kuning jika positif. Sedangkan tes Benedict hanya akan memberikan hasil positif apabila larutan mengandung aldehida dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata.
Dokumen tersebut membahas spektrum emisi atom hidrogen dan hubungannya dengan deret Balmer, Rydberg, Lyman, dan Paschen. Spektrum emisi atom hidrogen terdiri atas serangkaian garis-garis diskret pada inframerah, visible, dan ultraviolet yang dapat dijelaskan oleh rumus-rumus tersebut.
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...Pujiati Puu
Makalah ini membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3L) serta bahan berbahaya dan beracun (B3) di laboratorium. Topik utama yang dibahas adalah cara menganalisis K3L di laboratorium, jenis bahaya yang ada di laboratorium seperti keracunan dan kebakaran, serta isi dari MSDS (Material Safety Data Sheet) bahan kimia laboratorium.
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Koefisien distribusi menjelaskan hubungan zat terlarut yang terdistribusi di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Hukum partisi menyatakan bahwa perbandingan konsentrasi solut akan tetap pada suatu suhu. Koefisien distribusi mempengaruhi cara obat mencapai target dan menembus jaringan. Hipotesis Overton-Meyer menyatakan bahwa aktivitas obat terkait dengan koefisien distribusinya.
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Dokumen tersebut merupakan rencana percobaan tentang prinsip kerja termos yang meliputi tujuan, alat dan bahan, teori dasar, prosedur kerja, data pengamatan, simpulan, dan referensi. Tujuan percobaan adalah untuk memahami prinsip kerja termos dan manfaat isolator panas.
Tugas Kimia Kelompok I XII TKJ 1 " Senyawa Hidrokarbon"Catur AbdiYanto
Dokumen ini membahas tentang senyawa hidrokarbon yang merupakan senyawa karbon yang hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Dokumen ini menjelaskan pengertian, contoh, dan klasifikasi senyawa hidrokarbon serta reaksi kimia yang terjadi pada senyawa tersebut.
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Siswa melakukan percobaan untuk menentukan pengaruh suhu terhadap laju reaksi antara larutan Na2S2O3 dengan HCl. Reaksi dilakukan pada tiga suhu berbeda yaitu 330C, 430C, dan 530C. Hasilnya menunjukkan semakin tinggi suhu, semakin cepat tanda hilang, yang menyimpulkan bahwa suhu mempengaruhi laju reaksi dimana semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat unsur halogen seperti klor, brom dan iod serta cara pembuatannya. Juga membahas tentang ion kompleks dan sifat khas unsur transisi seperti besi dan mangan melalui serangkaian percobaan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Kimia membahas sifat koligatif larutan, termasuk konsentrasi larutan, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, serta tekanan osmosis. RPP ini menjelaskan langkah-langkah pembelajaran melalui diskusi, eksperimen, dan latihan soal selama 6 pertemuan untuk membantu siswa memahami konsep tersebut.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan berat molekul kitosan dengan metode viskometri menggunakan viskometer Ostwald. Kitosan dengan konsentrasi berbeda (2%, 4%, 6%, 8%) larutkan dalam asam asetat 1% kemudian diukur waktu alirnya. Dari hasil pengukuran, dihitung viskositas relatif, spesifik, dan reduksi untuk menentukan berat molekul kitosan berdasarkan persamaan Mark-Houwink yaitu
Lemak memiliki sifat tidak larut dalam air namun larut dalam pelarut organik. Lemak dapat dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak melalui proses penyabunan dengan basa kuat seperti NaOH atau KOH. Sabun yang dihasilkan dapat mengemulsi kotoran berminyak karena memiliki sifat amfifilik, dengan ujung hidrofilik dan hidrofobik.
Berikut merupakan laporan hasil praktikum kimia tentang laju reaksi yang pernah kami lakukan. Saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Dokumen tersebut membahas karakteristik kimia sayuran dan buah, termasuk pH, total padatan terlarut, total asam tertitrasi, dan kadar vitamin C. Uji coba dilakukan pada beberapa jenis sayuran dan buah yang menghasilkan nilai yang berbeda untuk setiap karakteristik karena perbedaan komposisi kimia masing-masing bahan makanan.
Rangkuman dokumen RPP 2013 tentang Laju Reaksi:
1. Dokumen ini merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran tentang pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi untuk siswa kelas XI SMAN 4 Malinau.
2. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan saintifik dan demonstrasi untuk menunjukkan secara langsung pengaruh luas permukaan terhadap percepatan laju suatu reaksi kimia.
3. Tujuan pembelajaran adal
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Arum Setyorini
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan sabun transparan dari VCO (Virgin Coconut Oil). Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang proses pembuatan dan manfaat VCO, proses pembuatan sabun transparan, serta standar mutu VCO dan karakteristik sabun transparan.
I. JUDUL
Pemisahan
II. Waktu / Tanggal Penelitian
Pukul 07.00 WIB / 20 November 2014
III. Waktu / tanggal selesai penelitian
Pukul 09.30 WIB / 20 November 2014
IV. TUJUAN
1. Memisahkan zat padat dari zat padat
2. Memisahkan zat padat dari zat cair
3. Memisahkan zat cair dari zat cair
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran. Untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran, kita harus melakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Perusahaan air murni, memperoleh air jernih dari air sungai melalui penyaringan pasir dan arang. Air murni untuk keperluan laboratorium atau farmasi diperoleh melalui teknik pemisahan destilasi. Untuk memisahkan minyak bumi menjadi komponen-komponennya seperti elpigi, bensin, minyak tanah dilakukan melalui teknik pemisahan destilasi bertingkat. Logam aluminium dipisahkan dari bauksit melalui teknik pemisahan elektrolisis. Itulah beberapa contoh teknik pemisahan yang berguna untuk memperoleh materi yang lebih murni. Melalui teknik pemisahan, ternyata menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal nilainya. Pemisahan campuran merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memisahkan campuran menjadi zat yang murni dengan menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan tergantung pada wujud zat yang akan dipisahkan.VI. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat :
-gelas kimia -termometer
-pembakar -kasa
-gelas ukur 50 ml -labu Erlenmeyer 100 ml
-cawan penguap -klem dan statif
-coromg -kompor listrik
-kaca arloji -spatula
-kertas saring -batu didih
-labu distilasi 250 ml -pendingin
Bahan :
-CuSO4
-kapur tulis
-NaCl
-pasir
-kapur barus
-AgNO3 0,1 M
XI. KESIMPULAN
Berdasarkan dari percobaan diatas dan hasil yang telah didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan dengan cara dekantasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi, dan distilasi. Prinsip pemisahan dan pemurnian didasarkan pada perbedaan ukuran partikel, titik didih dan titik beku.
XII. PERTANYAAN
Apa sebabnya aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah dengan aliran distilat?
Jawab
Supaya seluruh ruang di selang kondensor penuh terisi oleh air. Apabila air diisi searah dengan aliran destilat, ruangan di selang kondensor tidak akan terisi penuh karena air yang masuk bisa langsung keluar sebelum selang terisi penuh. Hal ini dimaksudkan agar suhu larutan menjadi tinggi dan tekanannya juga menjadi tinggi, sehingga uap yang dihasilkan banyak. Uap tersebut akan didinginkan dan berubah menjadi distilat, jika uap yang dihasilkan banyak maka jumlah distilat yang dihasilkan pun juga banyak.
XIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim(2011). Berbagai Macam Metode Pemisahan. http://www.adipedia.com. Diakses pada tanggal 15 November 2013, pukul 14:29
Petrucci, Ralph.1987. Kimia Dasar. Bogor : Erlangga
Tim Kimia Dasar 201. Petunjuk Praktikum Kimia Umum
Putri alike, anes. 2012.
Laporan praktikum ini membahas dua lokasi yaitu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan ekosistem rawa di Blanakan, Subang. Tujuannya adalah mengamati interaksi antara manusia dan lingkungan serta permasalahan yang terjadi di kedua lokasi tersebut. Hasilnya diharapkan dapat memberikan solusi konservasi yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang proses fotosintesis pada tumbuhan hijau. Secara singkat, fotosintesis adalah proses dimana tumbuhan menggunakan energi cahaya matahari, karbon dioksida, dan air untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Proses ini terjadi di daun tumbuhan melalui kloroplas dan dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun eksternal tumbuhan.
Biokimia membahas proses kimia dalam tubuh pada tingkat molekuler, meliputi struktur dan fungsi molekul hayati seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Organisme hidup terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen yang membentuk molekul organik seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metabolisme merupakan proses kimiawi yang terjadi di dalam sel tumbuhan untuk menghasilkan energi yang digunakan dalam aktivitas kehidupan. Terdapat dua jenis metabolisme yaitu anabolisme yang membentuk molekul kompleks dan katabolisme yang memecah molekul kompleks. Enzim berperan sebagai katalisator dalam proses metabolisme sel.
Dokumen tersebut membahas tentang enzim dan fotosintesis pada tumbuhan. Enzim berperan sebagai katalis dalam metabolisme tumbuhan dan memfasilitasi berbagai reaksi kimia seperti fotosintesis. Fotosintesis terdiri atas reaksi terang yang memerlukan cahaya dan reaksi gelap yang tidak memerlukan cahaya. Enzim-enzim seperti rubisco dan PEP karboksilase berperan penting dalam mengikat CO2 selama proses fotosintesis p
Dokumen tersebut membahas materi perkuliahan biokimia yang akan diberikan selama semester, meliputi: (1) pengantar biokimia, asam nukleat, asam amino, protein, karbohidrat, dan lipida sebelum UTS; (2) enzim, metabolisme, dan materi lain setelah UTS. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan pembelajaran untuk mahasiswa dapat memahami fungsi makromolekul dan reaksi kimia dalam tubuh.
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari proses respirasi pada tumbuhan dengan menggunakan kecambah sebagai objek percobaan. Hasilnya menunjukkan bahwa kecambah dengan bobot 4 gram memiliki laju respirasi lebih cepat dibandingkan dengan kecambah berbobot 2 gram, karena semakin besar bobot suatu organisme maka laju respirasinya akan semakin cepat."
Bahan ajar ini membahas tentang model pembelajaran terpadu tipe connected dengan materi fotosintesis. Fotosintesis melibatkan konsep-konsep biologi, fisika, dan kimia seperti faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, konsep cahaya, dan reaksi kimia fotosintesis. Model ini menghubungkan berbagai konsep tersebut dalam pembelajaran fotosintesis."
1. Metabolisme sel tumbuhan terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Anabolisme meliputi proses fotosintesis yang menghasilkan glukosa, sedangkan katabolisme meliputi respirasi yang memecah glukosa untuk menghasilkan energi.
2. Fotosintesis terdiri atas reaksi terang yang menghasilkan ATP dan NADPH, dan reaksi gelap yang mengubah CO2 menjadi glukosa melalui siklus Calvin atau Hatch-Slack.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Praktikum kimia sederhana
1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“KEBERADAAN MOLEKUL”
“TEKANAN OSMOSIS”
“UJI AMILUM”
“LAJU REAKSI”
OLEH :
FADHILAH PRATIWI MOHAMAD
NIM. 651414023
KELAS ITP A
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN
2015
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang mempelajari tentang sifat-sifat zat, struktur zat, susunan / komposisi zat,
perubahan zat, dan energi yang menyertai perubahan zat. Dengan demikian objek
yang dibahas dalam ilmu kimia adalah zat atau materi.
Ilmu kimia tidak hanya membahas tentang zat-zat secara teoretis, tetapi
juga mencoba membahas secara empiris. Hal ini disebabkan ilmu kimia
merupakan ilmu yang diperoleh melalui kerja ilmiah, sehingga dalam mempelajari
ilmu kimia ada dua hal yang harus dipelajari, yaitu aspek produk (fakta, konsep,
prinsip, teori, hukum) dan aspek empiris.
Pada laporan ini membahas empat percobaan praktikum kimia sederhana
yaitu menguji keberadaan molekul, tekanan osmosis, uji amilum dan laju reaksi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali menjumpai materi kimia yang
ada di sekitar kehidupan kita. Misalnya saja air, bensin, solar, gas-gas yang ada di
alam dan masih banyak yang lainnya. Bentuk molekul adalah susunan tiga
dimensi dari atom-atom dalam suatu molekul. Bentuk molekul mempengaruhi
sifat-sifat fisis dan kimianya, seperti titik leleh, titik didih, kerapatan, dan jenis
reaksi yang dialaminya. Secara umum panjang ikatan dan sudut ikatan harus
ditentukan lewat percobaan. Tetapi terdapat cara sederhana yang memungkinkan
kita untuk meramalkan bentuk molekul atau ion dengan tingkat keberhasilan yang
cukup tinggi jika kita mengetahui jumlah elektron di sekitar atom pusat dalam
struktur lewis-nya.
Pada pertumbuhan tergantung pada adanya pemasukan air kedalam sel
yaitu pasokan air dari jaringan satu kejaringan lainya disuatu lingkungan. Osmosis
terjadi apabila suatu larutan dipisahkan oleh suatu selaput yang permeabel oleh
3. air. Tekanan osmosis merupakan tekanan yang mendorong air untuk berdifusi.
Osmosis juga merupakan proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian
khususnya) memainkan peranan yang sangat penting pada fisiologi
tumbuhan,sehingga pengertian yang jelas mengebiai proses ini perlu sekali
dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti, beberapa sifat umum materi harus
diperhatikan terlebih dahulu.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi
yang sama. Plasmolisis suatu sel dapat digambarkan pada plasmolisis sekumpulan
sel dengan sifat-sifat yang sama. Partikel-partikel ini mempunyai dua sifat yaitu
kemampuan untuk bergerak bebas dan kecenderuan untuk partikel yang sama
untuk tarik menarik. Kedua sifat ini sangat bertentangan.
Pada proses pertumbuhan tubuh membutuhkan zat gizi baik zat gizi yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak ataupun dalam jumlah sedikit. Zat
gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Makanan setelah
dikonsumsi mengalami proses pencernaan di dalam alat pencernaan. Bahan
makanan diuraikan menjadi zat gizi atau nutrien. Zat gizi adalah bahan dasar yang
menyusun bahan makanan. Makanan setelah dikonsumsi mengalami proses
pencernaan di dalam alat pencernaan. Bahan makanan diuraikan menjadi zat gizi
atau nutrien. Zat tersebut selanjutnya diserap melalui dinding usus dan masuk ke
dalam cairan tubuh, kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk melakukan
berbagai aktivitas (Sudiarti & Indrawani, 2008)
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat
4. pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
Dalam praktikum uji amilum digunakan iod. iod digunakan untuk menguji
apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Bila makanan yang
kita tetesi iod menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Kehidupan manusia pada zaman sekarang tidak dapat dipisahkan dari
bahan-bahan kimia. Hampir seluruhnya bagian dari kehidupan manusia
berhubungan sangat erat dengan bahan-bahan kimia. Dalam bidang kehidupan
rumah tangga, kesehatan, perhiasan, dan lain-lain, hampir seluruhnya
menggunakan bahan kimia.
Dalam suatu reaksi kimia terdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang
satu dengan reaksi yang lain. Misalnya, ketika kita membakar kertas, reaksi
berlangsung cepat sedangkan reaksi pembakaran minyak bumi memakan waktu
yang sangat lama. Dari hal ini dapat diketahui bahwa reaksi kimia memiliki laju
reaksi yang berbeda.
Laju reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan mengetahui laju
reaksi dan mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya dapat menerapkannya
dalam kehidupan, misalnya dalam kegiatan industri, dengan mengetahui laju
reaksi dapat membuat produksi lebih terkendali sehingga didapat jumlah produk
dalam waktu yang bisa diperhitungkan. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan
untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi
B. Tujuan
Adapun tujuan melakukan macam-macam praktikum ini yaitu :
1. Keberadaan Molekul
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui bahwa air terdiri
dari molekul-molekul air dan untuk mengetahui keberadaan molekul
2. Tekanan Osmosis
5. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui terjadinya tekanan
osmosis pada materi sifat koligatif larutan
3. Uji Amilum
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya
amilum pada salah satu jenis makanan yaitu pada roti
4. Laju Rekasi
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menunjukkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi yaitu dari segi konsentrasi
6. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Molekul Air
Molekul air adalah gabungan dari atom hidrogen dan oksigen, dengan
pembagian elektron diantara atom hidrogen dan oksigen. Simetri dari distribusi
elektron meninggalkan satu sisi dari tiap molekul dengan muatan positif,
menghasilkan daya tarik elektrostatik diantara molekul. Molekul air dapat
membentuk empat ikatan hidrogen lemah. Hidrogen atau ikatan polar dari
molekul air lebih lemah daripada ikatan kovalen diantara hidrogen dan oksigen
dalam molekul. Ikatan polar ini menyebabkan molekul air berkumpul dalam
susunan tetrahedral. Dalam keadaan padat, susunan tetrahedral dari ikatan
menghasilkan struktur kristal tetrahedral. Dalam keadaan cair, meningkatnya suhu
melemahkan ikatan hidrogen. Definisi molekul yang sederhana yaitu bagian yang
terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat yang sama dengan zat tersebut.
Molekul air dan zat terlarut yang berada dalam sel selalu bergerak. Oleh
karena itu terjadi perpindahan terus-menerus dari molekul air, dari satu bagian ke
bagian yang lain (Bidwell, 1979).
b. Tekanan Osmosis
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena
ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar
sel (Fetter, 1998).
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas
yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,
7. yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan
pada sifat zat terlarut itu sendiri (Agrica, 2009).
Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan
encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan
osmotik larutan, dilambangkan dengan π.
c. Uji Amilum
Amilum adalah polimer karbohidrat dengan rumus (C6H12O6)n.
Karbohidrat golongan polisakarida ini banyak terdapat di alam. Terutama pada
sebagian besar tumbuhan. Amilum disebut juga pati yang terdapat pada umbi,
daun, batang, dan biji. Amilum merupakan kelompok terbesar karbohidrat
cadangan yang dimiliki oleh tumbuhan sesudah selulosa. Butir-butir pati apabila
diamati dengan mikroskop ternyata berbeda-beda bentuk dan ukurannya,
tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh (Poedjadi, 1994 dalam
Dessy, 2008: 26).
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian
(Poedjiadi, A. 2009).
Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada
kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai
wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan
dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-
jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-
65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi
kentang (Gunawan,2004).
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah
polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.
a. Amilosa : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan
dengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.
8. b. Amilopektin : Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar
mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. adanya
ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terdjadinya cabang, sehingga molekul
amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin
lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit
glukosa (Poedjiadi, A. 2009).
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi
dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan
materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan
jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida
atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat
digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.
Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian
dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
d. Laju Reaksi
Laju reaksi menunjukkan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau
hasil pereaksi dalam satuan waktu.(Keenan,1999)
Laju reaksi adalah cabang ilmu kima yang mempelajari kecepatan reaksi
yang dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi
tiap satuan waktu. Laju reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung.
Dalam kebanyakan reaksi, laju reaksi hanya mendeteksi bahan dasar permulaan
9. yang lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat
diamati. Perubahan keseluruhan yang terjadi kenyataannya dapat terdiri atas
beberapa reaksi yang berurutan, masing-masing reaksi merupakan suatu langkah
reaksi pembentukan hasil-hasil akhir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah :
1. Sifat pereaksi
2. Konsentrasi pereaksi
3. Temperatur
4. Katalisator
(Sastrohamidjojo.2005)
Makin besar konsentrasi makin cepat laju reaksi meskipun tidak selalu
demikian. Pereaksi yang berbeda konsentrasinya dapat mempengaruhi laju reaksi
tertentu dengan cara yang berbeda. Percobaan menunjukkan bahwa kelajuan
reaksi kimia yang bersifat homogen dan heterogen tergantung pada konsentrasi
pereaksi- pereaksi. Reaksi homogen merupakan reaksi yang hanya terjadi dalam
satu fasa. Reaksi heterogen berjalan yang meliputi dari pada satu fasa.
Kenyataannya bahwa reaksi hetrerogen berbanding dengan luas permukaan antara
fasa- fasa pereaksi. Contohnya adalah pengkaratan besi, yang merupakan reaksi
yang meliputi satu fasa padatan besi dan satu fasa gas yaitu oksigan. Pengkaratan
berjalan lambat bila permukaan kontak kecil, perkaratan lebih cepat bila luas
kontak lebih besar.
Kelajuan suatu reaksi homogen bergantung pada konsentrasi dari pereaksi-
pereaksi dalam larutan. Larutan dapat berupa cairan atau gas. Dalam larutan cair
konsentrasi dari pereaksi dapat diubah berdasarkan penambahan pereaksi atau
pengambilan pereaksi atau dengan mengubah volume dari sistem atau berdasarkan
penambahan atau pengurangan pelarut.
10. BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Keberadaan Molekul
Alat :
Batang korek api
Mangkuk 1 buah
Bahan :
Sabun colek
Air
2. Tekanan Osmosis
Alat :
Gelas 1 buah
Pisau atau kater
Bahan :
Wortel
Garam
Air
3. Uji Amilum
Alat :
Tabung reaksi 6 buah
Gelas kimia 1 buah
Korek api
Bahan :
Roti
11. Iod
Air
4. Laju Reaksi
Alat :
Mangkuk 2 buah
Bahan
Telur mentah 2 buah
Cuka
Soda
Air
B. Prosedur Kerja
1. Keberadaan Molekul
Cara kerja :
Tuangkan air pada wadah atau mangkuk
Letakkan 2 buah batang korek api sejajar dan berhadapan di atas
permukaan air
Ambil sabun colek, dengan menggunakan batang korek api pada
ujungnya
Celupkan ujung batang korek api yang ada sabun tersebut di antara
dua batang korek api yang berhadapan
Amati perubahan yang terjadi
2. Tekanan Osmosis
Cara kerja :
Sediakan dua buah gelas
Potong wortel kecil-kecil
Tuangkan air pada masing-masing gelas
Tambahkan garam sesuai kebutuhan pada salah satu wadah yang akan
digunakan
12. Masukkan beberapa bagian wortel ke dalam gelas yang berisi air
garam dan masukkan juga beberapa bagian wortel ke dalam wadah air
biasa
Diamkan beberapa menit, dan lihat perubahan yang terjadi
3. Uji Amilum
Cara kerja :
Haluskan roti
Masukkan roti yang telah halus ke dalam gelas kimia
Tuangkan air pada gelas kimia tersebut, kemudian aduk secara merata
dengan menggunakan batang pengaduk
Kemudian dimasukkan ke dalam tiga tabung reaksi dengan volume
yang berbeda dan tiga tabung lainnya dengan volume yang sama
Tiga tabung reaksi dengan volume yang berbeda ditambahkan dengan
iod sebanyak tiga tetes setiap tabung
Sedangkan pada tiga tabung dengan volume yang sama, pada tabung
pertama ditambahkan satu tetes iod, tabung kedua ditambahkan
sebanyak 2 tetes iod, dan tabung ketiga ditetesi dengan 3 tetes iod
4. Laju Reaksi
Cara kerja :
Sediakan dua buah mangkuk
Tuangkan air pada salah satu mangkuk dan tambahkan cuka
secukupnya
Tuangkan cuka pada mangkuk satunya lagi
Masukkan masing-masing satu buah telur mentah pada setiap wadah
Amati dan bandingkan apa yang terjadi pada kedua wadah tersebut
13. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Keberadaan Molekul
A. Hasil
Perlakuan Hasil Pengamatan
2 buah batang korek diletakkan
berhadapan sejajar di atas permukaan air
dan di antara 2 batang korek api tersebut
diletakkan ujung batang korek yang ada
sabun
Kedua batang korek
api saling menjauh
14. B. Pembahasan
Penyusun Air H2O
air + air Homogen
air + sabun Memisah dan menjauh
Dari hasil yang diamati diketahui bahwa kandungan sabun, mampu
memisahkan gaya tarik-menarik antar ikatan hidrogen oksigen atau
penyusun molekul air, sehingga molekul air saling menjauh. Air
menunjukkan ada molekul di dalamnya, yang akan bereaksi dengan jenis
bahan lainnya. Pada percobaan ini menunjukkan adanya ikatan hidrogen
antar molekul air. Sabun mengandung surfaktan yang dapat menurunkan
tegangan pada permukaan air sehingga dapat mematahkan ikatan hidrogen
sesaat. Setelah sabun terkena air, maka tidak akan lagi dapat mematahkan
ikatan molekul air.
2. Tekanan Osmosis
A. Hasil
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1
Wortel pada wadah
air biasa
Wortel tenggelam
2
Wortel pada wadah
air garam
Wortel terapung
15. B. Pembahasan
Ketika garam dilarutkan ke dalam air, maka kepadatan atau kerapatan air
akan ditambah. Cairan yang lebih padat lebih mampu menjadikan benda-
benda mengapung di atasnya. Itulah sebabnya mengapa benda akan dapat
terapung jika di masukan dalam air garam. Intinya pada percobaan ini
semua larutan yang memiliki kadar garam tinggi tidak dapat bisa
menenggelamkan benda di atasnya.
16. 3. Uji Amilum
A. Hasil
Jenis
Makanan
Volume Perlakuan
Perubahan
Warna
Roti
Volume yang berbeda
roti + air
Tabung I + 3 tetes iod
Putih
keruh
Tabung II + 3 tetes iod
Biru
keunguan
Tabung III + 3 tetes iod
Ungu
kehitaman
Volume yang sama
roti + air
Tabung IV + 1 tetes iod
Putih
keruh
Tabung V + 2 tetes iod
Biru
keunguan
Tabung VI + 3 tetes iod Ungu
kehitaman
17. B. Pembahasan
Roti terbuat dari tepung terigu yang merupakan sumber zat gizi
karbohidrat.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin
dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras
(pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket.
Iod digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi iod
berwarna biru keunguan, maka makanan tersebut mengandung
18. karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Pada hasil yang didapat roti yang diuji mengandung
karbohidrat tinggi karena ditandai dengan perubahan warnanya yaitu biru
keunguan
4. Laju Reaksi
A. Hasil
Perlakuan Hasil Pengamatan
Telur pada wadah
Cuka+Air
Terdapat sedikit gelembung gas dan waktu terkelupasnya
cangkang telur cukup lambat dan lama kelamaan cangkang
telur akan cepat lembek
Telur pada wadah
Cuka
Terdapat gelembung-gelembung gas dan cangkang telur
cepat terkelupas dan lama kelamaan cangkang telur akan
cepat lembek tetapi terjadi secara cepat
19. B. Pembahasan
Kulit telur tersusun dari senyawa CaCO3 atau kalsium karbonat. sifat dari
CaCO3 adalah larut dalam asam meskipun asam lemah. Asam cuka adalah
asam lemah yang memiliki nama kimia Asam asetat, CH3COOH.
reaksi pelarutannya adalah:
2CH3COOH + CaCO3 -----> Ca(CH3COO)2 + CO2 + H2O
Dari hasil yang didapat semakin banyak konsentrasi asam cuka yang
digunakan maka akan semakin cepat kulit telur mengelupas dan lama
kelamaan akan menembus ke dalam telurnya. Telur yang cepat melunak
adalah telur yang diberi air cuka lebih banyak, karena cuka dikategorikan
dalam zat-zat asam, berarti cuka memiliki kemampuan untuk merusak
beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun kulit telur.
Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat atau laju reaksi semakin besar
jika konsentrasi zat yang bereaksi semakin besar. Hal ini disebabkan
semakin besar konsentrasi pereaksi, maka semakin banyak partikel-
partikel zat yang bereaksi Dengan demikian, reaksi semakin cepat
berlangsung.
20. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keempat praktikum dapat disimpulkan :
1. Kandungan sabun, mampu memisahkan gaya tarik-menarik antar
ikatan hidrogen oksigen atau penyusun molekul air. Dari percobaan ini
dapat diketahui keberadaan molekul, karena molekul tidak dapat
dilihat secara langsung melainkan dengan adanya percobaan ini yang
membuktikan adanya keberadaan molekul.
2. Semua larutan yang memiliki kadar garam tinggi tidak dapat bisa
menenggelamkan benda di atas permukaannya. Alasan mengapa
wortel bisa terapung ialah karena dipengaruhi oleh air yang digunakan,
dimana apabila air yang digunakan mempunyai kadar garam yang
tinggi maka massa jenis air akan lebih berat. Sehingga, benda yang
mempunyai massa jenis seperti seperti wortel dapat mengapung di
dalam air.
3. Untuk uji amilum menggunakan larutan iod, dapat diketahui dari
perubahan warna. Warna ungu kebiruan menunjukkan suatu makanan
mengandung amilum, semakin hitam atau gelap warna dari hasil
pengujian maka semakin tinggi kandungan amilum yang terdepat pada
makanan tersebut
4. Pada percobaan laju reaksi ditinjau dari faktor konsentrasi maka
didapat semakin banyak konsentrasi asam cuka yang digunakan maka
akan semakin cepat kulit telur mengelupas dan tekstur kulitnya akan
lembek dan bisa menembus sampai ke bagian dalam telurnya
B. Saran
Pada praktikum ini belum dilakukan secara maksimal, karena mengingat
alat-alat yang digunakan belum terlalu lengkap misalnya pada uji amilum, untuk
21. menghilangkan suatu larutan iod seharusnya menggunakan pembakar api bunsen
tetapi kita hanya menggunakan korek api biasa. dan juga pada uji amilum
sebaiknya memperhatikan ukuran volume dari campuran roti dan air supaya hasil
yang kita dapatkan dari percobaan itu akurat.
22. TINJAUAN PUSTAKA
http://ceengineermu.weebly.com/laju-reaksi.html diakses pada hari kamis 15
januari 2015
http://eprints.uny.ac.id/8386/3/bab%202%20%20-%2008308144016.pdf diakses
pada hari kamis 15 januari 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20061/4/Chapter%20II.pdf
diakses pada hari jumat 16 januari 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16412/4/Chapter%20II.pdf
diakses pada hari jumat 16 januari 2015
http://andialdiempe.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-fisiologi-
tumbuhan.html diakses pada hari sabtu 17 januari 2015
http://andriyaniprasetiyowati.blogspot.com/2013/09/laporan-pengamatan-
osmosis.html diakses pada hari sabtu 17 januari 2015
http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2012/10/makalah-pembahasan-mengenai-
amilum.html diakses pada hari minggu 18 januari 2015
http://selaluhidupdanberkaryaerwindwiranata.blogspot.com/2011/11/pengaruh-
cuka-terhadap-telur.html diakses pada hari minggu 18 januari 2015